Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH KETELADANAN GURU TERHADAP

KEDISPLINAN SISWA DI SD NEGERI 173265 ONAN


HASANG

SKRIPSI

Diajukan Kepada Universitas HKBP Nommensen


Pematangsiantar Untuk Memenuhi Syarat Penyelesaian
Program

Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Oleh:
Nama : Johannes Simorangkir
NPM : 1801010053
Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN
PEMATANGSIANTAR PEMATANGSIANTAR
2022
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Pendidikan adalah sebuah proses untuk mengubah jati diri seorang
peserta didik untuk lebih maju. Guru merupakan komponen utama dalam
pendidikan. Sebagai komponen utama keberhasilan dalam pendidikan
sebagian besar ditentukan oleh profesionalisme seorang guru. Guru yang
professional bukanlah guru yang hanya dapat mengajar dengan baik tetapi
juga guru yang dapat mendidik.
Dalam dunia pendidikan, guru sangat berperan penting dalam
mencetak generasi bangsa. Guru merupakan elemen kunci pendidikan karena
guru tidak hanya mencerdaskan kehidupan bangsa, tetapi juga menciptakan
peserta didik yang berkarakter, bermoral, berahklak mulia dan mahluk hidup
yang berpikir serta sehat jasmani dan rohani.
Adapun tujuan dari pendidikan yang termasuk dalam undang-undang
No 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional adalah untuk
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidungan bangsa yang
bertujuan untuk perkembangan peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada tuhan yang maha esa, berahlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab.
Keberhasilan pendidikan nasional merupakan tanggung jawab
bersama yang dimulai dari keluarga, masyarakat dan Pemerintah. Tujuan yang
akan di capai melalui pendidikan adalah terciptanya manusia-manusia yang
memiliki kepribadian yang luhur dan beragama dan menjadi mahluk hidup
yang berguna bagi dirinya maupun bagi masyarakat. Upaya yang harus
dilakukan untuk mewujudkan kegiatan pendidikan dan pelaksanaanya
pendidikan, guru sebagai tenaga pendidik harus mampu memimpin dan
mengayomi siswa dalam proses pembelajaran di sekolah. Perilaku displin
siswa juga merupakan salah satu faktor untuk mewujudkan keberhasilan
didalam pendidikan.
Kedisplinan seseorang siswa dapat ditumbuhkan melalui cara dengan
pembinaan dan pembiasaan, terutama pada lingkungan sekolah. Pada
awalanya memang sulit untuk menerapkan ini tetapi seiring berjalanya waktu
siswa akan lebih terbiasa dalam menerapkan kedisplinan pada diri sendiri.
Jika aturan ini dirasakan sesuatu yang seharusyan dipatuhi dan harus
dilakukan oleh seorang siswa yang sadar akan kebaikan diri sendiri dan
kebaikan bersama lama kelamaan ini akan menjadi kebiasaan yang baik tanpa
adanya rasa keterpaksaan.
Thomas Gordon (1996: 3), Mengatakan Disiplin adalah perilaku dan
tata tertib yang sesuai dengan peraturan dan ketetapan, atau perilaku yang
diperoleh dari pelatihan yang dilakukan secara terus menerus. Terbentuknya
kedisiplinan seseorang dipengaruhi oleh faktor-faktor internal yang sudah ada
di diri masing masing pribadi dan dapat dikembangkan oleh siswa dan yang
dapat di pantau oleh guru, orang tua dan masyarakat di lingkungan.
Unaradjan (2003) menyebutkan bahwa disiplin dipengaruhi oleh dua
faktor yaitu faktor internal dan eksternal. (1) Faktor internal merupakan
faktor-faktor yang berasal dari siswa sendiri dan dapat mempengaruhi disiplin
belajarnya. Dalam hal ini faktor internal dibagi menjadi dua yaitu keadaan
fisik dan psikis merupakan aspek yang mempengaruhi pembentukan disiplin
diri. (2) Faktor eksternal yaitu faktor- faktor yang berasal dari lingkungan luar
dan dapat mempengaruhi disiplin belajar siswa. Faktor eksternal tersebut
meliputi kebiasaan keluarga, penerapan tata tertib sekolah, dan kondisi
masyarakat.
Menurut Underwood, dalam bukunya Problems And Processes
Discipline, Pada dasarnya banyak faktor yang mempengaruhi tingkat
kedisiplinan siswa di sekolah, diantaranya : a). Tujuan dan kemampuan ikut
mempengaruhi tingkat kedisiplinan siswa. Tujuan yang akan dicapai harus
jelas dan ditetapkan secara ideal serta cukup menantang bagi kemampuan
siswa. b). Teladan guru sangat berperan dalam menentukan kedisiplinan siswa
karena guru dijadikan teladan dan panutan oleh siswanya. Guru harus
memberi contoh yang baik, jujur, adil, serta sesuai kata dengan perbuatan. c).
Keadilan dapat mendorong terwujudnya kedisiplinan siswa, karena ego dan
sifat manusia yang selalu merasa dirinya penting dan minta diperlakukan
sama dengan manusia lainnya. Keadilan yang dijadikan dasar kebijaksanaan
dalam pemberian hukuman yang dapat merangsang terciptanya kedisiplinan
siswa yang baik. d). Sangsi/Hukuman Sangat berperan penting dalam
memelihara kedisiplinan siswa. Dengan sanksi/hukuman yang semakin berat,
siswa akan semakin takut melanggar peraturan-peraturan sekolah, sikap dan
perilaku indispliner siswa akan berkurang. seharusnya tidak terlalu ringan atau
terlalu berat supaya hukuman itu tetap mendidik siswa untuk mengubah
perilakunya. e). Ketegasan guru dalam melakukan tindakan akan
mempengaruhi kedisiplinan siswa di sekolah. Guru harus berani dan tegas,
bertindak untuk menghukum setiap siswa yang indisipliner sesuai dengan
sanksi hukuman yang telah ditetapkan.
Bentuk displin itu seperti displin waktu dan displin dalam
menjalankan aturan dan displin sikap. Displin waktu menjadi sorotan bagi
guru dan siswa, waktu masuk ke sekolah menjadi hal utama dalam
meningkatkan kedisplinan guru dan siswa. Kemudian displin menegakkan
aturan yang sangat berpengaruh terhadap kewibawaan guru. Berkaitan tentang
kedisplinan siswa disekolah tidak dapat dilepas dari perilaku negatif siswa.
Pada masa sekarang ini perilaku negatif dikalangan siswa yang terjadi seperti
tidak mengerjakan tugas, mencoret dinging sekolah, tidak berpakaian rapi,
berantam dan terlambat kesekolah sehingga dapat merugikan diri sendiri dan
merugikan orang lain juga.
Kepribadian guru berpengaruh terhadap perilaku siswa yang dapat di
lihat dari keteladanan atau kewibawaan. Keteladanan adalah gambaran pribadi
yang baik yang dapat di tampilkan seseorang guru untuk dapat di contoh oleh
siswa dan di idolakan sedangkan kewibawaan kesan dari penampilan fisik,
dan non fisik yang menyebapkan individu, menghargai dan menghormati guru
dan orang tua sebagai pendidik yang menyentuh kehidupan pribadi siswa.
Keteladanan guru yang baik akan membentuk perilaku displin siswa
yang baik. Perilaku disiplin tersebut ditunjukkan dalam perbuatan dan tingkah
laku yang baik dalam kehidupan sehari-hari sekolah maupun di luar sekolah.
Dengan demikian keteladanan seorang guru ada kaitanya dengan kompetensi
kepribadian. Karena setiap guru mempunyai kepribadian yang berbeda-beda
dan pribadi yang mereka miliki sehingga keteladanan seseorang guru hanya
dapat dilihat dari penampilan, tindakan, ucapan tutur kata, cara berpakaian,
dan cara menghadapi setiap persoalan.
Keteladan guru sangat berperan dalam menentukan kedisiplinan
peserta didik karena guru dijadikan teladan dan panutan oleh para peseta
didiknya. Guru harus memberi contoh yang baik, jujur, adil, serta sesuai kata
dan perbuatan.
Menurut hasil pengamatan langsung oleh penulis di SD N 173265
Onan hasang kecamatan Pahae Julu Tahun pembelajaran 2021/2022 beberapa
masalah telah terjadi di sekolah tentang kedisplinan siswa dapat
diidentifikasikan sebagai berikut: 1) siswa sering terlambat kesekolah, 2)
siswa tidak mengerjakan tugas, 3) siswa sering tidak berpakaian rapi, 4) siswa
sering membuang sampah sembarangan, 5) siswa sering mencoret dinding dan
merusak tanaman di sekolah.
Menurut Winkel (1996:475 ) prestasi belajar adalah hasil yang telah
dicapai seseorang dalam belajar. Dalam pendidikan, belajar menunjukkan
adanya perubahan pada diri seseorang siswa yang positif sehingga pada tahap
akhir akan didapat keterampilan, kecakapan dan pengetahuan baru. Hasil dari
proses belajar tersebut tercermin dalam prestasi belajarnya. Gambaran
mengenai prestasi belajar tersebut biasanya dapat diperoleh melalui raport
sekolah yang dibagikan pada waktu-waktu tertentu (Murjono, 1996:124).
Purwanto (2004:102) berpendapat bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar dapat di bedakan menjadi dua golongan yaitu:
1. Faktor yang ada pada diri organisme itu sendiri, disebut faktor individual 2.
Faktor yang ada di luar individu, yang disebut faktor sosial. Yang termasuk ke
dalam faktor individual adalah faktor kematangan / pertumbuhan, kecerdasan,
latihan, motivasi dan faktor pribadi. Sedang yang termasuk faktor sosial
adalah faktor keluarga / keadaan rumah tangga, guru dan cara mengajarnya,
alat-alat yang digunakan dalam belajar mengajar, lingkungan dan kesempatan
yang tersedia, dan motivasi sosial.
Berdasarkan pendapat diatas, saya dapat menyimpulkan bahwa
kedisplinan seorang siswa dapat meningkatkan prestasi belajar. Jika siswa
sudah disiplin dalam waktu, misalnya bisa mengatur waktu membersihkan
lingkungan dan sekolah dan bisa mengatur waktu belajar dirumah dan selalu
tertib disekolah, ketika belajar di kelas. Maka dapat dikatakan displin dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa. Akan tetapi guru harus dapat menjadi
contoh yang baik dan menjadi teladan bagi siswa, guru juga harus dapat
membimbing siswa dan mendorong siswa serta memotivasi siswa dan orang
tua juga harus memperhatikan anaknya, dalam hal bergaul dan selalu
mendidik anak-anak yang ada dilingkungan sekitar agar mereka dapat
berkembang dengan baik.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka peneliti
mengidentifikasi masalah sebagai berikut :
1. Banyak siswa yang tidak displin dalam mengerjakan tugas yang diberikan
oleh guru Di SD N 173265 Onan Hasang Tahun Pembelajaran 2021/2022?
2. Terdapat siswa yang masih belum menaati peraturan yang berlaku di sekolah
Di SD N 173265 Onan Hasang Tahun Pembelajaran 2021/2022?
3. Masih ada siswa yng membuat keributan di kelas Di SD N 173265 Onan
Hasang Tahun Pembelajaran 2021/2022?
4. Terdapat guru yang belum memberikan teladan yang baik kepada siswa Di SD
N 173265 Onan Hasang Tahun Pembelajaran 2021/2022?
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan dan identifikasi masalah di atas, maka
penulis dapat merumuskan masalah dalam pengertian ini yaitu sebagai
berikut: “Apakah ada Pengaruh Keteladanan Guru terhadap Kedisiplinan
Siswa di SD Negeri 173265 Onan Hasang.
1.4 Pembatasan Masalah
Untuk menghindari kemungkinan meluasnya masalah yang akan
diteliti, maka penulis memberikan batasan masalah dalam penelitian ini
diantaranya sebagai berikut:
1. Penelitian ini dibatasi dengan membahas pengaruh variabel bebas
terhadap variabel terikat yaitu Pengaruh keteladaanan guru terhadap
kedisiplinan siswa.
2. Kedisiplinan siswa dibatasi dengan kedisiplinan siswa kelas VI SD
173265 Onan Hasang.
1.5 Tujuan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui “apakah ada
pengaruh Keteladanan Guru terhadap Kedisiplinan Siswa di SD Negeri
173265 Onan Hasang?”
1.6 Manfaat Penelitian
1. Manfaat Penelitian
a. Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengalaman peneliti dan
dapat dijadikan bekal menjadi calon guru dalam memberikan
keteladanan untuk meningkatkan kedisiplinan siswa di sekolah.
b. Bagi Guru Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman
terkait dengan pengaruh keteladanan guru terhadap kedisiplinan siswa
di sekolah.
c. Bagi Sekolah Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi
untuk meningkatkan keteladanan guru untuk mewujudkan kedisiplinan
siswa.
1.7 Luaran Penelitian

Anda mungkin juga menyukai