Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

PENGERTIAN BANK SENTRAL INDONESIA


Disusun untuk memenuhi tugas
MATA KULIAH: LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH
Dosen Pengampu: Ust. Novan Fatchu Alafianta, S.H., M.H.

Rizky Fathur Nurrohman

422021322121

SEMESTER 4
PRODI HUKUM EKONOMI SYARIAH (HES)
UNIVERSITAS DARUSSALAM GONTOR (UNIDA)
BAB I

PENDAHULUAN

Dalam arti sebenarnya, bank sentral adalah sebuah instansi maupun sebuah lembaga
keuangan yang bertanggung jawab suatu kebijakan moneter serta menciptakan tingkat
aktivitas ekonomi yang stabil pada suatu negara.

Bank sentral menjadi sebuah lembaga yang sudah dimiliki oleh para pihak swasta
pada suatu pemerintah negara, memiliki tanggung jawab atas stabilitas mata uang, menjaga
tingkat inflasi, stabilitas sektor perbankan, serta seluruh sistem keuangan pada sebuah negara.

Peran bank sentral di Indonesia sendiri sementara diserahkan dalam Bank Indonesia.
Dikutip banyak sumber, adapun tugas Bank Sentral atau pun di indonesia sendiri yaitu secara
singkatnya Bank Indonesia yakni membuat serta menjalankan Kebijakan Moneter, untuk
mengendalikan jumlah uang yang berjalan di masyarakat sehingga harga pada barang serta
jasa didapat masyarakat terkendali.

Kemudian dalam mengatur serta untuk menjaga kelancaran pada  sebuah sistem
pembayaran, sistem pembayaran yang diatur menjadi sebuah sistem pembayaran tunai serta
dalam nontunai. Bank sentral bertanggung jawab dalam kesepakatan, menciptakan sebuah
aturan, standar serta dengan sesuai prosedur yang sudah digunakan dalam peredaran uang di
masyarakat.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Bank Sentral

Bank sentral sendiri yang secara umum yang memiliki pengertian sebuah instansi yang
memiliki banyak tanggung jawab atas kebijakan moneter sebuah wilayah negara. Bank
sentral mempunyai sebuah peran untuk menjaga stabilitas harga maupun nilai mata uang
yang telah berlaku pada negara tersebut, yang banyak dikenal dengan istilah inflasi.

Bank sentral wajib menjaga agar tingkat inflasi terkendali serta selalu dalam nilai
serendah mungkin maupun pada posisi optimal untuk perekonomian, dengan bentuk
mengontrol keseimbangan pada jumlah barang serta uang. Apabila dalam jumlah uang yang
telah beredar terlalu banyak, bank sentral juga telah berhak menggunakan sebuah otoritas
yang dimilikinya.
Di Indonesia sendiri, fungsi dari sebuah bank sentral  oleh Bank Indonesia. Bank
Indonesia merupakan sebuah lembaga negara yang independen, bebas dari urusan Pemerintah
maupun pihak lain, kecuali pada hal-hal yang secara tegas serta diatur pada undang-undang.

Fungsi bank sentral di indonesia ini dilaksanakan oleh Bank Indonesia. Peran serta tugas
Bank Indonesia yang sebagai bank sentral sudah mengalami merupakan evolusi yang cukup
panjang dari yang berawal sebagai bank sirkulasi, kemudian pernah menjadi sebuah agen
dalam pembangunan dari pemerintah, dan terakhir pada tahun 1999 telah menjadi sebuah
lembaga yang independen dengan tujuan tunggal yaitu untuk mencapai kestabilan nilai
Rupiah.

B. Sejarah Bank Sentral

Pada sebuah negara, tingkat sebuah stabilitas ekonomi sangat amat tergantung dari
nilai mata uang yang sudah berlaku. Pada usaha menjaga tingkat kestabilan mata uangnya,
maka akan lahirlah sebuah lembaga yang sudah dikenal dengan nama bank sentral. Akhir-
akhir ini , peran bank sentral dalam Indonesia sendiri diserahkan pada Bank Indonesia atau
disebut dengan BI. Namun ternyata, bank yang telah memiliki peran sebagai sebuah bank
sentral di Indonesia bukan hanya BI saja.

Dalam perjalanannya, tercatat tiga bank yang sudah pernah menjadi bank sentral
dalam negara ini, yaitu Bank Nasional Indonesia (BNI), De Javasche Bank, serta BI.
Ketiganya memiliki peranan yang sangat penting untuk menjaga tingkat stabilitas mata uang
di zaman penjajahan, kemerdekaan hingga sekarang.

1. De Javasche Bank: Bank Sentral Pertama di Indonesia

De Javasche Bank merupakan sebuah bank sentral pertama di Indonesia. Lembaga ini
dibangun pada tahun 1929 di masa pemerintahan Hindia Belanda yang dipimpin Raja Willem
1. Lokasinya tepat di Jakarta. De Javasche Bank melakukan ekspansi besar dengan
membangun cabangnya di daerah Sumatra, Sulawesi, Semarang, Surabaya, Kalimantan, dan
bahkan hingga di New York.

Fungsinya yaitu berusaha untuk mencetak serta mendistribusikan uang kertas pada
wilayah jajahan Hindia Belanda. Mata uang yang disebarkan pada masa tersebut merupakan
gulden Belanda. Bank yang telah didirikan dengan badan hukum PT maupun pada saat itu
disebut dengan Naamloze Vennootschap, sangat memiliki peran penting untuk menjaga
sirkulasi mata uang. Begitu pun dalam kegiatan perdagangan internasional di masa itu sudah
tinggi.

2. BNI 46:  Bank Sentral yang Menerbitkan Oeang Republik Indonesia (ORI)

Banyak masyarakat awam yang menyatakan bahwa Bank Indonesia merupakan bank
sentral yang dimiliki oleh Indonesia setelah masa kemerdekaan Indonesia dicetuskan.
Anggapan ini merupakan hal yang salah. Jika kita melihat fakta, bahwa BI sendiri baru
berdiri pada tahun 1953. Pada awal kemerdekaan Indonesia, lembaga perbankan yang telah
memiliki peran penting untuk menjaga kestabilan mata uang yaitu Bank Nasional Indonesia
46 atau disebut dengan BNI 46.

Dengan penetapan BNI 46 ini sebagai bank sentral Indonesia adalah berdasarkan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1946 yang saat itu dibuat
pada tanggal 5 Juli 1946. Dalam perkembangannya, BNI menjadi sebuah lembaga finansial
yang pada saat itu menerbitkan Oeang Republik Indonesia maupun disebut dengan ORI yang
dikenal dengan mata uang pertama yang telah di terbitkan oleh Indonesia.

Proses percetakan serta juga perdasaran ORI yang dijalankan oleh BNI 46 ini berjalan
dari tanggal 30 Oktober tahun 1946. Dengan adanya ORI, maka uang yang telah diterbitkan
oleh pihak Jepang maupun De Javasche Bank sudah tidak bisa berlaku lagi. ORI dicetak
dengan bentuk uang kertas yang sudah ditandatangani langsung oleh Menteri Keuangan.

Namun, peran BNI sendiri sebagai bank sentral saat itu tidak berjalan lama.
Alasannya utamanya yaitu BNI 46 memiliki aset yang terbatas. Peredaran ORI saat itu
tertulis tidak bisa dijalankan secara maksimal serta juga tidak dapat tersebar pada seluruh
daerah Indonesia. Sehingga, peran bank sentral di Indonesia dialihkan kembali kepada pihak
De Javasche Bank di tahun 1949.

3. Nasionalisasi De Javasche Bank dan BI Dipilih sebagai Bank Sentral

Di bulan Desember tahun 1951 ini, Pemerintah Indonesia sudah menggenggam


kebijakan untuk menasionalkan De Javasche Bank yang kemudian ditandai dengan UU
Nomor 24 pada Tahun 1951 yang memiliki kaitan dengan nasionalisasi De Javasche Bank
NV. Selain itu, awal bulan Juli tahun 1953, Pemerintah Indonesia telah membangun Bank
Indonesia serta menjadikannya sebagai bank sentral Indonesia.

Dalam perjalanan kali ini, BI mempunyai sebuah tugas serta peran yang sama dengan
De Javasche Bank, yaitu bertugas sebagai lembaga perbankan, mengatur moneter, serta
mengatur sistem pembayaran di Indonesia.

Selanjutnya, tugas serta fungsi BI mulai berkurang pada tahun 1968. Hal tersebut
ditandai dengan adanya UU Bank sentral pada tahun 1968 yang berisi bahwa BI tidak akan
lagi menjalankan perannya menjadi bank komersial, namun akan bertugas menjadi sebuah
agen pembangunan pada usaha meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat.

Namun, pada tahun 1999 BI mendapatkan peranannya kembali sebagai bank sentral
dengan diterbitkannya UU Nomor 23 Tahun 1999. Dengan UU tersebut, maka peran BI
untuk menjaga serta memelihara stabilitas nilai rupiah kembali digenggam. Kemudian, peran
BI akan bertambah dalam tujuan memperkuat pemerintahan Indonesia dengan diciptakannya
amandemen tahun 2004.

Banyak peranan itu telah dipegang oleh Bank Indonesia hingga sekarang. Dalam
menjalankan perannya, BI singkatnya memiliki tiga tugas utama, menetapkan dan
menjalankan kebijakan moneter, menjaga kelancaran pada sistem pembayaran, dan juga
menjaga tingkat kestabilan sistem keuangan di Indonesia

C. Tugas Bank Sentral

Seperti yang telah disebutkan, Bank Indonesia sendiri mempunyai tugas serta
tanggung jawabnya sendiri yang harus dijalankan dengan baik, menetapkan serta
menjalankan kebijakan moneter, menjaga kelancaran sebuah sistem pembayaran, dan
menjaga tingkat kestabilan sistem keuangan di Indonesia. Berdasarkan pengertian dari bank
sentral itu , dibawah ini merupakan penjelasan lengkap tugas dari bank sentral:

1. Menetapkan serta Melaksanakan Kebijakan Moneter

Ditetapkannya kewajiban moneter harus dijalankan, untuk menjaga peredaran jumlah


mata uang yang ada pada masyarakat, maka seluruh harga produk barang serta jasa dapat
dijaga serta dikendalikan.

Dalam Kebijakan moneter tersebut perlu dijalankan untuk mendukung pertumbuhan


ekonomi nasional. sehingga, pihak BI harus bekerjasama dengan pihak pemerintah yang
mana seluruh kebijakan yang telah ditetapkan dapat berjalan sesuai dengan kebijakan fiskal
serta beberapa kebijakan ekonomi lainnya.

2. Mengatur dan Menjaga Kelancaran Sistem Pembayaran

Makna dari sebuah sistem pembayaran ini merupakan sebuah sistem pembayaran
tunai serta non tunai. Bank Indonesia memiliki peran penuh saat mengeluarkan aturan,
standar, kesepakatan serta tata cara untuk digunakan dalam mengatur peredaran uang.

3. Mengatur dan Mengawasi Perbankan

BI perlu melakukan pengawasan makroprudensial yang berguna untuk menjaga


kestabilan sebuah sistem keuangan yang berlaku di Indonesia. Kebijakan makroprudensial ini
adalah sebuah kebijakan yang telah disusun untuk bisa memberikan batasan dengan risiko
serta biaya krisis yang sistemik, supaya tetap dapat menjaga keseimbangan sebuah sistem
keuangan di Indonesia.

D. Wewenang Bank Sentral

BI yang berperan sebagai bank sentral di Indonesia memiliki wewenang khusus yang
telah diatur UU Republik Indonesia, yaitu :
1. Kewenangan Membuat Kebijakan Moneter

Bank Indonesia perlu menentukan serta menetapkan dengan tingkat diskonto, perlu
membuat kebijakan pembiayaan maupun kredit. Bank Indonesia pun harus bisa menetapkan
serta menentukan target moneter dengan menentukan tingkat inflasi yang terjadi di Indonesia
pada tiap tahunnya.

BI pun juga memiliki wewenang yang sangat penting pada mengendalikan moneter
dengan tidak membatasi kegiatan pasar terbuka.

2. Kewenangan Mengatur Sistem Pembayaran

Bank Indonesia memiliki tiga dasar wewenang. Pertama, BI memiliki sebuah


wewenang untuk menentukan serta menetapkan dalam penggunaan alat pembayaran. Kedua,
membuat dan memberikan persetujuan izin untuk menyelenggarakan sistem pembayaran.
Terakhir, unutk mengawasi penyelenggaraan pada sistem pembayaran.

3. Kewenangan Mengatur dan Mengawasi Perbankan

Kemudian, Bank Indonesia sebagai bank sentral tentunya memiliki empat wewenang
utama. Pertama, untuk memiliki wewenang dalam membuat juga untuk menetapkan sebuah
kebijakan yang terkait pelaksanaan perbankan yang sudah berlaku pada Indonesia. Kedua,
berwenang untuk memberikan sanksi dengan pihak yang sudah melanggar kebijakan, sudah
ditetapkan sesuai dengan peraturan UU.

Yang ketiga, berwenang untuk memberikan ataupun mencabut izin pada kelembagaan
serta dalam kegiatan usaha bank. Yang terakhir, BI juga berwenang dalam mengawasi
dengan berbagai macam kegiatan bank konvensional, pada sistem perbankan ataupun secara
individu.

E. Peranan Bank Indonesia sebagai bank sentral

Pertanyaannya, bagaimana peranan dari Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas


sistem keuangan? Sebagai bank sentral, Bank Indonesia ini memiliki lima buah peran utama
untuk menjaga stabilitas pada sistem keuangan.

Kelima peran tersebut yang mencakup kebijakan serta instrumen untuk menjaga
stabilitas pada sebuah sistem keuangan itu adalah:

Pertama, Bank Indonesia ini memiliki tugas untuk menjaga stabilitas moneter antara
lain melalui sebuah instrumen suku bunga pada operasi pasar terbuka. Bank Indonesia sendiri
dituntut untuk dapat menetapkan kebijakan moneter dengan berimbang serta tepat. Hal ini
mengingat kembali pada gangguan stabilitas moneter mempunyai dampak langsung pada
berbagai macam aspek ekonomi.

Untuk kebijakan moneter sendiri, dengan penerapan suku bunga yang sudah terlalu
ketat, akan bersifat mematikan banyak sekali kegiatan ekonomi, begitupun sebaliknya. Maka
dari itu, untuk dapat menciptakan sebuah stabilitas moneter, BI sudah menerapkan kebijakan
yang disebut sebagai inflation targeting framework.

Peranan yang ke kedua, Bank Indonesia sendiri memiliki peran penting atau vital
dalam menciptakan kinerja lembaga keuangan yang sehat, khususnya dalam perbankan.
Penciptaan dari sebuah kinerja lembaga perbankan seperti itu dilakukan dengan mekanisme
pengawasan serta regulasi. Seperti halnya pada negara lainnya, sektor perbankan ini memiliki
bagian yang dominan pada sebuah sistem keuangan. Sehingga, kegagalan dalam sektor ini
bisa menimbulkan ketidakstabilan pada keuangan serta mengganggu perekonomian.

Untuk dapat mencegah terjadinya dalam kegagalan tersebut, sistem pengawasan serta
kebijakan perbankan yang efektif harus ditegakkan. Selain itu juga, disiplin pasar melalui
kewenangan pada pengawasan serta pembuat kebijakan dan penegakan hukum (law
enforcement) harus terus dijalankan. Bukti yang menunjukkan dalam negara-negara yang
menjalani sebuah disiplin pasar, yang memiliki konsep stabilitas dalam sistem keuangan yang
kokoh atau kuat.

BAB III
PENUTUP

Peran bank sentral di Indonesia sendirI berada pada Bank Indonesia. Dikutip banyak
sumber, adapun tugas Bank Sentral atau pun di indonesia sendiri yaitu secara singkatnya
Bank Indonesia yakni membuat serta menjalankan Kebijakan Moneter, untuk mengendalikan
jumlah uang yang berjalan di masyarakat sehingga harga pada barang serta jasa didapat
masyarakat terkendali.

Anda mungkin juga menyukai