BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kebudayaan melalui proses pendidikan.1 Dalam hal ini pendidikan sangat erat
kunci paling penting dalam setiap pendidikan, sehingga tanpa adanya belajar
tidak akan pernah adanya pendidikan. sebaliknya dengan adanya belajar bisa
membuat seseorang yang sebelumnya tidak tahu menjadi tahu dan mengerti.
diberikan oleh pendidik kepada setiap siswa. Guru dan siswa adalah penentu
terjadinya atau tidaknya proses belajar. Proses belajar terjadi berkat siswa
1
. Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, (PT RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2005),
hlm 1.
2
. Ibid,hlm. 4.
1
2
proses yang diarahkan kepada tujuan dan proses berbuat melalui berbagai
guru dan siswa. Perilaku guru adalah mengajar dan fasilitator dan perilaku
Peran guru dari dulu sampai sekarang tetap diperlukan. Dialah yang
pesertadidik akan pergi dan apa yang harus pesertadidik lakukan di dunia.3
Selain itu guru adalah bapak ruhani (spiritual Father) bagi siswa, yang
memberikan santapan jiwa dan ilmu, membina akhlak mulia, dan meluruskan
perilaku yang buruk. Oleh karena itu guru memiliki kedudukan yang tinggi
dalam islam.
munculnya perubahan tingkah laku. Aktivitas mental itu terjadi karena adanya
disimpulkan bahwa belajar pada dasanya adalah suatu proses aktivitas mental
perubahan tingkah laku yang bersifat positif baik dalam aspek pengetahuan,
dan lingkungannya dari berbagai sudut ilmu sosial pada masa lampau,
sekarang dan masa mendatang, baik pada lingkungan yang dekat maupun
pengenalan beberapa cabang ilmu yang mesti dibekalkan kepada siswa. Selain
itu, Ilmu Pengetahuan Sosial secara konseptual adalah mata pelajaran yang
4
. Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Kencana Prenada Media Goup,
2009), hlm. 29.
5
. Sakilah, Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, (Pekanbaru: Kreasi Edukasi, 2015),
hlm. 25.
4
semua peserta didik,dan itu dimulai ketika siswa menginjak usia Sekolah
siswa dengan berpikir logis, kritis dan memiliki jiwa sosial, serta mau bekerja
hal-hal berikut:6
penting. Hal ini dijelaskan dalam surah Al-Mujaadalah ayat 11 yang berbunyi:
6
. Ibid, hlm. 4.
5
pengetahuan serta dengan ilmunya itu ia mengerjakan kepada orang lain yang
Kecamatan Rumbai Pesisir Kelas IV Mata Pelajaran IPS telah diajarkan pada
siswa. Guru telah berupaya meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata
7
. Dr. Listiawati, M.H.I., Tafsir Ayat-Ayat Pendidikan, (Kencana, 2017), hlm. 155.
6
sebagai berikut:
1. Ketika guru menerangkan pelajaran hanya 12 orang atau sekitar 43% yang
2. Ketika diberi tugas hanya 15 orang atau sekitar 54% siswa yang
3. Ketika siswa diminta bertanya, hanya 6 orang atau sekitar 21% orang yang
mengajukan pertanyaan.
siswa. Oleh sebab itu peneliti tertarik untuk melakukan suatu penelitian
Larning Cell. Strategi The Learning Cell merupakan suatu Strategi memiliki
kecocokan dengan materi, karena materi ini berupa konsep. Selain itu juga
dapat melibatkan siswa secara aktif dalam berfikir mengenai pelajaran untuk
mereka.
secara bergantian berdasarkan materi bacaan yang sama. Salah satu dari
7
B. Definisi Istilah
dimaksud adalah:
1. Strategi The Learning Cell adalah salah satu strategi yang menghidupkan
yang rileks, informal dan tidak menakutkan dengan meminta siswa untuk
Strategi aktif, dimana strategi ini digunakan untuk membuat proses belajar
mengajar menjadi aktif dan menyenangkan, strategi The Learning Cell ini
tidak hanya mengaktifkan satu, dua atau tiga orang siswa saja tetapi
penunjang keberhasilan belajar. Tidak ada belajar jika tidak ada aktivitas. 10
gembira.
C. Rumusan Masalah
siswa pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di kelas IV Sekolah Dasar
1. Tujuan Penelitian
2. Manfaat Penelitian
a. Bagi siswa
10
. Sardiman AM, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta, PT. Raja Grafindo
Persada, 2001), hlm. 93.
9
b. Bagi guru
c. Bagi Sekolah
Pekanbaru
103 Pekanbaru
d. Bagi Peneliti
11
. Sukma Erni, Nurhayati, Penelitian Tindakan Kelas, (Kreasi Edukasi, 2016), hlm. 77.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Kerangka Teoritis
1. Strategi Pembelajaran
yang dilakukan antara guru dan siswa, sehingga pada akhirnya akan
dalam kelas.
oleh guru dalam memilih strategi pembelajaran secara tepat dan akurat,
11
12
belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, dan Strategi
Suatu kelas dapat dengan cepat menemukan belajar yang rileks, informal
sangatlah informal, akan tetapi pada waktu yang sama dapat mengajak
Cell adalah memacu siswa agar saling mendorong dan membantu satu
sama lain untuk menguasai keterampilan yang diajarkan oleh guru. Jika
pelajaran.12
berikut:13
12
. Istarani, Muhammad Ridwan, 50 Tipe Strategian Teknik Pembelajaran Kooperatif,
(Medan: media Persada 2015), hal. 53-55.
13
. Op. cit, hlm. 89.
14
a. Kelebihan
b. Kekurangan
4. Aktivitas Belajar
berasal dari kata “Aktif”, yang artinya adalah giat (bekerja dan
tidak pernah dapat terlepas dari kegiatan belajar baik ketika seseorang
lingkungannya.
14
. Istarani, 58 Model Pembelajaran Inovatif, (Medan: Persada, 2014), hlm. 231.
15
. Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka, 2007), hlm. 123.
16
. Aunurrahaman, Belajar dan Pembelajaran, (Bandung : Alfabeta, 2009), hlm. 35.
16
tidak sengaja pada suatu kegiatan yang akhirnya menambah hal baru
belajar untuk anak itu. Jika seorang siswa ingin memecahkan suatu
17
. Silbermen, Aktive Learning 101 cara Belajar Aktif, (Yogyakarta, Nusamedia, 2009),
hlm. 13.
18
. Slameto, Proses Belajara Mengajar dalam Sistem Kredit Semester (SKS), (Jakarta:
Bumi Askara, 1998), hlm. 87.
19
. Op. Cit, hlm. 6.
17
pengalaman emosional.
(fisik dan psikis) merupakan dua kesatuan. Akan tetapi aktivitas harus
keaktifan atau kegitan yang dimaksud tentu jika siswa yang melakukan
adalah kegiatan fisik maupun psikis atas kemauan diri sendiri untuk
pada aktivitas psikis, dan sebaliknya. Tanpa ada kerja sama antara
yang optimal.
18
1) Mendengarkan
2) Memandang, yaitu mengarahkan pandangan ke suatu objek.
3) Meraba, membau, mencicipi, atau mengecap yang dibutuhkan
untuk mencapai tujuan pembelajaran.
4) Menulis atau mencatat
5) Membaca
6) Membuat ikhtiar atau meringkas atau menggaris bawahi
7) Mengamatai tabel-tabel, diagram-diagram, dan bagan-bagan
8) Menyusun paper atau kertas kerja
9) Mengingat
10) Berpikir
11) Latihan dan Praktek
20
. Istarani dkk, Aktivitas Belajar, (Medan: Larispa Indonesia, 2017), hlm. 20.
19
mudah bosan dan dinamis. Dalam hal ini kreativitas guru sangat
pandangan ilmu jiwa secara garis besar dibagi menjadi dua pandangan,
putih,sedang unsur dari luar yang menulisi adala guru. Dalam hal ini
terserah pada guru, mau dibawa kemana, mau diapakan siswa itu,
21
. Loc. cit, hlm. 97.
22
. Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Prespektif Islam, (Bandung: Remaja
Rosdakrya, 1994), hlm. 74.
20
a)
Memahami siswa
b)
Merancang pembelajaran
c)
Melaksanakan pembelajaran
d)
Merancang dan melaksanakan evaluasi pembelajaran
e)
Mengembangkan peserta didik untuk mengaktualisasikan
berbagai potensi yang dimilikinya
2) Faktor lingkungan social ( termasuk teman sebaya), lingkungan
23
. Op, Cit. hlm. 177-185
21
belajar siswa. Gedung sekolah dan ruang kelas yang terurus dengan
belajar siswa.24
faktor, yaitu: factor eksternal( dari luar diri subjek belajar) factor
pembelajaran.
24
. Ibid, hlm. 187-196.
22
pembelajaran aktif yang dapat dilihat dari tingkah laku siswa dan guru
permasalahannya.
belajar.
25
. Op. Cit, hlm. 84.
26
. Ahmad Rohani, Pengelolaan Pengajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), hlm. 63.
23
siswa.
keadaan masing-masing.
27
. Etin Solihatin, Raharjo, Cooperative Learning Analisis Model Pembelajaran IPS.
(Jakarta : Bumi Askara, 2007), hlm. 15.
24
siswa mencapai tujuan dari konsep tersebut, dalam hal ini peneliti
memiliki strategi, agar siswa dapat belajar secara aktif dan efisien, dan
materi ini berupa konsep. Tujuan dari Learning Cell ini adalah
28
. Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT, Raja Grafindo Persada, 2008), hlm.
206.
26
bersama.
dipersiapkan sebelumnya.29
diantaranya yaitu:
keaktifan yang diamati dapat dilihat dari pra tindakan. Siklus I, dan siklus
II. Rata-rata keaktifan belajar siswa pada pra tindakan sebesar 45,00%,
menjadi 81,09%.
29
. Ibid, hlm. 122.
27
belajar siswa yang dilakukan pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
di dapat nilai rata-rata 3,5. (2) Ketuntasan hasil belajar kognitif secara
individu didapat 16 siswa yang tuntas 54%, dari 14 siswa tidak tuntas
46%. Secara klasikal pembelajaran aktif tipe the learning cell dikatakan
tidak tuntas, karena hanya 53,33% siswa tuntas sehingga belum memenuhi
TPK dari 23 TPK. (3) Respon siswa menyatakan 93,3% setuju bahwa
strategi pembelajaran aktif tipe the learning cell membuat siswa aktif,
cell.
Tati dengan yang dilakukan oleh peneliti adalah lokasi penelitian. Peneliti
Pesisir.
C. Kerangka Berfikir
keterlibatan siswa ini maka materi yang dibahas akan selalu teringat dalam
pemikiran dan pemahaman yang akan dikuasai siswa dengan mudah untuk
hanya dituntut untuk mencatat materi yang disampaikan, namun perlu juga
adanya proses berfikir oleh siswa, sehingga aktivitas dan hasil belajar siswa
optimal.
Oleh sebab itu dengan menggunakan strategi The Learning Cell dalam
siswa tersebut. Hal ini dikarenakan model yang digunakan oleh guru dalam
Aktivitas belajar IPS siswa kelas IV masih rendah, maka perlu ditin
kelas IV meningkat, siswa dilibatkan dalam segala kegiatan dan peran dalam pembelajaran
29
D. Indikator Keberhasi
1. Indikator Kinerja
a. Aktivitas Guru
menjawab pertanyaan.
30
oleh siswa B.
mengamati materi.
E. Hipotesis Tindakan
30
. E. Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2008), hlm. 257.
BAB III
METODE PENELITIAN
Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV Sekolah
Cell untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ilmu
pada tanggal 02 April – 18 April Tahun 2018. Pada mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial.
C. Rancangan Penelitian
pada semua diri pesertanya dan perubahan situasi tempat penelitian dilakukan
dilakukan persiklus dan tiap siklus dilakukan dalam dua kali pertemuan. Jika
31
. Suwarsih Madya, Teori dan Praktik Penelitian Tindakan, (Bandung: Alfabeta, 2007),
hlm. 11.
32
hasil penelitian yang diperoleh belum berhasil, maka dilanjutkan ke
siklus berikutnya.
Pengamatan
Perencanaan
Pengamatan
1. Perencanaan
a. Menyusun silabus
standar kompetensi.
32
. Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2006), hlm. 16.
33
c. Mempersiapkan materi pelajaran
didik.
2. Tindakan
Learning Cell
a. Kegiatan Awal
pelajaran
dilakukan hari ini dan apa tujuan yang akan dicapai dari
dipahami.
b. Kegiatan Inti
Eksplorasi:
34
2) Guru menjelaskan pengertian Bhineka Tunggal Ika dan
Elaborasi
menjawab pertanyaan
Konfirmasi
materi
pahami
35
c. Kegiatan akhir
salam
3) Observasi.
tersebut adalah untuk melihat aktivitas guru dan aktivkitas belajar siswa
pelaksanaan tindakan.
33
. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), hlm .158.
36
3. Refleksi
berdiskusi bersama observer. Dari sini akan diperoleh data sebagai bentuk
tercapai.
yaitu:
1. Observasi (pengamatan)
Learning Cell
2. Dokumentasi
sekolah, kedaan guru, kedaan siswa, sarana dan prasaran, serta kurikulum
37
E. Pengambangan Instrumen
pada kegiatan inti. Hal ini ditujukan untuk meningkatkan aktivitas belajar
siswa.
2. Aktivitas
3) Motivasi belajar
4) Konsentrasi belajar
b) Faktor eksternal adalah faktor dari luar diri siswa yang memberikan
38
1) Faktor guru
2) Faktor lingkungan
3) Kurikulum sekolah
dalam RPP
statistic yang dimulai dari menghimpun data, menyusun atau mengukur data,
34
. Log Cit, hlm. 177-196.
39
gambaran suatu gejala, peristiwa, atau keadaan. Analisis deskriptif ini
2. Analisis data kuantitatif, data yang berupa angka ( nilai skor dan
3. Aktivitas Guru
sebagai berikut:
F
P= ×100 %
N
Keterangan :
P = Angka persentase
35
. Kunandar, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta : PT Raja Graindo Persada, 2008), hlm.
127-128.
36
. Anas Sudjono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004),
hlm. 43.
40
Keberhasilan dengan penerapan Srategi The Learning Cell
TABEL III. 1
KATEGORI AKTIVITAS GURU
NO Interval (%) Kategori
1 76%-100% Baik
2 56%-75% Cukup baik
3 40%-55% Kurang baik
4 0%-40% Tidak baik
TABEL III. 2
KATEGORI AKTIVITAS BELAJAR SISWA
NO Interval (%) Kategori
1 76%-100% Tinggi
2 56%-75% Cukup Tinggi
3 40%-55% Kurang Tinggi
4 0%-40% Tidak baik
Sumber: Suharsimi Arikunto.37
37
. Op. cit, hlm. 95.
41
41
42
BAB IV
didirikan pada tahun 1981. Semenjak berdirinya sekolah ini telah beberapa
bersih dan nyaman. Karenanya suasana ini sangat cocok untuk suasana
belajar yang tenang. Jumlah guru yang mengajar di Sekolah Dasar 103
sudah dikatakan cukup karena adanya guru kelas dan guru bidang studi
42
43
lancar, guru bidang studi masuk sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan.38
2. Profil Sekolah
Tabel IV . 1
Profil Sekolah Dasar Negeri 103 Pekanbaru
Nama Sekolah SDN 103 Pekanbaru
NSS 101096006103
Provinsi Riau
Otonomi Pekanbaru
Kecamatan Rumbai Pesisir
Desa/ Kelurahan Limbungan
Jalan
Daerah Rumbai Pesisir
Status Sekolah Negeri
Kelompok Sekolah
Akreditasi A
Surat Keputusan
Tahun Berdiri 1981
Tahun Perubahan
Kegiatan Belajar-mengajar Pagi
Bangunan Sekolah Permanen
Luas Bangunan 325m2
Lokasi 2000m2
Jarak Ke kecamatan Km
Jarak Ke Pusat Otoda Km
Jumlah Anggota Rayon
Organisasi Penyelenggara -
Jumlah Guru 8
Jumlah Siswa 149
Sumber: Arsip Sekolah Dasar Negeri 103 Pekanbaru
3. Visi dan Misi Sekolah Dasar Negeri 103 Pekanbaru
a. Visi
b. Misi
38
Dokumen SDN 103 pekanbaru
44
a. Keadaan Guru
kecamatan Rumbai Pesisir terdiri dari guru PNS, dan guru Bantu
terdiri dari wali kelas dan guru bidang studi dan penjaga sekolah.
Tabel IV. 2
Keadaan Guru Sekolah Dasar
Negeri 103 Pekanbaru
NO NAMA JABATAN
Delfita Marlinda. S.Pd. SD.
1. Kepala Sekolah
MM
2. Khaidir, A.Ma.PD Wakil Kepala Sekolah dan Wali Kelas IV
3. Ratna Yanti, S.Pd Wali Kelas VI
4. Lizawati, S.Pd Wali Kelas V
5. Rahimah, A.ma.PD Wali Kelas I
6. Muhammad Sholeh, S.Pd I Guru Pendidikan Agama Islam dan TAM
7. Maria Rizki, S.Pd Guru PJOK
8. Elfadilla Sary, S.Pd Wali Kelas II
9. Riza Fauziah, S.Pd Wali Kelas III
10. Meiga Atrianti, S.Kom Tenaga Administrasi Sekolah
11. Feri Hendra Penjaga Sekolah
Sumber: Arsip Sekolah Dasar Negeri 103 Pekanbaru
b. Keadaan Siswa
39
Dokumen SDN 103 Pekanbaru
45
siswa yang pindah dari sekolah lain ke Sekolah Dasar Negeri 103
Tabel IV. 3
Keadaan Siswa Sekolah Dasar
Negeri 103 Pekanbaru Tahun 2018
Jumlah Siswa
No. Kelas Jumlah
Laki-Laki Perempuan
1. I 18 10 28 Siswa
2. II 10 13 23 Siswa
4. III 14 15 29 Siswa
5. IV 17 11 28 Siswa
6. V 12 8 20 Siswa
7. VI 13 8 21 Siswa
Jumlah 84 65 149 Siswa
Sumber: Arsip Sekolah Dasar Negeri 103 Pekanbaru
46
Tabel IV. 4
Jumlah Siswa kelas IV Sekolah Dasar
Negeri 103 Pekanbaru
No. Nama Siswa Kode Sampel Kelas Keterangan
1 MHD. ZAKY SYA’BAN 001 IV LK
2 MUHAMMAD AL-FATIH 002 IV LK
3 AYU LESTARI 003 IV PR
4 NUR IRMA NOVIANA 004 IV PR
5 DELVI ARIANTI LESTARI 005 IV PR
6 MARDIYANTO 006 IV LK
7 HERI WINARNO AKBAR 007 IV LK
8 HABIB RIZKI 008 IV LK
9 LIZA ANNISA 009 IV PR
10 NURUL PUTRI 010 IV PR
11 KHAIRUL AZMI 011 IV LK
12 NUR ASURO 012 IV PR
13 KHAIRANI INTAN 013 IV PR
14 M. ALI AKBAR 014 IV LK
15 MIFTAHUL JANNAH 015 IV PR
16 WAHYU ABDILLAH 016 IV LK
17 SYAHIRA AZZAHRA PANJAITAN 017 IV PR
18 DAVIT PADHILLAH 018 IV LK
19 RAHMANSYAH 019 IV LK
20 IIN HERLINA 020 IV PR
21 SAFA AZZAHRAH HUMAIRAH 021 IV PR
22 HERMANSYAH 022 IV LK
23 NOFRIADI PRATAMA 023 IV LK
34 OKTA NARLIS 024 IV LK
25 IRFAN ARSYAD 025 IV LK
26 ZULHELMI 026 IV LK
27 RAVIKO ADILLAH 027 IV LK
28 RIDHO PUTRA 028 IV LK
Sumber: Arsip Sekolah Dasar Negeri 103 Pekanbaru
5. Kurikulum
belajar mengajar yang disajikan guru dapat terarah dengan baik. Hal ini
dapat dikatakan bahwa kurikulum salah satu faktor yang ada dalam suatu
lembaga pendidikan.
47
perbaikan agar mendapat alat yang dianggap ampuh untuk mendidik atau
dan VI.
memiliki luas tanah 2000 M2 dan luas bangunan 448 M2 memadai untuk
sekarang ini terdapat juga kekurangan ruangan untuk sarana ibadah berupa
prasarana yang dimiliki Sekolah Dasar Negeri 103 Pekanbaru dapat dilihat
a. Fasilitas Gedung
Tabel IV. 5
Fasilitas Gedung Sekolah Dasar
Negeri 103 Pekanbaru
NO JENIS JUMLAH Kondisi
6 Halaman 1 Baik
7 WC guru 1 Baik
8 WC siswa 4 Baik
Sumber: Arsip Sekolah Dasar Negeri 103 Pekanbaru
b. Fasilitas Olahraga
B. Hasil Penelitian
Metode pembelajaran juga tidak relevan dan materi yang diajarkan tidak
tidak memberi kesan pada siswa dan siswa cepat lupa terhadap pelajaran
tabel berikutnya:
49
Tabel IV. 6
Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa
Sebelum Tindakan
Berdasarkan tabel IV. 6 terlihat bahwa aktivitas belajar siswa pada mata
pelajaran IPS di kelas IV Sekolah Dasar Negeri 103 Pekanbaru sebelum tindakan
masih tergolong “rendah” dengan peresentase rata-rata 47% karena berada pada
rentang 45-60%. Pada aspek Aktivitas Visual siswa yang memperhatikan dan
mengamati materi yang diberikan guru tedapat52 atau 46%, pada Aspek
Aktivitas Lisan siswa yang aktif bertanya kepada teman kelompok aktif
terdapat siswa yang aktif mendengarkan uraian pendapat teman dalam kelas
diskusi terdapatskor 54atau 48%. Aspek Menulis siswa yang aktif menulis poin-
poin utama atau informasi diskusi yang penting terdapat skor 55 atau49%, Aspek
terdapat skor 53 atau 47%. dan jumlah keseluruhan aktivitas belajar siswa pada
50
Learning Cell untuk meningkat aktivitas belajar siswa pada mata pelejaran
Pekanbaru.
pelaksanaan tindakan.
b. Pelaksanaan Tindakan
1) Siklus I Pertemuan I
akan dilakukan hari ini dan apa tujuan yang akan dicapai dari kegiatan
topik materi, guru bertanya jawab dengan siswa mengenai hal yang
belum di pahami
2) Siklus 1 Pertemuan 2
akan dilakukan hari ini dan apa tujuan yang akan dicapai dari kegiatan
53
topik materi, guru bertanya jawab dengan siswa mengenai hal yang
belum di pahami
3) Observasi Siklus I
Tabel IV. 7
Hasil Observasi Aktivitas Guru
Siklus I Pertemuan 1
No Aspek Kategori Jumlah
1 2 3 4
1 Guru memberi siswa tugas bacaan yang 2 2
berkaitan dengan pembelajaran, kemudian
menyuruh siswa membuat pertanyaan yang
berhubungan dengan materi
2 Guru menunjuk siswa untuk berpasangan dan 2 2
saling membuat pertanyaan dan menjawabnya
3 Guru mengkoreksi dari setiap jawaban yang di 2 2
jawab oleh siswa
4 Guru menyuruh siswa yang berpasangan 2 2
bergantian untuk menjawab pertanyaan
5 Guru melakukan pengamatan dari pasangan 2 2
siswa ke yang lainnya dan melakukan feedback
Jumlah 10
Persentase 50%
Kategori Kurang Baik
Sumber : Data Olahan 2018
Keterangan :
dari siklus I pertemuan Ihanya 50% atau “kurang baik” karena 50%
guru mengkoreksi dari setiap jawaban yang dijawab oleh siswa guru
skor 2
Tabel IV.8
Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pada
Siklus I pertemuan I
No Aspek yang diamati Jumlah %
1 Siswa membuat tugas/membaca 15 53%
bacaan yang diberi guru lalu
membuat pertanyaan yang
berhubungan dengan materi
2 Siswa mencari pasangan yang telah 14 50%
ditunjuk dan mulai memberi
pertanyaan terhadap pasangan dan di
jawab
3 Siswa mendengarkan pengereksian 15 53%
jawaban dari guru
4 Siswa bergantian bertanya terhadap 16 57%
pasangan dan dijawab
5 Siswa menerima pengamatan dan 17 60%
feedback yang diberi oleh guru
Jumlah / % 74 53%
Kategori Kurang Baik
Sumber: Data Olahan 2018
Berdasarkan tabel di atas aktivitas siswa dengan penerapan
53%. Atau berada pada kategori “Kurang Baik”. Pada aspek Siswa
53%, siswa mencari pasangan yang telah ditunjuk dan mulai memberi
60.
57
Tabel IV.9
Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa pada
Siklus I pertemuan I
berikut:
54% siswa yang aktif yaitu dengan skor 60, pada Aspek Aktivitas
pendapat 52% siswa yang aktif dengan skor 58, pada Aspek Aktivitas
teman dalam kelas terdapat 55% siswa yang aktif dengan skor 62,
atau informasi diskusi terdapat 54% siswa yang aktif dengan skor 60,
aspek Aktivitas Mental siswa yang aktif menanggapi 46% siswa yang
aktif terdapat skor 52, aspek Aktivitas Emosional siswa yang berani
Tabel IV. 10
Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan 2
No Aspek Yang Diamati Kategori Jumlah
1 2 3 4
1 Guru memberi siswa tugas membaca 3 3
bacaan yang berkaitan dengan
pembelajaran, kemudian menyuruh
siswa membuat pertanyaan yang
berhubungan dengan materi
2 Guru menunjuk siswa untuk 2 2
berpasangan dan saling membuat
pertanyaan dan menjawabnya
3 Guru mengkoreksi dari setiap jawaban 2 2
yang di jawab oleh siswa
4 Guru menyuruh siswa yang berpasangan 3 3
bergantian untuk menjawab pertanyaan
5 Guru melakukan pengamatan dari 2 2
pasangan ke pasangan lainnya dan
melakukan feedback
Jumlah 12
Persentase 60%
Kategori Cukup Baik
Sumber: Data Olahan 2018
59
Keterangan:
Nilai 4 = Baik Sekali Nilai 2 = Cukup Baik
Nilai 1 = Kurang Baik Nilai 3 = Baik
yaitu: 1. Siswa yang membuat tugas/ bacaan yang diberi guru lalu
guru.
60
Tabel IV. 11
Hasil Observasi Aktivitas Siswa pada
Siklus I Pertemuan 2
No Aspek Yang Diamati Jumlah %
1 Siswa yang membuat tugas/ bacaan 19 68%
yang diberi guru lalu membuat
pertanyaan yang berhubungan dengan
materi
2 Siswa mencari pasangan yang telah di 18 64%
tunjuk dan mulai memberi pertanyaan
terhadap pasangan dan di jawab
3 Siswa mendengarkan pengoreksian 17 61%
jawaban dari guru
4 Siswa bergantian bertanya terhadap 22 79%
pasangan lalu dijawab
5 Siswa menerima pengamatan dan 19 68%
feedback yang diberi guru
Jumlah 95
Persentase 68%
Kategori Cukup Baik
Sumber : Data Olahan 2018
menjadi 68% atau berada pada kategori “Cukup Baik”. Pada aspek
68%. Pada aspek siswa mencari pasangan yang telah di tunjuk dan
Tabel IV. 12
Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa pada
Siklus I Pertemuan 2
pertemuan 2 jumlah skor yang diperoleh adalah 382 atau 57% berada
pada kategori “ Cukup Tinggi”. Karena 57% berada pada rentang 56-
mengamati materi terdapat 57% siswa yang aktif yaitu dengan skor 64.
Pada aspek Lisan siswa yang aktif bertanya kepada teman dan aktif
mengemukakan pendapat yaitu 55% siswa yang aktif dengan skor 62.
58%siswa yang aktif dengan skor 66. Aspek Menulis, siswa yang akti
56% siswa yang aktif, yaitu dengan skor 63. Aspek mental, siswa yang
diskusi kelompok terdapat 55% siswa yang aktif yaitu dengan skor 62.
mendengarkan.
Tabel IV. 13
Hasil Rekavitulasi Observasi Aktivitas Guru pada
Siklus I Pertemuan 1 dan 2
Siklus I Rata-
No Aspek yang Diamati
Rata
Pert 1 Pert 2
1 Guru memberi siswa tugas membaca bacaan yang berkaitan 2 3 2.5
dengan pembelajaran, kemudian menyuruh siswa membuat
pertanyaan yang berhubungan dengan materi
2 Guru menunjuk siswa untuk berpasangan dan saling 2 2 2
membuat pertanyaan dan menjawabnya
3 Guru mengkoreksi dari setiap jawaban yang yang di jawab 2 3 2
oleh siswa
4 Guru menyuruh siswa yang berpasangan bergantian untuk 2 3 2.5
menjawab pertanyaan
5 Guru melakukan pengamatan dari pasangan ke pasangan 2 2 2
lainnya dan melakukan feedback
Jumlah 10 12 11
Persentase 60% 65% 55%
terhadap hasil aktivitas guru karena hanya berada pada rentang 40-55%
sebagai berikut:
Tabel IV.14
Hasil Rekapitulasi Observasi Aktivitas Siswa pada
Siklus I Pertemuan 1 dan 2
No Aspek Yang Diamati Siklus 1 Rata-rata
Pertemuan 1 Pertemuan 2
1 Siswa membuat
tugas/membaca bacaan
yang diberi guru lalu 15 19 17
membuat pertanyaan yang
berhubungan dengan
materi
2 Siswa mencari pasangan
yang telah ditunjuk dan 14 18 16
pasangan menjawabnya
3 Siswa mendengar
pengoreksian setiap 15 17 16
jawaban dari guru
4 Siswa bergantian bertanya
terhadap pasangan dan 16 22 19
pasangan menjawab nya
5 Siswa menerima
pengamatan dan 17 19 18
malakukan feedback
Jumlah 77 95 86
Persentase 55% 67% 61%
Sumber: Data Olahan 2018
Cell pada Ilmu Pengetahuan Sosial pada pertemuan 2 lebih baik atau
Tabel IV.15
Hasil Rekapitulasi Aktivitas Belajar Siswa pada
Siklus I Pertemuan 1 dan 2
No Aspek Yang Diamati Siklus I Rata-rata
Pertemuan 1 Pertemuan 2
1 Aktivitas Visual 60 64 52
2 Aktivitas Lisan 58 62 60
3 Aktivitas Mendengarkan 62 66 64
4 Aktivitas Menulis 60 63 61
5 Aktivitas Mental 52 62 57
6 Aktivitas Emosional 56 65 60
Jumlah 348 382 364
Persentase 52% 57% 54%
Sumber : Data Olahan 2018
c. Refleksi Siklus I
a. Persiapan Tindakan
sumber bahan ajar dan memperoleh data tentang aktivitas guru dan
b. Pelaksanaan Tindakan
kegiatan yang akan dilakukan hari ini dan apa tujuan yang akan dicapai
c. Siklus II Pertemuan 4
mendengarkan penjelasan dari guru kegiatan yang akan dilakukan hari ini
dan apa tujuan yang akan dicapai dari kegiatan tersebut dengan bahasa
mengucapakan salam.
Tabel IV.16
Hasil Observasi Aktivitas Guru
Siklus II Pertemuan 3
No Aspek Kategori Jumlah
1 2 3 4
1 Guru memberi siswa tugas membaca 4 4
bacaan yang berkaitan dengan pembelajran
kemudian menyuruh sisw membuat
pertanyaan yang berhubungan dengan
meteri
2 Guru menunjuk siswa untuk berpasangan 3 3
dan saling membuat pertanyaan dan
menjawabnya
3 Guru mengkoreksi jawaban setiap siswa 2 2
4 Guru menyuruh siswa yang berpasangan 2 2
bergantian untuk menjawab pertanyaan
5 Guru melakukan pengamatan dari 4 4
pasangan ke pasangan lainnya
Jumlah 15
Persentase 75%
Kategori Cukup Baik
Sumber : Data Olahan 2018
Keterangan
Nilai 4 = Baik Sekali Nilai 2 = Cukup Baik
Nilai 3 = Baik Nilai 1 = Kurang Baik
Berdasarkan tabel di atas terlihat peningkatan aktivitas guru
Tabel IV. 17
Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pada
Siklus II pertemuan 3
No Aspek yang diamati Jumlah %
1 Siswa membuat tugas/membaca 20 71%
bacaan yang diberi guru lalu
membuat pertanyaan yang
berhubungan dengan materi
2 Siswa mencari pasangan yang telah 18 64%
ditunjuk dan mulai memberi
pertanyaan terhadap pasangan dan di
jawab
3 Siswa mendengarkan pengereksian 20 71%
jawaban dari guru
4 Siswa bergantian bertanya terhadap 20 71%
pasangan dan dijawab
5 Siswa menerima pengamatan dan 22 79%
feedback yang diberi oleh guru
Jumlah / % 100 71%
Sumber :Data Olahan 2018
Berdasarkan tabel di atas aktivitas siswa dengan penerapan
atau 71%. Atau berada pada kategori “Cukup Baik”. Pada aspek Siswa
71%, siswa mencari pasangan yang telah ditunjuk dan mulai memberi
79%.
73
Tabel IV.18
Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa pada
Siklus II pertemuan 3
berikut:
77% siswa yang aktif yaitu dengan skor 86, pada Aspek Aktivitas
pendapat 75% siswa yang aktif dengan skor 84, pada Aspek Aktivitas
teman dalam kelas terdapat 73% siswa yang aktif dengan skor 82,
atau informasi diskusi terdapat 70% siswa yang aktif dengan skor 78,
aspek Aktivitas Mental siswa yang aktif menanggapi 75% siswa yang
aktif terdapat skor 84, aspek Aktivitas Emosional siswa yang berani
Baik
75
Tabel IV.19
Hasil Observasi Aktivitas Guru pada
Siklus II Pertemuan 4
No Aspek Yang Diamati Kategori Jumlah
1 2 3 4
1 Guru memberi siswa tugas 4 4
membaca bacaan yang berkaitan
dengan pembelajaran, kemudian
menyuruh siswa membuat
pertanyaan yang berhubungan
dengan materi
2 Guru menunjuk siswa untuk 3 3
berpasangan dan saling membuat
pertanyaan dan menjawabnya
3 Guru mengkoreksi dari setiap 3 3
jawaban yang di jawab oleh siswa
4 Guru menyuruh siswa yang 3 3
berpasangan bergantian untuk
menjawab pertanyaan
5 Guru melakukan pengamatan dari 3 3
pasangan ke pasangan lainnya dan
melakukan feedback
Jumlah 16
Persentase 80%
Kategori Baik
Sumber: Data Olahan 2018
Keterangan:
Nilai 4 = Baik Sekali Nilai 2 = Cukup Baik
Nilai 1 = Kurang Baik Nilai 3 = Baik
skor 3.
Tabel IV. 20
Hasil Observasi Aktivitas Siswa pada
Siklus II Pertemuan 4
materi memperoleh skor 24 atau 85%. Pada aspek siswa mencari pasangan
yang telah di tunjuk dan mulai memberi pertanyaan terhadap pasangan dan
jumlah skor yang diperoleh adalah 556 atau 83% berada pada kategori
“Tinggi”. Karena 83% berada pada rentang 76-100%. Pada aspek aktivitas
siswa yang aktif yaitu dengan skor 78. Pada aspek Lisan siswa yang aktif
siswa yang aktif dengan skor 78. pada aspek Aktivitas Mendengarkan
kelas diskusi terdapat 83% siswa yang aktif dengan skor 94 . Aspek
Menulis, siswa yang akti menulis poin-poin utama atau informasi diskusi
yang penting terdapat 87% siswa yang aktif, yaitu dengan skor 98. Aspek
menganalisis dalam diskusi kelompok terdapat 82% siswa yang aktif yaitu
dengan skor 92. Aspek emosional siswa berani dan bersamangat dalam
78
mengemukan pendapat dan hasil diskusinya terdapat 85% siswa yang aktif
Tabel IV.22
Hasil Rekavitulasi Observasi Aktivitas Guru pada
Siklus II Pertemuan 3 dan 4
Siklus II
No Aspek yang Diamati Rata-rata
Pert 3 Pert 4
1 Guru memberi siswa tugas membaca
bacaan yang berkaitan dengan
pembelajaran, kemudian menyuruh 4 4 4
siswa membuat pertanyaan yang
berhubungan dengan materi
2 Guru menunjuk siswa untuk
berpasangan dan saling membuat 3 3 3
pertanyaan dan menjawabnya
3 Guru mengkoreksi dari setiap jawaban 2 3 2.5
yang yang di jawab oleh siswa
4 Guru menyuruh siswa yang berpasangan 2 3 2.5
bergantian untuk menjawab pertanyaan
5 Guru melakukan pengamatan dari
pasangan ke pasangan lainnya dan 4 4 4
melakukan feedback
Jumlah 15 17 16
Persentase 75% 85% 80%
Sumber: Data olahan 2018
Dari tabel di atas diketahui skor yang diperoleh guru dalam
dari pertemuan 3 dan 4 sebesar 80% dengan kategori “Baik”. Dan dapat
79
pertemuan ini.
sebagai berikut:
Tabel IV.23
Hasil Rekapitulasi Observasi Aktivitas Siswa pada
Siklus II Pertemuan 3 dan 4
No Aspek Yang Diamati Siklus 1 Rata-rata
Pert 3 Pert 4
1 Siswa membuat
tugas/membaca bacaan
yang diberi guru lalu 20 24 22
membuat pertanyaan yang
berhubungan dengan materi
2 Siswa mencari pasangan
yang telah ditunjuk dan 18 22 20
pasangan menjawabnya
3 Siswa mendengar
pengoreksian setiap 20 22 21
jawaban dari guru
4 Siswa bergantian bertanya
terhadap pasangan dan 20 26 23
pasangan menjawab nya
5 Siswa menerima
pengamatan dan malakukan 22 26 24
feedback
Jumlah 100 120 110
Persentase 71% 86% 78%
Sumber: Data olahan 2018
pada Ilmu Pengetahuan Sosial pada siklus II lebih baik atau mengalami
“baik”.
80
berikut:
Tabel IV.24
Hasil Rekapitulasi Aktivitas Belajar Siswa pada
Siklus II Pertemuan 3 dan 4
pada Ilmu Pengetahuan Sosial pada siklus II lebih baik untuk mengalamai
bahwa aktivitas siswa pada pertemuan ini sudah lebih baik dan maksimal
d. Refleksi
matang. Kegiatan pembelajaran telah tergambar jelas dan RPP yang telah
81
aktivitas yang diamati, sudah meningkat dan lebih baik baik dari siklus
diperoleh siswa pada siklus II, hal tersebut terlihat dari rata-rata aktivitas
indikator keberhasilan siswa telah melebihi 75% siswa, maka tidak perlu
C. Pembahasan
1. Aktivitas Guru
dan 2) diketahui berada pada kategori “Kurang Baik” karena berada pada
meningkat menjadi 80% dengan kategori baik karena berada pada rentang
76-100%. Perbandingan skor nilai aktivitas guru pada siklus I dan II dapat
Tabel IV.25
Hasil Rekapitulasi Aktivitas Guru pada
Siklus I dan II
Keterangan :
Nilai 4 = Baik Sekali Nilai 2 = Cukup Baik
Nilai 3 = Baik Nilai 1= Kurang Baik
Gambar IV.1
83
AKTIVITAS GURU
100.00%
90.00%
80%
80.00%
70.00%
55.%
60.00% SIKLUS I
SIKLUS II
50.00%
40.00%
30.00%
20.00%
10.00%
0.00%
SIKLUS I SIKLUS II
Grafik Perbandingan Persentase Aktivitas guru
Siklus I dan Siklus II
menguasai dan terbiasa dengan Strategi The Learning Cell. Dapat dilihat
pada siklus II yang jauh lebih meningkat dari pada siklus I. pada siklus I
baik pelaksanaan yang dilakukan guru maka akan semakin baik pula
2. Aktivitas Siswa
84
Sosial melalui penerapan Strategi The Learning Cell pada Siklus I dan II
Tabel IV.26
Hasil Rekapitulasi Aktivitas Siswa pada
Siklus I dan II
No Aspek Siklus I Siklus II
1 Siswa membuat tugas membaca 17 22
bacaan yang diberi guru lalu
membuat pertanyaan yang
berhubungan dengan materi
2. Siswa mencari pasangan yang 16 20
telah di tunjuk dan mulai
memberi pertanyaan terhadap
pasangan dan dijawab
3 Siswa mendengarkan 16 21
pengoreksian jawaban dari guru
4 Siswa bergantian bertanya 19 23
terhadap pasangan lalu dijawab
5 Siswa menerima pengamatan 18 24
dan feedback yang diberi guru.
Jumlah 86 110
Persentase 61% 78%
Sumber: Data olahan 2018
Strategi The Learning Cell pada siklus I dan siklus II juga dapat dilihat
AKTIVITAS SISWA
100.00%
90.00% 78%
80.00%
61%
70.00%
60.00%
SIKLUS I
50.00% SIKLUS II
40.00%
30.00%
20.00%
10.00%
0.00%
SIKLUS I SIKLUS II
Gambar IV.2
Grafik Perbandingan Aktivitas Siswa
pada Siklus I dan Siklus II
Pada siklus I aktivitas siswa sebesar 61% tergolong kurang baik dan belum
keberhasilan.
Tabel IV.27
Hasil Rekapitulasi Aktivitas Belajar Siswa
87
Gambar IV. 3
Grafik Perbandingan Aktivitas Belajar Siswa pada
Sebelum Tindakan,Siklus I, dan SIklus II
88
hingga 78%. Artinya aktivitas belajar siwa pada siklus II telah mencapai
baik.
D. Pengujian Hipotesi
PENUTUP
A. Kesimpulan
meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas IV SDN
belajar siswa hanya 47% atau berada pada kategori “ Kurang Tinggi”. Setelah
meningkat lagi menjadi 78% dengan kategori “Tinggi” karena berada pada
B. Saran
The Learning Cell yang telah dilaksanakan peneliti mengajukan saran yakni:
mengalami kesulitan.
88
89
siswa.
C. Penutup
penyusunan skripsi ini yang merupakan hasil penilitian yang telah dilakukan
tatanan belajar dengan paradigma baru agar semangat siswa dalam belajar dan
aktivitas siswa dalam belajar akan selalu ada. Penulis berharap skripsi ini
dapat bermanfaat bagi kita semua terutama bagi penulis sendiri. Atas segala
bantuan dan saran dari semua pihak baik dari pihak pembimbing dan pihak