Anda di halaman 1dari 20

HAKIKAT KURIKULUM 2013

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Perencanaan


Pembelajaran Matematika

Dosen Pengampu :

Anugrah Mulia Tampubolon, M. Pd

Disusun Oleh:

Hawana Duty Sabiq (20.005)

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH AL-HIKMAH

TEBING TINGGI

TADRIS MATEMATIKA / PENDIDIKAN MATEMATIKA

TA 2023 /2024

i
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kita panjat kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kita
kesehatan, dan memberi kita akal untuk membedakan yang baik dan yang buruk
serta sebagai, menganugerahkan kita kemampuan untuk menyelesaikan tugas tepat
pada waktunya.

Shalawat serta salam kita tercurahkah kepada baginda Nabi Agung Muhammad
SAW bin Abdullah, semoga kita semua syafaat dan ridho-Nya dan termasuk
pengikut – pengikut beliau yang setia hingga akhir zaman nanti. Amin.

Makalah ini di buat untuk memenuhi tugas mata kuliah “ Perencanaan


Pembelajaran Matematika” Dalam makalah ini saya mengangkat tema yang
membahas tentang “HAKIKAT KURIKULUM 2013 ”.
Terselesaikannya makalah ini tidak lepas dari bantuan semua pihak, baik bantuan
sepatah atau dua patah kata, saya ucapkan banyak terima kasih. Kedua kalinya
kami ucapkan banyak terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah
Perencanaan Pembelajaran Matematika karena telah membimbing dan memberikan
arahan dan masukan kepada kami. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu saya mengharap kritik dan saran yang
membangun demi tercapainya kesempurnaan makalah ini. Kami berharap semoga
makalah ini dapat membawa manfaat khususnya bagi saya selaku penulis dan
umumnya bagi anda selaku pembaca. Amin.

Tebing Tinggi, Oktober 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii

BAB I .....................................................................................................................1

PENDAHULUAN ..................................................................................................1

A. Latar Belakang ..............................................................................................1

B. Rumusan Masalah .........................................................................................2

C. Tujuan............................................................................................................2

BAB II ....................................................................................................................3

PEMBAHASAN ....................................................................................................3

BAB III .................................................................................................................16

PENUTUP ............................................................................................................16

A. Kesimpulan .................................................................................................16

B. Saran...........................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................17

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan di Indonesia belum terlepas dari berbagai macam masalah.


Salah satu masalah pendidikan di negara kita yang masih menonjol saat ini adalah
adanya kurikulum yang silih berganti dan tanpa ada arah pengembangan yang betul-
betul diimplementasikan sesuai dengan perubahan yang diinginkan pada kurikulum
tersebut.

Tidak bisa dipungkiri bahwa kurikulum mempunyai kedudukan yang sangat


penting dalam lembaga pendidikan, yaitu sebagai salah satu penentu keberhasilan
pendidikan. Perubahan kurikulum selalu mengarah pada perbaikan sistem
pendidikan dan perubahan tersebut dilakukan dengan didasari pada permasalahan
pelaksanaan kurikulum sebelumnya yang dianggap kurang maksimal baik secara
materi maupun sistem pembelajarannya sehingga perlu adanya revitalisasi
kurikulum. Usaha perbaikan kurikulum tersebut mesti dilakukan demi menciptakan
perubahan yang lebih baik untuk sistem pendidikan di indonesia.

Semakin maju suatu bangsa maka semakin maju pula ilmu pengetahuan.
Oleh karena itu kini diperlukan pendidikan dengan kurikulum yang mampu
menghasilkan generasi penerus bangsa yang berakhlakul karimah, berketerampilan,
dan berpengetahuan yang luas agar mampu bersaing di dunia internasional.

1
B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana deskripsi mengenai kurikulum 2013?


2. Apa rasional perubahan kurikulum 2013?
3. Apa saja karakteristik Kurikulum 2013 ?
4. Apa saja konsep Dasar Pembelajaran dalam Kurikulum 2013 ?
5. Bagaimana proses pembelajaran Kurikulum 2013?
6. Apa saja metode Pembelajaran dalam Kurikulum 2013 ?
7. Apa saja model pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum 2013?
8. Bagaimana sistem penilaian dalam kurikulum 2013 ?
9. Apa kelebihan dan kelemahan kurikulum 2013 ?

C. Tujuan Penulis

1. Mahasiswa mampu memahami makna dari kurikulum 2013


2. Mahasiswa mampu menjelaskan rasional perubahan dalam kurikulum 2013
3. Mahasiswa mampu menjelaskan apa saja karakteristik kurikulum 2013
4. Mahasiswa mampu memahami konsep dasar pembelajaran dalam
kurikulum 2013
5. Mahasiswa mampu memahami bagaimana proser pembelajaran dalam
kurikulum 2013
6. Mahasiswa mampu mengetahui jenis dan model pembelajaran dalam
pengembangan kurikulum 2013
7. Mahasiswa dapat menjelaskan model pembelajaran apa saja yang sesuai
dalam pembelajaran kurikulum 2013
8. Mahasiswa mampu memahami sistem penilaian dalam kurikulum 2013
9. Mahasiswa mampu menjelaskan kelebihan dan kelemahan kurikulum 2013

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Deskripsi kurikulum 2013

Kurikulum 2013 merupakan perangkat mata pelajaran dan program


pendidikan berbasis sains yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara
pendidikan dengan tujuan untuk mempersiapkan lahirnya generasi emas bangsa
Indonesia, dengan sistem dimana siswa lebih aktif dalam kegiatan belajar mengajar.
Titik beratnya, kurikulum 2013 ini bertujuan untuk mendorong peserta didik atau
siswa agar lebih baik dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan
mempresentasikan apa yang mereka peroleh atau mereka ketahui setelah menerima
materi pembelajaran.

Adapun obyek yang menjadi pembelajaran dalam penataan dan


penyempurnaan kurikulum 2013 menekankan pada fenomena alam, sosial, seni,
dan budaya. Berbeda dengan kurikulum sebelumnya, kurikulum 2013 lebih
menekankan pada ketiga aspek, yaitu menghasilkan peserta didik berakhlak mulia
(afektif), berketerampilan (psikomotorik), dan berpengetahuan (kognitif) yang
berkesinambungan.

Dalam kurikulum 2013 juga ada strategi pengembangan pendidikan, salah


satunya adalah penambahan jam pelajaran. Rasionalitas penambahan jam pelajaran
dapat dijelaskan bahwa perubahan proses pembelajaran (dari siswa diberitahu
menjadi mencari tahu) dan proses penilaian (dari berbasis output menjadi berbasis
proses dan output) memerlukan tambahan jam pelajaran. Dengan alokasi waktu per
jam pelajaran

SD = 35 menit

SMP = 40 menit

SMA = 45 menit

Sedangkan banyak jam pelajaran per minggu yaitu :

3
SD kelas 1 = 30 jam

Kelas 2 = 32 jam

Kelas 3 = 34 jam

Kelas 4,5,6 = 36 jam

SMP = 38 JAM

SMA = 39 JAM

B. Rasional Pengembangan Kurikulum 2013

Pengembangan kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan pengenangan


kurikulum berbasis kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dan KTSP 2006
yang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu.
Pengembangan kurikulum perlu dilakukan karena adanya berbagai tantangan yang
dihadapi, baik tantangan internal maupun tantangan eksternal.

1. Tantangan internal

Pemenuhan delapan standar Nasional Pendidikan yang meliputi standar


pengelolaan, standar biaya, standar isi, standar sarana prasarana, standar pendidik
dan tenaga kependidikan, standar proses, standar penilaian, dan standar kompetensi
lulusan.

Perkembangan penduduk Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk usia


produktif.

2. Tantangan eksternal

Tantangan masa depan antara lain globalisasi, kemajuan teknologi


informasi. Kompetensi asa depan antara lain kemampuan berkomunikasi,
kemampuan berpikir jernih dan kritis, kemampuan menjadi warga negera yang
bertanggungjawab, kemampuan untuk coba mengerti dan toleran terhadap
pandangan yang berbeda dan memiliki kesiapan untuk belajar.

4
Persepsi masyarakat antara lain terlalu menitikberatkan pada aspek kognitif,
beban siswa terlalu berat, kurang bermuatan karakter. Fenomena negatif antara lain
perkelahian pelajar, narkoba, korupsi, plagiarisme, dan kecurangan dalam ujian.

C. Karakteristik Kurikulum 2013

Dalam kurikulum 2013 memiliki karakteristik diantaranya:

a). Isi atau konten kurikulum yaitu kompetensi dinyatakan dalam bentuk
Kompetensi Inti (KI) satuan pendidikan dan kelas, dirinci lebih lanjut dalam
Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran.

b). Kompetensi Inti (KI) merupakan gambaran secara kategorial mengenai


kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan (kognitif dan
psikomotor) yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas
dan mata pelajaran.

c). Kompetensi Dasar (KD) merupakan kompetensi yang dipelajari peserta


didik untuk suatu tema untuk SD/MI, dan untuk mata pelajaran di kelas tertentu
untuk SMP/MTS, SMA/MA, SMK/MAK.

d). Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar dijenjang pendidikan menengah


diutamakan pada ranah sikap sedangkan pada jenjang pendidikan menengah
berimbang antara sikap dan kemampuan intelektual (kemampuan kognitif tinggi).

e). Kompetensi Inti menjadi unsur organisatoris (organizing elements)


Kompetensi Dasar yaitu semua KD dan proses pembelajaran dikembangkan untuk
mencapai kompetensi dalam Kompetensi Inti.

f). Kompetensi Dasar yang dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif


saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar mata pelajaran
dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal) diikat oleh kompetensi
inti.

5
g). Silabus dikembangkan sebagai rancangan belajar untuk satu tema (SD).
Dalam silabus tercantum seluruh KD untuk tema atau mata pelajaran di kelas
tersebut.

h). Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dikembangkan dari setiap KD yang


untuk mata pelajaran dan kelas tersebut.

D. Konsep Dasar Pembelajaran dalam Kurikulum 2013

Menurut Sudjana , pembelajaran merupakan setiap upaya yang dilakukan


dengan sengaja oleh pendidik yang dapat menyebabkan peserta didik melakukan
kegiatan belajar.

Menurut Gulo pembelajaran adalah untuk menciptakan sistem lingkungan


yang mengoptimalkan kegiatan belajar.

Menurut Nasution, pembelajaran sebagai suatu aktivitas mengorganisasi


atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan menghubungkannya dengan anak
didik, sehingga terjadi proses belajar. Yang dimaksud lingkungan disini adalah
ruang belajar, guru, alat peraga, perpustakaan, laboratorium dan sebagainya yang
relevan dengan kegiatan belajar siswa.

Dan menurut saya konsep pembelajaran dalam kurikulum 2013 adalah


proses pengembangan peserta didik dalam proses pembelajaran menjadi lebih
inovasi dan efektif.

Konsep pembelajaran dalam tiga pengertian, yaitu:

1. Pengertian kuantitatif

Penularan pengetahuan dari guru kepada siswa. Guru dituntut untuk


menguasai ilmu yang disampaikan kepada siswa, sehingga memberikan hasil
optimal.

6
2. Pengertian institusional

Penataan segala kemampuan mengajar sehingga berjalan efisien. Guru


harus selalu siap mengadaptasikan berbagai teknik mengajar.

3. Pengertian kualitatif

Upaya guru untuk memudahkan belajar siswa. Peran guru tidak hanya
menyampaikan materi pelajaran, tetapi juga melibatkan siswa dalam aktivitas
belajar yang efektif dan efisien. Kesimpulannya pembelajaran merupakan suatu
upaya yang dilakukan dengan sengaja oleh pendidik untuk menyampaikan ilmu
pengetahuan, mengorganisasi dan menciptakan sitem lingkungan dengan berbagai
metode sehingga siswa dapat melakukan kegiatan belajar secara efektif dan efisien
serta dengan hasil yang optimal.

E. Proses pembelajaran dalam kurikulum 2013

Dalam kurikulum 2013 terdapat 2 proses pembelajaran, yaitu

A. Pembelajaran intrakurikuler

Pembelajaran intrakurikuler didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut :

1. Proses pembelajaran intrakurikuler adalah proses pembelajaran yang


berkenaan dengan mata pelajaran dalam struktur kurikulum dan dilakukan
dikelas, sekolah dan masyarakat.

2. Proses belajar di SD/MI berdasarkan tema sedangkan di SMP/MTS,


SMA/MA, san SMK/MAK berdasarkan rencana pelaksanaan pemelajaran
yang dikembangkan guru.

3. Proses pembelajaran didasarkan atas prinsip pembelajaran siswa aktif untuk


menuasai KD dan KI yang memuaskan

4. Proses pembelajaran dikembangkan atas dasar karakteristik konten


kompetensi

7
5. Pembelajaran kompetensi untuk konten yang bersifat developmental
dilaksanakan berkesinambungan antara satu pertemuan dengan pertemuan
lainnya

6. Proses pembelajaran tidak langsung terjadi pada setiap kegiatan belajar


yang terjadi di kelas, sekolah, rumah dan masyarakat.

7. Proses pembelajaran dikembangkan atas prinsip pembelajaran siswa aktif


melalui kegiatan mengamati, menanya, menganalisis, dan
mengkomunikasikan.

8. Pembelajaran remidial dilaksanakan untuk membantu peserta didik


menguasai kompetensi yang masih kurang.

9. Penilaian hasil belajar mencakup seluruh aspek kompetensi, bersifat


formatif dan hasilnya segera diikuti dengan pelajaran remidial untuk
memastikan penguasaan kompetensi pada tingkat memuaskan.

B. Pembelajaran ekstrakurikuler

Pembelajaran ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan untuk


aktifitas yang dirancang sebagai kegiatan diluar kegiatan pembelajaran terjadwal
secara rutin setiap minggu. Kegiatan ekstrakurikuler terdiri atas kegiatan wajib dan
pilihan. Kegiatan ekstrakurikuler wajib dinilai yang hasilnya digunakan sebagai
unsur pendukung kegiatan intrakurikuler.

8
F. Metode Pembelajaran dalam Kurikulum 2013

Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan dalam proses


pembelajaran sehingga diperoleh hasil yang optimal. Adapun berbagai metode
pembelajaran yang dapat digunakan pendidik dalam kegiatan pembelajaran, antara
lain:

1. Metode ceramah

Penyampaian materi dari guru kepada siswa melalui bahasa lisan baik verbal
maupun nonverbal.

2. Metode latihan

Penyampaian materi melalui upaya penanaman kebiasaan-kebiasaan tertentu


sehingga diharapkan siswa dapat menyerap materi secara optimal.

3. Metode tanya jawab

Penyajian materi pelajaran melalui bentuk pertanyaan yang harus dijwab oleh anak
didik. Bertujuan memotivasi anak mengajukan pertanyaan selama proses
pembelajaran atau guru mengajukan pertanyaan dan anak didik menjawab.

4. Metode karya wisata

Metode penyampaian materi dengan cara membawa langsung anak didik ke objek
diluar kelas atau di lingkungan kehidupan nyata agar siswa dapat mengamati atau
mengalami secara langsung.

5. Metode demonstrasi

Metode pembelajaran dengan cara memperlihatkan suatu proses atau suatu benda
yang berkaitan dengan bahan pembelajaran.

9
6. Metode sosiodrama

Metode pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada anak didik untuk


melakukan kegiatan memainkan peran tertentu yang terdapat dalam kehidupan
sosial.

7. Metode bermain peran

Pembelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan anak didik dengan


cara anak didik memerankan suatu tokoh, baik tokoh hidup maupun mati. Metode
ini mengembangkan penghayatan, tanggung jawab, dan terampil dalam memaknai
materi yang dipelajari.

8. Metode diskusi

Metode pembelajaran melalui pemberian masalah kepada siswa dan siswa diminta
untuk memecahkan masalah secara kelompok.

9. Metode pemberian tugas dan resitasi

Merupakan metode pembelajaran melalui pemberian tugas kepada siswa. Resitasi


merupakan metode pembelajaran berupa tugas pada siswa untuk melaporkan
pelaksanaan tugas yang telah diberikan guru.

10. Metode eksperimen

Pemberian kepada siswa untuk pencobaan.

11. Metode proyek

Membahas materi pembelajaran ditinjau dari sudut pandang lain. Adapun prinsip
dalam pemilihan dalam metode pembelajaran adalah disesuaikan dengan tujuan,
tidak terikat pada suatu alternatif, penggunaannya bersifat kombinasi.

10
G. Model pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum 2013

Model pembelajaran adalah bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal


sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Berdasarkan permendikbud
nomor 65 tentang standar proses, model pembelajaran yang diutamakan dalam
implementasi kurikulum 2013 adalah :

1. Model inquiry learning

Langkah-langkah dalam model inquiry yaitu:

a. Observasi atau mengamati berbagai fenomena alam.

b. Mengajukan tentang fenomena yang dihadapi

c. Mengajukan dugaan atau kemungkinan jawaban

d. Mengumpulkan data yang terkait dengan dugaan

e. Merumuskan kesimpulan berdasarkan data yang telah dianalisis.

f. Model discovery learning

g. Stimulation (memberi stimulasi)

Guru memberikan stimulan dapat berupa bacaan, gambar, situasi, sesuai


dengan materi pembelajaran.

2. Problem statement (mengidentifikasi masalah)

Peserta didik diharuskan menemukan masalah apa saja yang dihadapi.

a. Data colllecting (mengumpulkan data)

Peserta didik diberi pengalaman mencari dan mengumpulkan data yang dapat
digunakan untuk menemukan solusi pemecahan masalah.

b. Data processing (mengolah data)

Melatih kemampuan logis dan aplikatif.

11
c. Verification (memferifikasi)

Mengarahkan peserta didik untuk mengecek kebenaran hasil pengolahan data serta
mengasosiasikannya sehingga menjadi suatu kesimpulan.

d. Generalization (menyimpulkan)

Peserta didik dituntut untuk menggeneralisasikan hasil simpulannya pada suatu


kejadian.

3. Problem based learning

Model ini bertujuan untuk merangsang peserta didik untuk belajar melalui
berbagai permasalahan nyata.

Langkah-langkah pembelajaran:

1. Mengorientasi peserta didik pada masalah


2. Mengorganisasikan kegiatan pembelajaran
3. Membimbing penyelidikan mandiri dan kelompok
4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
5. Analisis dan evaluasi proses pemecahan masalah.
6. Project based learning

Model ini bertujuan untuk pembelajaran yang memfokuskan pada


permasalahan komplek yang diperlukan peserta didik dalam melakukan investigasi
dan memahami pemelajaran melalui investigasi.

1. Menyiapkan pertanyaan atau penugasan proyek


2. Mendesain perencanaan proyek.
3. Menyusun jadwal sebagai langkah nyata dari sebuah proyek.
4. Memonitor kegiatan dan perkembangan proyek.
5. Menguji hasil
6. Mengevaluasi kegiatan

12
H. Sistem penilaian dalam kurikulum 2013

Jenis-jenis Penilaian pada Kurikulum 2013 penilaian identik merupakan


penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai mulai dari masukan,
proses, dan keluaran pembelajaran. penilaian diri merupakan penilaian yang
dilakukan sendiri oleh peserta didik secara reflektif untuk membandingkan posisi
relatifnya dengan kriteria yang telah ditetapkan. penilaian berbasis portofolio
merupakan penilaian yang dilaksanakan untuk menilai keseluruhan entitas belajar
peserta didik ulangan merupakan proses yang dilakukan untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik secara berkelanjutan dalam proses
pembelajaran ulangan harian merupakan kegiatan yang dilakukan secara periodik
untuk menilai kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu KD atau lebih.

Ulangan tengah semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik


untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8-9
minggu kegiatan pembelajaran. Ulangan akhir semester merupakan kegiatan yang
dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di
akhir semester. Ujian tingkat kompetensi(UTK) merupakan kegiatan pengukuran
yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk mengetahui pencapaian tingkat
kompetensi. Ujian mutu tingkat kompetensi (UMTK) merupakan kegiatan
pengukuran yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengetahui pencapaian tingkat
kompetensi.

Ujian nasional merupakan kegiatan pengukuran kompetensi tertentu yang


dicapai peserta didik dalam rangka menilai pencapaian Standar Nasional
Pendidikan. Ujian sekolah merupakan kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi
diluar kompetensi yang diujikan pada UN, dilakukan oleh satuan pendidikan.

Penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang penindikan dasar dan
menengah didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut :

a. Objektif, berarti penilaian berbasis pada standar dan tidak dipengaruhi


faktor subjektivitas penilai.
b. Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik dilakukan secara terencana.

13
c. Ekonomis, berarti penilaian yang efisien dan efektif dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan pelaporannya.
d. Transparan, berarti prosedur penilaian, kriteria penyelisian,dan dasar
pengambilan keputusan dapat diakses oleh semua pihak.
e. Menyatu dengan kegiatan pembelajaran, dan berkesinambungan.
f. Akuntabel, bereti penilaian dapat dipertanggungjawabkan kepada pihak
internal sekolah maupun eksternal untuk aspek teknik, prosedur, dan
hasilnya.
g. Edukatif, berarti mendidik dan memotivasi peserta didik dan guru.

I. Kelebihan dan Kelemahan kurikulum 2013

A. Kelebihan Kurikulum 2013

a). Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan yang bersifat alamiah karena


berfokus dan bermuara pada hakikat peserta didik untuk mengembangkan berbagai
kompetensi sesuai dengan kompetensinya masing-masing. Dalam hal ini peserta
didik merupakan subjek belajar dan proses belajar berlangsung secara alamiah
dalam bentuk bekerja dan mengalami berdasarkan kompetensi tertentu, bukan
transfer pengetahuan.

b). Kurikulum 2013 yang berbasis karakter dan kompetensi boleh jadi
mendasari pengembangan kemampuan-kemampuan lain. Penguasaan pengetahuan
dan keahlian tertentu dalam suatu pekerjaan, kemampuan memecahkan masalah
dalam kehidupan sehari-hari, serta pengembangan aspek-aspek kepribadian dapat
dilakukan secara optimal berdasarkan standar kompetensi tertentu.

c). Ada bidang-bidang studi atau mata pelajaran tertentu yang dalam
pengembangannya lebih cepat menggunakan pendekatan kompetensi, terutama
yang berkaitan dengan keterampilan.

14
d). Lebih menekankan pada pendidikan karakter. Selain kreatif dan inovatif,
pendidikan karakter juga penting yang nantinya terintegrasi menjadi satu. Misalnya,
pendidikan budi pekerti luhur dan karakter harus diintegrasikan ke semua program
studi.

e). Asumsi dari kurikulum 2013 adalah tidak ada perbedaan antara anak desa
atau kota. Sering kali anak di desa cenderung tidak diberi kesempatan untuk
memaksimalkan potensi mereka.

f). Kesiapan terletak pada guru. Guru juga harus terus dipacu kemampuannya
melalui pelatihan-pelatihan dan pendidikan calon guru untuk meningkatkan
kecakapan profesionalisme secara terus menerus.

B. Kelemahan Kurikulum 2013

a). Pemerintah seolah melihat semua guru dan siswa memiliki kapasitas yang
sama dalam kurikulum 2013. Guru juga tidak pernah dilibatkan langsung dalam
proses pengembangan kurikulum 2013.

b). Tidak ada keseimbangan antara orientasi proses pembelajaran dan hasil
dalam kurikulum 2013. Keseimbangan sulit dicapai karena kebijakan ujian nasional
(UN) masih diberlakukan.

15
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa kurikulum 2013


merupakan kurikulum berbasis sains yang bertujuan untuk mempersiapkan lahirnya
generasi emas bangsa Indonesia, dengan sistem dimana siswa lebih aktif dalam
kegiatan belajar mengajar.

Kurikulum 2013 ini bertujuan untuk mendorong peserta didik atau siswa
agar lebih baik dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan
mempresentasikan apa yang mereka peroleh atau mereka ketahui setelah menerima
materi pembelajaran.

Kurikulum 2013 lebih menekankan pada ketiga aspek, yaitu menghasilkan


peserta didik berakhlak mulia (afektif), berketerampilan (psikomotorik), dan
berpengetahuan (kognitif) yang berkesinambungan.

Pengembangan kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan pengenangan


kurikulum berbasis kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dan KTSP 2006
yang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu.
Pengembangan kurikulum perlu dilakukan karena adanya berbagai tantangan
internal maupun tantangan eksternal.

B. Saran

Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak
terdapat kesalahan dan kekurangan di dalam pembuatan makalah ini. oleh karena
itu, dengan kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran baik dari dosen
maupun dari pembaca. atas kritik dan saran nantinya kamis ucapkan terima kasih.

16
DAFTAR PUSTAKA

Panduan pengembangan RPP-Direktorat Pembinaan SMA

Sofan Amri, Pengembangan dan Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013.


(Jakarta: Prestasi Pustaka, 2013)

E.Mulyasa, Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. (Bandung: PT


Remaja Rosdaha

Sofan Amri, Pengembangan dan Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013.


(Jakarta: Prestasi Pustaka, 2013) hal.28

Sofan Amri, Pengembangan dan Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013.


(Jakarta: Prestasi Pustaka, 2013) hal.29-30

E. Mulyasa, Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. (Bandung: PT


Remaja Rosdakarya) hal.164

Arifin, Zainal. 2011. Konsep & Model Pengembangan Kurikulum, Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.

17

Anda mungkin juga menyukai