PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha untuk
tujuan ini merupakan tujuan jangka panjang dan sangat luas dan menjadi
pedoman dari semua kegiatan atau usaha pendidikan di negara kita. Tujuan
1
Saidah, Pengantar Pendidikan (Jakarta: Rajawali Pers, 2017), h. 1.
2
Ibid. Saidah, h. 4.
1
Indonesia3. Secara umum tujuan dari pendidikan nasional telah ditetapkan
bertakwa kepada tuhan yang maha esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
oleh Allah SWT, dengan suatu bentukyang berupa akal yang melekat pada
3
Ramayulis, Dasar-Dasar Kependidikan Suatu Pengantar Ilmu Pendidikan (Jakarta: Kalam
Mulia, 2017), h. 127
4
Op.Cit, Saidah. h. 20.
5
Rina Dwi Rezeki, Nanik Dwi Nurhayati, "Penerapan Metode Pembelajaran Project
Based Learning (PjBL) Disertai Dengan Peta Konsep Untuk Meningkatkan Prestasi Dan Aktivitas
Belajar Siswa”. Universitas Sebelas Maret, Vol. 4 No. 1 (2017), H. 76.
2
Bahasa Indonesia adalah pendidikan demokrasi yang bertujuan untuk
menyiapkan siswa yang diarahkan untuk menjadi patriot pembela bangsa dan
(warga negara yang baik). Telah tercantum pada pasal 30 ayat 1 Undang
Undang Dasar 1945 yang berbunyi hak dan kewajiban warga negara untuk
ikut serta dalam pembelaan negara dan hak setiap warga negarauntuk
memperoleh pengajaran7.
yang penting untuk dipelajari oleh siswa pada jenjang pendidikan sekolah
merupakan pendidikan untuk memberikan bekal awal dalam bela negara yang
dilandasi oleh rasa cinta terhadap tanah air, kesadarannya berbangsa dan
serta rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara. Tujuan dari
6
Siti Anisatun Nafi’ah, Model-Model Pembelajaran bahasa Indonesia Di SD/MI,
(Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2018), h. 34
7
Esti Ismawati dan Faraz Umaya, Belajar Bahasa Di Kelas Awal, (Yogyakarta: Penerbit
Ombak, 2017), h. 9-11
8
https://id.wikipedia.org diakses pada hari jum’at 13/03/2024 (23:53)
3
komprehensif dalam artian proses mengubah perfomansi siswatidak hanya
emosi dan proses berpikir. Guru sebagai pengendali utama saat proses
akan kehidupan bangsa Indonesia yang disajikan oleh guru hendaknya lebih
komunikasi, maka diperlukan adanya interaksi antara siswa dan guru, guru
terintegrasi pada kurikulum 2013 yang telah dipadukan di dalam satu tema,
masyarakat, meningkatkan rasa patriotisme dan sikap cinta tanah air. Apabila
konvensional maka akan memakan waktu yang relatif lama oleh karna itu
4
dibutuhkan suatu metode pembelajaran yang mampu meningkatkan
dan memberi kesempatan pada siswa untuk bekerja secara mandiri yang pada
dan pertanyaan ang berbobot, nyata, dan relevan bagi kehidupannya. Pada
saat era moderenisasi yang terbuka seperti sekarang ini, para siswa dituntut
untuk dapat aktif dan dapat berbicara dengan baik, baik dengan lisan maupun
tulisan.
adalah kegiatan siswa yang melibatkan aspek fisik dan mental secara aktif
telah didapat termasuk dalam kegiatan siswa secara aktif selama proses
9
Maria Anita Titu, “Penerapan Metode Pembelajaran Project Based Learning (PjBL)
untuk meningkatkan kreativitas siswa pada materi konsep masalah ekonomi”, Universitas Negeri
Surabaya, Vol. No. 2 (Mei 2017), h. 178-179.
5
pembelajaran, jadi dapat diambil kesimpulan bahwa keaktifan dalam belajar
apabila guru mampu melibatkan siswa untuk aktif dalam pembelajaran maka
bervariasi agar siswa tidak merasa bosan. Salah satu upaya yang dapat
belajar yang dapat memberikan kesempatan pada siswa untuk berperan aktif
6
mengakses dan mengelola informasi untuk memecahkan permasalahan, siswa
bahan atau alat untuk menyelesaikan tugas atau proyeknya. Dengan demikian
hanya beberapa saja dari keseluruhan, dari awal mulai peneliti perkenalan
sampai diakhir penutupan siswa kelas V banyak yang cenderung diam dan
peneliti menanyakan kepada guru kelas mengenai metode apa saja yang
Learning) tetapi hanya 1 atau 2 kali saja, guru biasanya selalu menggunakan
merasa hanya mendengarkan penjelasan dari guru nya saja dan mereka hanya
7
mencatatnya saja, dalam pembelajaran terutama pelajaran Bahasa Indonesia
yaitu salah satu mata pelajaran yang penting karena dengan mempelajari
yang baik dan dapat belajar mengenai nilai-nilai dan norma-norma yang ada.
(Projed Based Learning) ini sangat membutuhkan keaktifan dari siswa baik
dan yang tidak aktif kelas V yang aktif hanya beberapa dari keseluruhan
siswa sudah memenuhi kriteria yang disebut sebagai siswa aktif, dan yang
dapat dikatakan siswa aktif pun hanya beberapa dan hanya itu-itu saja.
Terdapat indikator penilaian siswa yang dikatakan aktif dalam belajar adalah
8
Based Learning) dan dikelas ini guru pun masih jarang menggunakan metode
Kelas V di MI NW Surabaya.
B. Idenfikasi Masalah
guru.
pembelajaran.
C. Fokus Penelitian
9
3. Pusat pembelajaran yang dilakukan siswa lebih berpusat pada siswa.
D. Rumusan Masalah
berikut:
3. Apa saja faktor penghambat yang ditemui dalam penerapan metode PJBL
NW Surabaya?
E. Tujuan Penelitian
kelas V di MI NW Surabaya.
10
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
diteliti.
inovasi pembelajaran bagi guru. Adapun manfaat yang ingin dicapai dari
11
tenaga pendidik untuk menggunakan metode pembelajaran yang
c. Siswa
dengan baik.
G. Defenisi Operasional
terdapat dalam karya ilmiah ini, maka penulis perlu menjelaskan istilah-
1. Penerapan
12
akhirnya menghasilkan suatu hasil produk. PjBL membantu siswa
3. Kreativitas Belajar
13
14
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Metode berasal dari dua kata yaitu meta yang artinya melalui dan
hodos yang berarti jalan atau cara, metode adalah jalan atau cara yang
dilalui untuk mencapai tujuan tertentu 10. Jadi metode adalah cara, jalan
dan teknik yang digunakan guru dalam proses pembelajaran agar siswa
dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun dapat tercapai secara
sebuah lingkungan yang terdiri dari guru dan siswa untuk saling
dapat berjalan dengan baik dan tujuan dari proses pembelajaran dapat
tercapai sesuai dengan yang telah dirumuskan oleh guru. Jadi, metode
10
Ali Mufron, Ilmu Pendidikan Islam (Yogyakarta: Aura Pustaka, 2017), h. 85
11
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan (Jakarta:
Prenadamedia Group, 2017), h. 7.
12
Ali Mudlofir. Evi Fatimah Rusydiyan, Desain Pembelajaran INOVATIF dari Teori ke
Praktik (Jakarta: Rajawali Pers, 2017), h. 105.
15
Pembelajaran tidak terlepas dari peran seorang guru memiliki
terhadap topik atau tema yang menggunakan lintas mata pelajaran atau
lintas materi14.
16
kesempatan siswa untuk kerja secara mandiri. PjBL atau metode
produk yang merupakan hasil dari kerja siswa15. Project Based Leaning
proyek.
15
Leni Meita Indah, Sri Handayani, “Eksperimen Metode Pembelajaran Project Based
Learning dan Project Based Learning Terintegrasi Stem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan
Kreativitas Peserta Didik Pada Kompetensi Dasar Teknologi Pengolahan Susu". Jurnal Penelitian
Pendidikan, Vol. 35 No.1 (2018), h. 50.
16
Nuraeni, “Meningkatkan Nilai Tugas Proyek PPKN Melalui Implementasi Metode
Project Based Learning". Guru Mata Pelajaran PPKn SMPN 3 Tanete Rilau Kabupaten Barru,
Vol. 1 No.1 (September 2018), h. 47.
17
d. Mengembangkan dan meningkatkan keterampilan siswa dalam
kelompok.
dijalankan
18
h. Situasi pembelajaran sangat toleran terhadap kesalahan dan
perubahan17.
d. Meningkatkan kolaborasi.
17
Farah Robi'atul jauhariyah, Hadi Suwono, "Science, Technology, Engineering And
Mathematics Project Based Learning Pada Pembelajaran Sains", Jurnal Pendidikan IPA
Pascasarjana UM,Vol.7 (2017), h.434
18
Selly Anniza putri, “Analisis Penerapan Metode Project Based Learning (Pjbl) Untuk
Meningkatkan Keaktifanbelajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pkn Kelas V Di Sd Negeri 02
Kemiling Permai Bandar Lampung”, Jurnal FKIP UIN raden Intan Lampung, Vol.23 (2020), h. 19
19
Sedangkan beberapa kelemahan Project Based Learning sebagai
berikut :
menghasilkan produk.
memadahi.
dasar aktif yang memiliki arti giat. Keaktifan belajar adalah proses
suatu proses kegiatan belajar mengajar yang menuntut siswa untuk ikut
terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran dan membuat tingkah laku
siswa menjadi lebih baik, keaktifan belajar siswa dapat dilihat pada saat
dalam belajar.
20
Menurut Sardiman (2012:35), Keaktifan adalah kegiatan yang
bersifat fisik maupun mental, yaitu berbuat dan berpikir sebagai suatu
dan mendiskusikan dengan orang lain. Metode belajar yang tepat untuk
21
eksplorasi, pengumpulan informasi, interpretasi dan penilaian dalam
22
Menurut Slameto (2010:54), Bentuk-bentuk keaktifan belajar siswa
terbagi menjadi dua kelompok, yaitu keaktifan psikis dan keaktifan fisik.
a. Keaktifan Psikis
1) Keaktifan Indra
2) Keaktifan Emosi
akan dan yang telah dipelajari, serta gembira, berani dan tenang
3) Keaktifan Akal
kesimpulan.
4) Keaktifan Ingatan
23
otak, kemudian mampu mengutarakan kembali secara teoritis
b. Keaktifan Fisik
kreatif.
pendengar tidak berarti ada persepsi sadar akan apa yang didengar.
24
Karena kenyataan inilah banyak orang yang mendengar namun
pembelajaran.
25
2) Siswa belajar secara langsung. Dalam proses pembelajaran
kondusif.
tujuan pembelajaran.
pembelajaran berlangsung.
dengan siswa atau antara guru dengan siswa. interaksi ini juga
26
2) Keterlibatan siswa secara mandiri untuk melaksanakan
belajar22.
22
Khumairoh, Pengaruh Penererapan Metode Debat Terhadap Keterampilan Berbicara
Siswa Kelas V MI Misbahul Falah Duren Mekar Kota Depok. Skripsi Program Sarjana Universitas
Islam Negri Syarif Hidayatullah. Jakarta 2017
27
4. Pembelajaran Aktif
23
Nur Asiah, Analisis Kemampuan Praktik Strategi Pembelajaran Aktif (Active Learning)
Mahasiswa Pgmi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan lain Raden Intan Lampung, Jurnal Pendidikan
dan Pembelajaran Dasar (Terampil), Vol. 4 Nomor 1 Juni 2017, h. 2, Lampung.
28
5. Unsur-Unsur Belajar Siswa
berikut :
1. Siswa
mengajar.
2. Rangsangan (Stimulus)
pengindraan siswa.
3. Memori
4. Respon
memori.
29
berubah dari waktu sebelum dan setelah adanya stimulus tersebut.
24
Suarni, “Meningkatkan Keaktifan belajar siswa pada kompetensi dasar organisasi
pelajaran pkn melalui pendekatan pembelajaran pakem untuk kelas IV SD Negeri 064988 Medan
Johor” Jurnal Keaktifan belajar, Pembelajaran pakem, Vol. 01 No. 2 (Desember, 2017), h, 131.
30
31
C. Teori Pembelajaran Bahasa Indonesia
interaksi antara guru dan siswa di dalam kelas maupun di luar kelas
32
pembelajaran diharapkan mampu membuat siswa belajar dengan
maksimal25.
para penuturnya. Bahasa yang harus dikuasai oleh setiap manusia, dan
25
Nursalim, Teori Belajar Bahasa Indonesia, Jurnal Bahasa dan Sastra, Vol.3 no 1 (2023)
33
Selain itu, menurut Pamungkas (2012: 10) Bahasa Indonesia harus
D. Kerangka Berpikir
yang penting26.
keaktifan belajar siswa dapat meningkat, peran guru dalam hal ini untuk
mengalami kesulitan.
26
Sugiyono,Metode Penelitian Pendidikan (PendekatanKualitatif,Kuantitatif,dan R&D),
(Bandung: ALFABETA,2017),h.91
34
Dengan demikian penelitian menggunakan metode Project Based
bekerja sama untuk memecahkan masalah melalui sebuah tugas, selain itu
35
Kerangka pemikiran ini dapat digambarkan, sebagai berikut:
36
E. Penelitian Yang Relevan
Metode penelitian PjBL merupakan penelitian yang sudah tidak jarang lagi
CAD terbukti dapat meningkatkan keaktifan siswa, baik dari ranah afektif
peningkatan sebesar 74,5 pada jumlah skor jawaban, 0,41 pada rerata skor
jawaban, dan 8,28 % pada rerata persentase skor siswa. Keaktifan ranah
jawaban, 0,50 pada rerata skor jawaban, dan 9,92 % pada rerata
yang dilakukan di kegiatan pra siklus, siklus I dan siklus II, terjadi
peningkatan nilai rata-rata kelas dan jumlah siswa yang memenuhi batas
tuntas. Nilai rata-rata kelas pada pra siklus sebesar 74,75, kemudian
37
meningkat menjadi 78,83 pada siklus I dan meningkat lagi menjadi 81,06
pada siklus II. Jumlah siswa yang tuntas pada pra siklus sebanyak 20
siswa (55,56 %), meningkat menjadi 29 siswa (80,56%) pada siklus I dan
nilai ratarata sebesar 6,58 dari nilai maksimal sebesar 10. Posttest hasil
kategori baik dengan nilai rata-rata sebesar 7,97 dari nilai maksimal
sebesar 10. Pretest hasil belajar kemampuan kognitif siswa kelas kontrol
termasuk dalam kategori sedang dengan nilai rata-rata sebesar 6,06 dari
siswa kelas kontrol termasuk dalam kategori sedang dengan nilai rata-rata
sebesar 6,73 dari nilai maksimal sebesar 10. Hasil belajar ranah afektif
ratarata sebesar 8,03 dari nilai maksimal sebesar 10. Hasil belajar ranah
afektif siswa kelas kontrol termasuk dalam kategori sedang dengan nilai
rata-rata sebesar 6,94 dari nilai maksimal sebesar 10. Hasil belajar ranah
38
psikomotorik siswa kelas eksperimen termasuk dalam kategori baik
dengan nilai rata-rata sebesar 7,58 dari nilai maksimal sebesar 10. Hasil
sedang dengan nilai ratarata sebesar 7,03 dari nilai maksimal sebesar 10.
Skor gain hasil belajar ranah kognitif siswa kelas eksperimen termasuk
dalam kategori sedang dengan skor ratarata gain sebesar 0,38 dari nilai
maksimal sebesar 1,00. Skor gain hasil belajar ranah kognitif siswa kelas
dibuktikan dari uji t independent t-test dengan nilai t hitung sebesar 2,777
39
semua indikator yang telah ditentukan mendapatkan hasil pada siklus I
pada siklus III menjadi 76,77 %. Peningkatan keaktifan siswa pada siklus
pada siklus III menjadi 77,44 %. Peningkatan keaktifan siswa pada siklus
sebesar 3,8%
project based learning ditinjau dari waktu ideal yang ditetapkan pada
40
kategori sangat baik dan kegiatan yang tidak relevan dalam kategori
kurang.
BAB III
METODE PENELITIAN
kualitatif. Hal ini terlihat dari prosedur yang ditetapkan yaitu prosedur
perilaku yang diamati dari orang-orang (subjek) itu sendiri. Bob dan Taylor
yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari
yang bersangkutan, dilakukan secara wajar dan alami sesuai dengan kondisi
sebagai berikut:
27
Sudarwan Danim, Menjadi Peneliti Kualitatif Rancangan Metodologi, Presentasi, dan
Publikasi Hasil Penelitian untuk Mahasiswa dan Penelitian Pemula Bidang Ilmu Sosial,
Pendidikan, dan Humaniora, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002), Cet. I, hlm. 51.
28
Lexy. J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2000), hlm. 3
41
1. Dilakukan pada kondisi alamiah (sebagai lawannya adalah
kunci.
angka.
outcome.
teramati)29.
42
menggunakan pendekatan kualitatif maka hasil data akan difokuskan
kualitatif akan lebih mendorong pada pencapaian data yang bersifat lebih
Keaktifan Belajar Siswa Pada Mata pelajaran Bahasa Indonesia pada Mata
30
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta : PT.
Rineka Cipta, 2002, Cet.XII), hlm. 134.
31
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan; Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif dan
R&D , (Bandung: Alfabeta, 2013), hlm. 307.
43
B. Lokasi Penelitian
memilih lokasi ini, selain karena lokasinya yang lumayan dekat dari rumah
tersebut masih saja ada dari para siswa yang kurang aktif dan malas ketika
proses pembelajaran.
kecamatan Sakra Timur yang mewakili untuk menjadi sekolah sasaran dalam
metode scientific yang mana diskusi selalu ada pada metode tersebut, siswa
diskusi yang dilakukan. Sekolah ini merupakan salah satu sekolah umum
Oleh karena semua alasan yang telah peneliti paparkan diatas peneliti
sasaran penelitian juga merupakan salah satu jenis sumber data yang bisa
44
atau aktifitas bisa digali lewat sumber lokasinya, baik yang berupa tempat
bisa secara cermat mencoba mengkaji dan secara kritis menarik kemungkinan
Dalam penelitian ini, peneliti sendiri atau dengan bantuan orang lain
Teknik pengumpulan data merupakan salah satu hal yang sangat penting
pendapat Nazir yang dikutip oleh Ahmad Tanzeh (2010:34) adalah prosedur
yang sistematik dan standart untuk memperoleh data yang diperlukan. Perlu
segi cara tau teknik pengumpulan data, maka teknik pengumpulan data dapat
32
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta : PT. Rineka Cipta,
2002, Cet.XII), hlm. 134
45
data yang berkaitan dengan pembahasan “implementasi metode diskusi dalam
1. Observasi Partisipan
mengetahui sikap dan perilaku manusia, benda mati atau gejala alam.
33
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung : Alfabeta, 2012),hlm. 15
46
aktifitas belajar mengajar serta bagaimana perilaku siswa terhadap
gurunya.
data yang dilakukan melalui percakapan dan tanya jawab, baik secara
47
wawancara, pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan
3. Dokumentasi
dokumen yang ada, seperti buku induk, buku pribadi dan surat-surat
keterangan lainnya35.
misalnya karya seni, yang dapat berupa gambar, patung, film dan
34
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta : PT. Rineka
Cipta, 2002, Cet.XII), hlm. 135
35
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta : PT. Rineka
Cipta, 2002, Cet.XII), hlm. 137
48
yang terjadi di MI NW Surabaya tersebut ketika peneliti diluar lokasi
D. Instrumen Penelitian
data dan membandingkan data yang telah ditemukan melalui observasi dan
wawancara36.
dalam penelitian.
2. Instrumen lainnya
a) Pedoman wawancara;
Analisis data adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan
yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat
36
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung : Alfabeta,
2009), hlm. 339-345
37
Lexy. J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2000), hlm. 3
49
Berdasarkan pendapat Bodgan dan Taylor (2000:3) sebagaimana telah
dikutip oleh Lexy Moleong mendefinisikan analisis data sebagai proses yang
hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data dan sebagai usaha untuk
penelitian ini yang digunakan dalam menganalisa data yang sudah diperoleh
adalah dengan cara deskriptif (non statistik), yaitu penelitian yang dilakukan
analisa datanya, yaitu riset deskriptif yang bersifat eksploratif, dan riset
beberapa tahapan teknik analisis data yang dimulai dari pengumpulan data
yang peneliti gali melalui wawancara dengan guru Bahasa Indonesia dan
kedua peneliti mengolah data, mencari data yang penting sesuai dengan tema
38
Lexy. J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2000), hlm. 3
50
yang mendukung untuk proses penelitian berikutnya. Pada tahap ketiga yaitu
penyajian data yang telah melalui proses pengolahan data (reduksi data)
menarik kesimpulan dari data-data yang telah disajikan atau mencari poin-
sebagai berikut :
1. Reduksi
kasar yang muncul dari catatan lapangan. Dari lokasi penelitian, data
pilah hal yang pokok, difokuskan pada hal-hal yang penting, dicari
sementara.
51
gambar, skema, matriks, tabel, rumus, dan lain-lain. Hal ini
pada catatan yang telah dibuat oleh peneliti dan selanjutnya menuju
52
kea rah simpulan yang mantap. Simpulan merupakan intisari dari
data selesai. Dimana data tersebut dianalisa secara cermat dan teliti
Agar data yang diperoleh dari lapangan bisa memperoleh keabsahan data,
1. Perpanjangan Keikutsertaan
yang dikumpulkan. Hal ini juga menuntut peneliti agar terjun ke lokasi
53
Pada penelitian ini peneliti membutuhkan waktu yang lama dalam
2. Triangulasi
sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau
bisa menarik kesimpulan yang mantap tidak hanya dari satu sudut
54
sumber data dengan metode yang sama. Triangulasi data dilakukan
lain.
agar dikomentari, disetujui atau tidak dan bisa ditambah informan lain
3. Pemeriksaan Sejawat
55
sejawat. Teknik ini mengandung beberapa maksud sebagai salah satu
56
Daftar Pustaka
Yogyakarta; Skripta
(Oktober 2017)
57
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Dan Kreativitas Peserta Didik
Istiqommah Addin, Tri Redjeki dan Sri Retno Dwi Ariani, “Penerapan Metode
No.3 (2017)
Latifa umi. Aspek Perkembangan Pada Anak Sekolah Dasar: Masalah Dan
(Desember 2017)
58
Mahendra Eka Wayan I. Project Based Earning Bermuatan Etnomatematika
1(2017)
Remaja Rosdakrya
2018)
59
Saidurrahman, Arifinsyah. Pengantar Pendidikan, Jakarta: Prenamedia Group,
2018.
2017
60