Anda di halaman 1dari 14

SISTEM INVESTASI PADA ASURANSI SYARIAH

OLEH
NORAIDA FITRIANI

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM


DARUL ULUM KANDANGAN
2020 M / 1442 H
SISTEM INVESTASI PADA ASURANSI SYARIAH

Makalah

Diajukan kepada Program Studi Ekonomi Syari’ah


STAI Darul Ulum Kandangan Untuk Memenuhi
Tugas Mata Kuliah Manajemen Asuransi Syariah

DOSEN PEMBIMBING
Supian Sauri, S.E.I., M.E

OLEH
Noraida Fitriani
(2018140028)

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM


DARUL ULUM KANDANGAN
2020 M / 1442 H

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT. yang telah memberikan


taufik dan hidayah-Nya kepada kita. Serta sholawat dan salam kita curahkan
kepada junjungan baginda Nabi Besar Muhammad SAW. yang telah
menghantarkan kita dari dunia kegelapan menuju dunia yang terang benderang.
Dalam makalah ini, saya susun untuk memenuhi tugas saya dalam mata
kuliah Manajemen Asuransi Syariah dengan membahas tentang Sistem Investasi
pada Asuransi Syariah. Saya membahas tentang Sistem Investasi tersebut dengan
segala kemampuan saya yang terbatas. Dalam proses pembuatan makalah tersebut
alhamdulillah saya dimudahkan, sehingga berhasil menyelesaikannya, walaupun
masih banyak sekali kekurangan dalam makalah ini. Mohon dimaklumi.
Sebagai penulis, saya tak lupa mengucapkan ribuan terima kasih kepada
Bapak Supian Sauri selaku dosen mata kuliah Manajemen Asuransi Syariah yang
telah mengajari saya membuat makalah ini dari awal sampai akhir. Serta pihak-
pihak terkait yang membantu penyelesaian makalah ini. Mohon maaf atas segala
kekurangan dan kelemahan, oleh karena itu saya mohon saran dan kritik yang
membangun demi hasil yang lebih baik di kemudian hari. Semoga makalah ini
dapat di terima. Aamiin, Ya Rabbal’alamiin.

Barabai,26 Oktober 2020


Penulis

Noraida Fitriani

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 1

C. Tujuan ....................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................... 3

A. Pengertian Investasi................................................................................... 3

B. Landasan Syar’i Investasi Asuransi Syariah............................................... 4

C. Prinsip-prinsip investasi asuransi syariah ................................................... 5

D. Pengelolaan Dana Investasi pada Asuransi Syariah.................................... 6

BAB III PENUTUP ............................................................................................. 9

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Di Indonesia sendiri merupakan Negara dengan mayoritas
penduduknya ialah memeluk Agama Islam. Namun, untuk perkembangan
produk-produk yang berbasiskan syariah baru-baru saja berkembang, salah
satunya adalah produk asuransi syariah.

Ilmu asuransi syariah adalah salah satu hal yang terpenting dalam
pengelolaan harta umat muslim. Dalam asuransi syariah dikenal sebagai
mcam investasi yang memiliki bagian masing-masing dan perlu
diimplementasi oleh umat Islam agar permasalahan investasi pada asuransi
dapat dilakukan antara umat karena Islam menjunjung tinggi tali
persaudaraan muslim satu dengan yang lain.

Setelah itu, asuransi berbasiskan syariah mulai digarap oleh


beberapa peruahaan dengan pendirian divisi syariah. Dengan terus
berkembangnya produk-produk berbasiskan syariah, maka perlu dipahami
secara lebih khusus tentang asuransi syariah, seperti sistem investasinya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Investasi ?
2. Bagaimana Landasan Syar’i dari Investasi Asuransi Syariah!
3. Bagaimana Prinsip-Prinsip yang terdapat dalam Investasi Asuransi
Syariah!
4. Bagaimana Cara Pengelolaan Dana pada Investasi Asuransi Syariah!

1
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari Investasi.
2. Untuk mengetahui Landasan Syar’i dari Investasi Asuransi Syariah.
3. Untuk mengetahui Prinsip-prinsip yang ada dalam Investasi Asuransi
Syariah.
4. Untuk mengetahui Cara Pengelolaan Dana dari Investasi Asuransi
Syariah.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Investasi
Istilah investasi berasal dari bahasa Latin, yaitu investire
(memakai), sedangkan dalam bahasa Inggris disebut dengan investment. Jadi
investasi merupakan kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau badan
hukum, dalam menyisihkan sebagian pendapatannya agar dapat digunakan
untuk melakukan suatu usaha dengan harapan mendapatkan hasil. 1

Investasi juga merupakan menanamkan atau menempatkan aset,


baik itu berupa harta maupun dana, yang nantinya diharapkan akan
memberikan hasil pendapatan atau akan meningkatkan nilainya dimasa
mendatang. Dalam investasi keuangan disebutkan bahwa investasi
merupakan menanamkan dana pada suatu surat berharga yang diharapkan
akan meningkatkan nilainya di masa mendatang. 2

Secara syariahnya investasi keuangan ini berkaitan dengan kegiatan


perdagangan atau kegiatan usaha, di mana kegiatan usaha dapat berbentuk
usaha yang berkaitan dengan suatu produk atau aset maupun dalam usaha
jasa. Namun, dalam investasi keuangan syariah harus berkaitan secara
langsung dengan suatu aset atau kegiatan usaha yang spesifik dan
menghasilkan manfaat, karena dalam manfaat tersebut dapat dilakukan
secara bagi hasil, salah satu investasi yang sesuai dengan syariah adalah
membeli saham perusahaan, baik itu perusahaan nonpublik maupun
perusahaan publik atau terbuka.

1
Abdul Manan, Aspek hukum dalam Penyelenggaraan Investasi di Pasar Modal Syariah
Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2009), h.183

2
Iwan P. Pontjowinoto, Prinsip Syariah di Pasar Modal (Pandangan Praktisi), (Jakarta:
Modal Publications,2003), h. 45

3
Keuangan secara syariah pada prinsipnya adalah kegiatan yang
dilakukan oleh pemilik harta (investor), terhadap pemilik usaha (Emiten),
tujuannya itu untuk memberdayakan pemilik usaha dalam melakukan
kegiatan usahanya, di mana pemilik usaha (investor) memperoleh manfaat
tertentu. Oleh karena itu, pembiayaan dan investasi keuangan pada dasarnya
sama dengan kegiatan usaha lainnya, yaitu memelihara prinsip kehalalan
dan keadilan. 3

B. Landasan Syar’i Investasi Asuransi Syariah


Investasi merupakan salah satu ajaran dari konsep islam yang
memenuhi proses gradasi (tadriji) dan trichotomy pengetahuan tersebut. Hal
tersebut dapat didibuktikan bahwa konsep investasi selain sebagai
pengatahuan juga bernuansa spritual karena menggunakan norma syariah,
sekaligus merupakan hakikat dari sebuah ilmu dan amal, oleh kerena itu
investasi sangat dianjurkan bagi setiap muslim. 4
Beberapa landasan syar’i, baik dalam Al-Qur’an, hadits Nabi,
maupun kaidah fiqih yang mendasari mengapa investasi, baik secara pribadi
maupun dalam bentuk institusi dapat dilakukan berdasarkan syariah.
1. Firman Allah
٠٠٠‫اض مِنكُ ْم۝‬
ٍ ‫عن ت ََر‬ ٓ َّ ‫االَّذِينَ َءا َمنُواْ ََلتَأْكُلُ ٓواْأ َ ْم َولَك ْم َب ْينَكُ ْم ِب ْال َبطِ ِل ِإ‬ٝ ‫َيآيُّ َه‬
َ ً‫َل أَن تَكُونَ ِت َج َرة‬
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling
memakan harta sesamamu dengan jalan yang bathil, kecuali dengan
jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka di antara
kamu (QS. An-Nisaa: 29)

2. Hadits Nabi SAW

3
Ibid, h.37

4
Iggi H. Achsien, Investasi Syariah di Pasar Modal, (Jakarta: Gramedia, 2000), h. 126.

4
“Perdamaian dapat dilakukan di antara kaum muslimin kecuali
perdamaian yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang
haram. Dan, kaum muslimin terkait dengan syarat-syarat mereka
kecuali syarat yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan
yang haram.” (HR Tirmizi dari ‘Amr bin ‘Auf)
“Tidak boleh membahayakan diri sendiri dan tidak boleh pula
membahayakan orang lain”. (HR Ibnu Maajah dari Ubadah bin
Shamit dari Yahya)
3. Kaidah Fiqih
“Pada dasarnya, segala bentuk muamalah boleh dilakukan sepanjang
tidak ada dalil yang mengharamkannya.”5

C. Prinsip-prinsip investasi asuransi syariah


Prinsip dasar investasi syariah adalah suatu perusahaan yang selaku
pemegang amanah wajib melakukan investasi terhadap dana yang terkumpul
dari peserta, dan investasi yang dimaksud harus sesuai dengan prinsip-
prinsip syariah. Investasi bagi umat Islam berarti mananamkan dana pada
sektor tertentu baik itu dari sektor keuangan maupun sektor riil, pada
periode waktu tertentu untuk mendapatkan keuntungan yang diharapkan.
Keuntungan dalam pandangan Islam memiliki aspek-aspek, yaitu :

1. Aspek material atau finansial


Merupakan suatu bentuk investasi yang menghasilkan manfaat
finansial (keuangan) yang kompetitif.
2. Aspek kehalalan
Merupakan suatu bentuk investasi yang harus terhindar dari bidang
maupun prosedur yang syubhat atau haram, suatu investasi yang tidak

5
H. A. Djazuli, Kaidah-kaidah Fikih: Kaidah-kaidah Hukum Islam dalam Menyelesaikan
Masalah-masalah yang Praktis, (Jakarta: Kencana, 2007), h. 48.

5
halal hanya akan membawa pelakunya kepada kesesatan, sikap dan
perilaku yang destruktif secara individu maupun sosial.
3. Aspek sosial dan lingkungan
Merupakan suatu bentuk investasi yang memberikan kontribusi positif
(sumbangan) bagi masyarakat banyak dan lingkungan sekitar, baik itu
generasi saat ini maupun yang akan datang.
4. Aspek pengharapan kepada ridha Allah

Merupakan suatu bentuk investasi tertentu dalam rangka mencapai


ridha Allah Swt. Dimana adanya suatu kesadaran tentang adanya
kehidupan yang abadi, yang menjadi panduan bagi ketiga aspek di
atas. Dengan demikian, probabilitasnya harus dipandang sebagai
sesuatu yang berkesinambungan sampai dengan kehidupan di alam
baqa.6

D. Pengelolaan Dana Investasi pada Asuransi Syariah


Salah satu pengelolaan dana asuransi yang paling dominan adalah
menginvestasikan dana yang terkumpul dari premi, dimana pihak asuransi
dapat menginvestasikan dana tersebut dalam bentuk investasi apa saja
selama investasi itu tidak mengandung hal-hal yang dilarang oleh Islam.
Apabila Investasi tersebut dilakukan dalam bentuk penyertaan modal dalam
sebuah perusahaan, maka pihak asuransi harus mengetahui bahwa
perusahaan tersebut tidak menjualbelikan produk-produk yang diharamkan,
begitu juga apabila investasi tersebut dilakukan dengan deposito, maka
pihak asuransi harus mengetahui bahwa bank asuransi tersebut yang
didepositokan merupakan bank-bank yang tidak menggunkan sistem
bungan, tetapi dengan sistem bagi hasil. Dalam asuransi yang berbasiskan
pada investasi terdapat tiga pihak yang terlibat yaitu : peserta asuransi

6
Ibid, Iggi H. Achsien, h. 137.

6
(penyalur dana), perusahaan asuransi (pengelola dana), dan unit bisnis halal
(pihak yang menerima investasi).7
Selain itu, dalam pengelolaan dana asuransi syariah juga tidak
bertransaksi dan berinvestasi pada instrumen yang tidak jelas akadnya
(gharar), spekulatif dan memiliki potensi merugikan salah satu pihak.
karena dalam melalui produk asuransi syariah, setiap peserta
mengumpulkan dana dan menyerahkannya untuk dikelola oleh perusahaan,
sehingga nantinya akan digunakan untuk membantu meringankan beban
peserta lainnya yang tertimpa risiko. Dana yang di donasikan itu merupakan
hasil investasi bersama yang dilakkan berdasarka perjanjian yang risikonya
jelas. Dengan demikian, pengelolaan dana auransi syariah didasarkan pada
kerjasama, tanggung jawab, perlindungan dan saling tolong-menolong
antara anggotanya. 8
Industri asuransi sebagai salah satu lembaga keuangan pengelolaan
dana masyarakat dalam jumlah besar, terutama asuransi jiwa, sangat
tergantung pada keberhasilan mengelola investasi dalam upaya mewujudkan
tujuan perusahaan. Dalam hal ini, portofolio dapat diartikan sebagai suatu
kumpulan bentuk investasi yang terpadu untuk tujuan mendapatkan
keuntungan investasi. Tujuan utama dari pembentukan suatu portofolio
investasi adalah tidak lain untuk mendapatkan hasil yang optimal dengan
risiko yang minimal.
Oleh karena itu, agar sebuah bisnis sukses dan dapat menghasilkan
untung, hendaknya bisnis itu didasarkan atas keputusan yang sehat,
bijaksana, dan hati-hati. Hasil yang akan dicapai dengan pengambilan
keputusan yang sehat dan bijak ini akan nyata dan tahan lama. 9

7
Napa J. Awat, manajemen Keuangan Pendekatan Matematis, (Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama, 1999), h.2.

8
https://www.kompasiana.com/ryanaji15/5acf78ab5e137322b3648943/investasi-pada-
asuransi-syariah Diakses Pada Tanggal 23 Oktober 2020

9
Op Cit, Napa J. Awat, h. 7.

7
Menurut Al-Qur’an, bisnis yang menguntungkan adalah sebuah
bisnis yang keuntungannya bukan hanya terbatas untuk kehidupan didunia
ini. namun, keuntungan itu juga bisa dinikmati di akhirat kelak dengan
keuntungan yang berlipat ganda. Al-Qur’an berkali-kali mengatakan bahwa
kenikmatan di dunia ini jika dibandingkan dengan kenikmatan yang ada di
alam akhirat tidaklah ada artinya sama sekali. Itulah sebabnyya mengapa
Al-Qur’an selalu menasihatkan manusia agar selalu mencari dan
mengarahkan apa yang dia lakukan untuk mencapai pahala akhirat, bahkan
pada saat dia melakukan bisnis, investasi, dan hal lain yang bersifat
duniawi. 10

10
Ibid, h. 9.

8
BAB III
PENUTUP

Investasi merupakan kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau badan


hukum, dalam menyisihkan sebagian pendapatannya agar dapat digunakan untuk
melakukan suatu usaha dengan harapan mendapatkan hasil. Secara syariahnya
investasi keuangan ini berkaitan dengan kegiatan perdagangan atau kegiatan
usaha, di mana kegiatan usaha dapat berbentuk usaha yang berkaitan dengan suatu
produk atau aset maupun dalam usaha jasa.

Beberapa landasan syar’i, baik dalam Al-Qur’an dalam QS. An-Nisaa:


29, hadits Nabi, maupun kaidah fiqih yang mendasari mengapa investasi, baik
secara pribadi maupun dalam bentuk institusi dapat dilakukan berdasarkan
syariah.

Investasi bagi umat Islam berarti mananamkan dana pada sektor tertentu
baik itu dari sektor keuangan maupun sektor riil, pada periode waktu tertentu
untuk mendapatkan keuntungan yang diharapkan. Keuntungan dalam pandangan
Islam memiliki aspek-aspek, yaitu : Aspek material atau finansial, Aspek
kehalalan, Aspek sosial dan lingkungan, dan Aspek pengharapan kepada ridha
Allah

Salah satu pengelolaan dana asuransi yang paling dominan adalah


menginvestasikan dana yang terkumpul dari premi, dimana pihak asuransi dapat
menginvestasikan dana tersebut dalam bentuk investasi apa saja selama investasi
itu tidak mengandung hal-hal yang dilarang oleh Islam. Oleh karena itu, agar
sebuah bisnis sukses dan dapat menghasilkan untung, hendaknya bisnis itu
didasarkan atas keputusan yang sehat, bijaksana, dan hati-hati. Hasil yang akan
dicapai dengan pengambilan keputusan yang sehat dan bijak ini akan nyata dan
tahan lama.

9
DAFTAR PUSTAKA

Manan, Abdul. 2009. Aspek hukum dalam Penyelenggaraan Investasi di Pasar


Modal Syariah Indonesia. Jakarta: Kencana.

Pontjowinoto, Iwan P. 2003. Prinsip Syariah di Pasar Modal (Pandangan


Praktisi). Jakarta: Modal Publications.

Achsien, Iggi H. 2000. Investasi Syariah di Pasar Modal. Jakarta: Gramedia.

Djazuli, H. A. 2007. Kaidah-kaidah Fikih: Kaidah-kaidah Hukum Islam dalam


Menyelesaikan Masalah-masalah yang Praktis. Jakarta: Kencana.

Awat, Napa J. 1999. manajemen Keuangan Pendekatan Matematis. Jakarta:


Gramedia Pustaka Utama.

https://www.kompasiana.com/ryanaji15/5acf78ab5e137322b3648943/investasi-
pada-asuransi-syariah Diakses Pada Tanggal 23 Oktober 2020.

10

Anda mungkin juga menyukai