Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

“Kurikulum Merdeka Belajar dan Implikasinya di Indonesia”

Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah

“…………………………”

Dosen Pengampu : ……………..

Oleh :

Duha Sukri Amaludin 21250029

Noval Sahnitri 21250049

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT., yang mana berkat limpahan rahmat-
Nya kami selaku penulis dapat menyusun makalah yang berjudul “Kurikulum
Merdeka Belajar dan Implikasinya di Indonesia” ini tepat pada waktunya.
Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW. beserta keluarga dan sahabatnya.

Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan


dan hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu
bisa teratasi. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Semoga bantuan
dari pihak yang telah mendukung kami mendapat balasan yang setimpal dari
Allah SWT.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan


baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari
pembaca sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita
sekalian.

Metro, 27 Oktober 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

COVER............................................................................................................i

KATA PENGANTAR....................................................................................ii

DAFTAR ISI...................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1

A. Latar Belakang Masalah.......................................................................1


B. Rumusan Masalah.................................................................................2
C. Tujuan...................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................3

A. Konsep Dari Merdeka Belajar................................................................................


B. Empat Pokok Kebijakan Merdeka Belajar.............................................................
C. Tujuan Dari Kurikulum Merdeka Belajar...............................................................
D. Kelebihan Dan Kekurangan Merdeka Belajar........................................................

BAB III PENUTUP.........................................................................................9

A. Kesimpulan...........................................................................................9
B. Saran.....................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Sistem pendidikan di Indonesia telah mengalami berbagai perkembangan sepanjang
sejarahnya. Pendidikan formal pertama kali diintroduksi oleh pemerintahan kolonial Belanda dan
lebih fokus pada pendidikan bagi elit. Pada masa kemerdekaan Indonesia, pendidikan menjadi
alat utama dalam membangun negara yang baru. Namun, sejarah pendidikan Indonesia juga
mencatat berbagai sistem kurikulum yang telah diterapkan, termasuk Kurikulum 1975 yang
merupakan kurikulum yang bersifat sentralistik, di mana pemerintah pusat sangat terlibat dalam
merumuskan isi kurikulum. Kurikulum 1994 yang merupakan sebuah upaya untuk lebih
mengakomodasi keanekaragaman budaya dan kondisi lokal di seluruh Indonesia. Kurikulum
2004 guna menekankan pembelajaran aktif, terpadu, dan berorientasi pada pengembangan
karakter. Kurikulum 2013 yang bertujuan untuk mengembangkan karakter dan kompetensi
peserta didik, tetapi menimbulkan berbagai kritik, termasuk masalah terkait pemenuhan
kompetensi guru dan kualitas bahan ajar.

Dalam perkembangan lebih lanjut, beberapa masalah dalam sistem pendidikan Indonesia
menjadi semakin nyata. Beberapa masalah kunci termasuk. Ketidaksetaraan akses pendidikan
yang merata ke seluruh wilayah Indonesia yang masih menjadi masalah serius. Sekolah
berkualitas tinggi lebih melimpah di kota besar, sementara di daerah pedesaan, terdapat
kekurangan sarana dan prasarana pendidikan yang memadai. Kualitas Guru, yang mana
kurangnya guru yang berkualitas adalah masalah penting dalam pendidikan Indonesia.
Dibutuhkan upaya yang besar untuk meningkatkan kompetensi guru dan pengembangan
profesionalisme mereka. Kurikulum yang kaku dan standar sering kali tidak mengakomodasi
perbedaan individu dalam belajar, serta tidak selalu relevan dengan kebutuhan dunia kerja.
Kurangnya Keterlibatan Siswa yang mana sistem pendidikan yang sangat terpusat dan guru yang
lebih menonjol dalam pengajaran cenderung menghambat partisipasi aktif siswa dalam proses
belajar.

Untuk mengatasi masalah-masalah ini, pemerintah Indonesia memperkenalkan Konsep


Kurikulum Merdeka Belajar sebagai upaya untuk memberikan lebih banyak kreativitas,

4
fleksibilitas, dan partisipasi kepada siswa dalam proses belajar mereka. Ini merupakan respons
terhadap tantangan global dan perkembangan dalam pendidikan yang mengharuskan adaptasi
dan inovasi dalam sistem pendidikan. Dalam konteks ini, program Kurikulum Merdeka Belajar
bertujuan untuk membebaskan peserta didik untuk mengembangkan kemampuan mereka sendiri
dan mengejar minat mereka dalam belajar

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Konsep Dari Merdeka Belajar?
2. Apasaja Empat Pokok Kebijakan Merdeka Belajar?
3. Apa Tujuan Dari Kurikulum Merdeka Belajar?
4. Apasaja Kelebihan Dan Kekurangan Merdeka Belajar?

C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Konsep Dari Merdeka Belajar
2. Untuk Mengetahui Empat Pokok Kebijakan Merdeka Belajar
3. Untuk Mengetahui Tujuan Dari Kurikulum Merdeka Belajar
4. Untuk Mengetahui Kelebihan Dan Kekurangan Merdeka Belajar

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Merdeka Belajar


Konsep dari Merdeka Belajar adalah pendekatan baru dalam pendidikan yang
diperkenalkan di Indonesia. Konsep ini bertujuan untuk memberikan lebih banyak kreativitas,
fleksibilitas, dan otonomi kepada peserta didik dalam proses belajar mereka. Konsep ini berusaha
merumuskan pendidikan yang lebih mengutamakan pengembangan kompetensi, karakter, dan
kemampuan siswa, serta memberikan mereka kebebasan untuk mengejar minat dan bakat
mereka. Berikut adalah elemen-elemen kunci dalam konsep Merdeka Belajar:
1. Fleksibilitas Kurikulum: Salah satu elemen utama dalam konsep Merdeka Belajar adalah
kurikulum yang lebih fleksibel. Ini memungkinkan siswa untuk memilih mata pelajaran
dan program yang lebih sesuai dengan minat dan tujuan mereka. Kurikulum Merdeka
Belajar memberi kesempatan bagi siswa untuk mendesain jalur pendidikan mereka sendiri.
2. Pengembangan Karakter: Selain akademik, pendidikan juga berfokus pada pengembangan
karakter dan nilai-nilai moral. Konsep Merdeka Belajar bertujuan untuk membentuk siswa
yang bertanggung jawab, etis, dan berkepribadian baik.
3. Pembelajaran Aktif: Pendekatan pembelajaran aktif dan berbasis proyek menjadi bagian
penting dalam konsep Merdeka Belajar. Siswa didorong untuk aktif berpartisipasi dalam
pembelajaran mereka, memecahkan masalah, mengembangkan proyek, dan berkolaborasi
dengan sesama siswa.
4. Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif: Konsep ini juga menekankan pengembangan
kemampuan berpikir kritis dan kreatif. Siswa diajak untuk mengajukan pertanyaan,
menganalisis informasi, dan menciptakan solusi inovatif untuk masalah yang dihadapi.
5. Dukungan Guru: Peran guru dalam konsep Merdeka Belajar tetap penting. Namun, guru
lebih berperan sebagai fasilitator dan pembimbing yang membantu siswa mengejar minat
dan tujuan mereka.
6. Pengembangan Kewirausahaan: Konsep Merdeka Belajar juga mencakup pengembangan
kewirausahaan, di mana siswa diajarkan untuk mengembangkan keterampilan yang dapat
membantu mereka sukses di dunia kerja atau menjadi pengusaha.

6
7. Evaluasi yang Berorientasi pada Kompetensi: Evaluasi dalam Merdeka Belajar lebih
berfokus pada penilaian kompetensi dan pencapaian siswa. Ini tidak hanya berfokus pada
hasil tes, tetapi juga pada demonstrasi praktis kemampuan siswa.
8. Pemberdayaan Siswa: Merdeka Belajar memberikan lebih banyak otonomi kepada siswa
dalam mengelola proses belajar mereka. Mereka diajak untuk mengambil peran aktif dalam
perencanaan pendidikan mereka sendiri.

B. Empat Pokok Kebijakan Merdeka Belajar

Gambar 1. Empat Pokok Kebijakan Merdeka Belajar (Sumber: Kemendikbud, 2019)

1. Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN)


USBN akan diganti dengan ujian (asesmen) yang diselenggarakan hanya oleh sekolah
Ujian untuk menilai kompetensi siswa dapat dilakukan dalam bentuk tes tertulis dan/atau bentuk
penilaian lain yang lebih komprehensif, seperti portofolio dan penugasan (tugas kelompok, karya
tulis, dsb.) Guru dan sekolah lebih merdeka dalam menilai hasil belajar siswa Anggaran USBN
dapat dialihkan untuk mengembangkan kapasitas guru dan sekolah guna meningkatkan kualitas
pembelajaran
2. Ujian Nasional (UN)
UN akan dilaksanakan untuk terakhir kalinya Tahun 2021, UN akan diubah menjadi
Asesmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter Literasi. Kemampuan bernalar tentang dan
menggunakan bahasa Numerasi. Kemampuan bernalar menggunakan matematika Karakter,
misalnya pembelajar, gotong royong, kebhinnekaan, dan perundungan Dilakukan pada siswa

7
yang berada di tengah jenjang sekolah (misalnya kelas 4, 8, 11) sehingga mendorong guru dan
sekolah untuk memperbaiki mutu pembelajaran dan tidak bisa digunakan untuk basis seleksi
siswa ke jenjang selanjutnya.
3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Guru secara bebas dapat memilih, membuat, menggunakan dan mengembangkan format
RPP komponen inti (komponen lainnya bersifat pelengkap dan dapat dipilih secara mandiri):
Tujuan pembelajaran Kegiatan pembelajaran Asesmen 1 halaman cukup. Penulisan RPP
dilakukan dengan efisien dan efektif sehingga guru memiliki lebih banyak waktu untuk
mempersiapkan dan mengevaluasi proses pembelajaran itu sendiri.
4. Peraturan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Zonasi
Tujuan peraturan PPDB zonasi adalah untuk memberikan akses pendidikan berkualitas
mewujudkan Tripusat Pendidikan (sekolah, keluarga, masyarakat) dengan bersekolah di
lingkungan tempat tinggal Pembagian zonasi. Jalur zonasi: minimal 80%, Jalur prestasi:
maksimal 15% , Jalur perpindahan: maksimal 5% . Peraturan terkait PPDB kurang
mengakomodir perbedaan situasi daerah Belum terimplementasi dengan lancar di semua daerah
Belum disertai dengan pemerataan jumlah guru.

C. Tujuan Merdeka Belajar


Program Merdeka Belajar di Indonesia memiliki beberapa tujuan utama yang bertujuan
untuk memperbaiki dan meningkatkan sistem pendidikan di negara ini. Berikut adalah hal-hal
menjelaskan empat tujuan utama dari program Merdeka Belajar.

1. Meningkatkan Relevansi Pendidikan


Salah satu tujuan utama dari program Merdeka Belajar adalah untuk membuat pendidikan
lebih relevan dengan kebutuhan siswa dan tuntutan dunia yang terus berubah. Dengan
memperkenalkan kurikulum yang lebih fleksibel dan berfokus pada pembelajaran yang
bermakna, program ini bertujuan untuk membantu siswa mengembangkan keterampilan,
pengetahuan, dan kompetensi yang lebih sesuai dengan kehidupan nyata dan persiapan untuk
masa depan. Tujuan ini mencakup pengurangan kesenjangan dalam pemahaman dan aplikasi
konsep yang dihadapi oleh siswa dengan latar belakang yang beragam.

8
2. Mendorong Kreativitas dan Inovasi
Program Merdeka Belajar bertujuan untuk membuka pintu bagi kreativitas dan inovasi dalam
pendidikan. Dengan memberikan lebih banyak otonomi kepada siswa dalam pemilihan mata
pelajaran, metode pembelajaran, dan proyek-proyek mereka, program ini berupaya
menginspirasi siswa untuk berpikir kritis, mengatasi masalah, dan mengembangkan solusi
baru. Hal ini diharapkan akan menciptakan generasi yang lebih kreatif, siap menghadapi
tantangan global, dan mampu berkontribusi pada perkembangan masyarakat dan ekonomi.
3. Meningkatkan Kualitas Pendidikan
Program Merdeka Belajar juga berfokus pada peningkatan kualitas pendidikan. Melalui
pelatihan dan pengembangan guru, peningkatan metode pembelajaran, dan penilaian yang
lebih holistik, tujuannya adalah untuk meningkatkan profesionalisme pendidik dan
memberikan pengalaman belajar yang lebih bermutu bagi siswa. Dengan kualitas pendidikan
yang lebih baik, program ini berharap akan menghasilkan lulusan yang lebih siap untuk
masuk ke dunia kerja atau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
4. Membangun Karakter dan Warga Negara yang Bertanggung Jawab
Merdeka Belajar juga menekankan pengembangan karakter dan nilai-nilai moral yang kuat
pada siswa. Tujuan ini adalah menciptakan warga negara yang bertanggung jawab, etis, dan
memiliki integritas. Dengan memasukkan pembelajaran tentang nilai-nilai ke dalam
kurikulum, program ini bertujuan untuk membentuk siswa yang tidak hanya pintar secara
akademik, tetapi juga memiliki kesadaran sosial dan tanggung jawab yang tinggi dalam
membangun masyarakat yang lebih baik.
Secara keseluruhan, program Merdeka Belajar bertujuan untuk menciptakan pendidikan yang
lebih dinamis, inklusif, dan relevan bagi semua siswa, sambil mempromosikan karakter yang
baik dan kemampuan kreatif yang kuat. Tujuannya adalah mempersiapkan generasi yang siap
menghadapi perubahan dalam dunia yang semakin kompleks dan kompetitif.

D. Kelebihan dan Kekurangan Merdeka Belajar


Program Merdeka Belajar di Indonesia memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan yang
perlu dipertimbangkan. Berikut adalah beberapa aspek positif dan negatif dari Merdeka Belajar

9
1. Kelebihan Merdeka Belajar
a. Fleksibilitas Pendidikan: Merdeka Belajar memberikan lebih banyak fleksibilitas bagi
siswa dalam pemilihan mata pelajaran, metode pembelajaran, dan penilaian. Ini
memungkinkan siswa untuk mengejar minat dan bakat mereka dengan lebih bebas.
b. Pembelajaran yang Lebih Relevan: Program ini bertujuan untuk membuat pembelajaran
lebih relevan dengan kehidupan nyata dan tuntutan dunia kerja. Siswa dapat lebih mudah
mengaitkan pembelajaran mereka dengan pengalaman sehari-hari.
c. Kreativitas dan Inovasi: Merdeka Belajar mendorong kreativitas dan inovasi. Siswa
diajarkan untuk berpikir kritis, mengatasi masalah, dan mengembangkan solusi inovatif.
d. Pengembangan Karakter: Program ini mencakup pengembangan karakter dan nilai-nilai
moral pada siswa, membentuk warga negara yang bertanggung jawab dan etis.

2. Kekurangan Merdeka Belajar


a. Tantangan Implementasi: Implementasi Merdeka Belajar dapat menjadi rumit dan
memerlukan dukungan yang besar dari guru dan sekolah. Tidak semua sekolah mungkin
memiliki sumber daya dan pelatihan yang cukup untuk menjalankan program ini dengan
sukses.
b. Kesenjangan Akses: Meskipun program ini bertujuan untuk meningkatkan akses, masih
ada kesenjangan dalam akses ke pendidikan yang berkualitas di berbagai daerah di
Indonesia. Sekolah di daerah pedesaan mungkin masih menghadapi keterbatasan sumber
daya.
c. Pengawasan dan Evaluasi: Program Merdeka Belajar memerlukan pengawasan yang
cermat dan sistem evaluasi yang kuat untuk memastikan bahwa tujuan-tujuan pendidikan
tetap tercapai. Kurangnya pengawasan dapat menyebabkan variasi dalam kualitas
pendidikan.
d. Kesiapan Guru: Guru perlu siap untuk mengubah peran mereka menjadi lebih sebagai
fasilitator pembelajaran. Ini memerlukan pelatihan yang cukup dan dukungan dalam
mengadaptasi metode pengajaran.
e. Tantangan Evaluasi: Penilaian yang lebih holistik dan kompleks memerlukan
pengembangan instrumen penilaian yang sesuai dan penerapan penilaian yang adil dan
objektif.

10
Program Merdeka Belajar merupakan upaya penting untuk meningkatkan sistem
pendidikan di Indonesia. Meskipun memiliki banyak potensi untuk meningkatkan kualitas dan
relevansi pendidikan, tantangan implementasi dan pemantauan harus diatasi agar program ini
dapat sukses dan memberikan manfaat maksimal bagi siswa di seluruh Indonesia.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

12
B. Saran

13
DAFTAR PUSTAKA

1. kemdikbud.go.id
2. SIARAN PERS Nomor: 408/sipres/A5.3/XII/2019

14

Anda mungkin juga menyukai