Anda di halaman 1dari 3

BAB II

Pembahasan

A. Pengertian lembaga keuangan

Pengertian paling luas tentang lembaga adalah sekumpulan aturan atau cara pikir yang baku yang
mengatur perilaku individu dalam suatu kelompok masyarakat. Lembaga Keuangan (finansial
institusi) adalah lembaga yang kegiatan utamanya mengumpulkan dan menyalurkan dana dari pihak
yang memiliki kelebihan dana (unit surplus) kepada pihak yang membutuhkan dana (unit defisit).

B. Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank

Bank adalah lembaga keuangan yang menghimpun dana deposito dan memberikan kredit pinjaman.
Definisi bank menurut Undang-undang Perbankan Indonesia (UU No.7/1992 tentang Perbankan,
pasal 1 ayat (1) adalah Badan Usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan dan penyalurkannya kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat
banyak. Lembaga keuangan yang sampai saat ini paling besar adalah perbangkan. Kelebihan
perbankan yang utama dibandingkan dengan lembaga keuangan lainnya adalah diizinkannya
mengumpulkan dana dari masyarakat dalam bentuk deposito. Posisi perbankan juga sangat
strategis, karena merupakan lembaga keuangan yang paling utama yang diandalkan pemerintah
dalam pelaksanaan kebijakan moneter. Lembaga keuangan bukan bank, mempunyai fungsi yang
sama dengan lembaga keuangan depositori. Perbedaan paling prinsip adalah lembaga keuangan non
depositori tidak diizinkan mengumpulkan dana dari masyarakat dalam bentuk deposito.

Lembaga keuangan non depositori dapat dikelompokkan menjadi :

 Lembaga pembiayaan;
 Lembaga investasi, dan
 Lembaga kontraktual.

C. Fungsi lembaga keuangan bank dan non bank

Lembaga keuangan bank

Adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menyalurkan jasa dalam pembayaran dan
peredaran uang serta pemberian kredit. Istilah bank yang berasal dari kata Banca memiliki arti
sebuah meja yang digunakan penukar uang di pasar. Pada dasarnya, bank merupakan tempat
penyimpanan, penyalur, dan perantara dalam pembayaran. Berikut ini beberapa fungsi dari lembaga
keuangan bank.

1. Tempat Menyimpan Uang

Bank memiliki fungsi sebagai tempat untuk menyimpan atau menitip uang. Biasanya bentuk
penyimpanan uang ini dibagi dalam beberapa bentuk:

 Rekening koran atau giro


 Deposito berjangka
 Tabungan

2. Sebagai Pembeli atau Penyalur Kredit


Bank juga berfungsi sebagai pembeli dan penyalur kredit. Bank akan memanfaatkan dana yang
disimpan nasabah dengan cara menyalurkan kepada pihak lainnya yang membutuhkan kredit.

3. Sebagai Perantara dalam Pembayaran

Bank juga dapat bertindak sebagai penghubung antar nasabah pada saat melakukan transaksi. Pada
saat melakukan transaksi melalui bank, nasabah tidak melakukan pembayaran secara langsung,
tetapi melibatkan pihak bank untuk menyelesaikan transaksi tersebut.

Selain itu, bank melakukan kegiatan jasa lainnya, seperti pengiriman uang, pembelian, serta
penjualan saham dan valuta asing (valas). Bank juga melakukan penagihan uang atas nama nasabah.

4. Mencetak Uang

Fungsi lainnya dari bank adalah mencetak uang yang digunakan dalam kegiatan ekonomi sehari-hari.
Tentunya uang yang dicetak dalam merupakan uang sah dalam bentuk rupiah. Sebagai catatan,
tanggung jawab pencetakan uang ini menjadi tanggung jawab bank sentral

Lembaga keuangan non-bank

Adalah lembaga keuangan yang fungsi dasarnya sebagai pengumpul dan penyalur dana yang
digunakan untuk menunjang perkembangan pasar uang dan pasar modal. Nah, di bawah ini
beberapa fungsi lembaga keuangan bukan bank (LKBB):

1. Menghimpun Dana

Lembaga keuangan nonbank bekerja dengan menghimpun dana yang berasal dari nasabah dengan
mengeluarkan surat-surat berharga. Cara ini terbilang efektif karena penyimpanan dana dalam
bentuk nonuang lebih aman dan efisien. Dengan adanya penghimpunan dana ini, diharapkan
lembaga keuangan nonbank dapat memberikan bantuan kepada masyarakat.

2. Memberi Kredit

LKBB dapat memberikan kredit dalam jangka pendek ataupun jangka panjang. Kredit memang
termasuk dalam kegiatan utama dari lembaga keuangan. Biasanya kredit ini dibutuhkan para pemilik
bisnis untuk mengembangkan usaha yang dimiliki.

3. Menjadi Perantara bagi Perusahaan-Perusahaan

LKBB bisa menjadi perantara bagi pemilik modal, baik dalam negeri maupun luar negeri, dengan
perusahaan yang membutuhkan modal. Fungsi LKBB yang satu ini tentunya membantu perusahaan-
perusahaan yang sedang membutuhkan modal yang dibayar dengan cara kredit.

D. Sejarah dan perkembangan dari lembaga keuangan bank dan bukan bank di indonesia

Sejarah dan perkembangan Perbankan di Indonesia

Lembaga perbankan yang hadir di Indonesia pertama kali tentunya tidak terlepas dari kolonial Hindia
Belanda. Pada tahun 1746, VOC mendirikan De Bank van Leening untuk mempermudah aktivitas
perdagangan VOC di Indonesia.

Seiring perjalanannya, De Bank van Leening tidak beroperasi dengan baik. Akhirnya pada tanggal 1
september 1752 didirikan De Bank Courant en Bank van leening. Namun, De Bank Courant en Bank
van leening juga tidak berhasil beroperasi dengan baik yang berakhir dengan kebangkrutan.
Pada akhir abad ke-18, VOC di Indonesia diambil oleh pemerintahan kerajaan Belanda. Hindai Timur
jatuh ke tangan inggris setelah masa pemerintahan Herman William Daendels dan Janssen. Sejarah
mencatat ada beberapa bank yang memiliki peran penting di Hindia Belanda. Bank tersebut adalah
De Javasce NV, De Post Poar Bank, Hulp en Spaar Bank, De Escompto bank NV nationale Handles
Bank, De, Algemenevolks Crediet Bank dan Nederland Handles Maatschappij.

Bank Belanda yang berhasil berkembang dan menjadi cikal bakal bank sentral Indonesia adalah De
Javasche Bank. De Javasche Bank didirikan pada tahun 1828. Pemerintah Hindia Belanda
memberikan monopoli kepada De Javasche Bank untuk mengeluarkan uang yang mana pengedaran
uangnya ditangani oleh pemerintahannya sendiri. Sejak saat itu, De Javasche Bank dikenal dengan
bank of issue atau bank sirkulasi. Seiring berjalannya waktu dan perkembangan perekonomian
Indonesia, bank asing lainnya akhirnya mulai beroperasi. Beberapa diantaranya yaitu, The Chartered
Bank of India, Australia and China, Hong Kong and Shanghai Banking Corporation, Yokohama Specie
Bank, taiwan Bank, Mitsui Bank, China and Southern Ltd, dan Overseas China Banking Corporation.

Pada tahun 1946, Bank Negara Indonesia didirikan, dengan berkedudukan sebagai bank sentral.
Yayasan Poesat Bank Indonesia dilebur ke dalam Bank Negara Indonesia. Seiring waktu berjalan
pemerintah Indonesia melakukan pemantapan kedudukan Bank Negara Indonesia. Akhirnya ketika
Konferensi Meja Bundar, Pemerintah Indonesia dan Belanda setuju untuk mengubah fungsi Bank
Negara Indonesia menjadi bank umum, yang awalnya menjadi bank sentral.

Seiring waktu langkah-langkah pembinaan bank dilakukan oleh Bank Indonesia. Bank Indonesia
bahkan memberikan tugas pembinaan kepada Direktorat pengawasan dan Pembinaan Bank. Sampai
akhir tahun 1999, Bank Indonesia selain diberikan kewenangan moneter juga diberi kewenangan
sebagai Lender of the last resort. Sebagai lender of the last resort, Bank Indonesia bisa memberikan
kredit dalam skema Kredit likuiditas Bank Indonesia dan juga Bantuan Likuiditas Bank Indonesia.

Seiring waktu, Bank Indonesia ditempatkan sebagai lembaga yang independen dan tidak
menyalurkan kredit lagi. Hal itu juga tertera dalam Undang-Undang Bank Indonesia. Namun, hingga
saat ini, masyarakat masih belum paham perbedaan fungsi bank dan juga koperasi karena kedua
lembaga tersebut sama-sama menjadi lembaga pengumpul dana dari masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai