MAKALAH
KURIKULUM 2013
OLEH :
Kelompok 2
UNIVERSITAS JEMBER
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat karunia, taufik dan hidayahnya, kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan tepat waktu. Makalah ini belum seutuhnya sempurna karena dalam
penyusunan makalah ini kami memiliki hambatan yaitu kurangnya pengetahuan
yang luas mengenai Kurikulum 2013 Revisi namun kami sangat berterimakasih
kepada ibu Prof. Dr. Indrawati, M.Pd dan bapak Drs. Subiki, M.Kes selaku dosen
mata kuliah Perencanaan Pembelajaran Fisika yang telah membimbing dan
memberikan ilmunya kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat bermanfaat dalam menambah
wawasan serta pengetahuan mengenai Kurikulum 2013 Revisi. Kami sudah
berusaha mengerjakan makalah ini dengan sebaik-baiknya, namun apabila ada
kasalahan yang tedapat dalam makalah ini kami bersedia menerima kritik,
masukan dan saran.
Semoga makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami maupun
orang lain yang membacanya. Mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam
penyusunan makalah ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB 1. PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan
1.3.1 Memahami pengertian dari Kurikulum 2013.
1.3.2 Memahami tujuan dan karakteristik Kurikulum 2013 Revisi.
1.3.3 Mengetahui Landasan Dasar dari Kurikulum 2013 Revisi.
1.3.4 Memahami Perubahan Kurikulum 2013 Revisi.
1.3.5 Memahami Pelaksanaan Kurikulum 2013 Revisi.
1.3.6 Mengetahui Kelemahan dan Kelebihan Kurikulum 2013 Revisi.
1.3.7 Memhami Proses Pembelajaran dan Sistem Evaluais Kurikulum
2013 Revisi.
2
BAB 2. PEMBAHASAN
3
4) memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai
sikap, pengetahuan, dan keterampilan;
5) kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang
dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar matapelajaran;
6) kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing
elements) kompetensi dasar, dimana semua kompetensi dasar dan
proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang
dinyatakan dalam kompetensi inti;
7) kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif,
saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched ) antar
matapelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan
vertikal).
4
di masa lampau adalah sesuatu yang harus termuat dalam isi
kurikulum untuk dipelajari peserta didik. Selain mengembangkan
kemampuan berpikir rasional dan cemerlang dalam akademik,
Kurikulum 2013 memposisikan keunggulan budaya tersebut
dipelajari untuk menimbulkan rasa bangga, diaplikasikan dan
dimanifestasikan dalam kehidupan pribadi, dalam interaksi sosial di
masyarakat sekitarnya, dan dalam kehidupan berbangsa masa kini.
3. Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual
dan kecemerlangan akademik melalui pendidikan disiplin ilmu.
Filosofi ini menentukan bahwa isi kurikulum adalah disiplin ilmu dan
pembelajaran adalah pembelajaran disiplin ilmu (essentialism).
Filosofi ini mewajibkan kurikulum memiliki nama matapelajaran yang
sama dengan nama disiplin ilmu, selalu bertujuan untuk
mengembangkan kemampuan intelektual dan kecemerlangan
akademik.
4. Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan
yang lebih baik dari masa lalu dengan berbagai kemampuan
intelektual, kemampuan berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian, dan
berpartisipasi untuk membangun kehidupan masyarakat dan bangsa
yang lebih baik (experimentalism and social reconstructivism).
Dengan filosofi ini, Kurikulum 2013 bermaksud untuk
mengembangkan potensi peserta didik menjadi kemampuan dalam
berpikir reflektif bagi penyelesaian masalah sosial di masyarakat, dan
untuk membangun kehidupan masyarakat demokratis yang lebih baik.
B. Landasan Teoritis
Kurikulum 2013 dikembangkan atas teori “pendidikan berdasarkan
standar” (standard-based education), dan teori kurikulum berbasis
kompetensi (competency-based curriculum). Pendidikan berdasarkan
standar menetapkan adanya standar nasional sebagai kualitas minimal
warganegara yang dirinci menjadi standar isi, standar proses, standar
5
kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan,
standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar
pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Kurikulum berbasis
kompetensi dirancang untuk memberikan pengalaman belajar
seluasluasnya bagi peserta didik dalam mengembangkan kemampuan
untuk bersikap, berpengetahuan, berketerampilan, dan bertindak.
Kurikulum 2013 menganut: (1) pembelajaan yang dilakukan
guru (taught curriculum) dalam bentuk proses yang dikembangkan
berupakegiatan pembelajaran di sekolah, kelas, dan masyarakat; dan
(2) pengalaman belajar langsung peserta didik (learned-curriculum)
sesuai dengan latar belakang, karakteristik, dan kemampuan awal
peserta didik. Pengalaman belajar langsung individual peserta didik
menjadi hasil belajar bagi dirinya, sedangkan hasil belajar seluruh
peserta didik menjadi hasil kurikulum.
C. Landasan Yuridis
Landasan yuridis Kurikulum 2013 adalah:
1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional;
3. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2005 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional, beserta segala ketentuan
yang dituangkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional; dan
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan.
6
digunakan juga akan melakukan perkembangan. Pekembangan yang
dimaksudkan supaya tujuan pendidikan nasional dapat tercapai sesuai dengan
kondisi yang terjadi pada saat ini. Begitu pula dengan Kurikulum 2013 yang
dianggap kurang menyesuaikan dengan keadaan yang berlangsung dan
pelaksanaannya yang kurang maksimal, sehingga Kurikulum 2013 harus
melakukan perbaikan. Kurikulum 2013 yang diberlakukan secara nasional
pada tahun ajaran atau TA 2016/2017 bukanlah kurikulum 2013 lalu,
melainkan kurikulum 2013 yang telah direvisi oleh Kemendikbud.
Kurikulum 2013 yang lalu dinilai memberatkan kini telah diervisi oleh
Kemendikbud sehingga diharapkan tidak lagi memberatkan dan setiap
sekolah dapat menerapkan kurikulum 2013 revisi pada TA 2016/2017.
Perubahan atau direvisinya kurikulum 2013 tidak merubah namanya, ada
beberapa poin perubahan atau revisi kurikulum 2013 termasuk dalam aspek
penilaian yaitu:
1. Nama Kurikulum tidak berubah menjadi Kurikulum Nasional tetapi
menggunakan nama Kurikulum 2013 Edisi Revisi yang berlaku secara
Nasional
2. Penyederhanaan aspek penilaian siswa oleh guru
Pada kurikulum 2013 yang baru, penilaian aspek sosial dan
keagamaan siswa hanya dilakukan oleh guru PPKn dan guru pendidikan
agama atau budi pekerti.
3. Tidak adanya pembatasan pada proses berpikir siswa
Kurikulum 2013 yang baru semua jenjang pendidikan baik SD, SMP
dan SMA dapat belajar tahap memahami sampai mencipta. Sehingga
anak SD pun boleh mencipta walaupun kadar ciptaannya atau produknya
sesuai dengan usianya, hal ini untuk membiasakan anak berpikir ilmiah
sejak SD.
4. Penerapan teori jenjang 5M
Pada kurikulum 2013 yang baru ini, guru dituntut untuk menerapkan
teori yang ada di dalam pembelajarannya, sehingga guru tidak sekedar
berteori saja. Namun dapat mempraktekannya. Adapun teori jenjang
tersebut adalah mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis,
7
mencipta. Namun Pendekatan ini bukanlah satu-satunya metode
mengajar, dan dapat digunakan dengan susunan yang tidak berurutan.
5. Struktur mata pelajaran dan lama belajar di sekolah tidak diubah.
6. Menggunakan metode pembelajaran aktif. Metode pembelajaran aktif
adalah metode yang membuat siswa menjadi pemeran utama dalam
setiap proses pembelajaran, guru hanya berperan sebagai fasilitator saja.
7. Meningkatkan hubungan Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar
(KD)
8. Penilaian sikap KI 1 & KI 2 sudah ditiadakan disetiap mata pelajaran
hanya agama dan PPKn namun Kompetensi Inti (KI) tetap dicantumkan
dalam penulisan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
9. Skala penilaian menjadi 1-100. Penilaian sikap diberikan dalam bentuk
predikat dan deskripsi.
10. Remidial diberikan untuk yang kurang, namun sebelumnya siswa
diberikan pembelajaran ulang. Nilai Remidi inilah yang dicantumkan
dalam hasil (Kurniasih & Sani, 2016).
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kurikulum 2013 revisi
merupakan perbaikan dari kurikulum sebelumnya, dengan sejalan
perekembangan zaman yang menuntut perubahan kurikulum terjadi.
Perubahan kurikulum 2013 tidak mengubah namanya, terdapat 10 perubahan
yang menjadi poin dalam kurikulum 2013 revisi, termasuk perubahan dalam
pelaksanaan penilaian.
Penilaian merupakan salah satu komponen dari pembelajaran yang
dimaksudkan untuk mengukur kemampuan peserta didik dalam mengikuti
proses pembelajaran. Menurut Permendikbud (2016) Penilaian adalah proses
pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil
belajar peserta didik. Penilaian hasil belajar oleh pendidik bertujuan untuk
memantau dan mengevaluasi proses, kemajuan belajar, dan perbaikan hasil
belajar peserta didik secara berkesinambungan.
Dalam Kurikulum 2013 revisi terdapat tiga ranah yang dinilai yaitu
penilaian sikap dan perilaku ( attitude and behavior pembiasaan dan
pembudayaan), pengetahuan dan keterampilan. Proses penilaian lebih
8
sederhana, mudah untuk dilakukan bagi guru dan tetap mengutamakan prinsip
dan kaidah penilaian. Penilaian yang dilakukan tidak hanya penilaian atas
pembelajaran (assessment of learning), melainkan juga penilaian untuk
pembelajaran (assessment for learning) dan penilaian sebagai pembelajaran
(assement as learning). Sebagai gambarannya dapat diperhatikan melalui
tabel berikut (Kurniasih, 2016):
Tabel 2.1 Penilaian Untuk, Sebagai dan Atas Pembelajaran
Penilaian Untuk, Sebagai dan Atas Pembelajaran
Diagnostic Assessment Assement for Learning
Penilaian untuk mengetahui kesulitan Memungkinkan guru menggunakan
belajar siswa sebagai dasar untuk informasi kondisi siswa untuk
melakukan perbaikan pembelajaran
Formative Assessment Assessment As Learning
Memungkinkan siswa untuk
Fokus pada pemantauan untuk bercermin pada pencapaian dan
meningkatkan pembelajaran siswa kemajuan belajarnya sendiri serta
menentukan target belajarnya
Summative Assessment Assessment Of Learning
Membantu guru untuk mengukur
Menggambarkan capaian yang telah
capaian siswa terhadap tujuan
dicapai terhadap acuan standar
kompetensi dan standar yang ada
9
pengetahuan dan keterampilan dilaporkan dalam bentuk nilai , predikat dan
deskripsi (Permendikbud, 2016).
10
ketatnya persaingan globalisasi dan Masyarakat Ekonomi Asean
(MEA), serta dalam rangka mempersiapkan generasi emas tahun 2045.
Penjabaran nilai – nilai tersebut berdasarkan pada UU No 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menyebutkan bahwa “
Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.”
Hamid Muhammad menegaskan bahwa karakter merupakan fondasi
dalam implementasi K-13 sehingga perlu benar-benar diterapkan dalam
pembelajaran.
11
sekedar membaca dan menulis. Literasi juga mencakup bagaimana
seseorang berkomunikasi dalam masyarakat. Literasi juga bermakna
praktik dan hubungan social yang terkait dengan pengetahuan, bahasa,
dan budaya.”
3) Pembelajaran Abad 21
Kurikulum 2013 diharapkan mampu diimplementasikan pembelajaran
abad 21 untuk menyikapi tuntutatn zaman yang kompetitif. Terdapat
empat hal yang mencerminkan pembelajaran abad 21, yakni sebagai
berikut :
12
satu unsur penting dalam komunikasi. Kegiatan pembelajaran
merupakan sarana yang tepat untuk meningkatkan kemampuan
komunikasi siswa.
d. Kolaborasi
Pembelajaran secara berkelompok, kooperatif melatih siswa untuk
berkolaborasi dan bekerjasama dalam memecahkan suatu
permasalahan. Selain itu, kolaborasi mampu meningkatkan kemampuan
bersosialisai dan mengendalikan ego dan emosi siswa.
13
d. Kurangnya keterampilan guru dalam merancang RPP. Sehingga,
ketika menghadapi kurikulum 2013, guru kesulitan dalam merancang
perencanaan pembelajaran.
e. Tidak banyak guru yang menguasai penilaian autentik.
f. Bebean belajar siswa dan beben mengajar guru yang terlalu banyak.
a. Observing (Mengamati)
b. Quetioning (menanya)
c. Experimenting (mencoba)
d. Associating (menalar)
e. Networking (Membentuk Jaringan)
14
a. Menggunakan pendekatan saintifik melalui mengamati, menanya,
menalar, mencoba, dan membentuk jaringan
b. Menggunakan ilmu pengetahuan sebagai penggerak pembelajaran
untuk semua mata pelajaran
c. Menuntun siswa untuk mencari tahu secara mandiri (discovery
learning)
d. Menemukan kemampuan berbahasa sebagai alat komunikasi,
pembawa pengetahuan dan berfikir logis, sistematis, dan kreatif.
Selain itu, juga terdapat langkah penguatan proses evaluasi, yaitu sebagai
berikut :
a. Mengukur tingkat berfikir siswa mulai dari rendah sampai tinggi
b. Menekankan pada pertanyaan yang membutuhkan pemikiran
mendalam (bukan sekedar hafalan)
c. Mengukur proses kerja siswa, tidak hanya hasil kerja siswa
d. Menggunakan portofolio pembelajaran siswa
15
BAB 3. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.1.1 Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai
tujuan pendidikan tertentu.
3.1.2 Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia
agar memiliki kemampuan sebagai pribadi dan warga negara yang
beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu
berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara
dan peradaban dunia
3.1.3 Landasan Dasar Kurikulum 2013 Revisi terdiri dari landasan
Filosofis, landasan Teoritis, dan landasan Yuridis.
3.1.4 Perubahan atau direvisinya kurikulum 2013 tidak merubah namanya,
ada beberapa poin perubahan atau revisi kurikulum 2013 termasuk
dalam aspek penilaian.
3.1.5 Arah implementasi kurikulum 2013 yaitu penguatan pendidikan
karakter, penguatan budaya literasi, dan pelaksanaan pembelajaran
sesuai tuntutan perkembangan abad 21.
3.1.6 Kelebihan dari kurikulum 2013 yaitu menekankan agar siswa lebih
kreatif, sedangkan kekurangannya yaitu tidak semua siap mental
dalam menerapkan dan melaksanakan kurikulum 2013.
3.1.7 Langkah proses pembelajaran yang sesuai dengan pembelajaran
saintifik meliputi mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan
membangun jaringan social. Sedangkan proses evaluasi ditekankan
pada nilai proses yang dilakukan oleh siswa.
3.2 Saran
Diharapkan penulis dan pembaca dapat memahami lebih dalam mengenai
Kuirkulum 2013 Revisi.
16
DAFTAR PUSTAKA
17