Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

EKONOMI MONETER
“BANK SENTRAL”

Oleh :

MN16B

M. Sigit Prabowo 16080584086

Angdriani Puspita Dewi 16080574116

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


FAKULTAS EKONOMI
MANAJEMEN
2017
BANK SENTRAL

Berdasarkan undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, bank


dapat diartikan sebagai badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk simpanan dan menyalurkannya dalam bentuk kredit dan bentuk-bentuk lainnya
dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Sementara itu, secara khusus, pengertian bank sentral adalah suatu lembaga
yang melaksanakan kebijakan publik melalui sektor perbankan guna memengaruhi
variabel ekonomi. Pada awal perkembangannya, fungsi bank sentral adalah untuk
bertindak sebagai banker dari sistem perbankan, sehingga, lembaga ini dapat
memberikan pinjaman jangka pendek kepada perbankan untuk menutupi kebutuhan
dananya. Selain itu, di awal perkembangannya, lembaga ini juga melakukan aktivitas
komersial seperti halnya yang dilakukan oleh bank umum saat ini. Dalam
perkembangannya, dewasa ini tujuan utamanya adalah untuk mempertahankan
stabilitas sistem moneter dan sistem pembayaran.

Di Indonesia, peranan bank sentral dilakukan oleh bank Indonesia. Berawal dari
De Javasche Bank yang didirikan oleh Belanda pada 24 Januari 1828, setelah Indonesia
merdeka, bank tersebut dinasionalisasi menjadi Bank Indonesia dan berada di bawah
kewenangan pemerintah Indonesia. Pada awal periode kemeredekaan, bank Indonesia
masih melakukan usaha komersial. Namun dalam perkembangannya, usaha tersebut
dihentikan. Apalagi semenjak krisis moneter yang dialami Indonesia pada tahun 1997-
1998, Bank Indonesia diberikan independensi untuk fokus pada tujuan utama, yaitu
mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah.

4.1 TUGAS DAN FUNGSI BANK SENTRAL

Dalam kaitannya, tanggung jawab ini bank sentral mempunyai tugas sebagai berikut :

 Menjaga Lancarnya lalu-lintas pembayaran


Bank Sentral harus bisa memenuhi kebutuhan likuiditas dari masyarakat,
sehingga bank sentral akan mencetak uang secara berkala susuai dengan
kebutuhan masyarakat
 Agen Fiskal Pemerintah (Fiscal Agent of Government)
Bank Sentral berfungsi sebagai penasihat dan memberikan bantuan untuk
mengelola berbagai masalah transaksi keuangan pemerintah.
 Banknya Bank (Banker of Bank atau Lender of Last Resort)
Bank Sentral memberi bantuan kepada bank-bank umum yang mengalami
kesulitan likuiditas tetapi sulit mendapatkan dananya dari sumber dana lain.
Fungsi lender of the last resort ini sangat menolong untuk mengatas rasa panik
masyarakat bila terjadi gangguan atau masalah dalam perbankan secara
nasional
 Pengawasan, Evaluasi, dan Pembinaan Perbankan (Supervison, Examination,
and Regulation of Members Bank)
Bank Sentral biasanya selalumemantau kinerja dan kesehatan dari
perbankan,khususnya melalui laporan keuangan dan laporan laba rugi
 Penentu dan Pelaksana Kebijakan Moneter (Monetary Policy Maker)
Bank Sentral bertugas mengendalikan jumlah uang beredar dan stabilitasnilai
tukar dengan menggunakan instrumen-instrumen kebijakan moneter yang
dimiliki
 Mengumpulkan Data dan Melakukan Riset Ekonomi
Salah satu tugas bank sentral adalah mengumpulkan data tentang keadaan
perbankan,keuangan dan ekonomi baik dalam maupun luar negeri. Data-data
tersebut akan dianalisis dalam riset-riset ekonomi.

4.2 PENTINGNYA BANK SENTRAL DALAM PENGELOLAAN EKONOMI


NASIONAL

Umumnya pengelolaan ekonomi nasional yang dilakukan untuk meningkatkan


kesejahteraan masyarakat, yang biasanya digambarkan dalam pertumbuhan
ekonomi dan kesempatan kerja yang penuh, kestabilan serta sasaran yang
mencerminkan permerataan pendapatan.

Selain itu berwenang pula menyusun rencana devisa untuk kepentingan ekonomi
nasional sesuai dengan solvabilitas dan likuiditas internasional untuk diajukan
kepada pemerintah melalui Dewan Moneter.

4.3 BANK INDONESIA SEBAGAI BANK SENTRAL DI INDONESIA

BI sebagai bank sentral di Indonesia mempunyai tujuan tunggal yaitu mencapai


dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Baik kestabilan terhadap harga barang
maupun terhadap nilai mata uang asing. Untuk mencapai tujuan tersebut, Bank
Indonesia mempunyai tiga tugas utama yang disebut tiga pilar utama, yaitu :

 Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter


 Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran
 Mengatur dan mengawasi bank

4.4 INSTRUMEN-INSTRUMEN DALAM KEBIJAKAN MONETER

Untuk mengendalikan kestabilan moneter, BI dapat menggunakan alat/instrumen


kebijakan moneter sebagai berikut:

1. Politik Pasar terbuka (Open Market Policy/OMP)


2. Politik Diskonto (Discount Policy)
3. Politik Perubahan cadangan minimum (reserves requirements)
4. Margin Requirements
5. Moral suasion

4.5 BANK INDONESIA SEBAGAI LEMBAGA PENGATUR DAN PENJAGA


KELANCARAN SISTEM PEMBAYARAM NASIONAL

Untuk menjaga stabilitas Rupiah itu perlu disokong pengaturan dan pengelolaan
akan kelancaran Sistem Pembayaran Nasional (SPN). Jadi, semakin lancar dan
handal SPN, makaakan semakin lancar pula transmisi kebijakan moneter yang
bersifat time critical. Bila kebijakan moneter berjalan lancar maka muaranya
adalah stabilitas nilai tukar

BI adalah lembaga yang mengatur dan menjaga kelancaran SPN. Sebagai otoritas
moneter. BI berhal menetapkan dan memberlakukan kebijakan SPN. Selain itu BI
juga memiliki kewenangan memberikan persetujuan dan perizinan serta
melakukan pengawasan (oversight) atas SPN.

Selain itu masih ada tugas BI dalam SPN, misalnya peran sebagai penyelenggara
sistem kliring antarbank untuk jenis alat-alat pembayaran tertentu. Berbekal
kewenangan, BI menetapkan sejumlah kebijakan dari komponen SPN ini.
Misalnya, alat pembayaran apa yang boleh dipergunakan di Indonesia. BI juga
menentukan standar alat-alat pembayaran tadi serta pihak-pihak yang dapat
menerbitkan dan/atau memproses alat-alat pembayaran tersebut. Bi juga berhak
menetapkan lembaga-lembaga yang dapat menyelenggarakan sistem pembayaran.

4.6 BANK INDONESIA SEBAGAI LEMBAGA PENGATUR DAN PENGAWAS


PERBANKAN
Bank Indonesia menetapkan peraturan, memberikan dan mencabut izin atas
kelembagaan atau kegiatan usaha tertentu dari bank, melaksanakan pengawasan atas
bank, dan mengenakan sanksi atas bank sesuai dengan perundang-undangan yang
berlaku. Bank Indonesia berwenang menetapkan ketentuan-ketentuan perbankan
dengan menjunjung tinggi prinsip kehati-hatian.

Bank Indonesia juga dapat memberikan izin pembukaan, penutupan dan


pemindahan kantor bank, Memberikan persetujuan atas kepemilikan dan kepengurusan
bank, serta memberikan izin kepada bank untuk menjalankan kegiatan-kegiatan usaha
tertentu.

Dibidang pengawasan, Bank Indonesia melakukan pengawasan langsung


maupun tidak langsung. Pengawasan langsung dilakukan baik dalam bentuk
pemeriksaan secara berkala maupun sewaktu-waktu bila diperlukan. Pengawasan tidak
langsung dilakukan melalui penelitian, analisin dan evaluasi terhadap laporan yang
disampaikan oleh bank.

Bank Indonesia telah menempuh langkah restrukturisasi perbankan yang


komperhensif. Restrukturisasi Perbankan tersebut dilakukan melalui upaya
memulihkan kepercayaan masyarakat, program rekapitalisasi, program restrukturisasi
kredit, penyempurnaan ketentuan perbankan, dan peningkatan fungsi pengawasan
bank.

4.7 INDEPENDENSI DALAM INTERPENDENSI BANK INDONESIA

Tugas dan kedudukan Bank Indonesia saat ini diatur dalam UU 23/1999 yang
diamandemen dengan UU 3/2004. Sesuai amanat yang dikandung pada UU No. 23
Tahun 1999 yang kemudian diamandemen dalam UU No. 3 Tahun 2004 tentang Bank
Indonesia telah dinyatakan dengan jelas kedudukan Bank Indonesia sebagai sebuah
lembaga yang independen. Mesikpun lembaga independen Bank Indonesia tetap harus
menerapkan prinsip akuntabilitas dan transparansi.

Pada prinsipnya, ada dua jenis independensi dasar yang harus dimiliki sebuah
Bank Indonesia, yaitu political independence dan economic independence. Bank
Indonesia dikatakan memiliki political independence apabila dia memiliki keleluasaan
dalam menerapkan kebijakan serta menentukan posisi serta komposisi gubernur/dewan
gubernur tanpa pengaruh dari pemerintah dan parlemen. Sedangkan economic
independence ialah keleluasaan Bank Indonesia untuk menggunakan instrument-
instrumen kebijakan moneter tanpa pembatasan, terutama lepasnya tanggung jawab
bank sentral dalam pembiayaan defisit fiskal pemerintah.

Independensi Bank Indonesia semakin ditunjukkan dalam penjelasan pasal 43


UU No. 23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia yang menyatakan bahwa “Rapat Dewan
Gubernur adalah forum pengambilan keputusan tertinggi dalam menetapkan
kebijakan-kebijakan Bank Indonesia yang bersifat prinsipil dan strategis misalnya
kebijakan moneter”.

Meskipun Bank Indonesia merupakan lembaga yang independen, namun masih


diperlukan koordinasi antara Bank Indonesia dengan pemerintah yang bersifat
konsultatif. Hal ini terkait dengan pembuatan kebijakan-kebijakan perekonomian
nasional antara lain Bank Indonesia dapat memberikan masukan, pendapat, dan
pertimbangan dalam membuat rancangan APBN.

4.8 MANAJEMEN BANK INDONESIA

Dalam mengelola dan menjalankan tugasnya, Bank Indonesia dipimpin oleh


Dewan Gubernur, yang dimaksud Dewan Gubernur adalah;

 Pemegang wewenang tertinggi dalam Bank Indonesia (Rapat Dewan


Gubernur)
 Dewan Gubernur terdiri dari: 1 orang Gubernur, satu orang deputi gubernur
senior (sebagai wakil), 4 sampai 7 orang deputi gubernur.
 Dewan Gubernur bertindak mewakili Bank Indonesia didalam dan diluar
pengadilan
 Dewan Gubernur akan bertanggung jawab pada DPR
Manajemen Bank Indonesia juga mengatur tentang prosedur rapat Dewan
Gubernur, wewenang dan tugas Dewan Gubernur. Dewan Gubernur mempunyai
wewenang sebagai berikut:

a. Mengangkat dan menghentukan pegawai Bank Indonesia


b. Menetapkan peraturan kepegawaian, administrasi pegawai, gaji pegawai serta
hal lain yang berhubungan
c. Dewan Gubernur tidak dapat dihukum karena pengambilan kebijakan selama
kebijakan tersebut sesuai dengan undang-undang dan dilaksanakan dengan
iktikad baik
d. Dapat menetapkan sanksi pada pegawai Bank Indonesia atau pihak lain yang
tidak memenuhi kewajibannya. Bentuk sanksi: denda, teguran tertulis,
pencabutan izin usaha, dan sanksi disiplin pegawai
Untuk menjadi Dewan Gubernur, maka calon yang bersangkutan harus memenuhi
syarat sebagai berikut:

 WNI
 Memiliki integritas, moral dan akhlak yang tinggi
 Ahli dan berpengalaman dalam bidang ekonomi, perbankan, keuangan dan
hokum
 Antara sesame anggota Dewan Gubernur dilarang memiliki hubungan keluarga
sampai derajat ketiga dan besan
 Anggota Dewan Gubernur baik secara individu maupun bersama dilarang;
mempunyai kepentingan pada perusahaan manapun juga serta dilarang
merangkap jabatan kecuali karena kedudukannya wajib memangku jabatan
tersebut
Berakhirnya masa jabatan Dewan Gubernur ada dua hal. Pertama, karena
berakhirnya masa jabatan. Kedua, karena diberhentikan.

 Berakhirnya masa jabatan .


Masa jabatan Bank Indonesia adalah 5 tahun dan dapat dipilih satu kali masa
jabatan
 Diberhentikan
Seorang anggota Dewan Gubernur dapat diberhentikan bila:
1) Mengundurkan diri
2) Terbukti melakukan tindak pidana
3) Tidak dapat hadir secara fisik selama 3 bulan berturut-turut tanpa
alasan yang dapat dipertanggung jawabkan
4) Dinyatakan pailit
5) Dan berhalangan tetap
Ketentuan rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia:

a. Minimal sekali dalam sebulan untuk menetapkan kebijakan umum dibidang


moneter. Rapat ini dapat dihadiri pihak pemerintah
b. Minimal sekali dalam seminggu untuk evaluasi atas pelaksanaan kebijakan
moneter serta menetapkan kebijakan yang prinsipil dan strategis
c. Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia dapat dinyatakan sah jika dihadiri
sekurang-kurangnya lebih dari separuh Dewan Gubernur
d. Rapat Dewan Gubernur dilakukan secara musyawarah dengan Gubernur
sebagai pengambil kebijakan terakhir
e. Dalam keadaan darurat, seorang Gubernur atau minimal 2 orang anggota
Dewan Gubernur dapat mengambil kebijakan, selanjutnya melaporkan
kebijakan tersebut selambat-lambatnya pada rapat Dewan Gubernur
selanjutnya.
f. Tata tertib dan tata cara rapat Dewan Gubernur ditetapkan dengan peraturan
Dewan Gubernur

4.9 STRUKTUR ORGANISASI BANK INDONESIA

Struktur organisasi Bank Indonesia (BI) menunjukkan bahwa dalam


organisasi BI, yaitu fungsi monetary, fungsi supervisory, fungsi payment dan
fungsi manajemen intern. Struktur organisasi BI juga menggunakan konsep
line and staff organization, dimana aliran wewenang tidak langsung.

Departemenisasi BI adalah berbentuk kantor pusat, kantor cabang, dan


kantor perwakilan. Adapun keempat sector yang dijalankan BI di kantor pusat
adalah sebagai berikut :

A. Kantor Pusat Bank Indonesia

Kantor pusat BI ada di Jakarta. Tugas yang dilakukan oleh


masing-masing satuan kerja di kantor pusat BI, sebagai berikut :

a. Sektor Monetary

1. DKM (Direktorat Riset Ekonomi dan Kebijakan


Moneter) yang terdiri dari:
 BKM : Biro Kebijakan Moneter
 BRE : Biro Riset Ekonomi
 PRAd : Bagian Perpustakaan Riset dan
Administrasi

2. DSM (Direktorat Statistik Ekonomi dan Moneter) yang


terdiri dari:
 BNP : Biro Neraca Pembayaran
 Tim Statistik Sektor Riel
 Tim Statistik Moneter, Keuangan, dan Fiskal
 PPDI : Bagian Pengelolaan dan Pengembangan
Data dan Informasi
 PPAd : Bagian Percetakan, Publikasi, dan
Administrasi

3. DPM (Direktorat Pengelolaan Moneter) meliputi:


 BP3M : Biro Pengembangan dan Pengaturan
Pengelolaan Moneter
 BOpM : Biro Operasi Moneter
 BTPM : Bagian Penyelesaian Transaksi
Pengelolaan Moneter
 PVAd : Bagian Pengeturan dan Pengawasan
Pedagang Valuta Asing dan Administrasi

4. DPD (Direktorat Pengelolaan Devisa) meliputi:


 BMDNT : Biro Manajemen Devisa dan Nilai
Tukar
 BADNT : Biro Analisis Devisa dan Nilai Tukar
 Tim Manajemen Risiko
 PTD : Bagian Penyelesaian Transaksi Devisa
 PSAd : Bagian Pengelolaan Sistem Tresuri dan
Administrasi
5. Dint (Direktorat Internasional)
 BHSI : Biro Hubungan Studi Internasional
 APHI : Bagian Analisis Pinjaman Luar Negeri
dan Hubungan Investor
 PPLN : Bagian Penatausahaan dan Publikasi
Pinjaman Luar Negeri
 AdInt : Bagian Administrasi Internasional

b. Sektor Perbankan (Supervisory)

1. DPNP (Direktorat Penelitian dan Pengaturan Perbankan)


terdiri dari:
 BSSK : Biro Stabilitas Sistem Keuangan
 BPPB : Biro Penelitian dan Pengaturan
Perbankan
 IDPnP : Bagian Informasi dan Dokumentasi
Penelitian dan Pengaluran Perbankan

2. DPIP (Direktorat Perizinan dan Informasi Perbankan)


meliputi:
 DtB : Bagian Data Perbankan
 Prz : Bagian Perizinan
 PSIP : Bagian Pengembangan Sistem Informasi
Perbankan
 IadmP : Informasi dan Administrasi
 Tim Bank dan Likuidasi
 PIK : Pusat Informasi Kredit

3. DPB 1 (Direktorat Pengawasan Bank 1) meliputi:


 Tim-tim Pengawasan ( Tim Pengawasan 1.1 s.d
1.7)
 Kelompok Pengawas Spesialis 1
 IDAB 1 : Bagian Informasi Dokumentasi dan
Administrasi Pengawas Bank 1

4. DPB 2 (Direktorat Pengawasan Bank 2) meliputi:


 Tim-tim Pengawasan ( Tim Pengawasan 2.1 s.d
2.7)
 Kelompok Pengawas Spesialis 2
 IDAB 1 : Bagian Informasi Dokumentasi dan
Administrasi Pengawas Bank 2

5. DPB 3 (Direktorat Pengawasan Bank 3) meliputi:


 Tim-tim Pengawasan ( Tim Pengawasan 3.1 s.d
3.7)
 Kelompok Pengawas Spesialis 3
 IDAB 1 : Bagian Informasi Dokumentasi dan
Administrasi Pengawas Bank 3
6. DIMP (Direktorat Investigasi dan Mediasi Perbankan)
meliputi:
 BIP : Biro Investigasi Perbankan
 Tim Media Perbankan
 Tim Analisis dan Pengembangan Investigasi dan
Mediasi Perbankan
 IPAd : Bagian Informasi, Dokumentasi, dan
Administrasi

7. DPPS (Direktorat Perbankan Syariah) meliputi:


 BP4S : Biro Penelitian, Pengembangan, dan
Pengaturan Perbankan Syariah
 Tim Penelitian dan Pengembangan Sistem
Syariah
 Tim Pengaturan Perbankan Syariah
 Tim Pengawasan Bank Syariah ( Tim
Pengawasan 1 dan 2)
 PadBS : Bagian Perizinan dan Administrasi Bank
Syariah

8. DKBU (Direktorat Kredit BPR dan UMKM)


 TPBPR 1-3 : Tim Pengawasan BPR (1 s.d 3)
 TP3BPR : Tim Penelitian, Pengembangan, dan
Pengaturan BPR
 PLBPR : Bagian Perizinan dan Likuidari BPR
 BUMKM : Biro Pengembangan UMKM
 TPPPku : Tim Penelitian dan Pengembangan
Kredit dan UMKM
 TBTLKM : Tim Bantuan Teknis dan
Pengembangan Pengkreditan dan UMKM
 TPKL : Tim pengawasan KLBI dan TSL
 PKr : Bagian Pengelolaan kredit
 IPAd : Bagian Informasi, Dokumentasi, dan
Administrasi

c. Sektor Pembayaran (Payment)

1. DPU (Direktorat Pengedaran Uang) meliputi:


 P3U : Bagian Penelitian dan Pengembangan
Pasar Uang
 BPUM : Bagian Pengelolaan Uang Masuk
 BPUK : Bagian Pengelolaan Uang Keluar
 PpgU : Bagian Pelaksana Pengadaan Uang
 DU : Bagian Distribusi Uang

2. DASP (Direktorat Akunting dan Sistem Pembayaran)


meliputi:
 PSPN : Biro Pengembangan Sistem Pembayaran
Nasional
 AkDy : Bagian Akunting Devisa
 KL : Bagian Kliring
 PTR : Bagian Penyelesaian Transaksi Rupiah
 PwSP : Bagian Pengawasan Sistem Pembayaran
d. Sektor Manajemen Intern

1. DLP (Direktorat Logistik dan Pengamanan) meliputi:


 BPrL : Biro Perencanaan Logistik
 PL 1 : Bagian Pelaksana Logistik 1
 PL 2 : Bagian Pelaksana Logistik 2
 AdmL : Bagian Administrasi Logistik
 Bpam : Biro Pengamanan

2. DTI (Direktorat Teknologi Informasi)


 Tim Strategi dan Kebijakan Teknologi Informasi
 Tim Pengembangan dan Pemeliharaan Aplikasi
 PTTI : Bagian Pelaksana Teknis Teknologi
Informasi
 OTI : Bagian Operasional Teknologi Informasi
 AdTi : Bagian Administrasi Teknologi Informasi

3. DSDM (Direktorat Sumber Daya Manusia) meliputi:


 BKOS : Biro Kebijakan Organisasi dan Sumber
Daya Manusia
 Tim Konsultasi Sumber Daya Manusia
 PLSD 1 : Bagian Pelaksana Sumber Daya
Manusia 1
 PLSD 2 : Bagian Pelaksana Sumber Daya
Manusia

4. DKI (Direktorat Keuangan Intern) meliputi:


 PPKI : Biro Perencanaan dan Pengendailan
Keuangan Intern
 LKeu : Bagian Laporan Keuangan
 OSK : Bagian Operasional/Sistem Keuangan
 PGKI : Bagian Pelaksana Gaji dan Keuangan
Intern

5. Dhk (Direktorat Hukum) meliputi:


 Tim-tim (1 s.d 7)
 AdHk : Bagian Admistrasi Hukum

6. DPI (Direktorat Pengwasan Intern) meliputi:


 Tim Pengembangan dan Pengawasan Intern
 Tim Analisa Ketentuan
 Tim Pengwasan Intern
 AdPI : Bagian Administrasi dan Informasi

7. PSHM (Direktorat Perencanaan Strategik dan Hubungan


Masyarakat) meliputi:
 BPrs : Biro Perencanaan Strategis
 Humas : Biro Hubungan Masyarakat
 Tim Manajemen Bank Indonesia Bagian
 Adm : Bagian Admistrasi

8. BSK (Biro Sekretariat)


 Pro : Bagian Produksi
 Ars : Bagian Arisan

9. UKMI (Unit Khusus Manajemen Informasi)


 Tim Pelaksana Proyek
 Pengendali Proyek

10. UKMBI (Unit Khusus Museum Bank Indonesia)


 Tim Sejarah
 Tim Program Publik
 AdMU : Bagian Administrasi Museum

11. UKPA (Unit Khusus Penyelesaian Aset)


 BPA : Biro Penyelesaian Aset
 PDP : Bagian Pengelolaan Dokumen dan
Pemantauan

12. PPSK (Pusat Pendidikan dan Studi Kebanksentralan)


 Tim Peneliti
 PrK : Bagian Program Kebanksentralan

B. Kantor Bank Indonesia (KBI)

Tugas yang dijalankan KBI adalah sebagai berikut :


 Melakukan operasional pembayaran tunai dan non-tunai
pada perbankan, pemerintah maupun pihak ketiga
 Melakukan kebijakan moneter yang ditetapkan kantor
pusat di wilayah kerjanya
 Melakukan pembinaan dan pengawasan bank,
perusahaan pembiayaan maupun pedagang valas
 Melaksanakan perencanaan operasional kegiata KBI

C. Kantor Perwakilan (KPw)

Tugas KPw adalah sebagai berikut :

 Melakukan analisis ekonomi, moneter, dan perbankan di


wilayah perwakilan
 Membantu pelaksanaan pengelolaan devisa melalui sub
dealing room
 Membina hubungan dengan lembaga internasional atau
lembaga lain untuk kepentingan BI
 Membantu membina dan mengawasi kantor bank, dan
lembaga pembiayaan nasional di wilayah perwakilan

Anda mungkin juga menyukai