STRATEGI PEMBELAJARAN
KETERAMPILAN MENGAJAR KELOMPOK KECIL DAN PERORANGAN
DISUSUN OLEH :
DOSEN PENGAMPU:
Dr.H.Hendrizal, M.Pd
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat
dan karunia-Nya makalah ini telah dapat diselesaikan penyusun. Makalah ini
disusun guna melengkapi tugas mata kuliah Strategi Pembelajaran , dengan harapan
agar penyusun mengerti dan memahami tentang kajian Keterampilan Mengajar
Kelompok Kecil dan Perorangan. Makalah ini diharapkan dapat dipelajari secara
mandiri oleh mahasiswa di dalam maupun diluar kegiatan perkuliahan karena
makalah ini memuat macam-macam kajian sejarah di dalamnya. Tujuannya agar
mahasiswa dapat mengadakan refleksi sejauh dimana mereka merasa tuntas pada
mata kuliah yang telah diikutinya.
Kepada berbagai pihak yang telah berpartisipasi dalam proses penyusunan
makalah ini, kami sampaikan penghargaan dan ucapkan terimakasih. Kepada para
pembaca, kami berharap makalah ini dapat dimanfaatkan dengan baik dan demi
perbaikan, kami mengharapkan adanya masukan untuk penyempurnaan makalah ini
dimasa mendatang.
Penulis
DAFTAR ISI
i
KATA PENGANTAR..............................................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................./
1.3 Tujuan..................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................
2.1 Pengertian pengertian dari keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan
2.3 Syarat-syarat agar keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan dapat
terwujud......................................................................................................................
2.5 Hal-hal yang perlu doperhatikan dalam mengajar keterampilan kelompok kecil
dan perorangan...........................................................................................................
KESIMPULAN.........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................
ii
BAB I
PENDAHULUAN
3
5. Apa saja hal-hal yang perlu doperhatikan dalam mengajar keterampilan
kelompok kecil dan perorangan?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari keterampilan mengajar kelompok kecil dan
perorangan.
2. Mengetahui peran guru dalam mengajar kelompok kecil dan perorangan.
3. Mengetahui syarat-syarat agar keterampilan mengajar kelompok kecil dan
perorangan dapat terwujud.
4. Mengetahui prinsip-prinsip keterampilan mengajar kelompok kecil dan
perorangan.
5. Mengetahui apa saja hal-hal yang perlu doperhatikan dalam mengajar
keterampilan kelompok kecil dan perorangan.
4
BAB II
PEMBAHASAN
Secara fisik bentuk pengajaran ini ialah berjumlah terbatas, yaitu berkisar 3-8
orang untuk kelompok kecil, dan seorang untuk perseorangan. Pengajaran kelompok
kecil dan perseorangan memungkinkan guru memberikan perhatian terhadap setiap
siswa serta terjadinya hubungan yang lebih akrab antara guru dan siswa dengan siswa
(muhidin, 2011). Mengajar ke//lompok kecil dan perseorangan merupakan suatu
5
bentuk pembelajaran yang memungkinkan guru memberikan perhatian terhadap setiap
peserta didik, dan menjalin hubungan yang lebih akarab antara guru dengan siswa
maupun antara siswa dengan siswa. Khusus dengan cara melakukakan pebelajaran
perseorangan perlu diperhatikan kemampuan dan kematangna berfikir peseta didik,
agar apa yang dismapaikan bisa diserap dan diterima oleh siswa (Djoeulie,2010).
Adapun peran guru dalam pengajaran kelompok kecil dan perorangan adalah sebagai
berikut:
6
2.3 SYARAT-SYARAT AGAR MENGAJAR KELOMPOK KECIL DAN
PERSEORANGAN AGAR DAPAT TERWUJUD
Setiap siswa memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Untuk itu diperlukan variasi
untuk menanganinya. Pengajaran kelompok kecil dan perorangan akan terwujud jika
terpenuhinya syarat-syarat sebagai berikut:
1. Adanya hubungan yang sehat dan akrab antara guru dengan siswa, siswa dengan
siswa
2. Siswa belajar dengan kecepatan, kemampuan, cara dan minat sendiri
3. Siswa mendapatkan bantuan sesuai dengan kebutuhannya
4. Siswa dilibatkan dalam perencanaan belajar
5. Guru dapat memainkan berbagai peran.
1. Tidak semua topik dapat disajikan dalam format kelompok kecil dan perseorangan
2. Lakukan pengajaran kelompok kecil dan perseorangan secara bertahap
3. Pengorganisasian siswa, sumber / materi, ruangan, dan waktu harus dilakukan
secara cermat
4. Guru harus mengenal siswa secara pribadi.
7
1. Pembelajaran dilakukan berdasarkan perbedaan individu. Karakteristik yang
dimiliki oleh anak SD sangatlah beragam dan berbeda-beda entah itu kemampuan
berfikir,tingkat emosional, bakat, minat, maupun perbedaan daya tangkapnya. Misal
siswa yang agak agresif bisa dijadikan menjadi satu kelompok dengan siswa yang
agak agresif atau siswa yang memiliki daya tangkap agak kurang juga dijadikan satu
kelompok dengan siswa yang juga memiliki daya tangkap yang agak kurang juga.
Lalu siswa-siswa yang sudah berada di dalam kelompok-kelompoknya diberikan
layanan bimbingan belajar secara khusus. Cara ini bisa membantu meningkatkan
ketrampilan sosial melalui belajar kelompok.
2. Memperhatikan dan melayani kebutuhan siswa. Pada dasarnya siswa memiliki latar
belakang yang berbeda-beda baik lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, maupun
lingkungan masyarakat. Misal jika ada siswa yang tidak mampu membeli buku paket
sebaiknya guru meminta siswa lainnya untuk bersedia bersama-sama / bisa juga pihak
sekolah memberikan pinjaman.
3. Mengupayakan proses belajar mengajar yang aktif dan efektif. Cara untuk
membuat pembelajaran aktif dan efektif guru harus berusaha semaksimal mungkin
aktif di dalam memberikan bimbingan belajar. Misal setelah guru memberikan tugas
diskusi kelompok guru harus selalu mengawasi jalanya diskusi dan juga membantu /
membimbing siswa yang membutuhkan bantuan saat mengalami kesulitan.
4. Merangsang tumbuh kembangnya kemampuan optimal siswa. Tugas guru tidak
hanya mengajar saja akan tetapi tugas guru pada dasarnya adalah membantu tumbuh
kembang siswa secara optimal baik aspek intelektual, aspek moral, aspek sosial,
maupun aspek fisik. Secara tidak langsung guru telah membantu tumbuh kembang
siswa-siswanya. Misal dari segi aspek moral, aspek emosional, aspek sosial dilakukan
melalui teladan, cara pola asuh guru terhadap siswa, tutur bicara siswa / guru yaitu
penggunaan bahasa yang sesuai dengan tingkat perkembangan siswa. Dari segi aspek
fisik misal guru mengadakan senam satu minggu sekali, guru mengadakan
ekstrakulikuler olah raga. Dan siswa bisa mengikuti ekstrakulikuler tersebut sesuai
bakat ataupun minat.
5. Pergeseran dari pengajaran klasikal ke pengajaran kelompok dan
perseorangan. Bagi calon guru sebaiknya dimulai dengan pengajaran perseorangan
kemudian secara bertahap kepada pengajaran kelompok kecil. Sedangkan bagi guru
yang sudah terbiasa menggunakan pengajaran klasikal sebaiknya mulai secara
pengajaran kelompok kemudian kepada perseorangan. Karena tidak semua topk
8
pembahasan bisa di selesaikan dengan cara kelompok kecil maupun perseorangan.
Misal jika siswa diminta memahami teori, konsep maupun prinsip Sumber Daya Alam
(SDA) maka akan efektif jika pembelajaran dilakukan dengan cara klasikal sedangkan
jika siswa diminta untuk membuktikan sifat-sifat konduktor, konduksi, dan radiasi
melalui eksperimen sebaiknya dilakukan secara kelompok kecil atau perorangan.
6. Langkah pengajaran kelompok kecil dan perorangan. Dalam kelompok kecil
langkah-langkahnya adalah mengorganisasi siswa, sumber, materi, ruangan, serta
waktu yang diperlukan. Dalam pengajaran perorangan guru terlebih dahulu harus
mengenal pribadi siswanya. Misal siswa yang memiliki kesulitan soal maematika
penjumlahan guru perlu memberikan bimbingan perseorangan.
7. Menggunakan berbagai variasi dalam pengorganisasiannya. Ada tiga variasi
pengorganisasian yaitu variasi pengelompokan, variasi penataan ruang, dan variasi
sumber belajar. Di dalam pembelajaran pasti akan ada kebosanan dikarenakan guru
tidak akan mungkin bisa mengontrol secara terus menerus terhadap semua kelompok
belajar. Untuk menghindari kebosanan ini haruslah ada variasi dalam pembelajaran.
Misal siswa diminta memilih sendiri kelompok belajarnya, bisa juga siswa ditawarkan
untuk memilih sumber belajar yang diinginkan saat kegiatan pembelajaran.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
9
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
http://pgsd-unlambjb.tk/ketrampilan-mengajar-kelompok-kecil-dan-
perorangan- dalam-pkr/, diakses 20 Agustus 2011
http://www.mirat.cc.cc/2009/08/ketrampilan-mengajar-kelompok-kecil.html,
diakses 20 Agustus 2011
10
Djoulie,Adie. 2010. Ketrampilan mengajar kelompok kecil
http://joe11penjasorkes.blogspot.com/2010/04/ketrampilan-mengajar-kelompok-
kecil.html, diakses 20 Agustus 2011
http://listyanurmaulina.
11