Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

“PENGEMBANGAN MATERI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA


SEKOLAH DASAR”

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA SD 1

DOSEN PENGAMPU :

Prof. Drs. H. RUSTAM EFFENDI, M.Pd., Ph.D / Faradina, M.Pd

DISUSUN OLEH
KELAS: 3 B PGSD
KELOMPOK 6:
M.FAISAL 1910125210068
RAHIMAH 1910125220007
PUTERI ADE UTARI 1910125220017
HARMINA 1910125220022
RISKA AMALIA 1910125220032

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
BANJARMASIN
2020/2021

i
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas rahmat dan anugerah-
Nya yang begitu besar, hingga kami bisa menyelesaikan tugas makalah ini dengan
baik.
Terima kasih kami ucapkan kepada Dosen Pengampu yang sudah memberikan
tugas makalah ini sehingga kami bisa mendapatkan ilmu yang bermanfaat. Terima
kasih juga kepada teman-teman yang telah bekerja sama dengan memberikan ide-
idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.
Tugas makalah ini disusun untuk memenuhi tugas salah satu mata kuliah yaitu
Pendidikan Bahasa Indonesia SD 1. Kami berharap dengan adanya makalah ini dapat
membantu pembaca mengetahui Pengembangan Materi Pembelajaran Bahasa
Indonesia Sekolah Dasar yang kami buat berdasarkan pengambilan dari berbagai
sumber.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada
pembaca. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini banyak kekurangan
dan jauh dari kesempurnaan, hingga kami mengharapkan adanya kritik dan saran
yang kiranya bisa memperbaiki kekurangan dan membangun dari pembaca.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Banjarmasin, Oktober 2020

Kelompok 6

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................1
C. Tujuan Pembahasan........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................3
A. Peran Guru dalam Mendesain Materi Ajar.....................................................3
B. Menyesuaikan Materi Ajar.............................................................................7
C. Menyesuaikan Sumber Materi Ajar................................................................8
D. Menulis Materi Ajar......................................................................................11
E. Menguji Materi Yang Dibuat........................................................................12
BAB II PENUTUP......................................................................................................13
A. Kesimpulan...................................................................................................13
B. Saran.............................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengembangan materi ajar biasanya dilakukan sebelum proses pembelajaran
berlangsung. Sebagai calon guru yang baik, kita selayaknya melakukan
pengembangan materi ajar tersebut. Kegiatan pengembangan materi ajar ini dapat
dilakukan melalui berbagai cara yang sesuai dengan keadaan, ketersediaan
sumber, dan keahlian yang dimiliki oleh seorang guru.
Di dalam sebuah kelas, seorang guru melakukan banyak hal sebagai bagian
dari proses instruksional. Seorang guru seringkali berperan sebagai seorang
motivator, seorang sumber informasi, seorang pemandu aktivitas pembelajaran,
dan juga sebagai seorang penguji. Seorang guru adalah seorang pembuat
keputusan yang mempengaruhi sekelompok siswa ataupun seorang siswa. Seorang
guru biasanya terikat pada sebuah strategi dan harus bergerak ke sana ke mari di
dalam kelas atau mengatur keseluruhan kelas pada saat tertentu sampai dia
merasakan bahwa muridmuridnya telah memahami apa yang dipelajari.
Dalam makalah ini kami akan mengupas berbagai pengembangan materi
pembelajaran bahasa indonesia sekolah dasar. Selain itu, makalah ini juga
diperkuat dengan berbagai sumber sebagai rujukan agar menambah pemahaman
pembaca serta menambah wawasan tentang pengembagan materi pembelajaran
bahasa indonesia sekolah dasar.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana peran guru dalam mendesain materi ajar?
2. Bagaimana menyesuaikan materi ajar?
3. Bagaimana menyesuaikan sumber materi ajar?
4. Bagaimana menulis materi ajar
5. Bagaimana menguji materi yang dibuat?

1
C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui peran guru dalam mendesain materi ajar.
2. Untuk mengetahui menyesuaikan materi ajar.
3. Untuk mengetahui menyesuaikan sumber materi ajar.
4. Untuk mengetahui menulis materi ajar.
5. Untuk mengetahui menguji materi yang dibuat.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Peran Guru dalam Mendesain Materi Ajar


Seorang guru harus memiliki kreativitas, agar pembelajaran yang belangsung
dapat tercapai sesuai harapan. Kreativitas merupakan salah satu potensi yang ada
dalam diri manusia sebagai perwujudan dirinya (aktualisasi diri). Semakin
diasah, kreativitas tersebut akan semakin meningkat. Kreativitas dapat dikenali
dan ditingkatkan melalui pendidikan yang tepat. Dalam hal pengajaran, pendidik
merupakan objek kreativitas bagi peserta didiknya dan begitu sebaliknya. Tidak
hanya terbatas pada hal tersebut, kreativitas bisa muncul dari mana saja, kapan
dan oleh siapa saja.
Menurut Sumatmadja (2005:15) menyatakan bahwa kreativitas merupakan
sifat pribadi seorang individu (dan bukan merupakan sifat sosial yang dihayati
oleh masyarakat) yang tercermin dari kemampuannya untuk menciptakan sesuatu
yang baru. Kreativitas juga merupakan kemampuan seseorang untuk
menghasilkan sesuatu yang baru ataupun kombinasi dari hal-hal yang sudah ada
sebelumnya, yang berguna dan dapat dimengerti. Dari pendapat tersebut, dapat
disimpulkan bahwa kreativitas merupakan kemampuan seseorang untuk
menciptakan sesuatu yang baru atau kombinasi dari hal-hal yang sebelumnya,
yang berguna dan dapat dimengerti.
Menurut Sudjana (2006: 67), ada beberapa jenis kreativitas guru dalam
mengajar, yaitu : kreativitas membuka pelajaran, kreativitas gaya mengajar,
kreativitas memberikan penguatan, kreativitas bertanya, kreativitas menjelaskan
dan kreativitas menutup pelajaran.
Seorang guru melakukan banyak hal sebagai bagian dari proses instruksional
seringkali berperan sebagai seorang motivator, sumber informasi, pemandu
aktivitas pembelajaran, dan juga sebagai seorang penguji. Sebagai guru bahasa
Indonesia yang baik, kita harus melakukan pengembangan materi ajar melalui
berbagai cara yang sesuai dengan keadaan, ketersediaan sumber, dan keahlian
yang dimiliki oleh seorang guru.

3
Seorang guru biasanya terlibat dalam tiga tingkatan yang berbeda didalam
mendesain dan melaksanakan pembelajaran. Perbedaan diantara ketiga tingkatan
tersebut terletak pada peranan yang dimainkan seorang guru dalam
mengembangkan pembelajaran dan dalam pelaksanaan pembelajaran yang
sebenarnya terhadap siswa. Peranan Guru dalam Mendesain Materi Ajar ada tiga
tahap, yaitu :
1. Pada tahap pertama, ketika seorang guru mendesain dan mengembangkan
materi ajar yang berdiri sendiri atau materi ajar yang dapat diberikan secara
terpisah, peranan seorang guru dalam proses pembelajaran tentulah pasif.
Dalam hal ini, peranannya selama proses pembelajaran hanyalah sebagai
pemonitor dan pembimbing kemajuan siswa melalui materi ajar. Siswa dapat
maju sesuai dengan kecepatannya masing-masing melalui pembelajaran,
sedangkan guru berperan menyediakan bantuan bagi siswa yang
membutuhkannya. Kecuali untuk pretes dan postes, semua kegiatan
pembelajaran juga melibatkan pengembangan materi ajar. Dalam beberapa
hal, termasuk dalam pretes dan postes, pengembangan materi ajar juga
diperlukan.
2. Pada tahap kedua, saat seorang guru memilih dan mengadaptasi materi ajar
yang sesuai dengan tujuan pembelajaran, memungkinkan bagi seorang guru
menjalankan peranan lebih, dalam proses pembelajaran. Beberapa materi
ajar mungkin bisa berdiri sendiri, tetapi apabila tidak, guru harus
menyediakan pembelajaran khusus yang sesuai dengan tujuan, tetapi tidak
ditemukan dalam materi ajar. Apabila guru menggunakan bermacam-macam
sumber pembelajaran, dia memainkan sebuah peranan besar dalam
mengelola materi ajar. Dengan menyediakan sebuah panduan bagi siswa
terhadap materi ajar yang tersedia, seorang guru mungkin bisa meningkatkan
ketidaktergantungan dari materi ajar dan membebaskannya dari tugas
tambahan dalam membimbing bagi siswa yang membutuhkan.
3. Pada tahap ketiga, pembelajaran betul-betul bergantung pada seorang guru.
Gurulah yang melaksanakan semua proses pembelajaran sesuai dengan

4
tujuan yang telah ditentukan. Hal ini umumnya terjadi pada sekolah-sekolah
negeri karena ketersediaan dana untuk pengadaan materi ajar sangatlah
terbatas atau substansi materi yang diajarkan selalu berganti dengan cepat.

Model pelaksanaan pembelajaran dalam setiap proses pembelajaran


merupakan sebuah hal yang penting untuk dipertimbangkan dalam
pengembangan materi ajar berdasarkan tujuan pembelajaran yang telah
direncanakan. Apabila pembelajaran didesain sebagai pembelajaran mandiri,
maka materi ajar yang dikembangkan haruslah mencakup aktivitas pembelajaran
mulai dari tujuan. Dalam hal ini seorang guru tidaklah diharapkan berperan
sebagai aktor dalam pembelajaran. Apabila seorang guru merencanakan untuk
menggabungkan tujuan pembelajaran, maka tujuan pembelajaran guru pun harus
menggabungkan materi ajar dan penyajiannya. Seorang guru dalam hal ini
tidaklah diharuskan mengembangkan materi ajar yang baru. Banyaknya materi
ajar yang dikembangkan pada jenis ini sangatlah bergantung pada ketersediaan
waktu, anggaran, dan dukungan dari institusi. Apabila seorang guru
merencanakan untuk melaksanakan pembelajaran dengan materi ajar seperti
diktat, maka dia perlu untuk mengembangkannya sedikit dengan menyediakan
materi ajar tambahan. Keputusan seorang guru tentang model pelaksanaan
pembelajaran dalam setiap proses pembelajaran haruslah mempertimbangkan
materi ajar yang akan digunakan. Keputusan akan mempengaruhi perkembangan
aktivitas pembelajaran, anggaran, dan tenaga pengajar.
Dalam rangka pengadaan materi ajar yang sesuai dengan silabus, seorang
guru dapat mengadopsi materi ajar yang tersedia. Apabila ini tidak
memungkinkan untuk dilakukan, maka mengadaptasi materi ajar dapat menjadi
alternatif berikutnya. Adaptasi materi ajar dapat dilakukan dengan memilih
materi yang berhubungan dari literatur atau materi asli (authentic material)
dengan beberapa cara :
1. memodifikasi isi
2. menambahakan atau mengurangi

5
3. menyusun kembali isi
4. menghilangkan bagian tertentu
5. memodifikasi tugas
6. mengembangkan tugas yang ada
Selain itu, dapat juga dilakukan dengan menyederhanakannya apabila
materi itu terlalu sulit untuk tingkat tertentu atau dengan cara meningkatkan
tingkat kesulitannya apabila materi ajar itu terlalu mudah untuk tingkat tertentu.
Pengembangkan materi ajar bahasa Indonesia, secara garis besar
digolongkan tiga cara, yaitu adopsi, adaptasi, dan menulis sendiri.
1. Adopsi materi ajar (Materials Evaluation)
Adopsi materi ajar digunakan untuk menentukan (mengevaluasi), apakah
materi ajar yang tersedia sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran. Evaluasi
materi ajar ini dimaksudkan untuk mengadopsi materi ajar yang cocok yang
akan kita pakai dalam proses pembelajaran. dalam beberapa situasi kita
dapat menemukan banyak sekali materi ajar yang cocok yang akan kita
digunakan dalam proses pembelajaran. Tujuan pembelajaran dpat menjadi
acuan dalam memutuskan apakah materi ajar yang tersedia sudah sesuai atau
apakah materi jar perlu diadaptasi sebelum digunakan.
2. Adaptasi materi ajar
Adaptasi materi ajar membuat perubahan terhadap materi yang sudah
ada dalam rangka memperbaikinya atau menjadikannya lebih cocok untuk
siswa. Kemampuan mengadaptasi buku ajar merupakan sebuah keterampilan
penting bagi seorang guru untuk dikembangkan. Melalui proses adaptasi,
guru menjadikan buku tersebut lebih personal, menjadikannya sebuah
sumber mengajar yng lebih baik dan mengkhususkannya bagi sekelompok
siswa.
3. Menulis sendiri
Menurut Tomlinson (1999:2) menulis materi ajar merupakan kegiatan
dalam rangka seorang guru mengadakan sumber belajar dan menggunakan
sumber tersebut untuk memaksimalkan pencapaian pemahaman. Dengan

6
kata lain menyediakan informasi tentang dan/atau pengalaman tentang
bahasa dengan cara yang dirancang untuk memajukan pembelajaran bahasa.

B. Menyesuaikan Materi Ajar


Pengembangan bahan ajar merupakan salah satu kompetisi yang harus
dimiliki seorang guru dalam melaksanakan tugasnya. Pengembangan bahan ajar
penting dilakukan oleh seorang guru agar pembelajaran lebih efektif , efisien, dan
tidak menyimpang dari kompetisi yang ingin dicapai.
Alasan mengapa guru harus menyesuaikan bahan ajar antara lain :
ketersediaan bahan sesuai tuntutan kurikulum, karakteristik sasaran, dan
pemecahan masalah belajar. Pengembangan bahan ajar harus memperhatikan
tuntutan kurikulum artinya bahan belajar yang akan kita kembangkan harus
sesuai dengan tuntutan kurikulum. standar lulusan satuan pendidikan telah
ditetapkan oleh pemerintah, namun bagaimana untuk mencapainya dan apa
bahan ajar yang digunakan diserahkan sepenuhnya kepada para pendidik sebagai
tenaga profesional.
Pertimbangan lain adalah karakteristik sasaran. Bahan ajar yang
dikembangkan orang lain seringkali tidak cocok untuk siswa kita. Ada sejumlah
alasan ketidakcocokan, misalnya lingkungan sosial, geografis, budaya, dan lain-
lain. Maka dari itu , bahan ajar yang dikembangkan sendiri dapat disesuaikan
dengan karakteristik sasaran. Selain lingkungan sosial, budaya, dan
geografis,karakteristik sasaran juga mencakup tahapan perkembangan siswa,
kemampuan awal yang telah dikuasai, minat, latar brlakang keluarga, dan lain-
lain. Untuk itu, maka bahan ajar yang dikembangkan sendiri dapat disesuaikan
dengan karakteristik sebagai sasaran.
Selanjutnya , pengembangan bahan ajar harus dapata menjawab atau
memecehkan ataupun kesulitan dalam belajar. Terdapat sejumlah materi
pembelajaran yang seringkali siswa sulit untuk menjelaskannya. Kesulitan
tersebut dapat saja terjadi karena materi tersebut abstrak, rumit,asing, dan
sebagainya. Untuk mengatasi kesulitan ini maka perlu dikembangakn bahan ajar
yang tepat. Apabil materi pembelajaran yang akan disampaikan bersifat abstrak,

7
maka bahan ajar harus mampu mebantu siswa menggambarkan sesuatu yang
abstrak tersebut, misalnya dengan penggunaan gambar, foto, bagan, skema, dan
lain-lain. Demikian pula materi yang rumit harus dapat dijelaskan dengan cara
yang sederhana, sesuai dengan tingkat berfikir siswa, sehingga menjadi lebih
mudah dipahami.
Cara menyesuaikan bahan ajar pada dasarnya merupakan proses
mencocokkan, mencocokkan kebutuhan terhadap kemungkinan yang tersedia.
Apabila proses mencocokkan ini dilakukan seobjektif mungkin, ada baiknya
untuk melihat kebutuhan dan ketersediaan secara terpisah.Dalam analisis
terakhir pilihan yang manapun akan dilakukan secara subjektif. Poses evaluasi
materi ajar dapat dibagi menjadi empat langkah pokok, yaitu : (1) Menentukan
kriteria, (2) Analisis subjektif , (3) Analisis objektif, (4) Mencocokkan . Dua dari
empat hal diatas, dilakukan pada saat seorang guru membuat perencanaan
pembelajaran.

C. Menyesuaikan Sumber Materi Ajar


Sebelum mengadaptasi buku ajar, haruslah diingat bahwa buku ajar dari
penulis dan percetakan yang telah mempunyai reputasi telah ditulis dengan hati-
hati dan telah sering diujicobakan adalah lebih baik, maka dari itu sangat
disarankan untuk menggunakan buku seperti ini, paling tidak, sebagaimana
disarankan oleh si penulis sebelum Anda berusaha untuk mengadaptasinya.
Adaptasi materi adalah kemungkinan lain yang dapat dilakukan oleh
seorang guru dalam rangka pengadaan buku ajar. Adaptasi materi ajar adalah
membuat perubahan terhadap materi yang sudah ada dalam rangka
memperbaikinya atau menjadikannya lebih cocok untuk siswa tertentu.
Kebanyakan guru bukanlah penulis buku ajar, melainkan penyedia buku ajar
yang baik. Dalam menentukan ini, LittleJohn dan Windeatt ( 1984 )
menyarankan beberapa pertanyaan yang dapat diajukan sebagai pedoman:

8
1. Apakah bahan ajar tersebut memperluas pengetahuan umum dan khusus
siswa?
2. Pendekatan apakah yang ditampilkan oleh bahan ajar tersebut?
3. Apakah bahan ajar tersebut mengembangkan pemahaman siswa terhadap
unsur apa saja yang diperlukan dalam mempelajari ilmu yang disajikan dan
bagaimana materi tersebut membantu siswa dalam hal ini?
4. Bagaimana bahan ajar tersebut mengembangkan kemampuan kognitif umum
siswa?
5. Sikap sosial apakah yang disajikan oleh bahan ajar tersebut?

Menurut Dudley-Evans and St. John (1998:173) menyatakan bahwa seorang


penyedia buku ajar yang bagus akan: (1) menyeleksi secara baik dari apa yang
tersedia, (2) kreatif dengan apa yang ada, (3) memodifikasi aktivitas
pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa, dan (4) melengkapi dengan
menyediakan aktivitas tambahan.

Buku pelajaran jarang digunakan tanpa sebelumnya ada adaptasi untuk lebih
menyesuaikan dengan konteks dimana buku itu akan mereka gunakan. Bentuk-
bentuk adaptasi itu antara lain:

1. Memodifikasi Isi
Isi buku ajar mungkin perlu untuk diubah karena tidak cocok dengan
siswa yang belajar. Hal ini mungkin karena pertimbangan faktor-faktor yang
berhubungan dengan siswa seperti umur, jenis kelamin, status sosial,
pekerjaan, agama, ataupun latar belakang budaya.

2. Menambahkan atau Mengurangi Isi


Sebuah buku ajar mungkin terdiri atas terlalu banyak atau terlalu sedikit
isinya. Sebagian unit mungkin perlu dihilangkan atau subunit tertentu dari
sebagaian besar isi buku perlu dihilangkan. Sebagai contoh, sebuah buku
aktivitasnya difokuskan pada keterampilan menyimak dan berbicara, namun

9
buku tersebut juga berisi aktivitas-aktivitas keterampilan menulis. Namun,
karena keterampilan menulis tidaklah menjadi bagian materi yang kita
inginkan, maka aktivitas-aktivitas keterampilan menulis yang ada pada buku
ajar asalnya dapat dihilangkan pada buku yang sudah diadaptasi.

3. Menyusun Kembali Isi


Seorang guru dapat memutuskan untuk menyusun kembali silabus dari
buku tersebut, dan mengatur unit-unit pada urutan yang dianggapnya lebih
cocok. Atau bahkan dalam suatu unit, guru dapat memutuskan untuk tidak
mengikuti rangkaian aktivitas-aktivitas pada unit itu, tetapi menyusunnya
kembali dengan alasan tertentu.

4. Menghilangkan Bagian Tertentu


Dalam suatu teks mungkin ada bagian-bagian tertentu yang dapat
dihilangkan oleh guru karena dianggap kurang penting. Sebagai contoh, guru
dapat menambahkan aktivitas kosakata atau aktivitas tata bahasa pada satu
unit, sebagai pengganti yang dihilangkan.

5. Memodifikasi Tugas
Latihan-latihan dan aktivitas-aktivitas mungkin perlu diubah untuk
memberikan fokus tambahan. Sebagai contoh, sebuah aktivitas menyimak
mungkin hanya difokuskan pada menyimak informasi, jadi perlu diadaptasi
sehingga siswa dapat mendengarkan dua atau tiga kali untuk tujuan yang
berbeda. Atau sebuah aktivitas dapat dikembangkan untuk memberikan
kesempatan berlatih lebih personal.

6. Mengembangkan Tugas yang Ada


Latihan-latihan mungkin terdiri atas latihan-latihan yang tidak cukup
sehingga tugas latihan tambahan perlu untuk ditambahkan.

10
D. Menulis Materi Ajar
Menulis sendiri materi ajar dapat dilakukan apabila adaptasi tidak mungkin
untuk dilakukan. Hal ini mungkin sulit untuk dilakukan oleh seorang guru karena
menuntut kemampuan yang handal dalam materi ajar. Selain itu, wawasan yang
luas yang terkait dengan topik tertentu perlu dibutuhkan. Menurut Tomlinson
(1999:2), menulis materi ajar merupakan kegiatan dalam rangka seorang guru
mengadakan sumber belajar dan menggunakan sumber tersebut untuk
memaksimalkan pencapaian pemahamannya. Dengan kata lain, menyediakan
informasi tentang dan/atau pengalaman tentang bahasa dengan cara yang
dirancang untuk memajukan pembelajaran bahasa.
Penulisan materi ajar selalu berlandaskan pada kebutuhan siswa, meliputi
kebutuhan pengetahuan, keterampilan, bimbingan, latihan, dan umpan balik.
Untuk itu dalam menulis bahan ajar didasarkan pada: (a) analisis materi pada
kurikulum, (b) rencana atau program pengajaran, dan (c) silabus yang telah
disusun.
Langkah-langkah dalam menulis materi ajar menurut Jolly dan Bolitho
dalam Tomlinson, 1999:97, yaitu:

1. Identifikasi (menelaah) oleh guru atau siswa akan kebutuhan untuk


memenuhi atau masalah untuk dipecahkan dengan pengadaan buku.
2. Eksplorasi (penjelajahan) area kebutuhan dalam hal bahasa apa, makna apa,
fungsi apa, keterampilan apa, dan lain-lain.
3. Realisasi (perwujudan) Konteks dari materi baru yang diajukan dengan cara
menemukan ide-ide yang cocok, konteks dan teks yang akan dibahas.
4. Realisasi Pendidikan dari materi dengan menemukan latihan-latihan dan
aktivitas-aktivitas dan menulis pembelajaran yang cocok untuk gunakan.
5. Produksi (pembuatan) Fisik dari materi ajar termasuk pertimbangan akan
tata letak, ukuran, visualisasi, reproduksi, dan lain-lain.

11
E. Menguji Materi Yang Dibuat

Pembelajaran keterampilan berbahasa yang bersifat reseptif adalah


keterampilan membaca dan menyimak (mendengarkan). Dalam pembelajaran
keterampilan membaca dan menyimak, guru mesti memperhatikan pemahaman
pembelajar terhadap bacaan dan simakan. Guru mesti mengembangkan proses
pembelajaran yang efektif bagi siswa. Dengan begitu, guru mesti
mengembangkan materi pembelajaran yang sesuai dengan tujuan kurikulum.
Pembelajaran yang efektif juga berarti pembelajaran ini mempunyai dampak
terhadap pemahaman siswa.Guru pun mesti mengembangkan evaluasi yang
cocok bagi pembelajaran. Dengan begitu, kompetensi akan terukur secara sahih
(valid).

Adapun Untuk Keteremapilan berbahasa bisanya memiliki standar kompetensi


yang berberbeda misalnya :

1. Mendengarkan standar kopetensi seperti mampu mendengarkan dan


memahami ragam wacana lisan melalui mendengarkan dan meringkas cerita
dan mendengarkan dan mendiskusikan isi undang-undang serta mendengarkan
pembacaan salah satu pasal atau ayat dalam suatu undang-undang dan cerita
rakyat.
2. Berbicara standar kompetensi seperti mampu mengungkapkan pikiran,
pendapat, gagasan, dan perasaan secara lisan melalui menceritakan hasil
pengamatan, menyampaikan pesan/informasi, membahas isi buku, mengkritik
sesuatu, memuji sesuatu, berpidato, dan berdidkusi serta memerankan drama
anak.
3. Membaca standar kompetensi seperti mampu memahami ragam/teks bacaan
dengan berbagai cara/teknik membaca melalui membacakan teks untuk orang
lain, membaca intensif berbagai teks serta membaca novel anak, cerita rakyat,
dan cerita lama yang masih populer

12
BAB II
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pengembangan bahan ajar merupakan salah satu kompetisi yang harus
dimiliki seorang guru dalam melaksanakan tugasnya. Pengembangan bahan ajar
penting dilakukan oleh seorang guru agar pembelajaran lebih efektif , efisien,
dan tidak menyimpang dari kompetisi yang ingin dicapai. Bahan ajar adalah
segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/instruktor dalam
melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Bahan
yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis.
Dengan kata lain, bahan ajar merupakan alat atau sarana pembelajaran
yang berisi materi, metode, batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang
dirancang secara sistematis dan menarik untuk mencapai kompetensi yang
diharapkan. Bahan ajar akan mengurangi beban guru dalam menyajikan materi
(tatap muka), sehingga dosen lebih banyak waktu untuk membimbing dan
membantu peserta didik dalam proses pembelajaran. Lembar kegiatan siswa
(student worksheet) adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus
dikerjakan oleh peserta didik. Lembar kegiatan biasanya berupa petunjuk,
langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas. Suatu tugas yang
diperintahkan dalam lembar kegiatan harus jelas KD yang akan dicapainya.

B. Saran
Dalam pembuatan makalah ini kami menyadari banyak kekeliruan dan
masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan dari semua
pihak untuk memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun, untuk
kelancaran pembuatan makalah selanjutnya. Namun, kami berharap makalah
kami bisa bermanfaat bagi kita semua.

13
DAFTAR PUSTAKA
Jufni, M., AR, D., & Ibrahim, S. (2015). Jurnal Pendidikan(Daring). KREATIVITAS
GURU PAI DALAM PENGEMBANGAN BAHAN AJAR DI MADRASAH
ALIYAH JEUMALA AMAL LUENG PUTU, 3 : 66-67
(http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/JAP/article/view/2592) di akses 7 Oktober
2020.

Mirizon , S., & Hairuddin. (-). Modul. PENGEMBANGAN MATERI


PEMBELAJARAN, 6 : 1 -37.

Saepudin. (-). Jurnal pendidikan(Daring). KINERJA GURU BAHASA ARAB DALAM


PENGEMBANGAN BAHAN AJAR PADA MADRASAH ALIYAH DI
PAREPAREDownload, 178 - 195
(http://ejurnal.iainpare.ac.id/index.php/alislah/article/view/500/380) diakses
07 oktober 2020.

Solihati, N., Hikmat, A., Kowiyah , K., & Yatri, I. (2020). Jurnal Pendidikan(Daring).
Pendampingan Pengembangan Bahan Ajar Bagi Guru-guru SD
Muhammadiyah Di Wilayah Jakarta Timur, 1
(https://abdimasmu.uhamka.ac.id/index.php/prosiding/article/view/26) diakses
07 Oktober 2020.

Sungkono. (2009). Jurnal Pendidikan (Daring). PENGEMBANGAN DAN


PEMANFAATAN BAHAN AJAR MODUL, -
(https://journal.uny.ac.id/index.php/mip/article/view/6154) diakses 07 oktober
2020.

14

Anda mungkin juga menyukai