Anda di halaman 1dari 12

HUKUM PERBANKAN

SEJARAH PERBANKAN DAN JENIS PERBANKAN DI


INDONESIA

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 3

1. Mutia Adinda Oktarina ( 20310011 )


2. Natasya Marcella ( 20310012 )
3. Ranti ( 20310013 )
4. Shelvia Yolanda ( 20310014 )
5. M. Firdaus ( 20310094 )

Dosen Pengasuh : Liza Nofianti, SH.,MH

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SJAKHYAKIRTI
TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT,karena atas izin-Nya jugalah
kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “SEJARAH PERBANKAN DAN JENIS
PERBANKAN DI INDONESIA”.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak
kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman
kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.

Palembang, 13 Oktober 2022

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan yang berpengaruh besar pada
perekonomian dalam masyarakat di suatu negara. Bank sebagai lembaga keuangan yang
menjadi tempat bagi berbagai pihak, baik perusahaan swasta maupun perorangan dan
badan-badan pemerintah untuk menyimpan dananya. Melalui kegiatan perkreditan dan
berbagai jasa yang diberikan, bank melayani kebutuhan pembiayaan serta melancarkan
mekanisme pembayaran bagi semua sektor perekonomian.Sehingga sering dengan
berjalannya waktu, bank telah menjadi sebuah kebutuhan hidup bagi masyarakat di suatu
Negara.
Di dalam masyarakat telah dikenal dua macam bentuk perbankan yaitu bank
konvesioanal dan bank syari’ah. Bank konvesional berlandaskan sistem operasional
umum yang berbasis keuntungan pada nilai suku bunga. Sedangkan bank syari’ah
berlandaskan pada prinsip-prinsip syari’ah yang tertuang dalam al-Qur’an, al –Hâdits,
dan ijtihad para ulama.
Perbankan Syariah sebagaimana halnya perbankan pada umumnya merupakan
lembaga intermediasi keuangan (financial intermediary institution) yakni lembaga yang
melakukan kegiatan menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya kepada masyarakat lain yang membutuhkan dalam bentuk kredit atau
pembiayaan.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Jelaskan sejarah perbankan di indonesia?
2. Apa saja jenis-jenis perbankan di indonesia?

C. TUJUAN
Tujuan dari makalah ini untuk agar mengetahui apa itu sejarah dari perbankan dan
apa saja jenis-jenia dari perbankan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. SEJARAH PERBANKAN

Kata ‟Bank‟ berasal dari bahasa Italia banque atau banca yang berarti bangku. Para
bankir di Florence pada masa Renessains melakukan transaksi mereka dengan duduk di meja
penukaran uang, berbeda dengan pekerjaan kebanyakan orang yang tidak memungkinkan mereka
untuk duduk sambil bekerja. Usaha perbankan itu sendiri baru dimulai dari zaman Babylonia
kemudian dilanjutkan ke zaman Yunani kuno dan Romawi. Namun, pada saat itu tugas utama
bank hanyalah sebagai tempat tukar menukar uang
Lembaga perbankan yang hadir di Indonesia pertama kali tentunya tidak terlepas dari
kolonial Hindia Belanda. pada tahun 1746, VOC mendirikan De Bank van Leening untuk
mempermudah aktivitas perdagangan VOC di Indonesia.Seiring perjalanannya, De Bank van
Leening tidak beroperasi dengan baik. AKhirnya pada tanggal 1 september 1752 didirikan De
Bank Courant en Bank van leening. Namun, De Bank Courant en Bank van leening juga tidak
berhasil beroperasi dengan baik yang berakhir dengan kebangkrutan.Pada akhir abad ke-18,
VOC di Indonesia diambil oleh pemerintahan kerajaan Belanda. Hindai Timur jatuh ke tangan
inggris setelah masa pemerintahan Herman William Daendels dan Janssen. Sejarah mencatat ada
beberapa bank yang memiliki peran penting di Hindia Belanda. Bank tersebut adalah De Javasce
NV, De Post Poar Bank, Hulp en Spaar Bank, De Escompto bank NV nationale Handles Bank,
De, Algemenevolks Crediet Bank dan Nederland Handles Maatschappij. Bank Belanda yang
berhasil berkembang dan menjadi cikal bakal bank sentral Indonesia adalah De Javasche Bank.
De Javasche Bank didirikan pada tahun 1828. Pemerintah Hindia Belanda memberikan monopoli
kepada De Javasche Bank untuk mengeluarkan uang yang mana pengedaran uangnya ditangani
oleh pemerintahannya sendiri. Sejak saat itu, De Javasche Bank dikenal dengan bank of issue
atau bank sirkulasi.Meski belum menjadi bank sentral secara penuh, De Javasche Bank memiliki
fungsi sebagai bankir untuk pemerintah Hindia Belanda. Hal ini disebabkan De Javasche Bank
hanya menjalankan beberapa tugas yang bisa dilakukan oleh bank sentral. Beberapa tugas yang
dijalankan oleh De Javasche Bank antara lain, mendiskonto wesel dan surat utang jangka
pendek, mengeluarkan uang kertas, menjadi kasir pemerintah, menyimpang dana devisa dan
menjadi pusat kliring.
Seiring berjalannya waktu dan perkembangan perekonomian Indonesia, bank asing
lainnya akhirnya mulai beroperasi. Beberapa diantaranya yaitu, The Chartered Bank of India,
Australia and China, Hong Kong and Shanghai Banking Corporation, Yokohama Specie Bank,
taiwan Bank, Mitsui Bank, China and Southern Ltd, dan Overseas China Banking Corporation.
Menjelang perang Dunia II, Hindia Belanda melikuidasi tiga bank Jepang yang
beroperasi pada saat itu. namun, ketika Jepang menguasai Asia Pasifik, bank-bank Belanda,
Inggris dan beberapa bank China dilikuidasi oleh pihak Jepang. Pada saat itu Jepang hanya ingin
mengendalikan seluruh keuangan pada satu bank. Bank tersebut adalah Bank Rakyat Indonesia,
bank yang dioperasikan oleh putra Indonesia.
Akhirnya pada tahun 1953 untuk memberikan kemudahan menjalankan kebijakan
moneter dan kebijakan perekonomian lainnya, ditetapkan Undang-Undang Pokok Bank
Indonesia yang tertera dalam Undang-Undang no. 11 Tahun 1953. Undang-undang tersebut
dikeluarkan karena mengingat bahwa De Javasche Bank masih berbadan hukum sebagai
Perseroan Terbatas dan belum bisa leluasa dalam menerapkan kebijakan perekonomian.
Pada tahun-tahun berikutnya, Pemerintah Indonesia meresmikan Bank Rakyat Indonesia
sebagai Bank pemerintah pertama di Indonesia. Bank Rakyat Indonesia sempat berhenti
beroperasi, namun bank tersebut beroperasi kembali setelah dibentuknya perjanjian Renville.
Pada waktu tahun 1960, Bank Koperasi Tani dan Nelayan dibentuk. Bank Koperasi Tani dan
Nelayan merupakan hasil peleburan dari Bank Rakyat Indonesia, Bank Tani Nelayan dan
Nederlandsche Maatschappij.
Pada tahun 1946, Bank Negara Indonesia didirikan, dengan berkedudukan sebagai bank
sentral. Yayasan Poesat Bank Indonesia dilebur ke dalam Bank Negara Indonesia. Seiring waktu
berjalan pemerintah Indonesia melakukan pemantapan kedudukan Bank Negara Indonesia.
Akhirnya ketika Konferensi Meja Bundar, Pemerintah Indonesia dan Belanda setuju untuk
mengubah fungsi Bank Negara Indonesia menjadi bank umum, yang awalnya menjadi bank
sentral.
B. JENIS-JENIS PERBANKAN DI INDONESIA

1. Jenis – jenis Bank Menurut Fungsinya


a. Jenis Bank Sentral
Bank sentral adalah suatu lembaga atau instansi swasta yang memiliki tanggung jawab
penuh terkait kebijakan moneter atau keuangan pada suatu negara. Tugas utamanya adalah demi
menjaga stabilitas mata uang ataupun harga dalam suatu negara, contohnya adalah mata uang
Rupiah di Indonesia. Nantinya, pihak bank akan mengendalikan laju inflasi pada suatu negara,
sehingga perekonomian pada suatu negara akan sangat bergantung pada bank sentral. Pihak bank
sentral juga memiliki hak penuh dalam membuat dan juga melakukan kebijakan moneter dalam
mengendalikan jumlah mata uang yang beredar di tengah-tengah masyarakat.
Selain itu, mereka juga memiliki hak dalam mengatur serta menjaga kelancaran sistem
pembayaran tunai dan non tunai.Terakhir, bank sentral pun mempunyai hak penuh dalam hal
mengatur serta mengawasi perbankan lain agar bisa membatasi adanya risiko serta biaya krisis
sistemik. Setiap negara di dunia memiliki bank sentralnya tersendiri dan hanya ada satu pada tiap
negara. Untuk di Indonesia, kita bisa melihat adanya Bank Indonesia sebagai bank sentral.
b. Jenis Bank Umum
Bank umum adalah bank yang melaksanakan aktivitas usaha secara konvensional.
Intinya, bank umum ini harus mampu memberikan pelayanan jasa dalam lalu lintas
pembayarannya. Badan usaha ini juga juga memiliki hak dalam mengumpulkan uang dari
masyarakat.
Nantinya, uang yang terkumpul tersebut akan dikelola oleh pihak bank dalam bentuk
simpanan, yang mana simpanan tersebut akan diputar kembali untuk dijadikan sebagai utang
pada pihak lain yang memerlukan pendanaan.
Para ahli perbankan banyak yang mengatakan bahwa bank umum adalah suatu lembaga
yang selalu berorientasi pada keuntungannya. Namun, bank umum itu sendiri terbagi lagi
menjadi dua jenis berdasarkan statusnya, yakni bank devisa dan bank non-devisa. Bank devisa
adalah bank umum yang telah mendapatkan persetujuan dari pihak bank sentral pada suatu
negara untuk bisa melakukan bentuk usahanya dengan memanfaatkan valuta asing.
Jadi, jika Anda menggunakan bank devisa, maka Anda bisa melakukan pengiriman uang
ke luar negeri, melakukan kegiatan ekspor atau impor, serta melakukan jual beli valuta asing.
Sebaliknya, bank non-devisa adalah perbankan yang belum mengantongi izin resmi dari
bank sentral untuk melakukan devisa, sehingga kegiatan yang mereka lakukan pun sifatnya
sangatlah terbatas.
c. Jenis Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
Bank Perkreditan Rakyat atau BPR adalah salah satu bank yang kegiatannya hanya akan
menerima simpanan dalam bentuk tabungan, deposito berjangka atau bentuk lainnya yang sama.
Pada umumnya, BPR ini bisa ditemukan di daerah atau kota kecil yang dekat dengan
masyarakat yang sedang memerlukan. Contoh dari BPR ini adalah Bank Desa, Lumbung Desa,
Bank Pasar, bank Pegawai, Badan Kredit Desa (BKD), Lumbung Pitih Nagari (LPN) serta
Lembaga Perkreditan Desa (LPD).
Selain itu, BPR juga bisa ditemukan dalam bentuk Kredit Usaha Rakyat Kecil (KURK),
Bank Kredit Kecamatan (BKK), Lembaga Perkreditan Kecamatan (LPK), Bank Karya Produksi
Desa (BPKD), dll. Seluruh bentuk bank tersebut sudah tercantum dalam UU Perbankan Nomor 7
tahun 1992.
Tujuan utamanya adalah demi melayani masyarakat kecil yang berada di pelosok
pedesaan yang memerlukan dana pinjaman.

2. Jenis – jenis Bank berdasarkan Kepemilikannya


a. Bank campuran
Bank Campuran adalah jenis bank yang kepemilikan sahamnya bercampur antara pihak
asing dan pihak swasta nasional. Saham bank ini sebagian besar dimiliki oleh warga negara
indonesia,namun sebagian juga dimiliki oleh pihak asing.
Contoh Bank Campuran ialah Bank ANZ Indonesia,Bank Commonwealth,Bank
Agris,Bank BNP Paribas Indonesia,Bank Capital Indonesia,Bank Sumitomo Mitsui Indonesia
dan Bank Windu Kentjana Internasional.
b. Bank asing
Bank Asing merupakan cabang dari bank yang ada di luar negeri,baik milik swasta asing
ataupun pemerintah negara asing. Kepemilikannya dimiliki oleh pihak luar negeri secara utuh.
Contoh Bank Asing yaitu Bank of America,Bangkok Bank,Bank of Cina,Citibank,Deutsce
Bank,HSBC,The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ.
c. Bank Pemerintah
Bank Pemerintah adalah bank yang sebagian atau seluruh sahamnya dimiliki oleh
Pemerintah Indonesia. Contoh Bank Pemerintah yaitu Bank Mandiri,Bank Negara Indonesia
(BNI),Bank Rakyat Indonesia (BRI),Bank Tabungan Negara (BTN).
d. Bank Swasta Nasional
Bank Swasta adalah bank dimana sebagian besar sahamnya dimiliki oleh swasta nasional
serta akta pendiriannya pun didirikan oleh swasta,pembagian keuntungannya juga untuk swasta
nasional.
Bank Swasta dibedakan menjadi 2 yaitu,Bank Swasta Nasional Devisa dan Bank Swasta
Nondevisa. Contoh bank swasta nasional yaitu Bank Muamalat,Bank Central Asia (BCA),Bank
Danamon,Bank Duta,Bank Nusa Internasional,Bank Niaga,Bank Universal,Bank Mega,Bank
Bumi Putra.
e. Bank Koperasi
Bank Milik Koperasi adalah jenis bank yang kepemilikan sahamnya dimiliki oleh
perusahaan yang berbadan hukum koperasi. Bank ini menerapkan asas-asas dan prinsip koperasi
pada umumnya. Contoh Bank Koperasi yaitu Bank Umum Koperasi Indonesia.

3. Jenis – jenis Bank Berdasarkan Kegiatan Operasionalnya


a. Bank Konvensional
Bank Konvensional adalah jenis bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran secara
umum berdasarkan prosedur dan ketentuan yang telah ditetapkan.
Bank Konvensional pada umumnya beroperasi dengan mengeluarkan produk-produk
untuk menyerap dana masyarakat,menyalurkan dana yang telah dihimpun dengan cara
mengeluarkan kredit,pelayanan jasa keuangan,dan jasa-jasa lainnya.
b. Bank Syariah
Bank syariah merupakan jenis perbankan yang segala sesuatu yang menyangkut tentang
bank syariah dan unit usaha syariah, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan
proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya.
Berkaitan dengan bank syariah, ada dua konsep dalam hukum agama Islam, yaitu:
larangan penggunaan sistem bunga, karena bunga (riba) adalah haram hukumnya. Sebagai
pengganti bunga digunakan sistem bagi hasil. Prinsip-prinsip yang berlaku pada Bank Syariah:
• Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah).
• Pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal (musharakah).
• Prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan (murabahah).
• Pembiayaan barang modal berdasarkan sewa murni tanpa pilihan (ijarah).
• Pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank oleh pihak lain
(ijarah wa iqtina).

4. Jenis – jenis Bank Berdasarkan Bentuk Badan Usaha


a. Bank Berbentuk Koperasi
Bank jenis ini merupakan bank yang memiliki badan usaha berbentuk koperasi. Segala
struktur dan susunan organisasi dalam bank dibentuk seperti sebuah koperasi pada umumnya.
b. Bank berbentuk Perusahaan Perseorangan
Bank jenis ini merupakan bank yang memiliki badan usaha berbentuk perusahaan
perseorangan.
c. Bank berbentuk Perseroan Terbatas (PT)
Bank jenis ini memiliki badan usaha yang berbentuk Perseroan Terbatas atau PT. Segala
struktur dan susunan organisasi dalam bank dibentuk seperti sebuah Perseroan Terbatas pada
umumnya.
d. Bank berbentuk Firma
Bank jenis ini merupakan bank yang memiliki badan usaha berbentuk firma. Segala
struktur dan susunan organisasi dalam bank dibentuk seperti sebuah firma pada umumnya.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Perbankan Syariah sebagaimana halnya perbankan pada umumnya merupakan lembaga


intermediasi keuangan (financial intermediary institution) yakni lembaga yang melakukan
kegiatan menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya
kepada masyarakat lain yang membutuhkan dalam bentuk kredit atau pembiayaan.

Bank Belanda yang berhasil berkembang dan menjadi cikal bakal bank sentral Indonesia
adalah De Javasche Bank.

Sejak saat itu, De Javasche Bank dikenal dengan bank of issue atau bank sirkulasi.Meski
belum menjadi bank sentral secara penuh, De Javasche Bank memiliki fungsi sebagai bankir
untuk pemerintah Hindia Belanda.

Beberapa diantaranya yaitu, The Chartered Bank of India, Australia and China, Hong
Kong and Shanghai Banking Corporation, Yokohama Specie Bank, taiwan Bank, Mitsui Bank,
China and Southern Ltd, dan Overseas China Banking Corporation.

Bank tersebut adalah Bank Rakyat Indonesia, bank yang dioperasikan oleh putra
Indonesia.

Akhirnya ketika Konferensi Meja Bundar, Pemerintah Indonesia dan Belanda setuju
untuk mengubah fungsi Bank Negara Indonesia menjadi bank umum, yang awalnya menjadi
bank sentral.

Jenis Bank Sentral Bank sentral adalah suatu lembaga atau instansi swasta yang memiliki
tanggung jawab penuh terkait kebijakan moneter atau keuangan pada suatu negara.

Bank devisa adalah bank umum yang telah mendapatkan persetujuan dari pihak bank
sentral pada suatu negara untuk bisa melakukan bentuk usahanya dengan memanfaatkan valuta
asing.
Jenis Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Bank Perkreditan Rakyat atau BPR adalah salah
satu bank yang kegiatannya hanya akan menerima simpanan dalam bentuk tabungan, deposito
berjangka atau bentuk lainnya yang sama.

Bank campuran Bank Campuran adalah jenis bank yang kepemilikan sahamnya
bercampur antara pihak asing dan pihak swasta nasional.

Contoh Bank Campuran ialah Bank ANZ Indonesia,Bank Commonwealth,Bank


Agris,Bank BNP Paribas Indonesia,Bank Capital Indonesia,Bank Sumitomo Mitsui Indonesia
dan Bank Windu Kentjana Internasional.

Contoh Bank Asing yaitu Bank of America,Bangkok Bank,Bank of


Cina,Citibank,Deutsce Bank,HSBC,The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ.

Contoh Bank Pemerintah yaitu Bank Mandiri,Bank Negara Indonesia (BNI),Bank Rakyat
Indonesia (BRI),Bank Tabungan Negara (BTN).

Contoh bank swasta nasional yaitu Bank Muamalat,Bank Central Asia (BCA),Bank
Danamon,Bank Duta,Bank Nusa Internasional,Bank Niaga,Bank Universal,Bank Mega,Bank
Bumi Putra.

Bank Koperasi Bank Milik Koperasi adalah jenis bank yang kepemilikan sahamnya
dimiliki oleh perusahaan yang berbadan hukum koperasi.

Bank Konvensional Bank Konvensional adalah jenis bank yang melaksanakan kegiatan
usaha secara konvensional yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran secara umum berdasarkan prosedur dan ketentuan yang telah ditetapkan.

Bank Syariah Bank syariah merupakan jenis perbankan yang segala sesuatu yang
menyangkut tentang bank syariah dan unit usaha syariah, mencakup kelembagaan, kegiatan
usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya.

Bank Berbentuk Koperasi Bank jenis ini merupakan bank yang memiliki badan usaha
berbentuk koperasi.
DAFTAR PUSTAKA
https://accurate.id/ekonomi-keuangan/jenis-bank/

https://www-gramedia-com.cdn.ampproject.org/v/s/www.gramedia.com/literasi/pengertian-
bank/amp/?amp_js_v=a6&amp_gsa=1&usqp=mq331AQKKAFQArABIIACAw%3D
%3D#aoh=16662674702149&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&amp_tf=Dari
%20%251%24s&ampshare=https%3A%2F%2Fwww.gramedia.com%2Fliterasi%2Fpengertian-
bank%2F

Anda mungkin juga menyukai