Anda di halaman 1dari 10

PENGEMBANGAN POLA PENDIDIKAN EKONOMI INFORMAL

SEBAGAI UPAYA UNTUK PEMBENTUKAN PERILAKU EKONOMI


YANG BAIK

Muhammad Hasan
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Makassar
Jl. Raya Pendidikan, Kampus UNM Gunung Sari Baru, Makassar
Email: m.hasan@unm.ac.id

Abstract. The pattern of development as the Informal Economic Education Efforts for the
Establishment of Economic Behavior Good. This study aims to assess and analyze the
characteristics of informal economic education that takes place in the household, so that it can form
the pattern of informal economic education in an effort to establish a good economic behavior. The
data were analyzed using qualitative analysis through the process of data collection, data reduction,
data presentation, and collection / verification. These results indicate that the economic education
within the family are part of the informal education that takes place is not programmed, but through
a process of habituation and exemplary. Characteristics of economic education are carried out within
the family environment can be seen from several things, namely through the transformation process
of entrepreneurship, the communication process in the use of the family budget, the wife's role is
great in the process of managing family finances, and their responsibilities among family members
in the use of the family budget. The process of economic education in the family is still completely
dominated by his wife's role in providing habituation and exemplary, which in the long term to
establish a culture of the family.

Abstrak. Pengembangan Pola Pendidikan Ekonomi Informal sebagai Upaya untuk


Pembentukan Perilaku Ekonomi yang Baik. Penelitian ini bertujuan mengkaji dan menganalisis
karakteristik pendidikan ekonomi informal yang berlangsung dalam rumah tangga, sehingga dengan
hal tersebut dapat terbentuk pola pendidikan ekonomi informal sebagai upaya untuk membentuk
perilaku ekonomi yang baik. Data dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan analisis
kualitatif yang melalui proses pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan
pengumpulan/verifikasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pendidikan ekonomi di dalam
lingkungan keluarga merupakan bagian dari pendidikan informal yang berlangsung secara tidak
terprogram, tetapi melalui proses pembiasaan dan keteladanan. Karakteristik pendidikan ekonomi
yang dilaksanakan di dalam lingkungan keluarga dapat terlihat dari beberapa hal, yaitu melalui
proses transformasi kewirausahaan, proses komunikasi dalam penggunaan anggaran keluarga, peran
istri yang besar dalam proses pengelolaan keuangan keluarga, dan adanya tanggung jawab antar
anggota keluarga dalam penggunaan anggaran keluarga. Proses pendidikan ekonomi di dalam
keluarga masih sepenuhnya didominasi oleh peran istri dalam memberikan pembiasaan dan
keteladanan, yang dalam jangka panjang membentuk budaya keluarga.

Kata kunci: Pendidikan ekonomi informal, perilaku ekonomi

Studi tentang keluarga dan hubungan dalam studi tentang keluarga adalah proses
mereka dengan pembelian dan konsumsi adalah pendidikan ekonomi informal yang terjadi di
penting, tetapi kerap diabaikan dalam analisis dalam lingkungan keluarga dan keterkaitannya
perilaku konsumen. Salah satu aspek terpenting dengan perilaku konsumsinya. Hasil penelitian

1
Hasan (2012 dan 2014) terkait karakteristik segala yang berkaitan dengan kehidupan dan
tenaga kerja industri kecil serta produktivitas hal-hal yang dihadapi dalam keseharian yang
dan elastisitas kesempatan kerja sektor industri diperoleh seseorang erat kaitannya dengan pola
menunjukan bahwa pengetahuan serta pikir rasionalnya yang akan sangat dibutuhkan
pendidikan merupakan salah satu aspek yang baik dalam mengambil keputusan maupun
sangat penting dalam menentukan perilaku pengembangan sikap terhadap aspek-aspek
ekonomi khususnya yang terkait dengan kehidupan lainnya.
kesempatan kerja dan keputusan-keputusan Rendahnya pendidikan masyarakat
ekonomi lainnya. khususnya kepala keluarga, secara tidak
Fokus utama penelitian ini adalah langsung akan mempengaruhi keadaan/kondisi
terkait karakteristik pendidikan ekonomi keluarga, sebab hal tersebut yang terjadi lebih
informal dan perilaku konsumsi rumah tangga disebabkan kultural masyarakat itu sendiri. Pola
di Kelurahan Batua Kecamatan Manggala Kota pikir masyarakat miskin saling berkaitan dan
Makassar. Rumah tangga merupakan unit saling mempengaruhi. Oleh sebab itu,
analisis utama dalam penelitian ini karena pendidikan ekonomi secara informal di dalam
berdasarkan studi pendahuluan yang telah keluarga merupakan hal yang sangat penting
dilakukan pada beberapa rumah tangga yang untuk dilakukan. Melalui pendidikan ekonomi
terdapat di Kelurahan Batua Kecamatan di lingkungan keluarga secara intens, dapat
Manggala Kota Makassar, menunjukan bahwa membentuk manusia yang ekonomi (homo
masih terdapat beberapa kepala rumah tangga economicus) yang produktif dan ekonomis
yang tidak mampu baca tulis dan masih banyak dalam pemanfaatan uang maupun sumberdaya
kepala rumah tangga yang hanya berpendidikan lainnya. Melalui keluarga dapat dibentuk sikap
sampai jenjang sekolah dasar/sederajat. yang diperlukan, agar anak kelak setelah
Berdasarkan hal tersebut, rendahnya tingkat mereka dewasa dan menjadi kepala keluarga
pendidikan kepala rumah tangga, akan memiliki ekonomi yang efektif dan efisien.
berdampak pada proses pendidikan ekonomi Jelas bahwa pemahaman atas aktivitas produktif
informal yang terjadi di dalam keluarga, dan konsumtif kepala keluarga, bagi
khususnya yang terkait dengan interaksi dan kepentingan pengembangan sikap yang dapat
transformasi ekonomi yang meliputi mendorong pencapaian efektifitas dan efesiensi
penanaman konsep pendidikan ekonomi dalam atas aktivitas tersebut, dapat dilakukan melalui
keluarga dan pembentukan sikap serta perilaku pendidikan ekonomi di lingkungan keluarga
ekonomi yang baik. secara intens (Wahyono, 2001).
Sehubungan dengan hal tersebut, Selanjutnya dijelaskan bahwa proses
Soesilo (2007) menyatakan bahwa tingkat pendidikan ekonomi di lingkungan keluarga
pendidikan dan kesempatan belajar tentang dititik beratkan pada pemahaman tentang nilai

2
uang dan pemahaman sikap serta perilaku anak Dari berbagai aspek yang tercakup
untuk mengatur pemanfaatan uang sesuai dalam pendidikan anak di lingkungan keluarga,
dengan prinsip ekonomi yang rasional, serta aspek ekonomi memiliki pengaruh yang besar
pendidikan ekonomi di lingkungan keluarga pada proses pendewasaan anak menuju yang
secara makro memiliki peran penting bagi mandiri (Wahyono, 2001). Anak-anak yang
pengembangan sumberdaya manusia dan tidak diajari kebiasaan dan sikap yang sehat
memiliki dampak positif bagi kemajuan mengenai uang maka akan terjadi (Lermitte,
ekonomi, akan tetapi pada kenyataannya tidak 2004): (1) Ketergantungan finansial anak.
semua kepala keluarga memiliki pengetahuan, Anak-anak bisa menjadi orang yang tidak
wawasan, persepsi dan komitmen yang bertanggung jawab secara finansial karena
memadai atas pendidikan ekonomi di kemungkinan dapat menghabiskan seluruh
lingkungan keluarga. pendapatan sehingga tidak bisa menabung
Keluarga adalah kelompok yang terdiri maupun terbelit utang, (2) Nilai-nilai yang
dari dua atau lebih yang terdiri dari suami, istri, merusak. Dalam dunia masa kini yang
anak-anak (bila ada) yang berhubungan melalui kompleks, berorientasi pada konsumen yang
darah, atau perkawinan dan tinggal bersama. akan mempunyai pengaruh terhadap
Menurut Ayuningtyas (2014) keluarga penggunaan uang sehingga dapat menimbulkan
merupakan lingkungan pendidikan pertama dan hal yang tidak realistis yaitu hanya mengikuti
utama bagi anak. Kegiatan pendidkan informal trend mutakhir tanpa memperhatikan
yang dilakukan oleh keluarga berbentuk kemampuan. (3) Perangkap hutang. Kebiasaan
kegiatan belajar mandiri. Dalam mendidik buruk dalam masalah keuangan bisa
anak-anak, sekolah melanjutkan pendidikan mengakibatkan seseorang terbelit hutang karena
anak-anak yang telah dilakukan orang tua tergiur budaya kredit dan konsumerisme
dirumah. Berhasil baik atau tidaknya masyarakat.
pendidikaan di sekolah bergantung pada Dari hasil penelitian lapangan Vito
pendidikan dalam keluarga. Anak mendapat (2013) menyimpulkan bahwa pendidikan
rangsangan maupun hambatan dalam ekonomi sudah diajarkan sejak dini dalam
pertumbuhan dan perkembangan, mulai lingkungan keluarga, misalnya saja seorang
mengenal masyarakat sekitarnya, mempelajari anak sudah diajarkan bagaimana caranya untuk
norma dan aturan-aturan permainan hidup berhemat dalam menggunakan uang yang di
dalam masyarakat dari orang tua. Anak tidak milikinya, selanjutnya anak juga di ajarkan oleh
saja mengenal tetapi dilatih menghargai dan orang tua untuk menabung, kemudian anak juga
mengikuti norma-norma dan aturan hidup diajarkan oleh orang tuanya cara memenuhi
bermasyarakat lewat kehidupan keluarga kebutuhannya sendiri.
(Wardani, 2002).

3
Proses pendidikan ekonomi di tepat untuk memanfaatkannya. Proses
lingkungan keluarga, seperti halnya pendidikan pembelajaran tersebut akan makin bermakna
untuk aspek-aspek yang lain, biasanya tidak bila anak-anak diberi kesempatan untuk
terprogram dan terjadwal, sehingga mempraktekkannya. Bagi anak-anak dari
berlangsungannya bisa terjadi setiap saat, dan keluarga yang kurang mampu, dan harus
mungkin bersifat insidental. Dalam proses yang bekerja untuk membantu orang tua mencukupi
demikian, keteladanan dan sikap keseharian kebutuhannya, penanaman kesadaran akan
orang tua serta intensitas komunikasi antara sulitnya cara untuk mendapatkan uang mungkin
anak dan orang tua dalam kehidupan keluarga, lebih mudah dilakukan, karena mereka
memiliki peranan yang penting bagi pendidikan mengalaminya sendiri. Akan tetapi bagi
ekonomi. Selain itu, karena dalam kehidupan keluarga yang mampu, dan anak-anak hanya tau
ekonomi sehari-hari tidak terlepas dari masalah cara memanfaatkan uang, perlu diyakinkan
uang, biasanya pendidikan ekonomi di kepada mereka bahwa orang tua perlu bekerja
lingkungan keluarga dititik beratkan pada keras untuk mendapatkan uang dan melibatkan
pemahaman tentang nilai uang dan tanaman dalam pembicaraan mengenai kondisi keuangan
sikap serta perilaku anak untuk mengatur keluarga.
pemanfaatan uang sesuai dengan prinsip Orang yang mempunyai tingkat
ekonomi yang rasional (Wahyono, 2001). pendidikan rendah tentu saja mempunyai
Internalisasi pengalaman berekonomi di perbedaan dalam hal mendidik anak tentang
keluarga bisa ditanamkan kepada anak dengan ekonomi bila dibandingkan orang yang
membiasakan dan bersikap yang sehat terhadap berpendidikan tinggi. Tingkat pendidikan orang
uang karena dengan pendidikan pengelolaan tua dianggap sebagai salah satu faktor yang
uang, maka ada beberapa hal positif terkait mempengaruh pola pikir anak.
dengan membelanjakan, menabung, maupun Tingkat pendidikan orang tua akan menentukan
menginvestasikan uang dengan benar (Lermitte, cara orang tua dalam membimbing dan
2004). Menurut Wahyono (2001) bila disadari mengarahkan anaknya. Tingkat pendidikan
oleh orang tua ada sikap dan tindakan terhadap orang tua yang rendah akan cenderung sempit
uang yang dapat menyebabkan anak wawasannya terhadap pendidikan, sedangkan
memperoleh persepsi yang salah, sebaiknya tingkat pendidikan orang tua yang tinggi akan
segera didiskusikan dengan anak untuk lebih luas wawasannya terhadap pendidikan.
meluruskannya. Di samping itu orang tua perlu Berdasarkan hal tersebut juga dapat diketahui
memanfaatkan setiap momen yang berkaitan bahwa tingkat pendidikan dan proses
dengan kegiatan ekonomi untuk membelajarkan pendidikan ekonomi secara informal yang
anak tentang tidak mudahnya cara untuk terjadi dalam lingkungan keluarga akan sangat
mendapatkan uang dan langkah-langkah yang berdampak terhadap pola pikir dan prilaku

4
ekonomi rumah tangga, khususnya yang terkait Berdasarkan deskripsi tersebut,
dengan perilaku konsumsi. tergambar bahwa tujuan yang hendak dicapai
Kota Makassar sebagai kota dalam penelitian ini adalah mengkaji dan
metropolitan berdasarkan hasil Susenas 2002 - menganalisis karakteristik pendidikan ekonomi
2007 menunjukan rata-rata pengeluaran rumah informal yang berlangsung dalam rumah
tangga di Kota Makassar selama tahun 2002 - tangga, sehingga dengan hal tersebut dapat
2006 meningkat dengan cukup berarti. Pada terbentuk pola pendidikan ekonomi informal
tahun 2002 rata-rata pengeluaran rumah tangga sebagai upaya untuk membentuk perilaku
di Kota Makassar mencapai Rp.1.068.429, ekonomi yang baik.
kemudian meningkat menjadi Rp.1.976.959
pada tahun 2007. Di samping peningkatan rata- METODE
rata pengeluaran, indikasi meningkatnya
Penelitian ini akan dilaksanakan di
kesejahteraan masyarakat ditunjukkan dengan
Kelurahan Batua, Kecamatan Manggala, Kota
terjadinya pergeseran pola konsumsi.
Makassar dengan unit analisis rumah tangga
Pengeluaran konsumsi makanan di tahun 2002
atau keluarga. Lokasi ini dipilih karena dekat
mencapai 54,83 persen menjadi 51,74 persen
dengan beberapa pusat perbelanjaan baik, pasar
untuk konsumsi makanan dan 48,26 persen
tradisional, maupun mall. Selain itu di lokasi ini
untuk konsumsi bukan makanan (BPS Kota
juga terdapat banyak retailer tradisional dan
Makassar, 2010).
modern. Adanya beberapa hal tersebut tentunya
Dari deskripsi di atas, terlihat bahwa
akan berdampak pada perilaku konsumen.
pendidikan ekonomi informal di dalam keluarga
Populasi penelitian ini adalah
sangat penting untuk dilakukan sebagai upaya
keseluruhan rumah tangga yang terdapat di
untuk membentuk perilaku ekonomi yang baik
Kelurahan Batua Kecamatan Manggala Kota
di dalam keluarga. Kajian tersebut penting
Makassar yaitu sebanyak 4.808 rumah tangga,
untuk dilakukan karena saat ini keberadaan
sehingga populasi dari penelitian ini adalah
keluarga dan rumah tangga sangat
sebanyak 4.808 rumah tangga.
mempengaruhi pola dan perilaku konsumen
Penarikan sampel dalam penelitian ini
seseorang. Hal ini didasarkan pada gaya hidup
akan menggunakan random sampling. Teknik
keluarga maupun rumah tangga tersebut.
pengambilan sampelnya menggunakan rumus
Semakin tinggi derajat dari keluarga tersebut,
(Riduwan, 2005):
maka makin tinggi pula tingkat perilaku
konsumen mereka. Keputusan memilih
tersebut, salah satunya sangat ditentukan oleh
pendidikan ekonomi informal yang berlangsung
di dalam lingkungan keluarga.

5
N dalam konteks penelitian. Berikutnya, data
n
2
N.d 1 disusun dalam satuan-satuan dan selanjutnya

Dimana: dikategorisasikan. Tahap selanjutnya

n : Jumlah sampel pemeriksaan kebenaran data, kemudian

N : Jumlah Populasi dilanjutkan dengan penafsiran dan pemaknaan

d2 : Presisi (ditetapkan 10% dengan dari data tersebut. Kegiatan penelitian ini tidak

tingkat kepercayaan 95%) terlepas dari empat kegiatan berikut : (1)

Berdasarkan rumus tersebut diperoleh pengumpulan data; (2) reduksi data; (3)

jumlah sampel sebagai berikut: penyajian data; (4) pengumpulan/verifikasi.


Strategi validitas data yang akan di gunakan
N 4.808
n = dalam penelitian ini adalah triangulasi
2 (4.808).0,12  1
N.d 1
(triangulate). Adapun jenis teriangulasi yang
4.808
= = 97,96 = 100 akan digunakan adalah triangulasi sumber.
49,08
Berdasarkan rumus tersebut, maka
HASIL DAN PEMBAHASAN
jumlah sampel dalam penelitian ini adalah
sebanyak 100 rumah tangga. Pendidikan ekonomi di dalam
Data yang digunakan dalam, penelitian lingkungan keluarga merupakan bagian dari
ini adalah data primer dan data sekunder. Data pendidikan informal yang biasanya
primer adalah data yang dikumpulkan atau dilaksanakan secara tidak terprogram, sehingga
diperoleh langsung dari pihak pertama keberlangsungannya bisa terjadi setiap saat.
dengan menggunakan teknik pengumpulan data Pendidikan di dalam keluarga menurut Undang-
berupa kuesioner dan pengamatan (observasi) undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem
pada objek penelitian. Data sekunder, yaitu data pendidikan nasional adalah termasuk jalur
yang diperoleh dari pihak kedua atau informal. Kegiatan pendidikan informal yang
peneliti sebelumnya, dengan cara dilakukan keluarga dan lingkungan berbentuk
diperoleh dari perpustakaan, dan kantor kegiatan belajar secara mandiri. Bentuk dari
Badan Pusat Statistik Kota Makassar. pendidikan ekonomi keluarga meliputi
Data yang diperoleh dari wawancara pembiasaan, keteladanan, dan penjelasan pada
dan pengamatan dapat berupa cacatan, setiap aktivitas ekonomi. Proses pendidikan
transkrip, rekaman wawancara, yang ekonomi di lingkungan keluarga dititik beratkan
selanjutnya dipelajari dan ditelaah. Langkah pada pemahaman konsep pendidikan dalam
berikutnya mengadakan reduksi yang dilakukan keluarga. Temuan penelitian ini menunjukan
dengan cara membuat abstraksi yang berisi hal yang serupa. Hal tersebut terlihat dari pola
rangkuman inti, proses dan pertanyaan- pendidikan ekonomi infomal yang dilaksanakan
pertanyaan yang perlu dijaga agar tetap berada di dalam rumah tangga atau keluarga yang

6
menjadi objek penelitian. Pendidikan ekonomi mengkomunikasikan pengeluaran berbelanja
keluarga yang mereka laksanakan berlangsung tersebut kepada anggota keluarga, sehingga
dalam pola yang tidak terprogram, berlangsung dalam proses tersebut cenderung terjadi proses
setiap saat, dan cenderung mengarah kepada internalisasi perilaku ekonomi dari orang tua
proses pembiasaan dan keteledanan dari orang kepada anak, khususnya dalam hal penggunaan
tua kepada anak. anggaran.
Hal tersebut sesuai dengan temuan Temuan lain yang menjadi karakteristik
Wahyono (2001) dan Siswoyo (2005). dalam pendidikan ekonomi informal pada objek
Pendidikan ekonomi di lingkungan keluarga penelitian adalah peran istri yang besar di
lebih bersifat pembiasaan, maka prosesnya dalam pengelolaan keuangan keluarga,
lebih banyak menuntut keteladanan dan khususnya dalam mengatur transaksi keuangan
pengalaman nyata dalam kehidupan sehari-hari. keluarga. Proses transaksi keuangan pada
Dengan pembiasaan, keteladanan, dan keluarga hampir sepenuhnya dikelola oleh istri,
penjelasan akan membentuk pola sikap dan pola namun dalam penggunaanya tetap
tindak sebagai wujud dari perilaku dalam hal dikomunikasi dengan anggota keluarga lainnya.
berkonsumsi. Dalam proses komunikasi, metode
Dalam penelitian ini tergambar bahwa pendidikan ekonomi yang diterapkan di
terdapat beberapa karakteristik yang keluarga mencerminkan adanya proses
menunjukan adanya proses penanaman konsep keteladanan dari orang tua kepada anak.
pendidikan ekonomi dan pembentukan perilaku Beberapa orang tua masih mengkomunikasikan
ekonomi dalam rumah tangga. pendapatan keluarga baik kepada istri atau
Karakteristik tersebut terlihat dari suami maupun kepada anaknya dalam bentuk
adanya kepercayaan orang tua kepada anak lisan atau tidak tertulis.
untuk mengelola atau melanjutkan usaha. Hal Temuan penelitian ini menunjukan
tersebut menunjukan bahwa di dalam keluarga bahwa pendidikan ekonomi keluarga masih
cenderung menunjukan telah terjadi proses merupakan kebiasaan yang masih dilakukan
transformasi kewirausahaan dari orang tua oleh seorang ibu (istri) dalam rangka menata
kepada anak. pendapatan suaminya sebagai pemberi amanah
Hal lain yang menjadi karakterisitik atas penghasilan untuk memenuhi kebutuhan
pendidikan ekonomi informal di dalam keluarga rumah tangganya. Seorang ibu (istri) layaknya
adalah telah terjadi proses komunikasi antar seorang manager yang mengelola dana yang
anggota keluarga dalam hal penggunaan dititipkan oleh suami sebagai pemimpin
anggaran keluarga. Hal tersebut terlihat dari rumahtangga/keluarga. Dengan kesadaran
orang tua yang mengajak anak dan anggota penuh seorang ibu (istri) menyiapkan dan
keluarga lainnya untuk berbelanja, serta melayani kebutuhan rumah tangga dan berusaha

7
untuk membentuk budaya rumah tangganya. nilai yang ditanamkan orang tua baik secara
Budaya rumah tangga atau keluarga dapat sadar maupun tidak sadar. Dalam hal ini
terbentuk jika ada contoh teladan dari seorang hendaknya orang tua harus dapat menjadi
ibu (istri). Pendidikan ekonomi keluarga yang contoh yang positif bagi anak-anaknya. Anak
menjadi kebiasaan terus-menerus dilakukan akan mengambil nilai-nilai, sikap maupun
oleh seorang ibu (istri) lambat laun akan perilaku orang tua, tidak hanya apa yang secara
membentuk budaya keluarga dan selanjutnya sadar diberikan pada anaknya misal melalui
dapat membentuk perilaku ekonomi anggota nasehat-nasehat, tetapi juga dari perilaku orang
keluarganya. tua yang tidak disadari. Pendidikan ekonomi
Kebiasaan Ibu (istri) melakukan secara tidak langsung adalah berupa contoh
penataan penghasilan suaminya dalam keluarga kehidupan sehari-hari baik tutur kata sampai
setidaknya menjadi teladan bagi anggota kepada adat kebiasaan pola hidup, hubungan
keluarga lainnya (anak, suami) sehingga secara antara orang tua dan keluarga, masyarakat,
perlahan-lahan dapat membentuk atau hubungan suami istri, semua ini secara tidak
mengubah perilaku anggota keluarga. sengaja membentuk situasi dimana anak selalu
Kemudian terdapat garis putus-putus pada bercermin terhadap kehidupan sehari-hari dari
gambar di atas, hal itu menunjukkan bahwa Ibu orang tuanya,
secara langsung dengan pengaruhnya sebagai Lingkungan keluarga yang kondusif
orang yang memiliki kasih sayang dan sangat menentukan optimalisasi perkembangan
kelembutan dapat melakukan informal kepada pribadi, moral, kemampuan bersosialisasi,
anggota keluarga lainnya untuk dapat penyesuaian diri, kecerdasan, kreativitas juga
membentuk atau mengubah perilaku ekonomi peningkatan kapasitas diri menuju batas-batas
anggota keluarga lainnya. kebaikan dan kesempurnaan menjadi manusia.
Dalam perkembangan anak proses Adanya pendidikan ekonomi di sebuah keluarga
identifikasi sudah mulai timbul sejak anak petani miskin tentunya akan mendidik anggota
berusia 3–5 tahun. Pada saat ini anak cenderung keluarga untuk menumbuhkan nilai-nilai dalam
menjadikan ibu yang merupakan orang yang diri yakni tanggung jawab, amanah, kejujuran,
dapat memenuhi segala kebutuhannya maupun disiplin, dan ikhlas, serta rajin. Proses
orang yang paling dekat dengan dirinya, pendidikan ekonomi yang terjadi pada keluarga,
sebagai “model” atau teladan bagi sikap sebagaimana Kartono (1997) menjelaskan
maupun perilakunya. Anak akan mengambil, bahwa nilai-nilai pendidikan itu pada dasarnya
kemudian memiliki nilai-nilai, sikap maupun tidak bisa dipikulkan kepada orang lain sebab
perilaku ibu. Dari sini jelas bahwa guru dan pemimpin umat umumnya, memikul
perkembangan kepribadian anak bermula dari tanggungjawab pendidikan hanyalah
keluarga, dengan cara anak mengambil nilai- keikutsertaan. Dengan demikian praktik

8
ekonomi keluarga (pendidikan ekonomi DAFTAR PUSTAKA
informal) bukan saja untuk sekedar mengelola
Ayuningtyas. T. 2014. Pengaruh Pendidikan
keuangan keluarga tapi yang lebih penting
Ekonomi di Keluarga, Pembelajaran
adalah untuk membentuk perilaku anggota Ekonomi di Sekolah terhadap Perilaku
Konsumsi yang Dimediasi Oleh
keluarga, sehingga dari sebuah keluarga dapat
Prestasi Belajar. Tesis Tidak
menghasilkan generasi penerus bangsa, negara Diterbitkan. Malang: PPS UM.
dan agama yang memiliki karakter yang kuat BPS Kota Makassar. 2010. Makassar dalam
dan senantiasa menyebarkan nilai-nilai Angka 2010. Makassar: Badan Pusat
Statistik.
kebaikan kepada lingkungan tempat mereka
berada. -----------. 2013. Makassar dalam Angka 2013.
Makassar: Badan Pusat Statistik.

SIMPULAN Hasan, Muhammad. 2012. Karakteristik Tenaga


Kerja Industri Kecil. Jurnal Ekonomi
Pembangunan dan Pertanian Volume 2,
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa No. 1 November 2012 ISSN 2252-4678.
pendidikan ekonomi di dalam lingkungan Makassar: Program Studi Ekonomi
Pembangunan FE UNM.
keluarga merupakan bagian dari pendidikan
informal yang berlangsung secara tidak -----------. 2014. Produktivitas dan Elastisitas
Kesempatan Kerja Sektor Industri.
terprogram, tetapi melalui proses pembiasaan Jurnal Economix Volume 2, No. 1
dan keteladanan. Desember 2014 ISSN 2302-6286.
Makassar: Fakultas Ekonomi UNM.
Karakteristik pendidikan ekonomi yang
dilaksanakan di dalam lingkungan keluarga Kartono, K. 1997. Pengantar Metodologi Riset
Sosial. Bandung: Mandar Maju.
dapat terlihat dari beberapa hal, yaitu melalui
proses transformasi kewirausahaan, proses Lermitte. P. W. Merritt. J. 2004. Making
Allowance System, Agar Anak Pandai
komunikasi dalam penggunaan anggaran Mengelola Uang. Terjemahan Lina
keluarga, peran istri yang besar dalam proses Bundaran. Jakarta; PT Gramedia Pustaka
Utama.
pengelolaan keuangan keluarga, dan adanya
tanggung jawab antar anggota keluarga dalam Riduwan. 2005. Metode dan Teknik Menyusun
Tesis, Cetakan Ketiga. Bandung:
penggunaan anggaran keluarga. Alfabeta.
Proses pendidikan ekonomi di dalam
Siswoyo, B.B. 2005. Perilaku Organisa- sional
keluarga masih sepenuhnya didominasi oleh Anggota Koperasi dan Pengaruhnya
peran istri dalam memberikan pembiasaan dan terhadap Partisipasi Anggota serta
manfaat yang diperoleh Anggota
keteladanan, yang dalam jangka panjang Koperasi, Disertasi tidak diterbitkan.
membentuk budaya keluarga. Malang: PPS Universitas Brawijaya
Malang

Sitorus, M.T.F. 1994. Peranan Ekonomi Dalam


Rumah tangga Nelayan Miskin di
Pedesaan Indonesia. Jurnal Sosial

9
Ekonomi Pertanian Volume 21 No.8:
Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Vito, Ishak. 2013. Pengaruh Pendidikan


Ekonomi di Lingkungan Keluarga
Terhadap Rasionalitas Ekonomi
Mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP
Universitas Tanjungpura. Jurnal
Pendidikan dan Pembelajaran Volume
2 No. 6 Juni 2013.

Wahyono. 2001. Pengaruh Pengetahuan


Ekonomi Kepala Keluarga terhadap
Intensitas Pendidikan Ekonomi di
Lingkungan Keluarga, Disertasi Tidak
Diterbitkan. Malang: Program
Pascasarjana Universitas Negeri
Malang.

Wardani, L. 2012. Hubungan Status Sosial


Ekonomi Orang Tua dengan Prestasi
Belajar Biologi Siswa Kelas XI IPA
SMA Negeri 20 Medan. Tesis Tidak
Diterbitkan. Medan: Universitas Negeri
Medan.

10

Anda mungkin juga menyukai