|
Universitas Islam Kadiri
Teknik Elektro
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga saya mampu menyelesaikan
tugas makalah ini sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, guna memenuhi tugas
mata kuliah Agama Islam Islam.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, saya mengharapkan kritik dan saran, guna pembuatan makalah yang lebih baik
lagi ke depannya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Penyusun
(Madha Fadilah Sandi)
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
1 Adiwarman A. Karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2016), 25.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian perbankan
1. Bank Konvensional
2. Bank Syariah
2 Totok Budi santoso dan Sigit Triandru, Bank dan Lembaga Keuangan Lain, (Jakarta: Salemba
Empat, 2006), 153.
3 www.pengertianpakar.com/2015/02/pengertian-fungsi-dan-sejarah-bank-syariah.html, di akses
pada tanggal 10 Oktober 2016, jam 16:08.
menghimpun dan menyalurkan dana dengan menggunakan cara dan proses
yang konvensional seperti pemberian dan pengenaan imbalan berupa bunga.
Sedangkan Bank Syariah merupakan lembaga keuangan yang menjalankan
unit usaha menghimpun dan menyalurkan dana dengan cara dan proses yang
berdasarkan nilai islam (syariah). Dengan kata lain bank syariah merupakan
suatu lembaga keuangan yang tidak mengandung bunga (riba), serta unsur-
unsur ketidakjelasan atau ketidakpastian dalam operasionalnya.
b. Asas manfaat
c. Asas keadilan
4Gemala Dewi, Aspek-aspek Hukum dalam Perbankan dan Peransuransian Syariah, (Jakarta:
Kencana Prenada Media Group, 2006), 100.
Selain asas-asas tersebut terdapat beberapa hal lain yang perlu diperhatikan
dalam suatu akad yaitu :
3. Struktur Organisasi
5Andri Soemitra, Bank dan Lembaga keuangan Syariah, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2009),
44.
operaional bank dan produk-produknya agar sesuai dengan garis-garis
syariah.
6 Muhammad Syafii Antonio, Bank Syariah dari teori ke praktek, (Jakarta: Gema Insani, 2001),
30-31.
7 Andri Soemitra, Bank dan Lembaga keuangan Syariah, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2009),
42-43.
Dalam bank syariah, bisnis dan usaha yang dilaksanakan tidak terlepas
dari saringan syariah. Karena itu, bank syariah tidak akan mungkin
membiayai usaha yang terkandung di dalamnya hal-hal yang di haramkan,
dengan demikian, terdapat batasan-batasan yang membatasi proyek atau
obyek pembiayaan yang dapat di danai melalui dana bank syariah.
Selain itu pola hubungan antara bank dengan nasabah bersifat kemitraan.
Jadi antara bank dengan nasabah hubungannya sejajar atau sama rata sama
rasa.
Selain itu, cara berpakaian dan tingkah laku dari para karyawan
merupakan cerminan bahwa mereka bekerja dalam sebuah lembaga
keuangan yang membawa nama besar Islam. Sehingga tidak ada aurat yang
terbuka dan tingkah laku yang kasar. Demikian pula dalam menghadapi
nasabah, akhlak harus senantiasa terjaga. Nabi Muhammad SAW,
mengatakan bahwa senyum adalah sedekah.8
8Muhammad Syafii Antonio, Bank Syariah dari teori ke praktek, (Jakarta: Gema Insani, 2001),
34.
7. Kegiatan Operasional dan Pengelolaan Resiko
Para ahli hukum Islam sepakat bahwa transaksi yang perlu dijadikan
dalam dasar dalam perbankan syariah adalah prinsip bagi hasil dan rugi
(Profit and loss sharing principle). Syariah tidak menggunakan sistem bunga
dan juga bertransaksi langsung pada sektor riil disamping sektor finansial.
Sedangkan perbankan konvensional hanya dapat bertransaksi pada sektor
finansial.
8. Karakteristik9
a. Prinsip Keadilan
b. Prinsip Kesederajatan
c. Prinsip ketentraman
BANK
KETERANGAN BANK SYARIAH
KONVENSIONAL
Falsafah Tidak berdasarkan: Berdasarkan Bunga
1. 1. Bunga
2. 2. Spekulasi
3. 3 . Ketidakjelasan
Operasional Dana diakui sebagai : Dana diakui sebagai
:
1. 1. Titipan
Simpanan
2. 2. Investasi
harus dibayar bunga
10 Ibid, h. 541-542
4. Ikut mengawasi pelanggaran nilai-nilai Islam di lingkungan
perusahaan tersebut.
d. Tugas dan tanggung jawab DPS dalam Bank Syariah Mandiri adalah
6. Meminta data dan informasi terkait dengan aspek syariah dari satuan
kerja Bank dalam rangka pelaksanaan tugasnya.
4. Mengkaji produk dan jasa baru yang belum ada fatwa untuk
dimintakan fatwa kepada DSN-MUI.
11 Ibid.
Adapun Tugas dan tanggung jawab Dewan Pengawas Syariah dalam
Bank Syariah Mandiri adalah:
6. Meminta data dan informasi terkait dengan aspek syariah dari satuan
kerja Bank dalam rangka pelaksanaan tugasnya.
12Adrian Sutedi, Pasar Modal Syariah: Sarana Investasi Keuangan Berdasarkan Prinsip
Syariah, (Jakarta: Sinar Grafika, 2011), h. 236-238
berlaku, maka DPS dapat melakukan perangkapan jabatan dengan
ketentuan sebagai berikut:
e. Mekanisme Kerja
a) DSN melakukan rapat pleno paling tidak satu kali dalam tiga bulan,
atau bilamana diperlukan.
b) Setiap tahunnya membuat suatu pernyataan yang dimuat dalam
laporan tahunan (annual report) bahwa lembaga keuangan syariah yang
bersangkutan telah/tidak memenuhi segenap ketentuan syariah sesuai
dengan fatwa yang dikeluarkan oleh DSN.
13 Muhammad Ayub, Understanding Islamic Finance, diterjemahkan oleh Aditya Wisnu Pribadi,
(Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2009), h. 590-591
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bank syariah adalah bank atau tempat penyimpanan dana yang sesuai
dengan hukum-hukum dan landasan agama Islam. Bank ini banyak memberikan
manfaat dan kemudahan bagi masyarakat, khususnya muslim.
Dewan Syariah Nasional adalah lembaga yang dibentuk oleh MUI yang secara
struktural berada dibawah MUI dan bertugas menangani masalah-masalah yang
berkaitan dengan ekonomi syariah, baik yang berhubungan langsung dengan
lembaga keuangan syariah ataupun lainnya. Yang mekanisme kerjanya
bekerjasama dengan Badan pengawas harian dan Dewan Pengawas Syariah yang
masing-masing mempunyai tugas dan wewenang, pembiayan diperoleh dari
bantuan pemerintah, bank Indonesia, masyarakat serta iuran dari lembaga
keuangan syariah.
B. Saran-saran
Adiwarman A. Karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, (Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2016), 25.
Ibid
Ibid, h. 541-542
Muhammad Syafii Antonio, Bank Syariah dari teori ke praktek, (Jakarta: Gema
Insani, 2001), 30-31.
Muhammad Syafii Antonio, Bank Syariah dari teori ke praktek, (Jakarta: Gema
Insani, 2001), 34.
Totok Budi santoso dan Sigit Triandru, Bank dan Lembaga Keuangan
Lain, (Jakarta: Salemba Empat, 2006), 153.
www.pengertianpakar.com/2015/02/pengertian-fungsi-dan-sejarah-bank-
syariah.html, di akses pada tanggal 10 Oktober 2016, jam 16:08.