Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah hukum
perbankan syariah
Dosen pengampu : H.Abdul Barry.S.H.I.,M.H
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ................................................................................................... i
Daftar Isi.............................................................................................................. ii
A. Simpulan ............................................................................................................8
B. Saran ..................................................................................................................8
Daftar Pustaka
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk
muslim terbesar di dunia. Meskipun ada 6 agama yang diakui di Indonesia
akan tetapi islam menjadi agama mayoritas yang dianut. Namun demikian,
sistem perekonomian di Indonesia lebih mengarah kepada sistem ekonomi
kapitalis termasuk dalam dunia perbankan.
Namun sistem perbankan syariah pada saat itu belum begitu kuat
secara hukum perdata mengingat belum adanya UU yang mengatur secara
jelas mengenai perbankan syariah. Dengan mulai berlakunya UU No. 21
Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah, maka Pemerintah mendukung
perkembangan sistem perbankan berbasis syariah. Akan tetapi, masyarakat
Indonesia masih memiliki persepsi yang keliru tentang bank syariah.
(Imaniyati 2013: 44)
C. Tujuan Masalah
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk
menginformasikan dan memberikan pemahaman mengenai:
PEMBAHASAN
A. Pengertian Perbankan
Sistem perbankan di Indonesia sejak tahun 1992 hingga saat ini masih
menganut dual banking system dimana Bank Konvensional atau biasa disebut
dengan Bank Umum dan Bank Syariah atau Bank Islam bisa berdampingan
dalam menjalankan operasi usahanya. (Ali 2008: 2) ”... Bank konvensional
dan Lembaga Keuangan Lainnya membuka unit usaha syariah...” Sedangkan
menurut Sutedi (2009: 41) “berdasarkan Undang-Undang No. 21 Tahun 2008,
bank umum diperbolehkan ... beroperasi secara konvensional dan syariah
sekaligus, sepanjang penataan dan pengelolaannya dilakukan secara terpisah.”
Dengan kata lain Bank Konvensional diperbolehkan untuk membuka kantor
cabang yang khusus melakukan kegiatan usaha syariah dengan tetap
memperhatikan prinsip-prinsip syariah.
Selain itu, pada Bank Syariah terdapat pula produk seperti Pasar
Modal, Reksadana Syariah, Pasar Uang dan Produk Perbankan Syariah,
Asuransi dan Dana Pensiun Syariah, serta Gadai Syariah (Rahn). Produk
semacam itu juga terdapat pada Bank Konvensional hanya saja tanpa ada
pelekatan kata syariah dalam penyebutannya.
Menurut Ascarya (2011: 41), jenis akad yang diterapkan oleh bank
syariah dapat dibagi ke dalam enam kelompok pola, yaitu:
1) pola titipan, meliputi wadi’ah yad amanah dan wadi’ah qardhul hasan;
5) pola sewa, seperti ijarah dan ijarah wa iqtina atau ijarah muntahiya
bittamlik (IMBT); dan
6) pola lainnya, seperti wakalah, kafalah, hiwalah, ujr, sharf, dan rahn.
Dalam pola jual beli, barang yang akan diperjual belikan harus jelas
spesifikasinya dengan pihak bank bertindak sebagai penjual dan nasabah
sebagai pembeli, harga jual dari bank adalah harga beli dari pemasok
ditambah dengan keuntungan dalam persentase tertentu bagi bank syariah
sesuai dengan kesepakatan. Kepemilikan barang tersebut akan berpindah
kepada nasabah setelah perjanjian jual beli ditandatangai dan nasabah akan
membayar dengan cicilan yang besrnya sama hingga pelunasan, jika
menggunakan prinsip murabahah. (Ali 2008: 30)
Hanya menawarkan produk halal Tidak ada pemisahan antara yang halal
dengan cara yang halal dengan yang haram, sehingga
menimbulkan ketidakjelasan
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan yang telah penulis bahas di atas. Maka penulis
menarik simpulan bahwa:
B. Saran
Berdasarkan uraian di atas maka penulis menyarankan kepada
pembaca agar dapat mengambil sisi positif dari pembahasan mengenai
Perbedaan antara Perbankan Syariah dengan Perbankan Konvensional, dan
sisi negatif dari pembahasan di atas bisa dijadikan sebagai bahan
pembelajaran untuk menjadi lebih baik lagi. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritikan dan saran dari pembaca.
Daftar Pustaka
Ali, Zainuddin. (Ed.) 2008. Hukum Perbankan Syariah. Jakarta: Sinar Grafika.
Ascarya. 2011. Akad & Produk Bank Syariah. Jakarta: Rajawali Pers.
Santoso, Totok Budi & Triandaru, Sigit. 2006. Bank dan Lembaga Keuangan
Lain.Jakarta: Salemba Empat.