Anda di halaman 1dari 20

ABSTRAK

USMAN, 2019. “Pengaruh Status Sosial Ekonomi, Perhatian Orang Tua


dan Motivasi Belajar terhadap prestasi belajar pada SMA Negeri di Kabupaten
Soppeng ” (di bimbing oleh Darman Manda dan Thamrin Tahir).

Tujuan penelitian ini adalah untuk : 1) Menganalisis Pengaruh Status Sosial


Ekonomi, Perhatian Orang Tua dan Motivasi Belajar terhadap prestasi belajar pada
SMA Negeri di Kabupaten Soppeng baik secara langsung maupun tidak langsung.
2) Mengidentifikasi variabel yang paling dominan mempengaruhi prestasi belajar.
Fakta yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Dalam penelitian ini
Populasi penelitian adalah peserta didik kelas XI di kabupaten soppeng sebanyak
408 orang . Penarikan sampel dalam penelitian dilakukan dengan konsep Random
yakni, dipilih berjumlah 63 orang peserta didik untuk di jadikan responden.
Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner dan dokumentasi. Metode analisis
data menggunakan analisis statistik deskriptif dan analisis jalur/path analysis
dengan menggunakan program SPSS Ver.21.
Hasil pengujian secara langsung menunjukkan variabel Pengaruh Status
Sosial Ekonomi, Perhatian Orang Tua dan Motivasi Belajar berpengaruh signifikan
terhadap prestasi belajar pada SMA Negeri di Kabupaten Soppeng. Selanjutnya
pengujian secara tidak langsung menunjukkan variabel Status Sosial Ekonomi,
Perhatian Orang Tua dan prestasi belajar melalui motivasi belajar berpengaruh
signifikan pada SMA Negeri di Kabupaten Soppeng. Dengan demikian variabel
status sosial ekonomi yang mempunyai pengaruh dominan dalam meningkatkan
prestasi belajar pada SMA Negeri di Kabupaten Soppeng.

Kata kunci: status sosial ekonomi, perhatian orang tua, motivasi belajar,
prestasi belajar
BAB I generasi mudanya bisa baik. Oleh
karena itu, dapat diketahui bahwa
LATAR BELAKANG dengan kondisi sosial ekonomi yang
baik dalam suatu keluarga akan
Belajar mengajar merupakan memberikan pengaruh terhadap
suatu proses yang sangat kompleks, pertumbuhan dan perkembangan fisik
karena dalam proses tersebut siswa anaknya, termasuklah di dalamnya
tidak hanya sekedar menerima dan pertumbuhan intelegensi, bakat,
menyerap informasi yang minat, kesehatan, kesiapan,
disampaikan oleh guru, tetapi siswa kematangan, dan lain sebagainya.
dapat melibatkan diri dalam kegiatan
pembelajaran dan tindakan Banyak sosial sosial ekonomi
paedagogis yang harus dilakukan agar yang tidak tepat sasaran dimana
hasil belajarnya lebih baik dan peneliti melihat adanya yang tidak
sempurna. semana mestinya hal ini di buktikan
dengan adanya fenomena dan
Dalam proses belajar gabfenomena. Fenomena didalam
mengajar diperlukan adanya evaluasi penelitian ini terjadai pada variabel
yang nantinya akan dijadikan sebagai status sosial dimana status sosial
tolak ukur maksimal yang telah ekonomi orang tua tidak menjamin
dicapai siswa setelah melakukan akan anaknya mendapatkan predikat
kegiatan belajar selama waktu yang yang baik dalam sekolah yang dimana
telah ditentukan. Apabila pemberian seharusnya status sosial memiliki
materi telah dirasa cukup, guru dapat peranan yang penting dalam prestasi
melakukan tes yang hasilnya akan belajar anak. Orang tua yang
digunakan sebagai ukuran dari memiliki status sosial ekonomi yang
prestasi belajar yang bukan hanya baik akan mencukupi segala
terdiri dari nilai mata pelajaran saja kebutuhan pendidikan anaknya yang
tetapi juga mencakup nilai tingkah dapat memudahkan anaknya untuk
laku siswa selama berlangsungnya meningkatkan pengetahuannya.
proses belajar mengajar. Namun dalam penelitian ini lebih
Kondisi sosial ekonomi pada dominan penguasaan materi di
suatu keluarga mempengaruhi dapatkan oleh anak yang orang
kecukupan dan kebutuhan hidupnya. tuanya memiliki status sosial rendah.
Keluarga yang berkecukupan dalam Hal inilah yang membuat peneliti
memenuhi kebutuhan hidupnya ingin mengkaji lebih jauh tentang
cenderung memberikan kemungkinan status sosial ekonomi, perhatian
anggota keluarganya untuk tumbuh orang tua dan motivasi belajar dengan
dan berkembang fisiknya dengan menggunakan tolak ukur prestasi
baik. Dalam skala yang lebih luas belajar peserta didik.
kondisi sosial ekonomi suatu negara Berdasarkan data-data dan
akan berpengaruh terhadap gejala-gejala yang kemukakan di atas,
pertumbuhan dan perkembangan fisik selain dari status social ekonomi
warganya negaranya. Di negara- diduga perhatian orang tua juga
negara yang kaya dimana hidup menjadi salah satu factor yang
warganya terjamin dengan baik, maka mendukung keberhasilan peserta
pertumbuhan dan perkembangan fisik
didik. Untuk mengetahui pengaruh prestasi belajar melalui
status sosial ekonomi dan perhatian motivasi belajar pada SMA
orang tua dengan hasil belajar, Negeri di Kabupaten Soppeng
penulis tertarik untuk mengambil C. Manfaat Penelitian
judul: “Pengaruh Status Sosial Adapun manfaat dalam
Ekonomi, Perhatian Orang Tua penelitian ini adalah:
dan Motivasi Belajar Terhadap 1. Pihak Sekolah
prestasi belajar pada peserta didik Dapat dipergunakan oleh
kelas XI SMA Negeri di Kabupaten lembaga sekolah yang bersangkutan
Soppeng”. sebagai sumber informasi dan bahan
A. Rumusan Masalah pertimbangan dalam memecahkan
Berdasarkan latar belakang persoalan-persoalan yang mungkin
yang telah diuraikan, maka rumusan dialami guru dalam pembelajaran
masalah dalam penelitian ini adalah: ekonomi dalam hubungannya dengan
1. Apakah status sosial ekonomi, peningkatan hasil belajar.
perhatian orang tua dan 2. Orang Tua
motivasi belajar berpengaruh Sebagai bahan pertimbangan
secara langsung terhadap untuk meningkatkan diri dalam
prestasi belajar pada peserta bidang pendidikan, pengetahuan, dan
didik kelas XI SMA Negeri di pengalamannya agar dapat
Kabupaten Soppeng? membimbing anaknya untuk
2. Apakah status sosial ekonomi memperoleh prestasi belajar yang
dan perhatian orang tua baik.
berpengaruh secara tidak 3. Siswa
langsung terhadap prestasi
belajar melalui motivasi Dapat lebih memanfaatkan
belajar pada peserta didik fasilitas-fasilitas yang tersedia,
kelas XI SMA Negeri di sehingga akan membantu dalam
Kabupaten Soppeng? pencapaian prestasi belajar yang
memuaskan.
B. Tujuan Penelitian BAB II
Berdasarkan topik TINJAUAN PUSTAKA
permalasahan di atas, maka tujuan A. Kajian Teori
yang ingin dicapai dalam penelitian 1. Prestasi Belajar
ini adalah: a. Pengertian Prestasi Belajar
1. Untuk mengetahui status Belajar merupakan suatu
sosial ekonomi, perhatian proses internal yang kompleks, yang
orang tua dan motivasi belajar terlibat dalam proses internal adalah
berpengaruh secara langsung yang meliputi unsur afektif, dalam
terhadap prestasi belajar pada matra afektif berkaitan dengan sikap,
SMA Negeri di Kabupaten nilai-nilai, interes, apresiasi, dan
Soppeng penyesuaian perasaan sosial.
2. Untuk mengetahui status Beberapa prinsip dalam
sosial ekonomi dan perhatian belajar yaitu: Pertama, belajar berarti
orang tua berpengaruh secara mencari makna. Makna diciptakan
tidak langsung terhadap oleh siswa dari apa yang mereka lihat,
dengar, rasakan dan alami. Kedua, pendidikan dan pekerjaan ibu dan
kontruksi makna adalah proses yang ayah diperiksa, serta pendapatan
terus menerus. Ketiga, belajar dikombinasikan, dibandingkan
bukanlah kegiatan mengumpulkan dengan individu, ketika atribut
fakta, tetapi merupakan mereka sendiri dinilai (GOP, 2008).
pengembangan pemikiran dengan penelitian ini didasarkan pada studi,
membuat pengertian yang baru. yang merupakan upaya untuk
Belajar bukanlah hasil mengeksplorasi berbagai faktor yang
perkembangan, tetapi perkembangan memiliki sebuah dampak pada
itu sendiri. Keempat, hasil belajar prestasi, tergantung pada status sosial
dipengaruhi oleh pengalaman subjek ekonomi yang berbeda dalam
belajar dengan dunia fisik dan masyarakat dan bagaimana
lingkungannya. Kelima, hasil belajar dampaknya terhadap prestasi
seseorang tergantung pada apa yang akademik siswa. Penelitian ini juga
telah diketahui, siswa belajar, tujuan menguji literatur yang
dan motivasi yang mempengaruhi mengungkapkan bahwa status sosial
proses interaksi dengan bahan yang ekonomi orang tua secara signifikan
sedang dipelajari. dapat memberikan kontribusi dalam
Prestasi belajar merupakan pencapaian nilai yang baik di
kata majemuk yang terdiri dari kata perguruan tinggi. penelitian ini
prestasi dan belajar. Prestasi belajar menggambarkan dampak dari
ini merupakan salah satu alat ukur pendapatan, pekerjaan pada tingkat
tingkat keberhasilan seorang siswa di pendidikan siswa.
dalam kegiatan proses belajar b. Faktor-faktor yang
mengajar yang diikutinya di sekolah. mempengaruhi Status Sosial
Dengan demikian, seorang siswa Ekonomi
mendapat prestasi belajar minimal 1) Pendapatan
dalam batas rangking tertentu, sering "Pendapatan" dapat
dikatakan siswa tersebut berhasil. didefinisikan sebagai upah, gaji,
Dalam Kamus Besar Bahasa keuntungan, sewa, dan setiap aliran
Indonesia, kata prestasi diartikan pendapatan yang diterima. Namun,
sebagai, “hasil yang telah dicapai”, cara lain untuk melihat generasi
prestasi sebagai hasil suatu kegiatan sumber penghasilan (pendapatan)
yang telah dikerjakan, diciptakan, adalah dalam bentuk kompensasi
baik secara individual maupun pekerja, jaminan sosial, uang pensiun,
kelompok. kepentingan atau dividen, royalti,
2. Status Sosial Ekonomi piutang, tunjangan atau tunjangan
a. Pengertian status sosial lain dari pemerintah, masyarakat, atau
ekonomi bantuan keuangan keluarga.
Status sosial ekonomi (SSE) Pendapatan dapat dilihat dalam dua
adalah ukuran gabungan dari posisi istilah, relatif dan mutlak. Pendapatan
ekonomi dan sosial individu atau mutlak, sebagaimana diteorikan oleh
keluarga yang relatif terhadap orang ekonom John Maynard Keynes,
lain, berdasarkan dari pendapatan, adalah hubungan yang seiring dengan
pendidikan, dan pekerjaan. Ketika kenaikan pendapatan, sehingga akan
menganalisis SSE keluarga, konsumsi, tetapi tidak pada tingkat
yang sama (Economyprofessor, aktivitas, daya konsentrasi, dan
2008). Pendapatan relatif pembatasan kesadaran terhadap satu
menentukan seorang atau tabungan obyek”.
keluarga dan konsumsi berdasarkan b. Faktor-faktor pengaruh
pendapatan keluarga dalam kaitannya perhatian orang tua
dengan orang lain. Pendapatan adalah Ada banyak faktor yang
sebuah ukuran yang umumnya mempengaruhi perhatian orang tua,
digunakan SSE karena relatif mudah di antaranya adalah faktor kondisi
untuk mengetahui individu.bagi individu yang bersangkutan, faktor
sebagian besar. tersebut dapat sangat mempengaruhi
3. Perhatian orang tua perhatian. Adapun faktor-faktor
a. Pengertian perhatian orang tersebut pada umumnya menurut
tua Sayekti Pujo Suwarno (1994) adalah
Sumadi Suryabrata (2000) sebagai berikut:
mengatakan bahwa perhatian 1) Jasmani, keadaan jasmani
merupakan pemusatan tenaga psikis orang tua yang terganggu,
yang tertuju pada suatu obyek, juga misalnya: sakit, lemah, lapar.
banyak sedikitnya kesadaran yang 2) Rohani, keadaan rohani orang
menyertai suatu aktivitas yang tua yang terganggu misalnya:
dilakukan. Suasana emosional di terlalu banyak berpikir,
dalam rumah, sangat merangsang kecewa, bingung, cemas dan
perkembangan otak anak yang sebagainya.
sedang tumbuh dan mengembangkan 3) Kesibukan orang tua,
kemampuan mentalnya. Sebaliknya, kesibukan orang tua di luar
suasana tersebut bisa memperlambat rumah menyebabkan
perkembangan otak. kurangnya perhatian terhadap
Menurut Martin (2000), anak sehingga anak kurang
“memberi perhatian belajar pada mendapat kasih sayang,
anak dipahami sebagai tanggung kurang pengawasan dalam
jawab orang tua untuk pergaulan.
memperhatikan dan membentuk 4) Ekonomi, masalah ekonomi
anak dalam mengatasi masalah- keluarga sangat penting,
masalah yang menghambat keluarga dengan keadaan
belajarnya. Tanggung jawab tersebut ekonomi yang cukup, sangat
meliputi: bersedia menjadi mempengaruhi orang tua
pendengar aktif, membantu anak dalam menarik perhatian
menyusun jadwal dan anaknya, misalnya:
pelaksanaannya, memperhatikan memberikan sarana dan
kondisi fisik, memperhatikan kondisi prasarana pendidikan,
psikis, mengenali dan kebutuhan kesehatan,
mengembangkan gaya belajar anak”. rekreasi dan sebagainya.
Kartini Kartono (1996) Sebaliknya keluarga dengan
menyatakan bahwa “perhatian itu keadaan ekonomi yang
merupakan reaksi umum dari lemah, akan kurang
organisme dan kesadaran, yang memberikan perhatian dalam
menyebabkan bertambahnya hal memberikan sarana dan
prasarana pendidikan, yang jauh dari lingkungan
kesehatan, rekreasi. pabrik industri akan berbeda
5) Keutuhan keluarga, keluarga perhatiannya terhadap anak
yang pecah atau berantakan dibanding dengan keluarga
akan mengakibatkan anak yang dekat dengan
mengalami kebingungan lingkungan pabrik atau
serta tekanan psikis. industri. Perhatian orang tua
6) Lingkungan pendidikan, terhadap anaknya yang jauh
keluarga yang bertempat dari pabrik atau industri
tinggal di lingkungan yang biasanya kurang. Orang tua
sebagian besar yang tinggal di kota
berlatarbelakang pendidikan cenderung lebih
tinggi, akan mempengaruhi memperhatikan
perhatian orang tua terhadap perkembangan anak
anaknya agar kelak anak- dibandingkan orang tua yang
anaknya dapat bersekolah tinggal di pedesaan.
sampai di perguruan tinggi,
namun sebaliknya keluarga Besar kecilnya perhatian
yang berada di lingkungan orang tua terhadap anaknya
yang tidak mengenal dipengaruhi hal-hal yang saling
pendidikan akan berkaitan dengan pribadi, kesehatan
mempengaruhi orang tua jasmani dan rohani, kesibukan, faktor
untuk tidak menyekolahkan ekonomi, keutuhan keluarga,
anaknya. lingkungan pendidikan, kesadaran
7) Kesadaran orang tua, orang tua dan lingkungan sosial.
kesadaran orang tua akan c. Macam-macam perhatian
sangat mempengaruhi orang tua
perhatian terhadap anaknya. Perhatian orang tua dapat
Orang tua yang ekonominya digolongkan menjadi 3 (tiga) bagian
mampu, sehat jasmani dan menurut Sumadi Suryabrata (2000),
rohaninya, serta keadaan yaitu sebagai berikut:
keluarga yang tentram, tetapi 1) Atas dasar intensitasnya yaitu
karena tidak ada kesadaran banyak sedikitnya kesadaran
dari orang tua untuk yang menyertai suatu
memperhatikan anaknya, aktivitas atau pengalaman
maka anak akan berkembang batin, dapat dibedakan
seadanya. Sebaliknya menjadi: 1. Perhatian
walaupun ekonominya intensif. 2. Perhatian tidak
kurang dan sebagainya, intensif.
namun memiliki kesadaran 2) Atas dasar timbulnya,
yang tinggi dalam perhatian dibedakan menjadi
memperhatikan anaknya, :
maka anak akan terkontrol a) Perhatian spontan,
dan mudah diarahkan apabila merupakan perhatian
terjadi penyimpangan. yang timbul begitu
8) Lingkungan sosial, keluarga saja, seakan-akan
tanpa usaha atau dilakukan anak sehari-hari dalam
tanpa sengaja. kapasitasnya sebagai pelajar dan
b) Perhatian penuntut ilmu, yang akan
sekehendak, diproyeksikan kelak sebagai
merupakan perhatian pemimpin masa depan. Bentuk
yang timbul karena perhatian orang tua terhadap belajar
ada usaha disertai anak dapat berupa pemberian
dengan kehendak bimbingan dan nasihat, pengawasan
yang kuat. terhadap belajar anak, pemberian
3) Atas dasar luasnya obyek motivasi dan penghargaan serta
yang dikenai perhatian, pemenuhan kebutuhan belajar anak.
perhatian dibedakan menjadi: 3. Motivasi Belajar
a) Perhatian terpencar a. Pengertian Motivasi Belajar
(deskriptif) adalah Motivasi belajar
perhatian yang pada merupakan salah satu faktor
satu saat dapat tertuju yang turut menentukan
pada bermacam- keefektifan dalam pembelajaran.
macam obyek. Seorang peserta didik akan
b) Perhatian terpusat belajar dengan baik apabila ada
(konsentratif) adalah faktor pendorongnya yaitu
perhatian yang pada motivasi belajar. Peserta didik
satu saat hanya dapat akan belajar dengan sungguh-
tertuju pada obyek sungguh jika memiliki motivasi
yang sangat terbatas. belajar yang tinggi.
c) Ciri-ciri orang tua Menurut Hamzah B.
yang memberikan Uno (2011: 23) “motivasi belajar
perhatian kepada anak adalah dorongan internal dan
yaitu memberikan eksternal pada siswa yang sedang
kasih sayang, baik belajar untuk mengadakan tingkah
berupa materi laku, pada umumnya dengan
maupun spiritual, beberapa indikator atau unsur-
memenuhi kebutuhan unsur yang mendukung. Indikator-
pendidikan yang indikator tersebut, antara lain:
meliputi sarana dan adanya hasrat dan keinginan
prasarana, memenuhi berhasil, dorongan dan kebutuhan
kebutuhan kesehatan, dalam belajar, harapan dan cita-
baik berupa fisik cita masa depan, penghargaan
maupun mental anak. dalam belajar, dan lingkungan
d. Bentuk perhatian orang tua belajar yang kondusif.”
terhadap belajar anak Selain itu, Winkel
(2005: 160), menyebutkan
Perhatian orang tua, terutama motivasi belajar adalah
dalam pendidikan anak sangatlah keseluruhan daya penggerak psikis
diperlukan. Terlebih lagi yang harus didalam siswa yang menimbulkan
difokuskan adalah perhatian orang tua kegiatan belajar itu demi mencapai
terhadap aktivitas belajar yang suatu tujuan. Sejalan dengan
pendapat di atas, Sardiman A. M 2) Peran motivasi
(2007: 75), menjelaskan motivasi dalam
belajar adalah seluruh daya memperjelas
penggerak didalam diri siswa yang tujuan belajar.
menimbulkan kegiatan belajar Peran motivasi
yang menjamin kelangsungan dari dalam
kegiatan belajar yang memberikan memperjelas
arah pada kegiatan belajar tujuan belajar
sehingga tujuan yang dikehendaki erat kaitannya
oleh subjek belajar itu dapat dengan
dicapai.” kemaknaan
Dari beberapa pendapat belajar. Anak
di atas dapat disimpulkan bahwa akan tertarik
motivasi belajar adalah seluruh untuk belajar
daya penggerak psikis yang ada sesuatu, jika
dalam diri individu siswa yang yang dipelajari
dapat memberikan dorongan untuk itu sedikitnya
belajar demi mencapai tujuan dari sudah dapat
belajar tersebut. diketahui atau
b. Peran dan Fungsi Motivasi dinikmati
Belajar manfaatnya oleh
Menurut Hamzah B. anak.
Uno (2011: 27-29), peran penting 3) Motivasi
motivasi belajar dan pembelajaran, menentukan
antara lain: ketekunan
1) Peran motivasi belajar. Seorang
belajar dalam anak yang telah
menentukan termotivasi
penguatan untuk belajar
belajar. Motivasi sesuatu berusaha
dapat berperan mempelajari
dalam penguatan dengan baik dan
belajar apabila tekun dengan
seorang anak harapan
yang sedang memperoleh
belajar hasil yang lebih
dihadapkan pada baik.
suatu masalah
yang Selain itu, Oemar Hamalik
menentukan (2011: 108), menyebutkan fungsi
pemecahan dan motivasi itu meliputi:
hanya dapat
1) Mendorong
dipecahkan
timbulnya
berkat bantuan
kelakuan/ suatu
hal-hal yang
perbuatan.
pernah dilalui.
2) Motivasi berfungsi 6) Jika sudah yakin dapat
sebagai pengarah, mempertahankan
artinya mengarah pendapatnya.
pada perbuatan ke 7) Tidak akan
pencapaian tujuan melepaskan sesuatu
yang diinginkan. yang telah diyakini.
3) Motivasi berfungsi 8) Sering mencari dan
sebagai penggerak, memecahkan masalah
artinya sebagai soal-soal.
motor penggerak
dalam kegiatan Sejalan dengan pendapat di
belajar. atas, menurut Hamzah B. Uno
(2011: 23) bahwa ciri-ciri orang yang
Dari pendapat di atas memiliki motivasi dalam belajar
dapat disimpulkan bahwa peran dapat diklasifikasikan sebagai
dan fungsi motivasi belajar adalah berikut:
sebagai pendorong usaha dan
pencapaian prestasi sehingga 1) Adanya hasrat dan
untuk mencapai prestasi tersebut keinginan untuk
peserta didik dituntut untuk berhasil.
menentukan sendiri perbuatan- 2) Adanya dorongan dan
perbuatan apa yang harus kebutuhan dalam
dilakukan untuk mencapai tujuan belajar.
belajarnya. 3) Adanya harapan dan
cita-cita di masa
a. Ciri-ciri Orang yang Memiliki depan.
Motivasi Belajar 4) Adanya penghargaan
Ciri-ciri orang yang memiliki dalam belajar.
motivasi dalam belajar menurut 5) Adanya kegiatan yang
Sardiman A. M (2007: 83), yaitu: menarik dalam
1) Tekun menghadapi belajar.
tugas-tugas dan dapat 6) Adanya lingkungan
bekerja terus-menerus belajar yang kondusif,
sampai pekerjaannya sehingga
selesai. memungkinkan
2) Ulet dan tidak mudah seorang siswa dapat
putus asa dalam belajar dengan baik.
menghadapi kesulitan.
3) Memungkinkan Dari uraian di atas dapat
memiliki minat ditarik kesimpulan bahwa besarnya
terhadap bermacam- motivasi belajar yang ada pada diri
macam masalah. seseorang akan tercermin pada
4) Lebih sering bekerja tingkah lakunya yaitu:
secara mandiri.
1) Tekun mengerjakan
5) Cepat bosan dengan
tugas;
tugas-tugas rutin.
2) Ulet menghadapi d. Macam-macam Motivasi
kesulitan; Belajar
3) Lebih sering bekerja Menurut Sardiman A. M
mandiri; (2007: 89-91) terdapat dua macam
4) Memungkinkan minat motivasi belajar, yaitu:
terhadap macam- 1) Motivasi Intrinsik
macam masalah; adalah motif-motif
5) Cepat bosan dengan yang menjadi aktif dan
tugas-tugas rutin; berfungsinya tanpa
6) Jika sudah yakin dapat harus diransang dari
mempertahankan luar karena didalam
pendapatnya; seseorang individu
7) Tidak melepas sesuatu sudah ada dorongan
yang diyakini; untuk melaksanakan
8) Sering mencari dan sesuatu. Bila
memecahkan atas seseorang telah
soal-soal; memiliki motivasi
9) Adanya hasrat dan intrinsik maka secara
keinginan untuk sadar akan melakukan
berhasil; kegiatan dalam belajar
10) Adanya dorongan dan dan selalu ingin maju
kebutuhan dalam sehingga tidak
belajar; memerlukan motivasi
11) Adanya harapan dan dari luar dirinya. Hal
cita-cita di masa ini dilatarbelakangi
depan; keinginan positif,
12) Adanya penghargaan bahwa yang akan
dalam belajar; dipelajari akan
13) Adanya kegiatan berguna di masa yang
menarik dalam belajar akan datang.
serta 2) Motivasi Ekstrinsik
14) Adanya lingkungan adalah motif-motif
belajar yang kondusif yang aktif dan
sehingga berfungsinya karena
memungkinkan ada perangsang dari
seseorang siswa dapat luar. Motivasi
belajar dengan baik. dikatakan ekstrinsik
Apabila seseorang memiliki bila peserta didik
ciri-ciri seperti di atas, berarti orang menempatkan tujuan
tersebut memiliki motivasi yang belajarnya diluar
cukup kuat. Seorang yang memiliki faktor-faktor situasi
motivasi belajar yang tinggi akan belajar. Berbagai
memiliki beberapa ciri yang macam cara bisa
membedakan dengan dirinya bila dilakukan agar siswa
dibandingkan dengan seseorang yang termotivasi untuk
memiliki motivasi yang rendah. belajar.
Sesuai dengan pendapat di kuantitatif memerlukan adanya
atas, motivasi belajar yang ada pada hipotesis dan pengujiannya yang
diri seseorang dibedakan menjadi dua kemudian akan menentukan tahapan-
yaitu motivasi intrinsik (dalam tahapan berikutnya, seperti penentuan
individu) dan motivasi ekstrinsik teknik analisa dan formula statistik
(luar individu). yang akan digunakan. Lokasi
penelitian ini dilaksanakan di sekolah
BAB III negeri Kabupaten Soppeng. Berikut
skema desain penelitian.
METODE PENELITIAN
B. Defenisi Operasional
A. Jenis dan Desain Penelitian Variabel
Jenis penelitian ini adalah Agar terjadi persamaan
penelitian explanatorydengan persepsi terhadap variabel yang dikaji
pendekatan kuantitatif. Menurut Asep dalam penelitian ini dan dalam rangka
Hermawan (2013:20), penelitian pengukurannya, maka variabel
explanatory adalah penelitian yang tersebut perlu dikemukakan secara
bertujuan menelaah kausalitas antar operasional.
variabel yang menjelaskan suatu
fenomena tertentu untuk menjelaskan C. Populasi dan Sampel
atau membuktikan hubungan atau Penelitian kualitatif sangat
pengaruh antar variabel melalui erat kaitannya dengan faktor-
pengujian hipotesis. Sedangkan faktor yang kontekstual. Jadi,
pendekatan data kuantitatif adalah maksud sampling dalam hal ini
semua informasi atau data yang ialah untuk menjaring sebanyak
diperoleh diwujudkan dengan angka. mungkin informasi dari berbagai
macam sumber dan bangunannya.
Penelitian ini menggunakan
Dengan demikian, tujuannya
jenis penelitian korelasional, yaitu
bukanlah memusatkan diri pada
penelitian atau penelaahan hubungan
adanya perbedaan-perbedaan yang
dua variabel atau lebih pada suatu
digeneralisasi. Tujuannya adalah
situasi atau sekelompok subjek
untuk merinci kekhususan yang
(Soekidjo, 2014:39). Tujuan
ada dalam ramuan yang unik.
penelitian korelasional adalah untuk
Teknik sampling yang
mendeteksi sejauh mana kompensasi
digunakan dalam penelitian ini
karyawan atau tekanan kerja
adalah purposive sampling
berkaitan dengan Kinerja berdasarkan
(sampel bertujuan). Dalam teknik
pada koefisien korelasi (S.Suryabrata,
ini, umumnya informan dipisahkan
2014:47).
ke dalam beberapa kriteria seperti
Alasan menggunakan
pada tingkat ekonomi, tingkat
pendekatan kuantitatif karena
pendidikan, maupun usia.
pendekatan kuantitatif mementingkan
Apabila jumlah subjeknya
adanya variabel-variabel sebagai
kurang dari 100 maka lebih baik
obyek penelitian dan variabel-
diambil semua sehingga
variabel tersebut harus didefinisikan
penelitiannya merupakan
dalam bentuk operasionalisasi
penelitian populasi. Selanjutnya
variabel masing-masing. Penelitian
jika jumlah unit yang diamati kemudian dikirim ke responden
besar, maka dapat di ambil 10-15% untuk diisi. Setelah diisi, angket
atau 20-25% atau lebih, tergantung dikirim atau dikembalikan ke
pada wilayah kemampuan peneliti petugas atau peneliti (M. Burhan
terlihat dari segi waktu dan sempit Bungin, 2015:130).
luasnya wilayah pengamatan dari Adapun jenis angket yang
setiap unit serta besar kecilnya digunakan yaitu angket tertutup,
resiko yang di tanggung peneliti dimana responden cukup
(Arikunto, 2002:107). menjawab sangat setuju, setuju,
Menurut Yamanne (dalam tidak setuju, dan sangat tidak
Sarjono,20111:30) penetapan setuju.
jumlah sampel menggunakan 2. Metode observasi
rumus Metode observasi atau
N pengamatan adalah kegiatan
n= keseharian manusia dengan
N.d2+1 menggunakan pancaindra mata
Keterangan : sebagai alat bantu utamanya selain
n = Jumlah Sampel pancaindra lainnya seperti telinga,
N = Jumlah Populasi mulut, penciuman, dan kulit. Oleh
d2 = posisi yang ditetapkan karena itu observasi adalah
(tigkat kesalahan) kemampuan seseorang untuk
Dari rumus di atas menggunakan pengamatannya
penelitian ini mendapatkan sampel melalui hasil kerja pancaindra mata
berjumlah 63 orang. serta dibantu dengan pancaindra
D. Teknik Pengumpulan Data lainnya untuk mencapai tujuan
Teknik pengumpulan data penelitian (M. Burhan Bungin,
adalah cara-cara yang digunakan oleh 2015:143).
peneliti untuk mengumpulkan data 3. Metode dokumentasi
(Arikunto, 2002). Dalam upaya untuk Dokumentasi adalah cara
mengumpulkan data yang akurat pengumpulan data melalui
tentang variabel-variabel yang akan peninggalan tertulis, seperti arsip-
diteliti, maka dapat digunakan tiga arsip dan termasuk juga buku-buku
macam teknik yaitu dokumentasi, tentang pendapat, teori, dalil atau
observasi, dan kuesioner. hukum-hukum,dan lain-lain yang
Untuk menguji data di berhubungan dengan penelitian
lapangan, penulis menerapkan (Margono, 2005).
metode sebagai berikut: Metode ini penulis
1. Metode angket pergunakan untuk mengumpulkan
Metode angket atau data tentang keadaan guru,
kosioner dalam bahasa inggris karyawan, siswa dan hasil belajar
disebut guestionnaire (daftar siswa serta hal lain yang
pertanyaan). Metode angket berhubungan dengan penelitian ini.
berbentuk rangkaian atau
kumpulan pertanyaan yang E. Teknik Analisis Data
disusun secara sistematis dalam Analisis data merupakan
sebuah daftar pertanyaan, penyerderhanaan dalam bentuk yang
lebih mudah dipahami dan komputerisasi (Sugiyono, 2010:356)
diinterprestasikan dengan yaitu: dengan cara mengkorelasikan
menggunakan statistika. Setelah data skor setiap item
terkumpul, maka data tersebut perlu pertanyaan/pernyataan dengan
dianalisis terlebih dahulu secara benar formulasi sebagai berikut :
dalam rangka menguji kebenaran N  XY    X Y 
r 
hipotesis dan juga menarik suatu N  X 2
N Y  Y 
2 2

kesimpulan yang merupakan jawaban
yang tepat dari permasalahan yang
diajukan. Metode yang digunakan dimana :
dalam penelitian ini yaitu: r = Koefisien Validitas
1. Uji Validitas item yang dicari
Alat yang digunakan untuk X = Skor yang
mengumpulkan data dalam penelitian diperoleh dari subyek dalam
ini adalah kuisioner, agar instrumen tiap item
dalam penelitian ini dapat X = Jumlah skor dalam
memberikan data-data yang sesuai distribusi X
dengan yang diharapkan, maka perlu Y = Jumlah skor dalam
dilakukan pengujian terhadap distribusi Y
instrumen tersebut. Pengujian
 X2 = Jumlah kuadrat
terhadap instrumen penelitian
pada masing-masing X
tersebut dilakukan dengan uji
 Y2 = Jumlah kuadrat
validitas dan reliabilitas.
pada masing-masing Y
Uji instrumen penelitian yang
dilakukan dalam penelitian ini  XY = Jumlah skor total
menggunakan dua tahapan yaitu : uji dalam distribusi X dan Y
validasi instrumen dan uji reliabilitas. N = Jumlah Responden
Uji validasi instrumen penelitian
Uji keberartian koefisien r
bertujuan untuk menguji menentukan
dilakukan dengan uji t (taraf
tingkat validasi dari kuesioner yang
signifikansi 5%) rumus yang
digunakan dalam penelitian ini.
dipergunakan adalah sebagai berikut:
Dengan kata lain uji validitas
(Umar, 2001:134)
bertujuan untuk mengetahui apakah
instrumen sudah valid untuk r (n  2)
t ; db  n  2
digunakan sebagai alat untuk 2
1 r
mengukur data yang seharusnya
diukur. Sedangkan uji reliabilitas Keputusan pengujian diambil
adalah untuk menentukan apakah dengan membandingkan nilai thitung
instrumen penelitian yang dengan nilai ttabel. Item pertanyaan
digunakkan menghasilkan data yang diputuskan valid bilai nilai thitung lebih
dibutuhkan sudah konsisten atau besar dari ttabel. Demikian pula
reliabel. sebaliknya diputuskan tidak valid bila
Teknik uji yang digunakan thitung sama dengan atau lebih kecil
dalam penelitian ini adalah teknik
dari ttabel.
korelasi melalui koefisien korelasi
Pengujian validitas instrumen
momen produk dari Pearson berbasis
penelitian berdasarkan persamaan di
atas dapat dilakukan dengan Tabel 4.2 di atas diperoleh
menggunakan bantuan program SPSS bahwa semua indikator yang
v For Windows. Adapun besarnya digunakan untuk mengukur variabel
jumlah sampel berkaitan dengan X1,X2,X3,danY dalam penelitian ini
pengujian validitasi instrumen mempunyai koefisien korelasi yang
penelitian mengacu pada pendapat lebih besar dari r tabel = 1,381 (nilai r
Salgado (1998), bahwa jumlah tabel untuk n=216). Jadi dapat
sampel yang ideal untuk pengujian disimpulkan bahwa semua item
validasi instrumen umumnya dalam indikator variabel sikap
menggunakan sebanyak 63 sampel. personal, norma subyektif, persepsi
Hasil uji validitas instrumen control perilaku dan minat
(lampiran) menunjukkan semua berwirausaha adalah valid.
variabel yang dikaji dalam penelitian
ini adalah valid ditunjukkan dengan 2. Uji Reliabilitas
nilai signifikansi bernilai di bawah α:
0,05. Selain dengan menunjukkan Pengujian reliabilitas
nilai signifikansi (2-tailed), indikasi merupakan pengujian yang dilakukan
lain menunjukkan dimana nilai untuk mengetahui apakah variabel
Person Correlation untuk semua tersebut dapat dipercaya untuk
variabel bertanda bintang (**). dilakukan pengujian selanjutnya.
Dengan demikian instrumen yang Suatu konstruk dikatakan reliabel jika
digunakan adalah valid sehingga memberikan nilai Cronbach Alpha >
layak digunakan untuk menentukan 0,60. Berikutnya hasil pengujian
data yang diperlukan. reliabilitas dalam penelitian ini dapat
Berdasarkan formulasi dilihat dalam tabel 4.3 dilakukan
tersebut di atas, dalam penelitian ini terhadap variabel status sosial
menggunakan bantuan program SPSS ekonomi (X1), perhatian orang tua
v For Windows. Jumlah responden (X2), prestasi belajar peserta didik
yang digunakan untuk menguji (Y).
validasi instrumen sebanyak 63 orang BAB IV
dengan nilai probability kesalahan ANALISIS DAN PEMBAHASAN
atau α: 0,05. Adapun hasil pengujian
validasi instrumen dapat dilihat pada A. Gambaran Umum Lokasi
tabel sebagai berikut. Penelitian
1. Sejarah Singkat
No. Indikator r-hitung r-tabel Ket
1. Status Sosial Ekonomi (X1) Sekolah menengah atas
0,397 1,381 Valid (SMA) Negeri 4 Soppeng meurpakan
2. Perhatian Orang Tua (X2) sekolah negeri yang bertempat di
0,357 1,381 Valid jalan neneurang No. 178
3. Prestasi belajar Peserta Didik watansoppeng. Sekolah menengah
(Y) 0,397 1,381 atas (SMA) negeri 4 soppeng berdiri
Valid pada tahun 1986 yang di sahkan
Sumber : Hasil output SPSS langsung oleh pemerintah pusat.
V.21,2018 Sekolah menegah atas (SMA) 4
soppeng memiliki jumlah siswa 1124
dan total pegawai 63 serta memiliki kabupaten soppeng. Dalam
ruang kelas 33 ruangan. penelitian ini akan di analisis
keterkaitan karakteristik responden
Visi dan Misi yang diteliti dengan prestasi belajar
peserta didik pada siswa/siswi kelas
Sekolah menengah atas
XI IPS SMA Di kabupaten soppeng
(SMA) Negeri 4 Soppeng memiliki
yang meliputi jumlah siswa/siswi
visi dan misi yang di antaranya adalah
kelas XI IPS SMA Di kabupaten
:
soppeng.
VISI : C. Deskripsi Variabel

" Menuju Sekolah yang Penelitian ini mengacu pada


Berprestasi dan Berbudaya " kajian status sosial ekonomi,
perhatian orang tua terhadap prestasi
MISI : belajar peserta didik responden
Siswa/siswi kelas XI IPS SMA Di
a. Meningkatkan Mutu
kabupaten soppeng. Bauran sumber
Pendidikan Sesuai Dengan
daya manusia yang menjadi kajian
Perkembangan IPTEK dan
dalam penelitian ini merupakan
Tuntutan Masyarakat.
variabel bebas (independent variable)
b. Berprestasi dalam Bidang
meliputi : a) Status Social Ekonomi
Seni dan Budaya.
(X1) yang terdiri dari; Pendapatan
c. Meningkatkan Prestasi dalam
(X1.1), Pendidikan (X1.2), Pekerjaan
Bidang Vokasional
(X1.3) dan Tinjauan literatur (X1.4);
(Keterampilan) dan Kegiatan
b) Perhatian Orang Tua (X2) terdiri
Ekstra Kurikuler Sesuai
dari : Jasmani (X2.1), (X2.2), Rohani
Potensi Bakat dan Minat
(X2.3), (X2.4), Kesibukan orang tua
Peserta Didik.
(X2.5), (X2.6), Ekonomi (X2.7),
d. Menumbuhkan dan
(X2.8), Keutuhan keluarga (X2.9),
Meningkatkan Penghayatan
(X2.10), Lingkungan pendidikan
Terhadap Ajaran Agama yang
(X2.11), (X2.12) Kesadaran orang tua
Dianut, Sehingga Memiliki
(X2.13), (X2.14), Lingkungan sosial
Kearifan dalam Bertindak dan
(X2.15), (X2.16); d) Prestasi belajar
Berbuat.
Peserta Didik (Y) terdiri dari :
e. Menyelenggarakan Program
Penilaian Prestasi belajar (Y.1),
Pendidikan yang Senantiasa
(Y.2), (Y.3), (Y.4), (Y.5) dan (Y.6)
Berakar pada Sistem Nilai
Adapun pilihan berdasarkan skala
Adat Istiadat, Agama dan
likert adalah: nilai 5 = sangat setuju, 4
Budaya Bangsa dengan Tetap
= setuju, 3= ragu-ragu, 2 = tidak
Mengikuti Perkembangan
setuju, dan 1= sangat tidak setuju.
Secara Global.
1. Uji Koefisien Determinasi (R2)
B. Karakteristik Responden
Setelah diketahui nilai
Karakteristik responden di koefisien korelasinya, kemudian
peroleh melalui penyebaran dicari determinasinya (sumbangan)
kuesioner yang disebarkan kepada 63 (R = r2x100%) (Sutrisno Hadi, 1991).
orang siswa kelas XI IPS di Nilai R Square menunjukkan
seberapa besar model regresi mampu perhatian orang tua terhadap prestasi
menjelaskan variabel terikat. Berikut belajar dan motivasi belajar terhadap
tabel 4.12 korelasi linier prestasi belajar. Setia variabel bebas
(Determinasi). akan memeiliki hubungan atau nilai
Tabel 4.4 : Hasil Uji Determinasi terhadap variabel terikat. Untuk lebih
jelanya berikut gambar
Model R R-Square Adjusted td.Error hubungannyan setiap variabel bebas
R-Square the Estimate terhadap variabel terikat :

0.854 0.625 0.807 2.533000 Persamaan regresi yang dapat


diajukan dengan melihat gambar 4.9
a. Predictors : (Constant), status adalah sebagai berikut:
sosial ekonomi, Kepuasaan Konsumen = Status
perhatian orang tua Sosial Ekonomi 0,221, Perhatian
dan motivasi Orang Tua 0,355 dan Motivasi
b. Dependent Variabel : prestasi Belajar 0,272
belajar peserta didik Nilai 0.612 pada garis panah
Sumber : Data diolah, 2018 lengkung adalah korelasi antara
Dari tabel 4.12, pada kolom kualitas pelayanan dengan fasilitas.
Koefisien korelasi (R) ditemukan Nilai korelasi antara Status Sosial
hasil sebesar 0,854 berada diatas Ekonomi dengan Perhatian orang tua
0,800 – 1,000. Dari hasil tersebut kuat karena nilai tersebut di atas 0.50
maka dapat di tafsirkan bahwa sehingga dapat disimpulkan bahwa
hubungan variabel status sosial kedua variabel tersebut bersama-
ekonomi, perhatian orang tua dan sama.
motivasi belajar terhadap prestasi Nilai 0.221 adalah koefisien
belajar peserta didik memiliki tingkat regresi standar status sosial ekonomi
hubungan yang sangat kuat. Pada terhadap prestasi belajar (dalam SPSS
kolom koefisien determinasi (R dinotasikan dengan Beta) dan nilai
Square) ditemukan nilai sebesar 0.355 adalah koefisien regresi standar
0,625 atau 62,5%. Artinya perhatian orang tua terhadap prestasi
Kemampuan variabel status sosial belajar (dalam SPSS dinotasikan
ekonomi, perhatian orang tua dan dengan Beta). Nilai 0.74 adalah
motivasi belajar meningkatkan koefisien regresi standar motivasi
prestasi belajar peserta didik adalah belajar terhadap prestasi belajar
sebesar 62,5%, sisanya yaitu sebesar (dalam SPSS dinotasikan dengan
37,5% dipengaruhi oleh variabel lain Beta).
yang tidak diteliti dalam penelitian Nilai 0.821 adalah Squared
ini. Multiple Correlation antara kualitas
2. Analisis Jalur (Path Analys) pelayanan dan fasilitas dengan
Hubungan status sosial, kepuasaan konsumen (dalam SPSS
perhatian orang tua dan motivasi dinotasikan dengan R2). Nilai ini
belajar terhadap prestasi belajar. Hal merupakan besarnya pengaruh secara
ini akan menjelaskan besar hubungan simultan antara variabel kualitas
antara variabel status soial ekonomi pelayanan dan fasilitas terhadap
terhadap prestasi belajar, variabel kepuasaan konsumen. Sementara itu,
nilai 0.272 didalam analisis regresi Berikut ini analisis jalur untuk
disebut dengan koefisien determinasi menguji hubungan antara Kualitas
(R2), yaitu variasi variabel endogen Pelayanan dan Fasilitas terhadap
yang dapat dijelaskan dengan variabel Pengambilan Keputusan dan apakah
eksogennya. Nilai ini merupakan hubungan Kualitas Pelayanan dan
besarnya pengaruh secara simultan Fasilitas ke Kepuasaan Konsumen
antara variabel status sosial ekonomi, dimediasi oleh Pengambilan
perhatian orang tua dan motivasi Keputusan dengan gambar seperti di
belajar terhadap prestasi belajar. bawah ini :
Besaran squared multiple correlation
atau R2 untuk kepuasaan konsumen Persamaan regresi yang dapat
sebesar 0,625 menunjukkan bahwa diajukan dengan melihat gambar 4.6
62,5% yang artinya varians prestasi dan tabel 4.8 adalah sebagai berikut:
belajar dapat dijelaskan oleh motivasi Motivasi belajar = 0.221 status
belajar. Besaran R2 antara 0,3 sampai sosial ekonomi + 0.355 perhatian
dengan 0,6 menurut Kline (2004) orang tua
menunjukkan explanatory power Prestasi belajar = 0,272 motivasi
yang cukup kuat dari variabel belajar
eksogen terhadap variabel endogen.
Apabila dilihat dari bobot Nilai 0.162 pada garis panah
koefisien estimasinya maka dapat lengkung adalah korelasi antara status
dijelaskan bahwa pengaruh status sosial ekonomi dan peran orang tua.
sosial ekonomi, perhatian orang tua Nilai korelasi antara status sosial
dan motivasi belajar terhadap prestasi ekonomi dan peran orang tua kuat
belajar ternyata perhatian orang tua karena nilai tersebut di atas 0.50
terhadap prestasi belajar memiliki sehingga dapat disimpulkan bahwa
keeratan lebih kuat dibandingkan kedua variabel tersebut bersama-
dengan status sosial ekonomi dan sama.
motivasi belajar terhadap prestasi D. Pembahasan
belajar. Kajian ini menekankan pada
Hubunga vairabel status aspek Pengaruh status sosial (X1),
sosial, perhatian orang tua terhadap dan perhatian orang tua (X2) terhadap
prestasi belajar melalui motivasi prestasi belajar peserta didik (Y).
belajar. Hal ini akan mengakaji Analisis korelasi dan regeresi linier
tentang hubungan tidak langsung berganda yang merupakan dasar dari
melalui vairabel status sosial, perhitungan. Kemudian, dalam
perhatian orang tua terhadap prestasi perhitungan digunakan bantuan
belajar melalui motivasi belajar. komputer program SPSS V.21.
Hubungan ini akan menjelaskan Hasil analisis menunjukkan
tentang hubugnan variabel bebas tingkat pengaruh variabel sangat
yang yang terjadi pada variabel signifikan terhadap variabel terikat,
terikat melalui variabel interpening demikian halnya secara simultan
atau variabel antara. Untuk lebih dapat ditunjukkan dengan besaran
jelasnya berikut gambar penjelasan kontribusi pengaruh melalui nilai
hubungan tidak langsung. determinan R square. Dengan
demikian dapat dikemukakan bahwa Dari beberapa pengertian perhatian
semua hipotesis uji diterima. diatas, maka dapat disimpulkan
bahwa perhatian adalah pemusatan
1. Pengaruh Status Ekonomi atau kesadaran jiwa yang diarahkan
Sosial Terhadap Prestasi kepada suatu objek yang memberikan
belajar Peserta Didik rangsangan pada aktivitas yang
dilakukan, sehingga ia hanya
Status sosial ekonomi adalah memperdulikan objek yang
kedudukan atau posisi seseorang merangsang itu. Sedangkan orang tua
dalam masyarakat, status sosial menurut Kamus Besar Bahasa
ekonomi adalah gambaran tentang Indonesia, (2007:802) adalah “ayah
keadaan seseorang atau suatu ibu kandung”.
masyarakat yang ditinjau dari segi 3. Pengaruh Status Sosial
sosial ekonomi, gambaran itu seperti Ekonomi dan Perhatian Orang
tingkat pendidikan, pendapatan dan Tua Terhadap Prestasi belajar
sebagainya. Status ekonomi Peserta Didik
kemungkinan besar merupakan Menurut Sumardi (2011)
pembentuk gaya hidup keluarga. kondisi sosial ekonomi adalah suatu
Pendapatan keluarga memadai akan kedudukan yang diatur secara sosial
menunjang tumbuh kembang anak. dan menempatkan seseorang pada
Karena orang tua dapat menyediakan posisi tertentu dalam masyarakat,
semua kebutuhan anak baik primer pemberian posisi itu disertai pula
maupun skunder (Soetjiningsih, dengan seperangkat hak dan
2004). kewajiban yang harus dimainkan oleh
2. Pengaruh Perhatian Orang Tua orang yang membawa status tersebut.
Terhadap Prestasi belajar Sementara W.S Winke (1991)
Peserta Didik menyatakan bahwa pengertian status
Sebelum kita mengetahui sosial ekonomi mempunyai makna
lebih jauh mengenai pengertian suatu keadaan yang menunjukan pada
perhatian orang tua, maka sebaiknya kemampuan finansial keluarga dan
lebih dahulu kita mengetahui perlengkapan material yang dimilki
pengertian perhatian dan orang tua. (Basrowi, 2010).
Karena perhatian orang tua berasal
dari dua suku kata yaitu “ perhatian Menurut Santrock (2007: 137)
dan “orang tua”. atensi (perhatian) adalah
Dalam Kamus Besar Bahasa berkonsentrasi dan upaya mental
Indonesia, (2007:857) perhatian yang terfokus. Atensi memiliki sifat
adalah “hal memperhatikan : apa selektif dan dapat beralih (shiftable).
yang diperhatikan”. Kemudian Slameto (2010: 105) perhatian adalah
Kartini Kartono, (1996:111) kegiatan yang dilakukan seseorang
menyatakan bahwa “perhatian itu dalam hubungannya dengan
merupakan reaksi umum dari pemilihan rangsangan yang datang
organisme dan keasadaran, yang dari lingkungannya. Walgito
menyebabkan bertambahnya (2010:110) perhatian merupakan
aktivitas, daya konsentrasi, dan pemusatan atau konsentrasi dari
pembatasan kesadaran suatu obyek”. seluruh aktivitas individu yang
ditunjukan kepada suatu objek atau Inequality Matters: The
sekumpulan objek. Sedangkan Growing Economic Divide
menurut Parkin (Desmita, 2011: 126) in America and its
perhatian (atensi) adalah sebuah Poisonous Consequences..
konsep multi-dimensonal yang “What the Numbers Tell
digunakan untuk menggambarkan Us.” Pp 27-40. Demos.
perbedaan ciri-ciri dan cara-cara
merespons dalam sistem kognitif. Bungin, H.M. Burhan. Sosiologi
Komunikasi. Jakarta:
Kencana, 2009.
DAFTAR PUSTAKA
Darajat, Zakiyah. dkk, Ilmu
Abdulsyani. Sosiologi Skematika, Pendidikan Islam. Cet. IV;
Teori dan Terapan. Jakarta: Bumi Jakarta: Bumi Aksara,
Aksara, 2007. 2000.

Ahmadi, Abu & Supriyono, Widodo. Darsono. Psikologi Pendidikan.


Psikologi Belajar. Cet. II; Jakarta: Rineka Cipta,
Jakarta: Rineka Cipta, 2009.
2004.
Depdiknas. Kamus Besar Bahasa
Al-Barry M. Dahlan Y. dan Yacub, L. Indonesia. Cet. IV; Jakarta:
Lya Sofyan. Kamus Induk Balai Pustaka, 2007.
Istilah Ilmiah. Surabaya:
Target Press, 2003. Djamarah, Syaiful. Strategi Belajar
Mengajar. Jakarta: Rineka
Apple, M. & Zenk, C., (1996). Cipta, 2002.
American realities:
Poverty, economy, and Ellis Ormrod, Jeanne, Psikologi
education.Cultural Politics Pendiidikan, Jakarta:
and Education. 68-90. Erlangga, 2008

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Hartono. Statistik Untuk Penelitian.


Penelitian Suatu Yogyakarta: Pustaka
Pendekatan Praktek. Belajar, 2009.
Jakarta: Rineka Cipta,
2006. Govt. of Pakistan. (2008) National
Center for Educational
BKKBN, Petunjuk Teknis Statistics. Islamabad,
Pencatatan dan Pelaporan Statistical
Operasionalisasi Gerakan Division.H.Jeanve ,
Keluarga Berencana Sociology of Education,
Nasional. Jakarta, 1999. New Jersey, Englewood
Cliffs. Psychological
Boushey, Heather and Weller, Bulletin, Vol 91(3), May
Christian. (2005). 1982.
Sugihen, Bahrein T. Sosiologi
Horton, Paul B. dan Hunt, Chester L. Pedesaan. Jakarta:
Sosiologi Jilid 2. Edisi ke Rajawali Press, 1996.
VI; Jakarta: Erlangga,
1999. Tohirin. Psikologi Pembelajaran
Husdarta dan Kusmaedi, Nurlan, PAI. Jakarta: PT. Raja
Pertumbuhan dan Grafindo, 2005.
Perkembangan Peserta
Didik, Bandung: Alfabaeta, W. J. S Poerwadarminta. Kamus
2010. Umum Bahasa Indonesia.
Cet. III; Jakarta: Balai
Slameto. Belajar dan Faktor-faktor Pustaka, 2006.
yang Mempengaruhinya.
Cet. V; Jakarta: Rineka Whiterington. Psikologi Pendidikan.
Cipta, 2010. Jakarta: Rineka Cipta,
1991
Narwoko, Dwi dan Suyanto, Bagong,
Sosiologi Teks Pengantar
dan Terapan, Cet. IV;
Jakarta: Kencana, 2010.

Ng. Philipus dan Aini, Nurul.


Sosiologi dan Politik.
Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2004.

Purwanto, Ngalim. Psikologi


Pendidikan. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2006.

Reksoprayitno, Soediyono.
Pengantar Ekonomi
Makro. Yogyakarta: BPFE,
2000.

Soekanto, Soerdjono. Sosiologi Suatu


Pengantar. Jakarta:
Rajawali Press, 2009.

Sudjana, Nana. Dasar-Dasar Proses


Belajar Mengajar.
Bandung: Sinar Baru
Algesindo, 2009.

Anda mungkin juga menyukai