Anda di halaman 1dari 14

CRITICAL BOOK REVIEW

MK. PROFESI KEPENDIDIKAN


PRODI S1 PTO - FT

Skor Nilai:

(PHILOSOPHY OF EDUCATION)
(M.L DHAWAN, 2005)

NAMA MAHASISWA : Muchsin Khusairi Nst


NIM : 5183322009
DOSEN PENGAMPU : Imelda Manurung,S.Pd,M.Pd.
MATA KULIAH : PROFESI KEPENDIDIKAN

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF


FAKULTAS TEKNIK - UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
September 2018
KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

B.Tujuan

C.Manfaat

BAB II RINGKASAN / ISI BUKU

A .Identitas buku

B.Ringkasan Isi Buku i

Bab i Pengertian dan Kedudukan Filsafat dalam Ilmu Pendidikan dan Kehidupan manusia

Bab ii Pengertian Pendiidikan Dan Filsafat Pendidikan Serta Peranannya

Bab iii Masalah Pokok Filsafat dan Ilmu Pendidikan

Bab iv Proses Hidup Sebagai Dasar Filsafat Pendidikan

C. Ringkasan isi Buku ii

Bab i Meaning Of Philosophical Inquiry and Need For Philosophy Of Education

Bab ii Meaning and nature Of Education

Bab iii Educational Implication Of School Of Philosophy

Bab iv Education Acording To Indian Thinkers

BAB III PEMBAHASAN

A.Kelebihan

B.Kelemahan

BAB IV PENUTUP

A.Kesimpulan

B.Saran
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Allah Swt karena berkat rahmat-Nya saya bisa
menyelesaikan makalah Crytical Book Report.Saya mengucapkan terima kasih kepada dosen
pengampu IMELDA FREE UNITA MANURUNG,S.Pd,M.Pd. Makalah ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat saya
harapkan demi sempurnanya makalah ini.

Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk
pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Medan, Oktober 2018

Muchsin Khusairi Nst


BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Filsafat adalah cara pandang dan perspektif atas kenyataan,apa yang dipahami sebagai
fakikat,kenyataan,kebenaran,kebaikan dan keindahan.Filsafat menangani keseluruhan
pengalaman manusia dan meliputi seluruh aspek kehidupan manusia dan meliputi seluruh
aspek kehidupan manusia.Suatu bentuk kajian terhadap hakikat kenyataan dengan
mengajukan pertanyaan dan berusaha memberikan jawaban yang akan menciptakan
kebermaknaan hidup seseorang.
Pendidikan dalam perkembangan ini berfungsi untuk memberikan kaitan antara anak
didik dan lingkungan sosial-kulturalnya yang terus berubah-ubah. Dan dalam hal ini tidaklah
heran kalau kemudian progressivisme, sebuah aliran filsafat pendidikan yang menekankan
pada pentingnya pendidikan demokratis, dengan tokohnya John Dewey, tumbuh dan
berkembang di masyarakat Barat. Secara historis, progressivisme berkembang dari filsafat
Pragmatisme yang dipelopori oleh Charles S. Peirce, William James dan John Dewey.
Meskipun pada realitanya prinsip-prinsip umum aliran ini hanya dibangun dari hasil
pemikiran pendidikan yang dikemu ikan otoriter, menuju pendidikan yang menekankan pada
asas demokratis.Dengan menguasai filsafat pendidikan tersebut diharapkan para ahli dan
praktisi pendidikan akan sukses dalam menjalankan tanggung jawab dan profesi pendidikan.
Pendidikan adalah produk dari sistem sosial mayarakat yang menjadi unsur
kebudayaan.Karena itu,format pendidikan seperti yang ini bukanlah sesuatu yang sekali
jadi.Sebagai makhluk hidup,manusia juga senantiasa memiliki kesadaran diri dan
kemampuan belajar.
B.Tujuan1.Untuk mengulas isi dan materi yang terdapat dari sebuah buku2.Mencari dan
mengetahui informasi yang ada dalam buku tersebut.3.Melatih diri untuk berfikir kritis dalam
mencari informasi yang di berikan oleh setiap bab dari sebuah buku4.Membandingkan isi
buku pada keadaan nyata
C.Manfaat1.Terpenuhnya Tugas CBR pada mata kuliah Filsafat pendidikan2.Untuk
memahami tentang filsafat pendidikan dalam pengembangan pertisipasi masyarakat dalam
pendidikan di sekolah daar3.Untuk menambah pengetahuan tentang bagaimana objek
material filsafat pendidikan dan apa saja yang menjadi dasar-dasarnya.4.Menambah
wawasan tentang filsafat pendidikan.

BAB II
PEMBAHASAN
A.Identitas Buku
1.Buku Utama
Judul Buku : filsafatpendidikan
Penulis : : Muhammad anwar
Tahun Terbit : 2017
Penerbit : Kencana
Tebal : 176 hlm
Kota Terbit : Depok
2.Buku Pembanding
Judul Buku : Philosophy of Education
Penulis : : M.L DHAWAN
Tahun Terbit : 2005
Penerbit : Isha Books
Tebal : 287 hlm
Kota Terbit : Delhi,India
B.Ringkasan Buku Utama
Bab I
Pengertian dan Kedudukan Filsafat Dalam ilmu Pengetahuan dan Kehidupan Manusia.

Filsafat dalam arti pertama adalah jalan yang ditempuh untuk memecahkan
masalah.Sedangkan,pada kesimpulan yang diartikan sebagai kesimpulan yang diperoleh dari
hasil pemecahan atau pembahasan masalah.Filsafat berasal dari bahas Yunani,yaitu philos
dan sopiayang berarti kebijaksanaan atau belajar.Filsafat juga merupakan upaya manusia
dengan akal budinya untuk memahami,mendalami,dan menyalani secara radikal,integral,dan
sistematik mengenai keTuhanan,alam semesta dan manusia.Sehingga dapat menghasilkan
pengetahuan tentang hakikat nya yang dapat dicapai akal manusia dan bagaimana seharusnya
sikap manusia setelah mencapai pengetahuan yang telah diinginkan.
Kedudukan filsafat dengan ilmu pengetahuan ada pada pokok atau asal dan kedudukan
sentral.Filsafat pada awalnya merupakan satu-satunya usaha manusia dibidang kerohanian
untuk mencapai kebenaran pengetahuan.Filsafat juga menyangkut pada nillai.Pembahasan
tentang kedudukan atau hubungan antara filsafat dan ilmu pengetahuan,atau berfikir filosofis
dan berfikir ilmiah dikemukakan oleh Piaget tentang epistemologi genetis,yaitu fase fase
manusia berpikir manusia seperti fase sensorimotor,fase praoperasional,fase operasional yang
konkret dan fase operasi formal.Dan dapat disimpulkan bahwa ilmu pengetahuan itu
menerima dasarnya filsafat pendidikan.
Kedudukan filsafat dalam kehidupan manusia memberi pengertian dan kesadaran kepada
manusia akan arti pengetahuan tentang kenyataan yang diberikan oleh filsafat.Berdasarkan
atas dasar-dasar kenyataan maka filsafat memberi pedoman hidup kepada manusia.

Bab II
Pengertian Pendidikan dan filsafat pendidikan serta penerapannya

Pengertian pendidikan dikaji dengan 2 istilah yang hampir sama yaitu pedagogi dan
pedagogiek.Pedagogi berarti pendidikan,sedangkan paeda berarti ilmu pendidikan.pedagogik
atau ilmu pendidikan ialah menyelidiki,merenung tentang gejala-gejala perbuatan
mendidik.Istilah ini berasal dari pedagogia(yunani) yang berati pergaulan dengan anak-
anak.Pedagogos berasal dari katapaedos(anak) dan agoge(saya
membingbing,memimpin).Dalam pengertian yang sederhana dan umum,maka pendidikan
sebagai usaha manusiauntuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi potensi
pembawaan,baik jasmani maupun rohani sesuai dengan nilai-nilai dan budaya yang ada
dalam masyarakat.
Konsep dan rumusan filsafat pendidikan didasarkan atas beberapa pertimbangan yang
merupakan pokok-pokok pikiran sebagai berikut:
1.Sebagai ilmu pengetahuan normatif
2.Sebagai ilmu pengetahuan yang praktis,
3.Sesuai dengan kenyataan
4.Agama
5.Sistem pendidikan atau science of education
6.Isi moral pendidikan
7.Lapangan studi bertugas

Bab III
Masalah Pokok Filsafat dan Pendidikan

Objek dan sudut pandang filsafat ialah objek material terdiri dari masalah Tuhan,masalah
alam dan masalah manusia itu sendiri.Objek formal filsafat yaitu mencari keterangan sedalam
dalamnya sampe ke akar persoalan dan sampai kepasa sebab akibat terakhir tentang objek
materi filsafat ,sepanjang kemungkinan yang ada pada akal budi manusia.Sikap manusia
terhadap filsafat diketahui dari sudut pandang yang berpendapat abstak yaitu alam yang
dalam dan luas yang hanya dapat dipandang oleh orang orang tertentu saja,Pandangan yang
bersifat skeptis,Pandangan secara negatif dan golongan yang memandang dan sudut yang
positif.Masalah esensial filsafat dan pendidikan sebagai ilmu yang ditinjau dari segi
sistematik berhadapan dengan tiga problema utama,yaitu :
1.Realita
Mengenai kenyataan,yang selanjutnyamenjurus kepada masalah kebenaran.Kkebenaran
akan timbul apabila orang telah menarik kesimpulan bahwa pengetahuan yang telah dimiliki
ini telah nyata.Realitas atau kenyataan ini telah dipelajari oleh metafisika.
2.Pengetahuan
Berusaha menjawab pertanyaan-pertanyaan .Pengetahuan dipelajari oleh epistemologi
3.Nilai
Dipelajari oleh cabang filsafat yang disebut dengan aksiologi.
Munurud John S.Brubacher,problema filsafat merupakan esensial dan pendidikan,antara
filsafat dan pendidikan mempunyai hubungan yang erat.Pendidikan dalam mengembangkan
konsep nya antara lain,dapat menggunakan nya sebagai dasar hasil-hasil yang dicapai oleh
cabang.

Bab IV
Proses Hidup Sebagai Dasar Filsafat Pendidikan
Proses pendidikan berada dan berkembang bersama proses kehidupan dan
manusia.Masalah pendidikan juga merupakan masalah hidup dan masalah kehidupan
manusia.Proses pendidikan bersama perkembangan proses kehidupan menurud pendapat
R.C.Lodge berpendapat masalah pendidikan memerlukan jawaban secara filosofis.Bidang
filsafat pendidikan adalah masalah hidup dan masalah kehidupan manusia.Karena,semua
pengalaman yng dialami seseorang selama hidup dapat dikatakan sebagai
pendidikan.Pendidikan mengembangkan potensi anak.Potensi juga dibawa sejak lahir yang
dibina dan dikembangkan menjadi sikap hidup,meliputi hal:
1.Potensi jasmani dan pancaindra
2.Potensi pikir
3.Potensi perasaan dikembangkan
4.Potensi karsa atau kemauan yang keras
5.Potensi cipta
6.Potensi karya
Dalam proses pendidikan,potensi tadi merupakan potensi dasar manusia dan merupakan isi
pendidikan yang dibina dan dikembangkan dalam proses hidup dan kehidupan seseorang
,mulai dari lingkungan keluarga hingga lingkungan masyarakat yang lebih luas.Seseorang
mengalami kehidupan dimulai dari lingkungan keluarrga.Semua pengalaman dari lingkungan
keluarga sebagai dasar hidup dan kehidupan selanjutnya.Pendidikan keluarga berlangsung
secara otomati dan alami.

C.Ringkasan Buku Pembanding


Bab I

Meaning Of Philosophical Inquiry

and

Need For Philosophy Of Education

POSTMODERNISM

Postmodernism is not just a philosophical movement it is found also,for example,in


architecture,the grphic rts,dance,music,literature,and literary theory. As a general cultural
phenomenon. It has such features as the challenging of convention,the mixing of
styles.Tolerance of ambiguity,emphasis and change,and stress on the constructedness of
reality.
Philosophical postmodernism,in turn,does not represent a single point of view.There
are progressive of resistance and postmodernists of reaction strongly reform – minded
postmodernists and others who concentrate on pricking bubbles .There are bleeding hearts
and loose cannons. There is constant debate among so-called postmodernists about how a true
postmodernist should approach life and inquiry and hence what qualifies as postmodernism

The names most often associated with postmodernism are those of jean – Francois
Lyotard, Michel Foucault, and Richard Rorty. Theoretical approaches most commonly seen
as postmodernist are deconstruction(ism).poststructuralism, and. However, a case could

Meaning of Philosophical Enquiry...

be made for adding other names, e.g , Nietzsche, the later Wittgenstein, Winch Heidegger,
Gadamer, and Kuhn and other theoretical approaches, e.g, perspectivalism, postanalytic
philosophy, and hermeneutics. Even the critical theory of jurgen Habermas, with its affinity
with hermeneutics and its communicative ethics, has clear postmodern elements, despite
Habermas’s insistence that he is furthering the project of modernity rather than rejecting it

Bab II
Meaning and nature Of Education

Democratic equality also creates another problem. When everyone is attending school. a
large number of people receive high school diplomas. This means that the high school
diploma is no longer a scarce resource. As such, it is not valued as higbly by society. This
leads to several consequences. First, the student in high school is less likely to value the high
school diploma, which creates motivation problems for the schools Secondly, it leads to a
form of educational arms race where pedple try to acquire higher levels of education to
distinguish themselves Wrote Cohen and Nuefield. "In effect, the compertitive zeal for higher
education debased the value of the high-school diploma, just as the zeal for high school had
earlier dellated the value of an elementary education The earlier mentioned idea of an
educational arms race fies neatly into the second great idea that has driven American
education which is the belief that individuals can use education to better themselves and their
children. Many individuals want to better themselves Countless more want to see their
children do well These people see education as one way to achieve this Thus, the private
ambition can and does lead to a pursuit of inequality Wiote Labaree The aim of pursuing
education s for the indvidual student to accumulate forms of educational poperty that will
allow the student to again an advantage in the compatition for social positions
Bab III
Educational Implication Of School Of Philosophy

ESSENTIALISM Essentialism refers to the "traditional" or "Back to the Basics approach to


education. It is so named because it strives to instill students with the "essentials" of
academic knowledge and character development The term essentialism as an educational
philosophy was originally popularized in the 1930s by the American educator William
Bagley. The philosophy itself however, had been the dominant approach to education in
America from the beginnings of American history. Early in the twentieth century,
essentialism was criticized as being too rigid to prepare students adequately for adult life. But
with the launching of Sputnik in 1957, interest in essentialism revived. Among modern
supporters of this position are members of the President's Commission on Excellence in
Education. Their 1983 report, A Nation at Risk, mirrors essentialist concerns today
American) essentialism is grounded in a conservative philosophy that accepts the social,
political, and economic structure of American society. It contends that schools should not try
to radically reshape society. Rather, essentialists argue American schools should transmit the
traditional moral values and intellectual knowledge that students need to become model
citizens Essentialists believe that teachers should instill such traditional American virtues as
respect for authority perseverance. fidelity to duty, consideration for others, and practicality
Reflecting its conservative philosophy, essentialism tends to accept the philosophical vieus
associated with the traditional, conservative elements of American society For example
American culture traditionally has placed tremendous emphasis on the central importance of
tile physical world and of understanding the world through scientific experimentation

Bab IV
Education Acording To Indian Thinkers
THINKERS MAHATMA GANDHI According to Gandhiji, The real difficulty is that people
have no idea of what education truly is We assess the value of education in the same manner
as we assess the value of land or of shares inthe stock-exchange market.We want to provide
only such education as would enable the student to eam more We hardly ghve any thought to
the improvement of the character of the educated The girls, we say, do not have to eam: so
why should they be educated?As long as such ideas persist there is no hope of our ever
knowing the true value of education In a piece published some years ago, Krishna Kumar,
Professor of Education at Delhi University, wrote that 'no one rejected colonial education as
sharply and as completelyas Gandhi did nor did anyone else put forward an alternative as
radical as the one he proposed' Gandhi's critique of Western.particularly English, education
was part of his critique of Western civilization as a whole There is a story that, on arriving in
Britain after he had become famous, someone asked him the question: Mr Gandhi what do
you think of civilization in England?to which he replied I think that it would be something
worth trying

BAB III
PEMBAHASAN
1. PERBANDINGAN ANTARA KEDUA BUKU
Kedua buku ini membahas tentang filsafat pendidikan. Kedua buku memiliki judul
yang sama dengan “ Pengantar Filsafat Pendidikan” merupakan buku yang cocok
untuk pegangan mahasiswa dalam mengambil matakuliah filsafat pendidikan, namun
memiliki pengarang yang berbeda. Pada buku ‘filsafat pendidikan’ karangan
Muhammad anwar membahas tentang ilmu dasar filsafat dimulai dari pengertian,
kemudian filsafat filsafat pendidikan dan mazhab mazhab filsafat pendidikan serta
orientasi psikologis yang mempengaruhi filsafat pendidkan.
Sedangkan karangan M.L Dhawan menjelaskan tentang filsafat pendidikan mulai
dengan pengertian filsfat pendidikan dan membahas aliran-aliran yang mendukung
filsafat pendidikan, membahas tentang filsafat pendidikan pancasila yang berupa
dasar dari negara indonesia. Selain itu buku ini juga membahas tentang hakekat
pendidikan diberbagai kalangan.
Dari pembahasan sub bab yang disajikan dapat diketahui bahwa buku pembanding
memiliki kelengkapan materi yang lebih dari buku utama. Hal ini dapat kita lihat pada
bagian buku pembanding memiliki 4 Bab yang berisi Materi penuh Filsafat
Pendidikan sedangkan buku pembanding hanya menceritkan tentang filsafat
pendidikan di india dan Dari segi penulisan buku sudah benar dan baik dan mudah
dipahami pembaca.
2. KEUNGGULAN
Pada kedua buku merupakan buku yang cocok digunakan sebagai buku pembimbing
atau buku pegangan mahasiswa matakuliah filsafat pendidikan. Hal ini dikarenakan
isi atau materi yang terkandung didalamnya tersusun secara sistematis yang
memudahkan mahasiswa untuk memahami secara berkala materi yang dibahas pada
setiap babnya. Namnun untuk bahasan yang lebih lengkap terdapat pada buku
pembanding, tetapi khusus Bab II mengenai filsafat buku utama lebih jelas dalam
memaparkan materijnya.
Bahasa yang digunakan dalam penulisan kedua buku ini masih digolongkan bahasa
yang dapat dipahami mahasiswa yang baru belajar ilmu filsafat. Pada bagian awal
setiap Bab pada buku pembanding terdapat indikator yang membantu mahasiswa
mencapai kompetensi ajarnya. Pada bagian akhir terdapat latihan yang diberikan
untuk penugasan mahasiswa yang berguna untuk mengevaluasi pemahaman
mahasiswa mengenai materi yang dibahas sebelumnya sehingga mahasiswa dapat
lebih memahami makna materi yang dipaparkan.

3. KELEMAHAN
Pada dasarnya kedua buku ini hampir tidak memiliki kekurangan, namun pada
beberapa bagian materi yang terdapat didalam bab menggunakan bahasa yang tinggi
yang sulit untuk dimengerti mahasiswa mengingat mahasiswa merupakan permulaan
pada awal pembelajaran filsafat. Selain itu tidak dicantumkan rangkuman pada akhir
bab pada kedua buku merupakan salah satu kelamahan yang ada, karna rangkuman
sangat membantu mahasiswa dalam meringkas ulang apa isi dari materi yang ada.
Kedua buku juga sama sama tidak memaparkan biografi penulis, pada buku utama
memparkan jelas mengenai filsafat pendidikan namun tidak memaparkan hakikat
hakikat pendidikan sedangkan pada buku pembanding hanya sedekit menjelaskan
filsafat pendidikan, akan tetapi cukup jelas memparkan hakikat pendidikannya.
Kedua buku tidak melampirkan gambar yang menjadi salah satu penarik perhatian
pembaca.
BAB IV
PENUTUP
A.Kesimpulan
Filsafat adalah ilmu dari segala ilmu, ilmu yang mencari suatu kebenaran dengan cara
berpikir dan karena adanya suatu keragu raguaan. Maka dari itu dibutuhkan suatu buku
sebagai pegangan bagi mahasiswa untuk lebih memahami secra mendalam tentang mata
kuliah filsafat pendidikan. Dan untuk mendalami apa yang ada pada materi tersebut diberikan
tugas Critical Book Report sebagai salah satu cara dalam membantu mahasiswa dalam
memhami isi buku tersebut.

Dari kedua buku yang sudah dikritik dapat disimpulkan:

1. Walaupun memiliki judul buku yang berbeda dengan buku utama berbahasa Indonesia
dan buku pembanding berbahasa inggris tetapi kedua buku memiliki perbedaan dalam
pembahasan materinya serta bagian bagian tambahan ( pada buku pembanding terdapat ;
Indikator pembelajaran dan evaluasi dalam setiap babnya, sedangkan buku utama tidak
memiliki didalamnyan).
2. Buku Pembanding lebih lengkap pembahasannya dibandingkan dengan buku utama,
namun dilain Bab buku utama memiliki pembahasan yang lebih lengkap dibanding dengan
buku pembanding ( Bab yang membahasa pengantar Filsafat dan filsafat pendidikan )
3. Kelemahan dari kedua buku adalah tidak menampilkan biografi pengarang dan tidak
dilengkapi dengan gambar pendukung.

B.Saran
Berdasarkan hasil Critical Book Report yang sudah di review, periview menyarankan
agar filsafat pendidikan dipelajari dan dipahami semua lapisan baik guru, orang tua maupun
masyarakat sehingga meningkatkan prestasi anak dalam berbagai hal kehidupan. Selain itu,
juga disarankan agar adanya perkembangan tindak lanjut mengenai isi buku sehingga
nantinya dilengkapi dengan gambar agar peserta didik yang membacanya lebih tertarik.

Buku Filsafat Pendidikan ini merupakan buku yang cocok dan tepat sebagai buku
pegangan mahasiswa yang menjalani mata kuliah filsafat pendidikan, karena kedua buku ini
memiliki bahasa yang dapat dimengerti mahasiswa yang baru belajar filsafat dan penyusunan
materi yang sistematis. Namun tidak menutup kemungkinan agar mahasiswa menggunakan
beberpara referensi buku lain sebagai pegangan dalam berfilsafat.

Anda mungkin juga menyukai