Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

SUMBER DAYA DALAM PENDIDIKAN INKLUSI

DISUSUN OLEH :

KELAS C20B
KELOMPOK 3

1. Fadila Nur Zakina 200407551017


2. Reski Rahayu Ridwan 200407552018
3. Githa Pramesti Jusuf 200407552014
4. Devi Triana Sahru 200407552050
5. Ariana 200407550011

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2022
Kata Pengantar

Puji syukur penulis ucapkan atas hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas
rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul
“Sumber Daya Dalam Pendidikan Inklusi” selesai dengan tepat waktu.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pendidikan


Inklusi di Sekolah Dasar. Selain itu, laporan ini juga bertujuan menambah
wawasan pembaca.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Musfirah, S.Pd.,M.Pd..


selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Pendidikan Inklusi di Sekolah Dasar.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
diselesaikannya Makalah ini. Penulis menyadari Makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang
membangun demi kesempurnaan Makalah ini.

Parepare, 17 Februari 2022

Kelompok 3

1
Daftar Isi

Kata Pengantar...................................................................................................................1
Daftar Isi.............................................................................................................................2
BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................................................3
A. Latar Belakang........................................................................................................3
B. Rumusan Masalah..................................................................................................4
C. Tujuan....................................................................................................................4
D. Manfaat ................................................................................................................4
BAB 2 PEMBAHASAN..........................................................................................................5
Sumber Daya Dalam Pendidikan Inklusi.............................................................................5
a. Sumber daya mausia (Staf).....................................................................................5
b. Anggaran (Budgetary)............................................................................................6
c. Informasi (Information)..........................................................................................7
d. Fasilitas atau sarana dan prasaran.........................................................................7
BAB 3 PENUTUP.................................................................................................................9
A. Kesimpulan.............................................................................................................9
B. Saran......................................................................................................................9
Daftas Pustaka..................................................................................................................10

2
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan inklusi merupakan sauatu pendekatan pendidikan yang inovatif
dan strategis untuk memperluas akses pendidikan bagi semua anak berkebutuhan
khusus termasuk anak penyandang cacat. Dalam konteks yang lebih luas,
pendidikan inklusi juga dapat dimaknai sebagi satu bentuk reformasi pendidikan
yang menekankan sikap anti diskriminasi, perjuangan persamaan hak dan
kesempatan, keadilan, dan perluasan akses pendidikan bagi semua, peningkatan
mutu pendidikan, upaya strategis dalam menuntaskan wajib belajar 9 tahun, serta
upaya merubah sikap masyarakat terhadap anak berkebutuhan khusus. Dalam
konteks pendidikan luar biasa di Indonesia, pendidikan inklusi bukanlah satu-
satunya cara mendidik disabled children dengan maksud untuk mengantikan
pendidikan segregasi. Melainkan, suatu alternative, pilihan, inovasi, atau
terobosan/pendekatan baru disamping pendidikan segregasi yang sudah berjalan
lebih dari satu abad. Hal ini dikarenakan setting pendidikan khusus atau
pendidikan luar biasa di Indonesia menganut pendekatan “Multi track Approach”.
Hanya saja eksistensi Sekolah Luar Biasa yang seharusnya mampu berperan
sebagai Pusat Sumber dalam mendukung inklusi, belum diberdayakan secara
maksimal. Dalam tataran operasional di sekolah, sekalipun sudah banyak sekolah
yang mendeklarasikan sebagai sekolah inklusi, tetapi dalam implementasinya
masih banyak yang belum sesuai dengan konsep-konsep yang
mendasarinya,terkadang juga sekolah berjalan tidak sesuai dengan konsep yang
ada pada Pendidikan inklusi, banyak sumber daya yang kadang terlupakan atau
tidak memadai dalam keberlangsungan proses belajar mengajar pada sekolah
inklusi, hal ini juga yang terkadang membuat pproses belajar mengajar jadi
kurang atau bahkan tidak efektif. Dari sinilah kami akan menggrap lebih dalam
mengenai hal ahal apa saja yang menjadi sumber daya yang ada dalam Pendidikan
inklusi.

3
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar Belang di atas, maka dapat dirumuskan masalah yaitu:
a. Apa Saja Yang Menjadi Sumber Daya Dalam Pendidikan Inklusi ?

C. Tujuan
Tujuan Penulisan Makalah ini disesuaikan dengan Rumusan Masalah, yaitu :
a. Untuk Mengetahui Sumber Daya Dalam Pendidikan Inklusi

D. Manfaat
Penulis berharap makalah ini dapat memberikan manfaat dan informasi tambahan
bagi pembaca untuk memperluas pemahaman dan pengetahuan dan sebagai referensi
dalam penulisan makalah selanjutnya.

4
BAB 2
PEMBAHASAN

Sumber Daya Dalam Pendidikan Inklusi

Sumber Daya Dalam Kebijakan Pendidikan Inklusi Dalam teori


implemetasi kebijakan menurut George Edward III (Mulyasa, 2004) terdapat
variabel sumber daya, sumber daya merupakan hal penting dalam
implementasi kebijakan yang baik, dalam pelaksanaan sumber daya ini
terdapat 4 indikator yang perlu diperhatikan yaitu: Staf, Anggaran, Informasi,
dan Fasilitas.

a. Sumber daya mausia (Staf)


merupakan Sumber daya utama dalam implementasi kebijakan. Kegagalan
yang sering terjadi dalam implementasi kebijakan, salah-satunya disebabkan
oleh staf/pegawai yang tidak cukup memadai, mencukupi, ataupun tidak
kompeten dalam bidangnya. (Kantavong, Nethanomsak, & luang ungkool,
2013) Penambahan jumlah staf dan implementor saja tidak cukup
menyelesaikan persoalan implementasi kebijakan, tetapi diperlukan sebuah
kecukupan staf dengan keahlian dan kemampuan yang diperlukan (Kompeten
dan Kapabel) dalam mengimplementasikan kebijakan. Kualtias pendidikan
pertama kali tergantung kepada kualitas dari guru yang merencanakan,
mengimplementasikan serta mengevaluasi kegiatan pembelajaran. (Maria,
2013). Dalam Pendidikan Inklusi, ada yang disebut dengan Guru Pembimbing
Khusus, pilar penyangga pendidikan inklusi merupakan Guru pembimbing
khusus, guru yang mempunyai kompetensi, keterampilan kemampuan dalam
memahami karakteristik anak berkebutuhan khusus, pengetahuan,
mengembangkan potensi dan memberikan penanganan kepada anak
berkebutuhan khusus sejalan dengan keberagaman masing-masing anak
berkebutuhan khusus (Zakia, 2015).

5
Adapun, Tugas pembimbing khusus berupa menyusun instrument assesment
pendidikan bersama-sama dengan guru kelas dan guru mata pelajaran,
membangun sistem koordinasi anatara guru, pihak sekolah dan orang tua peserta
didik, melaksanaan pendidikan pada anak berkelainan pada kegiatan pembelajaran
bersama-sama dengan guru kelas/guru mata pelajaran, memberikan bantuan
layanan khusus bagi anak-anak berkelainan yang mengalami hambatan dan
mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas umum, berupa remedi ataupun
pengayaan, memberikan bimbingan secara berkesinambungan dan membuat
catatan khusus kepada anak-anak berkelainan selama mengikuti kegiatan
pembelajaran, yang dapat di paham jika terjadi pergantian guru, memberikan
bantuan (berbagi pengalaman) pada guru kelas dan/atau guru mata pelajaran agar
mereka dapat memberikan pelayanan pendidikan kepada anak-anak berkelainan,
melaksanakan case conference (bedah kasus) bersama tenaga ahli, kepala sekolah,
guru, orang tua, dan pihak-pihak terkait (Direktorat Jendral Pendidikan Dasar,
2013)

b. Anggaran (Budgetary)
Dalam implementasi kebijakan, anggaran berkaitan dengan kecukupan modal
atau investasi atas suatu program atau kebijakan untuk menjamin terlaksananya
kebijakan, sebab tanpa dukungan anggaran yang memadahi, kebijakan tidak akan
berjalan dengan efektif dalam mencapai tujuan dan sasaran. Dalam
menyelenggarakan sekolah inklusif tentunya memerlukan dana pembiyaan,baik
dalam pembiayaan pengadaan sarana dan prasarana, operasional, pengadaan
sumber daya material yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan program
pengajaran sekolah. Dalam hal ini biaya dikumpulkan dari sumber-sumber
pembiayaan pendidikan seperti sumber dari pemerintah, sumber biaya dari swasta
yaitu uang sekolah dan pemasukan dari orangtua (Irma Budyastuti: 2010, 5).
Pendanaan sekolah inklusif ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah pusat
tetapi juga tanggung jawab pemerintah daerah I dan II (provinsi dan
kabupaten/kota). Kondisi ini sebagaimana ditegaskan dalam Peraturan Pemerintah

6
Nomor 48 tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan pasal 2 ayat (1) “Pendanaan
pendidikan menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah, pemerintah
daerah, dan masyarakat.”. Selain itu, pengalokasian dana yang tidak dialokasikan
dengan baik dan benar tentunya akan berpengaruh kepada penyelenggaraan
pendidikan termasuk juga pendidikan inklusif. Hal ini berkaitan langsung dengan
kebutuhan anak berkebutuhan khusus yang memerlukan media, fasilitas, sarana
dan prasarana yang berbeda dengan anak pada umumnya, terlebih dalam hal
pendidikan. Sehingga pengalokasian dana sekolah harus dipikirkan secara matang
dan merujuk kepada kebutuhan anak berkebutuhan khusus.

c. Informasi (Information)
Dalam implementasi kebijakan, informasi mempunyai dua bentuk yaitu:
pertama, informasi yang berhubungan dengan cara melaksanakan kebijakan.
Kedua, informasi mengenai data kepatuhan dari para pelaksana terhadap peraturan
dan regulasi pemerintah yang telah ditetapkan.

d. Fasilitas atau sarana dan prasaran


Sarana dan Prasarana merupakan salah satu faktor yang berpengaruh dalam
implementasi kebijakan. Pengadaan fasilitas yang layak, seperti gedung, tanah dan
peralatan perkantoran akan menunjang dalam keberhasilan implementasi suatu
program atau kebijakan.(Asiabaka, 2008). Sarana dan prasarana pendidikan
inklusif adalah perangkat keras maupun perangkat lunak yang dipergunakan untuk
menunjang keberhasilan pelaksanaan pendidikan inklusif pada satuan pendidikan
tertentu. Pada hakekatnya semua sarana dan prasarana pendidikan pada satuan
pendidikan tertentu itu dapat dipergunakan dalam penyelenggaraan pendidikan
inklusi, tetapi untuk mengoptimalkan proses pembelajaran perlu dilengkapi
asesibilitas bagi kelancaran mobilisasi anak berkebutuhan khusus, serta media
pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan anak berkebutuhan khusus.
Komponen sarana dan prasarana dalam sistem pendidikan inklusi, menjadi salah
satu komponen yang termasuk penting. melihat karakteristik anak berkebutuhan

7
khusus, maka sarana dan prasarana pendidikan yang dibutuhkan tentunya
menyesuaikan dengan kebutuhan anak. Selain komponen sekolah seperti tanah,
gedung, kantor, gedung sekolah, laboratorium, monumen, temapt tinggal dan
sebagainya, diperlukan pula alat-alat spesifik seperti ruang khusus bagi anak Low
Vision, ruang kedap suara bagi anak tunarungu, berbagai macam alat peraga bagi
anak autis, serta alat-alat bantu pembelajaran yang kesemuanya diharapkan dapat
menunjang untuk anak dapat belajar secara efektif dan maksimal.

8
BAB 3
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sumber Daya Dalam Kebijakan Pendidikan Inklusi Dalam teori
implemetasi kebijakan menurut George Edward III (Mulyasa, 2004) terdapat
variabel sumber daya, sumber daya merupakan hal penting dalam
implementasi kebijakan yang baik, dalam pelaksanaan sumber daya ini
terdapat 4 indikator yang perlu diperhatikan yaitu: Staf, Anggaran, Informasi,
dan Fasilitas, diamana hal ini sangatlah perlu untuk selalu diperhatikan dalam
keberlangsungan Pendidikan Inklusi.

B. Saran
Sebaiknya, Sumber daya dalam Pendidikan Inklusi harus sangat dan perlu
untuk diperhatikan, harus terus melakukan peninjauan terhadap fasilitas,tenaga
pekerja, serta anggaran biaya sehingga Sekolah Inklusi dapat menjalankan
proses belajara mengajar secara optimal.

9
Daftas Pustaka

Amka. 2020. Manajemen Sarana Sekolah Penyelenggara Inklusi. Sidoarjo:


Nizamia Learning Center. Hal. 74-75.

Mayya, Udin Syaefudin Sa’ud, dan Danny Meirawan. 2019. ANALISIS


IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN INKLUSI PADA
SEKOLAH DASAR. Jurnal Administrasi Pendidikan. Vol 26 (1) : 111.

Nasution Claudia Angre, Supena Asep , Putri Saadah Salmatus, Dwiningrum


Septiana. 2021. Pengaruh Pengalikasian Dana Sekolah Terhadap
Penyelenggaraan Pendidikan Inklusi. Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar.
Vol.5.(2).

Nurinhusnia.2018.Sumber Daya Dalam Implementasi Kebijakan Pendidikan


Inklusi Di SD Betet 1Kendari. Jurnal Dinamika Manajemen Pendidikan,
Vol. 3. (1).

Sari Deswita Lucia, Sopandi Ahmad Asep. 2021.Pelaksanaan Tugas Pokok


Fungsi Guru Pembimbing Khusus Dalam Proses Pembelajaran
Matematika Pada Anak Autis Di SDN 09 Koto Luar. Journal of Basic
Education Studies. Vol. 4. (1).

10

Anda mungkin juga menyukai