Anda di halaman 1dari 21

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PRESTASI

BELAJAR BIOLOGI PESERTA DIDIK KELAS VIII MTsN 2


MAROS
Muh. Anas
STKIP PI, andhys17mmm@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini merupakan penelitian Ex-post Facto dengan pendekatan kuantitatif


dan desain penelitian kausal komparatif yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya
pengaruh pola asuh orang tua terhadap prestasi belajar biologi Kelas VIII MTsN 2
Maros. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII
MTsN 2 Maros yang berjumlah 104. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 52 peserta
didik. Pengambilan sampel menggunakan teknik random sampling. Pengumpulan data
menggunakan metode angket dan dokumentasi. Sebelum dilakukan analisis data terlebih
dahulu diadakan pengujian persyaratan analisis yang meliputi uji normalitas, uji
homogenitas. Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah
Analisis Varian (ANOVA) dengan jenis satu jalur (One Way Anova) menggunakan
Software SPSS 16. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pola asuh
orang tua terhadap prestasi belajar biologi kelas VIII Mtsn 2 Maros. Hal ini ditunjukkan
dari nilai Fhitung (10.968) > Ftabel (3.186582) dan nilai Sig 0.000 < 0.05 yang berarti ada
perbedaan bermakna rerata pada semua kelompok pola asuh orang tua.

Kata Kunci: Pola asuh orang tua, prestasi belajar biologi

Abstract

This research is an Ex-post Facto research with quantitative approach and


comparative causal research design for purpose to find out and determine about
whether or not the influence of parenting patterns toward biology learning achievement
class VIII MTsN 2 Maros. The population for this study used students of class VIII
MTsN 2 Maros are 104 person. Sample for the research are 52 students. Random
sampling technique is sampling technique. Data collection using questionnaire and
documentation methods. The first step is, before analysis begin test of analysis
requirements normality which includes and homogeneity test. Data analysis techniques
used to test the hypothesis is the Analysis of Variants (ANOVA) with one-way type (One
Way Anova) used Software SPSS 16. The results showed that there is influence of
parenting parent to the achievement of biology class VIII MTsN 2 Maros. This is
indicated from the value of Fcount (10,968) > Ftable (3.186582) and Sig 0.000 < 0.05 it
means that there difference in all parenting groups of parents.

Keywords: Parenting Patterns, biology learning achievement.

Jurnal Binomial Vol. 2 No. 1 Maret 2019 12


PENDAHULUAN jangka waktu tertentu disebut prestasi
belajar.
Pendidikan merupakan salah
satu komponen yang ikut menunjang Prestasi belajar dapat
keberhasilan pembangunan bangsa dan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
memiliki fungsi yang sangat penting faktor internal dan faktor eksternal.
dalam pengembangan sumber daya Faktor internal adalah faktor yang
manusia. Semakin tinggi tingkat berasal dari dalam diri anak itu sendiri,
pendidikan masyarakat, kualitas sedangkan faktor eksternal adalah faktor
kehidupan bangsa juga meningkat. yang terjadi diluar kepribadian anak
Untuk meningkatkan kehidupan bangsa tersebut, salah satunya adalah
diperlukan pembaharuan dan lingkungan keluarga. Keluarga
pengembangan dibidang pendidikan merupakan tempat dimana anak
yang sesuai dengan kebutuhan melakukan sosialisasi untuk yang
masyarakat yang selalu maju dan pertama kalinya dan lingkungan
berkembang. pertama dalam pembentukan
kepribadian kemampuan anak.
Kegiatan belajar mengajar di
Pentingnya pendidikan anak di
sekolah, pendidik mengajarkan berbagai
lingkungan keluarga menjadikan
pengetahuan. Pengetahuan tersebut
keluarga mempunyai pengaruh terhadap
digolongkan kedalam bentuk mata
keberhasilan anak. Anak diasuh dan
pelajaran, salah satunya adalah mata
dibesarkan oleh orang tua dengan
pelajaran biologi. Pelajaran biologi
harapan agar anak tumbuh menjadi
adalah pembelajaran yang bertujuan
pribadi yang baik. Setiap orang tua
agar peserta didik dapat memahami
mempunyai cara tersendiri dalam
konsep biologi dan kaitannya dengan
mengasuh anak. Pola asuh disebut juga
kehidupan sehari-hari.
dengan gaya pengasuhan. Gaya
Pengetahuan yang telah pengasuhan merupakan pola perilaku
diajarkan perlu dievaluasi untuk melihat orang tua yang paling menonjol atau
kualitas pendidikan. Hasil evaluasi yang yang paling dominan dalam menangani
dicapai peserta didik dalam menjalani anaknya sehari-hari.
proses pendidikan secara formal dalam

Jurnal Binomial Vol. 2 No. 1 Maret 2019 13


Bentuk pola asuh orang tua ada Ketuntasan Minimal (KKM) mata
tiga macam yaitu, pola asuh otoriter, pelajaran biologi di MTsN 2 Maros
demokratis, dan permisif. Dimana dari yaitu 75.
masing-masing pola pengasuhan
Faktor yang mempengaruhi
tersebut mempunyai dampak yang
prestasi belajar perlu diketahui dan
berbeda-beda bagi perkembangan anak
diteliti sehingga dapat dilakukan upaya-
itu sendiri. Dengan demikian orang tua
upaya guna meningkatkan prestasi
harus dapat menerapkan pola
belajar. Dalam meningkatkan prestasi
pengasuhan yang tepat kepada anak-
belajar diperlukan kerjasama yang baik
anaknya sehingga dapat membantu anak
antara pihak sekolah dan orang tua
dalam proses pembelajaran sehingga
peserta didik. Kenyataan yang ada
akan meningkatkan prestasi belajar anak
sekarang ini adalah orang tua cenderung
di sekolah.
menyerahkan proses pembelajaran
Berdasarkan hasil observasi sepenuhnya kepada sekolah. Orang tua
yang telah dilakukan oleh peneliti pada terlalu sibuk dengan pekerjaannya yang
bulan November 2017 di MTsN 2 menyebabkan kurangnya perhatian yang
Maros, dalam proses belajar mengajar mereka berikan dan cenderung acuh
pendidik sering memberikan tugas terhadap kegiatan belajar anak sehingga
mengerjakan soal-soal latihan kepada akan mempengaruhi prestasi belajar
peserta didik baik yang dikerjakan di anak di sekolah.
kelas maupun dikerjakan di rumah.
Rendahnya prestasi belajar
Namun, usaha peserta didik belum
peserta didik dapat dipengaruhi oleh
optimal dalam mengerjakan tugas yang
pola asuh atau perilaku orang tua
diberikan akibatnya prestasi belajar
terhadap anak. Hasil penelitian Ida
yang dicapai rendah. Hal ini dapat
Santika (2016) menunjukkan bahwa ada
dilihat dari hasil nilai ulangan harian,
pengaruh positif pola asuh demokratis
dimana ada beberapa peserta didik
orang tua terhadap kemandirian belajar
mendapat nilai dibawah batas
pada siswa kelas VIII SMP Negeri 28
ketuntasan. Hal ini dapat terlihat dari
Bandar Lampung Tahun Pelajaran
presentase jumlah siswa yang belum
2016/2017. Penelitian lain yang
mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal
dilakukan oleh Yana (2017)
(KKM) sebesar 15%. Kriteria

Jurnal Binomial Vol. 2 No. 1 Maret 2019 14


menunjukkan bahwa terdapat pengaruh dan Sampel. Dalam penelitian ini, yang
yang signifikan antara pola asuh orang menjadi populasi adalah peserta didik
tua terhadap kedisiplinan belajar siswa kelas VIII MTsN 2 Maros tahun ajaran
di SMP Negeri 2 Muara Jambi. 2017/2018 yang berjumlah 104. Sampel
dalam penelitian ini adalah 52 peserta
Berdasarkan uraian pemasalahan
didik yang ditentukan menggunakan
diatas, penulis tertarik untuk melakukan
tabel Krejcie-morgan taraf signifikan
penelitian dengan judul: “Pengaruh Pola
10% (Nasir, 2016).
Asuh Orang Tua terhadap Prestasi
Belajar Biologi Peserta Didik Kelas Pengambilan sampel
VIII MTsN 2 Maros ”. menggunakan teknik random sampling.
Teknik random sampling ialah teknik
Berdasarkan latar belakang yang telah
pengambilan sampel dimana semua
dikemukakan, maka rumusan masalah
individu dalam populasi, baik secara
dari peneliti adalah untuk mengetahui
individual atau bekelompok diberi
adakah pengaruh pola asuh orang tua
kesempatan yang sama untuk dipilih
terhadap prestasi belajar biologi peserta
menjadi anggota sampel.
didik kelas VIII MTsN 2 Maros.
Variabel dan Defenisi
Operasional Variabel. Variabel dalam
METODE PENELITIAN penelitian ini; Variabel bebas
(independent). Variabel bebas dalam
Jenis penelitian yang digunakan
penelitian ini adalah pola asuh orang tua
adalah penelitian ex-post facto dengan
(X). Indikator variabel pola asuh orang
pendekatan kuantitatif. Desain
tua dalam penelitian ini mengacu pada
penelitian yang digunakan adalah desain
tiga jenis pola asuh, yaitu otoriter,
penelitian kausal-komparatif. Penelitian
permisif, dan demokratis. Variabel
kausal-komparatif difokuskan untuk
terikat (dependent) Variabel terikat
membandingkan variable bebas dari
dalam penelitian ini adalah prestasi
beberapa kelompok subjek. Pengaruh
belajar biologi peserta didik (Y).
variabel bebas terhadap variabel terikat
Defenisi operasional variable. Untuk
terjadi bukan karena perlakuan dari
memberikan arah pada penelitian ini
peneliti melainkan telah berlangsung
penulis memberikan definisi
sebelum penelitian dilakukan. Populasi

Jurnal Binomial Vol. 2 No. 1 Maret 2019 15


operasional atas variabel penelitian tetap memberikan bimbingan dan
yaitu; Pola asuh orang tua adalah suatu arahan sehingga anak dilatih untuk
bentuk interaksi antara orang tua kepada bertanggung jawab dan disiplin.
anak dengan memberikan perlakuan,
Prestasi belajar adalah hasil
perhatiaan, mendidik, membimbing dan
yang diperoleh dari usaha belajar yang
mendisiplinkan agar anak memiliki
telah dilakukan dalam jangka waktu
kecakapan hidup sesuai norma-norma
tertentu dan hasil tersebut berupa
yang diharapkan oleh masyarakat secara
angka-angka yang ditunjukkan oleh
umum.
nilai ulangan semester.
Pola asuh otoriter adalah pola
Prosedur Pelaksanaan
pengasuhan dengan orang tua yang
Penelitian. Tahap persiapan meliputi;
tinggi tuntutan dan memaksa anak
melakukan observasi di lokasi
untuk selalu mengikuti perintah orang
penelitian untuk memperoleh informasi
tua tanpa banyak alasan. Dalam pola
awal tentang permasalahan yang sedang
asuh ini biasa ditemukan penerapan
diteliti. Penyusunan proposal, dan
hukuman fisik dan aturan-aturan tanpa
instrumen penelitian sesuai dengan
merasa perlu menjelaskan kepada anak
proses bimbingan. Pembuatan serta
alasan di balik aturan tersebut.
penyelesaian perizinan surat-surat untuk
Pola asuh permisif adalah pola penelitian.
pengasuhan dengan orang tua yang
Tahap Pengumpulan Data.
memberikan kebebasan yang sebebas-
Tahap pengumpulan data meliputi;
bebasnya kepada anak untuk mengatur
Penyampaian tujuan pengisian angket
dirinya sendiri sehingga dapat
kepada responden. Penyebaran angket.
meyebabkan anak kurang memiliki
Penjelasan petunjuk pengisian angket
tanggung jawab dan anak dapat berbuat
Pengumpulan angket. Tahap
sekehendak hatinya tanpa pengontrolan
Pengolahan Data. Tahap pengolahan
orang tua.
data meliputi; Verifikasi data,
Pola asuh demokratis adalah Penyekoran data, Analisis data, Tahap
pola pengasuhan dengan orang tua yang Penyelesaian. Tahap penyelesaian
memberikan anak kebebasan dalam meliputi; Menyusun hasil-hasil
menentukan perilaku tetapi orang tua pengolahan data, Menyusun surat-surat

Jurnal Binomial Vol. 2 No. 1 Maret 2019 16


administrasi penelitian, Menyelesaikan Metode kuantitatif deskriptif ini
skripsi penelitian. akan penulis gunakan untuk
menentukan jenis pola asuh orang tua
Tekhnik pengumpulan data yang
otoriter, permisif dan demokratis. Untuk
digunakan yaitu angket. Angket dalam
mengetahui jenis pola asuh orang tua
penelitian ini yaitu pernyataan tertulis
peserta didik menggunakan skala sikap
yang dipertanyakan kepada responden
(skala likert). Skala likert menurut
mengenai pola asuh orang tua. Jenis
Sugiyono (2011: 93) yaitu skala yang
angket yang akan digunakan yaitu
digunakan untuk mengukur sikap,
angket tertutup yaitu angket yang sudah
pendapat, dan persepsi seseorang atau
disediakan jawabannya sehingga
sekelompok orang tentang fenomena
reponden tinggal memilih jawaban.
sosial. Fenomena sosial telah ditetapkan
Tekhnik analisis data dalam oleh peneliti yang selanjutnya disebut
menganalisis hasil penelitian, analisis sebagai variabel penelitian. Variabel
data yang digunakan yaitu statistik tersebut kemudian dijabarkan menjadi
deskriptif. Statistik deskriptif adalah indikator hingga pada akhirnya
statistik yang digunaka n untuk indikator-indikator dijadikan titik tolak
menganalisis data dengan cara untuk menyusun item-item instrumen
mendeskripsikan atau menggambarkan yang dapat berupa pernyataan atau
data yang telah terkumpul sebagaimana pertanyaan.
adanya tanpa bermaksud membuat
Dalam skala likert, terdapat dua
kesimpulan yang berlaku untuk umum
jenis pernyataan yaitu pernyataan
atau generalisasi. Statistik deskriptif
negatif dan pernyataan positif yang
dapat digunakan bila peneliti hanya
dapat dipilih oleh responden. Tiap item
ingin mendeskripsikan data sampel, dan
dibagi ke dalam empat skala yaitu
tidak ingin membuat kesimpulan yang
sangat sesuai (SS), sesuai (S), tidak
berlaku untuk populasi dimana sampel
sesuai (TS) dan sangat tidak sesuai
diambil. Tetapi apabila peneliti ingin
(STS). Setiap pernyataan positif diberi
membuat kesimpulan yang berlaku
bobot 4, 3, 2, dan 1. Sedangkan
untuk populasi, maka teknik analisis
pernyataan negatif diberi bobot
yang digunakan adalah statistik
sebaliknya. Keuntungan menggunakan
inferensial (Sugiyono, 2012: 148).
skala likert dari tingkat kepentingan dan

Jurnal Binomial Vol. 2 No. 1 Maret 2019 17


tingkat pelaksanaan yaitu adanya Hasil pengelompokan pola asuh
keseragaman skor akibat penggunaan orang tua dipresentasikan dalam bentuk
skala likert 1- 4. tabel berdasarkan variabel pola asuh
orang tua (otoriter, permisif dan
Tabel Nilai Skala Sikap
demokratis) yang selanjutnya dapat
Arah Pertanyaan SS S TS STS dilihat pengaruhnya terhadap prestasi
belajar.
Positif atau
menyenangkan 4 3 2 1 Statistik deskriptif untuk prestasi
belajar peneliti menggambarkan
Negatif atau tidak
keadaan data melalui parameter mean,
menyenangkan 1 2 3 4
standar deviasi, nilai minimum dan nilai
maksimum berdasarkan jenis pola asuh
orang tua.
(Sumber: Sugiyono, 2011: 93).

Statistik Inferensial. Statistik


Data yang diperoleh dengan
inferensial adalah proses pengambilan
menggunakan angket, hasil analisisnya
kesimpulan-kesimpulan berdasarkan
akan digunakan dalam mengkategorikan
data sampel yang lebih sedikit menjadi
jenis pola asuh orang tua peserta didik
kesimpulan yang lebih umum untuk
berdasarkan dimensi pola asuh orang
sebuah populasi.
tua. Jika nilai dimensi responsiveness
lebih besar dibandingkan dimensi Berkaitan dengan ketetapatan
demandigness maka pola asuh yang pemilihan uji statistik yang akan
diterapkan orang tua adalah pola asuh dipergunakan. Maka peneliti melakukan
permisif, jika nilai dimensi uji prasyarat. Uji prasyarat penelitian
responsiveness lebih kecil dibandingkan digunakan untuk melakukan uji asumsi
dimensi demandigness maka pola asuh atau uji prasyaratan data. Dalam hal ini
yang diterapkan orang tua adalah pola uji prasyarat yang digunakan yaitu uji
asuh otoriter, namun jika nilai dari normalitas dan uji homogenitas. Uji
dimensi responsiveness dan dimensi normalitas, pengujian normalitas
demandigness sama besar maka pola dilakukan untuk mengetahui normal
asuh yang diterapkan orang tua adalah tidaknya suatu distribusi data. Ada
pola asuh demokratis. beberapa teknik yang dapat digunakan

Jurnal Binomial Vol. 2 No. 1 Maret 2019 18


untuk menguji normalitas data, Salah normal dan jenis data rasio atau
satunya uji Kolmogorov-Smirnov interval.
dengan SPSS 16. Kriteria uji normalitas
Hasil akhir dari analisis
yaitu jika Sig > α (0,05) maka data
ANOVA adalah nilai Ftest atau Fhitung.
berdistribusi normal. Uji homogenitas,
Nilai Fhitung ini yang nantinya akan
uji homogenitas digunakan untuk
dibandingkan dengan nilai pada Ftabel.
mengetahui apakah dua atau lebih
Jika Fhitung < Ftabel dan nilai probabilitas
varian populasi adalah sama atau tidak.
signifikan > 0.05 maka Ho diterima dan
Uji ini dilakukan sebagai prasyarat
jika Fhitung > Ftabel dan nilai probabilitas
dalam analisis independent sample t-test
signifikan < 0.05 maka Ho ditolak dan
dan anova atau bagi peneliti yang
Ha diterima yang berarti ada perbedaan
menggunakan lebih dari satu kelompok
bermakna rerata pada semua kelompok.
sampel. Sebagai kriteria pengujian, jika
Dengan kata lain ada pengaruh variabel
nilai Sig > α (secara default di SPSS
X terhadap variabel Y. Untuk
adalah 0,05) maka dapat dikatakan
mengetahui kelompok mana yang
bahwa varian dua atau lebih kelompok
memiliki perbedaan pada anova satu
data adalah sama.
arah maka dilakukan uji lanjut Post
Metode analisis statistik Hoc. Uji lanjut Post Hoc yang
inferensial yang digunakan untuk digunakan adalah Fisher Least
pengujian hipotesis dalam penelitian ini Significant Difference (LSD) atau Beda
adalah Analisis Varian (ANOVA) Nyata Terkecil (BNT) digunakan untuk
dengan jenis anova satu arah (One Way mengetahui dari pasangan rata-rata
ANOVA). Anova satu arah bertujuan mana yang paling berbeda diantara
untuk melihat perbedaan antara pasangan yang ada.
kelompok-kelompok subyek yang
HASIL DAN PEMBAHASAN
independen. Anova merupakan tekhnik
statistik parametrik yang digunakan Analisisis Statistik Deskriptif.
untuk sampel yang berasal dari Penelitian dilakukan pada bulan April-
kelompok yang independen, varian Mei 2018. Berikut ini adalah penyajian
antar kelompok harus homogen, data deskripsi data masing-masing variabel
masing-masing kelompok berdistribusi yang diperoleh peneliti Pola Asuh

Jurnal Binomial Vol. 2 No. 1 Maret 2019 19


Orang Tua Peserta Didik Kelas VIII Tabel Distribusi Frekuensi
MTsN 2 Maros. kecenderungan Pola Asuh Orang Tua

Instrumen yang digunakan


Jenis Pola
peneliti untuk memperoleh data yaitu
dengan menggunakan skala pola asuh Asuh Orang Jumlah Persentase
No. Tua Responden (%)
orang tua yang terdiri dari 32 item
pernyataan. Jumlah responden yaitu 52 1 Permisif 26 50
orang. Hasil penjumlahan skor masing-
2 Otoriter 15 29
masing peserta didik untuk setiap jenis
dimensi pola asuh orang tua kemudian 3 Demokratis 11 21
dipersentasikan agar bobot setiap jenis
Total 52 100
dimensi pola asuh orang tua sama. Nilai
dari dimensi responsiveness dan
demandigness dibandingkan. Jika nilai
Prestasi Belajar Biologi Peserta
dimensi responsiveness lebih besar
Didik Kelas VIII MTsN 2 Maros.
dibandingkan dimensi demandigness
Prestasi belajar biologi peserta didik
maka pola asuh yang diterapkan orang
diambil dari dokumen guru mata
tua adalah pola asuh permisif, jika nilai
pelajaran biologi semester ganjil tahun
dimensi responsiveness lebih kecil
pelajaran 2017/2018. Selanjutnya data
dibandingkan dimensi demandigness
diolah untuk mengetahui statistik
maka pola asuh yang diterapkan orang
deskriptif prestasi belajar biologi.
tua adalah pola asuh otoriter, namun
Statistik deskriptif bertujuan
jika nilai dari dimensi responsiveness
memberikan penjelasan tentang mean,
dan dimensi demandigness sama besar
nilai maksimum, nilai minimum dan
maka pola asuh yang diterapkan orang
standar deviasi. Dalam penelitian ini
tua adalah pola asuh demokratis.
variabel terikat (dependet) adalah
Pola asuh yang diterapkan oleh prestasi belajar biologi peserta didik,
orang tua peserta didik kelas VIII sedangkan variabel bebas (independent)
MTsN 2 Maros yaitu dapat dilihat pada adalah pola asuh orang tua yang
Tabel berikut. mengacu pada tiga jenis pola asuh, yaitu
permisif, otoriter dan demokratis.

Jurnal Binomial Vol. 2 No. 1 Maret 2019 20


Berdasarkan hasil perhitungan, Pola asuh otoriter memiliki mean 71.13,
diperoleh hasil statistik deskriptif yang standar deviasi 8.887, nilai minimum 47
ditunjukkan dalam Tabel berikut. dan nilai maximum 85. Pola asuh
demokratis memiliki mean 86.73,
Tabel Statistik Deskriptif Prestasi
standar deviasi 9.264, nilai minimum 69
Belajar Berdasarkan Pola Asuh Orang
dan nilai maximum 100. Sedangkan
Tua
secara keseluruhan prestasi belajar
peserta didik kelas VIII MTsN 2 Maros
Rentang Persentase memiliki mean 80,03, standar
Nilai Frekuensi (%) Keterangan deviasi 10.74, nilai minimum 47,
dan nilai maksimum 100.
Sangat
0-54 1 1.92 Kurang Adapun nilai prestasi belajar
peserta didik kelas VIII MTsN 2
Kurang
Maros dapat dilihat pada Tabel
55-64 1 1.92 Baik
berikut.
Cukup
Tabel Prestasi Belajar Biologi
65-79 21 40.4 Baik
Peserta Didik Kelas VIII MTsN 2
80-89 16 30.8 Baik Maros

Sangat
Standa
Nilai Nilai
90-100 13 25 Baik Jenis Pola Mea r
Minimu Maximu
Asuh n Devias
m m
i
Jumlah 52 100
82.3
Permisif 9.169 62 97
5

71.1
Otoriter 8.887 47 85
3
Berdasarkan tabel statistik Pol T
a Demokrati 86.7 o
9.264 69 100
deskriptif untuk pola asuh orang tua Asus S K3 C S ta
h K % B % B % B % B % l %
terhadap prestasi belajar biologi kelas Total
80.0
10.743 47 100
4
VIII MTsN 2 Maros dapat dilihat bahwa
Per 3 1
pola asuh permisif memiliki mean mis . 2 1 4 2 2 0
if 0 0 1 8 7 7 1 2 7 7 6 0
82.35, standar deviasi 9.169, nilai
minimum 62 dan nilai maximum 97. 6 1
Oto . 1 8 1 1 0
riter 1 7 0 0 2 0 2 3 0 0 5 0

De Jurnal Binomial Vol. 2 No. 1 Maret 2019 21


mo 1
krat 1 2 5 1 0
is 0 0 0 0 2 8 3 7 6 5 1 0
Berdasarkan tabel dapat dilihat Tabel Prestasi Belajar Biologi Peserta
bahwa peserta didik kelas VIII MTsN 2 Didik Biologi Kelas VIII MTsN 2
Maros memiliki prestasi belajar biologi Maros Berdasarkan Jenis Pola Asuh
dengan lima kategori yaitu kategori Orang Tua
sangat kurang ditemukan adanya 1
Berdasarkan tabel dapat dilihat
peserta didik dengan persentase 1.92%,
gambaran mengenai prestasi belajar
kategori kurang baik sebanyak 1 peserta
biologi peserta didik dengan jenis pola
didik dengan persentase sebesar 1.92%,
asuh yang diterapkan oleh oran tua
kategori cukup baik sebanyak 21
peserta didik kelas VIII MTsN 2 Maros.
peserta didik dengan persentase sebesar
Orang tua yang menerapakan pola asuh
40.38%, kategori baik sebanyak 16
permisif prestasi belajar anaknya
peserta didik dengan persentase sebesar
dengan kategori sangat kurang tidak
30.76% dan kategori sangat baik
ditemukan adanya peserta didik dengan
sebanyak 21 peserta didik dengan
persentase 0%, kategori kurang baik
persentase 25 %.
ditemukan adanya 1 peserta didik
Setelah diperoleh data dengan persentase sebesar 3.8, kategori
mengenai prestasi belajar biologi cukup baik sebanyak 7 peserta didik
peserta didik kelas VIII MTsN 2 Maros dengan persentase sebesar 27%,
selanjutnya data diolah untuk kategori baik sebanyak 11 peserta didik
mengetahui nilai mata pelajaran biologi dengan persentase sebesar 42% dan
peserta didik berdasarkan pola asuh kategori sangat baik sebanyak 7 peserta
yang diterapkan oleh orang tua peserta didik dengan persentase 27%.
didik. Prestasi belajar biologi peserta
Selanjutnya orang tua yang
didik kelas VIII MTsN 2 Maros
menerapkan pola asuh otoriter prestasi
berdasarkan jenis pola asuh yang
belajar anaknya dengan kategori sangat
diterapkan oleh orang tua peserta didik
kurang ditemukan adanya 1 peserta
dapat dilihat pada Tabel berikut.
didik dengan persentase 6.7%, kategori
kurang baik tidak ditemukan adanya
peserta didik dengan persentase 0%,
kategori cukup baik sebanyak 12
peserta didik dengan persentase sebesar

Jurnal Binomial Vol. 2 No. 1 Maret 2019 22


80%, kategori baik sebanyak 2 peserta terdapat tanda bintang (*) maka terdapat
didik dengan persentase sebesar 13% perbedaan yang signifikan.
dan kategori sangat baik tidak
Berdasarkan hasil uji post
ditemukan adanya peserta didik dengan
menggunakan SPSS 16, dapat dilihat
persentase 0%. Sedangkan orang tua
perbedaan antar kelompok pola asuh
yang menerapkan pola asuh demokratis
orang tua yang dirangkum dalam Tabel
prestasi belajar anaknya dengan
berikut.
kategori sangat kurang tidak ditemukan
adanya peserta didik dengan persentase Tabel Perbedaan Antar Kelompok Pola
0%, kategori kurang baik tidak Asuh Orang Tua
ditemukan adanya peserta didik dengan
persentase 0%, kategori cukup baik
sebanyak 2 peserta didik dengan Dari ketiga pola asuh orang tua
persentase sebesar 18%, kategori baik tersebut, pola asuh permisif memiliki
sebanyak 3 peserta didik dengan perbedaan yang signifikan terhadap pola
persentase sebesar 27% dan kategori asuh otoriter. Pola asuh permisif
sangat baik sebanyak 6 peserta didik memiliki perbedaan yang tidak
dengan persentase 55%. signifikan terhadap pola asuh
demokratis sedangkan pola asuh otoriter
Untuk mengetahui kelompok
memiliki perbedaan yang signifikan
mana yang memiliki perbedaan pada
terhadap pola asuh demokratis.
anova satu arah tersedia uji lanjut Post
Hoc. Uji lanjut Post Hoc yang
Kelompok
digunakan adalah Fisher Least Kreteria
Pola Asuh Perbedaan
Significant Difference (LSD) atau Beda Pengujian
Orang Tua
Nyata Terkecil (BNT) Digunakan untuk
mengetahui dari pasangan rata-rata Permisif- Nilai Sig 0.00
Signifikan
mana yang paling berbeda diantara Otoriter < 0.05

pasangan yang ada. Jika nilai sig < 0.05


permisif- Nilai Sig 0.18 Tidak
maka terdapat perbedaan yang
Demokratis > 0.05 Signifikan
signifikan antar kelompok, atau dengan
melihat nilai pada Mean Difference, jika Otoriter- Nilai Sig 0.00
Signifikan
Demokratis < 0.05

Jurnal Binomial Vol. 2 No. 1 Maret 2019 23


Pola Asuh Orang Tua Peserta anak untuk selalu mengikuti perintah
Didik Kelas VIII MTsN 2 Maros. Pola orang tua tanpa banyak alasan. Dalam
asuh orang tua adalah suatu bentuk pola asuh ini biasa ditemukan
interaksi antara orang tua kepada anak penerapan hukuman fisik dan aturan-
dengan memberikan perlakuan, aturan tanpa merasa perlu menjelaskan
perhatiaan, mendidik, membimbing dan kepada anak alasan di balik aturan
mendisiplinkan agar anak memiliki tersebut. Sedangkan orang tua yang
kecakapan hidup sesuai norma-norma menerapkan pola asuh demokratis yaitu
yang diharapkan oleh masyarakat secara 11 orang dengan persentase 21%. Pola
umum. Pola asuh yang umum asuh demokratis adalah pola
diterapkan orang tua terdiri dari pola pengasuhan dengan orang tua yang
asuh permisif, otoriter dan demokratis. memberikan anak kebebasan dalam
Dari hasil penelitian, orang tua peserta menentukan perilaku tetapi orang tua
didik kelas VIII MTsN 2 Maros tetap memberikan bimbingan dan
memiliki kecenderungan menerapkan arahan sehingga anak dilatih untuk
pola asuh permisif, yaitu 26 orang bertanggung jawab dan disiplin.
dengan persentase 50%. Pola asuh
Prestasi Belajar Biologi Peserta
permisif adalah pola pengasuhan
Didik Kelas VIII MTsN 2 Maros. Dari
dengan orang tua yang memberikan
hasil uji statistik deskriptif untuk pola
kebebasan yang sebebas-bebasnya
asuh orang tua terhadap prestasi belajar
kepada anak untuk mengatur dirinya
biologi kelas VIII MTsN 2 Maros
sendiri sehingga dapat meyebabkan
menunjukkan bahwa pola asuh permisif
anak kurang memiliki tanggung jawab
memiliki mean 82.35, standar deviasi
dan anak dapat berbuat sekehendak
9.169, nilai minimum 62 dan nilai
hatinya tanpa pengontrolan orang tua.
maximum 97. Pola asuh otoriter
Selanjutnya pola asuh yang memiliki mean 71.13, standar deviasi
diterapkan oleh orang tua peserta didik 8.887, nilai minimum 47 dan nilai
kelas VIII MTsN 2 Maros adalah pola maximum 85. Pola asuh demokratis
asuh otoriter, yaitu 15 orang dengan memiliki mean 86.73, standar deviasi
persentase 29 %. Pola asuh oteriter 9.264, nilai minimum 69 dan nilai
adalah pola pengasuhan dengan orang maximum 100. Secara absolut jelas
tua yang tinggi tuntutan dan memaksa bahwa rata-rata pola asuh permisif

Jurnal Binomial Vol. 2 No. 1 Maret 2019 24


memiliki perbedaan dengan pola asuh didik itu sendiri dan dapat berasal dari
otoriter dan pola asuh demokratis. luar diri peserta didik. Sehubungan
Untuk melihat apakah perbedaan ini dengan hal tersebut Pendidik dan orang
nyata secara statistik maka harus dilihat tua harus dapat memahami dan
output uji One Way ANOVA. membantu menyelesaikan masalah yang
dihadapi peserta didik agar prestasi
Hasil perhitungan menunjukkan
belajar yang mereka peroleh dapat
bahwa peserta didik kelas VIII MTsN 2
optimal. Pendidik dan orang tua tidak
Maros memiliki prestasi belajar biologi
boleh beranggapan bahwa prestasi
dengan lima kategori yaitu kategori
kurang baik diakibatkan karena peserta
sangat kurang ditemukan adanya 1
didik bodoh, sebagai pendidik dirumah
peserta didik dengan persentase 1.92%,
dan disekolah pendidik dan orang tua
kategori kurang baik sebanyak 1 peserta
harus mengerti bahwa kemampuan
didik dengan persentase sebesar 1.92%,
setiap anak dan lingkungan kehidupan
kategori cukup baik sebanyak 21
mereka tidaklah sama.
peserta didik dengan persentase sebesar
40.38%, kategori baik sebanyak 16 Pengaruh Pola Asuh Orang Tua
peserta didik dengan persentase sebesar terhadap Prestasi Belajar Biologi Kelas
30.76% dan kategori sangat baik VIII MTsN 2 Maros. Penelitian ini
sebanyak 21 peserta didik dengan bertujuan untuk mengetahui pengaruh
persentase 25 %. Maksudnya bahwa pola asuh orang tua terhadap prestasi
sebesar 25 % peserta didik mampu belajar biologi peserta didik kelas VIII
menguasai 90-100 % materi pelajaran MTsN 2 Maros. Prestasi belajar adalah
biologi dengan sangat baik. hasil yang diperoleh dari usaha belajar
yang telah dilakukan dalam jangka
Prestasi belajar merupakan hasil
waktu tertentu dan hasil belajar
yang dicapai setelah seseorang melalui
tersebut berupa angka-angka yang
proses belajar. Dalam suatu sekolah,
ditunjukkan oleh nilai ulangan semester.
tidak semua peserta didik memiliki
Berdasarkan Hasil perhitungan
prestasi belajar yang baik. Perbedaan
menggunakan SPSS 16 melalui uji
prestasi belajar para peserta didik ini
ANOVA One Way diperoleh Fhitung
disebabkan oleh beberapa faktor yaitu
10.968, Ftabel 3.186582 dan nilai Sig
faktor yang berasal dari dalam peserta
0.000 < 0.05 maka Ho ditolak dan Ha

Jurnal Binomial Vol. 2 No. 1 Maret 2019 25


diterima yang berarti ada perbedaan berpengaruh terhadap prestasi belajar
bermakna rerata pada semua kelompok peserta didik.
pola asuh orang tua. Sehingga dapat
Prestasi belajar peserta didik
disimpulkan bahwa ada pengaruh pola
dipengaruhi oleh 2 faktor, yaitu faktor
asuh orang tua terhadap prestasi belajar
internal dan faktor eksternal dan pola
biologi peserta didik kelas VIII MTsN 2
asuh orang tua merupakan salah satu
Maros.
faktor eksternal. Pola asuh orang tua
Untuk mengetahui kelompok mempunyai peranan yang penting
mana yang memiliki perbedaan maka dalam keberhasilan prestasi belajar anak
dilakukan uji lanjut Post Hoc. Hasil uji antara lain cara orang tua mendidik
lanjut Post Hoc menunjukkan dari anak, apakah ia ikut mendorong,
ketiga pola asuh orang tua tersebut, merangsang dan membimbing terhadap
prestasi belajar peserta didik yang aktivitas anaknya atau tidak. Suasana
mengalami pola asuh permisif memiliki emosionil di dalam rumah, dapat sangat
prestasi belajar yang berbeda atau merangsang anak belajar dan
signifikan terhadap perestasi belajar mengembangkan kemampuan
peserta didik yang mengalami pola asuh mentalnya yang sedang tumbuh.
otoriter. Selanjutnya pola asuh permisif Sebaliknya, suasana tersebut bisa
memiliki perbedaan yang tidak memperlambat otaknya yang sedang
signifikan terhadap pola asuh tumbuh dan menjemukan perasaan
demokratis yang artinya prestasi belajar kreatif, yang dibawa sejak lahir.
antara peserta didik yang mengalami
Hampir sebagian besar waktu
pola asuh permisif dan pola asuh
yang dimiliki peserta didik berada di
demokratis tidak berbeda atau dapat
lingkungan keluarga. Orang tua sudah
dikatakan relative sama. Sedangkan
sepatutnya memberi semangat,
pola asuh otoriter memiliki perbedaan
bimbingan dan memberi teladan yang
yang signifikan terhadap pola asuh
baik kepada anaknya. Perlu hubungan
demokratis yang artinya prestasi belajar
dan komunikasi yang baik antara orang
antara peserta didik yang mengalami
tua dengan anak-anaknya. Selain itu
pola asuh otoriter dan pola asuh
orang tua harus memberikan perhatian
demokratis berbeda atau tidak sama.
yang cukup terhadap anaknya karena
Dengan kata lain pola asuh orang tua

Jurnal Binomial Vol. 2 No. 1 Maret 2019 26


dapat mempengaruhi prestasi belajar. Pola asuh demokratis
Dengan demikian orang tua tidak hanya mempunyai dampak positif terhadap
cukup memberi makan, minum dan prestasi belajar biologi yang lebih besar
pakaian saja kepada anak-anaknya dibandingkan dengan pola asuh permisif
tetapi harus berusaha agar anaknya dan otoriter. Orang tua yang
menjadi baik, pandai, bahagia dan menerapkan pola pengasuhan
berguna bagi hidupnya dan masyarakat. demokratis memberikan anak
kebebasan dalam menentukan perilaku
Orang tua dituntut harus dapat
tetapi orang tua tetap memberikan
mengasuh, mendidik dan
arahan dan bimbingan sehingga dapat
mengembangkan semua potensi yang
menghasilkan akibat-akibat positif bagi
dimiliki anaknya agar secara jasmani
anak seperti anak ceria, mau menerima
dan rohani dapat berkembang secara
kritik dari orang lain, mempunyai
optimal. Masing-masing orang tua tentu
kepercayaan diri yang tinggi, mandiri,
saja memiliki pola asuh yang berbeda-
berorientasi pada prestasi, cenderung
beda terhadap anaknya. Hal ini sangat
untuk mempertahankkan hubungan
dipengaruhi oleh latar belakang
yang ramah terhadap teman sebaya,
pendidikan orang tua, mata pencaharian
bekerja sama dengan orang dewasa, bisa
hidup, keadaan sosial ekonomi, adat
mengatasi stress dengan baik dan
istiadat dan sebagainya.
mampu bertanggung jawab kepada
Selanjutnya hasil penelitian kehidupan sosialnya.
menunjukkan dari ketiga pola asuh yang
Orang tua yang menerapkan
umum diterapkan orang tua, pola asuh
gaya pengasuhan demokratis
demokratis merupakan pola asuh yang
menerapkan kontrol atas tindakan-
paling besar memberikan pengaruh
tindakan anak. Pemahaman anak
terhadap terhadap prestasi belajar
mengenai pentingnya mematuhi aturan
biologi peserta didik kelas VIII MTsN 2
menimbulkan kontrol diri, tanggung
Maros. Peserta didik yang orang tuanya
jawab, serta patuh. Dengan adanya
menerapkan pola asuh demokratis
kontrol atas tindakan anak akan
memiliki prestasi belajar dengan
membentuk peningkatan prestasi dan
kategori sangat baik sebanyak 6 dari 11
pengawasan dalam belajar anak, dimana
peserta didik dengan persentase 55%.
anak akan merasa didampingi dan diberi

Jurnal Binomial Vol. 2 No. 1 Maret 2019 27


perhatian. Orang tua yang memberikan membiarkan anak untuk mengatur
dukungan, penghargaan serta motivasi aktivitasnya sendiri dan tidak
pada anaknya dalam belajar akan mengontrol, berusaha mencapai sasaran
mampu meningkatkan semangat anak tertentu dengan memberikan alasan,
agar dapat belajar lebih giat, belajar tetapi tanpa menunjukkan kekuasaan.
dengan sungguh-sungguh dan tidak
Pola asuh permisif memberikan
mudah putus asa jika menghadapi
pengawasan yang sangat longgar,
kesulitan dalam belajar.
memberikan kesempatan pada anaknya
Pola asuh yang kedua untuk melakukan sesuatu tanpa
memberikan pengaruh terhadap pengawasan yang cukup dari orang tua.
terhadap prestasi belajar biologi peserta Orang tua cenderung tidak menegur
didik kelas VIII MTsN 2 Maros adalah atau memperingatkan apabila anak
pola asuh permisif. Peserta didik yang sedang menghadapi masalah atau
orang tuanya menerapkan pola asuh bahaya. Sehingga dapat menjadikan
demokratis memiliki prestasi belajar anak tidak patuh pada orang tua dan
dengan kategori sangat baik sebanyak 7 kurang kontrol diri.
dari 26 peserta didik dengan persentase
Kurangnya kontrol atas tindakan
27%.
anak akan mempengaruhi prestasi
Prestasi belajar peserta didik belajar dan pengawasan dalam belajar,
yang orang tuanya menerapkan pola dimana anak akan merasa tidak
asuh permisif presentasenya lebih didampingi dan diberi perhatian oleh
rendah dari pada peserta didik yang orang tua. Orang tua kurang
orang tuanya menerapkan pola asuh memberikan dukungan, penghargaan
demokratis. Orang tua yang memiliki serta motivasi pada anaknya dalam
pola asuh permisif berusaha berperilaku belajar sehingga dapat menurunkan
menerima dan bersikap positif terhadap semangat anak dalam belajar, mudah
keinginan-keinginan dan perilaku putus asa jika menghadapi kesulitan
anaknya, lebih pasif dalam persoalan dalam belajar dan akan menyebabkan
disiplin, hanya sedikit menggunakan anak kurang intens dalam mengikuti
hukuman, hanya sedikit memberi pelajaran sekolah.
tanggung jawab rumah tangga,

Jurnal Binomial Vol. 2 No. 1 Maret 2019 28


Dampak negatif dari pola asuh Orang tua yang otoriter sangat
ini anak bebas melakukan apa saja yang membatasi tingkah laku anak, tidak
diinginkan, kurang disiplin dengan mendukung dalam mengembangkan
aturan-aturan sosial yang berlaku. keinginan anaknya, sehingga
Namun apabila anak mampu perkembangan perubahan sosial anak
menggunakan kebebasan tersebut secara tidak dapat diharapkan mencapai hasil
bertanggung jawab, maka anak akan yang baik. Keinginan dan cita-cita anak
menjadi seorang yang mandiri, kreatif, tidak mendapat perhatian dan
inisiatif dan mampu mewujudkan kesempatan untuk bereksplorasi dan
aktualisasinya. bereksperimen sendiri.

Sedangkan jenis pola asuh yang Orang tua otoriter menentukan


paling sedikit memberikan pengaruh aturan dan standar tanpa diskusi pada
yang baik terhadap prestasi belajar anak, orang tua meminta anaknya harus
peserta didik kelas VIII MTsN 2 Maros menerima segala sesuatu tanpa
adalah pola asuh otoriter. Peserta didik pertanyaan serta cenderung berorientasi
yang orang tuanya menerapkan pola pada hukuman jika anak tidak
asuh otoriter tidak memiliki prestasi mematuhinya. Pada akhirnya hal-hal
belajar dengan kategori sangat baik tersebut akan menjadikan anak itu
dengan persentase 0% dan kategori tertekan jiwanya. Sehingga anak yang
sangat kurang ditemukan satu peserta berada dalam lingkungan keluarga
didik dengan persentase 6.7 %. seperti ini akan mempunyai sifat-sifat
kurang inisiatif, tidak percaya diri,
Pola asuh oteriter merupakan
pencemas, merasa takut, minder dalam
pola pengasuhan dengan orang tua yang
pergaulan, tetapi disisi lain anak bisa
tinggi tuntutan dan memaksa anak
memberontak, membangkang,
untuk selalu mengikuti perintah orang
menentang kewibawaan orang tua,
tua tanpa banyak alasan. Dalam pola
nakal, atau melarikan diri dari
asuh ini biasa ditemukan penerapan
kenyataan.
hukuman fisik dan aturan-aturan tanpa
merasa perlu menjelaskan kepada anak Dampak pola asuh otoriter jika
alasan dibalik aturan tersebut. diterapkan secara berlebihan akan
membuat anak tidak bahagia, ketakutan,

Jurnal Binomial Vol. 2 No. 1 Maret 2019 29


memiliki sikap acuh dalam belajar, 0.05 maka Ho ditolak dan Ha diterima
pasif, dan memiliki kemampuan maka dapat disimpulkan ada perbedaan
komunikasi yang lemah. Anak berada yg signifikan dalam prestasi belajar
dalam situasi di mana apa yang mereka biologi peserta didik antara peserta
lakukan berdasarkan rasa takut. Mereka didik yang berasal dari pola asuh
belajar karena takut mendapatkan permisif, pola asuh demokratis dan pola
hukuman. Kondisi seperti ini anak asuh otoriter dengan kata lain, ada
tidak merasa nyaman dalam belajar. pengaruh yang signifikan dari kelompok
Anak belajar tetapi pelajaran tersebut pola asuh permisif, pola asuh
tidak diingat dan dipahami oleh peserta demokratis dan pola asuh otoriter
didik sehingga akan berpengaruh buruk terhadap prestasi belajar biologi peserta
pada prestasi belajarnya disekolah. didik kelas VIII MTsN 2 Maros dan
jenis pola asuh orang tua yang
Semua pola asuh yang diberikan
memberikan pengaruh baik terhadap
oleh orang tua memiliki dampak
prestasi belajar adalah pola asuh
tersendiri bagi perilaku anak dan hal ini
demokratis.
sangat berkaitan dengan kedisiplinan
belajar pada anak. Orang tua yang tepat UCAPAN TERIMAKASIH
memilih pola asuh akan memberikan Ucapan terima kasih dan
perubahan positif dalam diri anak dan penghargaan yang setinggi-tingginya
lingkunganya sehingga pencapaian kepada: Prof. Nurul Ilmi Idrus, M.Sc.,
prestasi belajar anak disekolah juga Ph.D., Rektor Universitas Muslim
akan semakin bagus. Sebaliknya orang Maros, Hikmah Rusdi, S.Pd.,M.Pd.,
tua yang tidak tepat dalam menerapkan Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
pola asuh terhadap anaknya akan akan Pendidikan Universitas Muslim Maros,
menimbulkan dampak negatif terhadap Warda Murti, S.Pd.,M.Pd., Ketua
anaknya terutama pada hal belajar. Program Studi Pendidikan Biologi FKIP

KESIMPULAN Universitas Muslim Maros.

Berdasarkan hasil penelitian


yang telah dilakukan, hasil uji Anova
One Way menunjukkan Fhitung (10.968)
> Ftabel (3.186582) dan nilai Sig 0.000 <

Jurnal Binomial Vol. 2 No. 1 Maret 2019 30


DAFTAR PUSTAKA Terhadap Anak dalam keluarga.
Skripsi. Malang: UIN Maliki
Baharuddin,Wahyuni. 2012. Teori Malang.
Belajar & Pembelajaran.
Marlina, Ike. 2014. Pengaruh Pola Asuh
Yogyakarta: AR-RUZZ Media.
Orang Tua Terhadap
Casmini. 2007. Emotional Parenting. Kecerdasan Emosi Siswa Se-
Yogyakarta: P_Idea. Gugus II Kecamatan
Umbulharjo Yogyakarta.
Dariyo, Agoes. 2004. Psikologi Skripsi. Yogyakarta: Fakultas
Perkembangan Remaja. Bogor: Ilmu Pendidikan Universitas
Ghalia Indonesia. Negeri Yogyakarta.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2004. Pola Muhibbin, Syah. 2006. Psikologi
Komunikasi Orang Tua & Anak Belajar. Jakarta: PT Raja
dalam Keluarga. Jakarta: Grapindo Perasada.
Rineka Cipta.
Nasir, A. Muhajir. 2016. Statistik
Ernawati, dkk. 2014. Pengaruh Pola Pendidikan. Yogyakarta: Media
Asuh Orang Tua, Interaksi akademi
Teman Sebaya, dan Kecerdasan
Emosional terhadap Hasil Nisa, Afiatin. 2015. Pengaruh Perhatian
Belajar IPA pada Siswa Kelas Orang Tua dan Minat Belajar
VIII SMP Negeri Se-Kecamatan Siswa terhadap Prestasi Belajar
Mengwi. E-Journal Program Ilmu Pengetahuan Sosial. Faktor
Pascasarjana Universitas Jurnal Ilmiah Kependidikan,
Pendidikan . Volume 2, Nomor 1, hal. 1-9.

Esmoda dan Ekawarna. 2012. Pola Purwanto. 2003. Psikologi Pendidikan.


Asuh Orang Tua Demokratis, Bandung: Rosdakarya.
Interaksi Edukatif, dan
Rahmawati, Fitria. 2014. Hubungan
Motivasi Belajar. Jurnal Tekno
antara Pola Asuh Orang Tua dan
Pedagogi, Volume 2, Nomor 1,
Kebiasaan Belajar terhadap
hal. 1-10.
Prestasi Belajar Siswa SD Kelas
Gunarsa, Yulia Singgih. 2002. IV Semester Genap di
Psikologi Anak dan Remaja. Kecamatan Melaya-Jembrana.
Jakarta: BPK Gunung Mulia. E-Journal Mimbar PGSD
Universitas Pendidikan
Khajar, Mizan Ibnu. 2012. Pengaruh Ganesha, Volume 2, Nomor 1,
Lingkungan Keluarga Terhadap hal. 1-11.
Prestasi Belajar Siswa Kelas X
Program Keahlian Teknik Respati, Winanti Siwi, dkk. 2006.
Elektronika Smkn 1 Magelang Perbedaan Konsep Diri Antara
Tahun Pelajaran 2011/2012. Remaja Akhir yang
Jurnal. Mempersepsi Pola Asuh Orang
Tua Authoritarian, Permissive
Marcelina. 2003. Model Pola Asuh dan Authoritative. Jurnal
Orang Tua yang Melakukan Psikologi, Volume 4, Nomor 2,
Perkawinan Usia Muda hal. 128-129.

Jurnal Binomial Vol. 2 No. 1 Maret 2019 31


Rizki, Sari Devia, dkk. 2017. Hubungan Sugiyono. 2012. Metode Penelitian
Pola Asuh Orang Tua Dengan Kuantitatif Kualitatif dan R &
Prestasi BelajarAnak Usia D. Bandung: Alfabeta.
Sekolah Dasar Kelas II Dan III.
Jurnal Keperawatan, Volume Sunarti, Euis. 2004. Mengasuh Dengan
8, Nomor 1, hal. 74-84. Hati. Jakarta: Alex Media
Kamputindo Kelompok
Santika, Ida. 2017. Pengaruh Pola Asuh Gramedia.
Demkratis Orang Tua Terhadap
Kemandirian Belajar Pada Suryabrata, Sumadi. 2006. Psikologi
Siswa Kelas VIII SMP Negeri pendidikan. Jakarta: Raja
28 Bandae Lampung Tahun Grafindo Persada.
Pelajaran 2016/2017. Skripsi.
Wahyuning, Wiwit, dkk. 2003.
Bandar Lampung: Fakultas
Mengkomunikasikan Moral
Kegguruan dan Ilmu
Kepada Anak, Jakarta : PT Elex
Pendidikan Program Studi
Media Komputindo.
Bimbingan dan Konseling
Universitas Jambi. Widarini, Nilam. 2009. Relasi Orang
Tua dan Anak. Jakarta: Alex
Santrock, John W. 2007. Perkembangan
Media Kamputindo.
Anak. Jakarta: Salemba
Humanika. Yamin, Muh. 2015. Teori dan Metode
Pembelajaran. Malang:
Slemanto. 2003. Belajar dan Faktor-
Madani.
Faktor yang
Mempengaruhinya. Jakarta: Yana, Kiki. 2017. Pengaruh Pola Asuh
Rineka Cipta. Orang Tua Terhadap
Kedisiplinan Belajar Siswa di
Sugihartono, dkk. 2007. Psikologi
SMP Negeri 2 Muaro Jambi.
Pendidikan. Yogyakarta: UNY
Skripsi. Jambi: Fakultas
Press.
Kegguruan dan Ilmu
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan Program Studi
Kuantitatif Kualitatif dan R & Bimbingan dan Konseling
D. Bandung: Alfabeta. Universitas Jambi

Jurnal Binomial Vol. 2 No. 1 Maret 2019 32

Anda mungkin juga menyukai