Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

“BANK SYARIAH DAN KONVENSIONAL”


Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Fiqih Ekonomi Islam

Dosen Pengampu:
Shofiyullahul Kahfi M.Si
Penulis:
Lisa Zulia Mariska
Sinta Sefiana

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH


FAKULTAS DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA’ TUBAN
2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbilalamin, Segala puji hanya kita panjatkan kehadirat


Allah SWT atas segala rahmat, taufiq serta hidayah-nya yang telah diberikan pada
kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Bank Syariah
dan Konvensional”
Sholawat serta salam tak lupa kita haturkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW, yang mana telah menuntun kita dari zaman jahiliyah menuju
zaman yang terang benderang yakni addinul islam
Dan kami berterimakasih pada dosen kami pengampu mata kuliah Fiqih
Ekonomi Islam, Bapak Shofiyullahul Kahfi M.Si yang membimbing kami saat
ini.
Kami sangat berharap makalah ini dapat ber-manfaat dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan kita terhadap ilmu-ilmu tentang mata
kuliah Akuntansi Manajemen, dan kami berharap ada kritikan dan saran pada
makalah kami.

Tuban, 14 Mei 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

Sampul

Kata Pengantar..........................................................................................................i

Daftar Isi..................................................................................................................ii

Bab I.........................................................................................................................1

Pendahuluan.............................................................................................................1

A. Latar Belakang................................................................................................1

B. Rumusan Masalah...........................................................................................1

C. Tujuan Pembahasan........................................................................................1

Bab II........................................................................................................................2

Pembahasan..............................................................................................................2

A. Pengertian Bank..............................................................................................2

B. Bank Konvensional dan Syariah.....................................................................2

Bab III......................................................................................................................5

Penutup.....................................................................................................................5

A. Kesimpulan.....................................................................................................5

B. Saran...............................................................................................................5

Daftar Pustaka..........................................................................................................6

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Saat ini perusahaan perbankan tidak hanya dituntut untuk mendapatkan
laba/profit untuk kelangsungan perusahaan, tapi bank juga harus
memperhatikan aspek-aspek lain seperti aspek sosial. Dilihat dari segi
ekonomi, perusahaan perbankan memang diharapkan mendapatkan keuntungan
yang setinggi-tingginya. Tetapi di aspek sosial perusahaan perbankan harus
memberikan kontribusi secara langsung kapada masyarakat yaitu
meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dan lingkungannya.
Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya
menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Kemudian bank juga dikenal
sebagai tempat untuk meminjam uang atau kredit bagi masyarakat yang
membutuhkannya. Bank merupakan sarana dalam menghimpun dan
menyalurkan dana dari masyarakat. Disamping itu, bank juga dikenal juga
sebagai tempat untuk menukar uang atau memerima segala macam bentuk
pembayaran dan setoran.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa Pengertian Bank?
2. Bagaimana Bank Syariah dan Konvensional?

C. TUJUAN PEMBAHASAN
1. Untuk Mengetahui Pengertian Bank.
2. Untuk Mengetahui Bank Syariah dan Konvensional.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN BANK
Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10
November 1998 tentang Perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah
“badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan
dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-
bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat.1

a. SEJARAH BANK
Sejarah perbankan di Indonesia tidak terlepas dari zaman penjajahan
Hindia Belanda. Pada saat itu terdapat beberapa bank yang memegang
peranan penting di Hindia Belanda antara lain: De Javasche NV, De Post
Paar Bank, De Algemenevolks Crediet Bank, Nederland Handles
Maatscappij (NHM), Nationale Handles Bank (NHB), dan De Escompto
Bank NV.Di samping itu, terdapat pula bank-bank milik pribumi, Cina,
Jepang, dan Eropa lainnya. Bank-bank tersebut antara lain: Bank Nasional
Indonesia, Bank Abuah Saudagar, NV Bank Boemi, The matsui Bank, The
Bank of China, dan Batavia Bank.Di zaman kemerdekaan perbankan di
Indonesia bertambah maju dan berkembang lagi. Beberapa bank Belanda
dinasionalisir oleh pemerintah Indonesia. Bank-bank yang ada di zaman
awal kemerdekaan, antara lain:
1) Bank Negara Indonesia yang didirikan tanggal 5 Juli 1946
2) Bank Rakyat Indonesia yang didirikan tanggal 22 Februari 1946.
Bank ini berasal dari DE ALGEMENE VOLKCREDIET bank atau
Syomin Ginko.2

b. TIPE-TIPE BANK
Secara umum terdapat 4 jenis tipe bankdi Indonesia. Penggolongan bank
tersebut adalah:
1) Bank Sentral
Bank Sentral adalah suatu institusi yang bertanggung jawab untuk
menjaga stabilitas harga yang dalam hal ini dikenal dengan istilah
inflasi.

1
(Shofiyullahul kahfi, Transaksi Modern, (Tuban: PP Tarbiyatul Ulum, 2022), h. 18)
2
(Shofiyullahul kahfi, Transaksi Modern, (Tuban: PP Tarbiyatul Ulum, 2022), h. 19)

2
Contoh: Bank Sentral di Indonesia adalah bank Indonesia.
2) Bank Umum
Bank Umum merupakan bagian dari perbankan nasional yang
memiliki fungsi utama sebagai penghimpun dan penyalur dana
masyarakat serta pemberi jasa dalam lalu lintas pembayaran.
Contoh: Bank Umum di Indonesia adalah BCA, BNI, BRI, Bank
Mandiri dll.
3) BPR ( Bank Perkreditan Rakyat )
Bank Perkreditan Rakyat adalah bank konvensional yang dalam
kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
BPR lebih utama dalam penyaluran kredit untuk ukm dalam skala
kecil dan memiliki modal wajib minimum lebih rendah daripada
bank-bank umum.
4) Bank syariah ( Berdasarkan Prinsip Syari’ah )
Bank syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya
berdasarkan prinsip Syari’ah dan menurut jenisnya terdiri atas
Bank Umum Syari’ah dan bank pembiayaan rakyat Syari’ah3

B. BANK SYARIAH DAN KONVENSIONAL


a. BANK KONVENSIONAL
Konvensional berasal dari kata convention (konvensi, pertemuan),
jadi bank konvensional adalah bank yang mekanisme operasinya
berdasarkan sistem yang disepakati bersama dalam suatu konvensi.
Pengertian Bank Umum menurut Undang-Undang No. 10 tahun 1998:
“Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional atau berdasarkan prinsip Syari’ah yang dalam kegiatannya
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.4

b. BANK SYARIAH
Bank syariah adalah Bank Umum yang melaksanakan kegiatan
usaha berdasarkan prinsip Syari’ah yang dalam kegiatannya memberikan
jasa dalam lalu lintas pembayaran.
Berdasarkan landasan hukum perbankan Syariah yaitu UU No. 10
TAHUN 1998 tentang perubahan UU No. 7 TAHUN 1972 tentang
perbankan.“Bank syariah adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha
berdasarkan prinsip syari’ah dalam kegiatannya dapat memberikan atau
tidak memberikan jasa dalam lalulintas pembayarannya.
Di Indonesia pelopor perbankan Syariah adalah Bank Muamalat
Indonesia. Berdiri tahun 1991, bank ini diprakarsai oleh Majelis Ulama
3
(Shofiyullahul kahfi, Transaksi Modern, (Tuban: PP Tarbiyatul Ulum, 2022), h. 20)
4
(Shofiyullahul kahfi, Transaksi Modern, (Tuban: PP Tarbiyatul Ulum, 2022), h. 21)

3
Indonesia (MUI) dan pemerintah serta dukungan dari Ikatan Cendekiawan
Muslim Indonesia (ICMI) dan beberapa pengusaha muslim. Bank ini
sempat terimbas oleh krisis moneter pada akhir tahun 90-an sehingga
ekuitasnya hanya tersisa sepertiga dari modal awal. IDB kemudian
memberikan suntikan dana kepada bank ini dan pada periode 1999-2002
dapat bangkit dan menghasilkan laba. Saat ini keberadaan bank syariah di
Indonesia telah di atur dalam undang-undang yaitu UU No. 10 tahun 1998
tentang Perubahan dan UU No. 7 tahun 1992 tentang Perbankan.
Hingga tahun 2007 terdapat 3 institusi bank syariah di Indonesia
yaitu Bank Muamalat Indonesia, Bank syariah Mandiri dan Bank Mega
Syari’ah. Sementara itu Bank Umum yang telah memiliki unit usaha
Syari’ah adalah 19 bank diantaranya merupakan bank besar seperti Bank
Negara Indonesia (Persero), Bank Rakyat Indonesia (Persero) dan Bank
swasta nasional:
Bank Tabungan Pensiunan Nasional (Tbk).5

c. PERBEDAAN BANK KONVENSIONAL DAN SYARIAH


Sepintas bila dilihat secara teknis, menabung di bank syariah dengan
yang berlaku di bank konvensional hampir tidak ada perbedaan. Akan
tetapi bila diamati lebih dalam, terdapat beberapa perbedaan mendasar di
antara keduanya. Perbedaan pokok antara bank konvensional dan bank
syariah adalah sebagai berikut:
1) Bank Konvensional
 Bebas nilai
 Sistem Bunga
 Profit Oriented (kebahagiaan dunia saja)
 Hubungan debitur–kreditur
 Tidak ada lembaga sejenis DPS (Dewan Pengawas Syariah)
2) Bank Syariah
 Berinvestasi pada usaha yang halal
 Bagi Hasil
 Profit dan falah oriented (Kebahagiaan dunia akhirat)
 Hubungan kemitraan penjual-pembeli
 Ada DPS (Dewan Pengawas Syariah)
 Perbedaan sistem bunga dan bagi hasil
 Sistem Bunga
 Asumsi selalu untung
 Didasarkan pada jumlah uang (pokok) pinjaman Nasabah
kredit harus tunduk pada pemberlakuan perubahan tingkat
suku bunga tertentu secara sepihak oleh bank sesuai dengan
fluktuasi tingkat suku bunga di pasar uang. Pembayaran
5
(Shofiyullahul kahfi, Transaksi Modern, (Tuban: PP Tarbiyatul Ulum, 2022), h. 21)

4
bunga yang sewaktu-waktu dapat meningkat/menurun tdk
dapat dihindari nasabah dalam masa pembayaran angsuran
kreditnya. Tidak tergantung pada kinerja usaha. Jumlah
pembayaran bunga tidak meningkat meskipun untung besar
 SistemBagiHasil
 Ada kemungkinan untung rugi
 Didasarkan pada rasio bagi hasil dari
pendapatan/keuntungan yang diperoleh nasabah
pembiayaan. 6

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

6
(Shofiyullahul kahfi, Transaksi Modern, (Tuban: PP Tarbiyatul Ulum, 2022), h. 23)

5
B. SARAN
Demikian tugas makalah ini kami tulis, harapan bagi dosen dengan
adanya makalah ini, kami dituntut faham dan memahami nya. Penulis
mengharapkan ada kritikan dan saran pada penulisan ini.

6
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai