Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH KURIKULUM DAN

STRATEGI BIMBEL

Disusun Oleh :

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
SILIWANGICIMAHI
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan Rahmat dan Hidayahnya sehingga dengan semangat yang
ada penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Kurikulum dan
Strategi Bimbel”. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada
Nabi Muhammad SAW beserta para pengikutnya. Penulis mengucapkan
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT.yang selalu melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini
dengan lancar. Penulis menyadari karya tulis ini tidak akan selesai tanpa
bantuan dari berbagai pihak. Semoga dengan selesainya makalah ini dapat
menambah ilmu kita khususnya dalam hal menulis karya tulis ilmiah

Bandung Barat, Oktober


2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................
A. PENGERTIAN KURIKULUM...............................................................................
B. KURIKULUM BIMBEL.........................................................................................
C. FOKUS UTAMA KURIKULUM...........................................................................
D. STRATEGI PEMBELAJARAN BIMBEL.............................................................
BAB III PENUTUP.............................................................................................................
A. KESIMPULAN.......................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................

ii
BAB I
PENDAHULUAN

Dalam kegiatan, guru memegang peranan yang sangat penting dalam


mengembangkan kecakapan dan kepribadian siswa. Melalui pendidikan, siswa
diharapkan mampu menyesuaikan diri dengan program akademik, tuntutan sosial dan
tuntutan psikologis di lembaga pendidikan tempat ia mengembangkan dirinya.
Kehadiran bimbingan beljar di sekolah merupakan hal yang sangat penting dalam
rangka membantu peserta didik agar mampu melakukan penyesuaian diri dengan tuntutan
akademis, sosial, dunia kerja, dan tuntutan psikologis sesuai dengan potensi yang
dimilikinya. Pelayanan bimbingan belajar di sekolah akan berjalan secara terpadu dengan
program pengajaran. Oleh karena itu kegiatan bimbingan belajar terkait erat dengan tugas
dan peran guru.
Masalah-masalah belajar sering kali membawa ketimpangan sosio-psikologis pada
diri siswa bahkan mungkin lebih jauh dari itu. Bimbingan belajar berupaya untuk
mengeliminasi sejauh mungkin akses tersebut terhadap proses belajar sekaligus
membantu siswa agar mampu melakukan penyesuaian diri dengan dirinya sendiri dan
dengan lingkungannya.
Layanan bimbingan belajar merupakan bantuan yang di berikan kepada individu
tertentu. Dengan layanan bimbingan belajar kita dapat menjalani proses pengenalan,
pemahaman, penerimaan, pengarahan, perwujudan, serta penyesuaian diri, baik terhadap
diri sendiri maupun terhadap lingkungannya. Dalam konteks lain dikatakan pula bahwa
kegiatan bimbingan bukan suatu tindakan yang dilakukan ketika atau secara kebetulan,
melainkan suatu rangkaian kegiatan yang berkesinambungan.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN KURIKULUM
Kurikulum merupakan seperangkat atau suatu sistem rencana dan pengaturan
mengenai bahan pembelajaran yang dapat dipedomani dalam aktivitas belajar mengajar.
Jadi kurikulum adalah rencana pembelajaran. Oleh karena itu, semua pihak yang terlibat
dan berkaitan langsung dengan fungsi kurikulum ini wajib memahaminya. Menurut
William B. Ragam dan Robert S Flaming Kurikulum merupakan keseluruhan pengalaman
peserta didik yang menjadi tanggung jawab lembaga sekolah. Sedangkan menurut
Soedirjarto, Kurikulum merupakan serangkaian pengalaman dan kegiatan belajar yang di
rencanakan untuk diatasi oleh siswa dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran yang
telah di tetapkan oleh suatu lembaga pendidikan yang berwenang. Adapun di Indonesia,
dalam UU No 20 tahun 2003 Pasal 1 ayat (19), konstitusi menyatakan bahwa kurikulum
adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta
cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu. Lebih lanjut pada pasal 36 ayat (3) di sebutkan
bahwa kurikulum di susun sesuai dengan jenjang dan jenis pendidikan dalam kerangka
Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan memperthatikan :
1. Peningkatan iman dan takwa;
2. Peningkatan akhlak mulia;
3. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik;
4. Keragaman potensi daerah dan lingkungan;
5. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional ;
6. Tuntutan dunia kerja;
7. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni;
8. Agama;
9. Dinamika perkembangan global; dan
10. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan

B. KURIKULUM BIMBEL
Menurut Crow & Crow Bimbingan belajar adalah bantuan yang diberikan oleh
seseorang, yang memiliki kepribadian yang memadai dan terlatih dengan baik kepada
individu-individu setiap usia untuk membantunya mengatur kegiatan hidupnya sendiri,

2
mengembangkan pandangan hidupnya sendiri, membuat keputusan sendiri, dan
menanggung bebannya sendiri. Bimbingan belajar adalah salah satu bentuk proses
pemberian bantuan kepada individu atau sekumpulan individu dalam memecahkan
masalahnya, sehingga masing-masing individu akan mampu untuk mengoptimalkan
potensi dan keterampilan dalam mengatasi setiap permasalahan., serta mencapai
penyesuaian diri dalam kehidupannya. Bimbingan belajar merupakan wujud dari
penerapan pendidikan dan kurikulum nonformal. Dimana didalam pendidikan nonformal
terdapat kurikulum yang dapat membantu siswa untuk memperkuat ilmu pengetahuan di
sekolah sebagai pendidikan formal. Terlebih lagi perkembangan teknologi dan informasi
memberikan kemudahan dalam dunia pendidikan untuk menunjang proses pembelajaran.
Munculnya bimbingan belajar online seperti Ruang Guru, Zenius, Sekolah Murid
Merdeka, dan lainnya memudahkan siswa untuk belajar dengan tidak harus berada di
dalam kelas. Berdasarkan penelitian Sarah Anindya Shofi, dkk, (2019) mengemukakan
bahwa fitur layanan yang terdapat pada aplikasi bimbingan belajar online ruang guru
memberikan kepuasan kepada penggunanya (Syamsurijal, 2019).
Kurikulum bimbingan belajar (bimbel) umumnya berbeda dari kurikulum formal yang
diterapkan di sekolah atau perguruan tinggi. Berikut adalah beberapa perbedaan umum:
1. Fleksibilitas:
 Kurikulum Bimbel: Lebih fleksibel dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan
spesifik siswa atau kelompok kecil.
 Kurikulum Formal: Biasanya lebih terstruktur dan diatur oleh lembaga
pendidikan resmi.
2. Tujuan:
 Kurikulum Bimbel: Bertujuan memberikan bantuan tambahan, pemahaman
lebih mendalam, atau persiapan khusus untuk ujian tertentu.
 Kurikulum Formal: Bertujuan mencakup pengetahuan dan keterampilan yang
luas sesuai standar pendidikan nasional.
3. Kelompok Sasaran:
 Kurikulum Bimbel: Ditujukan untuk kelompok kecil atau individu yang
membutuhkan bantuan tambahan dalam memahami materi pelajaran.
 Kurikulum Formal: Ditujukan untuk seluruh kelompok siswa di tingkat
sekolah atau perguruan tinggi.
4. Metode Pengajaran:

3
 Kurikulum Bimbel: Lebih fokus pada metode pengajaran interaktif dan
responsif terhadap kebutuhan siswa.
 Kurikulum Formal: Lebih mungkin menggunakan metode pengajaran yang
sudah ditetapkan dan diatur oleh lembaga pendidikan.
5. Pengukuran Keberhasilan:
 Kurikulum Bimbel: Keberhasilan sering diukur oleh kemajuan individu
dalam memahami materi tertentu atau pencapaian target khusus.
 Kurikulum Formal: Keberhasilan sering diukur oleh pencapaian standar
pendidikan nasional dan tes formal.
6. Durasi dan Intensitas:
 Bimbel sering kali lebih singkat dan intensif, berfokus pada kebutuhan segera
siswa.
 Kurikulum sekolah formal berlangsung lebih lama dan menyediakan
kurikulum yang mencakup kurun waktu yang lebih panjang.
7. Penekanan Materi:
 Bimbel cenderung lebih menekankan penguasaan materi ujian atau pelajaran
tertentu.
 Kurikulum sekolah formal mencakup lebih banyak aspek pembelajaran,
termasuk pengembangan keterampilan sosial dan kreativitas.
8. Spesifikitas Materi:
 Bimbel cenderung lebih spesifik dalam menyajikan materi pelajaran yang
relevan dengan ujian tertentu.
 Kurikulum sekolah formal mencakup berbagai mata pelajaran dengan ruang
lingkup yang lebih luas.
9. Waktu dan Intensitas:
 Bimbel seringkali bersifat singkat dan intensif, dengan fokus pada hasil
segera.
 Kurikulum sekolah formal mencakup jangka waktu yang lebih panjang dan
lebih terstruktur.
10. Keterlibatan Orang Tua:
 Bimbel mungkin melibatkan orang tua secara lebih aktif dalam pemantauan
kemajuan belajar anak.
 Kurikulum sekolah formal memiliki keterlibatan orang tua yang cenderung

4
lebih terdistribusi dan terintegrasi dengan sistem pendidikan.
11. Penekanan pada Ujian:
 Bimbel seringkali menekankan persiapan ujian sebagai fokus utama.
 Kurikulum sekolah formal mencakup evaluasi yang lebih luas, termasuk
penilaian formatif dan sumatif

C. FOKUS UTAMA KURIKULUM BIMBEL


Fokus utama kurikulum dalam bimbel bisa berbeda-beda, namun dalam berbagai
pertimbangan umumnya antara lain:
1) Penyelarasan dengan Kurikulum Sekolah:
 Menyediakan penjelasan yang jelas dan mendalam terkait dengan materi
pelajaran yang diajarkan di sekolah.
 Mengidentifikasi titik lemah peserta didik dalam pemahaman materi dan
memberikan dukungan yang tepat.
 Menyediakan penjelasan yang jelas dan mendalam terkait dengan materi
pelajaran yang diajarkan di sekolah.
 Mengidentifikasi titik lemah peserta didik dalam pemahaman materi dan
memberikan dukungan yang tepat.
 Kurikulum bimbel harus selaras dengan kurikulum yang digunakan di sekolah
untuk memastikan siswa menerima materi dan pengetahuan yang sesuai.
2) Fokus Khusus Mata Pelajaran:
 Menyediakan latihan-latihan yang cukup untuk membantu peserta didik
mempraktikkan keterampilan yang telah dipelajari.
 Memastikan variasi dalam jenis soal untuk melatih peserta didik menghadapi
berbagai tipe pertanyaan.
 Memberikan ulasan berkala untuk memastikan pemahaman yang kuat
terhadap konsep-konsep yang telah diajarkan.
 Mengintegrasikan ulangan dan tes simulasi untuk membantu peserta didik
menghadapi ujian dengan percaya diri.
 Menerapkan sistem pemantauan kemajuan peserta didik secara teratur.
 Memberikan umpan balik yang konstruktif untuk membantu peserta didik
memperbaiki kelemahan mereka.
 Beberapa bimbel mungkin memprioritaskan mata pelajaran tertentu

5
berdasarkan kebutuhan dan tuntutan siswa. Misalnya, mereka mungkin
menawarkan bimbingan belajar khusus untuk mata pelajaran seperti
matematika, sains, atau studi bahasa.
3) Metode Pembelajaran:
 Melibatkan peserta didik dalam metode pembelajaran yang aktif dan interaktif.
 Mengajarkan strategi belajar efektif, seperti pemanfaatan catatan, peta konsep,
atau teknik memori.
 Bimbel juga dapat memprioritaskan berbagai jenis metode pembelajaran,
seperti pembelajaran online, les privat, atau kelas berkelompok, berdasarkan
preferensi dan kebutuhan siswa dan keluarganya.
4) Keselamatan dan Keamanan:
 Beberapa bimbel memprioritaskan keselamatan dan keamanan sebagai
pertimbangan utama, memastikan bahwa lingkungan belajar aman dan
kondusif untuk pembelajaran yang efektif.
 Meskipun fokus khusus kurikulum bimbel mungkin berbeda-beda,
pertimbangan-pertimbangan ini dapat memainkan peran penting dalam
membentuk pengalaman pendidikan bagi siswa yang mengikuti program
bimbel.

D. STRATEGI PEMBELAJARAN BIMBEL


 Pola pembelajaran yang digunakan adalah pembelajaran yang holistik atau parsial
yaitu;
 dalam satu waktu,
 satu mata pelajaran,
 satu tema.
 Tujuan strategi pembelajaran bimbel
Tujuan strategi pembelajaran bimbel adalah meningkatkan pemahaman siswa
dalam menyelesaikan soal. Tekannya pada permasalahan masalah bukan pada
kepemilikan pengetahuan.
 Strategi bimbel dapat mencakup berbagai pendekatan, seperti:
 Penggunaan teknik pengajaran yang interaktif: Strategi bimbel dapat
melibatkan penggunaan teknik pengajaran yang interaktif untuk meningkatkan
keterlibatan siswa dalam proses belajar.

6
 Pemberian bantuan individual: Strategi bimbel juga dapat mencakup
pemberian bantuan individual kepada siswa sesuai dengan kebutuhan belajar
mereka.
 Pengembangan keterampilan belajar: Strategi bimbel dapat fokus pada
pengembangan keterampilan belajar siswa, seperti teknik belajar yang efektif
dan strategi pengambilan tes.

7
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Kurikulum merupakan seperangkat atau suatu sistem rencana dan pengaturan
mengenai bahan pembelajaran yang dapat dipedomani dalam aktivitas belajar mengajar.
Layanan bimbingan belajar merupakan bantuan yang diberikan kepada individu tertentu.
Dengan layanan bimbingan belajar kita dapat menjalani proses pengenalan, pemahaman,
penerimaan, pengarahan , perwujudan serta penyesuaian diri, baik terhadap diri sendiei
maupun terhadap lingkungannya. Kurikulum formal dan kurikulum bimbingan belajar
mempunyai perbedaan.

8
DAFTAR PUSTAKA

Prayitno, Erman Anti.2004. Dasar-dasar Bimbingan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta


Dr. Baderiah, M. Ag. 2018. Buku Ajar Pengembangan Kurikulum. Lembaga Penerbit
Kampus IAIN Palopo. Balandai, Bara, Palopo.
Smknukajen. (2022, 4 Agustus). https://smknukajen.sch.id/tips-memilih-lembaga-bimbingan-
belajar/.

Anda mungkin juga menyukai