Anda di halaman 1dari 9

Bank Sentral

Amelia Ariyasti Anwar


01
C1G118004

Anindita Malia Audri


02
Kelompok C1G118006

2B Anisah Resty Ulfiyah


03
C1G118008

Astri Irmayanti
04
C1G118011
Sejarah Bank Sentral
Secara historis, bank sentral tertua di dunia adalah Sveriges Riskbank di
Swedia dan Bank of England di Inggris yang berdiri sejak abad ketujuh
belas. Perjalanan sejarah bank sentral kemudian mengalami perubahan yang
signifikan pada abad ke-18, 19, hingga abad ke-20.

Di Indonesia sendiri, bank sentral yang pertama didirikan dikenal


dengan nama De Javasche Bank. Bank tersebut bertindak sebagai bank
sirkulasi di Hindia Belanda sejak tanggal 24 Januari 1828. Tugas-tugas dari
De Javasche Bank adalah menerbitkan uang kertas (bank notes), memberi
kredit bagi perusahaan, memperdagangkan logam mulia, dan bertindak
sebagai kasir negara.

Dalam usaha menjaga tingkat kestabilan mata uangnya, maka lahirlah


suatu lembaga yang dikenal dengan bank sentral. Dewasa ini, peran bank sentral di
Indonesia diserahkan pada Bank Indonesia atau BI.

Dalam proses perjalanannya, tercatat ada tiga bank yang pernah


menjadi bank sentral di negara ini, yaitu De Javasche Bank, Bank
Nasional Indonesia (BNI), dan BI. Ketiganya memiliki peranan yang
penting dalam hal menjaga tingkat stabilitas mata uang pada era
penjajahan, kemerdekaan hingga saat ini.
Jenis-Jenis Bank Sentral
•De Javasche Bank: Bank Sentral Pertama di Indonesia
De Javasche Bank adalah bank sentral pertama yang di bangun di Indonesia.
Lembaga keuangan ini dibangun pada tahun 1929 pada masa pemerintahan Hindia
Belanda yang dipimpin oleh Raja Willem 1. Lokasinya berada tepat di Jakarta.
STRENGTHS
•Nasionalisasi De Javasche Bank dan BI Dipilih sebagai Fungsinya adalah berusaha mencetak dan mendistribusikan uang kertas di wilayah
Bank Sentral
S
Pada bulan Desember tahun 1951, Pemerintah Indonesia
jajahan Hindia Belanda. Mata uang yang diedarkan pada masa tersebut adalah gulden
Belanda.
•BNI 46: Bank Sentral yang Menerbitkan Oeang Republik Indonesia
mengantongi kebijakan untuk menasionalkan De Javasche Bank
(ORI)
yang selanjutnya ditandai dengan UU Nomor 24 Tahun 1951
Pada masa awal kemerdekaan Indonesia, lembaga perbankan yang memiliki
yang berkaitan dengan nasionalisasi De Javasche Bank NV.
peran penting dalam menjaga kestabilan mata uang adalah Bank Nasional Indonesia
Pada perjalanan kali ini, BI memiliki tugas dan peran yang

W
sama dengan De Javasche Bank, yaitu berperan sebagai lembaga
perbankan, mengatur moneter, dan mengatur sistem pembayaran
46 atau BNI 46.
Adanya penetapan BNI 46 sebagai bank sentral di Indonesia adalah berdasarkan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1946 yang kali
di Indonesia.
itu diterbitkan pada tanggal 5 Juli 1946. Dalam proses perjalanannya, BNI adalah
lembaga finansial yang kala itu mencetak Oeang Republik Indonesia atau ORI yang
saat itu dikenal sebagai mata uang pertama yang dicetak oleh Indonesia.
Tugas Bank Sentral

Menetapkan dan Melaksanakan


Kebijakan Moneter
Ditetapkannya kewajiban moneter harus

Mengatur dan Mengawasi dilakukan guna mengendalikan peredaran


Perbankan jumlah mata uang yang ada di masyarakat,
sehingga seluruh harga produk barang dan jasa
Dalam hal ini, BI harus melakukan bisa dikendalikan.
pengawasan makroprudensial guna menjaga
kestabilan sistem keuangan yang berlaku di
Indonesia.
Mengatur dan Menjaga Kelancaran Sistem
Pembayaran
Sistem pembayaran ini adalah sistem
pembayaran tunai dan non tunai. Bank Indonesia
berperan penuh dalam melahirkan aturan, standar,
kesepakatan dan juga prosedur untuk digunakan
dalam mengatur peredaran uang.
Wewenang Bank Sentral

Kewenangan Membuat Kebijakan Moneter


BI harus bisa menentukan dan menetapkan adanya tingkat diskonto, jumlah cadangan minimal bank umum,
serta harus membuat kebijakan pembiayaan atau kredit.

Kewenangan Mengatur Sistem Pembayaran


Dalam hal ini, BI memiliki tiga wewenang utama. Pertama BI memiliki wewenang dalam menentukan dan juga
menetapkan penggunaan alat pembayaran. Kedua, membuat serta memberikan persetujuan izin atas adanya
penyelenggaraan sistem pembayaran. Terakhir, mengawasi penyelenggaraan sistem pembayaran.

Kewenangan Mengatur dan Mengawasi Perbankan


Untuk poin terakhir ini, BI selaku bank sentral memiliki empat wewenang utama. Pertama, membuat dan juga menetapkan
kebijakan terkait pelaksanaan perbankan yang berlaku di Indonesia. Kedua, memberikan sanksi kepada pihak yang sudah
melanggar kebijakan yang sebelumnya sudah ditetapkan sesuai dengan peraturan UU.
Ketiga, memberikan atau mencabut izin kelembagaan dan kegiatan usaha bank. Terakhir, mengawasi berbagai kegiatan
bank konvensional, baik itu dalam sistem perbankan atau secara individu.
Tujuan Bank Indonesia

Bank Indonesia mempunyai satu tujuan tunggal, yaitu mencapai dan


memelihara kestabilan nilai rupiah. Kestabilan nilai rupiah ini mengandung
dua aspek, yaitu kestabilan nilai mata uang terhadap barang dan jasa, serta
kestabilan terhadap mata uang negara lain.
Aspek pertama tercermin pada perkembangan laju inflasi, sementara
aspek kedua tercermin pada perkembangan nilai tukar rupiah terhadap mata
uang negara lain. Perumusan tujuan tunggal ini dimaksudkan untuk
memperjelas sasaran yang harus dicapai Bank Indonesia serta batas-batas
tanggung jawabnya.

Dengan demikian, tercapai atau tidaknya tujuan Bank Indonesia ini kelak
akan dapat diukur dengan mudah.
Untuk mencapai tujuan tersebut Bank Indonesia didukung oleh tiga pilar yang
merupakan tiga bidang tugasnya. Ketiga bidang tugas tersebut perlu diintegrasi
agar tujuan mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah dapat dicapai
secara efektif dan efisien.
1.Mencapai dan Memelihara Kestabilan Nilai Rupiah
2.Menetapkan dan Melaksanakan Kebijakan Moneter
3.Mengatur dan Menjaga Kelancaran Sistem Pembayaran Stabilitas Sistem
Keuangan.
Kesimpulan

• Bank sentral merupakan lembaga yang memiliki peran penting


dalam perekonomian suatu bangsa, terutama di bidang moneter,
keuangan, dan perbankan.
• Tujuan bank sentral yaitu mencapai dan memelihara kestabilan
nilai rupiah
•Bank Indonesia mempunyai tiga pilar yang merupakan tiga
bidang tugasnya: menetapkan dan melaksanakan kebijakan
moneter, mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran,
serta mengatur dan mengawasi perbankan di Indonesia.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai