Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PERBEDAAN BANK SYARIAH DAN KONVENSIONAL

KELOMPOK 2

ANGGOTA :

AYU MAGHFIRAH (21120086)

SARI BUNGA (21120050)

RISKI IRVANDI (21120017)

TEUKU MADHATILLAH (21120089)

MUHAMMAD AFIT (21120008)

PROGRAM STUDI EKONOMI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ABULYATAMA
2023/2024
Kata Pengantar
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami panjatkan puja
dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya
kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang perbedaan bank syariah dan
bank konvensional

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak
sehingga dapat memperlancar pembautan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami meyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima
segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakat
ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
Daftar Isi

Kata pengantar.................................................................................................

Daftar Isi...........................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................
1. LATAR BELAKANG......................................................................................................
2. Masalah..................................................................................................
3. Tujuan.....................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................

1. Pengertian bank syariah dan bank konvensional.....................................


2. Jenis-jenis bank syariah dan bank konvensional.....................................
3. Prinsip Bank Syariah dan bank konvensional menurut UUD....................
4. Kekurangan dan kelebihan bank syariah dan bank konvensional............
5. Kegiatan bank syariah dan bank konvensional........................................
6. Berbedaan bank syariah dan bank konvensional....................................
BAB I

PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG

Bank adalah suatu lembaga keuangan intermediasi yang umumnya didirikan


dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan
menerbitkan surat sanggup bayar. Kata bank berasal dari bahasa Italia banca yang
berarti tempat penukaran uang. Sedangkan menurut undang-undang perbankan, bank
adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan
dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk
lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Pada awalnya, bank adalah sekumpulan pedagang yang akan memberikan pinjaman
bibit kepada para petani atau pedagang yang membawa barang.
Industri perbankan telah mengalami perubahan besar dalam beberapa tahun terakhir.
Industri ini menjadi lebih kompetitif karena deregulasi peraturan. Saat ini, bank
memiliki fleksibelitas pada layanan yang ditawarkan, lokasi tempat beroperasi, dan tarif
yang dibayarkan sebagai simpanan deposan. Bank dapat diartikan sebagai badan usaha
yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya
kepada masyarakat dalam bentuk kredit ataupun bentuk-bentuk lainnya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

2. MASALAH
a. Apa pengertian bank syariah dan bank kkonvensional?
b. Jenis-jenis bank syariahdan bank konvensional ?
c. Jelaskan prinsip bank syariah dan bank konvensional berdasarkan UUD?
d. Kekurangan Dan kelebihan bank syariah dan bank konvensional?
e. Kegiatan bank syriah dan bank konvensional ?
f. Perbedaan bank syariah dan bank konvensional ?

3. TUJUAN
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian bank syariah dan bank konvensional


Perbankan syariah atau Perbankan Islam adalah suatu sistem perbankan yang
dikembangkan berdasarkan syariah (hukum) islam. Usaha pembentukan sistem ini didasari
oleh larangan dalam agama islam untuk memungut maupun meminjam dengan bunga atau
yang disebut dengan riba serta larangan investasi untuk usaha-usaha yang dikategorikan
haram (misal: usaha yang berkaitan dengan produksi makanan/minuman haram, usaha
media yang tidak islami dll), dimana hal ini tidak dapat dijamin oleh sistem perbankan
konvensional. Bank syariah beroperasi tidak dengan menerapkan metode bunga, melainkan
dengan metode bagi hasil dan penentuan biaya yang sesuai dengan syariah islam.

Bank konvensional adalah lembaga keuangan yang memberikan berbagai layanan kepada
pelanggan, termasuk rekening simpanan, pinjaman, dan produk keuangan lainnya. Biasanya,
mereka diatur oleh lembaga pemerintah dan beroperasi dalam kerangka hukum dan
peraturan.Bank konvensional menghasilkan uang dengan membebankan biaya pada
berbagai layanan, seperti charging fee dan transfer, dan dengan mendapatkan bunga atas
simpanan dan pinjaman. Mereka juga berinvestasi di berbagai produk keuangan, seperti
sekuritas dan obligasi, untuk menghasilkan pendapatan tambahan.

Contoh bank konvensional adalah BRI, Mandiri, BNI, BTN, dan masih banyak lagi.

2. Jenis-jenis bank syariah dan bank konvensional


Jenis bank syariah
Bank Umum Syariah (BUS)
Bank umum syariah adalah layanan perbankan yang memberikan jasa terkait sistem
pembayaran. Kegiatan usaha bank ini berhubungan dengan penghimpunan dana dari akad
syariah, surat berharga, dan alat transaksi.

Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS)

Berbeda dengan Bank Umum Syariah, bank ini tidak melakukan kegiatan yang berhubungan
dengan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Beberapa fungsinya sama seperti BUS, namun
BPRS tidak melakukan usaha terkait surat berharga dan kartu pembayaran.

Unit Usaha Syariah (UUS)


UUS merupakan bagian dari kantor pusat Bank Umum Konvensional pelaku kegiatan
perbankan dengan prinsip syariah. Selain itu, UUS dapat berupa unit kerja di dalam kantor
cabang dari bank konvensional yang berkedudukan di luar negeri.

UUS termasuk dalam macam-macam bank syariah karena memberikan layanan perbankan
menurut hukum Islam. Secara garis besar, jenis usahanya sama seperti BUS, namun bank ini
tidak berperan sebagai wali amanah dan penitipan atas kepentingan pihak lain dengan akad
syariah.

Jenis bank konvesional

jenis bank konvensional dapat bergantung pada layanan dan produk yang menjadi spesialisasi

mereka, serta nasabah yang mereka layani. Berikut ini adalah beberapa jenis bank

konvensional, antara lain:

Bank Retail Ini adalah bank yang menawarkan layanan kepada individu dan usaha kecil,

seperti tabungan dan rekening giro, pinjaman, hipotek, kartu kredit, dan produk keuangan

lainnya.

Bank Komersial Ini adalah bank yang menyediakan layanan untuk bisnis, termasuk pinjaman,

jalur kredit, dan opsi pembiayaan lainnya. Mereka mungkin juga menawarkan layanan

manajemen keuangan, seperti manajemen kas dan valuta asing.

Bank Investasi Ini adalah bank yang berspesialisasi dalam penjaminan sekuritas dan

memfasilitasi aktivitas pasar modal, seperti merger dan akuisisi, dan restrukturisasi

perusahaan

Bank Swasta Ini adalah bank yang menawarkan layanan manajemen kekayaan kepada

individu dan keluarga berpenghasilan tinggi. Mereka dapat memberikan saran investasi yang

disesuaikan, perencanaan perumahan, dan layanan keuangan lainnya.


Bank KoperasiIni adalah bank yang dimiliki oleh anggotanya, yang biasanya adalah pelanggan

atau karyawan bank. Mereka mungkin melayani bank ritel, tetapi terstruktur berbeda dan

mungkin memiliki prioritas berbeda.

3. Prinsip Bank Syariah dan bank konvensional menurut UUD


a. Prinsip syariah lebih terang dijelaskan pada pasal 1 butir 13 UU menyebutkan
sebagai berikut:

Prinsip syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum islam antara Bank dan
pihak lain untuk penyimpanan dana atau pembiayaan kegiatan usaha atau kegiatan
lainnya yang dinyatakan sesuai dengan syariah antara lain pembiayaan berdasarkan
prinsip bagi hasil (mudharabah), pembiayaan berdasarkan penyertaan
modal (musyarakah), prinsip jual beli barang dengan memperoleh
keuntungan (murabahah), atau pembiayaan barang modal berdasarkan prinsip sewa
murni tanpa pilihan (ijarah)atau dengan adanya pilihan pemindahan kepemilikan
atas barang yang disewa dari pihal bank oleh pihal lain (ijarah wa iqtina).

b. Prinsip perbankan konvensional mengacu pada kesepakatan nasional maupun


internasional, serta berlandaskan hukum formil negara. 

4. Kekurangan dan kelebihan bank syariah dan bank konvensional


Kelebihan Bank Syariah yaitu :

1. Bank syariah relatif lebih mudah merespons kebijaksanaan pemerintah.


2. Terhindar dari praktik moneu laundring.
3. Bank syariah lebih mandiri dalam penentuan kebijakan bagi hasilnya.
4. Tidak mudah dipengaruhi gejolak moneter.
5. Mekanisme bank syariah didasarkan pada prinsip efisiensi, keadilan dan kebersmaan.

Kekurngan Bank Syariah yaitu :


1. Jaringan kantor bank syariah belum luas.
2. SDM bank syariah masih sedikit.
3. Pemahaman masyarakat tentang bank syariah masih kurang.
4. Kekeliruan penilaian proyek berakibat lebih besar daripada bank konvensional.
Kelebihan bank konvensional yaitu :

1. Dukungan peraturan perundang – undangan yang mapan sehingga bank dapat bergerak
lebih pasti.
2. Banyaknya bank konvensional menggairahkan persingan.
3. Nasabah telah terbiasa dengan sistem bunga tidak dengan metode bagi hasil yang
relatif baru.
4. Bank konvensional lebih kreatif membuat produk – produk baru.
5. Metode bunga telah lama dikenal masyarakat.

Kekurangan Bank Konvensional

1. Adanya praktek sfekulasi tanpa perhitungan.


2. Kredit bermasalah.
3. Praktik curang.
4. Faktor manajemen

5. Kegiatan bank syariah dan bank konvensional


1. Penghimpunan Dana

a. Penghimpunan Dana dengan Prinsip Wadiah


Wadiah adalah titipan dari satu pihak ke pihak yang lain baik sebagai individu
maupun atas nama badan hukum yang harus dijaga dan dikembalikan oleh
penerima titipan kapan pun pihak yang menitipkan hendak mengambilnya.
Adapun prinsip wadiah yang lazim dipergunakan oleh bank syariah adalah wadiah
yad dhamanah yaitu kegiatan penghimpunan dana dari masyarakat dalam bentuk
giro dan tabungan.
b. Penghimpunan Dana dengan Prinsip Mudharabah
Mudharabah adalah perjanjian kerjasama atas sebuah usaha di mana pihak pertama
bertindak sebagai penyedia dana (shahibul maal) dan pihak kedua
bertanggungjawab untuk pengelolaan usaha (mudharib).

2. Penyaluran dana
Berbeda dengan bank konvensional yang menyalurkan dana kepada masyarakat
dalam bentuk pinjaman (utang yang disertai bunga) maka bank syariah
menyalurkan dana kepada masyarakat dalam bentuk jual beli, investasi, dan sewa-
menyewa.

3. Jasa Pelayanan

Jasa pelayanan yang ditawarkan oleh bank syariah berdasarkan pada 4 akad, yaitu:
a. Wakalah
Wakalah yaitu serah terima dari seseorang kepada orang lain untuk mengerjakan
sesuatu yang tidak dapat ia lakukan. Dalam hal melaksanakan perwakilan ini,
seseorang tidak bisa mewakilkan lagi amanah tersebut kepada orang lain
b. Hawalah
Hawalah yaitu transaksi yang timbul karena salah satu pihak memindahkan tagihan
utang seseorang kepada orang lain yang menanggungnya.
c. Kafalah
Kafalah yaitu pemberian jaminan yang dilakukan oleh pihak pertama, kepada
pihak kedua, di mana pihak pertama bertanggungjawab kembali atas pembayaran
suatu barang yang menjadi hak pihak kedua.
d. Rahn
Rahn yaitu menahan aset (harta) nasabah sebagai agunan atau jaminan tambahan
pada pinjaman yang diberikan. Dalam perekonomian konvensional rahn sama
dengan gadai.
Kegiatan bank konvensioanl
1. Menerima dana dari masyarakat berupa Tabungan, Giro dan Deposito.
2. Menyalurkan kembali dana yang diterima dari masyarakat kepada masyarakat dalam
bentuk pinjaman/kredit.
3. Memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan
nasabah;
4. Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga; dan
5. Melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah lainnya dalam bentuk
surat berharga yang tidak tercatat di bursa efek.

6. Berbedaan bank syariah dan bank konvensional


Perbedaan utama antara bank konvensional dan bank syariah adalah cara mereka
mendekati uang.
Bank konvensional memandang uang sebagai komoditas, alat tukar, dan penyimpan
nilai, dan dengan demikian, mereka dapat memperdagangkan uang dengan harga
lebih tinggi dari nilai nominalnya, menyewakan uang dan menerima bunga saat
peminjam membayar kembali, dan berinvestasi dalam usaha berisiko tinggi untuk
menghasilkan keuntungan.

Di sisi lain, bank syariah memandang uang sebagai alat tukar dan penyimpan nilai
saja, dan tidak terlibat dalam aktivitas seperti pinjaman berbasis bunga, spekulasi dan
perjudian. Sebaliknya, bank syariah menawarkan produk seperti profit and loss
sharing, mudharabah, dan musyarakah, yang didasarkan pada prinsip pembagian
risiko dan saling menguntungkan.

Selain itu, bank syariah tunduk pada hukum Islam, yang melarang kegiatan tertentu
seperti riba dan investasi dalam industri seperti alkohol dan perjudian.

Perbedaan utama dan kinerja yang paling mencolok antara Bank Syariah dan Bank
Konvensional yakni pembagian keuntungan. Bank konvensional sepenuhnya menerapkan
sistem bunga atau riba. Hal ini karena kontrak yang dilakukan bank sebagai mediator pemilik
dana dengan peminjam dilakukan dengan penetapan bunga. Ada dua macam bunga yang
diberikan oleh bank yaitu bunga simpanan yang diberikan oleh bank sebagai balas jasa bagi
nasabah yang menyimpan uangnya di bank dan bunga pinjaman yang diberikan oleh bank
kepada para peminjam. Karena nasabah telah mempercayakan dananya, maka bank harus
menjamin pengembalian pokok beserta bunganya. Selanjutnya keuntungan bank adalah
selisih bunga antara bunga simpanan dengan bunga pinjaman. Jadi para pemilik dana
mendapatkan keuntungan dari bunga tanpa keterlibatan langsung dalam usaha. Demikian
juga pihak bank tidak ikut merasakan untung rugi usaha tersebut.

Mengingat adanya bunga pada bank konvensional difatwakan sama dengan riba, sehingga
memunculkan alternatif untuk menghindari harta haram, di buatlah bank bersystemkan
syariah. Namun ternyata tidak sedikit masyarakat umum dan bahkan kalangan intelektual
terdidik, bahkan masyarakat masih menganggap bahwa bank syariah sama saja dengan bank
konvensional. Mereka juga beranggapan bagi hasil dan margin keuntungan, sama saja
dengan bunga. Mereka mengklaim, bahwa bagi hasil hanyalah nama lain dari sistem bunga.
Tegasnya, bagi hasil dan bunga sama saja. Pandangan ini juga masih terdapat di kalangan
sebagian kecil ustazd yang belum memahami konsep dan operasional bagi hasil. Sehingga
perlu dijelaskan perbedaan system dari bank tesebut. Perlu dipahami, bahwa bank
konvensional merupakan bank yang menerapkan system bunga bank sedangkan bank
syariah, menrapkan system bagi hasil.

Anda mungkin juga menyukai