Ringkasan buku Hukum Ekonomi Syari’ah substansi dan pendekatan karya Dr.
Ridwan Nurdin, MCL
BAB III
Bank Indonesia sebagai bank sentral telah mengalami pasang surut dalam
sejarah kehidupan bangsa. Diawali dengan perubahan dari De Javasce bank yaitu
bank yang berperan sebagai sirkulasi pada masa penjajahan Belanda , kemudian
dirubah menjadi Bank Indonesia. Kapankah Bank Indonesia menjadi Bank sentral
yang sebenarnya, adalah pertanyaan yang dijawab pada bagian ini. Jika dibagi, era
pemerintahan di Indonesia yaitu era orde lama (1945-1968), era orde baru (1969-
1998). Era reformasi (1998- sampai sekarang). Ketiga era ini Bank Indonesia
menampilkan dirinya secara berbeda. Segi struktur, seakan BI kedudukannya sama
dengan menteri (rawan intervensi), Karena itu, struktur dan kedudukannya mulai
ditata tetapi masih belum efektif, namun Bi mulai menemui arah masa depannya
setelah era reformasi.
a. Kestabilan nilai rupiah terhadap barang dan jasa yang dapat diukur
dengan atau tercermin dari perkembangan laju inflasi
b. Kestabilan nilai rupiah terhadap mata uang Negara lain. Hal ini dapat
diukur dengan atau tercermin dari perkembangan nilai tukar rupiah
terhadap mata uang Negara lain.
D. Status dan Kedudukan Bank Indonesia
a. Sebagai lembaga Negara yang independen. Bank Indonesia sebagai
Bank Sentral Republik Indonesia dimulai sejak lahirnya Undang-
Undang no. 23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia yaitu pada tanggal
17 mei 1999 menjelaskan bahwa status dan kedudukan Bank Indonesia
sebagai suatu lembaga Negara yang independen dan bebas dari campur
tangan pemerintah atau pihak lainnya. Undang-undang telah
memberikan kedudukan khusus kepada Bank Indonesia dalam struktur
ketatanegaraan Republik Indonesia. Sebagai lembaga Negara yang
Independen, kedudukan Bank Indonesia tidak sejajar dengan lembaga
tinggi Negara. Kedudukan Bank Indonesia juga tidak sama dengan
kementrian, karena keududukan Bank Indonesia berada di luar
pemerintah. Status dan kedududukan bank Indonesia sebagai lembaga
Negara diperlukan agar bank Indonesia dapat melaksanakan peran dan
fungsinya sebagai otoritas moneter secara lebih efektif dan efisien.
b. Sebagai Badan Hukum
Sebagai badan hukum publik maupun badan hukum perdata ditetapkan
dalam Undang-undang. Sebagai badan hukum public Bank Indonesia
bewewenang menetapkan peraturan hukum yang merupakan
pelaksanaan dari UU yang mengikat seluruh masyrakat luas sesuai
dengan tugas dan wewenangnya. Sebagai bandan hukum perdata, Bank
Indonesia dapat bertindak untuk dan atas nama sendiri didalam maupun
di luar pengadilan.
c. Bank Indonesia dalam struktur ketatanegaraan RI
Bank Indonesia mempunyai hubungan kerja dengan DPR, BPK, serta
pemerintah status dan kedudukan bank Sentral Indonesia mempunyai
kedudukan yang tidak sama dengan lembaga tinggi Negara karena
kedudukan Bank Indonesia berada diluar pemerintah, yaitu sebagai
hukum, dan sebagai lembaga keuangan yang indpenden.
E. Hubungan Bank Indonesia dengan Pemerintah
Hubungan Indonesia dengan pemerintah didalam Undang-Undang No. 23
Tahun 1999 adalah sebagai berikut:
a. Bertindak sebagai pemegang kas pemerintah dengan memberikan bungan
atas saldo kas pemerintah sesuai dengan aturan Undang-undang
b. Bank Indonesia untuk dan atas nama pemerintah dapat menerima pinjaman
luar negeri, menatausahakan, serta menyelesaikan tagihan dan kewajiban
keuangan pemerintah terhadap pihak luar negeri.
c. Pemerintah wajib meminta pendapat Bank Indonesia dan atau mendukung
Bank Indonesia dalam siding cabinet yang membahas masalah ekonomi,
perbankan dan keuangan yang berkaitan dengan tugas Bank Indonesia atau
masalah lain yang termasuk kewenangan Bank Indonesia.
d. Dalam hal pemerintah akan menerbitkan surat-surat utang Negara,
pemerintah wajib terlebih dahulu berkonsultasi dengan DPR.
e. Bank Indonesia dilarang memberikan kredit kepada pemerintah.
Juhaefah mengemukakan hubungan Bank Indonesia menjalin kerja sama
internasional yang meliputi bidang-bidang:
1). Investasi bersama untuk kestabilan pasar valuta asing
2). Penyelesain transaksi lintas Negara
3). Hubungan koresponden
4). Tukar menukar informasi mengenai hal-hal yang terkait dengan tugas-
tugas selaku Bank Sentral
5). Pelatihan/penelitian di bidang moneter dan sistem pembayaran.
Tugas dan fungsi OJK dalam UU no. 21 Tahun 2011 menyatakan bahwa:
Dalam BAB III TUJUAN,FUNGSI, TUGAS, DAN WEWENANG pasal 4 OJK
dibentuk dengan tujuan agar keseluruhan kegiatan didalam sector jasa keuangan:
Pasal 6…-7- pasal OJK melaksanakan tugas pengatiran dan pengawasan terhadap:
END :)