Konvensional
Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Umum Pendidikan
Bahasa Indonesia.
Disusun oleh:
Khikmatus Sholikhah
7211413127
2014
i
KATA PENGANTAR
1. Allah SWT;
2. dosen pengampu Mata Kuliah Pendidikan Bahasa Indonesia;
3. orang tua yang selalu memberi motivasi dan semangat serta
4. teman-teman yang selalu memberikan dukungan.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan insan akademis yang
cinta akan ilmu utamanya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman Muka.........................................................................................................................i
Kata Pengantar.........................................................................................................................ii
Daftar Isi....................................................................................................................................iii
Bab 1 Pendahuluan.................................................................................................................1
Bab 2 Pembahasan..................................................................................................................3
Bab 3 Penutup..........................................................................................................................8
3.1 Simpulan............................................................................................................................8
3.2 Saran...................................................................................................................................8
Daftar Pustaka..........................................................................................................................9
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
Namun sistem perbankan syariah pada saat itu belum begitu kuat
secara hukum perdata mengingat belum adanya UU yang mengatur secara
jelas mengenai perbankan syariah. Dengan mulai berlakunya UU No. 21
Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah, maka Pemerintah mendukung
perkembangan sistem perbankan berbasis syariah. Akan tetapi, masyarakat
Indonesia masih memiliki persepsi yang keliru tentang bank syariah.
(Imaniyati 2013: 44)
1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas maka
dapat diambil beberapa rumusan masalah yang akan penulis bahas dalam
makalah ini. Diantaranya sebagai berikut:
2
BAB 2
PEMBAHASAN
Sistem perbankan di Indonesia sejak tahun 1992 hingga saat ini masih
menganut dual banking system dimana Bank Konvensional atau biasa disebut
dengan Bank Umum dan Bank Syariah atau Bank Islam bisa berdampingan
dalam menjalankan operasi usahanya. (Ali 2008: 2) ”... Bank konvensional
dan Lembaga Keuangan Lainnya membuka unit usaha syariah...” Sedangkan
menurut Sutedi (2009: 41) “berdasarkan Undang-Undang No. 21 Tahun 2008,
bank umum diperbolehkan ... beroperasi secara konvensional dan syariah
sekaligus, sepanjang penataan dan pengelolaannya dilakukan secara
terpisah.” Dengan kata lain Bank Konvensional diperbolehkan untuk
3
membuka kantor cabang yang khusus melakukan kegiatan usaha syariah
dengan tetap memperhatikan prinsip-prinsip syariah.
Selain itu, pada Bank Syariah terdapat pula produk seperti Pasar
Modal, Reksadana Syariah, Pasar Uang dan Produk Perbankan Syariah,
Asuransi dan Dana Pensiun Syariah, serta Gadai Syariah (Rahn). Produk
semacam itu juga terdapat pada Bank Konvensional hanya saja tanpa ada
pelekatan kata syariah dalam penyebutannya.
4
Menurut Ascarya (2011: 41), jenis akad yang diterapkan oleh bank
syariah dapat dibagi ke dalam enam kelompok pola, yaitu:
1) pola titipan, meliputi wadi’ah yad amanah dan wadi’ah qardhul hasan;
2) pola pinjaman, meliputi qardh dan qardhul hasan;
3) pola bagi hasil, seperti mudharabah dan musharakah;
4) pola jual beli, seperti murabahah, salam, dan istishna;
5) pola sewa, seperti ijarah dan ijarah wa iqtina atau ijarah muntahiya
bittamlik (IMBT); dan
6) pola lainnya, seperti wakalah, kafalah, hiwalah, ujr, sharf, dan rahn.
5
Dalam pola jual beli, barang yang akan diperjual belikan harus jelas
spesifikasinya dengan pihak bank bertindak sebagai penjual dan nasabah
sebagai pembeli, harga jual dari bank adalah harga beli dari pemasok
ditambah dengan keuntungan dalam persentase tertentu bagi bank syariah
sesuai dengan kesepakatan. Kepemilikan barang tersebut akan berpindah
kepada nasabah setelah perjanjian jual beli ditandatangai dan nasabah akan
membayar dengan cicilan yang besrnya sama hingga pelunasan, jika
menggunakan prinsip murabahah. (Ali 2008: 30)
6
Perbankan Syariah Perbankan Konvensional
Hanya menawarkan produk halal Tidak ada pemisahan antara yang halal
dengan yang haram, sehingga
dengan cara yang halal
menimbulkan ketidakjelasan
7
BAB 3
PENUTUP
3.1 Simpulan
Berdasarkan yang telah penulis bahas di atas. Maka penulis
menarik simpulan bahwa:
a) Perbankan menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 1999 tentang
perubahan atas Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan
adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank, mencakup
kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam
melaksanakan kegiatan usahanya.
b) Produk yang ditawarkan oleh Perbankan Syariah lebih mengadopsi
kepada produk yang ditawarkan oleh Perbankan Konvensional hanya
saja berbeda dalam pelaksaan serta proses terkait adanya akad yang
digunakan. Dalam perbankan syariah pembagian akad didasarkan pada
pola tujuan dari pendanaan, pembiayaan, maupun jasa bank lainnya.
c) Perbedaan antara bank syariah dengan bank konvensional adalah terkait
sistem yang digunakan. Pada bank konvensional menganut sistem
bunga sedangkan pada bank syariah menggunakan sistem bagi hasil
yang mana lebih meringankan beban nasabah.
3.2 Saran
Berdasarkan uraian di atas maka penulis menyarankan kepada
pembaca agar dapat mengambil sisi positif dari pembahasan mengenai
Perbedaan antara Perbankan Syariah dengan Perbankan Konvensional, dan
sisi negatif dari pembahasan di atas bisa dijadikan sebagai bahan
pembelajaran untuk menjadi lebih baik lagi. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritikan dan saran dari pembaca.
8
Daftar Pustaka
Ali, Zainuddin. (Ed.) 2008. Hukum Perbankan Syariah. Jakarta: Sinar Grafika.
Ascarya. 2011. Akad & Produk Bank Syariah. Jakarta: Rajawali Pers.
Santoso, Totok Budi & Triandaru, Sigit. 2006. Bank dan Lembaga
Keuangan Lain.Jakarta: Salemba Empat.