Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT. Yang mana ia telah
memberikan kita nikmat dan karunia-Nya, sehingga kita bisa mempermudah dalam
menyelesaikan pembuatan atau penyusunan makalah ini.
Makalah ini membahas tentang “Hakikat Model, Pendekatan, Metode, Teknik dan
Taktik pembelajaran IPA SD”, dengan tujuan memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Model-model pembelajaran IPA SD, dengan dosen pengampu Romi Laspita, M.Pd.
Penghargaan dan ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang
telah memberikan bantuan dalam penulisan makalah ini terutama kelompok kami
yakni kelompok 1, semoga Allah maha pemurah membalas dengan kebaikan yang
berlipat ganda.
Penulis menyadari berbagai kekurangan dan kelemahan dalam penulisan makalah
ini. Oleh karena itu berbagai masukan sangat penulis harapkan untuk perbaikan di
masa yang akan datang.
Akhirnya dengan segala kesederhanaan makalah ini, penulis berharap semoga
makalah ini dapat menjadi tambahan pengetahuan dan ilmu bagi pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................ii
BAB I................................................................................................................................1
PENDAHULUAN............................................................................................................1
A. Latar belakang masalah...........................................................................................1
B. Rumusan masalah....................................................................................................1
C. Tujuan penulisan.....................................................................................................1
BAB II...............................................................................................................................2
PEMBAHASAN...............................................................................................................2
A. Pendekatan pembelajaran IPA SD.........................................................................2
1. Pengertian pendekatan pembelajaran IPA SD................................................2
2. Macam-macam pendekatan pembelajaran IPA SD........................................3
B. Strategi Pembelajaran IPA SD...............................................................................4
1. Pengertian strategi pembelajaran IPA SD......................................................4
2. Macam-macam strategi pembelajaran IPA SD...............................................4
C. Metode Pembelajaran IPA SD...............................................................................5
1. Pengertian metode pembelajaran IPA SD......................................................5
2. Macam-macam metode pembelajaran IPA SD...............................................5
D. Model Pembelajaran IPA SD................................................................................6
1. Pengertian Model pembelajaran IPA SD........................................................6
2. Macam-macam Model pembelajaran IPA SD................................................6
E. Penerapan pendekatan, Strategi, Metode dan Model dalam pembelajaran
IPA SD...................................................................................................................7
BAB III...........................................................................................................................12
PENUTUP......................................................................................................................12
A. Kesimpulan..........................................................................................................12
B. Saran....................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
C. Tujuan penulisan
a. Untuk mengetahui dan memahami konsep dasar dari pendekatan pembelajaran IPA SD
b. Untuk mengetahui dan memahami konsep dasar dari metode pembelajaran IPA SD.
c. Untuk mengetahui dan memahami konsep dasar dari teknik pembelajaran IPA SD.
PENDEKATAN, STRATEGI, METODE, MODEL, TEKNIK DAN
TAKTIK DALAM PEMBELAJARAN IPA SD
4) Mengukur
Dapat diartikan sebagai membandingkan yang diukur dengan satuan ukuran
tertentu yang telah ditetapkan.
5) Memprediksi
Dapat diartikan sebagai mengantisipasi atau membuat ramalan tentang segala hal
yang akan terjadi pada waktu mendatang, berdasarkan perkiraan pada pola atau
kecenderungan tertentu atau hubungan antara fakta, konsep dan prinsip ilmu
pengetahuan.
6) Menyimpulkan
Dapat diartikan sebagai suatu keterampilan untuk memutuskan terhadap suatu
objek atau peristiwa berdasarkan fakta, konsep, dan prinsip ilmu pengetahuan.
b) Keterampilan terintegrasi (integrated skills), keterampilan yang diperlukan untuk
melakukan penelitian, diantaranya:
1) Mengenali variabel
Sebelum melakukan penelitian, mengenal variabel merupakan hal yang perlu
dilakukan terlebih dahulu. Ada variabel termanipulasi dan variabel terikat.
Pengenalan terhadap variabel berguna untuk merumuskan hipotesis penelitian.
2) Membuat tabel
Keterampilan membuat tabel dapat diartikan sebagai kemampuan menyajikan
data yang diperlukan pada penelitian.
3) Membuat grafik
Keterampilan membuat grafik adalah kemampuan mengolah data untuk disajikan
dalam bentuk visualisasi garis atau bidang datar dengan variabel termanipulasi
selalu pada sumbu datar dan variabel hasil selalu ditulis sepanjang sumbu vertikal.
4) Menggambarkan hubungan antar-variabel
Keterampilan menggambarkan hubungan antar-variabel dapat diartikan sebagi
kemampuan mendeskripsikan hubungan antara variabel termanipulasi dengan
variabel hasil atau hubungan antara variabel-variabel yang sama.
5) Mengumpulkan dan mengolah data
Kemampuan mengumpulkan dan mengolah data adalah kemampuan memperoleh
informasi/data dari orang atau sumber informsi lain dengan cara lisan, tertulis,
atau pengamatan dan mengkajinya lebih lanjut secara kuantitatif atau kualitatif
sebagi dasar pengujian hipotesis atau penyimpulan.
6) Menganalisis penelitian
Keterampilan menganalis penelitian merupakan kemampuan menelaah laporan
penelitian orang lain untuk meningkatkan pengenalan terhadap unsur-unsur
penelitian.
7) Menyusun hipotesis
Menyusun hipotesis dapat diartikan sebagi kemampuan untuk menyatakan dugaan
yang dianggap benar mengenai adanya suatu faktor yang terdapat dalam satu
situasi, maka akan ada akibat tertentu yang dapat diduga akan timbul.
8) Mendefinisikan variabel
Keterampilan mendefinisikan variabel secara operasional dapat diartikan sebagai
kemampuan mendeskripsikan variabel beserta atribut sehingga tidak
menimbulkan penafsiran ganda.
9) Merancang penelitian
Merancang penelitian dapat diartikan sebagai suatu kegiatan untuk
mendeskripsikan variabel-variabel yang dimanipulasi dan direspons dalam
penelitian secara operasional, kemungkinan dikontrolnya variabel, hipotesis yang
diuji dan cara mengujinya, serta hasil yang diharapkan dari penelitian yang
dilaksanakan.
10) Bereksperimen
Bereksperimen dapat diartikan sebagai keterampilan untuk megadakan pengujian
terhadap ide-ide yang bersumber dari fakta, konsep, dan prinsip ilmu pengetahuan
sehingga dapat diperoleh informasi yang menerima atau menolak ide itu.
Usman & Lilis Setiawati (dalam Riyadus Solikhin, 2014) menyatakan bahwa ada
tujuh kemampuan yang dikembangkan dalam pendekatan keterampilan proses
antara lain:
a) Pengamatan, yaitu keterampilan mengumpulkan data atau informasi melalui
penerapan dengan indera.
Menurut Podjiaji (dalam Tistanti, dalam Solikhin, 2014) pembelajaran Sains Lingkungan
Teknologi dan Masyarakat pada dasarnya memberikan pemahaman tentang kaitanantara
sains teknologi dan masyarakat sekitar serta merupakan wahana untuk melatihkepekaan
siswa terhadap lingkungan sebagai akibat perkembangan sainsdan teknologi. Berdasarkan
hal tersebut siswa diharapkan dapat menerapkan pembelajaran sains dengan
memanfaatkan lingkungan sekitar untuk membuat teknologi yang bermanfaat bagi
masyarakat.
Dengan pendekatan ini siswa dikondisikan dan diharapkan mampu menerapkan
prinsip-prinsip sains untuk menghasilkan karya teknologi sederhana atau solusi
pemikiran untuk mengatur dampak negatif yang mungkin timbul akibat munculnya
produk teknologi. Dengan demikian dapat menggunakan pendekatan sains teknologi
masyarakat untuk menanamkan pemahaman konsep dan pengembangannya untuk
kemaslahatan masyarakat.
e. Pendekatan Konseptual
Pendekatan konsep adalah suatu pendekatan pengajaran yang secara langsung
menyajikankonsep tanpa memberi kesempatan kepada siswa untuk menghayati
bagaimana konsep itudiperoleh (dalam Irianti, 2014). Konsep merupakan buah pemikiran
seseorang atau sekelompok orang yang dinyatakan dalam defenisi sehingga menjadi
pengetahuan yang meliputi prinsip-prinsip, hukum, dan teori. Konsep diperoleh dari
fakta, peristiwa, pengalaman melalui generalisasi, dan berpikir abstrak. Konsep dapat
mengalami perubahan disesuaikan dengan fakta atau pengetahuan baru, sedangkan
kegunaan konsep adalah menjelaskan.
Konsep dimulai dengan memperkenalkan benda konkret, berkembang menjadi
simbol sehingga menjadi abstrak yang berupa ucapan atau tulisan yang mengandung
konsep yang lebih kompleks. Konsep yang kompleks memerlukan permunculan berulang
kali dalam satu pertemuan dalam kelas, didukung media atau sarana yang tepat. Contoh :
Kalau guru menjelaskan konsep “mata”, maka siswa dapat memperlihatkan mata mereka
secara konkret. Guru bertanya, “Dimana matamu?”, “Apa gunanya mata?”, “Berapa
matamu?”. Dengan pertanyaan-pertanyaan ini siswa dapat menghubungkan benda
konkret dengan fungsinya dan kegiatannya. Semua ini memunculkan pengalaman baru.
Dalam proses internalisasi suatu konsep perlu diperhatikan dari beberapa hal, antara
lain:
1) Memperkenalkan benda-benda yang semula tak bernama menjadi bernama.
2) Memperkenalkan unsur benda, sehingga memberi kemungkinan unsur lain. Contoh :
Bunga-berbau (harum/tak harum), Berwarna (bermacam-macam), Berdaun (kecil,
besar), Berduri (lunak, keras).
3) Menunjukkan ciri-ciri khusus pada benda yang diperlihatkan.
4) Menunjukkan persetujuan dengan membandingkan contoh dan bukan contoh.
f. Pendekatan Faktual
Pendekatan faktual adalah suatu cara mengajar dengan menyampaikan hasil-hasil
penemuan IPA kepada siswa, dimana pada akhir suatu intruksional siswa akan
memperoleh informasi tentang hal-hal penting (dalam Ira Irianti, 2014). Terkadang
menarik bagi siswa, namun kurang merefleksikan gambaran tentang sifat IPA sendiri.
Biasanya, siswa tidak dapat mengingat tentang fakta dalam waktu lama karena tidak
mendapatkan sajian tentang gambaran menyeluruh. Metode yang digunakan dalam
pendekatan ini adalah membaca, mengulang, latihan, demonstari, memberikan tes dan
lain-lain.
h. Pendekatan Saintifik
Ada 5 tahapan yang harus dilakukan dalam pembelajaran dengan pendekatan saintifik,
yaitu :
1. Mengamati
Mengamati berarti melihat, membaca, mendengar, dan menyimak hal-hal atau fenomena
yang ada di sekitar kehidupan. Dengan mengamati, siswa akan menemukan berbagai
masalah untuk dipecahkan dalam pembelajaran. Agar tahapan mengamati ini berjalan
efektif, maka guru harus jeli dalam menyediakan objek yang akan diamati siswa sesuai
konteks materi yang akan diajarkan. Sebagai contoh, misalnya ketika ingin mengajarkan
tentang materi virus, maka sebaiknya guru menyiapkan gambar virus, data perkembangan
virus, video pertumbuhan virus, dll, untuk diamati siswa.
2. Menanya
Menanya berarti mempertanyakan sesuatu yang menjadi masalah dari apa yang telah
diamati. Dalam konteks menanya, siswa harus didorong untuk bertanya dan/atau
membuat rumusan masalah-bahkan kalau perlu membuat hipotesa. Sebagai contoh,
setelah mengamati berbagai media tentang virus, maka siswa akan mengajukan
pertanyaan yang terkait dengan proses pertumbuhan virus, dampak virus bagi manusia,
hewan, dan tumbuhan. Peran guru dalam tahap menanya ini adalah menyemangati dan
tidak mendesak siswa untuk bertanya serta memberikan pujian terhadap pertanyaan
sesuai ukuran bahasa siswa.
3. Mencoba
4. Menalar
Menalar berarti memahami, menganalisis, mengaitkan satu konsep dengan konsep yang
lain. Dalam menalar siswa didorong untuk mencari berbagai sumber referensi-baik secara
manual maupun digital Sumber referensi yang ada digunakan untuk mengolah data hasil
percobaan. Pada akhirnya akan diperoleh sebuah kesimpulan dari rumusan masalah dan
hipotesa yang sebelumnya sudah dibuat. Peran guru pada tahap menalar ini sebagai
pemantau dari satu kelompok ke kelompok siswa yang lain untuk memberikan
scaffolding.
5. Mempresentasikan
Artinya bahwa bisa bertukar urutannya sesuai kebutuhan dalam pembelajaran. Sekadar
contoh, pada pertemuan pertama digunakan 3M,. Selanjutnya 2M di pertemuan kedua.
Menurut Syaiful Bahri Djamarah, 2000: 28 (dalam Kumala, 2016 ), kekurangan metode
diskusi yaitu sebagai berikut
1. Tidak dapat dipakai pada kelompok yang besar.
2. Peserta diskusi mendapat informasi yang terbatas.
3. Dapat dikuasai oleh orang-orang yang suka berbicara.
4. Biasanya orang menghendaki pendekatan yang lebih formal
b. Metode Demonstrasi
Menurut Syaiful Bahri Djamarah, 2000: 28 (dalam Kumala, 2016 ), metode demonstrasi
adalah metode mengajar yang digunakan guru dengan menggunakan peragaan untuk
memperjelas suatu pengertian ataupun konsep-konsep IPA kepada siswa. Metode
mengajar yang seperti ini sangat disukai oleh siswa karena adanya pergerakan pada
proses belajar- mengajar.Langkah-langkah melakukan metode demonstrasi :
1) Guru menyiapkan bahan demonstrasi yang akan dilakukan dan harus sesuai dengan
tujuan pembelajaran.
2) Guru mencoba alat terlebih dahulu.
3) Guru memberi penjelasan serta ilustrasi kepada siswa tentang demonstrasi yang
dilakukan.
4) Kegiatan demonstrasi ditindak lanjuti dengan berdiskusi antar siswa dan kemudian
siswa mencobakan alat demonstrasi.
Menurut Syaiful Bahri Djamarah, 2008:211 (dalam Gopur, 2017) kelebihan metode
demonstrasi adalah sebagai berikut :
1. Perhatian siswa dapat dipusatkan pada hal-hal yang dianggap penting oleh guru
sehingga hal yang penting itu dapat diamati secara teliti. Di samping itu, perhatian
siswa pun lebih mudah dipusatkan kepada proses belajar mengajar dan tidak kepada
yang lainya.
2. Dapat membimbing siswa ke arah berpikir yang sama dalam satu saluran pikiran
yang sama.
3. Ekonomis dalam jam pelajaran di sekolah dan ekonomis dalam waktu yang panjang
dapat diperlihatkan melalui demonstrasi dengan waktu yang pendek.
Menurut Abu Ahmadi dan Joko Tri Prasetya (dalam Khakam, 2013) kelemahan metode
tanya jawab ini adalah:
1. Apabila terjadi perbedaan pendapat akan sulit untuk menyelesaikannya.
2. Kemungkinan akan terjadi penyimpangan perhatian siswa, terutama apabila
terdapat jawaban-jawaban yang kebetulan menarik perhatiannya, tetapi bukan
sasaran yang dituju.
3. Dapat menghambat cara berpikir, apabila guru kurang pandai dalam penyajian
materi pelajaran.
4. Situasi persaingan bisa timbul, apabila guru kurang pandai/ menguasai teknik
pemakaian metode ini.
d. Metode Ceramah
Metode ceramah merupakan cara mengajar yang paling tradisional dan tidak asing lagi
dan telah lama dijalankan dalam sejarah pendidikan. Cara ini kadang membosankan,
maka dalam pelaksanaannya memerlukan keterampilan tertentu, agar penyajiannya tidak
membosankan dan dapat menarik perhatian siswa.
Menurut Wina Sanjaya, 2006: 148 (dalam Andrean Perdana Yuwono Putra: 2014)
kelebihan metode ceramah diantaranya:
1. Ceramah merupakan metode yang murah dan mudah, murah maksudnya ceramah
tidak memerlukan peralatan yang lengkap, sedangkan mudah karena ceramah hanya
mengandalkan suara guru dan tidak memerlukan persiapan yang rumit.
2. Ceramah dapat menyajikan materi pelajaran yang luas, artinya materi pelajaran yang
banyak dapat dijelaskan pokok-pokoknya saja oleh guru.
e. Metode Eskperimen
Metode pembelajaran eksperimen adalah cara pengelolaan pembelajaran dimana siswa
melakukan aktivitas percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri konsep IPA
yang dipelajarinya. Langkah-langkah melakukan metode eksperimen :
1) Guru menyiapkan alat untuk percobaan, dan harus sesuai dengan tujuan.
2) Sebelumnya guru menguji coba alat yang akan digunakan.
3) Guru memberikan lembar kegiatan siswa, dan menjelaskan apa yang harus dilakukan
oleh siswa.
4) Guru membantu dan membimbing siswa saat melakukan percobaan.
5) Percobaan ditindak lanjuti dengan diskusi antar siswa.
Menurut Roestiyah, 2012:82 (dalam Elli Kurniatiningsih, 2016) teknik
eksperimen kerapkali digunakan karena memiliki keunggulan sebagai berikut:
Sesuai dengan hukum kekekalan energi, maka energi tidak dapat di musnahkan atau di
ciptakan. Namun, dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk lain Berikut merupakan contoh
praktikum IPA kelas 4 SD tentang perubahan energi.
a. Tujuan Praktikum
Untuk membuktikan bahwa energi dapat berubah, energi panas menjadi energi kinetik
(gerak).
b. Alat dan Bahan
1) Lilin satu buah
2) Korek Api
3) Kertas Berbentuk Sepiral
4) Benang kurang lebih sepuluh meter
5) Kayu atau Peganggan
6) Gunting
c. Cara Kerja
1) Buatlah kertas berbentuk spiral menggunakan gunting.
2) Lubangi ujung sisi kertas spiral dan ikat dengan benang
3) Ikatkan sisi benang yang satunya pada kayu atau peganggan untuk memegang pada saat
percobaan
4) Nyalakan lilin dan letakkan kertas sepiral di atas lilin namun beri jarak minimal 5 cm.
5) Berilah keteranggan apa yang terjadi pada tabel pengamatan dibawah ini
6) Pertanyaan
(a) Sebutkan energi apa saja yang ada pada percobaan tadi ?
(b) Dari percobaan tadi perubahan energi apa ke apa ?
(c) Apa yang terjadi pada kertas sepiral pada percobaan di atas? jelaskan!
A. Kesimpulan
Keberhasilan suatu proses belajar mengajar di dalam kelas dipengaruhi langsung oleh guru
sebagai pendidik. pendekatan, strategi, metode serta model pembelajarn dalam proses belajar-
mengajar adalah berbeda baik pengertian maupun penerapannya. Namun dalam penerapannya,
ketiga hal tersebut saling berkaitan satu dengan yang lainya.Penggunaan pendekatan, strategi,
metode serta model pembelajarn di kelas harus disesuaikan dengan materi yang akan diajarkan.
Sehingga dengan menggunakan pendekatan, strategi, metode dan model yang tepat dan sesuai
dengan keadaan kelas akan sangat membantu guru untuk menyampaikan materi pembelajaran
yang ingin di sajikan sehingga murid akan mudah memahami materi tersebut.
Pada pembelajaran IPA terdapat banyak pendekatan, strategi, metode serta model pembelajarn
yang dapat digunakan dalam menjelaskan materi ataupun konsep-konsep IPA di SD. Perlu
diketahui bahwa tidak ada metode yang dapat diserap 100% oleh siswa, namun dengan
menggunakan metode yang tepat akan sangat membantu siwa dalam mencapai tujuan belajarnya
dengan optimal.
B. Saran
Sebagai seoarang pendidik, untuk mengetahui pendekatan, metode, model, teknik dan taktik
pembelajaran IPA sangat penting. Sehingga, diharapkan pada pembaca makalah ini terutama
calon pendidik untuk dapat memahami dari pendekatakan, metode, model, teknik dan taktik
pembelajaran IPA sehingga dapat mengambil langkah atau cara yang paling tepat untuk
menghadapi perkembangan dalam dunia pendidikan yang terus mengalami perkembangan.
DAFTAR PUSTAKA
Hamalik, Oemar. 2011. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Bumi Aksara.