DISUSUN OLEH
KELOMPOK 1
DOSEN PENGAMPU:
MUSNAYANTI, SE, M.Ak
Puji syukur atas kehadirat allah SWT, tuhan semesta alam yang telah
memberikan karunia dan nikmat-nya kepada kita sehingga dapat menyelesaikan tugas
makalah dengan judul “Gambaran Umum Perbankan Syariah” dengan tepat
waktu.
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
makalah studi hadis dengan dosen pengampu, Ibu Musnawati SE, M.Ak dalam
program studi ekonomi syariah , untuk itu makalah bertujuan untuk menambah
wawasan terhadap hadist muttawatir.
Shalawat dan beringkan salam tidak lupa kita curahkan kepada junjungan
alam yakni, nabi Muhammad SAW, semoga perbanyaknya kita bershalawat kepada
beliau kita mendapatkan safaatnya di yaumil akhir nanti, aamiin.
Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat ini jauh dari kata sempurna
dan masih banyak kekurangan bagi dari segi bahasa maupun dari penulisannya .
untuk itu kami berharap adanya saran dan juga kritik yang membangun serta usulan
demi perbaikan makalah di masa yang akan dating. Semoga dengan adanya makalah
ini dapat bermanfaat bagi kami selaku penyusun makalah dan bagi yang
membacanya.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ............................................................................................................ 14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Perbankan memiliki peran penting dalam pembangunan khususnya
dalam menunjang pertumbuhan ekonomi negara. Hukum perbankan adalah
hukum positif yang mengatur segala sesuatu yang menyangkut tentang bank.
Bank adalah salah satu lembaga pembiayaan yang menghimpun dana
masyarakat dan menyalurkan kembali pada masyarakat. Sesuai dengan Pasal
1 UU No. 7 Tahun 1992 UU No.10 Tahun 1998 tentang Perbankan
(selanjutnya disebut UU Perbankan) menyatakan bahwa: Bank adalah badan
usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau dalam
bentukbentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup orang banyak.
1
keuangan (Financial Intermediary Institution), akan tetapi karena didalam
operasionalnya terdapat unsur-unsur yang dilarang berupa unsur perjudian
(maisir), unsur ketidakpastian/keraguan (Gharar), unsur bunga (Interest/riba)
dan unsur kebathilan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian perbankan syariah?
2. Apa landasan hukum bank syariah?
3. Apa saja bidang kegiatan usaha bank syariah?
4. Bagaimana alur operasional bank syariah?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian perbankan syariah
2. Mengetahui landasan hukum bank syariah
3. Mengetahui bidang kegiatan usaha bank syariah
4. Mengetahui alur operasional bank syariah
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Sofyan dkk, Akuntansi Perbankan Syariah, 2010, hal. 2
3
kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank oleh pihak lain (jarah
wa iqtina).
2
Ibid, hal.4
4
tersebut memiliki sistem hukum yang berbeda-beda sesuai dengan
basisnya.3
3
Dr. Amiruddin, “perbankan syariah di Indonesia”, 2022, hal. 42
5
ini tidak dibahas secara jelas atau secara langsung tentang bank
syariah, hanya dalam pasal 6 huruf in dan pasal 13 huruf c mengatur
tentang usaha bank syariah yaitu:
6
disempurnakan dengan undang-undang nomor 10 tahun 1998 tentang
Perubahan Undang-undang Nomor 7 tentang Perbankan. Dalam
Undang-undang nomor 10 tahun 1998 tersebut telah dibahas
ketentuan-ketentuan hank syariah misalnya:
a. Dalam pasal 1 angka 13 disebutkan prinsip syariah adalah
aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank dan
pihak lain untuk penyimpanan dana dan/atau pembiayaan
kegiatan usaha, atau kegiatan usaha lainnya yang dinyatakan
sesuai dengan syariah, antara lain, pembiayaan berdasarkan
prinsip bagi hasil (haha), pembiayaan berdasarkan prinsip
penyertaan modal (shanka), prinsip juai heli harang dengan
memperoleh keuntungan (rahaha), atau pembiayaan marang
modal berdasarkan prinsip sewa murni tanpa pilihan (erab),
atau dengan adanya pilihan pemindahan kepemilikan atas
harang yang disewa dari pihak bank oleh pihak lain (garuh wa
iqtina).
b. pasal 6 huruf m" menyediakan pembiayaan dan/atau
melakukan kegiatan lain berdasarkan Prinsip Syariah, sexual
dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia" Dalam
penjelasan pasal ini disebutkan "pokok-pokok ketentuan yang
ditetapkan oleh Bank Indonesia memuat antara lain:
5
Ibid, hal 8
7
c. masih banyak pasal pasal lain yang mengatur tentang
perbankan syariah
6
Ibid, hal 9
8
C. BIDANG KEGIATAN USAHA BANK SYARIAH
7
Dadang dkk, Ekonomi Syariah, 2020,hal. 71
9
langsung dari Masyarakat jadi sumber dana umumnya dari
pemodal lainnya atau bank. Lembaga ini bergerak pada sektor riil.
1. Leasing – Ijarah
8
Op.Cit,hal. 13
10
tolong menolong. Sedangkan bank konvensional tidak
diperkenankan untuk melakukan transaksi anjak piutang. Pada
system anjak piutang umum dilakukan dengan system diskonto
sedangkan pada bank syariah tidak diperkenankan menggunakan
system diskonto dan sifatnya tolong menolong.
4. Pegadaian – Rahn
11
D. Alur Operasional Bank Syariah
12
Dari penyaluran dana tersebut akan diperoleh pendapatan yaitu dalam
prinsip jual beli disebut dengan margin dan prinsip bagi hasil
menghasilkan hasil usaha serta dalam prinsip ujroh akan memperoleh
upah (sewa). Pendapatan dari penyaluran dana ini disebut dengan
pendapatan operasi utama yang akan dibagi hasilkan. Disamping itu
bank syariah memperoleh pendapatan operasi lainnya yang berasal
dari pendapatan jasa perbankan yang sepenuhnya milik bank syariah
9
Ibid, hal 23.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Menurut UU No.21 Tahun 2008, perbankan syariah yaitu segala sesuatu yang
berkaitan bank syariah dan unit usaha syariah yang mencakup kelembagaan, kegiatan
usaha, hingga proses pelaksanaan kegiatan usahanya.Bank syariah merupakan bank
yang menjalankan aktivitas usahanya dengan menggunakan landasan prinsip-prinsip
syariah yang terdiri dari BUS (Bank Umum Syariah), BPRS (Bank Perkreditan
Rakyat Syariah), dan UUS (unit Usaha Syariah).
Undang undang yang terkait dengan bank syariah adalah Undang undang
nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan, Undang undang nomor 10 tahun 1998
tentang perubahan undang undang nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan, Undang
undang nomor 21 tahun 2008 tentang perbankan syariah. Bidang kegiatan usaha bank
syariah dikelompokkan menjadi dua yaitu Lembaga keuangan bank dan Lembaga
keuangan bukan bank.
14
DAFTAR PUSTAKA
Sofyan dkk, 2010, Akuntansi Perbankan Syariah, LPPE Usakti, Jakarta Barat.
Dr. Amiruddin, 2022, Perbankan Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
UIN Alauddin Makassar, Samata.
15