Disusun oleh:
KELOMPOK 4
M21.8
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini dengan tepat waktu.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................
A. Latar Belakang.........................................................................................
B. Rumusan Masalah....................................................................................
C. Tujuan .....................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................
A. Kesimpulan.............................................................................................
B. Saran.......................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian,kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan
yang diperluka dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan menjadi
investasi paling strategis di masa depan. Pendidikan yang diharapkan
mengubah bangsa yang berkembang ini menjadi bangsa yang maju dengan
inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi mutakhir.
Pendidikan inklusi merupakan suatu pendidikan yang inovatif dan strategis
untuk memperluas akses pendidikan bagi semua anak berkebutuhan khusus.
Sehingga anak berkebutuhan khusus juga mempunyai hak yang sama untuk
memperoleh pendidikan. Di Indonesia, inklusi memberi kesempatan kepada
anak berkebutuhan khusus dan anak-anak lain yang selama ini tidak bisa
mengenyam pendidikan karena berbagai hal yang menghambat mereka untuk
memperoleh kesempatan bersekolah, seperti letak sekolah yang terlalu jauh
dari rumah, harus bekerja membantu orang tua mereka, dan sebab –sebab
lainnya, sehingga diperlukan adanya sekolah inklusi.
Kurikulum merupakan komponen yang tidak bisa terlepas dari peran
sekolah untuk mencapai suatu tujuan yang berguna bagi peserta didik. Secara
singkat kurikulum adalah suatu perangkat yang menunjang bahan ajar pada
mata pelajaran di sekolah. Namun,Pengertian Kurikulum Menurut UU No. 20
Tahun 2003: Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
nasional.
Adapun peran lain dari kurikulum, sebagai pedoman bagi para guru
untuk mengukur ketercapaian tujuan dari proses pembelajaran yang telah
ditempuh oleh peserta didik. Oleh sebab itu kami membahas permasalahan
mengenai kurikulum ini untuk mengetahui dan memahami tentang
permasalahan kurikulum serta memberi wawasan baru untuk menjadi bekal
dimasa depan untuk masuk dunia pendidikan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu pengembangan kurikulum
2. Bagaimana model pengembangan kurikulum inklusif
3. Apa kelebihan dan kelemahan model pengembangan kurikulum inklusif
4. Bagaimana kategori kurikulum ABK dalam teknik inklusif
C. Tujuan
Adapun tujuan dan manfaat yang ingin diperoleh dari penyusunan
makalah ini ialah antara lain :
1. Mahasiswa dapat mengerti dan memahami apa yang dimaksud dengan
pengembangan kurikulum.
2. Mahasiswa dapat mengetahui apa saja jenis model pengembangan
kurikulum inklusif.
3. Mahasiswa dapat mengetahui kelebihan model pengembangan kurikulum
inklusif.
4. Mahasiswa dapat mengetahui kelemahan model pengembangan kurikulum
inklusif.
5. Mahasiswa dapat mengkategorikan kurikulum ABK dalam teknik inklusif.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Dapat memenuhi hak pendidikan bagi semua orang (education for all);
2. Mendukung proses wajib belajar;
3. Pembelajaran emosi-sosial bagi ABK;
4. Pembelajaran emosi-sosial-spiritual bagi anak rerata lainnya;
5. Pendidikan ABK lebih efisien.
1. Duplikasi Kurikulum
Yakni ABK menggunakan kurikulum yang tingkat kesulitannya sama
dengan siswa rata-rata atau regular. Model kurikulum ini cocok untuk
peserta didik tunanetra, tunarungu wicara, tunadaksa, dan tunalaras.
Alasannya peserta didik tersebut tidak mengalami hambatan intelegensi.
Namun demikian perlu memodifikasi proses, yakni peserta didik tunanetra
menggunkan huruf Braille, dan tunarungu wicara menggunakan bahasa
isyarat dalam penyampaiannya.
2. Modifikasi Kurikulum
Yakni kurikulum siswa rata-rata atau regular disesuaikan dengan
kebutuhan dan kemampuan atau potensi ABK. Modifikasi kurikulum ke
bawah diberikan kepada peserta didik tunagrahita dan modifikasi
kurikulum ke atas (eskalasi) untuk peserta didik gifted and talented.
3. Substitusi Kurikulum
Yakni beberapa bagian kurikulum anak rata-rata ditiadakan dan diganti
dengan yang kurang lebih setara. Model kurikulum ini untuk ABK dengan
melihat situasi dan kondisinya.
4. Omisi Kurikulum
Yaitu bagian dari kurikulum umum untuk mata pelajaran tertentu
ditiadakan total, karena tidak memungkinkan bagi ABK untuk dapat
berfikir setara dengan anak rata-rata.
Model lain misalnya dikemukakan oleh Brent Hardin dan Marie Hardin.
Brent dan Maria mengemukakan model pendidikan inklusif yang mereka sebut
inklusif terbalik (reverse inclusive). Dalam model ini, peserta didik normal
dimasukkan ke dalam kelas yang berisi peserta didik berkebutuhan khusus.
Model ini berkebalikan dengan model yang pada umumnya memasukkan
peserta didik berkebutuhan khusus ke dalam kelas yang berisi peserta didik
normal.
2. Perbedaan
A. KESIMPULAN
Kurikulum merupakan rancangan pembelajaran yang berguna sebagai
pedoman ketercapaian guru terhadap tujuan yang telah ditentukan lewat proses
belajar mengajar. Adapun jenis kurikulum yang digunakan adalah kurikulum
reguler yang harus disesuaikan pada program pembelajaran, dikarenakan pada
anak berkebutuhan khusus memiliki hambatan yang cukup variatif.
Proses pengembangan kurikulum dari reguler, sangatlah berguna
membantu peserta didik dalam mengembangkan potensi dan mengatasi
hambatan belajar yang dialami siswa semaksimal mungkin dalam latar
inklusi.Pembelajaran inklusif menekankan pada siswa, agar memiliki
kesempatan yang sama dengan siswa non inklusif.
B. SARAN
Guru yang mengajarkan siswa pada sekolah inklusif, haruslah guru yang
memiliki keterampilan komunikasi dengan siswa nya. Hal lain yang perlu
diperhatikan oleh seorang guru yang kelak mengajar di sekolah inklusif adalah
guru yang kreatif dalam mengembangkan materi dari kurikulum reguler
tersebut, khususnya untuk anak yang memiliki kebutuhan khusus.
Sebaiknya dalam pengelolaan kurikulum untuk siswa yang berkebutuhan
khusus, dikelola dengan lebih baik. Misalnya pemerintah yang fokus terhadap
dunia pendidikan, membuat petunjuk atau berupa soal yang dikhusukan untuk
siswa yang berkebutuhan khusus guna membantuk para guru pembimbing.
DAFTAR PUSTAKA
http://rinitarosalinda.blogspot.com/2015/10/4-kurikulum-jenis-tujuan-
model.html?m=1
https://gledysapricilia.files.wordpress.com/2012/06/pengembangan-kurikulum.pdf
https://www.kompasiana.com/andrian5928/5ff91acfd541df4fbe5e7902/kurikulum
-pendidikan
inklusif#:~:text=Pendidikan%20bagi%20anak%20tersebut%20dapat%20di%20la
kukan%20baik,gifted%20and%20talented%2C%20ADHD%2C%20autis%20dan
%20multiply%20handicapped.