Anda di halaman 1dari 14

CRITICAL JURNAL REVIEW

DI SUSUN OLEH :

NAMA : DISMAN PARDEDE


NIM : 5193121020
MATA KULIAH :TELAAH KURIKUUM
DOSEN PENGAMPU : DR.KEYSAR PANJAITAN M.Pd

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


FAKULTAS TEKNIK
PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
2020

BAB I
PENGANTAR
Critical Review adalah tugas menulis yang mengharuskan untuk meringkas dan
mengevaluasi tulisan. Laporan kritis jurnal (Critical journal review) merupakan laporan atau
tulisan tentang isi sebuah jurnal/ artikel, tetapi lebih menitikberatkan pada evaluasi
(penjelasan, interpretasi & analisis) kita mengenai keunggulan & kelemahan buku atau artikel
tersebut, apa yang menarik dari artikel tersebut, bagaimana isi artikel tersebut bisa
mempengaruhi cara berpikir dan menambah pemahaman terhadap suatu bidang kajian
tertentu. Dengan kata lain, melalui critical review pembaca menguji pikiran
pengarang/penulis berdasarkan sudut pandang kita berdasarkan pengetahuan & pengalaman
yang kita miliki. Maksud pemberian tugas kuliah berupa critical review ini adalah untuk
mengembangkan budaya membaca, berpikir sistematis dan kritis serta mengekspresikan
pendapat dengan kalimat-kalimat sendiri.
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (UU No.20 Tahun 2003 Pasal 1
Ayat (19). Kurikulum merupakan pedoma pembelajaran yang terus berkembang sesuai
dengan keadaan pendidikan pada jamannya. Perubahan kurikulum di negar kita didasari
dengan keinginan untuk memperbaiki mengembangkan dan meningkatkan kualitas
pendidikan di Indonesia.
Kurikulum 2013 adalah kurikulum terbaru yang digunakan pada jenjang pendidikan
di Indonesia saat ini. Karena hal itu perlunya implementasi kurikulum yang baik berupa
kesiapan-kesiapan yang harus dihadapi di kalangan sekolah. Sekolah sebagai ujung tombak
dalam implementasi kurikulum dituntut untuk memahami dan mengaplikasikannya secara
optimal dan penuh kesungguhaan, sebab mutu penyelenggaraan proses pendidikan salah
satunya dilihat dari hal tersebut. Kurikulum 2013 dini belum secara optimal digunakan oleh
banyak sekolah hal ini disebabkan oleh banyak hal.
Salah satu pembahasan mengenai kurikulum 2013 dan implementasinya ada pada
jurnal berjudul Kesiapan Guru dalam Menghadapi Implementasi Kurikulim 2013 oleh
Qomariyah, mahasiswa pendidikan Ekonomi IKIP Veteran Semarang. Jurnal ini mengulas
tentang kesiapan guru menghadapi implementasi kurikulum 2013 di sekolah MTs Al-Fitroh
Bonang Demak. Pembahasan pada jurnal ini cukup menarik sehingga membuat penulis ingin
mengangkat jurnal hasil penelitian tersebut menjadi Tugas Laporan Kritis Jurnal pada mata
kuliah Telaah Kurikulum.
BAB II
RINGKASAN JURNAL
PENDAHULUAN
Kurikulum 2013 merupakan pegembangan atas kurikulum sebelumnya yaitu
kurikulum tingkat satuan pendidikan atau yang biasa disebut KTSP. Penerapan kurikulum
2013 sekolah lebih dapat mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya yang tersedia untuk
memajukan lembaganya sehingga dalam pelaksanaan kurikulum 2013 lebih memfokuskan
semua mata pelajaran harus mendukung semua kompetensi baik dalam sikap, pengetahuan
maupun keterampilan. Pada tahun 2013, pemerintah telah menetapkan beberapa sekolah
untuk ditunjuk menggunakan kurikulum 2013 dan mengimplementasikan dalam proses
pembelajaran sesuai dengan standar proses yang berlaku yang menjadikan konsep kurikulum
2013 dimaksudkan untuk dapat mengarahkan pendidikan menuju arah dan tujuan yang
dimaksudkan dalam kegiatan pembelajaran secara menyeluruh.

KAJIAN PUSTAKA
Kurikulum memiliki pengertian sebagaimana dalam Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2003 Pasal 1 Ayat (19) adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,
isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (Karinasih, 2014: 3).
Dapat disimpulkan bahwa suatu perangkat yang dijadikan acuan dalam
mengembangkan suatu proses pembelajaran yang berisi kegiatan-kegiatan siswa yang akan
dapat diusahakan untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran khususnya tujuan pendidikan
secara umum.

METODE PENELITIAN
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian tentang “Kesiapan Guru dalam
Mengahadapi Implementasi Kurikulum 2013 di MTs Al-Fitroh Bonang Demak” adalah
pendekatan kualitatif karena data-data yang dihasilkan berupa data deskriptif.
Penelitian ini dilaksanakan di MTs Al-Fitroh, tepatnya berlokasi di Dukuh Surungan
RT.12 RW.03, Desa Purworejo Kecamatan Bonang Kabupaten Demak. Adapaun alasan
memilih lokasi ini adalah karena MTs Al-Fitroh merupakan salah satu unggulan yang ada di
daerah itu, sehingga eksistensinya mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap sekolah-
sekolah lain di sekitarnya.
Penelitian ini dilaksanakan muli awal semester genap yakni pada awal bulan April
2014 sampai dengan Juli 2014.
Objek penelitian adalah para guru dan staf yang mengajar di MTs Al Fitroh Bonang
Demak. Data diperoleh melalui wawancara, sedangkan analisis datanya dilakukan dengan
model interaktif partisipatif dari Miles dan Huberman.
Sumber data yang dipergunkan dalam penelitian ini adalah sumber primer atau data
primer dan sumber sekunder atau data sekunder.

HASIL PENELITIAN
Hasil penelitian menunjukan bahwa :
1. Kesiapan guru MTs Al-Fitroh tentang implementasi kurikulum 2014
Kesiapan guru MTs Al-Fitroh tentang implementasi Kurikulum 2013 dapat dilihat
melalui hasil data wawncara dari guru-guru yang ada di sana.
Bila dilihat dari program Kepala Madrasah MTs Al-Fitroh dalam rangka mengahdapi
implementasi kurikulum 2013, sekolah dan para pengajar bisa dinyatakan kurang siap
dalam menghadapi kurikulum tersebut. Walaupun demikian, peneliti melihat adanya
upaya kepala Madrasah MTs Al-Fitroh untuk mengarahkan dan menjadaikan para guru
dalam mengahadapi implementasi kurikulum 2013 seperti mengikutsertakan para guru
dalam kegiatan penataran-penataran dan upgrading, para guru mengikuti MGMP se-
Kabupaten, mengikuti workshop sehingga diharapkan guru mampu dan berhasil
mengenai apa yang dicita-citakan dalam kurikulum 2013.
Dari hasil wawancara yang didapat, maka Kepala Madrasah, Waka Kurikulum,
para guru belum siap terhadap adanya implementasi kurikulum 2013, hal ini karena
belum memahami sepenuhnya pelaksanaan kurikulum 2013.
2. Faktor pendukung dan penghambat dalam implementasi kurikulum 2013 di MTs
Al-Fitroh Bonang Demak
Faktor Pendukung
Hasil wawancara dari semua pihak maka diperoleh hasil tentang faktor pendukung
dalam implementasi kurikulum 2013 yakni; semangat para guru yang tinggi dalam
usahanya mencari informasi kurikulum 2013, dan system kekeluargaan yang solid.
Faktor Penghambat
Dari semua data yang diperoleh dari wawancara maka, peneliti dapat mengetahui
apa yang menjadi penghambat dalam implementasi kurikulum 2013 di MTs Al-Fitroh
Bonang Demak, antara lain;
1. Kurangnya informasi yang akurat tentang kurikulum 2013.
2. Lembatnya sosialisasi dari pihak Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Tentang Kurikulum 2013.
3. Kebiasaan guru masih menggunakan metode pembelajaran lama.
4. Kemampuan para siswa yang berbeda-beda
5. Sarana prasarana yang masih kuang.
3. Peranan Sekolah dalam Upaya Menerapkan Kurikulum 2013 di MTs Al-Fitroh
Dari hasil wawancara peneliti dapat memberikan hasil penelitiannya yakni
sekolah merupakan satuan endidikan menjadikan pihak yang mengimplementasi
kebijakan kurikulum 2013. Kesiapan yang dilakukan oleh kepala madrasah sebagai
penanggungjawab atas kegiatan di sekolah. Maka dapat disimpulkan bahwa peranan
sekolah dalam upaya penerapan implementasi kurikulum 2013 adalah cukup.
Peneliti juga dapat mengkaji adapun peranan kepala sekolah dalam
mengimplementasikan kurikulum 2013 adalah sebagai berikut:
a. Memberikan pengarahan terhadap para guru yng bersifat interen maupun eksteren
Memberikan pengarahan yang bersifat interen dalam hal sekolah
menyampaikan informaasi pengetahuan implementasi kurikulum 2013 agar para
guru mengetahui implementasi kurikulum tersebut. Sedangkan yang bersifat
eksteren yakni sekolah menugaskan para guru untuk mengikuti event-event yang
sifatnya memberikan informasi yang berasal dari luar tentang implementasi
kurikulum 2013 misalnya workshop Dinas Pendidikan dan Kebudaayan dengan
tema implementasi kurikulum 2013
b. Mengadakan kegiatan yang sifat mendukung implementasi kurikulum 2013
Sekolah bekerjasama dengan sekolah lain dengan menyelenggaraan komunitas
untuk membahas masalah-masalah dan solusi yang dihadapi dalam implementasi
kurikulum 2013, misalnya komunitas se-Kabupaten (MGMP).
c. Pengadaan sarana dan prasarana yang menunjang implementasi kurikulum 2013.
Dalam menunjang implementasi kurikulum 2013 sekolah, sarana dan
prasarana juga harus dibenahi. Sekolah melalui Seksi Sarpras menganalisa tentang
apa yang harus dibenahi dan ditambah yang bersifat material guna menunjang
implementasi kurikulum 2013. Seperti yang diungkapkan oleh narasumber
pembenahan ini meliputi:
1. Melengkapi alat-alat peraga.
2. Menambah fasilitas elektronik yang bersifat mendidik. Contoh: LCD
proyektor.
3. Pengadaan kemudahan dalam mencari informasi, contoh : hotspot area
d. Melakukan supervise terhadap para guru guna meningkatkan kualitas sistem
pengajaran.
Supervise yang dilakukan sekolah merupakan hal yang paling penting
dalam implementasi kurikulum 2013. Dengan demikian sekolah dapat memonitori
para guru, jadi sekolah mengetahui mana guru yang sudah paham atau belum.
Guru yang belum mengetahui ini dapat diberikan masukan atau pengetahuan
implementasi kurikulum 2013 sehingga guru tahu apa kurangannya.
Namun sekolah mengakui belum sepenuhnya melakukan implementasi
kurikulum 2013. Masih banyak hal yang harus dibenahi. Permasalahan yang
dihadapi sekolah anatara lain :
1. Keterbatasan sekolah dalam informasi pengetahuan tentang
implementasi kurikulum 2013.
2. Kuranganya para guru yang berkompeten.
3. Keterbatasan dana anggaran yang digunakan dalam menambah dan
menunjang sarana dan prasarana.

KESIMPULAN

Dari analisis tentang implementasi kurikulum 2013 di MTs Al Fitroh, maka dapat
ditarik kesimpulan hasil penelitian sebagai berikut :

1. Kesiapan guru dalam menghadapi implementasi kurikulum 2013 di MTs Al Fitroh


Bonang Demak masih relatif rendah, hal ini diperkuat dengan sebagian besar guru
yang mengajar masih menggunakan sistem kurikulum KTSP 2006, dalam artian guru
yang belum mengenal dan faham akan kurikulum merekaa ini aktif untuk mengikuti
kegiatan yang diadakan oleh sekolah ataupun Diknas dan kegiatan-kegiatan yang lain
yang bertujuan untuk mengoptimalkan kompetensi guru terhadap kurikulum maka
usaha kepala madrasah adalah diwajibkan kepada para guru untuk mengikuti kegiatan
MGMP, penataran-penataran, workshop perbaikan mutu sekolah yang diadakan oleh
Diknas, diklat pendidikan dan pemahaman kurikulum dan usaha-usaha lain yang
dilakukan oleh kepala sekolah itu sendiri maupun oleh MGMP.

2. Adapun faktor yang menjadi penghambat dan pendukung dalam implementasi


kurikulum 2013 di Mts Al Fitroh ini antara lain:

Faktor penghambat terdiri dari kurangnya informasi yang akurat tentang


kurikulum 2013, lambatnya sosialisasi dari pihak departemen pendidikan dan
kebudaayaan tentang kurikulum 2013, kebiasaan para guru masih menggunakan
metode pembelajaran lama, kemampuan para siswa yang berbeda-beda, dan sarana
prasanayang masih kurang

Selain itu juga faktor yang menjadi pendukung implementasi kurikulum adalah
sebagai berikut semangat para guru yang tinggi dalam usahanya mencari informasi
kurikulum 2013,dan sistem kekeluargaan yang solid

3. Peranan sekolah dalam mendukung implementasi kurikulum 2013 di MTs Al Fitroh


yakni cukup, hal ini diperkuat dengan Memberikan pengarah terhadap para guru yang
bersifat interen dan eksteren, mengadakan kegiatan yang sifat mendukung
implementasi kurikulum 2013, pengadaan sarana dan prasarana yang menunjang
dalam implementasi kurikulum 2013 dan melakukan supervise terhadap para guru
guna meningkatkan kualitas sistem pengajaran.

SARAN

Saran yang disampaikan antara lain;

1. Para guru harus berusaha dalam memahami implementasi kurikulum yang ada

2. Sekolah harus mendudung implementasi kurikulum dengan menyediakan dan


melengkapi sarana prasarana yang dibutuhkan dalam implementasi kurikulum
tersebut

3. Pemerintah harus gencar menggalakan pelatihan-pelatihan yang sifatnya memberi


informasi tentang implementasi kurikulum tersebut.

BAB III

KEUNGGULAN PENELITIAN

A. Kegayutan Antar Elemen


Kegayutan atau keterpautan antar elemen dari jurnal ini sangat baik karena dari setiap
paragraf dan setiap sub materi yang disajikan merupakan materi yang berkaitan satu sama
lain. Contohnya pada bagian pendahuluan. Bagian awal tulisan ini adalah mengenai
pengertian kurikulum secara sederhana. Selanjutnya adalah bahasan mengenai kurikulum-
kurikulum yang terdahulu, keadaan kurikulum saat ini, alasan adanya perubahan kurikulum,
lembaga pendidikian yang menggunakan kurikulum permasalahan yang ada pada kurikulum
secara umum, hingga pemberlakuan kurikulum yang diharapkan pada satuan pendidikan. Hal
ini menyataan bahwa adanya kegayutan antar elemen dari tulisan/jurnal ini.

B. Originalitas Temuan

Sebuah karya tulis dikatakan original apabila tidak ada elemen dalam karya tulis
tersebut yang memiliki kesamaan persis dengan karya tulis lainnnya. Begitu pula dengan
jurnal, Sebuah jurnl dikatakan original apabila semua elemen yang ada di dalam jurnal
tersebut. Tolak ukur dalam keaslian sebuah jurnal adalah dilihat dari kutipan dan daftar
rujukan. Jurnal ini merupakan jurnal yng original/asli karena setiap kutipan yang ada di
dalamnya tertulis pada lembar rujukan.

Keaslian tersebut di atas dapat dilihat pula memalui defenisi-defenisi yang ada di
dalam jurnal. Setiap defenisi-defenisi yang dituliskan pada jurnal karya Qomariyah ini pasti
ada defenisi simpulan atau defenisi yang dibuatnya sendiri. Maka dari itu bisa saya katakana
bahwa jurnal ini merupakan jurnal yang orisinil hasil penelitian dn buah pikiran Qomariyah
sendiri.

C. Kemutakhiran Masalah

Sebuah karya tulis dikatakan mutakhir apabila materi sesuai dengan perkembangan
ilmu, penggunaan contoh-conth di dalamnya terkini/actual, dan menggunakan rujukan
baru.jurnal ini diktakan mutakhir karena materi yang disajikan sesuai dengan perkembangan
ilmu, yaitu ilmu pendidikan mengenai kurikulum 2013, selain itu penelitian ini juga
dilakukan pad tahun 2014 yaitu dalam kurum waktu 5 tahun terakhir. Penggunaan contoh-
contoh di dalamnya juga terkini karena jurnal ini mrupakan jurnal penelitian kualitatif, maka
jurnal tersebut menyebutkan hasil analisis ataupundata yang diambil saat itu juga. Kemudian
rujukan. Rujukan dalam jurnal ini sangat mutakhir, dari 15 rujukan pada jurnal ini, hanya da
satu rujukan di bawah tahun 2000, rata-rata rujukan tersebut tahun 2010 ke atas. Maka dari
itu jurnal ini merupakan jurnal yang mutakhir.

D. Kohesi dan Koherensi Isi Penelitian

Kohesi disebut juga keterpaduan bentuk, sedangkan koherensi disebut juga


keterpaduan makna.

Jurnal ini adalah jurnal yang kohesi dan koheren di setiap pembahasannya. Hal ini
saya katakana karena bentuk tulisan pada setiap paragraf yaitu kalimat dan kata-katanya
berkaitan satu sama lain. Misalnya pada jurnal ini halaman 21 dan 22. Pada paragraf ke dua
bagian pendahuluan inti pembahasan adalah runtutan peruabahn kurikulum/kurikulum-
kurikulum yang sudah ada. Di paragraf tersebut disebutkan mengenai kurikulum-kurikulum.
Kemudian pad paragraf selanjutnya dikatakan di awal paragraf tersebut bahwa perubahan
kurikulum dari waktu ke waktu dan seterusnya. Hal tersebut cukup membuktikan bahwa
terdapat keterpaduan bentuk di dalam jurnal ini.

Koherensi atau keterpaduan makna di dalam jurnal juga sangat baik. Hal ini karena di
setiap paragraf dan kalimatnya jurnal ini berpadu. Contohnya pada paragraf pertama halaman
22. Di kalimat ke 3 paragraf tersebut dikatakan mengenai persoalan ataupun hambatan yang
ada pada penerapan kurikulum di lapangan. Pada kalimat sebelumnya sudah dikatakan bahwa
perubahan kurikulum memiliki alasan yang jelas. Hal ini merupakan keterpaduan makna
yang sangat tampak, yaitu masalah yang ad pada penerapan kurikulum. Maka dari itu jurnal
ini memiliki keterpaduan makna di dalamnya.
BAB IV

KELEMAHAN PENELITIAN

A. Kegayutan Antar Elemen

Kelamahan pada keterkaitan elemen dalam jurnal Kesiapan Guru Dalam Menghadapi
Implementasi Kurikulum 2013 oleh Qomariyah tentu ada, namun hal itu tidak terlalu nampak
karena pada umumnya semua bab memiliki keterkaitan. Kelemahannya tampak padahalaman
25, yaitu poin jabaran mengenai usaha para guru dalam menghadapi implementasi kurikulum
2013 poin 3. Tidak ada kegayutan kalimat di situ karena ada kesalahan morfologi.
Seharusnya dituliskan bahwa para guru mengikuti.. dan seterusnya. Kelemahan lain yang
tampak ada pada halaman 33 yaitu pada penjabaran paling atas mengenai supervise,
seharusnya penulis jurnal menyebutkan arti kata supervise tersebut. Karna kata tersebut
menurut saya merupakan kata dari bahasa asing. Kelemahan yang selanjutnya ialah tidak
terdapat contoh kasus yang benar-benar nyata ataupun hasil temuan dari penelitian
sebelumnya mengenai implementasi kurikulum 2013.

B. Kesalahan Penulisan

Kelemahan jurnal yang sangat tampak pada jurnal ini adalah pada penulisannya. Saya
menemukan banyak sekali kesalahan penulisan kata maupun pemborosan kata ada jurnal ini.
mulai dari kekeliruan, kesalahan penempatan kata hingga penggunaan kata yang tidak baku.

Kesalahan penulisan terdapat pada halaman 23 bagian kajian pustaka, ada beberapa
kesalahan penulisan di subbab ini, antara lain kesalahan penulisan kata “kuurikulum”
paragraf ke 2 kajian pustaka, “yan” paragraf ke 4 kajian pustaka, “ketrampilan” pada paragraf
ke 5 kajian pustaka, “lingkuangan” paragraf ke 7 dan “member” pada paragraf ke 9 kajian
pustaka. Hal ini merupakan kekeliruan yang apabila dibaca sekali bisa diketahui kesalahan
dan perbaikannya.
Kesalahan selanjutnya ada pada pemborosan kata di halaman 25 paragraf pertama,
pada paragraf tersebut ada kata “guru pengajar” kata tersebut sebaiknya dihilangkan salah
satunya karena baik kata guru maupun pengajar memiliki makna yang sama yaitu tenaga
pendidik. Kesalahan yang lain terdapat pada poin ketiga di halaman yang sama mengenai
penjabaran usaha para guru dalam menghadapi impleentasi kurikulum 2013. Pada poin
tersebut dikatakan “para guru untuk mengikuti wokshop dan kegiatan lainnya, dst”
seharusnya kata untuk pada kalimat tersebut di hapuskan saja karena tidak memiliki
keterkaitan makna, malah mambuat kebingungan bagi para pembaca.

Untuk kesalahan penggunaan kata non baku tidak terlalu menjadi masalah karena
kesalahan tersebut terdapat pad kutipan wawancara. Kesalahan kata atau ketidaktepatan
penggunaan kata terdapat pada kata “bisa” bagian kesimpulan wawancara yang dituliskan
peneliti , kata tersebut ada pada kalimat ke 3 paragraf. Sebaiknya kata bisa digantikan dengan
kata “dapat” sehingga kalimat tersebut memiliki keselarasan karena karya tulis ini merupakan
karya tulis untuk kalangan akademi.
BAB V

IMPLIKASI JURNAL

A. Implikasi Terhadap Teori atau Konsep


Dalam jurnal kesiapan guru dalam mengahadapi implementasi kurikulum 2013 oleh
Qomariyah, implikasi atau keterlibatan terhadap teori bisa dilaksanakan karena teori-teori
yang dijabarkan di buku merupakan teori-teori yang dianggap mampu terlaksana sesuai
dengan tujuan peraturan pemerintah, misalnya saja teori mengenai faktor pendukung dalam
implementasi kurikulum 2013 yang dirumuskan peneliti melalui penelitiannya, yaitu bahwa
faktor semangat para guru yang tinggi dalam usahanya mencari informasi kurikulum 2013
dan system kekeluargaan yang solid dalam pengimplementasian kurikulum 2013 layak
digunakan di lingkungan tenaga pendidikan di Indonesia.
B. Implikasi Terhadap Program Pembangunan Di Indonesia
Program pembangunan di Indonesia sangat tergantung pada penyelenggaraan
pendidikan yang sesuai dengan perkembangan teknologi, globalisai dan kebutuhan
pembangunan. Hingga saat ini kurikulum di Indonesia sudah mengalami beberapa kali
perubahan dengan tujuan mencapai mutu yang sesuai dengan perkembangan global.
Dengan implementasi kurikulum 2013 di Indonesia maka diharapkan tujuan
pendiikan yang dicita-citakan dapat tercapai, selain itu faktor pendukung dapat
dikembangkan dan faktor penghambat dapat diminimalisir. Ketercapaian tujuan tersebut pula
yang dibahas dalam jurnal ini. di dalam jurnal ini pula dijabarkan beberapa pendekatan agar
tercapai implementasi kurikulum, tahap-tahap pengenalan kurikulum yang seharusnya ada,
strategi belajar tuntas dan lain sebagainya yang merupakan wujud dari implikasi penulis dan
implikasi pembaca yang nantinya menerapkan apa-apa saja materi dalam buku sehingga
tujuan dari kurikulum 2013 mengenai sikap keterampilan dan pengetahuan dapat terwujud.
C. Analisis

Jurnal karya Qomariyah ini menerangkan permasalahan dan pemecahan masalah yang
sekiranya terjadi dalam pelaksanaan kurikulum 2013. Sehingga jurnal ini layak di gunakan
oleh pendidik sebagai salah satu referensi untuk memiliki tujuan dan arah yang konkrit dalam
pelaksanaan penerapan kurikulum 2013. Selain itu dalam jurnal ini dijelaskan bagaimana
implementasi kurikulum dan cara-cara yang bisa ditempuh untuk implementasi terdapat pada
bagian saran. Semoga dalam jurnal ini dapat menjadi salah satu sumber inspirai dalam
menetapkan criteria keberhasilan yang kesemuanya bertujuan untuk meningkatkan mutu
pendidikan di Indonesia.

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Adapun simpulan pada kritik jurnal Kesiapan Guru daam Menghadapi Implementasi
Kurikulum 2013 karya Qomariyah adalah sebagai berikut:
Jurnal ini berupa jurnal penelitian yang akan membantu pembaca memahami dan
saran mengenai mengimplementasikan Kurikulum 2013, karena jurnal ini merupakan
gambaran nyata penerapan kurikulum 2013 yang terdapat di kabupaten Demak. Untuk
kepentingan tersebut, jurnal ini berupaya memformulasikan suatu ulasan saran dalam
mengimlementasikan Kurikulum 2013 melalui hasil penelitian, sehingga dapat dijadikan
panduan oleh parapelaksana di lapangan,. Bagian pertama dan utama suksesnya implementasi
kurikulum adalah bertumpu pada guru sebagai ujung tombak di lapangan dalam proses
pembelajaran. Guru bukan saja sebagai ujung tombak pendidikan dan pembelajaran,tetapi
merupakan kunci keberhasilan kurikulum secar keseluruhan. Peran penting guru dalam
menjabarkan kompetensi inti dan kompetensi dasar menjadi informasi yang menarik dan
mudah dipahami oleh peserta didik;Begitu juga menentukan ruang lingkup dan kesulitan
belajar peserta didikserta kemampuan untuk membantunya keluar dari kesulitan tersebut,
serta melakukan evaluasi kemajuan belajar peserta didik yang didukung oleh kepala sekolah
dan pemerintah dalam menyajikan informasi maupun srana dan prasarana penunjang
penerapan kurikulum 2013.
B. Saran

Saran yang dapat diajukan untuk jurnal ini sebenarnya sudah terdapat pada kelemahan
jurnal yang dijabarkan di atas. Adapun sarannya yaitu agar penulis memperbaiki kesalahan-
kesalahan kata pada jurnal.

Daftar Pustaka

Qomariyah. 2014, `Kesiapan Guru dalam Menghadapi Implementasi Kurikulum 2013`,


Jurnal Pendidikan Ekonomi IKIP Veteran Semarang, vol. 2 no.1 hal. 21-35

Mulyasa, H. E. Pengambangan dan Implementasi Kurikulum 2013, 2013. Remaja


Rosdakarya:Bandung.

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/lain-lain/dr-marzuki-mag/14-ppt-dr-marzuki-
penulisan-buku-ajar-buku-teks-compatibility-mode.pdf. diakses pada 5 November
pukul 21.14 wib.

Anda mungkin juga menyukai