Anda di halaman 1dari 24

PROPOSAL

Pengaruh Lingkungan keluarga, Motivasi Dan Disiplin Belajar


Terhadap Hasil Belajar siswa Mata Pelajaran Ekonomi
Di Sma Negeri 2 Kupang Tengah

Oleh

Minawati Thersiana Koro


NIm: 17018080122

JURUSAN PRODI PENDIDIKAN EK0NOMI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
TAHUN
2022

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat (long life education). Pendidikan
berperan dalam membentuk karakter manusia yang unggul dan berkualitas. Sesuai dengan
pendidikan nasional yang tertuang di dalam Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang
sistem pendidikan nasional Bab IV Pasal 3 yang berbunyi: pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradabaan bangsa yang
bermartabat dalam rangkah mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif dan mandiri serta
menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Pendidikan merupakan salah satu komponen yang sangat berperan dalam menentukan
nasib suatu bangsa. Keberhasilan dalam bidang pendidikan terus diupayakan dalam
pemerintah karena pendidikan merupakan pondasi yang kuat bagi perkembangan Negara.
Keberhasilan pendidikan sangat dipengaruhi oleh perubahan dan pembaharuan dalam
segala unsur-unsur yang mendukung pendidikan diantranya siswa, guru, alat dan metode
materi serta lingkungan pendidikan semua unsur tersebut saling terkait antara satu dengan
lainnya dalam mendukung tercapainya tujuan pendidikan.
Pencapaian hasil belajar siswa tidak terlepas dari faktor-faktor yang memepngaruhi
hasil belajar. Faktor-faktor yang menentukan keberhasilan pembelajaran siswa dipengaruhi
oleh faktor eksternal dan internal. Salah satu faktor dari luar siswa yang dapat mendorong
siswa untuk meraih hasil belajar adalah lingkungan keluarga Hasbullah (2010:6) keluarga
merupakan lembaga pendidikan tertua yang pertama dan utama yang dialami oleh anak.
Kedudukannya sebagai lembaga pendidikan yang bersifat menjadikan peranan untuk
bertanggung jawab, memelihara, merawat, melindungi, dan mendidik anak agar bisa
tumbuh dengan baik.
Faktor lain yang berpengaruh pada hasil belajar siswa adalah motivasi adalah
dorongan yang menyebabkan terjadinya suatu perbuatan atau tindakan. Proses belajar pada
siswa terjadi karena adanya motivasi untuk melakukan suatu kegiataan belajar. Motivasi
belajar penting peranannya bagi siswa dalam usaha mencapai prestasi belajar yang tinggi.
Siswa memiliki motivasi belajar tinggi cenderung menunjuhkan semangat dalam

2
mengikuti pelajaran mereka kelihatan lebih perhatian dan bersunguh-sunguh dalam belajar
dan berpatisipasi dalam kegiatan pembelajaran baik di kelas maupun di luar kelas.Motivasi
belajar yang tinggi akan mempengaruhi hasil belajar siswa karena itu siswa akan berusaha
untuk mencoba mengerjakan sosal-soal latihan terhadap materi Pelajaran yang telah
diberikan guru
Motivasi adalah serangkain usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu
sehingga seseorang yang mau dan inign melakukan sesuatu dan bila tidak iya tidak suka
maka akan berusaha untuk meniadahkan atau mengelakan perasaan tidak suka itu menurut
Sadirman (2012:75). Terkadang suatu proses belajar tidak dapat mencapai hasil maksimal
disebabkan karena ketiadaan kekuataan yang mendorong (motivasi), motivasi dapat
menumbuhkan minat belajar siswa. Bagi siswa yang memiliki motivasi yang kuat akan
mempunyai keinginan untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
Motivasi belajar merupakan salah satu faktor internal yang dapat mempengaruhi
prestasi belajar siswa dalam kegiataan belajar, motivasi merupakan keseluruhan daya
pengerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiataan belajar yang menjamin
kelangsungan dari kegiataan belajar dan yang memberikan ke arah kegiataan belajar,
sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai motivasi belajar
merupakan faktor pendorong kemampuan siswa pada proses belajar mengajar. Siswa yang
mempunyai kemauan yang cukup tinggi bisa gagal karena kurang adanya motivasi pada
proses belajar mengajar
Selain motivasi belajar disiplin juga memiliki peran penting dalam keberhasilan
prestasi seorang siswa. Disiplin dapat tumbuh dan dibina melalui latihan, pendidikan dan
penanaman kebiasaan yang harus dimulai sejak dalam lingkungan keluarga mulai pada
masa kanak-kanak dan terus berkembang sehingga menjadi disiplin yang semakin kuat
menurut Joko Sumarno (2008:24). Istilah disiplin juga sebagai kepatuhan dan ketaatan yang
muncul karena adanya kesadaraan dan dorongan dalam diri orang itu. Tanpa diplin yang
baik suasana sekolah dan juga kelas menjadi kurang kondusif bagi kegiatan pembelajaran
secara positif disiplin memberi dukungan yang tenang bagi proses pembelajaran. Sehingga
lingkungan keluarga juga memiliki peran penting dalam pencapain prestasi belajar, karena
pendidikan awal itu berasal dari keluarga dan siswa lebih banyak menghabiskan waktunya
dirumah.
Lingkungan, motivasi dan disiplin berperan dalam prestasi belajar dengan motivasi,
disiplin dan lingkungan siswa menjadi tekun dalam proses belajar dan dengan motivasi
disiplin dan lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar dapat dapat diwujudkan dengan
3
baik. Siswa dalam proses belajar mempunyai motivasi disiplin dan lingkungan keluarga
yang kuat dan jelas tekun dan berhasil dalam belajar. Tingginya motivasi dalam belajar
berhubungan dengan tingginya anatra motivasi, displin dan lingkungan keluarga dengan
perolehan atau prestasi tidak hanya dalam belajar.
Dalam rangkah peningkatan mutu pendidikan , disiplin merupakan suatu masalah
penting dan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap prestasi belajar seseorang. Tanpa
adanya kesadaran akan keharusan meaksanakan aturan yang sudah ditentukan sebelumnya
pengajaran tidak mungkin mencapai target yang maksimal. Disiplin dapat tumbuh dan
dibina melalui latihan, pendidikan atau penanaman kebiasaan yang harus dimulai sejak
dalam lingkungan keluarga, mulai dari masih kanak-kanak dan terus berkembang sehingga
menjadi disiplin yang kuat.
Sikap perilaku seseorang tidak dibentuk dalam sekejap. Diperlukan pembinaan yang
terus-menerus sejak dini. Dispiln akan terwujud melalui pembinaan sejak usia dini, sejak
usia muda dimulai dari lingkungan keluarga melalui pendidikan yang tertanam sejak usia
muda yang semakin lama semakin menyatu dalam dirinya dengan bertambah usia. Seorang
siswa perlu memiliki sikap disiplin.
Pengaruh lingkungan berpengaruh dalam proses belajar mengajar lingkungan
merupakan laboratorium kehidupan yang berdampak positif sehingga memperlancar proses
belajar mengajar, namun disisi lain juga berdampak negatif yang menimbulkan kesulitan
belajar bagi anak. Dalam kenyataannya guru hanya bertanggung jawab pada saat
pelaksanaan proses belajar mengajar disekolah sedangkan sebagai besar waktu siswa lebuh
banyak dlingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat. Sehingga untuk mencapai
keberhasilan pendidikan bagi siswa akan menuntuk dukungan dan keterlibatan serta dari
keluarga dan masyarakat.
Faktor lain yang juga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa adalah disiplin.
Disiplin siswa menurut Yudhawati dan Dany (2011:7) berarti kepatuhan dan ketaatan siswa
terhadap berbagai aturan dan tata tertib yang berlaku disekolahnya. Dsiplin merupakan
kesediaan untuk memenuhi peraturan-peraturan dan larangan-laranagn. Kepatuhan bukan
hanya patuh karena tekanan-tekanan dari luar melaikan kepatuhan yang disadari oleh diri
sendiri. Kedisiplinan harus dijalankan dengan konsisten teratur dan jelas sesuai dengan
peraturan tata tertib yang telah ditetapkan, sehingga siswa akan terbiasa hidup teratur.
Dengan adanya tata tertib maka setiap tindakan dan perilaku siswa akan dikontrol, sehingga
kedisiplinan siswa disekolah akan tercipta

4
Lingkungan sosial ekonomi merupakan salah satu faktor eksternal yang berpengaruh
terhadap prestasi belajar seseorang menurut Dalyono(1997:130) dikemukakan bawah
lingkungan keluarga yang mengasuh dan membesarkan anak, sekolah, tempat mendidik.
masyarakat tempat bergaul juga bermain sehari-hari beserta keadaan alam dan iklimnya.
Lingkungan keluarga memberikan pengaruh pertama terhadap pembentukan kepribadian
seseorang. Keluarga sebagai lingkungan dimana proses pembelajaran itu pertama
berlangsung diharapkan mampu menanamkan kebiasaan balajar yang baik, sehingga dapat
menghantarkan anak meraih prestasi belajar yang sesuai dengan harapan. Apabila
lingkungan keluarga dan orang tua kurang atau tidak meperhatatikan kebiasaan belajar dan
displin belajar anak tentunya akan berdamapak negatif terhadap prestasi belajar yang
dicapai.
Hasil belajar merupakan hasil yang dicapai oleh individu setelah mengalami suatu
proses belajar. Hasil belajar diperoleh pada akhir proses pembelajaran berkaitan dengan
kemampuan siswa dalam menyerap atau memahami suatu materi yang telah diajarkan.
Telah banyak studi empiris membuktikan banyaknya faktor yang mempengaruhi hasil
belajar diantaranya lingkungan keluarga, motivasi dan disiplin belajar Dimyati dan Mudjino
(2013:10) mengemukakan bawah belajar dapat dipengaruhi salah satu adalahnya adalah
kondisi internal dari diri dalam siswa diantaranya disiplin belajar teori
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah lingkungan keluarga berpengaruh langsung terhadap hasil belajar siswa
kelas XI Sma Negeri 2 Kupang Tengah?
2. Apakah motivasi belajar berpengaruh langsung terhadap hasil belajar siswa kelas
XI Sma Negeri 2 Kupang Tengah?
3. Apakah disiplin belajar berpengaruh langsung terhadap hasil belajar siswa kelas XI
Sma Negeri 2 Kupang Tengah?
4. Apakah lingkungan keluarga, motivasi dan displin belajar berpengaruh terhadap
langsung terhadap hasil belajar siswa kelas XISma Negeri 2 Kupang Tengah?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui lingkungan keluarga berpengaruh langsung terhadap hasil
belajar siswa kelas XI Sma Negeri 2 Kupang Tengah.
2. Untuk mengetahui motivasi belajar berpengaruh langsung terhadap hasil belajar
siswa kelas XI Sma Negeri 2 Kupang Tengah.
3. Untuk mengetahui disiplin belajar berpengaruh langsung terhadap hasil belajar
siswa kelas XI Sma Negeri 2 Kupang Tengah.
5
4. Untuk mengetahui lingkungan keluarga, motivasi belajar dan disiplin belajar
terhadap hasil belajar siswa kelas XI Sma Negeri 2 Kupang Tengah.
1.4 Mamfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
Dengan adanya penelitian dapat digunakan sebagai bahan referensi dan sebagai
bahan informasi yang dapat digunakan untuk memperoleh gamabaran dalam
penelitian yang sejenis.
2. Manfaat praktis
a. Untuk menumbuhkan kesadaran bagi guru agar membina dan membimbing
disiplin belajar siswanya agar berkembang semaksimal mungkin.
b. Untuk menumbuhkan kesadaran bagi orang tua dalam
memperhatikan fasilitas belajar anak, perhatian terhadap pendidikan anak,
dan motivasi yang diberikan kepada anak di lingkungan keluarga.
c.Bagi siswa dapat memotivasi semangat belajar dengan meningkatkan
disiplin belajar masing-masing dengan latar belakang keluarga yang
berbeda-beda untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

1.5 Definisi Oprasional Variabel

Variabel penelitian adalah sesgala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
tersebut kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono(2016:38). Sesuai dengan judul
penelitian yang dipilh oleh penulis yaitu pengaruh lingkungan kelurga, motivasi
belajar dan kedisiplinan siswa terhadap prestasi belajar siswa, maka penulis
mengelompokan variabel yang digunakan dalam penelitian ini menjadi variavel
independen(x) variabel dependen(y).
Adapun penjelasan sebagai berikut:
1. Variabel bebas(indepeden variabel)
Variabel bebas sering disebut sebagai variabel stimulus, predictor, abtecedent.
Dalam bahasa Indonesia sering disebut variabel bebas adalah variabel yang
mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel
dependen(terikat). Sugiyono(2016:39). Dalam penelitian ini variabel
independen yang diteliti adalah lingkungan keluarga, motivasi belajar dan
kedisiplinan.

6
2. Variabel terikat (dependent variabel)
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi sebab akibat
karena adanya variabel bebas Sugiyono(2016:39). Dalam penelitian ini variabel
dependent yang diteliti adalah prestasi belajar.

Tabel 1.1
Operasional Variabel

n
Konsep variabel Dimensi Indikator Skala
No
1 Lingkungan Lingkungan 1.Sikap positif Likert
keluarga keluarga orang tua.
1. merupakan 2.Persepsi orang
lingkungan tua terhadap
pendidikan keberhasilan
pertama karena 3.dukungan orang
dalam keluarga tua.
anak-anak pertama Sumber:Patricia mn
mendapatkan Robledo-Ramonand
didikan dan jesus-Nicasio
bimbingan Garcia-
Hasbullah(2012:3 sanchez(2012).
8).
Motivasi belajar Motivasi belajar
.22.. 1. Keinginan untuk Likert
adalah berprestasi.
keseluruhan daya 2. Harapan untuk
pengerak didalam berhasil.
diri siswa yang 3. Belajar dari
menimbulkankegi kegagalan atau
atan belajar yang ketidak
menjamin berdayaan.
kelasungan Sumber:
kegiatan belajar Djamarah(2011),
dan memberikan Tu’u(2004).
arah pada kegiatan
belajar sehingga
tujuan yang
dikehendakioleh
subjek belajar itu
dapat tercapai
Sadirman(2018:7
5).
3 Kedisiplinan siswa Kedisipli 1.Menaati dan Likert
adalah upaya nan siswa mematuhi
3. mengendalikan tatatertib
diri dan sikap sekolah.
mental individu 2.Masuk kelas tepat
atau masyarakat waktu.
dalam 3.Ketertiban diri
mengembangkan saat belajar

7
kepatuhan dan dikelas.
ketaatan terhadap 4.Mengatur waktu
peraturan dan tata belajar dirumah.
tertib serta 5.Mengulangi
dorongan dan kembali
kesadaraan yang pelajaran
muncul dari dalam dirumah.
hatinya 6.Mengerjakan
Tu’u(2004:32). tugas sekolah di
rumah.
Sumber:
Tella(2007).
4 Hasil belajar Hasil Belajar 1. Ranah kognitif Likert
merupakan 2. Ranah efektif
4. sejumlah 3.Ranah
pengalaman yang psikomotorik
diperoleh siswa
yang mencakup
ranah kognitif,
efektif dan
psikomotirk
belajar tidak hanya
penguasaan
konsep teori
pelajaran, tetapi
juga penguasaan
kebiasaan,
persepsi,
kesenangan, minat
dan bakat,
penyesuaian,
jenis-jenis,
ketrampilan, cita-
cita, keinginan dan
harapan.
Rusman(2014:129
).

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kajian penenltian terdahulu
Peneltian terdahulu yang relevan bertujuan untuk memperkuat hasil yang akan
diteliti dengan penelitian yang telah ada serta menjadi perbandingan dari kesimpulan

8
berpikir peneliti. Berikut peneltian-penelitian sebelumnya yang dilakukan dan keterkaitan
dengan penelitian.

Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu

N Judul, nama, Metode Hasil Peneltian Persamaan Perbedaan


tahun terbit Penelitian
No
1 Pengaruh motivasi Metode Hasil peneltian Persamaan Perbedaan
belajar, disiplin peneltian menyimpulkan dalam penelitian penelitian ini
1. belajar, dan kuantitatif motivasi belajar sama-sama tidak
lingkungan teman memiliki pengaruh menggunakan mengunakan
sebaya terhadap terhadap hasil belajar teknik teknik
hasil belajar sebesar 0, 385, t pengumpulan pengumpulan
ekonomi siswa hitung > tabel data data
kelas XI IPS yaitu3.726> 1.666, menggunakan dokumentasi,
SMAN Titian Disiplin belajar angket. wawancara,
Teras. Khairinal. memiliki pengaruh dan observasi
K, Kohar, F & terhadap hasil belajar
Fitmilina, D. siswa sebesar 0.283, t
(2020). hitung t tabel yaitu
2.671> 1.666,
Lingkungan teman
sebaya memiliki
pengaruh terhadap
hasil belajar siswa
sebesar 0.265, t hitung
> t tabel yaitu 2.434>
1.666, secara simultan
motivasi belajar,
disiplin belajar dan
lingkungan teman
sebaya memiliki
pengaruh terhadap
hasil belajar siswa
sebesar 0.373 dengan
taraf signifikan 0.000
2 Pengaruh Penelitian Secara parsial Persamaan Perbeda
disiplin belajar, Kuantitaif menunjuhkan bawah dalam penelitian an dalam
2. lingkungan terdapat pengaruh penelitian
teknik
keluarga dan positif disiplin belajar pengumpulan yaitu objek
motivasi belajar terhadap prestasi data sama-sama penelitian
Mata Pelajaran belajar sebesar 7,50%, mengunakan
Pengantar terdapat pengaruh angket.
Administrasi. postif lingkungan
Mulyasih, P, S,& keluarga terhadap
Suryani, N(2016) prestasi belajar sebesar
11,29%, terdapat
pengaruh postif
motivasi belajar

9
sebesar 6,50%.
Sedangkan secara
simultan menunjuhkan
bawah terdapat
pengaruh postif
disiplin belajar,
lingkungan keluarga
dan motivasi belajar
terhadap prestasi
belajar sebesar
46,225%.
3 Pengaruh Disiplin Penelitian Hasil peneltian Persamaan dalam Perbedaan
Belajar, Motivasi Kuantitaif diperoleh bawah peneltian sama- dalam
3. Belajar, dan disiplin belajar sama peneltian ini
Lingkungan berpengaruh terhadap menggunakan adalah teknik
Keluarga Terhadap prestasii belajar menggunakan penggumpulan
Prestasi Belajar sebesar 37,1%, teknik data tidak
Mata Pelajaran motivasi belajar pengumpulan menggunaka
Ekonomi Siswa berpengaruh terhadap data berupa dokumentasi,
Kelas X SMA N 2 prestasi belajar sebesar angket/ kusisoner wawancara,
Kudus Tahun 32%, dan lingkungan dan observasi.
Ajaran 2013/2014. keluarga berpengaruh
terhadap prestasi
belajar sebesar 29%.
Ketiga variabel
tersebut berpengaruh
signifikan terhdap
prestasi belajar dengan
nilai F = 83,339 dan
hasil signifikan =
0,000.
4 Pengaruh disiplin Metode Hasil peneltian Persamaan dalam Perbedaan
belajar, lingkungan penelitian menunjuhkan bawah peneltian adalah dalam
4. keluarga, kuantitatif disiplin belajar siswa sama peneltian yaitu
lingkungan sekolah X semester 1 tahun menggunakan penelti
terahadap prestasi ajaran 2004/2005 penggumpulan menggunakan
belajar siswa kelas termaksud dalam data berupa 3 variabel dan
X semester 1 kategori tinggi hal ini angket, penelitian
tahuan ajaran dapat dilihat dari skor dokumentasi, menggunakan
2004/2005 Sma hasil peneltian sebesar obeservasi 4 variabel
Negeri 1 2,722 pada interval langsung dan
Gemolong 2,17-3,25. Lingkungan wawancara
Kabupaten Sragen. keluarga termaksud
Susilowati, H. S. dalam kategori baik
(2005). karena mencapai
2,7115 pada interval
2,51-3,25. Terdapat
korelasi yang
signifikan antara
disiplin belajar,
lingkungan keluarga
dan prestasi belajar,
lingkungan sekolah
dan prestasi belajar.

10
5 Pengaruh displin Penelitian Hasil penelitian Data yang Dalam
belajar, lingkungan kuantitatif menunjuhkan dikumpulkan peneltian ini
5. keluarga terhadap bawah( 1) disiplin sama disiplin
prestasi belajar belajar tidak menggunakan belajar tidak
ilmu pengetahuan berpengaruh metode berpengaruh
sosial siswa kelas signifikan terhadap dokumentasi, sedangkan
VIII SMP negeri 3 pretasi belajar dengan observasi, dan dalam
singaraja. Widana, hasil nilai tes1,116 < t kuisoner. penelitian
N. N.W.S.S(2016). tabel 1,65263 p-value Dan peneliti
0,266 >a 0,05(2) analisis data disiplin
lingkungan keluarga regresi linear belajar
berpengaruh berganda. berpengaruh
signifikan terhadap terhadap
prestasi belajar ilmu prestasi
pengetahuan belajar siswa
sosialyang ditujuhkan
dengan hasil analisis
nilai F hitung 4.501>
F tabel 3,04 dengan p-
value 0.012<a 0.05.
6 Pengaruh disiplin Metode Hasil peneltian Data yang Perbedaan
belajar dan peneltian menunjuhkan variabel dikumpulkan dalam
6. motivasi belajar kuantitatif disiplin belajar sama-sama peneltian
terhadap prestasi terhadap prestasi menggunakan peneliti
belajar siswa SMP belajar mempuyai metode menggunakan
N X SEMARANG. regresi sebesar F= dokumentasi. teknik
Wulansari,I.I 7.095 dan nilai p penggumpulan
(2020). sebesar 0.011(p<0.05). data peneliti
hal ini menunjuhkan menggunakan
bawah kedua variabel metode
linear. dokumentasi
dan dalam
peneltian
menggunakan
metode
dokumentasi
dan skala.

2.2 Hasil Belajar


a. pengetian hasil Belajar
Hasil belajar adalah adalah suatu proses usaha yang dilakukan sesorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil

11
pengalaman sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Slameto (2003:2). Hasil belajar
adalah perubahan tingkah laku yang dimilki seseorang sebagai hasil pengalamannya sendiri
dalam interaksi dengan lingkungannya. Sedangkan menurut Sudjana( 2004:22) hasil belajar
adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah iya menerima pengalaman belajarnya. Hasil
belajar dan prestasi belajar mempunyai arti yang sama karena hasil belajar merupakan
bagian dari prestasi siswa. Hal ini sesuai dengan pernyataan Tu’u (2004:76) yang
menyatahkan bahwa unsur yang ada dalam prestasi siswa adalah hasil belajar dan nilai
siswa.
menurut Hamalik (2003:155) tampak seperti perubahan tingkah laku pada diri
seseorang yang dapat diamati dan diukur perubahan pengetahuan, sikap, dan ketrampilan.
Perubahan tersebut diartikan sebagai peningkatan dan pengembangan yang lebih baik
dibandingkan sebelumnya, misalnya dari tidak tau menjadi tau. Hasil belajar ini berupa
nilai yang nantinya menjadi indikator apakah tujuan pembelajaran telah tercapai atau
belum. Hasil belajar ini bersifat kompleks dan dapat berubah-ubah.
Menurut Dalyono (1997:55) berhasil tidaknya seseorang dalam belajar disebabkan
oleh dua faktor yaitu faktor internal dan faktor ekternal sebagai berikut
1) Faktor internal yang berasal dari dalam diri orang yang belajar
a. Kesehatan
b. Intelegensi
c.Bakat
d. Minat
e.Motivasi serta
f. Cara belajar
2) Fator eksternal yang berasal dari luar orang yang belajar
a. Kelurga
b. Sekolah
c.Masyarakat dan
d. Lingkungan sekitar
Indikator utama hasil belajar siswa adalah ketercapaian daya serap terhadap bahan
pembelajaran yang diajarkan, baik secara individual maupun kelompok. Pengukuran
ketercapaian daya serap biasanya dilakukan dengan penetapan kriteria ketuntasan belajar
minimal (KKM). Perilaku yang digariskan dalam tujuan pembelajaran yang telah dicapai
siswa, baik secara individual maupun kelompok.
b. faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
12
untuk mencapai hasil belajar yang optimal terdapat dua faktor yang
mempengaruhi yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor
dalam dirinya. Slameto (2003:54) membedahkan faktor internal menjadi tiga faktor yaitu:
faktor jasmaniah, faktor psikologis, faktor kelelahan. Faktor eksternal adalah faktor yang
mempengaruhi hasil belajar siswa yang bersal dari luar dirinya. Slameto (2003:60) yang
termaksud faktor eksternal adalah faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor masyarakat.
2.3 Motivasi
a. pengertian motivasi
Motivasi adalah kondisi fisiologis dan psikologis yang terdapat dalam diri seseorang
yang mendorongnya melakukan aktivitas tertentu guna mencapai tujuan (kebutuhan).
Menurut Djali (2007:101). Motivasi adalah suatu usaha yang disadari untuk mengerakan
dan menjaga tingkah laku seseorang agar terdorong untuk bertindak melakukan sesuatu
sehingga dia berhasil menurut Ngaliman Purwanto (2006:73). Motivasi belajar adalah
kecenderungan siswa dalam melakukan kegiaatan belajar yang didorong oleh hasrat untuk
mencapai prestasi atau hasi belajar sebaik. Motivasi dipandang sebagai dorongan mental
yang mengerakkan dan mengarahkan perilaku manusia , termaksud perilaku belajar. Dalam
motivasi terkandung adanya keinginan yang mengaktifkan, mengerakkan, menyalurkan dan
mengarahkan sikap serta perilaku pada individu belajar. menurut Hamdu (2011:10).

b. Peranan Motivasi
Menurut Hamzah B. Uno (2008:27) motivasi pada dasarnya membantu dalam
memahami dan menjelaskan perilaku individu. Termaksud perilaku sedang belajar. Ada
beberapa peran penting motivasi belajar dan pembelajaran antara lain:
1. Peran motivasi dalam menentukan prestasi belajar
2. Peran motivasi dalam memperjelas tujuan belajar
3. Motivasi ketekunan belajar

c. Fungsi motivasi
Menurut sadirman (2010:83) terdapat tiga fungsi motivasi:
1. Mendorong manusia untuk berbuat
2. Menentuhkan arah perbuatan
3. Menyeleksi perbuatan.

13
2.4 Disiplin belajar
Prilaku disiplin akan tumbuh dengan sendirinya, melainkan perlu kesadaran diri,
latihan kebiasaan dan juga hukuman. Bagi siswa disiplin belajar juga tidak akan
tercipta apabila siswa tidak mempuai kesadaran diri. Penanaman disiplin perlu
dimulai dari dalam lingkungan keluarga. Tu’u (2004:48-49) mengatahkan ada empat
faktor dominan yang mempengaruhi dan membentuk disiplin yaitu: kesadaran diri,
pengikutan dan ketaataan, alat pendidikan dan hukuman. Sedangkan menurrt
Arikunto (1990:137) mengenai kedisiplinannya di bagi menjadi tiga macam
indikator yaitu: perilaku disiplin dalam kelas, perilaku disiplin diluar kelas, perilaku
disiplin dirumah.
Disiplin berperan penting dalam membentuk individu yang beridir
keunggulan. Tu’u (2004:37) disiplin penting karena alasan berikut:
a. Dengan disiplin yang muncul karena kesadaran diri akan mendorong siswa
berhasil dalam belajarnya. Sebaliknya siswa yang sering melanggar ketentuan
sekolah akan menghambat optimilasi potensi dan prestasinya.
b. Tanpa disiplin yang baik suasana sekolag dan juga kelas menjadi kurang
kondusif bagi kegiaatan pembelajaran. Disiplin memberi dukungan yang tenang
dan tertib bagi proses pembelajaran.
c. Orang tua senantiasa berharap di sekolah anak-anak dibiasakan dengan norma-
norma, nilai kehidupan dan disiplin.
d. Disiplin merupakan jalan bagi siswa untuk sukses dalam belajar.

2.5 Lingkungan Keluarga


Lingkungan keluarga selalu mengitari manusia dari waktu ke waktu sehingga
lingkungan dan amnesia hubungan timbal balik dalam artian lingkungan
mempengaruhi manusia dan amnesia mempengaruhi lingkungan. Menurut Dalyono
(2005:132) keluarga merupakan pusat pendidikan pertama dan utama. Karena dalam
keluarga kepribadian anak terbentuk. Keluarga mempunyai pengaruh yang besar
terhadap perkembangan kepribadian anak.
Lingkungan keluarga bersala dari kata lingkungan dan keluarga. Secara
psikologis lingkungan mencakup segenap stimulus yang diterima oleh individu
mulai sejak dalam kelahiran sampai kematian. Stimulus ini dapat berupa sifat
interaksi. Selera, keinginan, perasaan dan tujuan, minat, kebutuhan, kemauan, emosi
dan kapasitas intelektual Dalyono (2005:129) lingkungan keluarga merupakan
14
lingkungan penddikan anak yang pertama karena dalam keluarga anak pertama kali
mendapat pendidikan dan bimbingan Habullah (2005:38) keluarga adalah wadah
yang penting dan merupakan kelompok sosail yang pertama anak-anak menjadi
anggotanya Abu Ahmadi (2007:167)

2.7 Kerangka Pemikiran


Kerangka berpikir adalah modek koseptual tentang bagaimana teori berhubungan
dengan berbagai faktor yang telah didefinisikan sebagai masalah penting Sugiyono
(2013:93).

Gambar 1.1
Kerangka pemikiran
Hubungan antar variabel

LINGKUNGAN
KELUARGA

MOTIVASI HASIL
BELAJAR

DISIPLIN
BELAJAR

Keterangan :
X1 = Lingkungan kelurga
X2 = Motivasi belajar
X3 = Disiplin belajar
Y = Hasil belajar
= pengaruh simultan
= pengaruh parsial
2.6 Hipotesis penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian oleh
karena itu rumusan masalah dalam penelitian biasanya disusun dalam bentuk pertanyaan
Sugiyono (2011:223). Pengujian hipotesis statistic adalah prosedur yang memungkinkan
keputusan yang buat yaitu keputusan untuk menolak dan tidak menolak suatu hipotesis.

15
Hipotesis dalam peneltian ini adalah:
1. HO = Tidak terdapat pengaruh lingkungan keluarga terhadap hasil belajar siswa
kelas XI Siswa Sma N 2 Kupang Tengah.
H1 = Terdapat pengaruh lingkungan keluarga terdapat hasil belajar Siswa Sma
N 2 Kupang Tengah.
2. HO = Tidak terdapat pengaruh motivasi terhadap hasil belajar Siswa Sma N
Kupang Tengah
H2 = Tidak erdapat pengaruh motivasi terhadap hasil belajar Siswa Sma N 2
Kupang tengah.
3. HO = Tidak terdapat pengaruh disiplin belajar terhadap hasil belajar Siswa Sma
N 2 Kupang Tengah.
H3 = Terdapat pengaruh disiplin belajar terhadap hasil belajar Siswa Sma N 2
Kupang Tengah.
4. HO = Tidak terdapat pengaruh lingkungan keluarga, motivasi dan disiplin
terhadap hasil belajar Siswa Sma N 2 Kupang Tengah.
H4 = Terdapat pengaruh lingkungan keluarga, motivasi dan disiplin belajar
terhadap hasil belajar Siswa Sma N 2 Kupang Tengah.

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian


16
Jenis penelitan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif.
Metode kuantitatif digunakan dinamakan metode tradisional karena metode ini sudah cukup
lama sehingga sudah mentradisionalkan sebagai metode untuk penelitian. Metode ini
disebut sebagai metode positivistic karena berlandaskan pada filsafat positivisme. Metode
ilmiah karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit/empiris, obyektif,
terukur, rasional dan sistematis. Metode ini juga disebut sebagai metode discovery karena
dengan metode ini dapat ditemuhkan dan dikembangkan berbagai iptek baru. Metode ini
disebut metode kuntitatif karena data penelitian berupa angka-angkadan analisis
mengunakan statistic.
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristiktertentu yang ditetapkan untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono (2013:117). Populasi yang akan diteliti dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa X Sma Negeri 2 Kupang Tengah yang berjumlah 105
orang.
Sampel adalah bagian dari jumlah atau karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut Sugiyono (2013:118). Yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah siswa
kelas XI Sma N 2 Kupang Tengah yang dipelih secara acak dengan jumlah 70 orang
dengan teknik sampling probalitas merupakan semua elemen dalam populasi memiliki
kesempatan yang sama untuk untuk dipilih menjadi sampel Tony Wijaya(2013:29).

3.2 Lokasi dan waktu penelitian


Lokasi penelitian merupakan bagaian yang penting untuk melaksanakan penelitian
dan juga mendapatkan data yang angkurat. Lokasi penelitian yang dipilih peneliti adalah
Sma Negeri 2 Kupang Tengah Jl.Tilong Dam, Oelnasi, Kec. Kupang Tengah. penlitian
tentang lingkungan keluarga, motivasi dan disiplin terhadap hasil belajar siswa.

3.2 Subyek Penelitian dan Objek Penelitian

1. Subyek penelitian

17
Subyek penelitian merupakan seseorang atau hal yang akan diperoleh keterangan
tentang mereka Amirin (1989). Subyek penelitian ini adalah siswa kelas X IPS SMA
2 Kupang Tengah.
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Suharsimi (2010:173). Pupulasi
dalam peneltian ini adalah semua siswa kelas XI yang berjumlah 105 siswa yang
terbagi menjadi 3 kelas yaitu IPA 1 35 siswa dan IPS 1 berjumalah 35 siswa dan
IPS 2 berjumlah 35 siswa. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel dimana untuk populasi 105 orang siswa
diambil sampel 35 siswa.
2. Objek penelitian
Objek penelitian adalah sasaran untuk mendapatkan data. Sesuai dengan
pendapat Sugiyono (2010:13). Mendefiniskan objek penelitian sebagai sasaran
ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang
sesuatu hal obketif, valid dan tentang suatu hal (variabel tertentu).
Objek penelitian ini adalah hasil belajar siswa
3.4 Prosedur Penelitian
Prosedur penelitan adalah langkah-langkah yang digunakan sebagai alat untuk
mengumpulkan data dan menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam penelitian ini, penulis
membahas tentang metode dan teknik pengumpulan data, populasi dan sampel
penelitian, penyusunan alat pengumpul data langkah-langkah pengumpul data dan
prosedur pengolahan data.
1. Metode dan teknik pengumpulan data
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan
pendekatan kuantitatif. Pengertian metode menurut pendapat Bohar Suharto
(1987:146). Untuk mendapatkan data secara lengkap, benar dan terperinci maka
peneliti menggunakan metode sebagai berikut:
a. Data primer
Sumber primer adalah data yang langsung kepada pengumpul data. Sugiyono
(2016:308) Data peneltian ini data primer yang digunakan observasi langsung ke
objek penelitian yang menjadi data akurat dalam membuat sebuah penelitian.
Untuk memperoleh data primer maka peneliti harus melakukan observasi terlebih
dahulu pada objek penelitian. Data primer yang diperoleh dari penelitian ini hasil
wawancara langsung, hasil survey, kuisoner terhadap reponden.
b. Data sekunder
18
Sumber sekunder adalah suatu data yang telah dikumpulkan oleh pihak lain
atau diperoleh darisumber lain yang telah ada. Sehingga penulis tidak
menggumpulkan data langsung dari objek yang teliti.

Adapun bentuk pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai
berikut:
a. Angket atau Kuisoner
Metode pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti yaitu kuisoner
(angket). Kuisoner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yaitu digunakan untuk
memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau
hal-hal yang iya ketahui Suharsimi (2010:268). Dalam penelitian ini peneliti
menggunakan tanda (√) pada kolom jawaban sesuai dengan kondisi yang dihadapi
oleh responden. Skala pengukuran yang digunakan menggunakan skala likert dan
skor yang ditentukan.
1) Sangat setuju (ss) skor 5
2) Setuju (s) skor 4
3) Ragu-ragu (rr) skor 3
4) Tidak setuju (ts) skor 2 dan
5) Sangat tidak setuju (sts) skor 1 Sugiyono (2010:135)

b. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu dokumen ini
berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya monumental dari seseorang. Sugiyono
(2014:329). Dokumentasi dipergunakan untuk memperoleh data mengenai hasil
belajar siswa.

3.6 Teknik Analisis Data


Berdasarkan hipotesis yang diajukan dalam penelitian untuk melihat pengaruh
antar hubungan variabel, maka analisis data menggunakan analisis regresi linear berganda.
Sebelum data dianalisis dengan regresi linear berganda harus diuji lienaritas, selain itu
juga harus terbebas dari asumsi klasik meliputi multikonolinearitas, heteroskedasitas dan
autokorelasi.
Berikut penjelasan dari prasyarat analisis regresi linear berganda yaitu:
1. Uji linearitas
19
Uji linearitas untuk mengetahui apakah pengaruh masing-masing variabel
bebas yang dijadikan predictor mempunyai hubungan linear atau tidak terhadap
variabel terikat.
Dasar pengambilan keputusan
a. Jika nilai signifikan >0,05 maka data tersebut linear
b. Jika nilai signifikan <0,05 maka data tersebut tidak linear

2. Uji Nomalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui penyebaran sampel apakah
berdistribusi normal atau tidak.
Dasar pengambilan keputusan
a. Jika nilai signifikan >0,05 maka data tersebut berdistribusi normal
b. Jika nilai signifikan <0,05 maka data tersebut tidak berdistribusi normal

3. Uji heteroskedastisitas
4. Uji Multikolinearitas
Uji multikonolinearitas untuk mengetahui ada tidaknya multikonolinearitas
antar variabel bebas sebagai syarat yang digunakan dalam regresi linear berganda
dalam menguji hipotesis. Ada tidaknya multikonolinearitas dapat ditentukan
dengan nilai tolerance (a) dan variance inflation factor (VIF). Untuk mengetahui
ada tidaknya multikonolinearitas dpat dilakukan dengan melihat VIF masing-
masing variabel yaitu suatu variabel independen mempunyai nilai VIF>10 berarti
telah terjadi multikonolinearitas dan apabila variabel independen mempunyai nilai
VIF<10 maka tidak terjadi multikonolinearitas
Dasar pengambilan keputusan
a. Melihat tolerance
 Tidak terjadi multikonolinearitas jika nilai tolerance >0,10
 Terjadi multikonolinearitas jika nilai tolerance<0,10=0,10
b. Melihat nilai VIF
 Tidak terjadi multikonolinearitas jika nilai VIF >10,00
 Terjadi multikonolinearitas jika nilai VIF >10,00=10,00

3.7 Pengujian Hipotesis

20
a. Uji validitas dan Uji Reabilitas
1. Uji Validitas
Menurut Sugiyono (2016:177) validitas ialah penunjuk derajat kecepatan antara
data yang sesungguhny dengan data yang dikumpulkan oleh penulis. Dalam kata lain
validitas merupakan instrument yang mampu mengukur apa yang diteliti dengan tepat dan
dipercaya keabsahan.
Adapun uji validitas ini menggunakan rumus person:
rxy=n ∑ xy−( ∑ x ) ¿ ¿
Keterangan
r = koefisien korelasi
n = banyaknya data
x = nilai skor dari suatu item instrument
y = total skor dari suatu item instrumen
Dalam pengujiann validitas pada penelitian penulis menggunakan aplikasi SPSS
dengan menguji variable x dan y korelasi ini digunakan untuk mencari hubungan antara
dua variabel yaitu variabel dependen dan independen dimana dalam peneltian ini yaitu
pengaruh lignkungan kelurga, motivasi dan disiplin belajar terhadap hasil belajar.

2. Reabilitas
Menurut Sugiyono (2003) reabilitas adalah serangkain alat ukur yang memiliki
konsistensi bila keakuratan dan hasil konsistensi. Pengukuran dilakukan secara berturut-
turut.
Adapun rumusnya dengan metode Alpha Crobach sebgai berikut:

a= ( k −1
k
)¿
Koefisien reablitas
1+a
(r =
2a
)
Keterangan:
a = koefisien reabilitas Alpha
k = jumlah item
sj = varian responden untuk suatu item
sx = jumlah varian skor total

21
b. Analisis regresi linear berganda
Analisis ini digunakan untuk menguji pengaruh lingkungan keluarga, motivasi
dan disiplin belajar terhadap hasil belajar siswa. Dengan teknik regresi ganda akan
diketahui indeks korelasi ganda dari kedua variabel beas dan variabel terikat,
koefisien determinan serta sumbangan relatifdan efektif masing-masing variabel
bebas dan variabel terikat dalam analisis regresi ganda .
Model persamaan regresi berganda

Y= a + b1x1 + b2x2 + b3x3 + ……. + babn

Keterangan:
Y = Variabel akibat / Variabel Y (Dependen)
X = Variabel penyebab / Variabel X (Independe)
A = Kostanta
a. Koefisien regresi (kemiringan) besaran respon yang ditimbulkan predictor
nilai-nilai a dan b menggunakan rumus berikut:
Sugiyono (2008:277).

a=¿ ¿

b=n ¿ ¿

Dasar pengambilan uji hipotesis dapat dilakukan dilakukan dengan dua cara yaitu:
a.Membandingkan nilai Sig dengan 0,05
 Jika nilai signifikan < 0,05 maka hipotesis nol ditolak artinya hipotesis
alternative diterima.
 Jika nilai signifikan > 0,05 maka hipotesis nol diterima dan hipotesis
alternative ditolak.

b. Membandingkan nilai T hitung dengan T tabel

22
 Jika T hitung > T tabel maka hipotesis nol ditolak artinya hipotesis diterima
 Jika T hitung < T tabel maka hipotesis nol diterima dan hipotesis alternative
ditolak

Daftar Pustaka

A, M Sadirman (2012). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja


Grafindo Persada.
Arikunto, Suharsimi, 1990 Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta Bumi Aksara.
Arief Sadirman (2012). Media pendidikan. Jakarta. PT. Raja Grafindo.
Abu. Ahmadi. 92007). Psikologi Sosial Jakarta: Rineka Cipta
Bohar Suharto, Pendekatan atau teknik dalam proses belajar mengajar,

23
Tarsito Bandung, 1997.
C. Uno, Hamzah.2008. Teori motivasi dan pengukurannya, Jakarta: Bumi Aksara.
Djali. 2007. Psikologi pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Dalyono 1997 Psikologi Pendidikan. (Jakarta: Rineka Cipta).
Dimayati & Mudjiono 2013 Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka cipta
Hamalik, oemar (2003) proses belajar mengajar Jakarta: PT Bumi Aksara
Hasbullah. 2010. 0tonomi Pendidikan. Jakarta: PT Rajawali pers.
Habullah. 2005 dasar-dasar ilmu pendidikan (edisi revisi) Jakarta : Raja Grafindo
Persada
Joko Sumarn o. 2008. Minimialiasasi Pelanggaran Disiplin Sekolah Melalui Kinerja
Tim Kedisiplinan Vol. 5, No 2.
Slameto. (2003). Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Rineka Cipta.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif R&D Bandung PT
Alfabet.
Sugiyono, 2013, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif R&D bandung alfabet.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif R&D: Bandung
Alfabet.
Tulus Tu’u. 2004. Peran Disiplin pada perilaku dan prestasi belajar
Jakarta :Gramedia.
Yudhawati,Ratna dan dany Haryanto (2011) teori-teori dasar psikologi pendidikan
Jakarta: PT Prestasi pusat karya.

24

Anda mungkin juga menyukai