Anda di halaman 1dari 56

PENGARUH LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MINAT BELAJAR

PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS X


DI SMA NEGERI 3 SOPPENG

1
Irma Yulianti
2
FakultasEkonomi, Universitas Negeri Makassar
Email: Irma98yulianti@gmail.com

ABSTRAK

IRMA YULIANTI, 2019. “Pengaruh Lingkungan Sekolah terhadap Minat Belajar pada
Mata Pelajaran Ekonomoi Siswa Kelas X di SMA Negeri 3 Soppeng”. Skripsi Program
Studi Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Makassar.
Pembimbing I: Dr. Mustari, S.E.,M.Si. dan Pembimbing II: Dr. Agus Syam, S.Pd.,
M.Si.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Lingkungan Sekolah


terhadap Minat Belajar pada Mata Pelajaran Ekonomi Soswa Kelas X di SMA Negeri 3
Soppeng. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Data yang
diperoleh melalui pembagian kuesioner dengan skala Likert. Populasi dalam penelitian
ini sebanyak 110 siswa di SMA Negeri 3 Soppeng sehingga yang menjadi sampel dalam
penelitian ini sebanyak 32 siswa. teknik analysis yang digunakan yaitu regresi linear
sederhana.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa lingkungan sekolah pada minat belajar


pada mata pelajaran ekonomi siswa kelas X di SMA Negeri 3 Soppeng berada pada
kategori tinggi. Minat belajar pada mata pelajaran ekonomi siswa kelas X di SMA
Negeri 3 Soppeng berada pada kategori sangat tinggi. Variabel lingkungan sekolah (X)
berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap minat belajar (Y) pada mata
pelajaran ekonomi siswa kelas X di SMA Negeri 3 Soppeng.

Kata Kunci : Lingkungan Sekolah, Minat Belajar.

1
Penulis
2
Fakultas dan universitas prnulis
2

I. PENDAHULUAN individu dan makhluk sosial (Sudjana

A. Latar Belakang dalam penelitian Ragilla 2016).

Pendidikan merupakan Dalam Undang-undang Nomor

kebutuhan dalam kehidupan manusia 20 Tahun 2003 tentang Sistem

yang memberikan bekal untuk Pendidikan Nasional, bab II pasal 3

menjalani kehidupan dan untuk disebutkan bahwa : pendidikan

menyiapkan kehidupan mendatang Nasional berfungsi mengembangkan

yang lebih baik. Untuk mewujudkan kemampuan dan membentuk watak

ini semua pendidikan seharusnya serta peradaban bangsa yang

mempersiapkan bekal yang baik dalam bermartabat dalam rangka

mengelolah akal dan pikiran manusia mencerdaskan kehidupan bangsa,

melalui proses pembelajaran. Proses bertujuan untuk berkembangnya

pembelajaran merupakan suatu potensi siswa agar menjadi manusia

kegiatan melaksanakan kurikulum yang beriman dan bertaqwa kepada

suatu lembaga pendidikan, agar dapat Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak

mempengaruhi siswa mencapai tujuan mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,

pendidikan yang telah ditetapkan. mandiri, dan menjadi warga negara

Tujuan pendidikan pada dasarnya yang demokratis serta bertanggung

mengatur siswa menuju pada jawab.

perubahan-perubahan tingkah laku Pemahaman siswa terhadap

baik intelektual, moral maupun sosial suatu materi, sangatlah dipengaruhi

agar dapat hidup mandiri sebagai oleh kemampuan pendidik dalam


3

pembelajaran. Namun kenyataannya lebih mudah dalam memahami materi

kondisi pendidikan pada saat ini lebih yang disampaikan oleh pendidik. Agar

banyak didominasi oleh pembelajaran pembelajaran tersebut dapat tercapai

yang menintikberatkan pada diperlukan pemilihan strategi

pembelajaran konvensional seperti pembelajaran yang tepat.

ceramah sehingga kurang merangsang Pembelajaran ekonomi

potensial diri siswa dalam merupakan proses pemberian

pembelajaran sehingga pemahaman pengalaman belajar kepada siswa

siswa yang diperoleh tidak optimal. melalui serangkaian kegiatan yang

Tercapai atau tidaknya tujuan terencana sehingga siswa memperoleh

pembelajaran dapat dilihat dari kompetensi tentang bahan ekonomi

pemahaman siswa setelah proses yang dipelajari. Adanya penggunaan

pembelajaran selesai. Pemahaman strategi pembelajaran yang tepat dan

siswa dipengaruhi oleh kemampuan sesuai dengan kondisi siswa di dalam

siswa dan tinggi rendahnya atau efektif kelas tentunya akan memberikan

atau tidaknya proses pembelajaran. pemahaman siswa yang baik pula.

Pembelajaran yang tepat dapat Siswa yang telah memiliki

mengoptimalkan pemahaman siswa, kecendrungan yang mengikuti

karena dengan pembelajaran yang pembelajaran dengan baik

tepat akan menjadikan aktivitas siswa dimungkinkan mempunyai

dan suasana pembelajaran menjadi pemahaman belajar yang tinggi,

cerah dan hidup sehingga siswa akan sedangkan siswa yang pasif cenderung
4

untuk dapat memahami pembelajaran yang besar dan penting pengaruhnya

yang diberikan. terhadap pembelajaran ekonomi salah

Materi pelajaran ekonomi satunya yaitu lingkungan sekolah.

merupakan salah satu ruang lingkup Lingkungan sekolah

dari pembelajaran ilmu pengetahuan merupakan salah satu faktor yang

sosial yang menfokuskan diri pada mempengaruhi hasil belajar siswa.

kemampuan pendidik dalam Lingkungan sekolah seperti para guru,

mengembangkan kemampuan staf administrasi, dan teman-teman

pemahaman siswa terutama dalam sekelas dapat mempengaruhi

menelaah peristiwa ekonomi dan pembelajaran siswa. Lingkungan

masalah ekonomi. Melalui sekolah meliputi keadaan fisik

pembelajaran ekonomi siswa meliputi keadaan fisik sekolah, sarana

diharapkan mampu untuk memahami dan prasaran di dalam kelas, keadaan

fakta yang terjadi di lapangan, gedung, sekolah dan sebagainya.

peristiwa ekonomi yang terjadi di Menurut Slameto (2013:64) “faktor

lingkungannya serta untuk lingkungan sekolah yang

pengetahuan cara berfikir dan mempengaruhi belajar meliputi

kemampuan menilai keunggulan metode mengajar, kurikulum, relasi

dalam kegiatan ekonomi. guru dengan siswa, relasi siswa dengan

Pembelajaran ekonomi untuk siswa siswa, disiplin sekolah, pembelajaran

berkaitan erat dengan lingkungan dan waktu sekolah, standar

belajar siswa itu sendiri. Lingkungan pembelajaran di atas ukuran, keadaan


5

gedung, metode belajar dan tugas membuang sampah sembarangan,

rumah”. siswa yang tidak disiplin terhadap

Lingkungan dalam pendidikan perturan sekolah, rendahnya gotong

adalah lingkungan sekolahnya. Di era royong, dan kurangnya patisipasi

globalisasi ini, pendidikan merupakan terhadap siswa lain yang berusaha

suatu kebutuhan penting di kehidupan membuat tugas sedangkan yang lain

masyarakat. Melalui proses hanya mencontek saja.

pendidikan, kemampuan bakat dan Kendala yang dihadapi oleh

keterampilan dapat terasah secara guru maupun pihak sekolah dalam

optimal sehingga diharapkan mendidik siswa untuk meningkatkan

menghasilkan sumber daya manusia prestasi belajar siswa. Permasalahn

yang berkualitas. Sehingga dalam yang terjadi di sekolah ini cukup

pelaksanaan di sekolah diperlukan kompleks terutama kurangnya minat

pengembangan pembelajaran yaitu belajar siswa sehingga berdampak

inovasi pendidikan. pada prestasi siswa kelas X di SMA

Berdasarkan observasi awal Negeri 3 Soppeng pada mata pelajaran

yang dilakukan pada SMA Negeri 3 Ekonomi. Dalam hal preoses

Soppeng terhadap lingkungan masih pembelajaran dapat dilihat indikator

sangat cenderung menunjukan dimana minat belajar itu diukur dari kesiapan

kurangnya kesadaran siswa, meras siswa dalam menerima pelajaran

enggan dan kurang peduli terhadap (masih banyak siswa yang sering lupa

lingkungan sekolah, seperti siswa yang membawa buku pelajaran), kehadiran


6

siswa bagi yang mengikuti dengan mengetahui adanya tidaknya

pembelajaran (keterlamabatan yang pengaruh lingkungan sekolah terhadap

sering dilakukan), kemampuan siswa pembelajaran ekonomi siswa, maka

dalam menjawab pertanyaan (adapun baik siswa dapat melakukan berbagai

yang bersemangat untuk mengerjakan upaya untuk menumbukan dan

pertanyaan yang diberikan tetapi ada meningkatkan pembelajaran ekonomi

juga yang sering menyontek), siswa. Untuk mengetahui ada tidaknya

semangat siswa dalam menjawab pengaruh lingkungan sekolah terhadap

pertanyaan (mereka masih malu-malu pemebelajaran ekonomi siswa, maka

mengangkat tangan menjawab peneliti tertarik melakukan penelitian

petanyaan dari guru) , perhatian siswa dengan judul “PENGARUH

dalam pembelajaran (kebanyakan tidak LINGKUNGAN SEKOLAH

mempehatikan pelajaran dan adapun TERHADAP MINAT BELAJAR

hanya memilih diam saja), ketekunan PADA MATA PELAJARAN

siswa dalam mengerjakan soal-soal EKONOMI SISWA KELAS X DI

latihan (dalam hal ini siswa SMA NEGERI 3 SOPPENG”.

mengerjakan sebisa mereka) , dan rasa B. Rumusan Masalah

ketertarikan siswa untuk menjawab Berdasarkan permasalahan

pertanyaan (kecenderungan siswa yang telah diuraikan diatas, rumusan

malu untuk menjawab). masalah yang dapat diajukan untuk

Penelitian ini sangat penting, menyusun kerangka analisis penelitian

berdasarkan paparan di atas maka ini adalah sebagai berikut :


7

1. Bagaimana kondisi lingkungan 2. Untuk mengetahui kondisi minat

sekolah pada mata pelajaran pada mata pelajaran ekonomi siswa

ekonomi siswa kelas X di SMA kelas X di SMA Negeri 3 Soppeng.

Negeri 3 Soppeng? 3. Untuk mengetahui ada pengaruh

2. Bagaimana kondisi minat belajar yang signifikan antara lingkungan

pada mata pelajaran ekonomi siswa sekolah terhadap minat belajar

kelas X di SMA Negeri 3 pada mata pelajaran ekonomi kelas

Soppeng? X di SMA Negeri 3 Soppeng.

3. Apakah ada pengaruh yang D. Manfaat Penelitian

signifikan antara sekolah terhadap Dari hasil peneltian ini

minat belajar pada mata pelajaran diharapakan dapat memberikan

ekonomi kelas X di SMA Negeri 3 manfaat baik secara teoritis maupun

Soppeng? praktis. Manfaat teoritis berarti bahwa

C. Tujuan Penelitian hasil peneltian bermanfaat untuk

Berdasarkan rumusan masalah mengembangkan ilmu pengetahuan

yang telah du uraikan, maka yang dengan objek penelitian. Sedangakan

menjadi tujuan dari penelitian ini manfaat praktis ialah manfaat yang

adalah : bersifat ptaktik.

1. Untuk mengetahui kondisi a. Manfaat Teoritis

lingkungan sekolah pada mata 1) Hasil penelitian ini diharapkan

pelajaran ekonomi siswa kelas X di dapat memberikan kontribusi

SMA Negeri 3 Soppeng. dalam perkembangan ilmu


8

pengetahuan dan ilmu Penelitian ini dapat dijadikan

pendidikan. sebagai bahan referensi ilmiah

2) Hasil penelitian ini juga bagi pihak-pihak yang berniat

diharapkan dapat menjadi dan tertarik untuk

bahan referensi bagi penelitian mengembangkan penelitian ini

selanjutnya. selanjutnya.

b. Manfaat Praktis
II. TINJAUAN PUSTAKA
Hasil penelitian ini diharapkan
1. Minat Belajar
dapat digunakan sebagai bahan
a. Pengertian Minat Belajar
masukan kepada siswa dalam
Menurut Slameto (2015:180)
menerapkan lingkungan sekolah di
”Minat adalah suatu rasa lebih suka
minat belajar.
dan rasa ketertarikan pada suatu hal
1) Bagi Peneliti
atau aktivitas, tanpa ada yang
Penelitian ini diharapkan dapat
menyuruh. Pada dasarnya minat
menambah wawasan ilmu
merupakan penerimaan akan suatu
pengetahuan, sebagai bekal
hubungan antara diri sendiri dengan
menjadi pendidik dimasa yang
sesuatu diluar diri. Semakin kuat atau
akan datang, dan memberikan
dekat hubungan tersebut, semakin
pengalaman belajar dalam
besar minat”. Menurut Sardiman
menumbuhkan kemampuan
dalam Susanto (2016:57) ”Minat
dan keterampilan meneliti.
adalah suatu kondisi yang terjadi
2) Bagi mahasiswa
9

apabila seseorang melihat ciri-ciri atau Dalam kegiatan belajar

arti sementara situasi yang mengajar minat besar pengaruhnya

dihubungkan dengan keinginan- terhadap hasil belajar siswa. Karena

keinginan atau kebutuhan-kebutuhan minat yang besar terhadap sesuatu

sendiri”. Menurut Susanto (2016:58) merupakan modal yang

”Minat merupakan dorongan dalam 2. Desain Penelitian

diri seseorangatau faktor yang Penelitian ini adalah penelitian

menimbulkan ketertarikan atau yang bersifat expost-facto katena data

perhatian seecara efektif yang yang diperoleh adalah data hasil dari

menyebabkan diilihnya suatu objek peristiwa yang sudah berlangsung,

atau kegiatan yang menguntungkan, sehingga penliti hanya mengungkap

menyenangkan dan lama-lama akan fakta berdasarkan pengukuran gejala

mendatangkan kepuasan dalam yang telah ada pada responden.

dirinya”. Metode penelitian yang digunkaan

Dari pengertian di atas dapat dalam penelitian ini adalah kuantitatif-

disimpulkan minat adalah deskptif. Metode kuantitatif adalah

kecenderungan rasa suka atau data dalam bentuk angka-angka dan

ketertarikanterhadap sesuatu tanpa menggunakan analisis statistic melalui

terpaksa. Kegiatan yang diminat pengujain hipotesis. Sementara metode

seseorang, diperhatikan terus menerus dekskriptif adalah mendepskripdikan

yang disertai dengan rasa senang. atau menggambakan adata yang telah

terkumpul sebagaimana adanya tanpa


10

bermaksud membuat kesimpulan yang menggunakanangket dengan beberapa

belaku untuk umum dan generasi. indikator.

A. Definisi Operasional dan Adapun indikator lingkungan

Pengukuran Variabel sekolah sebagai berikut:

Dari judul penelitian terlihat a. Hubungan antara guru dengan

terdapat dua variabel, yaitu variabel siswa

bebas X (Lingkungan Sekolah) dan Proses belajar mengajar terjadi

variabel terikat Y (Minat Belajar). antara guru dengan siswa. Proses

Untuk mengetahui indikator-indikator tersebut dipengaruhi oleh

yang diambil daro teori-teori tentang hubungan yang ada dalam proses

lingkungan sekolah dan minat belajar, itu sendiri. Di dalam hubungan

sehingga diperoleh indikatornya guru dengan siswa yang baik,

sebagai berikut: siswa yang menyukai gurunya,

1. Lingkungan Sekolah juga akan menyukai mata pelajaran

Lingkungan sekolah yang diberikan sehingga siswa

merupakan suatu keadaan yang ada berusaha mempelajari sebaik-

dalam sekitar sekolah yangmemiliki baiknya.

makna dan pengaruh tertentu kepada b. Hubungan antara siswa dengan

siswa berupa pelaksanaan kegiatan siswa lain

belajar dan dapat mempengaruhi Siswa yang mempunyai sifat-sifat

prestasi belajar siswa. Lingkungan atau tingkah laku yang kurang

sekolah dalam penelitian ini diukur menyenangkan teman lain,


11

mempunyai rasa rendah diri atau dan mengembangkan bahan

sedang mengalami tekanan batin, pelajaran itu. Kurikulum yang

akan menganggu hubungan siswa terlalu padat di atas kemampuan

satu dengan yang lainnya. Hal siswa, tidak sesuai dengan bakat,

tersebut dapat berakibat minat, dan perhatian siswa

diasingkannya siswa dari merupakan kurikulum yang tidak

kelompok. Apabila hal ini semakin baik.

parah, akan menganggu belajar

siswa dan membuatnya malas ke e. Disiplin sekolah

sekolah. Kedisiplinan sekolah erat

c. Alat belajar hubungannya dengan kerajinan

Dengan cara belajar yang tepat siswa dalam sekolah dan juga

akan efektif pula hasil belajar dalam belajar. Kedisiplinan

siswa. Siswa perlu belajar secara sekolah juga mencakup

teratur setiap hari, dengan kedisiplinan guru dan pegawai/

pembagian waktu yang baik. karyawan sekolah. Dalam proses

d. Kurikulum belajar mengajar, kedisiplinan

Diartikan sebagai sejumlah sangat diperlukan demi kemajuan

kegiatan yang diberikan kepada belajar peserta didik.

siswa. Kegiatan itu sebagian besar f. Kondisi gedung.

adalah menyajikan bahan pelajaran Dengan jumlah siswa yang banyak

agar siswa menerima, menguasai serta variasi karakteristik mereka


12

masing-masing menuntut keadaan 2. Minat Belajar

gedung dewasa ini harus memadai Minat belajar adalah perasaan

di dalam setiap kelas. senang, keinginan atau

Pengkuran variabel lingkungan kemauandisertai perhatian dan

sekolah menggunakan angket tertutup keaktifan yang disengaja, sehingga

dengan skala likert. Untuk penskoran melahirkanperubahan tingkah laku,

dari tiap jawaban yang diberikan baik berupa pengetahuan, sikap dan

responden. keterampilan.

Tabel 3.1 Skor Alternatif Jawaban Adapun indikator minat belajat

Kuesioner (Angket) untuk variabel sebagai berikut:

lingkungan sekolah a. Perasaaan senang

Pernyataan Pernyataan Pada umumnya individu yang suka

Positif Negatif pada sesuatu disebabkan karena

Alternatif Skor Alternatif Skor adanya minat. Biasanya apa yang

Jawaban Jawaban paling disukai mudah sekali untuk

Sangat 5 Sangat 1 diingat. Sama halnya dengan siswa


Setuju 4 Setuju 2
Setuju 3 Setuju 3 yang berminat pada sesuatu mata
Ragu-ragu 2 Ragu-ragu 4 pelajaran tertentu akan menyukai
Tidak 1 Tidak 5
Setuju Setuju pelajaran. Kesukaan ini tampak
Sangat Sangat
Tidak Tidak dari kegairahan dan inisiatifnya
Setuju Setuju
dalam mengikuti pelajaran

tersebut. Kegairahan dan inisiatif


13

ini dapat diwujudkan dengan bertnya, dan aktif menjawab

berbagai usaha yang dilakukan pertanyaan dari guru.

untuk menguasai ilmu pengetahuan c. Perhatian Siswa

yang terdapat dalam mata pelajaran Minat dan perhatian merupakan

tersebut dan tidak merasa lelah dan dua hal ynag dianggap saka dalam

putus asa dalam mengembangkan penggunaan sehari-hari, perhatian

penegetahuan dan selalu siswa merupakan konsentrasi siswa

bersemanagat, serta bergembira terhadap pengamatan dan

dalam mengerjakan tugas ataupun pengertian, dengan

soal yang berkaitan dengan mengesampingkan yang lian.

pelajaran yang diberikan guru di Siswa memliki minat pada objek

sekolah. Contohnya yaitu senang tertentu maka dengan sendirinya

mengikuti, tidak ada perasaan akan memperhatikan objek

bosan, dan hadir saat pelajaran. tersebut. Contoh: mendengarkan

b. Keterlibatan Siswa penjelasan guru dan mencatat

Ketertarikan seorang akan objek materi.

yang mengakibatkan orang d. Ketertarikan Siswa

tersebut senang dan tertarik untuk Berhubung dengan adanya

melakukan atau menegrjakan dorongan siswa terhadap

kegiatan dari objek tersebut. ketertarikan pada semua benda,

Contoh: aktif daalm diskusi, aktif orang, kegiatan atau biasa berupa

pengalaman aktif yang dirangsang


14

oleh kegiatan itu sendiri. Contoh: Setuju 3 Setuju 3


Ragu-ragu 2 Ragu-ragu 4
antusias dalam mengikuti Tidak 1 Tidak 5
Setuju Setuju
pelajaran, tidak menunda tugas
Sangat Sangat
dari guru. Tidak Tidak
Setuju Setuju
Pengkuran variabel lingkungan

sekolah menggunakan angket tertutup B. Populasi dan Sampel

dengan skala likert. Untuk penskoran 1. Populasi

dari tiap jawaban yang diberikan Menurut Sugiyono (2013: 117)

responden. populasi adalah generalisasi yang

Tabel 3.2 Skor Alternatif Jawaban terdiri atas obyek/subyek yang

Kuesioner (Angket) untuk variabel mempunyai kualitas dan karakteristik

minat belajar tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya.

Populasi dalam penelitian ini

adalah siswa kelas X pada SMA

Pernyataan Pernyataan Negeri 3 Soppeng. Adapun gambaran

Positif Negatif populasi dalam penelitian ini, dapat

Alternatif Skor Alternatif Skor dilihat pada table 2 di bawah ini :

Jawaban Jawaban Tabel 3.3 Gambaran Populasi Siswa


Kelas X
Sangat 5 Sangat 1
Setuju 4 Setuju 2 No Kelas Banyak Siswa
1. X IPS 1 26
15

2. X IPS 2 27 harus representatif (mewakili)”. Oleh


3. X IPA 1 29
4. X IPA 2 28 karena itu, agar sampel yang diambil
Jumlah 110
Sumber : Hasil Observasi (2019) dapat representative maka perlu

2. Sampel dilakukan teknik sampling. Menurut

Menurut (Sugiyono, 2016:81) Morissan (2012:113) “teknik sampling

menegemukakan bahwa sampel adalah adalah suatu teknik penarikan sampel”

bagian dari jumlah dan karakteristik Teknik sampling yang

yang dimiliki oleh populasi tersebut. digunakan dalam penelitian ini adalah

Pengukuran sampel merupakan suatu teknik probality sampling dengan jenis

langkah untuk menentukan besarnya sample random sampling. Menurut

sampel yang diambil dalam Morissan (2012:113) “probality

melaksanakan penelitian suatu objek. sampling merupakan teknik penarikan

Untuk menentukan besarnya sampel sampel probalitas dilakukan dengan

bisa dilakukan dengan statistik atau cara memilih atau menarik sampel

berdasarkan estimasi penelitian. secara acak (random) dari suatu daftar

Pengambilan sampel ini harus yang berisi seluruh nama anggota

dilakukan sedemikian rupa sehingga populasi yang tengah diambil

diperoleh sampel yang benar-benar sampelnya. Lebih lanjut Yusuf

dapat berfungsi atau dapat (2014:153) menjelaskan bahwa sample

menggambarkan keadaan populasi random sampling merupakan dasar

yang sebenarnya, dengan istilah lain dalam pengambilan sampel random


16

yang lain. Pada prinsipnya dilakukan = = =( = 31,65 =


. ).( , )

dengan cara undian atau acak. 32 Sampel Responden


Dalam penelitian ini, karena Dari jumlah sampel sebanyak
jumlah populasi lebih dari 100 orang, 32 responden tersebut kemudian
maka penarikan sampel dalam ditentukan jumlah masing-masing
penelitian ini menggunkan sample sampel dari setiap kelas X IPS 1, X
secara acak Random Sampling, IPS 2, X IPA 1, dan IPA 2 yang ada di
sedangkan teknik pengambilan sampel SMA Negeri 3 Soppeng secara
menggunakan rumus dari Taro Proportionate Random Sampling
Yamane atau Slodivina dalam Ridwan dengan rumus :
(2009:254) sebagai berikut :
ni = .
N
=
N. d + 1 dimana : ni = jumlah sampel

Dimana : n = jumlah menurut stratum.

sampel n= jumlah sampel seluruhnya

N= Jumlah Populasi = 110 Ni = jumlah populasi menurut stratum

d2 = Presisi (ditetapkan 15% dengan N= Jumlah populasi seluruhnya

tingkat kepercayaan 85%) Berdasarkan rumus di atas,

Berdasarkan rumus tersebut maka diperoleh jumlah sampel

tersebut diperoleh jumlah sampel menurut masing-masing strata

sebagai berikut : sebagian berikut :


17

1) Kelas X IPS 1 = x 32 = Teknik ini digunakan untuk

melakukan pengamatan dan pencatatan


7,5 dibulatkan menjadi 8
langsung secara sistematis terhadap
2) Kelas X IPS 2 = x 32 =
keadaan yang terjadi di SMA Negeri 3
7,8 dibulatkan menjadi 8
Soppeng
3) Kelas X IPA 1 = x 32 =
2. Wawancara
8,4 dibulatkan menjadi 8 Merupakan teknik yang

4) Kelas X IPA 2 = x 32 = dilakukan oleh peneliti untuk

8,1 dibulatkan menjadi 8 memperoleh informasi dari informasi

Berikiut ini gambaran keadaan yang berkompeten terhadap masalah

sampel dari populasi yang ada inti.

Tabel 3.4 Sampel penelitian 3. Angket (Kuesioner)


No Kelas Populas Sampel
i Merupakan teknik utama
1. X IPS 1 26 8
2. X IPS 2 27 8 Karena dengan menggunakan angket
3. X IPA 1 29 8
4. X IPA 2 28 8 diharapkan mampu memperoleh
Jumlah 110 32
sebagian besar data yang

C. Teknik Pengumpulan Data diperlukan.Sejumlah pernyataan

Adapun teknik pengumpulan tertulis yang digunakan untuk

data yang digunakan dalam penelitian memperoleh informasi dari responden.

ini adalah : Dengan menggunakan jenis angket

1. Obsevasi tertutup yang sebagai responden dalam

penelitian ini adalah kelas X SMA


18

Negeri 3 Soppeng dengan jumlah kemudian dikembangkan dalam

responden 35 orang peserta didik. indikator-indikator yang selanjutnya

4. Dokumentasi dituangkan ke dalam butir-butir

Merupakan usaha untuk pernyataan. Pengukuran angket

memperoleh data melalui pencatatan menggunakan Skala Likert yang

dari sejumlah dokemen atau bukti- dimodifikasi menjadi lima alternatif

bukti tertulis. Teknik ini digunakan jawaban untuk menentukan skor

dalam upaya melengkapi data instrumen dan menghindari jawaban

sekunder yang dibutuhkan, yakni yang ragu dari responden. Pernyataan

berupa bahan informasi lain yang yang disusun secara acak, dan

benar seperti : data gambaran lokasi responden tinggal memberikan tanda

penelitian, struktur organisasi di SMA (√) pada pilihan jawaban yang

Negeri 3 Soppeng. tersedia. Data yang diperoleh

D. Instrumen Penelitian berwujud kuantitatif sehingga setiap

Instrumen yang digunakan jawaban diberi skor.

berupa lembar kuesioner (angket) Tabel 3.5 Kisi-kisi Angket

untuk mendapatkan informasi yang Lingkungan Sekolah

dibutuhkan dalam penelitian. Variab No. Item


Indikator Pertanyaan
Informasi yang dimaksud adalah el Nega
Positif
tif
Lingkungan Sekolah dan Minat Lingku 1. Hubung 1,2,3,4
an
Belajar. Penyusunan instrumen ngan antara 5,6,7,
berdasarkan pada kerangka teori yang guru 8
19

Sekola dengan 9,10,11, E. Analisis Instrumen Penelitian


siswa 12
h (X) 2. Hubung 13,15 14,16 1. Uji Validitas
an siswa 17,19 18,20
Uji validasi digunakan untuk
dengan 21,22 23,24
siswa mengukur sah dan valid tidaknya suatu
lain
3. Alat kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan
belajar
4. Kurikul valid jika pernyataan pada kuesioner
um
mampu mengungkapkan sesuatu yang
5. Disiplin
sekolah akan diukur oleh kuesioner tersebut
6. Kondisi
gedung (Ghozali,2006). Data yang diperoleh

dari uji tersebut kemudian diuji


Tabel 3.6 Kisi-kisi Angket Minat
validitasnya dengan bantuan SPSS For
Belajar
Windows Reakeas dengan kriteria
Varia No. Item
Indikator Pertanyaan dalam pengukuran kuesioner sebagai
bel Nega
Positif berikut
tif
Minat 1. Perasaa 25,26,27
,28 Jika rhitung ≥ rtabel maka
n
Belaja Senang 29,30,31
,32 pernyataan tersebut dinyatakan valid
2. Keterta
r (Y) 33,34,35
rikan ,36 Jika rhitung ≤ rtabel maka
Siswa 37,38,39
3. Peneri ,40 pernyataan tersebut dinyatakan tidak
maan
valid
Siswa
4. Keterta a. Uji Validitas Lingkungan
rikan
Siswa Sekolah
20

Uji validitas untuk lingkungan 19 0,000 0,681 0,0349 Valid


20 0,003 0,516 0,0349 Valid
sekolah berisi 24 item pernyataan.hasil 21 0,000 0,649 0,0349 Valid
22 0,007 0,469 0,0349 Valid
pehitungan korelasi untuk item setiap
23 0,018 0,417 0,0349 Valid
butir pernyataan dengan total skor 24 0,004 0,495 0,0349 Valid
Sumber : Hasil olah data angket 2019
veriabel lingkungan sekolah dapat
Hasil pengujian validitas item
dilihat sebagai berikut:
kuesioner menunjukkan bahwa 24
Tabel 3.7 Uji Validitas Lingkungan
pernyataan dinyatakan valid (korelasi
Sekolah
atau R Hitung lebih besar dari nilai
Pe Tingk Rhitu Rtabel Statu
rn at ng s batas minimum atau R Tabel dari
ya Signif
jumlah responden sebanyak 32).
ta ikan
an b. Uji Validitas Minat Belajar
1 0,000 0,649 0,0349 Valid
2 0,004 0,495 0,0349 Valid Uji validitas untuk minat
3 0,029 0,387 0,0349 Valid
4 0,000 0,615 0,0349 Valid belajar berisi 16 item penyataan. Hasil
5 0,000 0,695 0,0349 Valid
perhitungan korelasi untuk item setiap
6 0,000 0,769 0,0349 Valid
7 0,010 0,447 0,0349 Valid butir pernyataan dengan total skor
8 0,000 0,695 0,0349 Valid
9 0,007 0,469 0,0349 Valid variabel minat belajar dapat dilihat
10 0,003 0,516 0,0349 Valid
11 0,018 0,417 0,0349 Valid sebagai berikut:
12 0,000 0,615 0,0349 Valid
Tabel 3.8 Uji Validitas Minat Belajar
13 0,000 0,758 0,0349 Valid
14 0,001 0,553 0,0349 Valid Pe Tingk Rhitu Rtabel Status
15 0,000 0,649 0,0349 Valid rn at ng
16 0,000 0,832 0,0349 Valid ya Signif
17 0,000 0,761 0,0349 Valid ta ikan
18 0,000 0,769 0,0349 Valid an
21

1 0,000 0,655 0,0349 Valid instrumen yang sudah reliabel yaitu


2 0,000 0,665 0,0349 Valid
3 0,000 0,750 0,0349 Valid yang akan menghasilkan data yang
4 0,000 0.618 0,0349 Valid
dipercaya. Instrumen yang reliabel
5 0,000 0,682 0,0349 Valid
6 0,000 0,650 0,0349 Valid adalah walaupun berkali-kali diambil
7 0,000 0,750 0,0349 Valid
8 0,000 0,735 0,0349 Valid hasilnya tetap sama, jadi reliabilitas
9 0,000 0,843 0,0349 Valid
10 0,000 0,810 0,0349 Valid adalah sejauh mana hasil pengukuran
11 0,000 0,743 0,0349 Valid
terjadi apabila pengukuran dilakukan
12 0,000 0,585 0,0349 Valid
13 0,000 0,676 0,0349 Valid pada kelompok subjek yang sama.
14 0,000 0,734 0,0349 Valid
15 0,000 0,748 0,0349 Valid Pengujian reliabilitas dengan
16 0,001 0,546 0,0349 Valid
bantuan SPSS for 21 Windows
Sumber : Hasil olah data angket 2019
terhadap 32 siswa kelas X. Butir
Hasil pengujian validitas item
pernyataan yang sudah dikatakan valid
kuesioner menunjukkan bahwa 16
dalam uji validitas ditentukan
pernyataan dinyatakan valid (korelasi
rebilitasnya dengan kriteria sebagai
atau R Hitung lebih besar dari nilai
berikut:
batas minimum atau R Tabel dari
a) Jika ralpha beridi positif
jumlah responden sebanyak 32).
dan nilai ralpha ≥ rtabel,
2. Uji Reliabilitas
maka pernyataan reliabel
Suatu instrumen cukup dapat
b) Jika ralpha bernilai
dipercaya untuk digunakan sebagai
negative dan nilai ralpha ≤
alat pengumpul data karena instrumen
rtabel, maka pernyataan
itu baik. Instrumen yang baik adalah
tidak reliabel. Variabel
22

dinyatakan baik jika instrument penelitian yang mengukur

memiliki nilai Cronbach’s lingkungan sekolah dinyatakan reabel.

Alpha > 0,60. Uji realinilitas koefisien reability alpha

Uji reabilitas untuk variabel (r hitung = 0,762) lebih besar dari 0,60

lingkungan sekolah dan minat belajar sehingga dapat disimpulkan bahwa 16

dapat dilihat tabel berikut: item instrument penelitian yang

mengukur minat belajar dinyatakan

Tabel 3.9 Uji Rebilitas reabel. Dari hasil tersebut sehingga

N Variabe R R Status kedua variabel (X) dan (Y) dapat

o l Hitu Tabel digunakan dalam pengujian hipotesis.

ng F. Teknik Analisis Data

1 Lingkun 0,74 0,60 Reliabel Analisis data dalam suatu


gan 9 penelitian merupakan salah satu dari
Sekolah
keseluruhan proses penelitian yang
2 Minat 0,76 0,60 Reliabel
Belajar 2 cukup penting. Hal demikian
Sumber: Hasil olah data angket, 2019 dikarenakan data yang diperoleh akan
Hasil uji realibilitas diolah untuk mengetahui hasil dari
menunjukkan bahwa variabel penelitian yang dilakukan.
lingkungan sekolah (X) menunujukkan Adapun teknik analisis data
koefisien reability alpha (r hitung = yang digukan pada penelitian ini
0,749) lebih besar dari 0,06 sehingga adalah dapat melakukan analisis
dapat disimpulkan bahwa 24 item
23

statistik deskriptif dan analisis statistik Menurut Sugiyono (2015:36)

interfensial. penetapan jumlah kelas interval,

1. Analisis Statistik Deskriptif rentang data, dan panjang kelas

Statistik desktiptif adalah ditentukan dengan rumus sebagai

statistik yang berfungsi untuk berukut :

mendiskripsiskan/ memberi gambaran a) Jumlah kelas interval dapat


dihitung dengan rumus
terhadap objek yang diteliti melalui sturges, K=1+3,3 log n.
Dimana k adalah jumlah
data sampel atau populasi senagaimana interval, n adalah data, dan
log adalah logaritma.
adanya, tanpa melakukan analisis dan b) Tentang data = data
terbesar – data terkecil + 1
membuat kesimpulan yang berlaku c) Panjang kelas = panjang
data / jumlah kelas interval
untuk umum Sugiyono (2015:199).

Analisis statistik deskriptif digunakan 2. Analisis Statistik Inferensial

untuk mengetahui gambaran umum Analisis ini digunakan untuk

mengenai variabel lingkungan sekolah menguji pengaruh variabel bebas yaitu

(X) dan minat belajar (Y). Jenis daya lingkungans ekolah terhadap variabel

dalam penelitian ini adalah data terikat yaitu minat belajar siswa pada

numerik. Maka analisis deskriptif akan mata pelajaran ekonomi, adapun

dicari mean, nilai maksimum, nilai langkah-langkah yang ditempuh

minimum, dan standar deviasi dengan adalah:

menggunakan bantuan SPSS versi 21 a. Uji Prasyarat Analisis

yang selanjutnya disajikan dalam

bentuk table distibusi frekuensi.


24

Uji prasyarat analisis ayng Data penelitian dikatakan

digunakan pada penlitian ini meliputi menyebar normal atau memenuhi uji

uji nomalitas data dan uji linearitas. normalitas apabila nilai Asymp.Sig (2-

1) Uji Normalitas Data tailed) variabel berada di atas 0,05.

Data uji nomalitas adalah Sebaliknya jika nilai Asymp.Sig (2-

pengujian tentang kenormalan tailed) variabel berada dibawah 0,05,

distribusi data sehingga dapat dipakai maka data tersebut tudak berdistribusi

dalam statistic paramentrik (statistic normal atau tidak memenuhi uji

inferensial). Pengujian dilakukan normalitas.

dengan maksud untuk melihat 2) Uji Linearitas

normalnya tidaknya data yang Tujuan uji linearitas adalah

dianalisis, salah satu normalita untuk untuk mengetahui apakah variabel X

mengetahui apakah menyebar normal dengan variabel Y memilki hubungan

atau tidak dengan menggunakan uji linear atau tidak. Hubungan antara

kolmogorv smirnov dengan membuat variabel X dan Y linear apabila nilai

hipotesis. Sig. Lineritas lebih kecil dari taraf

Hipotesis yang digunakan signifikan 0,05.

adalah: b. Transformasi Data Ordinal

ke Data Interval
H0 : data berdistribusi normal
Pada penelitian ini, tranformasi
Ha : data tidak terdistribusi normal
data ordinal ke data interval

menggunakan prosedur Method of


25

Sucessive Interval (MSI), yaitu proses Pilihan jawaban sangat setuju,

mengubah data ordinal menjadi data bobotnya 5

interval, karena data ordinal Pilihan jawaban setuju, bobotnya 4

sebenarnya adalah data kualitatif atau Pilihan jawaban ragu-ragu,

bukan angka sebenarnya. Data ordinal bobotnya 3

menggunakan angka sebagai symbol Pilihan jawaban tidak setuju 2

data kualitatif. Pilihan jawaban sangat tidak setuju

Dalam penelitian ini menggunakan 1

skala likert sebagai berikut: Berikut ini merupakan langkah-

 Variabel Lingkungan Sekolah: langkah transformasi data ordinal ke

Pilihan jawaban sangat setuju, interval melalui prosedur MSI:

bobotnya 5 a. Menghitung Frekuensi

Pilihan jawaban setuju, bobotnya 4 Frekuensi merupakan banyaknya

Pilihan jawaban ragu-ragu, responden dalam skala ordinal 1 s/d

bobotnya 3 5

Pilihan jawaban tidak setuju 2 b. Menghitung Proporsi (P)

Pilihan jawaban sangat tidak setuju Proporsi dihitung dengan

1 membangi setiap frekuensi setiap

responden

c. Menghitung Proporsi Kumulatif

 Variabel Minat Belajar: (PK) Proporsi kumulatif dihitung


26

dengan menjumlah proporsi secara Catatan :

berurutan setiap nilai ∶


g. Menghitung Nilai Hasil Penskalan

Nilai ini dihitung dengan cara


d. Mencari nilai Z
sebagai beriku :
Nilai Z diperoleh dari tabel
 Ubah nilai Sv sekecil (nilai
distribusi norma baku (critical
negative yang terbesar) diubah
value z) dengan asumsi bahwa
menjadi sama denga 1
proporsi kumulatif berdistribusi
 Transformasi nilai skla dengan
nirmal buku.
rumus:
e. Mengitung Densitas F (z)
y = Sv + [Sv min]
Nilai F (z) dihitung dengan
c. Uji Hipotesis
menggunakan rumus sebagau
1) Persamaan Regeresi
berikut:
Sederhana
F(z)= Exp( Z2 )

Y= a + BX
f. Menghitung Skala Value
Keterangan :
Menghitung skala value
Y = Variabel minat belajar

Sx= a = Kostanta

B = koefisien perubahann

bebas antara X terhadap Y


27

X = Variabel lingkungan Uji korelasi yang dilakukan

sekolah dalam penelitian ini menggunakan

2) Uji Signifikansi (Uji T) teknik korelasi product moment, hal ini

Uji t dalam analisis regresi karena data yang dikorelasikan

sederhana ini bertujuan untuk menguji berbentuk interval dan dari sunber

hipotesis penelitian dengan yang sama. Analisis korelasi dengan

mengetahui apakah variabel bebas (X) product moment dari person dilakukan

berpengaruh signifikan terhadap dengan bantuan program SPSS.

variabel terikat (Y). Dasar Setelah r hitung diketahui kemudian

pengambilan keputusan untuk uji t dikonsultasikan ke r tabel pada taraf

dalam analisis regresi adalah apabila signifikan 5%. Jika nilai r negative

nilai t hitung >t table dan nilai sig. maka korelasinya negative dan jika r

<0,05 maka H0 ditolak dan Ha positif maka korelasinya positif.

diterima yang artinya ada pengaruh Setelah nilai koefisien korelasi

yang signifikan antara veriabel bebas dikonsultasikan dengan tabel pedoman

terhadap variabel terikat. Sebaliknya, interprensi korelasi untuk mengetahui

apabila t hitung <t tabel dan nilai tingkat korelasi antara kedua veriabel

sig>0,05 maka H0 ditolak yang artinya tersebut.

tidak ada pengaruh yang signifikan Tabel 3.10 Tingkat Korelasi dan

anatara variabel bebas terhadap Kekuatan Hubungan

variabel terikat. NO Nilai Tingkat

3) Analisis Korelasi
28

korelasi (r) Hubungan A. Hasil Penelitian

1. 0,00 – 0,19 Sangat rendah 1. Gambaran Lokasi Penelitian


2. 0,20 – 0,39 Rendah a) Sekilas Umum Lokasi Penelitian
3. 0,40 – 0,59 Sedang
SMA Negeri 3 Soppeng
4. 0,60 – 0,79 Kuat
5. 0,80 – 1,00 Sangat kuat merupakan salah satu Sekolah

Sumber: (Sugiyono,2015) Menengah Atas yang berlokasi di jalan

4) Koefisien Determinasi (R2) Pendidikan Dare Ajue, Kelurahan

Koefisien determinasi adalah Lalabata Riaja Kecamatan Donri-

kuadrat dari koefisien korelasi yang Donri, Kabupaten Soppeng, Sulawesi

dikalikan dengan 100%. Perhitungan Selatan. Menempati posisi yang

koefisien determinasi dilakukan untuk strategis karena mudah dijangkau dari

mengetahui seberapa besar variabel X berbagai arah dan sekarang SMA

memberikan sumbangan atau ikut Negeri 3 Soppeng dibawah

menentukan veriabel Y. kepemimpinan kepala sekolah bapak

Rumus koefisien determininan Drs. H. Hamzah, M.Pd.

dicari dengan menggunakan rumus : b) Visi

KD = R2 x 100% Mewujudkan insan yang

Keterangan : berdisiplin, berprestasi, berkarakter,

KD : Nilai koefisien dan berbudaya yang tinggi.

determinan

R2 : Nilai kefisien korelasi c) Misi

(Ridwan 2013:139)
29

1) Menjalankan nilai-nilai agama 7) Mengembangkan hasil karya

dan berperilaku akhlakul yang dimiliki peserta didik.

karimah dalam kehidupan sehari- 8) Memasyaratkan budaya bersih

hari. kepada seluruh warga sekolah.

2) Mengembangkan hidup 9) Setiap guru mata pelajaran

berdisiplin, tertib dan menjadikan wawasan lingkungan

bertanggung jawab. sebagai materi yang diselipkan

3) Melaksanakan kegiatan dalam mata pelajaran yang

pembelajaran berdisiplin, tepat bersangkutan.

waktu untuk mengembangkan 10) Meningkatkan kesadaran untuk

potensi keilmuan peerta didik. memelihara lingkungan.

4) Menunmbuhkan semangat 2. Statistik Deskriptif

berprestasi kepada seluruh warga Data yang disajikan dalam

sekolah. penelitian ini adalah data yang

5) Membimbing dan diperoleh dari angket atau kuesioner

mengembangkan bakat dan yakni berupa daftar pertanyaan yang

minat peserta didik. berkaitan dengan variabel yang diteliti

6) Menerapakan manajemen yaitu Variabel Lingkungan Sekolah

sekolah yang partisipasiti dengan dan data Variabel Minat Belajar pada

melibatkan seluruh warga Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas

sekolah. X di SMA Negeri 3 Soppeng.

Selanjutnya dalam hal ini pengujian


30

hipotesis, ,maka dilakukan uji dengan panjang interval 9. Adapun

kuantitatif menggunakan rumus-rumus distribusi ferkuensi lingkungan

statistik yang dianggap relevan, yang sekolah dapat dilihat pada tabel berikut

bertujuan untuk mengetahui tingkat ini :

pengaruh variabel (X) terhadap Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi

variabel (Y) sebagaimana yang telah Lingkungan Sekolah di SMA Negeri 3

dikemukakan sebelumnya yang dapat Soppeng

dilihat hasil perhitungannya dibawah Kelas


N Frekuens Persentas
Interva
ini (Pengelolahan data dengan o i e (%)
l
1 58-66 1 3,1
Program SPSS ver. 21 fow windows).
2 67-75 1 3,1
a) Deskriptif Variabel Lingkungan 3 76-84 7 21,9
4 85-93 6 18,8
Sekolah (Variabel X) 5 94-102 9 31,2
103-
Berdasarkan data yang 6 6 18,7
111
112-
diperoleh dengan menggunkan angket 7 2 6,2
120
Jumlah 32 100
lingkungan sekolah besarnya nilai Sumber :Hasil Olah Data Angket No.
maksimum adalah 120 dan nilai 1 s/d 24
minimum 57. Dengan menggunakan Berdasarkan data tersebut
SPSS 21 diperoleh mean 93,91 dan kemudian tabel penggolongan
standar deviasi sebesar 12,787. Hasil kecenderungan lingkungan sekolah,
perhitungan selengkapnya dapat dilihat untuk mengetahui tingkat lingkungan
dari lampiran halaman, diketahui sekolah, peneliti menggolongkan
jumlah kelas interval adalah 7 kelas
31

berasarkan rumus tingkat 4.2 Penggolongan Kategori

penggolongan yang dikemukakan oleh Lingkungan Sekolah

(Djemari Mardapi, 2008:123), yaitu Inter Katego


Persent ri
N val Frek
a. Untuk tingkat penggolongan ase
o Kelas uensi
(%)
Nilai
lingkungan sekolah tinggi
1 ≥ 107 5 15,5 Tinggi
menggunakan rumus 2 82- 21 71,9 Sedang
106
m+1SD ke atas 3 ≤ 81 4 12,5 Rendah
Sumber : Data angket No.1 s/d 24
b. Untuk tingkat penggolongan
berdasarkan jawaban responden
lingkungan sekolah tinggi
Berdasarkan tabel diatas dapat
menggunakan rumus
diketahui bahwa terdapat 28 siswa
(m-1SD) s/d (m+1SD)
(15,5%) yang memilih lingkungan
c. Untuk tingkat penggolongan
sekolah dalam kategori tinggi, 4 siswa
lingkungan sekolah tinggi
(12,5%) memilih cenderung
menggunakan rumus
lingkungan sekolah dalam kategori
M-1SD ke bawah
rendah. Dapat diketahui bahwa
Dengan ketentuan m= mean
lingkungan sekolah sebagian besar
dan SD=Standar Deviasi
dalam kategori sedang, sedang artinya
Dari hasil perhitungan tersebut
tidak berada pada level tinggi, namun
kemudian dapat dibaut tabel
juga tidak pada level yang rendah.
tingkat penggolongan.
Hal ini menggamabrkan

bahawa lingkungan sekolah pada


32

kategori tinggi sebesar 87,4 persen penggolongan kategori sebagai berikut

yang ditunjang dengan hubungan ini:

antara guru dengan siswa, hubungan 1) Deskriptif Indikator

siswa dengan siswa lain, alat belajar, Hubungan antara Guru

kurikulum, disiplin sekolah dan dengan Siswa

kondisi gedung di lingkungan sekolah Berdasarkan data yang

SMA Negeri 3 Soppeng. Sedangkan, diperoleh dengan menggunakan angket

sebesar 12,5 persen lingkungan lingkungan sekolah pada indikator

sekolah dalam kategori rendah. Hal ini hubungan antara guru dengan siswa

diyakini oleh penliti bahwa keadaan terdiri dari 4 butir pernyatan yang

tersebut disebabkan oleh adanya diketuhi besarnya nilai maksimum 20

indictor lain diluar lingkungan belajar dan nilai minimum 12. Dengan

dalam memberi contoh teladan dan menggunakan program computer

panutan bagi siswa untuk mencapai SPSS 21 diperoleh mean 16,53 dan

keberhasilan akademik dengan minat standar devisiasi 2,396. Hasil

belajar yang dimiliki siswa. perhitungan dengan menggunkana

Untuk mengetahui tingkat rumus yang ditentukan Haidi adalah

lingkungan sekolah di SMA Negeri 3 sebagai berikut:

Soppeng dan guna memudahkan Tabel 4.3 Distribusi frekuensi

pembaca dalam memahami hasil hubungan antara guru dengan siswa

penelitian mengenai gambaran N Inter Frekue Perse Katego


o val nsi ntase ri
perindikator dalam bentuk tabel
33

Kelas (%) Berdasarkan data yang


Nilai
1 ≥ 19 9 17,3 Tinggi diperoleh dengan menggunakan angket
2 15-18 16 30,7 Sedang
lingkungan sekolah pada indikator
3 ≤ 14 7 13,4 Rendah
Sumber: Hasil olah data No. 1 s/d 4 hubungan antara siswa dengan siswa

Berdasarkan hasil penelitian terdiri dari 4 pernyataan yang

pada tabel diatas dapat diketahui diketahui besarnya nilai maksismum

bahwa sebagain besar lingkungan 20 da nilai minimum 7. Dengan

sekolah di SMA Negeri 3 Soppeng menggunakan rumus SPSS 21

yang memiliki hubungan antara guru diperoleh mean 14,16, dan standar

sengan siswa dalam kategori tinggi deviasi sebesar 4,001. Hasil

sebagain besar siswa memiliki perhitungan dengan menggunakan

keyakinan yang tinggi membangun rumus yang dikemukakan oleh Hadi

hubungan yang baik dengan guru. adalah sebagai berikut:

Sebesar 48 persen siswa dengan Tabel 4.4 Distribusi frekuensi

kategori sedang dan tinggi yakni hubungan antara siswa

bahwa menjalin hubungan antara guru dengan siswa

dengan siswa dapat meningkatkan Inter Kateg


Persen ori
N val Freku
minat belajar siswa. tase
o Kelas ensi
(%)
2) Deskriptif Indikator Nilai
1 ≥ 18 6 11,5 Tingg
Hubungan Antara Siswa i
2 11-17 17 32,7 Sedan
dengan Siswa g
3 ≤ 10 9 17,2 Renda
h
34

Sumber: Hasil olah data No. 5 s/d 8 3) Desktiptif Indikator Alat

Berdasarkan hasil penelitian Belajar

pada tabel diatas dapat diketahui Berdasarkan data yang

bahwa sebagian besar lingkungan diperoleh dengan menggunkan angket

sekolah di SMA Negeri 3 Soppeng lingkungan sekolah pada indikator alat

memiliki hubungan siswa dengan belajar terdiri dari 4 butir pernyataan

siswa lain dalam kategori sedang yang diketahui besarnya nilai

artinya sebagian besar siswa memiliki maksimum 20 dan nilai minimum 9.

keyakinan yang sedang tidak juga Dengan menggunakan rumus program

tingggi maupun rendah dalam SPSS 21 diperoleh measn 15,28 dan

hubungan siswa dengan siswa lain standar deviasi sebesar 2,232. Hasil

yang ada di sekolah. Sebesar 44,2 perhitungan dengan menggunakan

persen siswa dengan kategori sedang rumus yang dikemukakan oleh Hadi

dan tinggi yakni bahwa peserta didik adalah sebagai berikut:

dapat memecahkan masalah secara Tabel 4.5 Distribusi frekuensi alat

tepat dan cepat berdasarkan hubungan belajar

siswa dengan siswa lain. Sedangkan Inter Katego


Perse ri
N val Frekue
sebesar 17,2 persen siswa yang ntase
o Kelas nsi
(%)
Nilai
memiliki kepercayaan rendah terhadap
1 ≥ 17 9 17,2 Tinggi
hubungan siswa dengan siswa lain 2 14-16 16 30,8 Sedang
3 ≤ 13 7 13,4 Rendah
memecahkan masalah secara cepat dan Sumber: Hasil olah data No. 9 s/d 12

meningkatkan minat belajar siswa.


35

Berdasarkan hasil penelitian Berdasarkan data yang

pada tabel diatas dapat diketahui diperoleh dengan menggunakan angket

bahwa sebagian besar lingkungan lingkungan sekolah pada indikator

sekolah di SMA Negeri 3 Soppeng kurikulum terdiri dari 4 butir

memiliki alat belajar kategori sedang pernyataan yang diketahui besarnya

artinya sebagin besar berada pada nilai maksimum 20 dan nilai minimum

kategori sedang artinya sebagian besar 8. Dengan menggunakan rumus

siswa memiliki keyakinan yang sedang program SPSS 21 diperoleh mean

tidak jga tinggi maupun rendah dalam 15,38 dan standar deviasi 2,459. Hasil

memandang alat belajar yang ada di perhitungan dengan menggunakan

sekolah. Sebesar 48 persen siswa rumus yang dikemukakan oleh Hadi

dengan kategori sedang dan tinggi adalah sebagai berikut:

yakni bahwa siswa dapat memecahkan Tabel 4.6 Distribusi frekuensi

masalah secara cepat tepat berdasarkan kurikulum

alat belajar yang memilki kepercayaan Inter Katego


Persent ri
N val Frek
rendah pada alat belajar di lingkunga ase
o Kelas uensi
(%)
Nilai
sekolah, sehingga akan sulit untuk
1 ≥ 18 7 13,5 Tinggi
mengontro dirinya untuk mencapai 2 14-17 20 38,4 Sedang
3 ≤ 13 5 9,5 Rendah
keberhasilan kademik dan minat Sumber: Hasil olah data No. 13 s/d 16

belajar. Berdasarkan hasil penelitian

4) Deskriptif Indikator pada tabel diatas dapat diketahui

Kurikulum
36

bahwa sebagaian besar lingkungan lingkungan sekolah pada indikator

lingkungan sekolah di SMA Negeri 3 disiplin sekolah terdiri dari 4 butir

Soppeng memilki Kurikulum dalam pernyataan yang diketahui besarnya

kategori sedang artinya sebagian besar nilai maksimum 20 dan nilai minimum

siswa memilki keyakinan yang sedang 9. Dengan menggunakan rumus

tidak tinggi maupun rendah dalam program SPSS 21 diperoleh mean

memandang kurikulum yang ada 16,53 dan standar deveiasi sebesar

disekolah. Sebesar 51,9 persen siswa 2,840. Hasil perhitungan dengan

dengan kategori sedang dan tinggi menggunakan rumus yang

yakni bahwa siswa dapat dikemukakan oleh Hadi adalah sebgaia

memecahakan masalah sevara teapt berikut :

dan cepat berdasarkan kurikulum yang Tabel 4.7 Distribusi frekuensi disiplin

ada di sekolah. Sedangakan 9,5 persen sekolah

siswa yang memiliki kecenderungan Inter Katego


Persent ri
N val Frek
pada kurikulum di lingkungan sekolah, ase
o Kelas uensi
(%)
Nilai
sehingga akan sulit mengontrol dirinya
1 ≥ 19 11 21,1 Tinggi
untuk mencapai keberhasilan 2 15-18 14 26,9 Sedang
3 ≤ 14 7 13,3 Rendah
akademik dan minat belajar. Sumber: Hasil olah data No. 17 s/d 20

5) Deskriptif Indikator Disiplin Berdasarkan hasil penelitian

Sekolah pada tabel diatas dapat diketahui

Berdasarkan data yang bahwa sebagian besar lingkungan

diperoleh dengan menggunakan angket


37

sekolah di SMA Negeri 3 Soppeng Kondisi Gedung terdiri dari 4 butir

Disiplin Sekolah dalam kategori pernyataan yang diketahui besarnya

sedang sebagian besar pada peserta nulai maksimum 20 dan nilai

didik memilki keyakinan yang sedang minimum 11. Dengan menggunakan

tigu jga tinggi maupun rendah dalam rumus SPSS 21 diperoleh mean 16,03

disiplin sekolah yang ada di sekolah. dan standar deviasi 1,909. Hasil

Sbesar 48 persen siswa dengan penelitian dengan menggunakan rumus

kategori sedang dan tinggi yakni yang dikemukakan oleh Hadi adalah

bahwa keberhasilan dan kegagalan sebagai berikut:

siswa dapat diberi peraturan untuk

siswa agar mentaatinya. Sedangkan

sebeasar 13,3 persen siswa yang

memilki kepercayaan rendah pada Tabel 4.8 Distribusi frekuensi kondisi

disiplin sekolah di lingkungan sekolah, gedung sekolah

sehingga akan sulit mengotrol dirinya Inter Katego


Perse ri
N val Frekue
untuk mencapai keberhasilan ntase
o Kelas nsi
(%)
Nilai
akademik dan minat belajar.
1 ≥ 18 6 11,2 Tinggi
6) Deskriptif Indikator Kondisi 2 15-17 20 38,4 Sedang
3 ≤ 14 6 11,2 Rendah
Gedung Sumber: Hasil olah data No.21 s/d 24

Berdasarkan data yang Berdasarkan ahasil pada tabael

diperoleh dengan menggunakan diatas dapat diketahui bahwa

lingkungan sekolah pada indikator


38

sebagaian besar lingkungan sekolah di berminat terhadap sesuatu aktivitas

SMA Negeri 3 Soppeng memiliki dan memperhatikan itu secra

Kondisi Gedung dalam kategori konsentrasi dengan rasa senang.

sedang tidak juga tinggi maupun Berdasarkan yang diperoleh

rendah dalam memandang kondisi dengan menggunakan angket minat

gedung yang ada disekolah. Sebesar belajar besarnya nilai maksimum

49,6 persen siswa dengan kategori adalah 80 dan nilai minimum 50.

sedang dan tinggi yakni bahwa siswa Dengan menggunakan program SPSS

dapat memecahkan masalah secara dan 21 diperoleh mean 65,19 dan standar

tepat berdasarkan kondisi gedung yang deviasi sebesar 8,532. Hasil

ada disekolah. Sedangkan 11,2 persen perhitungan selengkapnya dilihat pada

pada kondisi gedung di lingkungan lampiran halaman. Diketahui jumlajh

sekolah, sehingga akan sulit untuk kelas interval 8 dengan panjang

mengotrol dirinya untuk mencapai interval 4. Adapun distribusi frekuensi

keberhasilan akademik dan minat minat belajar dapat dilihat pada tabel

belajar. berikut ini:

b) Deskriptif Variabel Minat Tabel 4.9 Distribusi frekuensi minat

Belajar (Variabel Y) belajar di SMA Negeri 3 Soppeng

Minat adalah kecenderungna Kelas


N Frekuens Persentas
Interva
jiwa yang tetapo untuk memperhatikan o i e (%)
l
1 49-52 2 6,2
dan mengenangkan beberapa aktivitas
2 53-56 4 12,5
atau kegiatan. Seseorang yang 3 57-60 4 12,5
39

4 61-64 5 15,7 (18,7%) memilki kecenderungan minat


5 65-68 7 22
6 69-72 4 12,5 belajar dalam kategori rendah.
7 73-76 1 3,1
8 77-80 5 18,7 Dalam proses pencapaian
Jumlah 32 100
Sumber: hasil ilah angket No.25 s/d 40 prestasi, sebesar 81,4 persen siswa

Berdasarkan data tersebut minat belajar kategori tinggi dan

kemudian dibuat tabel penggolongan sedang yang artinya motivasi yang

kecenderungan minat belajar pada mendukung baik dari dalam diri siswa

tabel berikut : maupun minat dari luar akan

Tabel 4.10 Penggolongan Kategori mendorong siswa untuk belajar terus

frekuensi Minat Belajar tanpa adanya paksaan dan rencana

Inter Katego kedeoannya yang mengarah kepada


Persent ri
N val Frek
ase pencapaian kesuksesan dan
o Kelas uensi
(%)
Nilai menghadapi segala tantangan baik
1 ≥ 74 6 18,7 Tinggi
2 58-73 20 62,7 Sedang dalam proses mengerjakan soal dan
3 ≤ 57 6 18,7 Rendah
tugas ekonomi yang sulit yang
Sumber: Hasil olah data No.25 s/d 40
menjadikan pendorong bagi mereka
Berdasarkan tabel diatas dapat
untuk mengerjakan dengan sungguh-
diketahui bahwa terdapat 6 siswa
sungguh, dalam kategori rendah. Hal
(18,7%) yang memilki minat belajar
ini berarti bahwa siswa berda pada
pada kategori tinggi, 20 siswa (62,7%)
keadaan dimana kurangnya rasa
memilki kecenderungan minat belajar
optimis untuk sukses karena tidak
dalam kategori sedang, dan 6 siswa
adanya rencana tujuan yang hendak
40

dicapai kedepannya dan tidak diketahui besarnya nilai maksimum 20

menyukai tantangan dalam hal dan nilai minimum 12. Dengan

mengerjakan soal atau tugas ekonomi menggunkann SPSS 21 diperoleh

yang sulit yang menjadikan tidak mean 16,25 dan standar deviasi

dorongan untuk mencapai prestasi. sebesar 2,342. Hasil perhitungan

Untuk mengetahui tingkat dengan menggunakan rumus yang

minat belajar pada mata pelajaran dikemukakan oleh Hadi adalah sebagai

ekonomi siswa kelas X di SMA Negeri berikut:

3 Soppeng dan guna memudahkan Tabel 4.11 Distrubusi frekuensi

pembaca dalam memahami hasil perasaan senang

penelitian mengenai gambaran Inter Katego


Perse ri
N val Frekue
berdasarkan minat belajar siswa ntase
o Kelas nsi
(%)
Nilai
berikut disajikan gambaran minat
1 ≥19 7 21,9 Tinggi
belajar siswa per indikator dalam 2 15-18 18 56,2 Sedang
3 ≤14 7 21,9 Rendah
bentuk tabel penggolongan kategori Sumber: Hasil olah data No.25 s/d 28

berikut ini: Berdasarkan hasil penelitian

1) Deskriptif Indikator pada tabel diatas dapat dikeahui bahwa

Perasaan Senang sebagian besar siswa yang perasaan

Berdasarkan data yang senang berada pada kategori sedang

diperoleh dengan menggunakan angket artinya sebagian besar siswa memilki

minat belajar indikator perasaan keyakinan yang sedang tidak juga

senang terdiri dari 4 butir pernyataan


41

tinggi maupun rendah dalam 12. Dengan menggunakan program

memandang yang dimiliki. Sebesar SPSS 21 diperoleh mean 16,06 dan

78,1 persen siswa memilki minat standar deviasi sebesar 2,382. Hasil

belajar pada kategori sedang dan tinggi perhitungan dengan menggunakan

yang artinya siswa kelas X di SMA rumus yang dikemukakan oleh Hadi

Negeri 3 Soppeng senang mengikuti adalah sebagai berikut.

pelajaran ekonomi, karena banyak Tabel 4.12 Distrubusi frekuensi

pengetahuan yang dapat diperoleh. Hal ketertarikan siswa

demikian berpengaruh pada dorongan Inter Katego


Perse ri
N val Frekue
dalam diri siswa agar terus ntase
o Kelas nsi
(%)
Nilai
meningkatkan hasil belajar dengan
1 ≥19 6 18,7 Tinggi
minat belajar diri sendiri. Sedangkan 2 15-18 18 56,3 Sedang
3 ≤14 8 25,1 Rendah
peserta didik dengan kategori rendah Sumber: Hasil olah data No.29 s/d 32

sebesar 21,9 persen masih memliki Berdasarkan hasil penelitian

minat rendah untuk perasaan senang pada tabel diatas dapat diketahui

dalam berorientasi sukses. bahwa sebagaian besar ketertarikan

2) Dekriptif Ketertarikan Siswa siswa berada pada kategori rendah

Berdasarkan data yang dengan artinya sebagian besar siswa tidak

menggunkan angket minat belajar memiliki keyakinan yang tinggi dalam

indikator ketertarikan siswa terdiri dari memenadang kemampuan yang

4 butir pernyataan diketahui besarnya dimilikinya. Sebesar 75 persen siswa

nilai maksimum 20 dan nilai minimum


42

memilki minat belajar dengan diperoleh mean16,56 dan standar

ketertarikan siswa pada kategori deviasi sebesar 2,382. Hasil

sedang dan tinggi yang artinya siswa perhitungan dengan menggunakan

kelas X di SMA Negeri 3 Soppeng rumus yang dikemukakan Hadi adalah

memilki ketertarikan yang besar dalam sebagai berikut.

mengikuti pelajaran ekonomi. Hal

inilah yang berpengaruh dalam Tabel 4.13 Distrubusi frekuensi

meningkatkan minat belajar siswa agar perhatian siswa

mencapai hasil dan prestasi yang Inter Katego


Persent ri
N val Frek
terbaik. Sedangkan kategori rendah ase
o Kelas uensi
(%)
Nilai
sebesar 25,1 persen masih memilki
1 ≥19 10 31,3 Tinggi
ketertarikan dalam mencapai minat 2 15-18 16 50 Sedang
3 ≤14 6 18,9 Rendah
belajar yang rendah sehingga agar sulit Sumber: Hasil olah data No.33 s/d 36

untuk mencapai hasil dan prestasi baik. Berdasarkan hasil penelitian

3) Deskriptif Perhatian Siswa pada tabel diatas dapat diketahui

Berdasarkan data yang bahwa sebagain besar siswa yang

diperoleh dengan menggunakan angket perhatian siswa berada pada kategori

minat belajar indikator perhatian siswa sedang sebagain besar siswa memilki

terdiri dari 4 butir pernyataan keyakinan yang sedang tidak juga

diketahui besarnya nilai maksimum 20 tinggi maupun rendah dalam perhatian

dan nilai minimum 12. Dengan siswa untuk belajar. Sebesar 81,3

menggunakan program SPSS 21


43

persen siswa memliki minat belajar terdiri dari 4 butir pernyataan

pada kategori sedang dan tinggi yang diketahui besarnya nilai maksimum 20

artinya siswa kelas X di SMA Negeri 3 dan nilai minimum 12. Dengan

Soppeng senang mengikuti pelajaran menggunakan program SPSS 21

ekonomi, karena adanya banyak diperoleh mean 16,31 dan standar

pengetahuan yang dapat diperoleh. deviasi sebesar 2,717. Hasil

Selain materi ajar yang diajarkan oleh perhitungan dengan menggunakan

guru terkadang juga menyelipkan rumus yang dikemukakan oleh Hadi

materi-materi tentang minat seperti, adalah sebegai berikut.

mengharapkan agar para siswa agar

lebih meningkatkan miant dalam Tabel 4.14 Distrubusi frekuensi

belajar agar mendapatkan niali yang keterlibatan siswa

terbaik. Hal demikian berpengaruh Inter Katego


Perse ri
N val Frekue
pada perhatian siswa agar terus ntase
o Kelas nsi
(%)
Nilai
meningkatkan hasil belajar dengan
1 ≥19 10 31,3 Tinggi
minat diri sendiri. Sedangkan siswa 2 15-18 12 37,5 Sedang
3 ≤14 10 31,3 Rendah
untuk minat belajar agar dapat Sumber: Hasil olah data No.37 s/d 40

beriorientasi sukses. Berdasarkan hasil penelitian

4) Keterlibatan Siswa pada tabel diatas dapat diketahui

Berdasarkan data yang bahawa sebagian besar siswa yang

diperoleh dengan menggunakan angket keterilbatan siswa berada pada

minat belajar indikator untuk belajar


44

kategori sedang artinya sebagian besar persen masih memiliki motivasi

siswa memilki keyakianan yang rendah untuk minat belajar agar dapat

sedang tidak juga tinggi maupun berorientasi sukses.

rendah dalam ketelibatan siswa untuk 3. Analisis Statistik Inferensial

belajar. sebesar 68,8 persen siswa 1) Uji Prasyarat

memilki minat belajar pada kategori Pada metode penelitian ini

sedang dan tinggi yang artinya siswa telah dijelaskan bahwa tujuan dari

kelas X di SMA Negeri 3 Soppeng penelitian ini adalah untuk melihat

senang mengikuti pelajaran ekonomi, adanya pengaruh yang positif antara

karena adanya pengetahuan yang dapat variabel bebas dengan varaibel terikat.

diperoleh. Selain materi ajar yang Sesuai dengan tujuan tersebut, maka

diajarkan oleh guru terkadang guru uji analisis yang digunakan analisis

juga menyelipkan materi-materi analisis regresi linear sederhana.

tentang minat belajar, mengharapkan Untuk menggunakan teknik

agar para siswa lebih meningkatkan analisis tersebut, ada beberapa

minat dalam belajar agar persyaratan yang harus dipenuhi yang

mendapatakan nilai yang terbaik. Hal data harus berdistribusi normal dan

demikian berpengaruh pada linear. Oleh karena itu, data diuji

keterlibatan siswa agar lebih terlebih dahulu uji normalitas untuk

meningkatkan hasil belajar dengan mengetahui apakah data linear atau

minat diri sendiri. Sedangkan siswa tidak. Peneliti menggunakan bantuan

dengan kategori rendah sebesar 31,3


45

SPSS 21 for windows untuk 1 Lingku 0,926 0,05 Normal

melakukan uji prasyarat analisis data. ngan

a) Uji Normalitas Sekola

Uji normalitas dilakukan untuk h

normal atau tidaknya pengaruh antara 2 Minat 0,877 0,05 Normal

variabel bebas dan variabel terikat. Belajar

Pengujian data dengan menggunakan Sumber: Hasil olah data SPSS, 2019

uji normalitas One-sample Suatu data dikatakan

Kolomogorov- Smirnov Test program berdistribusi normal taraf sognifikan

computer SPSS for wondows versi 21. 5% jika nilai Asymop. Sig > 0,05.

Hasil uji normalitas dapat dilihat pada Berdasarkan perhitungan dengan SPSS

tabel dibawah ini: 21, didapat nilai signifikan variabel

lingkungan sekolah 0,926 dan nilai

signifikan variabel minat belajar 0,877.

Nilai Asymop Sig dari kedua variabel

tersebut memiliki nilai lebih besar dari

Tabel 4.15 Ringkasan Perbandingan 0,05 maka distribusi data dari masing-

Uji Normlitas Data masing veriabel dikatakan normal.

N Variab Asym Signif Keteran b) Uji Linearitas

o el op. ikansi gan Uji liniearitas dilakukan untuk

Sig mengetahui linear atau tidaknya


46

hubungan variabel bebas dengan dengan variabel terikat memilki nilai

variabel terikat. Untuk menguji hubungan yang linear. Dengan

linearitas data, peneliti menggunakan demikian analisis regresi dapat

bantuan SPSS versi 20 for windows dilanjutkan.

dengan taraf signifikan 5%. Menurut Berdasarkan data pada tabel

Sugiyono (2011), untuk melakukan uji 4.16 yang menunjukkan bahwa

linearitas dapat menggunkan tabel devioation from linearity

ANOVA. Adapun kriterianya adalah signifikasnnya adalah sebesar 0,562

jika nilai sig.linearity> 0,05 maka dimana kaidah yang digunakan untuk

hubungan kedua variabel linear. deviational from linearity adalah p>

Tabel 4.16 Hasil Uji Linearitas 0,05. Selanjutnya pada linearity

N Variab Asy Signifi Ketera signifikannya adalah 0,002, dimana

o el mop. kansi ngan kaidah yang digunkan adalah p> 0,05.

Sig Berdasarkan penjelasan tersebut dapat

1 Lingku 0, 0,05 Linear disimpulkan bahwa lingkungan


ngan 562
Sekola sekolah dan minat belajar siswa adalah
h
linear, sehingga dapat diartikan bahwa
Sumber: Hasil olah data SPSS, 2019
hubungna lingkungan sekolah (X)
Tabel tersebut menunjukkan
terhadap minat belajar (Y) mempunyai
bahwa nilai Sig. Liniarity 0,05 <
arah yang positif.
0,562. Berdasarkan hal tersebut dapat

disimpulkan bahwa variabel bebas


47

Lin .40 .096 .613 4.25 .000


gk 9 4
2) Uji Hipotesis
un
a) Analisis Regeresi Linear gan
Se
Sederhana kol
ah
Analisis regeresi linear Sumber : Hasil olah data, 2019

sederhana diguanakan untuk Tabel diatas menujukkan hasil

mengetahui apakah variabel X analisis regresi sederhana

(Lingkungan Sekolah) mempunyai menggunakan program SPSS 21

pengaruh yang signifikan terhadap sehingga didapat nilai koefisien

variabel Y (Minat Belajar), berikut variabel X (Lingkungan Sekolah) yaitu

menggunkan output untuk analisis 0,409 dan nilai konstanta yaitu sebesar

regersi sederhana sebagai berikut. 26,753 sehingga persamaan regeresi

Tabel 4.17 Hasil Uji Regresi Linear untuk penelitian ini adalah sebagai

Sederhana berikut:

Mode Unstandard Stand T Sig. Dari hasil analisis regresi dapat


l ized ardize
Coefficient d diketahui dapat diketahui persamaan
s Coeff
regersi sederhana sebagai berikut:
icient
s Y = a + bX
B Std. Beta
Error Y=26,753+0,409X
(C 26. 9.116 2.93 .006
Berdasarkan persamaan diatas dapat
ons 753 5
1
tan dijelaskan sebagai berikut:
t)
48

a. Persamaan regersi diatas hasil olah data dengan menggunakan

dijelaskan bahwa nilai SPSS di peroleh thitung sebesar 4.254

konstanta sebesar 26,753 dapat dengan sig sebesar 0,000 yang sesaui

diartikan apabila variabel dengan persyaratan thitung > ttabel dan

lingkungan sekolah dianggap nilai sig < 0,05. Jika dibandingkan

kontanta atau tidak mengalami dengan ttabel sebesar 2.935 pada taraf

perubahan, maka akan signifikan 0,05. Hal ini menunjukkan

meningkatkan pola konsumsi bahwa H0 ditolak dan Ha diterima

masyarakat sebesar 26,753. artinya terdapat pengaruh yang

b. Nilai koefisien beta pada signifikan antara lingkungan sekolah

lingkungan sekolah sebesar terhadap minat belajar siswa.

0,409, artinya jika lingkungan c) Analisis Korelasi

sekolah (X) adalah konstanta, Uji korelasi product moment

maka nilai Y juga akan bertujuan menguji ada tidanya

meningkat sebesar 0,409. hubungan yang signifikan antara

b) Uji Signifikansi (Uji t) veriabel Lingkungan Sekolah terhadap

Uji t atau uji Hipotesis Minat Belajar pada Mata Pelajaran

dilakukan untuk mengetahui ada Ekonomi siswa Kelas X di SMA

tidaknya pengaruh yang signifikan Negeri 3 Soppeng, maka digunakan

antara lingkungan sekolah (X) interprestasi terhadap koefisien

terhadap minat belajar (Y). korelasi.

Berdasarkan tabel 4.19 menunjukkan Tabel 4.18 Uji Korelasi


49

Model R R Square Adjusted R Model R R Adjusted Std. Error


Square Square R Square of the
a
1 .613 .376 .355 Estimate
Sumber : Hasil olah data, 2019 1 .613
a
.376 .355 6.850
Sumber : Hasil olah data, 2019
Berdasarkan dari tabel diatas
Berdasarkan tabel diatas,
diperoleh koefisien korelasi yang
diketahui R square sebesar 0,376
terjadi antara lingkungan sekolah
dikalikan 100 persen sehingga dapat
dengan minat belajar siswa dalam
diketahui besarnya sumbangan
penelitian ini sebesar 0,613 dengan
(kotribusi) variabel X (Lingkungan
arah positif sehingga dapat
Sekolah) terhadap variabel Y (Minat
disimpulkan bahwa da hubungan yang
Belajar) adalah 37,6 persen dan
positif atara lingkungan sekolah
sebesar 62,4 persen dipengaruhi oleh
terhadap minat belajar siswa.
faktor lain tersebut dimana faktor ini
d) Koefisien Determinasi
tidak diteliti dalam penelitian ini.
` Koefisien determinasi
B. Pembahasan
digunakan untuk mengetahui besarnya
Pada bagian ini akan di
pengaruh variabel X yaitu Lingkungan
kemukakan hasil penelitian Pengaruh
Sekolah terhadap variabel Y yaitu
Lingkungan Sekolah Terhadap Minat
Minat Belajar. berikut merupakan hasil
Belajar Pada Mata Pelajaran Ekonomi
ouput olah data SPSS untuk koefisien
Siswa Kelas X di SMA 3 Negeri
determinasi:
Soppeng.
Tabel 4.19 Uji Koefisien Determinasi

1. Lingkungan Sekolah
50

Berdasarkan hasil olah data membantu siswa agar mampu

angket lingkungan sekolah mengembangkan potensinya baik yang

menunjukkan hasil kecenderung siswa mengangkut aspek moral, spiritual,

menjawab pada kategori sedang. intelektual, emosional maupun sosial.

Didalam proses belajar mengajar Adapun karakteristik umum yang

sangat penting dalam meningkatkan dimiliki pada peserta didik sekolah

minat belajar pada siswa. Seperti hasil menengah atas (SMA) yaitu senang

pengamatan peneliti terhadap siswa diperhatikan, senang melakukan

kelas X di SMA Negeri 3 Soppeng sesuatu langsung dan senang bekerja

yang menemukan bahwa guru, metode dalam kelomok. Bagi sebagian siswa

mengajar dan pembelajaran, tempat sekolah menengah atas lingkungan

belajar, sarana dan fasilitias mampu sekolah merupakan tempat untuk

dan dapat memberikan dampak yang menciptakan rasa aman, nyaman, dan

positif dan membuat siswa menjadi disiplin sangatlah penting agar siswa

lebih giat dalam belajar, sehingga dapat mencapai prestasi yang terbaik

siswa dapat berprestasi dalam belajar. dan guru dapat menampilkan kinerja

Setiap siswa juga memiliki cara yang terbaik.

berbeda-beda dalam belajar di sekolah. Sejalan dengan temuan

Dimana sekolah merupakan lembaga peneliti, Dalyono (2010:131)

pendidikan formal yang sistematis lingkungan sekolah merupakan salah

melaksanakn program bimbingan, satu faktor yang turut mempengaruhi

pengajaran, dan latihan dalam rangka pertumbuhan dan perkembangan anak


51

terutama untuk kecerdasannya. perhatian terhadap sesuatu dan disertai

Lingkungan sekolah sangat berperan keinginan untuk mengetahui dan

dalam meningkatkan pola pikir anak, mempelajari maupun membuktikannya

karena kelengkapan saran dan prasaran lebih lanjut.

dalam belajar serta kondisi lingkungan Sesuai dengan temuan peneliti

yang baik sangat penting guna dilapangan yang menunjukkan bahwa

mendukung terciptanya lingkungan kecenderungan siswa di SMA Negeri 3

belajar yang menyenangkan. Soppeng mendapat nilai tinggi pada

Lingkungan sekolah yaitu keadaan pernyataan tentang “selalu bertanya

sekolah tempat belajar yang turut jika belum memahami pelajaran yang

mempengaruhi tingkat keberhasilan diberikan” masuk dalam kategori

belajar. keadaan gedung sekolahnya dengan dan tinggi. Hal ini

dan letaknya, serta alat-alat belajar menunjukkan bahwa siswa memilki

yang juga ikut menentukan minat belajar yang besar dalam

keberhasilan belajar siswa. mencapai hasil dan prestasi yang baik.

2. Minat Belajar Setiap siswa mempunyai

Berdasarkan hasil olah data kecenderungan untuk selalu

terhadap angket Minat Belajar, dapat berinteraksi dengan seseuatu yang ada

disimpulkan bahwa kecenderungan di lingkungan sekitarnya. Apabila

siswa menjawab pada kategori tinggi. sesuatu itu memberikan rasa senang

Minat belajar merupakan suatu dan merasa bermanfaat bagi dirinya,

keadaan dimana seseorang mempunyai kemungkinan siswa akan berminat


52

terhadap sesuatu itu. Sejalan dengan dan signifikan terhadap minat belajar

temuan peneliti diatas Susanto salah satunya dipengaruhi proses

(2013:57) mengatakan bahwa “minat belajar mengajar yakni guru dapat

belajar siswa eratnya dengan dikatakan orang tua siswa di sekolah

kepribadian, motivasi, ekspresi dan dan merupakan orang tua kedua

konsep diri atau identifikasi, faktor setelah orang tua siswa didalam

keturunan dan pengaruh ekstelnal atau keluarga, sehingga guru harus memilki

lingkungan. kedekatan dengan peserta didik.

3. Pengaruh Lingkungan Sekolah Hubungan baik guru dengan siswa ini

terhadap Minat Belajar Siswa dapat mendorong siswa untuk

Berdasarkan hasil olah data meningkatkan minat belajar siswa.

terhadap lingkungan sekolah dan minat Hasil pada pengisian angket

belajar menunjukkan adanya pengaruh dari semua penyataan pada indikator

yang signifikan antara lingkungan hubungan antara guru dengan siswa

sekolah terhadap minat belajar pada yang mendapat nilai tinggi yakni

mata pelajaran ekonomi siswa kelas X tentang “terjalin hubungan baik

di SMA Negeri 3 Soppeng. dengan guru mata pelajaran ekonomi”

a. Hubungan Antara Guru masuk dalam kategori tinggi. Hal ini

dengan Siswa menunjukkan bahwa siswa mampu

Hasil analisis menunjukkan menjalin hubungan baik dengan guru

bahwa adanya pengaruh hubungan didalam proses belajar mengajar dan

antara guru dengan siswa secara positif


53

dapat meningkatkan minat belajar mengerjakan tugas dengan baik secara

siswa itu sendiri. berkomunikasi baik dengan teman

b. Hubungan Antara Siswa didalam proses belajar dan dapat

dengan Siswa menjadikan minat belajar siswa itu

Hasil analisis menunjukkan sendiri.

bahwa adanya pengaruh hubungan c. Alat Belajar

antara siswa dengan siswa secara Indikator alat belajar

positif dan signifikan terhadap minat menunjukkan sumbangsinya dalam

belajar salah satu dipengaruhi oleh mempengaruhi lingkungan sekolah

hubungan dengan teman yang baik terhadap minat belajar siswa. hasil

dalam proses pembelajaran siswa pada pengisian angket dari semua

dapat saling membantu memecahkan pernyataan pada indikator alat belajar

masalah secara tepat dan cepat dalam yang mendapatkan nilai tinggi yakni

meningkatkan minat belajar siswa. pernyataan “menggunakan buku paket

Hasil pada pengisian angket dalam proses belajar” masuk dalam

dari semua penyataan pada indikator kategori tinggi. Hal ini menunjukkan

hubungan antara siswa dengan siswa bahwa siswa mampu mengerjakan

yang mendapatkan nilai tinggi yakni tugas dengan baik dengan

pernyataan tentang “merasa rendah diri menggunakan buku paket yang

dibandingkan teman yang lain” masuk membuat siswa dapat meningkatkan

dalam kategori tinggi. Hal ini minat belajarnya.

menunjukkan bahwa siswa mampu d. Kurikulum


54

Kurikulum juga menjadi salah berdisiplin yang akan mengantar

satu indikator yang mempengaruhi seorang siswa dalam belajar untuk

minat belajar siswa. Sesuai dengan meningkatkan minat belajar siswa.

hasil temuan peneliti dilapangan yang Hasil pada pengisian angket

menunjukkan hasil pada pengisian dari semua pernyataan pada indikator

angket dari semua pernyataan pada disiplin sekolah yang mendapat nilai

indikator kurikulum yang tertinggi yakni pernyataan tentang

mendapatkan nilai tertinggi yakni “datang tepat waktu ke sekolah”

pernyataan tentang “memahami masuk dalam kategori tinggi. Hal ini

kurikulum yang diterapkan disekolah” menunjukkan siswa mampu menaati

masuk dalam kategori tinggi. Hal ini peraturan dan dapat meningkatkan

menunjukkan sebagai pedoman kerja minat belajar siswa itu sendiri.

dalam mengorganisir pengalaman f. Kondisi Gedung

belajar siswa yang membuat siswa Kondisi gedung juga salah satu

dapat meningkatkan minat belajarnya. indikator yang mempengaruhi minat

e. Disiplin Sekolah belajar siswa. selain dengan temuan

Hasil analisis menunjukkan peneliti dilapangan yang menunjukkan

bahwa adanya pengaruh disiplin hasil pada pengisian angket dari semua

sekolah secara positif dan signifikan pernyataan pada indikator kondisi

terhadap minat belajar yaitu gedung yang mendapatkan nilai

dipengaruhi oleh pembentukan sikap, tertinggi yakni pernyataan tentang

perilaku, dan tata kehidupan “merasa nyaman belajar didalam kelas


55

masuk dalam kategori tinggi. Hal ini A. Kesimpulan

menunjukkan bahwa berada ditempat Berdasarkan analisis data dan

yang nyaman saat belajar membuat pembahasan yang telah diuraikan pada

siswa dapat meningkatkan minat bab sebelumnya, maka dapat

belajarnya. disimpulkan sebagai berikut :

Berdasarkan hasil penjelasan 1. Lingkungan Sekolah di SMA

terhadap beberapa indikator diatas Negeri 3 Soppeng berada pada

maka dapat disimpulkan bahwa adanya kategori tinggi dilihat dari

pengaruh yang signifikan antara indikator hubungan antara guru

lingkungan sekolah terhadap minat dengan siswa, hubungan siswa

belajar siswa pada mata pelajaran dengan siswa lain, alat belajar,

ekonomi siswa kelas X di SMA Negeri kurikulum, disiplin sekolah, dan

3 Soppeng. Sejalan dengan temuan kondisi gedung.

diatas Ferra Ardilasari (2017) 2. Minat belajar pada mata pelajaran

mengatakan bahwa “lingkungan ekonomi siswa kelas X di SMA

sekolah menunjukkan pengaruh yang Negeri 3 Soppeng berada pada

berada pada kategori tinggi terhadap kategori tinggi dilihat dari

minat belajar siswa, serta terdapat indikator perasaan senang,

hubungan yang positif dan signifikan ketertarikan siswa, perhatian, dan

antara lingkungan belajar dan minat keterlibatan siswa.

belajar pada mata pelajaran ekonomi 3. Terdapat pengaruh positif yang

di SMA” signifikan antara lingkungan


56

sekolah terhadap minat belajar

pada mata pelajaran ekonomi siswa

kelas X di SMA Negeri 3 Soppeng.

Hal ini dibuktikan dari hipotesis

dengan regresi linear sederhana

dan analisis koefisien korelasi

dengan tingkat hubungan kuat.

B. Saran
Berdasarkan temuan-temuan

dan kesimpulan yang ada, maka

peneliti menyampaikan saran kepada

pihak sekolahdan siswa terkait dalam

rangka pengaruh lingkungan sekolah

terhadap minat belajar pada mata

pelajaran ekonomi siswa kelas X di

SMA Negri 3 Soppeng untuk lebih

meningkatkan lingkungan sekolah

karena berpengaruh secara signifikan

terhadap minat belajar.

Anda mungkin juga menyukai