Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

METODE PEMBELAJARAN BAHASA

DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH


BAHASA INDONESIA SD 3

DOSEN PENGAMPU
Drs. Khairil Anwar, M.Pd.

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 7
KELAS : 3D PGSD

HERNITA (1810125120042)
MUHAMMAD HAMDANI (18101252210092)
GINA YULIANI (1810125220087)
ANNISA FITRI (1810125320022)
JAUHAR LATIFAH (1810125320024)

KEMENTRIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
BANJARMASIN
2019

i
ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas ini
dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga penulis berterima
kasih kepada bapak Drs. Khairil Anwar, M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah
Bahasa Indonesia SD 3 yang telah memberikan tugas ini kepada penulis.
Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai “METODE PEMBELAJARAN
BAHASA”. Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna.
Oleh sebab itu, penulis berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan makalah yang telah penulis buat di masa yang akan datang, mengingat
tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Sebelumnya penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan. Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya, sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi penulis
sendiri maupun orang yang membacanya.

Banjarmasin, oktober 2019

Kelompok 7

iii
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................i

DAFTAR ISI.................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1

A. Latar Belakang....................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah..............................................................................................................2

C. Tujuan....................................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................3

A. Pengertian Metode Pembelajaran...................................................................................3

B. Jenis-jenis Metode dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia......................................4

C. Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Metode Pembelajaran Bahasa Indonesia..14

D. Alasan Menentukan Metode..........................................................................................14

BAB III PENUTUP....................................................................................................16

A. Kesimpulan........................................................................................................................16

B. Saran....................................................................................................................................17

DAFTAR PUSAKA....................................................................................................18

iv
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Upaya memperbaiki dan meningkatkan mutu pendidikan seakan tidak akan


pernah usang. Banyak agenda reformasi yang telah, sedang, dan akan
dilaksanakan. Beragam program inovatif ikut serta memeriahakan reformasi
pendidikan.
Belajar atau pembelajaran adalah  merupakan sebuah kegiatan yang wajib
kita lakukan dan kita berikan kepada anak-anak kita. Karena ia merupakan kunci
sukses untuk menggapai masa depan yang cerah, mempersiapkan generasi
bangsa dengan wawasan ilmu pengetahuan yang tinggi. Dan  pada akhirnya
diharapkan akan  berguna bagi bangsa, negara, dan agama. Melihat peran
pendidikan yang begitu vital, maka menerapkan metode yang efektif dan efisien
adalah sebuah keharusan. Dengan harapan  proses belajar  mengajar akan
berjalan menyenangkan dan tidak membosankan. Beragam  metode pembelajaran
efektif dapat menjadi pilihan untuk  bisa kita persiapkan dalam sebuah kegiatan
pembelajaran.
Setiap metode pembelajaran akan memiliki satu ‘rana pembelajaran’ yang
paling menonjol meskipun juga mengandung rana pembelajaran lainnya. Ranah
pembelajaran tersebut ada 3, yaitu: Rana kognitif atau rana perubahan
pengetahuan ( P ); Rana afektif atau rana perubahan sikap-perilaku (S ) ; dan
Rana psikomotorik atau rana perubahan maupun peningkatan keterampilan ( K ).
Metode bersifat prosedural artinya, penerapan pembelajaran bahasa
Indonesia harus dikerjakan menurut langkah-langkah yang teratur, bertahap
yakni mulai perencanaan pembelajaran, penyajian sampai dengan penilaian dan
hasil belajar. 

1
B. Rumusan Masalah
Mengacu pada uraian masalah diatas maka fokus penyelesaiannya dapat dibatasi
pada :

1. Apakah yang dimaksud dengan Metode Pembelajaran?


2. Bagaimana Jenis-jenis metode pembelajaran bahasa?
3. Apa saja Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Metode Pembelajaran Bahasa
Indonesia?
4. Apakah Alasan Menentukan Metode?

C. Tujuan

Berdasarkan latar belakang  yang dikaji, maka makalah ini bertujuan


untuk menambah wawasan kita tentang metode pembelajaran sehingga dapat
menjadi acuan dalam sebuah rencana pembelajaran bagi kita sebagai calon
pendidik agar dalam proses pembelajaran lebih terarah, mudah dipahami dan tepat
sasaran. Lebih dari itu makalah ini juga bertujuan agar para pendidik lebih matang
lagi dalam mempersiapkan suatu pelaksanaan pembelajaran dikelas maupun
diluar kelas.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Metode Pembelajaran

Metode berasal dari Bahasa Yunani “Methodos’’ yang berarti cara atau
jalan yang ditempuh. Sehubungan dengan upaya  ilmiah, maka metode
menyangkut masalah cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi
sasaran ilmu yang bersangkutan. Fungsi metode berarti sebagai alat untuk
mencapai tujuan. Pengetahuan tentang metode-metode mengajar sangat
diperlukan oleh para pendidik, sebab berhasil atau tidaknya siswa belajar sangat
bergantung pada tepat atau tidaknya metode mengajar yang digunakan oleh guru.
Dalam KBBI (2001: 740) metode yaitu cara yang digunakan untuk
melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki.
Selain itu, juga didefanisikan sebagai cara kerja yang bersistem untuk
memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan.
Dalam pembelajaran bahasa indonesia metode diartikan sebagai sisitem
perencanaan pembelajaran bahasa indonesia secara menyeluruh untuk memilih,
mengorganisasikan, dan meyajikan materi pelajaran bahasa indonesia secara
teratur.
Metode bersifat prosedural artinya, penerapan pembelajaran bahasa
Indonesia harus dikerjakan menurut langkah-langkah yang teratur, bertahap
yakni mulai perencanaan pembelajaran, penyajian sampai dengan penilaian dan
hasil belajar.
Jadi Metode Pembelajaran adalah ilmu yang mempelajari cara-cara untuk
melakukan aktivitas yang tersistem dari sebuah lingkungan yang terdiri dari
pendidik dan peserta didik untuk saling berinteraksi dalam melakukan suatu
kegiatan sehingga proses belajar berjalan dengan baik dalam arti tujuan
pengajaran tercapai.

3
Tidak ada  satu metode pun yang dianggap paling baik diantara metode-
metode yang lain karena setiap metode mempunyai karakteristik tertentu dengan
segala kelebihan dan kelemahan  masing -masing. Suatu metode mungkin baik
untuk suatu tujuan tertentu, pokok bahasan maupun situasi dan kondisi tertentu,
tetapi mungkin tidak tepat untuk situasi yang lain. Demikian pula suatu metode
yang dianggap baik untuk suatu pokok bahasan yang disampaikan oleh guru
tertentu, kadang-kadang belum tentu berhasil dibawakan oleh guru lain.
Adakalanya seorang guru perlu menggunakan beberapa metode dalam
menyampaikan suatu pokok babasan tertentu. Dengan variasi beberapa metode,
penyajian pengajaran menjadi lebih hidup. Misalnya pada awal pengajaran, guru
memberikan suatu uraian dengan metode ceramah, kemudian menggunakan
contoh-contoh melalui peragaan dan diakhiri dengan diskusi atau tanya-jawab.
Di sini bukan hanya guru yang aktif berbicara, melainkan siswa pun terdorong
untuk berpartisipasi.

B. Jenis-jenis Metode dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

Metode dalam kegiatan pembelajaran dibedakan menjadi dua yaitu metode


umum dan metode khusus. Yang dimaksud metode umum adalah metode yang di
bisa digunakan untuk semua mata pelajaran seperti metode ceramah, metode
diskusi, metode permainan, dan metode pemberian tugas dan lain-lain.
Sedangkan metode khusus hanya bisa digunakan untuk satu mata pelajaran
tertentu saja karena kekhususan yang dimiliki setiap mata pelajaran. Berikut akan
kami uraikan mengenai jenis metode umum, dan khusus yang digunakan dalam
pembelajaran bahasa Indonesia.
a. Jenis-jenis metode pembelajaran yang secara umum sebagai
berikut:
1. Metode ceramah
Sudah sejak lama ceramah digunakan oleh para guru dengan alasan
keterbatasan waktu dan buku teks. Hal ini menunjukkan adanya

4
kecenderungan menganggap metode ceramah sebagai metode belajar-
mengajar yang mudah digunakan. Kecenderungan ini bertentangan dengan
kenyataan bahwa tidak setiap guru dapat menggunakan metode ceramah
dengan benar. Metode ceramah bergantung kepada kualitas personalities
guru, yakni suara, gaya bahasa, sikap, prosedur, kelancaran, kemudahan
bahasa, dan keteraturan guru dalam memberi penjelasan. yang tidak dapat
dimiliki secara mudah oleh setiap guru.
Menurut Subana (2011:93) Metode ceramah adalah suatu cara
mengajar atau penyajian materi melalui penuturan dan penerapan lisan oleh
guru kepada siswa. agar siswa efektif dalam proses belajar mengajar yang
menggunakan metode ceramah, maka siswa perlu dilatih mengembangkan
keterampilan berpikir untuk memahami suatu proses dengan cara
mengajukan pertanyaan, memberikan tanggapan dan mencatat
penalarannya secara sistematis. Dari definisi metode ceramah diatas, dapat
kiranya kita mendefinisikan metode ceramah sebagai sebuah bentuk
interaksi belajar-mengajar yang dilakukan melalui penjelasan dan
penuturan secara lisan oleh guru terhadap sekelompok peserta didik.
Berdasarkan definisi metode ceramah, dapat dimengerti jika guru akan
menjadi pusat/titik tumpuan keberhasilan metode ceramah.
2. Metode Diskusi
Diskusi merupakan pembicaraan antara dua orang atau lebih untuk
mencarikan suatu masalah.hal ini sejalan dengan pemikiran Ismawati
(2009:102) mengemukakan diskusi adalah proses penglibatan dua atau
lebih individu yang berinteraksi secara verbal dan saling berhadapan muka,
mengenai tujuan  atau sasaran yang sudah ditentukan. Pendapat yang
hampir sama mengenai apa itu diskuis yaitu Subana dan Sunarti (2011:98)
mengemukakan diskusi adalah suatu kegiatan percakapan antara beberapa
orang dengn maksud menyeberluaskan informasi tentang suatu topic atau
mencari jawaban atas suatu masalah berdasarkan bukti-bukti yang ada.

5
Berdasarkan pada uraian diatas, dapat kiranya didefinisikan metode
diskusi sebagai suatu kegiatan belajar-mengajar yang membincangkan
suatu topik atau masalah yang dilakukan oleh dua orang atau lebih (dapat
guru dan siswa dan siswa lain). Dimana orang yang berbincang memiliki
perhatian yang sama terhadap topik atau masalah yang menjadi pokok
pembicaraan, sehingga mendapatkan berbagai alternatif jawaban terhadap
topik yang didiskusikan.
3. Metode Sumbangan Saran
Sumbangan saran yang sering pula disebut pengumpulan gagasan salah
satu jenis jenis metode diskusi sebenarnya. Pada metode ini terjadi
pencurahan gagasan secara sepontan yang berhubungan dengan bidang
minat atau kebutuhan kelompok untuk mencapai suatu keputusan. Subana
dan Sunarti (2011:106) mengatakan  Metode ini dilaksanakan oleh guru
dengan melontarkan suatu masalah dikelas, kemudian siswa menjawab atau
menyatakan pendapat atau komentarnya yang memungkinkan masalah
tersebut berkembang menjadi masalah baru. Dapat diartikan pula sebagai
suatu cara untuk mendapatkan banyak ide dari sekolompok manusia dalam
waktu yang sangat singkat.
4. Metode Simulasi
Metode simulasi, simulasi berasal dari kata simulate yang artinya pura-
pura atau berbuat seolah-olah. Kata simulasition artinya tiruan atau
perbuatan yang pura-pura. Subana dan Sunarti (2011:108)
mengemukakan simulasi merupakan cara penyajian pelajaran dengan
menggunakan situasi tiruan atau berpura-pura untuk memprolehh
pemahaman. Dengan demikian, simulasi dalam metode mengajar dimaksud
sebagai cara untuk menjelaskan sesuatu (bahan pelajaran) melalui proses
tingkah laku imitasi atau bermain peran mengenai suatu tingkah laku yang
dilakukan seolah-olah dalam keadaan yang sebenarnya.
5. Metode Demonstrasi

6
Metode  demonstrasi  merupakan metode mengajar yang sangat
efektif, sebab membantu para siswa untuk mencari jawaban dengan usaha
sendiri berdasarkan fakta yang benar. Demonstrasi yang dimaksud ialah
suatu metode mengajar yang memperlihatkan bagaimana proses terjadinya
sesuatu. Metode Pembelajaran demonstrasi  adalah  metode  mengajar 
yang  cukup  efektif sebab  membantu  para  siswa  untuk  memperoleh 
jawaban  dengan mengamati suatu proses atau peristiwa tertentu. Hampir
sama dengan penjelasan di atas  Subana dan Sunarti (2011:110) cara ngajar
guru yang menunjukan atau memperlihatkan suatu proses sehingga siswa
dapat melihat, mengamati, mendengar, meraba-raba, dan merasakan proses
yang dipertunjukan oleh guru
6. Metode Discovery- Inquiri
Metode discovery-inquiri yang menitik beratkan pada belajar
individual, manipulasi objek, dan eksperimen yang diambil siswa sebelum
ia mengambil kesimpulan dan menyadari suatu konsep.
b. Metode khusus untuk Pembelajaran Bahasa Indonesia
Metode pembelajaran dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan dan tujuan
pembelajaran. Pada keterampilan berbahasa terdapat keterampilan menyimak,
membaca, menulis, dan berbicara. Empat keterampilan berbahasa tersebut
dapat dipelajari dengan menggunakan metode-metode pembelajaran dan
disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai. Metode yang akan digunakan
dalam pembelajaran dapat dilihat dari pendekatan yang ingin dilakukan.
Setiap metode memiliki proses kegiatan yang beragam dengan tujuan yang
berbeda. Dalam hal ini, beberapa keterampilan dapat digabungkan dalam satu
metode serta dalam satu kegiatan pembelajaran.
Menurut Subana dan Sunarti (2011) Metode dalam Pembelajaran
Bahasa Indonesia sebagai berikut:
1. Metode Audiolingual
Metode audiolingual sangat mengutamakan drill (pengulangan).
Metode itu muncul karena terlalu lamanya waktu yang ditempuh dalam

7
belajar bahasa target. Padahal untuk kepentingan tertentu, perlu
penguasaan bahasa dengan cepat. Dalam audiolingual yang berdasarkan
pendekatan struktural itu, bahasa yang diajarkan dicurahkan pada lafal
kata, dan pelatihan berkali-kali secara intensif pola-pola kalimat. Guru
dapat memaksa siswa untuk mengulang sampai tanpa kesalahan.
Langkah-langkah yang biasanya dilakukan adalah (a) penyajian
dialog atau teks pendek yang dibacakan guru berulang-ulang dan siswa
menyimak tanpa melihat teks yang dibaca, (b) peniruan dan penghafalan
teks itu setiap kalimat secara serentak dan siswa menghafalkannya, (c)
penyajian kalimat dilatihkan dengan pengulangan, (d) dramatisasi dialog
atau teks yang dilatihkan kemudian siswa memperagakan di depan kelas,
dan (e) pembentukan kalimat lain yang sesuai dengan yang dilatihkan
2. Metode Komunikatif
Desain yang bermuatan komunikatif harus mencakup semua
keterampilan berbahasa. Setiap tujuan diorganisasikan ke dalam
pembelajaran. Setiap pembelajaran dispesifikkan ke dalam tujuan konkret
yang merupakan produk akhir. Sebuah produk di sini
dimaksudkansebagai sebuah informasi yang dapat dipahami, ditulis,
diutarakan, atau disajikan ke dalam nonlinguistis. Sepucuk surat adalah
sebuah produk. Demikian pula, sebuah perintah, pesan, laporan, atau peta,
juga merupakan produk yang dapat dilihat dan diamati. Dengan begitu,
produk-produk tersebut dihasilkan melalui penyelesaian tugas yang
berhasil.
Contohnya menyampaikan pesan kepada orang lain yang sesuai
dengan tujuan pembelajaran. Tujuan itu dapat dipecah menjadi (a)
memahami pesan, (b) mengajukan pertanyaan untuk menghilangkan
keraguan, (c) mengajukan pertanyaan untuk memperoleh lebih banyak
informasi, (d) membuat catatan, (e) menyusun catatan secara logis, dan (f)
menyampaikan pesan secara lisan. Dengan begitu, untuk materi bahasan

8
penyampaian pesan saja, aktivitas komunikasi dapat terbangun secara
menarik, mendalam, dan membuat siswa lebih intensif.

3. Metode Produktif
Metode produktif diarahkan pada berbicara dan menulis. Siswa
harus banyak berbicara atau menuangkan gagasannya. Dengan
menggunakan metode produktif diharapkan siswa dapat menuangkan
gagasan yang terdapat dalam pikirannya ke dalam ketrampilan berbicara
dan menulis secara runtun. Semua gagasan yang  disampaikan dengan
menggunakan bahasa yang komunikatif. Yang dimaksud dengan
komunikatif di sini adalah adanya respon dari lawan bicara. Bila kita
berbicara lawan bicara kita adalah pendengar, bila kita menulis lawan
bicara kita adalah pembaca.
4. Metode Langsung
Metode langsung berasumsi bahwa belajar bahasa yang baik adalah
belajar yang langsung menggunakan bahasa secara intensif dalam
komunikasi. Tujuan metode langsung adalah penggunaan bahasa secara
lisan agar siswa dapat berkomunikasi secara alamiah seperti penggunaan
bahasa Indonesia di masyarakat.
Siswa diberi latihan-latihan untuk mengasosiasikan kalimat dengan
artinya melalui demonstrasi, peragaan, gerakan, serta mimik secara
langsung.
5. Metode Partisipatori
Metode pembelajaran partisipatori lebih menekankan keterlibatan
siswa secara penuh. Siswa dianggap sebagai penentu keberhasilan belajar.
Siswa didudukkan sebagai subjek belajar. Dengan berpartisipasi aktif,
siswa dapat menemukan hasil belajar. Guru hanya bersifat sebagai
pemandu atau fasilitator.

9
Dalam metode partisipatori siswa aktif, dinamis, dan berlaku
sebagai subjek. Namun, bukan berarti guru harus pasif, tetapi guru juga
aktif dalam memfasilitasi belajar siswa dengan suara, gambar, tulisan
dinding, dan sebagainya. Guru berperan sebagai pemandu yang penuh
dengan motivasi, pandai berperan sebagai moderator dan kreatif. Konteks
siswa menjadi tumpuan utama.
6. Metode Membaca
Metode membaca bertujuan agar siswa mempunyai kemampuan
memahami teks bacaan yang diperlukan dalam belajar siswa.
Berikut langkah-langkah metode membaca:
a) Pemberian kosakata dan istilah yang dianggap sukar dari guru ke
siswa. Hal ini diberikan dengan definisi dan contoh ke dalam kalimat.
b) Penyajian bacaan di kelas. Bacaan dibaca dengan diam selama 10-15
menit (untuk mempercepat waktu, bacaan dapat diberikan sehari
sebelumnya).
c) Diskusi isi bacaan dapat melalui tanya jawab.
d) Pembicaraan tata bahasa dilakukan dengan singkat. Hal itu dilakukan
jika dipandang perlu oleh guru.
e) Pembicaraan kosakata yang relevan.
f) Pemberian tugas seperti mengarang (isinya relevan dengan bacaan)
atau membuat denah, skema, diagram, ikhtisar, rangkuman, dan
sebagainya yang berkaitan dengan isi bacaan.
7. Metode Tematik
Dalam metode tematik, semua komponen materi pembelajaran
diintegrasikan ke dalam tema yang sama dalam satu unit pertemuan. Yang
perlu dipahami adalah bahwa tema bukanlah tujuan tetapi alat yang
digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Tema tersebut harus
diolah dan disajikan secara kontekstualitas, kontemporer, konkret, dan
konseptual.

10
Tema yang telah ditentukan haruslah diolah dengan perkembangan
lingkungan siswa yang terjadi saat ini. Begitu pula isi tema disajikan
secara kontemporer sehingga siswa senang. Apa yang terjadi sekarang  di
lingkungan siswa juga harus terbahas dan terdiskusikan di kelas. Tema
tidak disajikan secara abstrak tetapi diberikan secara konkret. Semua
siswa dapat mengikuti proses pembelajaran dengan logika yang
dipunyainya. Konsep-konsep dasar tidak terlepas. Siswa berangkat dari
konsep ke analisis atau dari analisis ke konsep kebahasaan, penggunaan,
dan pemahaman.
8. Metode Quantum
Quantum Learning (QL) merupakan metode pendekatan belajar
yang bertumpu dari metode Freire dan Lozanov. QL mengutamakan
pecepatan belajar dengan cara partisipatori peserta didik dalam melihat
potensi diri dalam kondisi penguasaan diri. Gaya belajar dengan mengacu
pada otak kanan dan otak kiri menjadi ciri khas QL. Menurut QL bahwa
proses belajar mengajar adalah fenomena yang kompleks. Segala sesuatu
dapat berarti setiap kata, pikiran, tindakan, dan asosiasi, serta sejauh mana
guru menggubah lingkungan, presentasi, dan rancangan pengajaran maka
sejauh itulah proses belajar berlangsung. Hubungan dinamis dalam
lingkungan kelas merupakan landasan dan kerangka untuk
belajar. Dengan begitu, pembelajar dapat mememori, membaca, menulis,
dan membuat peta pikiran dengan cepat.
9. Metode Diskusi
Diskusi adalah proses pembelajaran melalui interaksi dalam
kelompok. Setiap anggota kelompok saling bertukar ide tentang suatu isu
dengan tujuan untuk memecahkan suatu masalah,menjawab suatu
pertanyaan, menambah pengetahuan atau pemahaman, atau membuat
suatu keputusan. Apabila proses diskusi melibatkan seluruh anggota
kelas, pembelajaran dapat  terjadi secara langsung dan bersifat student
centered (berpisat pada siswa) Dikatakan pembelajaran langsung karena

11
guru menentukan tujuan yang harus dicapai melalui diskusi, mengontrol
aktivitas siswa serta  menentukan fokus dan keberhasilan pembelajaran.
Dikatakan berpusat kepada siswa karena sebagian
besar input pembelajaran berasal dari siswa, mereka secara aktif aktif dan
meningkatkan belajar, serta mereka dapat menemukan hasil diskusi
mereka.
10. Metode Kerja Kelompok Kecil (Small-Group Work)
Mengorganisasikan siswa dalam kelompok kecil merupakan metode
yang banyak dianjurkan oleh para pendidik. Metode ini dapat dilakukan
untuk mengajarkan materi-materi khusus. Kerja kelompok kecil
merupakan metode pembelajaran yang berpusat kepada siswa. Siswa
dituntut untuk memperoleh pengetahunan sendiri melalui bekerja secara
bersama-sama. Tugas guru hanyalah memonitor apa yang dikerjakan
siswa. Yang ingin diperolah melalui kerja kelompok adalah kemampuan
interaksi sosial, atau kemampuan akademik atau mungkin juga keduanya.
11. Metode Alamiah
Metode ini banyak memiliki nama, yaitu metode murni, metode
natural atau “customary method”. Metode ini memiliki prinsip bahwa
mengajar bahasa baru (seperti bahasa kedua) harus sesuai dengan
kebiasaan belajar berbahasa yang sesungguhnya sebagaimana yang dilalui
oleh anak-anak ketika belajar bahasa ibunya. Proses alamiah inilah yang
harus dijadikan landasan dalam setiap langkah yang harus ditempuh
dalam pengajaran bahasa kedua, seperti bahasa Indonesia.
Seperti Anda ketahui proses belajar bahasa anak-anak dimulai
dengan mendengar, kemudian berbicara, kemudian membaca dan
akhirnya menulis atau mengarang. Jadi pada awal pelajaran, gurulah yang
banyak berbicara/bercerita dalam rangka memperkenalkan bunyi-bunyi,
kosa kata dan struktur kalimat sederhana. Setelah mereka dapat
menyimak dengan baik, kemudian anak-anak diajak berbicara dan
selanjutnya mulai diperkenalkan dengan membaca dan menulis.

12
12. Metode Terjemahan
Metode terjemahan (the translation method) adalah metode yang
lazim digunakan untuk pengajaran bahasa asing, termasuk dalam hal ini
Bahasa Indonesia yang pada umumnya merupakan bahasa kedua setelah
penggunaan bahasa ibu yakni bahasa daerah. Prinsip utama
pembelajarannya adalah bahwa penguasaan bahasa asing dapat dicapai
dengan cara latihan terjemahan dari bahasa asing ke dalam bahasa ibu
murid atau ke dalam bahasa yang dikuasainya. Misal: latihan terjemahan
dari Bahasa Indonesia ke dalam bahasa daerah atau dari Bahasa Inggris ke
dalam Bahasa Indonesia. Kelebihan metode ini dalam hal kepraktisan
dalam pelaksanaannya dan dalam hal penguasaan kosakata dan tatabahasa
dari bahasa yang baru dipelajari siswa.
13. Metode Pembatasan Bahasa
Metode ini menekankan pada pembatasan dan penggradasian
kosakata dan struktur bahasa yang akan diajarkan. Pembatasan itu dalam
hal kekerapan atau penggunaan kosakata dan urutan penyajiannya. Kata-
kata dan pola kalimat yang tinggi pemakaiannya di masyarakat diambil
sebagai sumber bacaan dan latihan penggunaan bahasa. Pola-pola
kalimat, perbendaharaan kata, dan latihan lisan maupun tulisan dikontrol
dengan baik oleh guru.
14. Metode Struktural analisis (SAS)
Metode ini digunakan dalam pembelajaran membaca dan
menulis.prinsip metode ini adalah prinsip cara berpikir manusia. Berpikir
secara analisis sintesis dapat memberikan arah pada pemikiran yang tepat
sehingga siswa dapat mengetahui siswa dirinya

13
C. Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Metode Pembelajaran Bahasa
Indonesia

1. Persamaan dan perbedaan antar sistem bahasa pertama siswa dengan bahasa
kedua yang mereka pelajari.
2. Usia siswa pada saat mereka belajar bahasa indonesia
3. Latar belakang sosial budaya siswa
4. Pengalaman, pengetahuan dan keterampilan berbahasa siswa dalam bahasa
yang dipelajarinya yang sudah mereka punyai.
5. Pengetahuan dan keterampilan berbahasa guru dalam bahasa yang akan
dipelajarinya:
a. Guru bahasa menguasai bahan ajar
b. Guru bahasa mampu mengelola program-program belajar mengajar bahasa
indonesia
6. Kedudukan dan fungsi bahasa yang dipelajari siswa dalam masyarakat tempat
dimana mereka berada.
7. Tujuan pembelajaran yang di inginkan
8. Alokasi waktu yang tersedia untuk kegiatan pembelajaran
9. Metode yang digunakan dalam pembelajaran bahasa

D. Alasan Menentukan Metode

Metode pembelajaran adalah bagian utuh (terpadu, integral) dari proses


pendidikan pengajaran. Metode ialah cara guru mejelaskan suatu pokok bahasan
( tema, pokok masalah) sebagai bagian kurikulum dalam upaya mencapai sasaran
tujuan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran dan kerjasama guru dan siswa
dalam mencapai sasaran dan tujuan pembelajaran  melaui cara atau metode,
yang  pada hakekatnya ialah jalan mencapai sasaran dan tujuan pembelajaran.

14
Jadi, alasan atau nalar guru memlilih dan menetapkan suatu metode dalam
kegiatan pembelajaran adalah :
1. Metode ini sesuai dengan pokok bahasan, dalam rangka lebih menjadi
mencapai sasaran dan tujuan pembelajaran.
2. Metode ini menjadi kegiatan siswa dalam belajar dan meningkatkan motivasi
atau semangat belajar.
3. Metode ini memperjelas dasar, kerangka, isi dan tujuan dari pokok bahasan
sehingga pemahaman siswa makin jelas.
4. Metode dipilih guru dengan azas diatas berdasarkan pertimbangan praktis,
rasional dikuatkan oleh kiat dan pengalaman guru mengajar.
5. Metode yang berdaya guna, belum tentu tunggal, jadi suatu metode dapat
digunakan secara kombinasi ( sintesis terpadu ) dan dilengkapi dengan
media tertentu, bahkan multi-media. Dasar pertimbangan ialah sasaran dan
tujuan pembelajaran.

15
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam KBBI (2001: 740) metode yaitu cara yang digunakan untuk
melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki.
Selain itu, juga didefanisikan sebagai cara kerja yang bersistem untuk
memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang
ditentukan. Dalam pembelajaran bahasa indonesia metode diartikan sebagai
sisitem perencanaan pembelajaran bahasa indonesia secara menyeluruh untuk
memilih, mengorganisasikan, dan meyajikan materi pelajaran bahasa
indonesia secara teratur.
Metode bersifat prosedural artinya, penerapan pembelajaran bahasa
Indonesia harus dikerjakan menurut langkah-langkah yang teratur, bertahap
yakni mulai perencanaan pembelajaran, penyajian sampai dengan penilaian
dan hasil belajar.
Metode dalam pembelajaran ada yang sifat umum ( ceramah, diskusi,
sumbangan saran, simulasi, demonstrasi, discovery-inquiri) dan metode
khusus yang hanya bisa digunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia
yaitu, Metode Audiolingual, Metode Komunikatif, Metode Produktif, Metode
Langsung, Metode Partisipatori, Metode Membaca, Metode Tematik, Metode
Kuantum, Metode Diskusi, Metode Kerja Kelompok Kecil (Small-Group
Work), Metode Alamiah, Metode Terjemahan, Metode Pembatasan Bahasa
dan Metode Struktural analisis (SAS)

16
B. Saran

Adapun saran kami adalah selayaknya guru bisa menentukan metode


sebelum pembalajaran bahasa Indonesia, karena dengan begitu guru bisa
mengevaluasi hasil dari pembelajaran tersebut. Karena metode merupakan
serangkaian proses dari awal sampai akhir pembelajaran. Karena itulah
metode dalam sebuah pembelajaran sangat penting bagi seorang guru.

17
DAFTAR PUSAKA

Depdikbud. 1995. Pedoman Proses Belajar Mengajar di SD. Jakarta: Proyek


Pembinaan Sekolah Dasar
Ismawati, Esti. 2009. Perencanaan Pengajaran Bahasa. Surakarta: Yuma Pustaka.
Pranowo. 2014. Teori Belajar Bahasa. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Saksomo, Dwi. 1983. Strategi Pengajaran Bahasa Indonesia. Malang: IKIP Malang
Subana dan Sunarti. 2012. Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia Berbagai
Pendekatan, Metode Teknik dan Media Pengajaran.  Bandung: Pustaka Setia
Zubaidah, Enny. Online: http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/lain-lain/dr-enny-
zubaidahmpd/Makalah%20Poster_Metode%20Pembelajaran%20Bahasa
%20Indonesia%20di%20SD.pdf (diakses 17 oktober 2019 pukul 15.05)

18

Anda mungkin juga menyukai