Disusun Oleh:
DOSEN PENGAMPU:
LOKAL A
i
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Hukum Ekonomi Syariah,
dengan judul: “konsep -konsep perbankan Syariah”.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari
bantuan banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga
makalah ini dapat terselesaikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya dan pengetahuan yang kamai miliki. Oleh karena itu, kami
mengharapkan segala bentuk saran masukan bahkan kritik yang memangun dari
berbagai paihak. Akhirnya kami berharap kami semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi perkembangan dunia Pendidikan.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB 1 PENDALUAN........................................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................1
A. Kesimpulan.................................................................................................11
B. Saran............................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bank Islam atau disebut dengan Bank Syariah adalah bank yang beroperasi
dengan tidak mengandalkan pada bunga. Bank Islam atau Bank tanpa bunga
adalah syariah perbankan yang operasional dan produknya dikembangkan
berlandaskan pada Al-Qur’an dan Hadist Nabi yang dimana Bank Syariah dalam
syariah keuangan yang usaha pokoknya unntuk diberikan didalam pembiayaan dan
jasa – jasa lainya dalam proses pembayaran dan peredaran uang yang dioperasikan
sesuai dengan prinsip syariat Islam.
Produk perbankan syariah dengan syaria bagi hasil dapat berhubungan dengan
usaha pengumpulan dana (funding) maupun penyaluran dana atau pembiayaan
(financing). Salah satu produk pembiayaan berbasis syariah yang cukup banyak
diminati adalah produk jual beli dengan akad Murabahah.
Murabahah merupakan akad jual beli komoditas tertentu dengan cara penjual
menjelaskan kepada pembeli tentang harga jual yang terdiri dari harga perolehan
dan keuntungan (margin) yang diambil penjual kemudian pembeli menyetujui
harga jual tersebut. 2 Konsep murabahah secara sederhana merupakan bentuk jual-
beli yang ditambah dengan komisi atau suatu bentuk penjualan barang dengan
harga awal barang ditambahkan dengan keuntungan.
B. Rumusan Masalah?
1. Apa itu perbankan Syariah?
2. Apa landasanYuridis PerbankanSyariah?
3. Bagaimana Asas -Asas kelembagaan Perbankan Syariah?
4. Bagaimana kegiatan operasional tersebut?
5. Produk-produk PerbankanSyariah
1
BAB II
PEMBAHSAN
Pemahaman bank syariah dapat didekati melalui tiga cara untuk mendefinisikan
apa itu bank syariah. Pertama, berdasarkan pada peraturan perundang-undangan
(legal regulation within which the institutional function), kedua, berdasarkan pada
kegiatan bank atau services bank terhadap jasa yang ditawarkan kepada konsumen,
ketiga, berdasarkan fungsi ekonomis (economic fungtions) atas bank seperti yang
ditunjukkan ketika melayani masyarakat
1
DR Sentosa Sembering , S.H., MH, hukum perbankan Syariah(Jakarta:pustaka sinar harapan) hal 11
2
Berdasarkan ketiga pendekatan tersebut tentang pengertian bank adalah
lembaga jasa keuangan yang melaksanakan usaha menghimpun dana dari
masyarakat dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk pembiayaan.
atau pinjaman serta kegiatan ekonomi lainnya dalam bentuk jasa. Bank syariah
yang merupakan salah satu perbankan di Indonesia dapat diartikan sebagai badan
usaha bidang keuangan yang kegiatannya melakukan penghimpunan dana dari
masyarakat dan menyalurkannya kepadamasyarakat dalam bentuk pembiayaan
atau pinjaman serta melakukan kegiatan ekonomi lainnya dalam bentuk jasa yang
berdasarkan prinsip syariah. Berdasarkan pengertian tersebut, bank syariah
merupakan bank yang memiliki ciri khusus dalam operasionalnya dengan
menerapkan syariah yaitu berbagi keuntungan dan kerugian baik dalam
penghimpunan dana dan pembiayaan maupun dalam produk jasa. ada perbedaan
antara bank berdasarkan prinsip syariah, dibanding dengan bank konvensional,
yaitu bank syariah Iqtishadia, Vol. 6, No. 2, September 2013 263 Analisis
Filosofis, Yuridis dan Sosiologis Terhadap Bank Syariah melakukan usaha
berdasarkan prinsip berbagi keuntungan dan kerugian, sedangkan bank
konvensional melakukan penghimpunan dana dan penyaluran dana dalam bentuk
kredit berbasis bunga. Kedua perbankan tersebut memiliki sistem hukum yang
berbedabeda sesuai dengan basisnya. Produk-Produk Bank Syariah ,Produk
Penghimpunan Dana, Bank Syariah Penghimpunan dana di Bank Syariah
menerapkan prinsip wadi’ah dan prinsip mudarabah. Kedua prinsip tersebut
diimplementasikan oleh bank syariah dalam penghimpunan dana berupa: giro,
tabungan dan deposito Hal itu didasarkan pada Undang-Undang Perbankan
Syariah Nomor 21 Tahun 2008 Pasal 19 menyatakan bahwa kegiatan usaha Bank
Umum Syariah meliputi:2
2
DR Sentosa Sembering , S.H., MH, hukum perbankan Syariah(Jakarta:pustaka sinar harapan)hal 11-
12
3
1. menghimpun dana dalam bentuk Simpanan berupa Giro, Tabungan, atau
bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu berdasarkan Akad wadi’ah atau
Akad lain yang tidak bertentangan dengan Prinsip Syariah;
2. menghimpun dana dalam bentuk Investasi berupa Deposito, Tabungan, atau
bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu berdasarkan Akad mud} arabah
atau Akad lain yang tidak bertentangan dengan Prinsip Syariah; Pasal tersebut
menunjukkan bahwa Bank Syariah dalam penghimpunan dana menjalankan
produk: simpanan yang terdiri dari giro dan tabungan serta investasi yang
terdiri dari deposito dan tabungan.
3
DR Sentosa Sembering , S.H., MH, hukum perbankan Syariah(Jakarta:pustaka sinar harapan) hal 12-
27
4
pemerintah penganti Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun
2008 tanggal 13 Oktober 2008 tentang perubahan atas Undang -Undang
Nomror 24 tahun 2004 tentang lembaga penjaminan simpanan,disahkan
menjadi undang-undang berdasarkan undang – undang Republik Indonesia
nomor 7 tahun 2009 tanggal 13 januari 2009.
d. Undang-undang Republik Indonesia nomor 21 tahun 2008 tentang perbankan
Syariah (UUPS) tanggal16 juli 2008 LNRI tahun 2008 nomor 94 TLN nomor
4867.
e. Peraturan pemerintah nomor 28 tahun 1999 tentang merger ,konsolidasi dan
akuisisi Bank
f. Peraturan bank Indonesia nomor :8/26PBI/2006, tanggal 8 November 2006,
tentang Bank perkereditan rakyat.
g. Peraturan bank Indonesia nomor ;11/1/PBO/2009 tanggal 27 januari 2009
tentang bank umum.4
1. Riba, yaitu penambahan pendapatan secara tidak sah (batil) antara lain dalam
transaksi pertukaran barang sejenis yang tidak sama kualitas, kuantitas, dan
waktu penyerahan (fadhl), atau dalam transaksi pinjam-meminjam yang
mempersyaratkan Nasabah Penerima Fasilitas mengembalikan dana yang
diterima melebihi pokok pinjaman karena berjalannya waktu (nasi’ah);5
4
DR Sentosa Sembering , S.H., MH, hukum perbankan Syariah(Jakarta:pustaka sinar harapan) hal 27
5
.Fikri & Budiman, Asas-asas kelembaggan perbankan Syariah (Jakarta Pusat,d iterbitkan oleh
Akademi Ilmu Indonesia )hal 25
5
2. Maisir, yaitu transaksi yang digantungkan kepada suatu keadaan yang tidak
pasti dan bersifat untung-untungan;
3. Gharar, yaitu transaksi yang objeknya tidak jelas, tidak dimiliki, tidak
diketahui keberadaannya, atau tidak dapat diserahkan pada saat transaksi
dilakukan kecuali diatur lain dalam syariah;
6
Fikri & Budiman, Asas-asas kelembaggan perbankan Syariah (Jakarta Pusat,diterbitkan oleh
Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia )hal 25
7
Ahmad Supriadi Analisis Filosofis, Yuridis Dan Sosiologi terhadap bank Syariah(medan:2013) hal 264.
6
A. Sebagai penerima amanah untuk melakukan investasi atas dana-dana yang
dipercayakan oleh pemegang rekening investasi / deposan atas dasar
prinsip bagi hasil sesuai dengan kebijakan investasi bank
B. Sebagai pengelola investasi atas dana yang dimiliki oleh pemilik dana/sahibul
mal sesuai dengan arahan investasi yang dikehendaki oleh pemilik dana
(dalam hal ini bank bertindak sebagai manajer investasi)
C. Sebagai penyedia jasa lalu lintas pembayaran dan jasa-jasa lainnya
sepanjang tidak bertentangan dengan prinsip Syariah
D. Sebagai pengelola fungsi sosial seperti pengelolaan dana zakat dan penerimaan
serta penyaluran dana kebajikan ( fungsi optional )
8
Ahmad Supriadi Analisis Filosofis, Yuridis Dan Sosiologi terhadap bank Syariah(medan:2013) hal 265.
7
menjalankan produk: simpanan yang terdiri dari giro dan tabungan serta
investasi yang terdiri dari deposito dan tabungan. Bagian berikut ini
dijelaskan tentang penghimpunan dana:
a.)Produk Giro
a.Bersifat simpanan
b.Tidak ada imbalan yang disyaratkan, kecuali dalam bentuk pemberian
yang bersifat sukarela dari pihak bank.
c.Giro wadi’ah mempunyai karakteristik:
d.harus dikembalikan utuh seperti semula yaitu tidak boleh overdra
e.dapat dikenakan biaya titipan
f.dapat diberikan syarat tertentu untuk keselamatan barang titipan berupa
saldominimum
9
Ahmad Supriadi Analisis Filosofis, Yuridis Dan Sosiologi terhadap bank Syariah(medan:2013) hal 265.
8
g.Penarikan giro wadi’ah diakukan dengan cek dan bilyet giro sesuai
ketentuan yangberlaku.
h.Dana wadi’ah hanya dapat digunakan seizin penitip
b.)Produk Tabungan
a) Nasabah bertindak sebagai shahibul maal atau pemilik dana, dan bank
bertindak sebagai mudharib atau pengelola dana.10
b) Bank dapat melakukan berbagai macam usaha yang tidak bertentangan
dengan prinsip syariah dan mengembangkannya, termasuk di dalamnya
mud}arabah dengan pihak lain
c) Modal harus dinyatakan dengan jumlahnya, dalam bentuk tunai dan
bukan piutang.11
d) Pembagian keuntungan harus dinyatakan dalam bentuk nisbah dan
dituangkan dalam akad pembukaan rekening
10
Ahmad Supriadi Analisis Filosofis, Yuridis Dan Sosiologi terhadap bank Syariah(medan:2013) hal
265-266..
11
Ahmad Supriadi Analisis Filosofis, Yuridis Dan Sosiologi terhadap bank Syariah(medan:2013) hal
265-266.
9
e) Mudharib menutup biaya operasional tabungan dengan menggunakan
nisbah keuntungan yang menjadi haknya
f) Bank tidak diperkenankan mengurangi nisbah keuntungan nasabah
tanpa persetujuan yang bersangkutan.
c.)Produk Deposito
a. Nasabah bertindak sebagai shahibul maal atau pemilik dana, dan bank
bertindak sebagai muhadrib dan pengelolahan
b. Bank dapat melakukan berbagai macam usaha yang tidak bertentangan
dengan prinsip syariah dan mengembangkannya, termasuk di dalamnya
mud}arabah dengan pihak lain
c. Modal harus dinyatakan dengan jumlahnya, dalam bentuk tunai dan bukan
piutang
d. Pembagian keuntungan harus dinyatakan dalam bentuk nisbah dan dituangkan
dalam akad pembukaan rekening
e. Mudharib menutup biaya operasional deposito dengan menggunakan nisbah
keuntungan yang menjadi haknya.
f. Bank tidak diperkenankan untuk mengurangi nisbah keuntungan.12
12
Ahmad Supriadi Analisis Filosofis, Yuridis Dan Sosiologi terhadap bank Syariah(medan:2013) hal
267.
10
BAB III
A. Kesimpulan
B. Saran
cara pemasaran Bank Syariah yang selama ini masih bermain di friendly
environment, yaitu hanya sebatas dikalangan umat Islam yang memang bisa
menerima konsep Syariah. Jargon-jargon yang digunakan sebatas pada yang enak
didengar oleh umat Muslim namun, membuat merah ditelinga umat lain. Seperti
misalnya pada kalimat ” bunga bank haram, kalau makan bunga masuk neraka”
dan sebagainya. Untuk itu seharusnya Bank Syariah juga masuk ke lingkungan
11
baru. Artinya bila ingin memperluas pasar, maka perbankan Syariah harus mulai
menggarap pasar floating. Ini adalah segmen yang mengharapkan layanan yang
unggul dengan produk yang kompetetif. Pasar ini lebih mengutamakan
aksesabilitas dan kenyamanan bertransaksi disertai dengan keragaman jenis
transaksi. Hal ini seperti yang dikatakan oleh pakar pemasaran ;Hermawan
Kartajaya” bahwa perbankan Syariah harus berani keluar dari jargon-jargon
agama. Ini adalah sistem ekonomi, bukan agama”
Sehingga jika terlalu sarat dengan jargon agama, biasanya susah untuk
membesar. Padahal sistem ekonomi Syariah yang ditawarkan oleh agama Islam
tidak hanya diperuntukkan bagi kaumnya, melainkan berlaku bagi bagi seluruh
umat. Untuk yang nonMuslim, harus dijelaskan bahwa agama Islam adalah
sebagai Rahmatan Lil ’Alamin, yang berarti rahmat untuk seluruh umat manusia.
Juga bahwa perbankan Syariah merupakan sistem perekonomian modern, yang
sebenarnya cocok untuk investasi baru
12
DAFTAR PUSTAKA
Sembering, DR Sentosa , S.H., MH. 2014. hukum perbankan Syariahdan seluk beluk
bank komersial (hlm 11-27)Jakarta pusat
13