OLEH
NORAIDA FITRIANI
Makalah
DOSEN PEMBIMBING
Supian Sauri, S.E.I., M.E
OLEH
Noraida Fitriani
(2018140028)
i
KATA PENGANTAR
Noraida Fitriani
ii
DAFTAR ISI
C. Tujuan ....................................................................................................... 2
A. Pengertian Investasi................................................................................... 3
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Ilmu asuransi syariah adalah salah satu hal yang terpenting dalam
pengelolaan harta umat muslim. Dalam asuransi syariah dikenal sebagai
mcam investasi yang memiliki bagian masing-masing dan perlu
diimplementasi oleh umat Islam agar permasalahan investasi pada asuransi
dapat dilakukan antara umat karena Islam menjunjung tinggi tali
persaudaraan muslim satu dengan yang lain.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Investasi ?
2. Bagaimana Landasan Syar’i dari Investasi Asuransi Syariah!
3. Bagaimana Prinsip-Prinsip yang terdapat dalam Investasi Asuransi
Syariah!
4. Bagaimana Cara Pengelolaan Dana pada Investasi Asuransi Syariah!
1
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari Investasi.
2. Untuk mengetahui Landasan Syar’i dari Investasi Asuransi Syariah.
3. Untuk mengetahui Prinsip-prinsip yang ada dalam Investasi Asuransi
Syariah.
4. Untuk mengetahui Cara Pengelolaan Dana dari Investasi Asuransi
Syariah.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Investasi
Istilah investasi berasal dari bahasa Latin, yaitu investire
(memakai), sedangkan dalam bahasa Inggris disebut dengan investment. Jadi
investasi merupakan kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau badan
hukum, dalam menyisihkan sebagian pendapatannya agar dapat digunakan
untuk melakukan suatu usaha dengan harapan mendapatkan hasil. 1
1
Abdul Manan, Aspek hukum dalam Penyelenggaraan Investasi di Pasar Modal Syariah
Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2009), h.183
2
Iwan P. Pontjowinoto, Prinsip Syariah di Pasar Modal (Pandangan Praktisi), (Jakarta:
Modal Publications,2003), h. 45
3
Keuangan secara syariah pada prinsipnya adalah kegiatan yang
dilakukan oleh pemilik harta (investor), terhadap pemilik usaha (Emiten),
tujuannya itu untuk memberdayakan pemilik usaha dalam melakukan
kegiatan usahanya, di mana pemilik usaha (investor) memperoleh manfaat
tertentu. Oleh karena itu, pembiayaan dan investasi keuangan pada dasarnya
sama dengan kegiatan usaha lainnya, yaitu memelihara prinsip kehalalan
dan keadilan. 3
3
Ibid, h.37
4
Iggi H. Achsien, Investasi Syariah di Pasar Modal, (Jakarta: Gramedia, 2000), h. 126.
4
“Perdamaian dapat dilakukan di antara kaum muslimin kecuali
perdamaian yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang
haram. Dan, kaum muslimin terkait dengan syarat-syarat mereka
kecuali syarat yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan
yang haram.” (HR Tirmizi dari ‘Amr bin ‘Auf)
“Tidak boleh membahayakan diri sendiri dan tidak boleh pula
membahayakan orang lain”. (HR Ibnu Maajah dari Ubadah bin
Shamit dari Yahya)
3. Kaidah Fiqih
“Pada dasarnya, segala bentuk muamalah boleh dilakukan sepanjang
tidak ada dalil yang mengharamkannya.”5
5
H. A. Djazuli, Kaidah-kaidah Fikih: Kaidah-kaidah Hukum Islam dalam Menyelesaikan
Masalah-masalah yang Praktis, (Jakarta: Kencana, 2007), h. 48.
5
halal hanya akan membawa pelakunya kepada kesesatan, sikap dan
perilaku yang destruktif secara individu maupun sosial.
3. Aspek sosial dan lingkungan
Merupakan suatu bentuk investasi yang memberikan kontribusi positif
(sumbangan) bagi masyarakat banyak dan lingkungan sekitar, baik itu
generasi saat ini maupun yang akan datang.
4. Aspek pengharapan kepada ridha Allah
6
Ibid, Iggi H. Achsien, h. 137.
6
(penyalur dana), perusahaan asuransi (pengelola dana), dan unit bisnis halal
(pihak yang menerima investasi).7
Selain itu, dalam pengelolaan dana asuransi syariah juga tidak
bertransaksi dan berinvestasi pada instrumen yang tidak jelas akadnya
(gharar), spekulatif dan memiliki potensi merugikan salah satu pihak.
karena dalam melalui produk asuransi syariah, setiap peserta
mengumpulkan dana dan menyerahkannya untuk dikelola oleh perusahaan,
sehingga nantinya akan digunakan untuk membantu meringankan beban
peserta lainnya yang tertimpa risiko. Dana yang di donasikan itu merupakan
hasil investasi bersama yang dilakkan berdasarka perjanjian yang risikonya
jelas. Dengan demikian, pengelolaan dana auransi syariah didasarkan pada
kerjasama, tanggung jawab, perlindungan dan saling tolong-menolong
antara anggotanya. 8
Industri asuransi sebagai salah satu lembaga keuangan pengelolaan
dana masyarakat dalam jumlah besar, terutama asuransi jiwa, sangat
tergantung pada keberhasilan mengelola investasi dalam upaya mewujudkan
tujuan perusahaan. Dalam hal ini, portofolio dapat diartikan sebagai suatu
kumpulan bentuk investasi yang terpadu untuk tujuan mendapatkan
keuntungan investasi. Tujuan utama dari pembentukan suatu portofolio
investasi adalah tidak lain untuk mendapatkan hasil yang optimal dengan
risiko yang minimal.
Oleh karena itu, agar sebuah bisnis sukses dan dapat menghasilkan
untung, hendaknya bisnis itu didasarkan atas keputusan yang sehat,
bijaksana, dan hati-hati. Hasil yang akan dicapai dengan pengambilan
keputusan yang sehat dan bijak ini akan nyata dan tahan lama. 9
7
Napa J. Awat, manajemen Keuangan Pendekatan Matematis, (Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama, 1999), h.2.
8
https://www.kompasiana.com/ryanaji15/5acf78ab5e137322b3648943/investasi-pada-
asuransi-syariah Diakses Pada Tanggal 23 Oktober 2020
9
Op Cit, Napa J. Awat, h. 7.
7
Menurut Al-Qur’an, bisnis yang menguntungkan adalah sebuah
bisnis yang keuntungannya bukan hanya terbatas untuk kehidupan didunia
ini. namun, keuntungan itu juga bisa dinikmati di akhirat kelak dengan
keuntungan yang berlipat ganda. Al-Qur’an berkali-kali mengatakan bahwa
kenikmatan di dunia ini jika dibandingkan dengan kenikmatan yang ada di
alam akhirat tidaklah ada artinya sama sekali. Itulah sebabnyya mengapa
Al-Qur’an selalu menasihatkan manusia agar selalu mencari dan
mengarahkan apa yang dia lakukan untuk mencapai pahala akhirat, bahkan
pada saat dia melakukan bisnis, investasi, dan hal lain yang bersifat
duniawi. 10
10
Ibid, h. 9.
8
BAB III
PENUTUP
Investasi bagi umat Islam berarti mananamkan dana pada sektor tertentu
baik itu dari sektor keuangan maupun sektor riil, pada periode waktu tertentu
untuk mendapatkan keuntungan yang diharapkan. Keuntungan dalam pandangan
Islam memiliki aspek-aspek, yaitu : Aspek material atau finansial, Aspek
kehalalan, Aspek sosial dan lingkungan, dan Aspek pengharapan kepada ridha
Allah
9
DAFTAR PUSTAKA
https://www.kompasiana.com/ryanaji15/5acf78ab5e137322b3648943/investasi-
pada-asuransi-syariah Diakses Pada Tanggal 23 Oktober 2020.
10