Anda di halaman 1dari 13

BANK SYARIAH INDONESIA (BSI)

BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA

KELOMPOK 5

1. Hendri A.Yololu_C10121001
2. DEA INSANI_C10121009
3.KIKI RIZKI AMALIA_ c10121020
Pengertian Bank Syariah

Berdasarkan Undang Undang No. 21 tahun 2008 tentang

Perbankan Syariah, bank syariah merupakan bank yang menjalankan

kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah atau prinsip hukum islam.

Prinsip syariah Islam yang dimaksud mencakup dengan prinsip

keadilan dan keseimbangan ('adl wa tawazun), kemaslahatan

(maslahah), universalisme (alamiyah), serta tidak mengandung gharar,

maysir, riba, zalim dan obyek yang haram, sebagaimana yang diatur

dalam fatwa Majelis Ulama Indonesia.


Lajutan..

Selain itu, Undang Undang Perbankan Syariah


juga memberi amanah kepada bank syariah
untuk selalu menjalankan fungsi sosial
sekaligus menjalankan fungsi seperti lembaga
baitul mal. Lembaga baitul mal yaitu sebuah
lembaga yang menerima dana berasal dari
zakat, infak, sedekah, hibah, atau dana
sosial lainnya dan menyalurkannya kepada
pengelola wakaf (nazhir) sesuai kehendak
pemberi wakaf (wakif).
Pencanangan Bank Syariah

Pencanangan bank syariah merujuk pada kebijakan pemerintah Indonesia

untuk mengembangkan sistem perbankan yang berbasis pada prinsip-prinsip

syariah. Pencanangan bank syariah ini dimulai pada tahun 1992, ketika

pemerintah melalui Bank Indonesia menerbitkan regulasi tentang Perbankan

Syariah.
Lajutan…

Tujuan dari pencanangan bank syariah ini adalah untuk mengembangkan

sistem perbankan yang berbasis pada prinsip-prinsip syariah, sekaligus

memperkuat sektor keuangan Indonesia dan memberikan pilihan

alternatif bagi masyarakat dalam memilih lembaga perbankan. Dalam

mencanangkan bank syariah, pemerintah juga menginginkan adanya

harmonisasi antara perbankan konvensional dan perbankan syariah.


Prinsip Bank Syariah

Prinsip utama bank syariah adalah hukum islam yang bersumber dari
Al-Quran dan Alhadis,yaitu:
Pemberi dana wajib untuk berbagi keuntungan dan kerugian
sebagai akibat hasil usaha institusi yang meminjamkan dana.
Islam melarang konsep ”menghasilkan uang dari uang”. Uang
hanyalah media pertukaran dan bukan komoditas karena tidak
memiliki nilai instrinsik.
Unsur gharar (ketidakpastian) tidak diperbolehkan. Kedua belah
pihak harus mengetahui secara pasti hasil yang akan mereka
peroleh dari sebuah transaksi.
Investasi hanya boleh diberikan kepada usaha-usaha yang tidak
diharamkan oleh Islam. Usaha minuman keras contohnya, tidak
boleh didanai oleh perbankan syariah.
Pembayaran terhadap pinjaman dengan nilai yang berbeda dari nilai
pinjaman dengan nilai ditentukan sebelumnya tidak diperkenankan.
Kegiatan dan Jenis Usaha Bank Syariah

1. Penghimpunan Dana
a. Penghimpunan Dana dengan Prinsip Wadiah
b. Penghimpun Dana dengan Prinsip Mudharaba
2. Penyaluran Dana
3. Jasa Pelayanan
a. Wakalah
b. Hawalah
c. Kafalah
d. Rahn
Dasar Hukum Bank Syariah

Adapun dasar hukum tentang bank syariah di Indonesia


diatur dalam UU Nomor 7 Tahun 1992 tentang
Perbankan, yang kemudian diubah dengan UU Nomor 10
Tahun 1998 tentang Perubahan atas UU Nomor 7 Tahun
1992 tentang Perbankan dan UU Nomor 21 Tahun 2008
tentang Perbankan Syariah. Sesuai dengan
perkembangannya, kemudian pada tahun 1998 UU
Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan ini
diamandemen dengan UU Nomor 10 Tahun 1998.
Lanjutan…

Berbeda dengan UU sebelumnya,


pada UU Nomor 10 Tahun 1998 ini
mengatur secara jelas bahwa baik
bank umum maupun Bank
Perkreditan Rakyat (BPR) dapat
beroperasi dan melakukan
pembiayaan berdasarkan prinsip
syariah.

UU Nomor 10 Tahun 1998 ini yang


kemudian menjadi landasan hukum
operasional perbankan syariah.
Lanjutan...

Selanjutnya pada tahun 2008 terbitlah UU Nomor


21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah yang
terdiri dari 13 bab dengan 70 pasal yang mengatur
tambahan beberapa prinsip baru antara lain
tentang tata kelola (corporate governance), prinsip
kehati-hatian (prudential principles), manajemen
risiko (risk management), penyelesaian sengketa,
otoritas fatwa, komite perbankan syariah,
pembinaan dan pengawasan bank syariah.
Jenis-Jenis Bank
Syariah
Bank Umum Syariah
Unit Usaha Syariah
Bank Pembiayaan
Rakyat Syariah
Tujuan Bank
Syariah

Berdasarkan Handbook of Islamic Banking, tujuan


perbankan Islam yaitu sebagai penyedia fasilitas
keuangan dengan cara mengusahakan instrumen-
instrumen keuangan yang sepadan dengan
ketentuan dan norma syariah. Sangat berbeda jika
dengan bank konvensional, pada bank syariah tidak
mempunyai tujuan untuk memaksimalkan
keuntungannya seperti halnya pada sistem
perbankan yang berdasarkan bunga, tetapi tujuan
bank syariah adalah untuk memberikan
keuntungan sosial ekonomi untuk orang-orang
muslim.

Anda mungkin juga menyukai