Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DISIPLIN BELAJAR SISWA

KELAS X IPA 1 MAN 1 PONTIANAK

Wela Sri Ardian, Rum Rosyid, Thomy Sastra Atmaja


Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan FKIP Untan Pontianak
Email: welaardian.19@gmail.com

Abstrack

This study aims to determine the factors that affect the learning discipline of students
in class X IPA 1 MAN 1 Pontianak both from internal factors and external factors.
This research uses a qualitative approach with descriptive research type. Sources of
data in this study were interviews with students of class X IPA 1, PPKn teachers,
Deputy Head of Student Affairs MAN 1 Pontianak, and documentation in the form of
school documents and photos at the time of research. Data collection tools in the from
of interview guides and documentation. The results showed that the factors that
influence the learning discipline of students in class X IPA 1 MAN 1 Pontianak are
internal factors and external factors, internal factors include: self-awareness such as
willingness to take part in the teaching and learning process, learning concentration
such as focus when in class, ability cognitive like good learning outcomes. External
factors include: facilities and infrastructure, regulation, exemplary teachers such as
arriving on time. And there are new findings from external factors, namely a pleasant
classroom atmosphere.

Keywords: Extenalfactors, Factor Affecting Learning Discipline, Internal Factors.


PENDAHULUAN Pendidikan juga merupakan suatu hal yang
Perkembangan teknologi dan ilmu penting dalam proses kehidupan manusia.
pengetahuan semakin pesat di dunia Pendidikan tidak hanya mencakup bidang
pendidikan, seiring berkembangnya zaman kognitif saja, tidak hanya berbicara tentang
maka semakin canggih teknologi yang hadir bagaimana memperoleh pengetahuan, akan
disekitar kita. Sebagai generasi muda kita tetapi yang paling penting ialah
harus bisa menyaring berbagai informasi mengembangkan aspek sikap dan
yang kita dapatkan seperti media sosial, keterampilan. Pendidikan hendaknya
media masa, dan teknologi canggih lainnya. menjadikan manusia yang berkarakter dan
Hal tersebut menjadi pengaruh pada bidang menjadi individu yang lebih baik.
pendidikan dapat mampu untuk segera Undang-Undang Republik Indonesia
menyiapkan segala upaya-upaya dalam Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
menyesuaikan siswa untuk bisa menghadapi Pendidikan Nasional, pasal 1 ayat 1
segala macam halangan dan rintangan. menyatakan bahwa:Pendidikan adalah usaha
Tidak hanya itu dengan hadirnya teknologi sadar dan terencana untuk mewujudkan
diharapkan akan berdampak yang signifikan suasana belajar dan proses pembelajaran
terhadap dunia pendidikan. agar siswa secara aktif mengembangkan
Pendidikan suatu kebutuhan dan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
bekal yang sangat penting bagi setiap spiritual keagamaan, pengendalian diri,
individu untuk bisa melawan tantangan kepribadian, kecerdasan, akh lak
kehidupan dimasa depan mereka.

1
mulia, serta keterampilan yang diperlukan norma kehidupan warga, berbengsa serta
dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. bernegara yang berleku, dilaksanakan secara
Pendidikan tidak akan bisa berjalan siuman serta ikhlas lahir-batin, sehingga
dengan baik jika tidak ada proses mencuat rasa malu terserang sanksi serta
pembelajaran yang baik. Siswa merupakan rasa khawatir terhadap Tuhan Yang Maha
orang yang ikut serta dalam dunia Esa. Mudasir (2011: 89) disiplin berarti“
pembelajaran. Dalam perkembangannya
kesediaan buat mematuhi kedisiplinan
wajib lewat proses belajar. Tercantum di
supaya siswa bisa belajar”. Dirman dan
dalamnya memahami diri, belajar dengan
orang lain, serta belajar memahami area Cicih (2014 : 6) menjelaskan“ belajar
sekitarnya. Perihal ini dicoba supaya siswa merupakan pergantian. Pergantian diartikan
dapat menempatkan letaknya di tengah- menyangkut pergantian pengetahuan,
tengah warga sekalian sanggup mengatur perilaku, sikap, kerutinan, kecakapan,
diri di area tersebut. Melalui proses belajar keahlian, serta karakter yang terjalin selaku
tidak hanya akan membentuk akibat interaksi dengan area semacam guru,
pengetahuanakan tetapi juga membentuk bahan belajar, serta lain- lain”.
sikap dan kepribadian siswa. Disiplin dalam sekolah ialah salah satu
Disiplin jadi ketentuan pembuatan kewajiban yang wajib dilaksanakan oleh
perilaku, sikap, serta tata kehidupan tiap siswa supayaterciptanya kondisi proses
berdisiplin, yang hendak membuat siswa pembelajaran yang kondusif serta
sukses dalam belajar. tercapainya tujuan pembelajaran. Dalam
Menerapkan perilaku disiplin di kegiatan belajar mengajar disiplin belajar
sekolah terutama dalam proses sangat berarti serta sangat dibutuhkan sebab
pembelajaran siswa tentu tidaklah dengan terdapatnya disiplin, hingga siswa
mudah dan pasti bisa belajar dengan baik.
mengalami hambatan dalam
pelaksanaannya. Ada beberapa faktor yang Siswa yang telah terbiasa disiplin
mempengaruhi disiplin belajar Suradi dalam belajar hendak menggunakan waktu
(2011) adalah: Faktor- fakor yang pengaruhi sebaik bisa jadi baik itu di sekolah ataupun
disiplin belajar merupakan aspek intrinsik di rumah sehingga ketika berada di sekolah
serta aspek ektrinsik. Aspek yang awal ialah siswa akan menunjukkan kesiapannya
instrinsik, meliputi aspek psikologi seperi dalam belajar. Begitu pula sebaliknya,
atensi, moivasi, bakat, konsentrasi, serta apabila siswa tidak mempunyai disiplin
keahlian kognitif. Aspek fisiologis, yang dalam belajar akan menunjukkan perilaku
tercantum kedalam aspek fisioIogis antara yang tidak baik dalam proses belajar seperti
lain rungu, pengIihatan, kesagaran jasmani, terlambat masuk kelas, tidak mengerjakan
kAkurangan gizi, kurang tidur serta sakit PR maupun tugas yang diberikan guru,
yang dialami. Aspek yang kedua ialah aspek tidakmemperhatikan guru, dan bahkan tidur
ekstrinsik meliputi aspek non- sosial, seperi dikelas.
kondisi hawa, waktu, tempat serta peralaan
Sekolah tentunya mempunyai aturan
ataupun media yang digunakan buat belajar.
Fakor sosiaI berdiri atas area keluarga, atau tata tertib tersendiri yang harus
sekolah serta lingkunga masyarkat. diterapkan bagi warga sekolah yang berada
Berdasarkan penjelasan mengenai dilingkungan sekolah tersebut. Ada pula
faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin upaya yang dicoba sekolah dalam
belajar, dapat kita ketahuibahwa faktor- menanamkan kepribadian disiplin pada
faktor tersebut tentunya sangat berpengaruh siswa pastinya wajib mengaitkan segala
terhadap kelangsungan proses elemen yang terdapat di sekolah, baik itu
pembelajaran kepala sekolah, guru, siswa, ataupun pihak-
di sekolah khususnya di dalam kelas. pihak yang terdapat di sekolah tersebut.
Tu`u (2008: 31) berpendepat disiplin Disiplin belajar jadi salah satu aspek
selaku kataatan terhadap peraturan serta keberhasilan dalam proses pendidikan di

2
dalam kelas. Suasana dan kondisi kelas sekolah maupun tata tertib kelas seperti rapi
yang tertib dan kondusif akan menciptakan dalam berpakaian, menggunakan atribut
kenyamanan bagi siswa untuk proses siswa dengan lengkap, berada didalam
pembelajaran dan menerima materi yang kelas dengan sesuai jadwal, fokus kepada
disampaikan oleh guru. guru yang sedang mengajar, dan sangat
MAN 1 Pontianak merupakan salah bersemangat dalam belajar. Perilaku siswa
satu sekolah Islam atau MAN di Kota tersebut di atas menandakan bahwa perilaku
Pontianak yang beralamat di Jalan disiplin yang dilakukan oleh siswa sudah
H.Haruna, Sungai Jawi Luar kecamatan sangat baik untuk menunjang proses
Pontianak Barat. MAN 1 Pontianak pembelajaran yang baik pula di sekolah.
merupakan sekolah unggulan yang
berakreditasi A. Sekolah sudah berupaya METODE PENELITIAN
menciptakan disiplin di lingkungan sekolah Jenis penelitian ayng peneliti ambil
contohnya apabila bel tanda masuk sudah dalam riset ini adalah penelitian kualitatif
dibunyikan maka gerbang sekolah di tutup. dan bersamaan dengan metoe deskriptif .
Selain itu apabila ada siswa yang Sugiyono (2017: 15) Metode penelitian
ditemukan merokok maka akan di skors kualitatif berfokus pada kejadian yang alami
selama 3 hari. MAN 1 Pontianak juga di lapangan, sehingga nantinya yang akan
mempunyai aturan atau tata tertib sekolah menjadi pembahasannya adalah segala
yang harus ditaati. Siswa-siswi maupun sesuatu yang ditemukan dilapangan.
guru juga telah menerapkan disiplin dalam Data awal yangdiperoleh oleh peneliti
belajar seperti guru dan siswa yang masuk adalah melalui osevasi pada objek penelitian
kelas tepat waktu, siswa membaca Al- .kemudian untuk memperoleh data
Qur’an setiap hari dan terkhusus hari Jumat penelitian yang lebih mendalam, peneiti
siswa diwajibkan membaca yasiin sebelum melakukan pendalaman data melalui
proses pembelajaran, shalat berjamaah, wawancara kepada informan terpilih.
mengerjakan tugas yang diberikan guru. Informan dalam penelitian ini berjumlah 11
Guru yang mengajar di dalam kelas informan. Kemudian peneliti bagi dalam 3
terutama guru PPKn juga mempunyai informan, agar peneliti mendapatkan data
aturan atau tata tertib mengajar di dalam penelitian yang akurat. Informan tersebut
kelas seperti tidak boleh berpindah tempat terbagi dengan 9 informan untuk siswa, 1
duduk, masuk kelas tepat waktu, harus informan untuk guru ppkn kelas x ipa 1, dan
mengerjakan tugas yang diberikan, tidak 1 informan untuk wakakesiswaan.
boleh menggunakan hp pada saat guru Kemudian pengujian keabsahan da ta
menjelaskan. dilakukan dengan tehnik triangulasi, yaitu
Adapun kelas yang digunakan dalam trianguIasi tehnik, waktu, dan sumber.
penelitian ini adalah kelas X IPA 1. Alasan Lokasi penelitian ini dilakukan di
peneliti memilih kelas X IPA 1 karena Madrasah Aliyah Negeri 1 (MAN1)
selama peneliti melaksanakan PPL dan Pontianak yang beralamatkan di jalan
melakukan observasidi kelas tersebut guru H.Hanura Sungai Jawi Luar, Kecamatan
maupun siswa sudah disiplin dalam hal Pontianak Barat. Madrasah Aliyah Negeri
belajar seperti siswa dan guru datang tepat (MAN) sama tingkatannya dengan Sekolah
waktu dan siswa memperhatikan guru yang Menengah Atas Negeri (SMAN), bahkan
sedang menjelaskan materi. MAN lebih tinggi tingkatannya karena
Observasi yang dilakukan 23 sistem MAN belajar sama dengan sistem
September 2019 dan selama peneliti belajar SMAN (Sekolah Menengah Atas
melaksanakan PPL di MAN 1 Negeri) pada umumnya dan ditambah
Pontianak,peneliti melihat beberapa bentuk dengan pelajaran-pelajaran agama Islam
kedisiplinan belajar siswa kelas X IPA 1 seperti Bahasa Arab, Aqidah Akhlak, Fiqih,
terhadap peraturan yang berupa tata tertib dan lain-lain. Alasan memilih lokasi di

3
MAN 1 Pontianak karena MAN 1 Pontianak metode pengumpulan informasi. Periset
merupakan sekolah unggulan, terakreditasi memakai metode wawancara menimpa
A dan sudah menerapkan bentuk-bentuk faktor- faktor yang pengaruhi disiplin
disiplin seperti jika bel sekolah sudah belajar siswa kelas X IPA 1 MAN 1
berbunyi maka pagar akan dikunci dan Pontianak, wawancara kepada informan dan
untuk siswa yang terlambat akan diberikan pengumpulan sumber dokumentasi yang
sanksi, sebelum memulai pelajaran hp siswa dilakukan langsung dan menggunakan via
akan di kumpulkan dan diserahkan kepada WA oleh peneliti.
guru bk masing-masing kelas. Dalam arti Untuk menjawab semua rumusan
peneliti sudah tahu keadaan sekolah masalah dalam penelitian, peneIiti
tersebut, dan sekolah tersebut siap mewawancarai narasumberr atau informan
membantu peneliti yang berkaitan secara langsung.s
dengan penelitian kedepannya. Dengan
adanya bantuan dari pihak sekolah maka Hasil Penelitian
akan mempermudah peneliti dalam Aspek Internal
mendapatkan informasi. Instrument dalam Hasil wawancara dari bermacam data
penelitian ini adalah peneliti sendiri yang diperoleh periset menimpa aspek
yang terjun ke lapangan, melakukan internal yang pengaruhi disiplin belajar
pengumpulan data, analisis dan membuat siswa kelas X IPA 1 dapat disimpulkan
kesimpulan. Dalam pelaksanaanya, bahwa terdapat 3 faktor yang paling
instrumen peneliti didukung oleh dominan disebutkan oleh para narasumber
Pedoman wawancara dan yakni, kesadaran diri seperti menganggap
Dokumentasi. Jumlah kelas yang akan bahwa belajar sangat penting untuk siswa
diteliti adalah 1 kelas yakni kelas X IPA 1 itu sendiri. Dengan kesadaran diri yang
dengan jumlah siswa yang akan di teliti tinggibisa meningkatkan kedisiplinan
berjumlah 9 orang. Adapun siswa yang belajar yang tinggi juga. Konsentrasi belajar
menjadi sumber data dalam penelitian ini agar belajar menjadi fokus dan dapat
adalah siswa yang tidak pernah terlambat ke memahami materi yang diberikan guru
sekolah, siswa yang aktif di dalam proses untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dan
pembelajaran di dalam kelas, serta siswa kemampuan kognitif seperti motivasi dalam
yang tidak pernah keluar kelas saat jam belajar untuk memperoleh nilai akademik
pelajaran. Penelitian ini dilakukan saat yang tinggi.
pandemi covid-19 yang tidak
memungkinkan peneliti untuk melakukan Aspek Eksternal
penelitian di sekolah, maka peneliti Hasil wawancara dari berbagai
melakukan penelitian melalui via Whatsapp informasi yang diperoleh peneliti mengenai
faktor eksternal yang mempengaruhi
HASIL PENELITIAN DAN disiplin
belajar siswa kelas X IPA 1 dapat
PEMBAHASAN disimpulkan bahwa terdapat 3 faktor yang
Penelitian ini mengungkapkan faktor–
paling dominan disebutkan oleh para
f aktor yang mempengaruhi disiplin belajar
narasumber yakni, sarana dan prasarana
siswa kelas X IPA 1 MAN 1 Pontianak
untuk memudahkan para siswa buat
yang meliputi: faktor internal yang
meresap modul yang di informasikan oleh
mempengaruhi disiplin belajar siswa kelas
guru agar tercapainya tujuan pembelajaran,
X IPA 1 Man 1 Pontianak dan faktor
tata tertib seperti peraturan-peraturan yang
eksternal yang mempengaruhi disiplin
dibuat secara tegas oleh guru maupun
belajar siswa kelas X IPA 1 MAN 1
pihak sekolah untuk membuat lingkungan
Pontianak. Sebelum memaparkan data
sekolah disiplin dan siswa tidak bertindak
tersebut, peneliti menguraikan posisi riset
semaunya serta mempunyai sanksi agar
serta informan riset. Periset mendapatkan
siswa yang
penemuan informasi sehabis
melaksanakan sebagian

4
melanggar mejadi jera, dan yang terakhir  Perlengkapan pembelajaran buat
keteladanan guru. pengaruhi, mengganti, serta
Sekolah telah berupaya untuk membentuk sikap yang cocok dengan
menciptakan kondisi disiplin belajar yang nilai- nilai yang didetetapkan ataupun
tinggi di sekolah seperti membuat tata tertib diajarkan.
untuk siswanya agar datang tepat waktu ke  Hukuman merupakan salah satu
sekolah, serta pemberian sanksi bagi yang
langkah untuk memberikan efek jera
terlambat. Sekolah juga menyediakan
sarana prasarana sekolah seperti kursi, kepada siswa agar mampu utuk selalu
meja,kipas disiplin.
angin, yang memadai agar siswa bisa lebih  Teladan yang berbentuk perbuatan
konsentrasi dandisiplin dalam belajar. serta aksi sering kali lebih besar
Selain pengaruhnya dibanding dengan
siswa, sekolah juga mewajibkan guru-guru perkata.Selain itu, kemauan dari dalam
untuk datang tepat waktu dan tidak diri siswa juga mempengaruhi
terlambat kedisiplinan belajar siswa.
hal ini bertujuan untuk memberikan Berdasarkan data yang didapat melalui
teladanan yang baik bagi siswa-siswanya. wawancara dengan siswa pada hari Sabtu,
mengatakan bahwa mereka tidak disiplin
Pembahasan tergantung dari minat belajar dan juga
Aspek Internal susasana hati mereka. Apabila siswa merasa
Aspek internal yang pengaruhi bersemangat dan ingin disiplin maka
disiplin belajar siswa kelas X IPA 1 MAN 1 mereka akan semangat dan disiplin pula
Pontianak hasil wawancara dengan Waka saat
melaksanakan proses belajar. Akan tetapi,
Kesiswaan, guru PPKn, serta siswa kelas X
saat siswa merasa tidak bersemangat maka
IPA, diperoleh hasil data kalau ada sebagian
mereka akan merasa tidak bersemangat dan
aspek yang pengaruhi disiplin belajar siswa tidak akan disiplin pula saat melakukan
salah satunya ialah aspek internal( aspek proses belajar. siswayang merasa tidak
yang berasal dari dalam). Terdapat 3 faktor bersemangat terlihat ketika mereka tidur
yang paling dominan disebutkan oleh para pada saat proses pembelajaran berlangsung,
narasumber yakni, kesadaran diri seperti lebih banyak izin keluar kelas dengan
menganggap bahwa belajar sangat penting alasan ke toilet dan mengajak siswa
untuk siswa itu sendiri. Konsentrasi belajar lainnya mengobrol saat melakukan proses
agar belajar menjadi fokus dan dapat belajar
memahami materi yang diberikan guru Konsentrasi belajar juga menentukan
untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dan dan mempengaruhi disiplin belajar siswa.
kemampuan kognitif seperti motivasi dalam Siswa akan mengikuti pelajaran dengan
belajar untuk memperoleh nilai akademik tenang jika siswa tersebut konsentrasi,
yang tinggi. dengan konsentrasi siswa akan cepat
Kenyataan di atas sejalan memahami dan tanggap sehingga membuat
denganpandangan Joko Sumarmo (2008:25) suasana kelas menjadi aktif dan tujuan
kalau aspek Internal yang pengaruhi pembelajaran akan tercapai.
Disiplin Belajar berbentuk Pemahaman Selain konsentrasi belajar, yang tidak
diri selaku uraian diri selaku uraian diri kalah penting dalam mempengaruhi disiplin
belajar yaitu kemampuan kognitif siswa.
kalau disiplin dikira berarti untuk kebaikan
Seorang siswa yang sungguh-sungguh
serta keberhasilan dirinya. Tidak hanya itu dalam belajar maka dia akan membangun
pemahaman diri jadi upaya yang sangat pengetahuannya itu sendiri dan juga dengan
kokoh terwujudnya disiplin. bantuan orang lain, orang lain itu adalah
 Pengikutan serta ketaatan selaku guru. Seorang guru akan menjadi stimulus
langkah pelaksanaan serta aplikasi atas responnya. Guru akan memberikan stimulus
peraturanperaturan yang mrngatur
dengan tujuan untuk memancing respon
sikap orang.

5
siswa. Tingkat stimulus itu lah yang harus faktor-fakor yang pengaruhi disiplin belajar
dibangun oleh seorang guru mulai dari merupakan selaku berikut: Aspek eksrinsik;
pengetahuan, tema yang dibahas kemudian (1) Aspek non- sosial semacam kondisi
bagaimana cara menganalisis maka itulah hawa, waktu, tempat serta perlengkapan
yang disebut dengan kemampuan kognitif. ataupun media yang dipakai buat belajar. (2)
Siswa yang bisa merespon dan Aspek sosial terdiri dari area keluarga, area
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sekolah, serta area warga. Aspek Intrinsik
diberikan maka mereka bisa dikatakan (1) Aspek psikologi, semacam atensi,
belajar dan ketika mereka bisa menjelaskan motivasi, bakat, konsentrasi, serta keahlian
semuanya maka tujuan pembelajaran itu kognitif. (2) Aspek fisiologis, yang
tercapai artinya mereka bisa dikatakan tercantum kedalam fakor fisiologis antara
disiplin dalam belajar lain rungu, penglihatan, kesegaran jasmani,
Dalam hal ini dapat diketahui bahwa
kekurangan gizi, kurang tidur serta sakit
minat belajar, konsentrasi belajar, dan
yang dialami.
kemampuan kognitif mempengaruhi
terhadap disiplin belajar siswa. Hal ini Tata tertib sekolah merupakan salah
sejalan dengan yang disampaikan Suradi satu faktor yang mempengaruhi disiplin
(2011:20) bahwa fada beberapa faktor yang belajar siswa. Tata tertib sangat
mempengaruhi kesulitan belajar sebagai berpengaruh untuk menertibkan siswa
berikut: menjadi lebih disiplin, peraturan mau tidak
 Faktor Ekstrinsik mau akan memaksa siswa bersikap disiplin
 Faktor sosial terdiri dari ingkungan baik di lingkungan sekolah maupun di
keluarga, Iingkungan sekolah dan dalam kelas.Peraturan atau tata tertib akan
Iingkungan masyarakat. di sertakan dengan sanksi atau hukuman
 Faktor non-sosial seperti fasilitas yang tegas. Hukuman juga menjadi faktor
sekolah dan kenyamanan belajar. yang mempengaruhi disiplin belajar siswa
 Faktor Intrinsik karena hukuman itu sendiri merupakan
 Faktor psikologi, konsentrasi, upaya menyadarkan, mengoreksi dan
ketidafokusan, dan kemampuan meluruskan yang salah sehingga orang
berpikir. kembali pada perilaku yang sesuai dengan
harapan. Hal ini sejalan dengan yang
Aspek Eksternal disampaikan oleh Tu`u (2008:48) yang
Berdasarkan hasil wawancara dengan menyatakan bahwa faktor- faktor yang
Waka Kesiswaan, guru PPKn, dan siswa mempengaruhi dan membentuk disiplin
kelas X IPA, diketahui bahwa faktor belajar sebagai berikut: (1) Pemahaman diri
eksternaI yng dapat mempengaruhi disiplin selaku uraian diri kalau disiplin dikira
belajar siswa. Faktor yang paling dominan berarti untuk kebaikan serta keberhasilan
disebutkan oleh para narasumber yakni, dirinya. (2) Pengikutan serta ketaatan selaku
sarana dan prasarana untuk memudahkan langkah pelaksanaan serta aplikasi atas
para siswa untuk menyerap materi yang peraturan- peraturan yang mengaur sikap
disampaikan oleh guru agar trcapainya individunya. (3) Perlengkapan pembelajaran
tujuan pembelajaran, tata tertib seperti buat pengaruhi, mengganti, membina serta
peraturan-peraturan yang dibuat secara membentuk sikap yang cocok dengannilai-
tegas oleh sekolah untuk membuat nilai yang didetetapkan ataupun diajarkan.
lingkungan sekolah disiplin dan siswa tidak (4) Hukuman selaku upaya menyadarkan,
bertindak semaunya serta mempunyai mengoreksi serta meluruskan yang salah
sanksi agar siswa yang melanggar mejadi sehingga orang kembali pada sikap yang
jera, dan yang terakhir keteladanan guru. cocok dengan harapan.Untuk menciptakan
Kenyataan di atas sejalan dengan kedisiplinan belajar maka harus didukung
yangdisampaikan Suradi (2011:20) bahwa juga oleh lingkungan yang baik.

6
Lingkungan mempunyai pengaruh yang diajarkan. (4) Hukuman selaku upaya
besar dalam menciptakan kondisi belajar menyadarkan, mengoreksi serta meluruskan
yang aman, nyaman, dan tentram. Hal yang salah sehingga orang kembali pada
senada disampaikan oleh Tu`u (2008:49) sikap yang cocok dengan harapan. (5)
bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi Teladan yang berbentuk perbuatan serta aksi
disiplin belajar antara lain:Teladan, sering kali lebih besar pengaruhnya
Lingkungan berdisiplin dan Latihan dibanding dengan perkata.
berdisiplin
Untuk menciptakan disiplin belajar SIMPULAN DAN SARAN
maka sekolah menjadi salah satu faktor Simpulan
yang Faktor Internal meliputi: kesadaran diri
berperan penting. Lingkungan sekolah yang siswa seperti kemauan mengikuti proses
disiplin akan menghasilkan warga belajar mengajar, konsentrasi belajar seperti
sekolahnya yang disiplin juga. Selain fokus ketika berada di kelas, dan
lingkungan disiplin,faktor dari guru juga kemampuan kognitif seperti banyak siswa
berpengaruh dan ini bisa kita lihat berprestasi dan hasil belajar yang baik.
berdasarkan dari keteladanan seorang guru. Faktor Eksternal meliputi : sarana dan
Guru merupakan seseorang yang prasarana sekolah seperti tersedia infocus
berwibawa, dan seseorang yang diguguh dan kipas angin di kelas, tata tertib seperti
dan di tiru. Seorang guru harus professional peraturan yang tegas, serta keteladanan guru
saat mengajar di dalam kelas, guru yang itu sendiri. Dan terdapat temuan baru dari
baik akan membimbing sepenuh hati dan faktor ekternal yaitu suasana kelas yang
akan membuat kesan yang menyenangkan menyenangkan.
saat sedang mengajar dan juga bisa
menciptakan kedisiplinan di dalam kelas. Saran
Seorang guru yang bisa memberikan Faktor-faktor internal yang
keteladanan yang baik maka akan diikuti mempengaruhi disiplin belajar siswa harus
juga oleh siswanya. Guru yang datang tepat di perhatikan dengan baik. Faktor ini bisa
waktu maka guru tersebut sudah mempengaruhi disiplin belajar siswa maka
memberikan teladanan yang baik bagi unuk itu diperlukan kesadaran diri dan
siswanya. Dapat ditarik kesimpulan bahwa kemauan serta minat yang tinggi pula
keteladanan guru menjadi faktor yang daridari siswa untuk disiplin dalam belajar.
mempengaruhi disiplin belajar siswa. Ketika proses pembelajaran
Teladan yang berupa perbuatan dan berlangsung hendaknya siswa
tindakan kerap kali lebih besar pengaruhnya berkonsentrasi dalam belajar. Selain itu
dibandingkan dengan kata-kata. Hal ini kemampuan kognitif juga perlu diperhatikan
sejalan dengan yang disampaikan oleh Joko dan di tingkatkan khususnya bagi siswa itu
Sumarmo (2008:25). sendiri. Faktor-faktor eksternal yang
Faktor- faktor pembuatan disiplin bagi mempengaruhi disiplin belajar siswa juga
Joko Sumarmo( 2008: 25) merupakan: (1) harus diperhatikan. Diantaranya yang harus
Pemahaman diri selaku uraian diri selaku diperhatikan yaitu sarana dan prasarana
uraian diri kalau disiplin dikira berarti untuk sekolah. Sekolah hendaknya memperbaiki
kebaikan serta keberhasilan dirinya. Tidak dan meningkatkan sarana dan prasarana
hanya itu pemahaman diri jadi motif sangat sekolah demi tercapainya tujuan
kokoh terwujudnya disiplin. (2) Pengikutan pembelajaran yang diinginkan. Selain itu
serta ketaatan selaku langkah pelaksanaan tata tertib yang dibuat sekolah hendaknya
serta aplikasi atas peraturanperaturan yang diterapkan dengan tegas.
mrngatur sikap orang. (3) Perlengkapan Peran guru juga harus nampak dan
pembelajaran buat pengaruhi, mengganti, perlu ditingkatkan misalnya dalam hal
serta membentuk sikap yang cocok dengan profesionalisme guru salah satunya yaitu
nilai- nilai yang didetetapkan ataupun

7
keteladanan yang diberikan oleh guru http://eprints.uny.ac.id/9495/1/Jurnal.
kepada siswa. seorang guru harus pdf
memberikan teladan yang baik bagi Sugiyono. (2016). Metode Penelitian
siswanya. Kuantitatif, kualitatif dan R&D.
Jakarta: Alfabeta
DAFTAR RUJUKA N Suradi.2011. Fakor-faktor yang
Cici, ., & Dirman. (2014). Teori Belajar mempengaruhi disiplin belajar siswa
dan kelas xii jurusan administrasi
Prinsip-Prinsip Pembelajaran yang pekantoran di smk nu 01 kendal tahun
Mendidik. Jakarta: Ribeka Cipta. pelajaran2012/2013.
Darmadi (2017). Pengembangan Model dan https://lib.unnes.ac.id/19237/1/710140
Metode Pembelajaran dalam 8269.pdf. Diakses tanggal 11
Dinamika. Belajar Siswa. Yogyakarta: November 2019. (sumber rujukn dari
Deepublish. website).
Joko, S.(2018). Pengaruh motivasi, Tu`u, T (2008). Peran Disiplin Pada
lingkungan dan disiplin terhadap Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta :
prestasi belajar siswa pada jurusan PT. Grasindo.
teknik audio video smk negeri 3
yogyakarta.Retrieved Januari 2019,
from jurnal:

8
9

Anda mungkin juga menyukai