FILSAFAT PENDIDIKAN
NIM : 170212011
Penerbit : KENCANA
BAB 1
Pengertian dan Kedudukan Filsafat dalam Ilmu Pengetahuan dan Kehidupan Manusia
A. PENGERTIAN FILSAFAT
Menurut penulis filsafat adalah segala sesuatu yang dapat dipikirkan oleh manusia yang
mengandung dua arti. Arti pertama adalah jalan yang ditempuh untuk memecahkan masalah.
Dan arti kedua adalah kesimpulan yang diperoleh dari hasil pemecahan atau pembahasan
masalah. Filsafat juga merupakan ilmu tertua yang menjadi induk ilmu pengetahuan lain.
Jadi, dari uraian tentang pengertian ilsafat ditinjau dari segi arti bahasanya dapat
disimpulkan bahwa filsafat adalah: 1. Pengetahuan tentang kebijaksanaan, 2. Mencari
kebenaran, dan 3. Pengetahuan tentang dasar-dasar atau prinsip-prinsip.
Penulis juga memaparkan filsafat menurut beberapa ahli filsuf seperti Plato, Al-Kindi, Ibnu
Sina, dan Immanuel Kent. Dan dari beberapa ungkapan para filsuf tersebut, penulis
merumuskan bahwa filsafat ialah upaya manusia dengan akal budinya untuk memahami,
mendalami, dan menyelami secara radikal, integral, dan sistematik mengenai ketuhanan, alam
semesta, dan manusia.
A. PENGERTIAN PENDIDIKAN
Penulis mengatakan pendidikan dapat diartikan sebagai hasil peradaban bangsa yang
dikembangkan atas dasar pandangan hidup bangsa itu sendiri (nilai dan norma masyarakat),
yang berfungsi sebagai filsafat pendidikannya atau sebagai cita-cita dan pernyataan tujuan
pendidikannya.
Penulis mengatakan pada mulanya, filsafat pendidikan adalah cara pendekatan terhadap
masalah pendidikan yang biasa dilakukan di negara Anglo Saxon. Filsafat pendidikan yang
lahir dan menjadi bagian dan rumpun konsep ilmu pendidikan sebagai ilmu pengetahuan
normatif, merupakan disiplin ilmu yang merumuskan kaidah-kaidah, norma, atau nilai yang
akan dijadikan ukuran tingkah laku manusia yang hidup di tengah-tengah masyarakat.
BAB 3
Masalah Pokok dan Filsafat Pendidikan
BAB 4
Proses Hidup Sebagai Dasar Filsafat Pendidikan
A. PENDAHULUAN
Kajian kali ini masih tentang yang sebelumnya bahwa filsafat pendidikan mempelajari
proses kehidupan dan alternatif proses pendidikan dalam pembentukan watak, di mana kedua
proses itu pada hakikatnya adalah satu. Proses pendidikan berada dan berkembang bersama
proses perkembangan hidup dan kehidupan manusia.
Sebagaimana pengertian pendidikan yang dikemukakan oleh Rupert. C. Lodge, yaitu in
this sense, life is education, and education is life. Artinya, seluruh pendidikan merupakan
masalah hidup dan kehidupan manusia. Karena, segala pengalaman sepanjang hidup
memberikan pengaruh pendidikan bagi seseorang.
BAB 5
Tujuan Hidup dan Tujuan Pendidikan
B. TUJUAN PENDIDIKAN
Tujuan pendidikan selalu terpaut pada zamannya, dengan kata lain rumusan tujuan
pendidikan yang dapat dibaca unsur filsafat dan kebudayaan suatu bangsa yang dominan.
BAB 6
Fungsi Pendidikan dalam Kehidupan Manusia Sebagai Makhluk Biologis
BAB 7
Demokrasi Pendidikan
A. PENDAHULUAN
Setiap orang atau pendidik boleh merumuskan sendiri apa arti demokrasi pendidikan
baginya. Maksudnya, agar mereka memahami makna yang sebenarnya dari demokrasi
pendidikan itu sehingga tidak tergambar makna lain dari istilah tersebut. Dalam pemerintahan
demokrasi, demokrasi harus dijadikan filsafat hidup yang harus ditanamkan kepada setiap
peserta didik.
B. PENGERTIAN DEMOKRASI PENDIDIKAN
Menurut penulis, demokrasi pendidikan dalam pengertian luas patut selalu dianalisis
sehingga memberikan manfaat dalam praktik kehidupan dan pendidikan yang mengandung
tiga hal, yaitu :
A. PENDAHULUAN
Filsafat pendidikan memberikan jawaban terhadap problem yang menantang manusia,
yaitu jawaban atas ketidaktahuan tentang sesuatu. Menurut Brameld, perkembangan pemikiran
dunia filsafat pendidikan dapat diketahui melalui aliran ilsafat pendidikan progressivism,
essentialism, perennialism, dan reconstructionism.
B. ALIRAN PROGESIVISME
Menurut penulis aliran progresivisme ini merupakan salah satu aliran filsafat pendidikan
yang berkembang pesat pada permulaan abad ke XX dan sangat berpengaruh dalam pembaruan
pendidikan.
C. ALIRAN ESENSIALISME
Penulis menuliskan aliran filsafat pendidikan esensialisme dapat ditelusuri dari aliran
filsafat yang menginginkan agar manusia kembali kepada kebudayaan lama, karena
kebudayaan lama telah banyak melakukan kebaikan untuk manusia.
D. ALIRAN PERENNIALISME
Menurut penulis esensi kepercayaan filsafat perennial ialah berpegang pada nilai-nilai atau
norma-norma yang bersifat abadi.
E. ALIRAN REKONSTRUKSIONALISME
Menurut penulis aliran ini yakni berusaha membina suatu konsensus yang paling luas dan
paling mungkin tentang tujuan utama dan tertinggi dalam kehidupan manusia. Untuk mencapai
tujuan itu, rekonstruksionalisme berusaha mencari kesepakatan semua orang mengenai tujuan
utama yang dapat mengatur tata kehidupan manusia dalam suatu tataran baru seluruh
lingkungannya.
Dengan singkat, dapat dikemukakan bahwa aliran rekonstruksionalisme bercita-cita untuk
mewujudkan suatu dunia di mana kedaulatan nasional berada dalam pengayoman atau
subordinat serta kedaulatan dan otoritas internasional.