Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Hukum Perbankan dan Keuangan
Non Bank Syariah
Dosen Pengampu: Betty Eliya Rokhmah, SE., M.Sc.
Disusun oleh :
Kelompok 1
Kelas 6D
A. Latar Belakang
Bank merupakan suatu hal yang tidak asing lagi dizaman sekarang ini
bagi setiap golongan masyarakat. Semakin berkembangnya zaman, bank juga
mengalami perkembangan sehingga tidak hanya dapat dijumpai diperkotaan,
namun juga akan dapat dengan mudah ditemui didaerah-daerah pelosok
sekalipun. Hal ini tentunya semakin menarik minat masyarakat untuk
melakukan transaksi di bank itu sendiri. Hal ini dikarenakan semakin
dimudahkannya akses untuk bertransaksi tersebut.
Dalam perkembangannya, zaman sekarang ini dalam dunia perbankan
tidak hanya terdapat bank konvensional dengan berbagai jenisnya, namun juga
terdapat bank syariah yang juga semakin berkembang. Namun, perkembangan
bank syariah ini tidak sepesat perkembangan bank konvensional, hal ini
diakibatkan karena masih rendahnya pemahaman masyarakat akan sistem
yang digunakan dalam bank syariah. Selain itu juga, jika dilihat dari segi
eksistensinya, bank konvensional tentunya sudah memiliki namanya sendiri
lebih dulu.
Bank syariah sendiri muncul sebagai bentuk jawaban dari
permasalahan-permasalahan masyarakat yang menginginkan terhindar dari
konsep riba yang terdapat dalam bank-bank konvensional. Hal tersebut
biasanya dirasakan oleh masyarakat yang beragama Islam. Untuk itu, dengan
munculnya bank syariah ini membuat masyarakat Islam yang berkeingan
untuk bertransaksi dalam perbankan merasa aman, nyaman dan tidak
khawatir. Hal ini karena sistem yang terdapat dalam bank syariah sudah sesuai
dengan ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam syariat Islam.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian Bank Syariah ?
C. Tujuan
1. Menjelaskan pengertian Bank Syariah
2. Mendeskripsikan dasar hukum islam dan hukum positif Bank Syariah
3. Mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan Bank Syariah
4. Mengidentifikasi kasus terkait Bank Syariah dan menjelaskan pandangan
hukum islam dan hukum positif terhadap kasus yang terdapat dalam Bank
Syariah
1
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Aplikasi KBBI V, (Jakarta: Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, 2006)
2
Andri Soemitra, Hukum Ekonomi Syariah dan Fiqh Muamalah di Lembaga Keuangan
dan Bisnis Kontemporer, (Jakarta: Kencana, 2019), hlm. 165.
3
Ascarya, Diana Yumanita, Bank Syariah:Gambaran Umum, Seri Kebanksentralan No.
14, (Jakarta: Pusat Pendidikan dan Studi Kebanksentralan, 2005), hlm. 1.
4
Ibid.
5
Ibid., hlm. 4.
6
https://dosenekonomi.com/ilmu-ekonomi/hukum/hukum-ekonomi-internasional.
7
Pasal 1 ayat (7) undang-undang No. 21 Tahun 2008.
8
Cut Nova Rianda, “Konversi Bank Konvensional Menjadi Bank Syariah Ditinjau Dari
Hukum Positif dan Hukum Islam”, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri ( STAIN ) Teungku
Dirundeng Meulaboh, Jurnal AT-TASYRI’: Vol. XI. No. 2, 2018.
9
Ibid.
10
Mieke Anggraeni Dewi, “Perlindungan Hukum Terhadap Nasabah Bank Syariah
Berdasar Undang-Undang Perbankan dan Peraturan Bank Indonesia”, Jurnal Hukum dan
Dinamika Masyarakat, Vol. 14, No. 2, April 2017, hlm. 129.
11
Agus Waluyo, “Kepatuhan Bank Syariah Terhadap Fatwa Dewan Syariah Nasional
Pasca Transformasi ke Dalam Hukum Positif”, Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan, Vol. 10,
No.2, 2016, hlm 526
12
Ibid.
13
Ibid.
14
Muhammad Ardy Zaini, “Konsepsi Al-Qur’an dan Al-Hadits Tentang Operasional
Bank Syariah”, Jurnal Iqtishoduna, Vol. 4, No. 1, 2014, hlm. 34.
15
Agus Marimin, “Perkembangan Bank Syariah Di Indonesia” , Jurnal Ilmiah Ekonomi
Islam, Vol.1 No.2, 2015, hlm. 79 – 80.
D. Kasus Terkait Bank Syariah dan Pandangan Hukum Islam dan Positif
Terhadap Kasus Tersebut
Pada praktiknya dikehidupan nyata, dalam hal transaksi-transaksi yang
terdapat di bank syariah tentunya tidak dapat dihindarkan dari permasalahan-
permasalahan. Misalnya pada praktik pembiayaan mudharabah yang
dilakukan oleh bank syariah kepada nasabahnya. Dari aktivitas tersebut
biasanya juga menimbulkan permasalahan yaitu terkait pembiayaan yang
bermasalah.
Pembiayaan bermasalah yaitu pembiayaan yang kualitasnya berada
dalam golongan kurang lancar, diragukan, dan juga macet.18 Permasalahan-
permasalahan ini dapat ditimbulkan dari sisi banknya sendiri (faktor intern)
ataupun dari pihak nasabahnya (faktor ekstern). Dalam hal faktor intern yaitu
faktor yang disebabkan dari pihak bank itu sendiri biasanya dikarenakan
kondisi manajerialnya. Yang mana hal ini dapat dilihat dari beberapa hal,
18
Ilham Firmansyah Fahmi, “Strategi Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah (Studi Kasus
pada PT. Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Batu)”, (Malang: UIN Maulana Malik Ibrahim,
2018), Skripsi, hlm. 17.
19
Ibid., hlm. 18.
20
Ibid.
21
Ibid., hlm. 4.
22
Ibid., hlm. 19-20.
23
Ibid., 21.
10 | B a n k S y a r i a h
1. Penurunan imbalan/ bagi hasil
2. Pengurangan tunggakan bagi hasil
3. Pengurangan tunggakan pokok pembiayaan
4. Perpanjangan jangka waktu pembiayaan
Atas usaha-usaha tersebut diatas dimaksudkan supaya pembiayaan-
pembiayaan yang bermasalah yang menyebabkan tidak lancarnya pembiayaan
dapat menjadi atau secara bertahap kembali menjadi lancar. Dengan adanya
usaha represif tersebut juga akan dapat meringankan beban dari nasabah.
Menurut kelompok kami, atas kasus tersebut beserta dengan upaya
penyelesaian yang dilakukan oleh bank syariah tersebut sudah baik. Hal ini
karena upaya represif ketika masalah itu timbul juga tidak menyulitkan pihak
nasabah. Dalam hal ini, pihak bank dalam mencari jalan keluar atas masalah
yang timbul juga disesuaikan dengan ajaran syariat yang ada. Sehingga jalan
dari penyelesaian masalah yang diambil tidak menimbulkan kemudharatan
bagi pihak manapun. Yang ada kemashlahatanlah yang akan muncul.
11 | B a n k S y a r i a h
BAB III
KESIMPULAN
12 | B a n k S y a r i a h
DAFTAR PUSTAKA
13 | B a n k S y a r i a h