Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI

“Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Pada Mata Kuliah Pengembangan
Peserta Didik”

DISUSUN OLEH

KELOMPOK I:

Mawalda Warahma (21376GSD0561)

Wa Asti (21376GSD0560)

Firda (21376GSD0562)

Dosen Pengampu:

La Jika, S.Pd.,M.Pd

STKIP PELITA NUSANTARA BUTON

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

SULAWESI TENGGARA

TAHUN AKADEMIK 2022-2023

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang maha Esa atas segala limpahan
rahmat, inayah, taufik, dan ilhamnya sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat
sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu
acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca. Makalah ini disusun
dalam rangka menyelesaikan tugas dari dosen kami Bpk. La Jika selaku
dosen pengampu mata kuliah Pengembangan Peserta Didik.

Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah


pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat
memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat
menjadi lebih baik lagi.

Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena


pengalaman yang kami miliki sangat kurang. Oleh karena itu, kami
harapkan kepada pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang
bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Lombe, 25 Juli 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................i

DAFTAR ISI..................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................1

A. Latar Belakang Masalah....................................................................1


B. Rumusan Masalah..............................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...............................................................................3

A. Pengertian Pembelajaran Berdiferensiasi..........................................3


B. Karakteristik Pembelajaran Berdiferensiasi.......................................3
C. Strategi Pembelajaran Berdiferensiasi...............................................5
D. Manfaat Pembelajaran Berdiferensiasi..............................................9
E. Cara Menerapkan Pembelajaran Berdiferensiasi...............................9

BAB III PENUTUP.......................................................................................11

A. Kesimpulan........................................................................................11
B. Saran.................................................................................................. 11

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pendidikan pada dasarnya merupakan sarana strategis untuk
meningkatkan potensi bangsa agar mampu berkiprah dalam tataran yang lebih
global sebagai sebuah investasi untuk mengembangkan kemampuan individu
dan tataran kehidupan masyarakat. Pengembangan sumber daya manusia
menjadi tugas dan tanggung jawab pendidikan dalam menuntun potensi-
potensi individu dengan memfasilitasi kebutuhannya sehingga mampu
memahami apa yang dipelajari dan menjadi anggota masyarakat untuk
mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya.

Selanjutnya, hasil identifikasi diperoleh bahwa pelaksanaan


pendidikan masih belum banyak perubahan, dimana masih menerapkan sistem
pembelajaran yang menganggap semua anak adalah sama tanpa melihat
keberagaman kemampuannya. Guru seolah-olah mengajar satu orang murid
dalam satu kelas, sedangkan dalam satu kelas tersebut diperkirakan kurang
lebih 20-30 siswa yang mempunyai keunikan, kemampuan dan keberagaman
pengalaman belajar, sehingga tidak jarang murid merasa jenuh dan akhirnya
tidak sedikit yang memiliki motivasi belajar yang baik. Sayangnya,
pendidikan harusnya sadar bahwa setiap anak adalah unik dan memiliki
karakteristik yang berbeda dengan anak lainnya. Hal ini berarti bahwa
penyeragaman hal-hal yang tidak perlu diseragamkan menjadi sebuah Budaya
pada proses pembelajaran tanpa membedakan minat, bakat, kesiapan belajar,
profil belajar serta keadaan hidup anak dan masyarakat yang satu dengan
lainnya harus menjadi perhatian dan perlu diakomodasi.

ii
Oleh karena itu, pendidikan seharusnya bisa mengakomodasi dari
semua perbedaan ini, terbuka untuk semua dan memberikan kebutuhan-
kebutuhan yang dibutuhkan oleh setiap individu. Keberagaman dari setiap
individu murid harus selalu diperhatikan, karena setiap peserta didik tumbuh
di lingkungan dan Budaya yang berbeda sesuai dengan kondisi geografis
tempat tinggal mereka. Berkenan dengan hal tersebut, sepatutnya guru dapat
mendesain pembelajaran yang memperhatikan keberagaman siswa supaya
pembelajaran yang dihasilkan mampu memenuhi kebutuhan belajar murid.

Sebagai salah satu ujung tombak pendidikan, maka guru berkewajiban


untuk menciptakan sistem pembelajaran yang merdeka kepada peserta didik.
Oleh karena itu, guru perlu terus berkembang dan menguasai pengetahuan dan
teknologi terkini. Berbagai macam strategi pembelajaran yang menginspirasi
sangat dibutuhkan dalam melaksanakan merdeka belajar, salah satunya dengan
melaksanakan pembelajaran berdiferensiasi. Pembelajaran berdiferensiasi
adalah serangkaian keputusan masuk akal (common sense) yang dibuat oleh
guru yang berorientasi kepada kebutuhan murid (Tomlinson, 2011).
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan satu cara untuk guru memenuhi
kebutuhan setiap peserta didik sehingga peserta didik dapat mempelajari
materi pelajaran sesuai dengan kemampuan, apa yang disukai, dan
kebutuhannya masing-masing sehingga mereka tidak frustasi dan merasa
gagal dalam pengalaman belajarnya (Breaux dan Magee, 2010; Fox &
Hoffman, 2011).

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pembelajaran berdiferensiasi?
2. Sebutkan karakteristik pembelajaran berdiferensiasi?
3. Apa saja strategi pembelajaran berdiferensiasi?
4. Sebutkan manfaat pembelajaran berdiferensiasi?
5. Bagaimana cara menerapkan pembelajaran berdiferensiasi?

ii
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pembelajaran Berdiferensiasi


1. Pembelajaran berdiferensiasi adalah proses belajar mengajar yang
memberi kesempatan peserta didik mempelajari materi pelajaran sesuai
dengan kemampuan yang disukai dan kebutuhannya masing-masing.
2. Pembelajaran berdiferensiasi yaitu serangkaian keputusan yang dibuat oleh
guru yang masuk akal dan berorientasi kepada kebutuhan siswa.
Keputusan tersebut berhubungan dengan hal-hal berikut ini:
a. Kurikulum yang mempunyai tujuan pembelajaran yang bisa didefinisikan
dengan jelas.

b. Bagaimana cara guru memberikan respon atau tanggapan terhadap


kebutuhan belajar siswa.

c. Bagaimana menciptakan lingkungan belajar yang bisa mengundang siswa


untuk belajar dan bekerja keras dalam mencapai tujuan belajar yang lebih
tinggi.

d. Manajemen kelas dengan efektif.

e. Penilaian berkelanjutan.
3. Menurut Tomlinson dan Eidson (2003) pengertian pembelajaran
berdiferensiasi pada jenjang SD (Sekolah Dasar) yaitu pembelajaran
secara proaktif dengan melibatkan siswa selama proses pembelajarannya,
serta memandang kelas-kelas sekolah dasar sebagai kelas yang
memadukan berbagai minat, kesiapan, dan bakat belajar siswa.
4. Pembelajaran berdiferensiasi adalah teknik instruksional atau
pembelajaran di mana guru menggunakan berbagai metode pengajaran

ii
untuk memenuhi kebutuhan individual setiap siswa sesuai dengan
kebutuhan mereka.

B. Karakteristik Pembelajaran Berdiferensiasi


Tomlinson (2000) menyebutkan bahwa ada empat karakteristik utama
pembelajaran berdiferensiasi yang efektif, antara lain:
1. Pembelajaran dengan konsep dan prinsip memberikan dorongan.
2. Penilaian berkelanjutan.
3. Menggunakan pengelompokan secara konsisten dan fleksibel.
4. Siswa aktif bereksplorasi dengan bimbingan dan arahan dari guru.
Untuk memahami berbagai hal terkait karakteristik pembelajaran
berdiferensiasi, mari simak penjelasannya berikut ini.
1. Pembelajaran Berfokus Pada Konsep dan Prinsip Pokok
Dalam hal ini, siswa bisa mengeksplorasi konsep yang ada
pada pokok bahan ajar. Cara ini membuat siswa dapat memahami dan
menggunakan ide dari konsep yang diajarkan. Pada waktu yang
bersamaan, siswa yang berbakat bisa memperluas pemahaman dan
aplikasi konsep pokok tersebut.
Pengajaran dalam pembelajaran ini, menekankan kepada siswa
agar bisa memahami materi pelajaran. Bukan menghafal serpihan
informasi. Pengajaran berbasis konsep dan prinsip ini bisa mendorong
guru untuk memberikan berbagai pilihan dalam belajar.
2. Evaluasi Kesiapan dan Perkembangan Belajar Siswa
Evaluasi kesiapan dan perkembangan belajar siswa akan
diakomodasi ke dalam kurikulum. Hal ini berarti tidak semua siswa
membutuhkan satu kegiatan atau bagian tertentu daru proses
pembelajaran secara sama. Guru harus melakukan evaluasi kesiapan
dan minat siswa secara terus menerus dengan cara memberikan
dukungan dan bimbingan tambahan, serta memperluas eksplorasi
siswa.
3. Pengelompokan Siswa Secara Fleksibel

ii
Dalam proses pembelajaran berdiferensiasi, terdapat
pengelompokan siswa secara fleksibel. Siswa yang memiliki bakat
biasanya belajar dengan berbagai pola, seperti belajar sendiri,
berpasangan, atau berkelompok. Terkadang tugas perlu dibuat
berdasarkan tingkat kesiapan siswa, gaya belajar, minat siswa, ataupun
kombinasi antara minat, kesiapan, dan gaya belajar. Cara belajar klasik
dan linier juga bisa digunakan untuk mengajarkan ide-ide baru.
4. Active Explorer (Siswa Penjelajah Aktif)
Bila terdapat siswa yang demikian, maka guru bertugas untuk
membimbing eksplorasi tersebut. Karena berbagai kegiatan bisa terjadi
dengan simultan di dalam kelas. Guru memiliki peran sebagai
pembimbing dan fasilitator, bukan sebagai dispenser informasi.

C. Strategi Pembelajaran Berdiferensiasi


Dalam mendiferensiasikan pengajaran, guru dapat memodifikasi lima
unsur kegiatan mengajar, yaitu materi pelajaran, proses, produk, lingkungan
dan evaluasi (Howard, 1999; Weinbrenner, 2001)
1. Substansi Pembelajaran
Dalam proses pembelajaran, guru memiliki tanggung jawab
untuk memastikan semua siswa mempelajari materi pelajaran dalam
kurikulim yang harus siswa kuasai. Tetapi, guru tidak harus
mengajarkan materi tersebut pada semua siswa. Artinya, siswa yang
sudah menguasai kompetensi atau bahan ajar, bisa mengurangi waktu
yang dibutuhkan untuk menguasai kompetensi dan bahan ajar tersebut.
Mereka boleh meloncatinya.
2. Proses

Banyak sekali kegiatan yang bisa guru lakukan untuk


memodifikasi proses pembelajaran dan pengajaran, diantaranya:

a. Mengembangkan kecapakan berpikir.

ii
Siswa yang berbakat harus mengembangkan
kecapakannya dalam berpikir analitis, kritis, kreatif, dan
organisasional. Guru bisa mengajarkan secara langsung
kecapakan tersebut atau memadukan kecakapan dengan
materi pembelajaran. Selain itu, kecapakan berpikir juga
dapat dikembangkan lewat teknik bertanya.

b. Hubungan dalam dan lintas disiplin.

Siswa yang berbakat membutuhkan kecapakan


berpikir tingkat tinggi, utamanya adalah kemampuan
mengaplikasi, menganalisis, menyintesis, dan mengevaluasi.
Siswa yang berbakat siap untuk belajar dengan kecapakan
berpikir tinggi jika mereka mempunyai kecapakan untuk
memecahkan suatu konsep atau ide, mengatur ulang fakta-
fakta, ide dan konsep dalam kombinasi baru, menentukan
nilai suatu ide, dan mengaplikasikan sesuatu yang sudah
mereka kuasai dengan cara kreatif dan baru.

c. Studi mandiri menjadi alternatif lain dalam melakukan


modifikasi proses.

Siswa yang berbakat ada juga yang senang bekerja


sendiri, mulai dari menentukan topik, menentukan cara dan
penyelesaian, menentukan sumber hingga menentukan format
produk akhir studi. Guru bisa memberikan fasilitas kepada
studi mandiri siswa dengan cara mengelompokkan siswa
yang memiliki minat sama.

3. Produk

Guru bisa mendorong siswa yang akan memodifikasi produk


dengan cara mendemonstrasikan hal-hal yang sudah dikerjakan atau
dipelajari ke dalam berbagai format. Format tersebut bisa
mencerminkan kemampuan atau pengetahuan untuk memanipulasi ide.

ii
Contohnya guru bisa meminta siswa untuk melakukan sintesis
pengetahuan yang mereka perolah, daripada meminta mereka untuk
menambah jumlah laporan dari suatu bab. Selain itu, guru juga dapat
memberikan kesempatan kepada siswa yang berbakat untuk melakukan
investigasi terhadap masalah riil yang terjadi di sekitarnya dan
mempresentasikan solusinya. Misalnya, siswa diminta untuk
melakukan investigasi polusi air kali atau emisi kendaraan, lalu
hasilnya bisa disampaikan kepada instansi pemerintah.

4. Lingkungan Belajar

Iklim belajar yang ada di dalam kelas adalah faktor yang sangat
memperngaruhi minat dan gaya belajar siswa secara langsung. Sikap
guru juga sangat menentukan iklim belajar di dalam kelas. Lingkungan
belajar yang sesuai yaitu terkandung di dalamnya sebuah kebebasan
untuk memilih satu disiplin ilmu, kesempatan untuk mempraktikkan
kreativitas, interaksi kelompok, kemandirian belajar, kompleksitas
pemikiran, keterbukaan terhadap ide, mobolitas gerak, menerima
opini, dan merentangkan belajar hingga keluar ruangan kelas.

Untuk itu, guru harus bisa membuat pilihan yang sesuai mulai
dari apa yang diajarkan, bagaimana mengajarkannnya, materi dan
sumber daya yang diperlukan hingga bagaimana mengevaluasi
pertumbuhan belajar siswa.

5. Evaluasi

Modifikasi evaluasi yaitu menentukan suatu metode untuk


mendokumentasikan penguasaan materi pembelajaran kepada siswa
berbakat. Guru harus memastikan bahwa siswa berbakat mempunyai
kesempatan untuk melakukan demonstrasi penguasaan materi
pelajaran sebelumnya saat akan mengajarkan pokok bahasan, topik,
ataupun unit baru mata pelajaran.

ii
Selain itu, guru harus mendorong para siswa untuk
mengembangkan rubrik atau metode lain untuk melakukan evaluasi
proyek atau hasil studi mandiri milik mereka.

Ada beberapa hal utama dalam pembelajaran berdiferensiasi sebagai


berikut:

1. Diferensiasi konten/materi

Jika fokus pada konten, maka siswa punya kebebasan untuk


menentukan sumber daya alam di sekitarnya untuk diolah jadi sumber
makanan. Guru akan memberikan lembar kerja (LK) berisi tabel panduan dan
contoh langkah-langkah yang harus dilakukan siswa ketika ingin membuat
makanan berdasarkan bahan-bahan yang mereka pilih.

2. Diferensiasi proses

Guru dapat memberikan siswa kebebasan untuk mengolah sumber


daya alam yang telah dipilihnya. Siswa dapat menggoreng, mengukus,
merebus atau proses lain untuk mengubahnya menjadi makanan. Setelah itu
siswa harus menulis bagaimana ia menyusun rencana, jadwal pengolahan, dan
mengawasi produk yang akan dihasilkan di dalam LK.

3. Diferensiasi produk

Diferensiasi produk akan tampak dari produk yang dihasilkan siswa.


Produk ini beragam jenisnya karena bahan dan proses yang digunakan juga
beragam. Guru dapat meminta orangtua atau saudara untuk menilai produk
yang dibuat siswa. Penilaian dapat meliputi rasa, inovasi, dan bentuk.

Penjelasan produk juga tidak harus selalu dalam bentuk laporan


tertulis. Siswa dapat menjelaskan produk dalam bentuk visual seperti video
presentasi/foto dokumentasi ataupun dalam bentuk audio seperti voice note
tergantung minat siswa.

ii
Meskipun konten, proses, dan produk yang dihasilkan beragam, namun
guru punya acuan penilaian yang seragam. Acuan penilaian dalam
pembelajaran ini meliputi penilaian sikap yang dilihat dari sikap tanggung
jawab, disiplin, dan kerja keras siswa.

Penilaian pengetahuan tergambar dari cara siswa menjelaskan proses


menghasilkan suatu produk sedangkan penilaian keterampilan tergambar dari
proses dalam menghasilkan produk makanan yang bahannya berasal dari
lingkungan sekitar siswa.

D. Manfaat pembelajaran berdiferensiasi

Penerapan pembelajaran berdiferensiasi akan memberikan dampak


bagi sekolah, kelas, dan terutama kepada murid. Perlu diketahui bahwa setiap
murid memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Sehingga tidak semua murid
bisa diperlakukan sama. Jika tidak memberikan pelayanan sesuai dengan
kebutuhan murid maka hal tersebut dapat menghambat murid untuk bisa maju
dan berkembang belajarnya. Dampak dari kelas yang menerapkan
pembelajaran berdiferensiasi antara lain:

1. Setiap orang merasa disambut dengan baik


2. Murid dengan berbagai karakteristik merasa dihargai
3. Merasa aman
4. Ada harapan bagi pertumbuhan
5. Guru mengajar untuk mencapai kesuksesan
6. Ada keadilan dalam bentuk nyata
7. Guru dan murid berkolaborasi
8. Kebutuhan belajar murid terfasilitasi dan terlayani dengan baik.
E. Cara menerapkan pembelajaran berdiferensiasi

Pembelajaran berdiferensiasi tidak berarti pembelajaran dengan


memberikan perlakuan atau tindakan berbeda bagi setiap murid. Maupun
pembelajaran yang membedakan antara murid yang pintar dengan yang

ii
kurang pintar. Untuk dapat menerapkan pembelajaran berdiferensiasi di kelas,
hal yang harus dilakukan oleh guru antara lain:

1. Melakukan pemetaan kebutuhan belajar berdasarkan tiga aspek,


yaitu: kesiapan belajar, minat belajar, dan profil belajar murid.
Pemetaan bisa dilakukan melalui wawancara, observasi, atau
survey menggunakan angket, dan lain-lain.
2. Merencanakan pembelajaran berdiferensiasi berdasarkan hasil
pemetaan (memberikan berbagai pilihan baik dari strategi, materi,
maupun cara belajar).
3. Mengevaluasi dan refleksi pembelajaran yang sudah berlangsung.

ii
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pembelajaran berdiferensiasi adalah pembelajaran yang memberi


keleluasaan pada siswa untuk meningkatkan potensi dirinya sesuai dengan
kesiapan belajar, minat, dan profil belajar siswa tersebut. Pembelajaran
berdiferensiasi tidak hanya berfokus pada produk pembelajaran, tapi juga
fokus pada proses dan konten/materi.

B. Saran

Pembelajaran berdiferensiasi yang secara ketentuan menjadi hal baru


di dunia pendidikan Indonesia membuat guru sebaiknya banyak mempelajari
hal ini. Penerapan pembelajaran berdiferensiasi perlu diupayakan oleh seorang
guru di Indonesia karena pembelajaran ini mengakomodasi kebutuhan belajar
siswa yang berbeda yang tentunya itu sangat bermakna bagi siswa.

ii
DAFTAR PUSTAKA

https://www.studocu.com/id/document/universitas-sebelas-maret/pembelajaran-
diferensiasi/rangkuman-pembelajaran-berdiferensiasi/46829597

https://eprints.ums.ac.id/109719/3/BAB%20I.pdf

https://gurubelajar.id/pembelajaran-berdiferensiasi-pengertian-karakteristik-dan-
strategi-pembelajaran/

https://www.pintar.tanotofoundation.org/belajar-diferensiasi-solusi-menajamkan-
potensi-siswa/

https://www.kompas.com/edu/read/2022/09/20/160400771/pembelajaran-
berdiferensiasi--manfaat-ciri-dan-contoh-penerapannya?page=all

ii

Anda mungkin juga menyukai