Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Seni Tari dan Seni Drama
Dosen Pengampu : Leva Khudri Balti,Ssn,Msn
Disusun Oleh :
Aini Hidayati 2086206167
Anfizta Dilla Rizal 2086206144
Azka Rafli Ibrahim 2086206137
Citra Aprilianti 2086206118
Mariam Dwi Arsi 2086206119
Muhammad Muzapar 2086206128
Putri Amanda Fadillah 2086206157
Sindi Silfitri 2086206084
Sonya Febrianti 2086206161
Yandri Yulaska Putra 2086206123
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................
DAFTAR ISI......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................
A. Latar Belakang......................................................................................................
B. Rumusan.................................................................................................................
C. Tujuan Penulisan...................................................................................................
A. Kesimpulan.............................................................................................................
B. Saran.......................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seni tari merupakan ekspresi jiwa yang dituangkan dan ditampilkan
melalui gerak tubuh yang telah mengalami perubahan nilai estetis dari setiap
gerak yang ditimbulkan dari setiap anggota tubuh. Banyak kecerdasan yang
dapat berkembang dari pembelajaran dari seni tari yang utamayaitu
kecerdasan kinestetis. Seni tari tidak hanya dapat mengembangkan
kecerdasan kinestetik siswa,melainkan kecerdasan-kecerdasan lainnya seperti
kecerdasan spasial yang mana membantu siswa dalam menyesuaikan diri
dengan keteraturan ruang dan penari lain yang ada saat menari, kecerdasan
sosial yang mana membantu siswa bersosialisasi dan bekerjasama saat
menari , dan lain sebagainya yang didukung dengan sarana dan prasarana
yang memadai untuk memenuhi segala hak yang harus didapat oleh siswa.
Dalam pengembangannya kecerdasan kinestetis akan lebih maksimal apabila
diiringi dengan pengembangan kecerdasan-kecerdasan lain yang dimiliki
individu , seperti dalam segi ruang imajiner dan fisik serta penyesuaian diri
dengan keadaan ruang sekitar. Hal tersebut termasuk pada kecerdasan lain
Tidak cukup apabila hanya membahas sampai unsur tekstual tari,melainkan
dalam tari perlu juga diperhatikan unsur kontekstualnya seperti pemaknaan
dari simbol, alur cerita bahkan dari setiap bentuk pola lantai yang dibentuk
dan dilintasi oleh para penari yang bisa saja mengandung nilai dan norma
sebagaimana faktor lingkungan pembentuknya. Banyak contoh tarian yang
memiliki makna yang dalam, akan posisi dari setiap penarinya, salah satunya
tari
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian desain lantai?
2. Apa itu komposisi?
3. Apa yang dimaksud dengan dinamika?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui dan memahami pengertian desain lantai
2. Mengetahui dan memahami komposisi
3. Mengetahui dan memahami yang di maksud dengan dinamika
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Desain lantai
Desain lantai adalah garis-garis lantai yang dilalui oleh seorang penari atau garis-
garis dilantai yang dibuat oleh formasi penari kelompok. Secara garis besar ada
dua pola garis besar pada lantai, yaitu garis lurus dan garis lengkung. Garis lurus
dapat dibuat kedepan,kebelakang, kesamping, atau serong. Selain itu garis lurus
dapat dibuat menjadi desain V dan kebalikannya, segitiga, segiempat, huruf T dan
kebalikannya dan juga dapat dibuat menjadi zig zag. Garis lurus dapat dibuat
lengkung kedepan, kebelakang, kesamping dan serong. Dari dasar lengkung ini
dapat pula dibuat desain lengkung ular, lingkaran, angka delapan dan juga
spiral.Garis lurus memberikan kesan sederhana tetapi kuat dalam tari-tarian,
sedangkan garis lengkung memberikan kesan lembut tetapi juga lemah. Garis lurus
banyak digunakan dalam tari-tarian klasik Jawa dan juga tari Hula-hula dari
Hawai.garis lingkaran banyak digunakan pada tari-tarian primitif dan tari komunal
yang kebanyakan berciri sebagai tari bergembira.