KELOMPOK 2
ANGGOTA :
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak
sehingga dapat memperlancar pembautan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami meyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima
segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakat
ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
Daftar Isi
Kata pengantar.................................................................................................
Daftar Isi...........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................
1. LATAR BELAKANG......................................................................................................
2. Masalah..................................................................................................
3. Tujuan.....................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
2. MASALAH
a. Apa pengertian bank syariah dan bank kkonvensional?
b. Jenis-jenis bank syariahdan bank konvensional ?
c. Jelaskan prinsip bank syariah dan bank konvensional berdasarkan UUD?
d. Kekurangan Dan kelebihan bank syariah dan bank konvensional?
e. Kegiatan bank syriah dan bank konvensional ?
f. Perbedaan bank syariah dan bank konvensional ?
3. TUJUAN
BAB II
PEMBAHASAN
Bank konvensional adalah lembaga keuangan yang memberikan berbagai layanan kepada
pelanggan, termasuk rekening simpanan, pinjaman, dan produk keuangan lainnya. Biasanya,
mereka diatur oleh lembaga pemerintah dan beroperasi dalam kerangka hukum dan
peraturan.Bank konvensional menghasilkan uang dengan membebankan biaya pada
berbagai layanan, seperti charging fee dan transfer, dan dengan mendapatkan bunga atas
simpanan dan pinjaman. Mereka juga berinvestasi di berbagai produk keuangan, seperti
sekuritas dan obligasi, untuk menghasilkan pendapatan tambahan.
Contoh bank konvensional adalah BRI, Mandiri, BNI, BTN, dan masih banyak lagi.
Berbeda dengan Bank Umum Syariah, bank ini tidak melakukan kegiatan yang berhubungan
dengan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Beberapa fungsinya sama seperti BUS, namun
BPRS tidak melakukan usaha terkait surat berharga dan kartu pembayaran.
UUS termasuk dalam macam-macam bank syariah karena memberikan layanan perbankan
menurut hukum Islam. Secara garis besar, jenis usahanya sama seperti BUS, namun bank ini
tidak berperan sebagai wali amanah dan penitipan atas kepentingan pihak lain dengan akad
syariah.
jenis bank konvensional dapat bergantung pada layanan dan produk yang menjadi spesialisasi
mereka, serta nasabah yang mereka layani. Berikut ini adalah beberapa jenis bank
Bank Retail Ini adalah bank yang menawarkan layanan kepada individu dan usaha kecil,
seperti tabungan dan rekening giro, pinjaman, hipotek, kartu kredit, dan produk keuangan
lainnya.
Bank Komersial Ini adalah bank yang menyediakan layanan untuk bisnis, termasuk pinjaman,
jalur kredit, dan opsi pembiayaan lainnya. Mereka mungkin juga menawarkan layanan
Bank Investasi Ini adalah bank yang berspesialisasi dalam penjaminan sekuritas dan
memfasilitasi aktivitas pasar modal, seperti merger dan akuisisi, dan restrukturisasi
perusahaan
Bank Swasta Ini adalah bank yang menawarkan layanan manajemen kekayaan kepada
individu dan keluarga berpenghasilan tinggi. Mereka dapat memberikan saran investasi yang
atau karyawan bank. Mereka mungkin melayani bank ritel, tetapi terstruktur berbeda dan
Prinsip syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum islam antara Bank dan
pihak lain untuk penyimpanan dana atau pembiayaan kegiatan usaha atau kegiatan
lainnya yang dinyatakan sesuai dengan syariah antara lain pembiayaan berdasarkan
prinsip bagi hasil (mudharabah), pembiayaan berdasarkan penyertaan
modal (musyarakah), prinsip jual beli barang dengan memperoleh
keuntungan (murabahah), atau pembiayaan barang modal berdasarkan prinsip sewa
murni tanpa pilihan (ijarah)atau dengan adanya pilihan pemindahan kepemilikan
atas barang yang disewa dari pihal bank oleh pihal lain (ijarah wa iqtina).
1. Dukungan peraturan perundang – undangan yang mapan sehingga bank dapat bergerak
lebih pasti.
2. Banyaknya bank konvensional menggairahkan persingan.
3. Nasabah telah terbiasa dengan sistem bunga tidak dengan metode bagi hasil yang
relatif baru.
4. Bank konvensional lebih kreatif membuat produk – produk baru.
5. Metode bunga telah lama dikenal masyarakat.
2. Penyaluran dana
Berbeda dengan bank konvensional yang menyalurkan dana kepada masyarakat
dalam bentuk pinjaman (utang yang disertai bunga) maka bank syariah
menyalurkan dana kepada masyarakat dalam bentuk jual beli, investasi, dan sewa-
menyewa.
3. Jasa Pelayanan
Jasa pelayanan yang ditawarkan oleh bank syariah berdasarkan pada 4 akad, yaitu:
a. Wakalah
Wakalah yaitu serah terima dari seseorang kepada orang lain untuk mengerjakan
sesuatu yang tidak dapat ia lakukan. Dalam hal melaksanakan perwakilan ini,
seseorang tidak bisa mewakilkan lagi amanah tersebut kepada orang lain
b. Hawalah
Hawalah yaitu transaksi yang timbul karena salah satu pihak memindahkan tagihan
utang seseorang kepada orang lain yang menanggungnya.
c. Kafalah
Kafalah yaitu pemberian jaminan yang dilakukan oleh pihak pertama, kepada
pihak kedua, di mana pihak pertama bertanggungjawab kembali atas pembayaran
suatu barang yang menjadi hak pihak kedua.
d. Rahn
Rahn yaitu menahan aset (harta) nasabah sebagai agunan atau jaminan tambahan
pada pinjaman yang diberikan. Dalam perekonomian konvensional rahn sama
dengan gadai.
Kegiatan bank konvensioanl
1. Menerima dana dari masyarakat berupa Tabungan, Giro dan Deposito.
2. Menyalurkan kembali dana yang diterima dari masyarakat kepada masyarakat dalam
bentuk pinjaman/kredit.
3. Memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan
nasabah;
4. Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga; dan
5. Melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah lainnya dalam bentuk
surat berharga yang tidak tercatat di bursa efek.
Di sisi lain, bank syariah memandang uang sebagai alat tukar dan penyimpan nilai
saja, dan tidak terlibat dalam aktivitas seperti pinjaman berbasis bunga, spekulasi dan
perjudian. Sebaliknya, bank syariah menawarkan produk seperti profit and loss
sharing, mudharabah, dan musyarakah, yang didasarkan pada prinsip pembagian
risiko dan saling menguntungkan.
Selain itu, bank syariah tunduk pada hukum Islam, yang melarang kegiatan tertentu
seperti riba dan investasi dalam industri seperti alkohol dan perjudian.
Perbedaan utama dan kinerja yang paling mencolok antara Bank Syariah dan Bank
Konvensional yakni pembagian keuntungan. Bank konvensional sepenuhnya menerapkan
sistem bunga atau riba. Hal ini karena kontrak yang dilakukan bank sebagai mediator pemilik
dana dengan peminjam dilakukan dengan penetapan bunga. Ada dua macam bunga yang
diberikan oleh bank yaitu bunga simpanan yang diberikan oleh bank sebagai balas jasa bagi
nasabah yang menyimpan uangnya di bank dan bunga pinjaman yang diberikan oleh bank
kepada para peminjam. Karena nasabah telah mempercayakan dananya, maka bank harus
menjamin pengembalian pokok beserta bunganya. Selanjutnya keuntungan bank adalah
selisih bunga antara bunga simpanan dengan bunga pinjaman. Jadi para pemilik dana
mendapatkan keuntungan dari bunga tanpa keterlibatan langsung dalam usaha. Demikian
juga pihak bank tidak ikut merasakan untung rugi usaha tersebut.
Mengingat adanya bunga pada bank konvensional difatwakan sama dengan riba, sehingga
memunculkan alternatif untuk menghindari harta haram, di buatlah bank bersystemkan
syariah. Namun ternyata tidak sedikit masyarakat umum dan bahkan kalangan intelektual
terdidik, bahkan masyarakat masih menganggap bahwa bank syariah sama saja dengan bank
konvensional. Mereka juga beranggapan bagi hasil dan margin keuntungan, sama saja
dengan bunga. Mereka mengklaim, bahwa bagi hasil hanyalah nama lain dari sistem bunga.
Tegasnya, bagi hasil dan bunga sama saja. Pandangan ini juga masih terdapat di kalangan
sebagian kecil ustazd yang belum memahami konsep dan operasional bagi hasil. Sehingga
perlu dijelaskan perbedaan system dari bank tesebut. Perlu dipahami, bahwa bank
konvensional merupakan bank yang menerapkan system bunga bank sedangkan bank
syariah, menrapkan system bagi hasil.