Anda di halaman 1dari 20

FILSAFAT PENDIDIKAN

Tentang
"Konsep Filsafat dan Konsep Filsafat Pendidikan"

Disusun Oleh :

YOGA ASBURINOF

NIM. 2020148

Dosen Pengampu :

Ena Sulma Indrawati, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UNIVERSITAS ADZKIA

2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah Swt. yang telah memberikan nikmat dan
inayahnya sehingga penulis dapat menyusun makalah Filsafat Pendidikan ini
dengan lancar. Selawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad
Saw. yang syafaatnya sangat kita harapkan di yaumil akhir kelak.
Penulis berterima kasih kepada ibu Ena Sulma Indrawati, M.Pd. yang sudah
memberikan bimbingan dan arahan sehingga makalah ini dapat diselesaikan sesuai
dengan jadwal yang telah ditetapkan. Penulis juga menyadari bahwa di dalam
makalah ini masih banyak kekurangan dalam hal penulisan maupun katakata yang
belum tepat.

Oleh karena itu penulis meminta maaf dan penulis juga mengharapkan kritik
serta saran yang membangun guna kesempurnaan makalah ini. Akhir kata penulis
ucapkan terima kasih dan semoga dapat bermanfaat serta menambah pengetahuan
bagi pembaca maupun selaku penulis sendiri

Padang, 2 November 2023

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pendidikan merupakan suatu isu yang senantiasa menarik untuk dikaji,


sepanjang masih ada kehidupan manusia di planet bumi ini. Semua bangsa di dunia
pasti berkepentingan dengan pendidikan, sebab dengan pendidikan manusia dapat
mengembangkan budayanya dan mewariskannya kepada generasi penerus mereka,
sehingga pendidikan sering disebut juga sebagai agent of culture. Karena dengan
pendidikan, manusia dapat menentukan sikap dan perilaku serta langkah ke depan
yang harus diambil. Perubahan yang dialami melalui proses pendidikan senantiasa
beraturan dan terukur, bukan atas emosi dan ketergesa-gesaan yang dialami oleh
manusia.

Kata filsafat berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata philos
yang berarti cinta atau suka,dan sophia berarti pengetahuan atau kebenaran. Maka
philosophia adalah cinta pada pengetahuan/kebijakan/kebenaran. Sehingga kajian
dari filsafat adalah alam pikiran atau alam berpikir untuk menggali kebenaran atau
menggali hakekat sesuatu.Definisi yang lebih lengkap dari filsafat adalah ilmu
tentang prinsip, ilmuyang mempelajari dengan mempertanyakansecararadikal
segala ralitas melalui sebab-sebab terakhir, melalui asas-asasnya guna memperoleh
pandangan (insight) yang tepat mengenai realitas (W. Poespoprodjo,1999).

Filsafat bersifat preskriptif artinya filsafat pendidikan mengkhususkan


tujuan-tujuannya, yaitu bahwa pendidikan seharusnya mengikuti tujuan-tujuan itu
dan cara-cara yang umum harus digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.
Filsafat pendidikan bersifat analitik tatkala filsafat pendidikan berupaya
menjelaskan pernyataan-pernyataan spekulatif dan preskriptif, menguji rasionalitas
ide-ide pendidikan, baik konsistensinya dengan ide-ide yang lain maupun cara-cara
yang berkaitan dengan adanya distorsi pemikiran. Konsep-konsep pendidikan diuji
secara kritis demikian pula dikaji juga apakah konsep-konsep tersebut memadai
ataukah tidakketika berhadapan dengan fakta yang sebenarnya.
Filsafat pendidikan berusaha menjelaskan banyak makna yang berbeda yang
berhubungan dengan istilah-istilah yang banyak digunakan dalam lapangan
pendidikan seperti kebebasan, penyesuaian, pertumbuhan, pengalaman, kebutuhan,
dan pengetahuan. Penjernihan istilah-istilah akan sampai pada hal-hal yang bersifat
hakiki, maka kajian filsafat tentang pendidikan akan ditelaah oleh cabang filsafat
yang bernama metafisika atau ontologi. Ontologi menjadi salah satu landasan
dalam filsafat pendidikan. Selain itu, kajian pendidikan secara filsafati memerlukan
pula landasan epistemologis dan landasan aksiologis.Oleh karena itu, filsafat
pendidikan memiliki kaitan dengan pendidikan modern antara satu sama lain.
Demikian makalah ini dibuat untuk membahas aliran filsafat pendidikan modern
ditinjau dari ontologi, epistemologi, dan aksiologi.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa definisi Ruang Lingkup Filsafat?

2. Apa saja cabang Filsafat, Filsafat Umum dan Filsafat Khusus?

3. Apa Filsafat dan Ilmu Pengetahuan?

4. Apa saja Kesalah pahaman Peranan dan Fungsi Filsafat?

5. Apa Pengertian Filsafat Pendidikan?

6. Apa dasar-dasar Kajian Filsafat Pendidikan?

7. Apa tujuan Filsafat Pendidikan?

8. Apa saja objek dan ruang lingkup Filsafat Pendidikan?

C. TUJUAN

1. Untuk mengetahui ruang lingkup Filsafat

2. Untuk mengetahui cabang filsafat,filsafat umum dan filsafat khusus.

3. Untuk mengetahui filsafat dan Ilmu Pengetahuan


4. Untuk mengetahui kesalah pahaman peranan dan fungsi filsafat

5. Untuk mengetahui pengertian filsafat pendidikan

6. Untuk mengetahui dasar-dasar kajian filsafat pendidikan

7. Untuk mengetahui tujuan filsafat pendidikan

8. Untuk mengetahui objek dan ruang lingkup filsafat pendidikan

BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Ruang Lingkup Filsafat

Filsafat adalah kajian yang berusaha untuk memahami dan menjawab


pertanyaan-pertanyaan mendasar tentang eksistensi, pengetahuan, etika, nilai,
realitas, dan banyak aspek lainnya melalui pertimbangan konseptual dan
argumentasi rasional.

Ruang Lingkup Filsafat mencakup :

1. Epistemologi (Teori Pengetahuan): Memeriksa sifat pengetahuan, bagaimana


kita tahu apa yang kita ketahui, dan apakah ada batasan pada pengetahuan
manusia.

2. Metafisika: Mempelajari sifat realitas dan eksistensi, termasuk pertanyaan


tentang alam semesta, substansi, dan makna kehidupan.

3. Etika: Memeriksa masalah moral dan nilai-nilai, serta mencoba menentukan


prinsip-prinsip yang benar dan salah dalam perilaku manusia.

4. Estetika: Mempelajari keindahan, seni, dan apresiasi estetika, termasuk


pertimbangan tentang apa yang dianggap indah atau seni yang baik.

5. Logika: Mempelajari cara berpikir yang benar dan metode argumentasi yang
valid.

6. Sosial dan Politik: Mempertimbangkan struktur masyarakat, hak asasi manusia,


keadilan, kekuasaan politik, dan isu-isu sosial.

7. Filsafat Agama: Mempelajari konsep-konsep agama, keyakinan, dan pertanyaan


tentang keberadaan Tuhan.

8. Filsafat Sains: Mempertimbangkan aspek-aspek filosofis dalam metode ilmiah,


eksplanasi, dan realitas ilmiah.

9. Filsafat Bahasa: Memeriksa sifat bahasa, komunikasi, dan pemahaman


linguistik.
10. Filsafat Pendidikan: Fokus pada pertanyaan-pertanyaan filosofis tentang
tujuan, metode, dan etika pendidikan.

B. Cabang Filsafat

Filsafat memiliki banyak cabang atau sub-disiplin yang berfokus pada


aspek-aspek khusus dalam pemikiran filosofis. Beberapa cabang filsafat yang
umum meliputi:

1. Metafisika: Ini adalah cabang filsafat yang mempertanyakan sifat dasar realitas.
Ini mencakup pertanyaan-pertanyaan tentang eksistensi, substansi, waktu, ruang,
dan konsep-konsep lain yang mendasari kenyataan.

2. Epistemologi: Epistemologi adalah studi tentang pengetahuan, keyakinan, dan


batasan-batasan pengetahuan manusia. Ini mencoba menjawab pertanyaan-
pertanyaan seperti "Apa yang bisa kita ketahui?" dan "Bagaimana kita tahu apa
yang kita tahu?"

3. Etika: Cabang ini mempertimbangkan pertanyaan-pertanyaan moral dan nilai-


nilai etis. Etika mencoba menentukan apa yang benar dan salah, serta prinsip-
prinsip yang membimbing perilaku manusia.

4. Estetika: Ini adalah studi tentang seni, keindahan, dan penilaian estetis. Estetika
mencoba menjawab pertanyaan tentang apa yang membuat karya seni indah dan
bagaimana kita menilai keindahan.

5. Logika: Logika adalah studi tentang penalaran yang baik. Ini mencakup
pengembangan aturan dan metode untuk berpikir secara konsisten dan
memvalidasi argumen.

6. Filsafat Politik: Cabang ini mempertimbangkan pertanyaan-pertanyaan tentang


pemerintahan, keadilan sosial, hak asasi manusia, dan struktur kekuasaan dalam
masyarakat.

7. Filsafat Agama: Mempertimbangkan pertanyaan-pertanyaan tentang keyakinan,


agama, dan eksistensi Tuhan. Ini juga menggali topik seperti religiusitas,
spiritualitas, dan ritual.
8. Filsafat Sains: Filsafat sains menyelidiki aspek-aspek filosofis dalam sains dan
metode ilmiah. Ini mencakup pertanyaan tentang sifat pengetahuan ilmiah,
eksplanasi, dan hubungan antara sains dan realitas.

9. Fenomenologi: Cabang ini memeriksa pengalaman dan kesadaran manusia. Ini


mencoba memahami makna subjektif dari pengalaman manusia.

10. Hermeneutika: Hermeneutika adalah studi tentang interpretasi teks dan makna.
Ini digunakan dalam pemahaman sastra, sejarah, agama, dan konteks lainnya.

11. Filsafat Bahasa: Mempelajari bahasa dan komunikasi, dan mencoba menjawab
pertanyaan-pertanyaan tentang bagaimana bahasa mempengaruhi pemahaman dan
komunikasi manusia.

Setiap cabang ini menggali aspek-aspek berbeda dari pemikiran manusia dan
berkontribusi pada pemahaman yang lebih dalam tentang berbagai aspek
kehidupan dan kenyataan.

C. Filsafat Umum

Filsafat umum (philosophia generalis) adalah cabang filsafat yang


mempertimbangkan prinsip-prinsip dasar, metode, dan konsep-konsep yang
berlaku untuk seluruh domain filsafat. Ini adalah upaya untuk memahami dasar-
dasar pemikiran filosofis yang mendasari semua cabang filsafat lainnya. Filsafat
umum mencakup konsep-konsep seperti ontologi (studi tentang eksistensi),
epistemologi (studi tentang pengetahuan), logika (studi tentang penalaran), dan
etika (studi tentang nilai dan moral).

D. Filsafat Khusus

Filsafat khusus terbagi menjadi 2 cabang penting yaitu Keilmuan dan


Kehidupan. masing – masing cabang memiliki anak cabang yang kerap kali kita
temui di kehidupan sehari – hari , berikut adalah penjelasannya :
1. Keilmuan

Filsafat keilmuan merupakan ilmu yang berpikir mendalam tanpa melihat


dogma dan agama dengan tujuan untuk menjawab pertanyaan – pertanyaan
mengenai hakikat ilmu. Filsafat keilmuan terbagi lagi menjadi 2 bagian yaitu :

a. Filsafat Ilmu Umum

Mengkaji lebih dalam mengenai ilmu pengetahuan umum.

b. Filsafat Ilmu Khusus

- Interdispliner

Ilmu yang mengkaji hubungan atau interaksi intensif antara satu atau lebih disiplin.

- Fisika

Ilmu yang mengkaji hubungan atau interaksi intensif antara satu atau lebih disiplin.

-Matematika

Filsafat matematika adalah ilmu yang bertujuan untuk merefleksikan serta


menjelaskan hakikat matematika.

- Biologi

Para filsuf pertama seperti Thales, Anaximandros, dan Anaximenes menyebutkan


bahwa filsafat adalah ilmu yang menaruh perhatian pada alam dan perubahan alam.
Sehingga dapat disimpulkan filsafat biologi merupakan ilmu yang mengkaji
tentang alam mencakup manusia, hewan, dan tumbuh serta interaksi dan
perubahannya dalam setiap aspek.

- Psikologi

Hubungan antara filsfat dengan psikologi adalah filsafat mempertanyakan jawaban


sedangkan psikologi menjawab pertanyaan. Dapat disimpulkan filsafat psikologi
mempunyai tujuan untuk membantu berpola pikir kritis dalam menilai sifat
manusia.

- Sosial
Mempelajari hakikat sosial kemasyarakatan atau hubungan interaksi manusia
antara satu individu dengan individu lainnya.

- Linguistik

Filsafat Linguistik merupakan ilmu yang mengkaji bahasa, tutur, serta komunikasi
yang dilakukan manusia sebagai bentuk ekspresi.

2. Kehidupan

Filsafat yang mengkaji segala hal yang berhubungan dengan kehidupan


manusia sehari – harinya.

- Ekonomi

Mencakup aspek metodologi dan epistemologi yang meliputi metode, konsep, dan
teori yang dibangun oleh para pakar ekonomi. Filsafat ekonomi juga
menggabungkan nilai – nilai etika menjadi bagian argumentasi dalam ilmu
ekonomi seperti tingkat kesejahteraan, keadilan, dan lain – lain.

⇒ Hukum

Ilmu yang mencari akar atau hakikat hukum tujuan dari hukum dengan maksud
untuk menegakkan kaidah – kaidah hukum serta sebagai pertimbangan nilai.

⇒ Politik

Mempelajari tema – tema seperti politik, kebebasan, keadilan, hak milik, hak
umum, pemerintahan, dan penegakan hukum. Dapat disimpulkan filsafat politik
dan hukum berhubungan dalam dunia nyata.

⇒ Budaya

Mempelejari tentang asal muasal atau hakikat dari kebudayaan yang muncul
ditengah – tengah masyarakat. Bagaimana setiap kelompok – kelompok
masyarakat mempunyai kebudayaan yang berbeda.
⇒ Agama

Mendalami tentang asal muasal atau hakikat darimana datangnya agama dalam diri
manusia, karena pada dasarnya filsafat agama termasuk dalam filsafat ketuhanan
(Menurut C.D Mulder)

⇒ Sejarah

Filsafat sejarah berfokus pada kejadian – kejadian yang terjadi pada masa lampau
atau sejarah

E. Filsafat dan Ilmu Pengetahuan

Filsafat dan ilmu pengetahuan adalah dua bidang kajian yang saling
berkaitan dan saling melengkapi. Filsafat merupakan induk dari ilmu pengetahuan
(Mather Scientia), karena filsafatlah yang memberikan landasan bagi
perkembangan ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan merupakan hasil dari
penerapan metode berpikir filsafat.

Hubungan filsafat dan ilmu pengetahuan

Filsafat dan ilmu pengetahuan memiliki hubungan yang saling berkaitan dan
saling melengkapi, antara lain:

1. Filsafat memberikan landasan bagi ilmu pengetahuan

Filsafat memberikan landasan bagi ilmu pengetahuan, karena filsafatlah


yang memberikan pertanyaan-pertanyaan mendasar tentang realitas. Ilmu
pengetahuan merupakan usaha untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut.
Peran filsafat bagi ilmu pengetahuan ibarat pasukan zeni tentar di darat ataupun
pasukan amfibi tentara di pantai, yang mempersiapkan arena berperang bagi
pasukan infanteri. Begitu arena telah siap, keberadaan pasukan zeni atau amfibi
berangsur-angsur tidak dibutuhkan, dan berganti dengan tim infanteri yang
berperang. Tim infanteri inilah pengandaian dari ilmu pengetahuan.

Lazimnya, semakin berkembang dan mapan sebuah disiplin ilmu


pengetahuan, semakin keberadaan filsafat tidak lagi diperlukan. Begitupun
semakin awal pembentukan sebuah disiplin ilmu pengetahuan, semakin banyak
keberadaan filsafat dibutuhkan.

2. Ilmu pengetahuan memberikan data dan bukti untuk filsafat

Ilmu pengetahuan memberikan data dan bukti untuk filsafat. Data dan bukti
tersebut dapat digunakan oleh filsafat untuk menguji dan mengembangkan
pemikirannya.

3. Filsafat memberikan kritik dan evaluasi terhadap ilmu pengetahuan

Filsafat memberikan kritik dan evaluasi terhadap ilmu pengetahuan. Kritik


dan evaluasi tersebut dapat membantu ilmu pengetahuan untuk berkembang secara
lebih baik.

Perbedaan filsafat dan ilmu pengetahuan

Meskipun memiliki hubungan yang saling berkaitan, filsafat dan ilmu


pengetahuan juga memiliki perbedaan, antara lain:

1. Filsafat bersifat umum, sedangkan ilmu pengetahuan bersifat khusus Filsafat


membahas tentang realitas secara umum, sedangkan ilmu pengetahuan membahas
tentang bagian-bagian tertentu dari realitas.

2 Filsafat bersifat spekulatif, sedangkan ilmu pengetahuan bersifat empiris

3. Filsafat menggunakan metode berpikir spekulatif (membutuhkan pengujian


untuk membuktikan kebenaran suatu hal), sedangkan ilmu pengetahuan
menggunakan metode berpikir empiris (atau berdasarkan pada pengalaman nyata)

4. Filsafat tidak bertujuan untuk menemukan kebenaran, sedangkan ilmu


pengetahuan bertujuan untuk menemukan kebenaran
5. Filsafat bertujuan untuk memahami realitas secara mendalam, sedangkan ilmu
pengetahuan bertujuan untuk menemukan kebenaran yang dapat dibuktikan secara
empiris.

F. Kesalahan pahaman peranan dan fungsi filsafat

Berbagai Kesalahan Perspektif Terhadap Filsafat yang Meliputi Berbagai


Manfaat By ; (Gerzom R. Dima)

Sampai saat ini istilah filsafat masih sering dipersepsi dan ditetapkan secara
tidak tepat oleh banyak orang terutama kalangan awam seperti yang tercantum
dalam buku karya Muhammad Sidiq, 2002, The Tree of Philosophy, bahwa filsafat
dianggap sebagai mitos dan digunakan secara tidak optimal sebagaimana
pengertian dan maksud yang sebenarnya sehingga aktivas filsafat masih tersisih
dari kehidupan sebagian orang.

Filsafat dipersepsi sebagai sesuatu yang tidak mempunyai manfaat praktis


karna sering ditetapkan sebagai pemikiran atau wacana yang terlalu abstrak
sehingga ada kemungkinan untuk tidak dapat dimanfaatkan dalam kehidupan
sehari-hari. Di jenjang perguruan tinggi S1 pun filsafat kadang dianggap sebagai
penambah beban belajar saja sementara di jenjang perguruan tinggi S2 atau
kemagisteran filsafat dianggap hanya ditempatkan pada kelompok-kelompok
tertentu bukan di semua kelompok.

Setara dengan berbagai persepsi tersebut filsafat hanya dibicarakan oleh


orang-orang khusus dan merekalah orang-orang yang gagal menjalani kehidupan
sehari-hari. Bahkan ada pula yang berpendapat bahwa filsafat itu membicarakan
wacana yang tidak jelas arah dan tujuannya dan itulah mereka yang tidak mampu
berpikir wajar, tepat dan benar. Oleh karna itu, filsafat dianggap pula sebagai
tempat bersembunyi dan menyembunyikan ketidakmampuan intelektual seseorang
sehingga dipersepsi sebagai pembicaraan yang tidak serius, tidak berujung pangkal
bahkan mengada-ada saja. Pendek kata filsafat dianggap sebagai wacana bodoh.

Selain itu terdapat pula persepsi yang salah namun wajar, dengan
mengatakan bahwa filsafat merupakan masalah atau wacana yang sukar untuk
dipikirkan. Boleh berpendapat seperti itu tetapi sebenarnya itulah filsafat yang
merupakan wacana yang berbeda dengan wacana ilmu pengetahuan.

G. Pengertian filsafat pendidikan

Filsafat pendidikan adalah filsafat yang memandang pendidikan sebagai


proses memanusiakan peserta didik sehingga mampu berkembang dan
beraktualisasi diri dengan segenap potensi asli yang ada dalam dirinya. Ilmu
pengetahuan berkembang dari rasa ingin tahu, yang merupakan ciri khas manusia.
Ilmu pengetahuan merupakan upaya khusus manusia untuk menyingkapkan
realitas, supaya memungkinkan manusia berkomunikasi satu sama lain.

H. Dasar-dasar Kajian Filsafat Pendidikan

Ontologi, epistimologi dan aksiologi dalam kajian filsafat pendidikan saling


berhubungan.

1. Ontologi adalah bidang utama filsafat yang mempersoalkan bagaimana segala


sesuatu ada dalam hubungan yang sistematis berdasarkan hukum sebab akibat.
Dalam penelitian filsafat, fokus penelitian ontologi pendidikan ini adalah
mengidentifikasi apa sebenarnya pendidikan itu, yaitu realitas dalam pendidikan
dengan segala bentuknya, meliputi tujuan pendidikan, manusia sebagai subjek
pendidikan yang ditekankan pada pendidik dan peserta didik, dan kurikulum.

2. Epistemologi yang berasal dari bahasa Yunani yaitu "episteme" yang berarti
"pengetahuan", dan "logos" yang berarti "teori". Cabang filsafat yang dikenal
sebagai epistemologi menyelidiki asal-usul, struktur, metode, dan validasi
pengetahuan melalui pendekatan evaluatif, normatif, dan kritis. Teori kepribadian
manusia, di mana manusia digambarkan sebagai cerminan Tuhan, dapat digunakan
untuk memahami epistemologi esensialisme. Manusia yang dapat memahami
realitas antara makro kosmos dan mikro kosmos akan dapat melihat tingkat rasio
yang ada dan dapat berpikir tentang alam sehingga dapat menghasilkan
pengetahuan yang tepat tentang ilmu pengetahuan alam, biologi, sosial, dan agama.
Salah satu unsur epistemologi yang harus diperhatikan dalam pendidikan adalah
pengetahuan yang ideal dan spiritual yang dapat menuntun manusia dalam
kehidupannya.

3. Aksiologi, cabang filsafat yang menyelidiki asas tujuan penggunaan


pengetahuan atau yang menyelidiki hakikat nilai, yang ditinjau dari sudut filsafat.
Dalam pengembangan dan penerapan ilmu pendidikan diperlukan etika, yaitu etika
yang dikembangkan atas dasar nilai-nilai Ilahiyah. Pendidikan harus mengandung
nilai-nilai profetik dan harus memiliki nilai guna bagi manusia. Sumber-sumber
pendidikan seperti al-Quran dan al-Sunnah dapat digunakan untuk menciptakan
dan mengaplikasikan nilai-nilai dalam pendidikan diantaranya: nilai ibadah
pendidikan bagi penuntut ilmu, dan aplikasinya adalah ibadah.

I. Tujuan Filsafat Pendidikan

Pada dasarnya tujuan filsafat pendidikan mempunyai tiga tujuan utama


yaitu:

1. Menginspirasi, yang dapat diartikan mampu memberikan inspirasi bagi para


pendidik untuk menjalankan berbagai ide dalam pengembangan pendidikan.
Seorang Pendidik perlu menguasai konsep-konsep yang akan dikaji serta pedagogi
atau ilmu dan seni mengajar materi subyek terkait, agar tidak terjadi salah konsep
atau miskonsepsi pada diri peserta didik.

2. Memperspektifkan, yaitu mengenai upaya memberi pengarahan dan penjelasan


kepada pendidik mengenai pendidikan secara lebih luas dan mendalam. Perspektif
sebagai proses dalam rangka mempengaruhi peserta didik supaya mampu
menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungannya dan yang akan
menimbulkan perubahan pada dirinya, sehingga berfungsi sesuai kompetensinya
dalam kehidupan bermasyarakat.

3. Menginvestigasi, yaitu meneliti dan memerikasa tingkat kebenaran dari berbagai


teori yang ada di dunia pendidikan. Contohnya dalam sistem pendidikan harus
mempertimbangan kebijaksanaan serta perumusan langkah strategis yang
mengejawantahkan visi dan misi pendidikan berdasarkan sistem nilai serta
beberapa faktor bersifat situasional, dan alasan kuat lainnya dalam rangka
mewujudkan tujuan pendidikan di suatu masyarakat dalam kurun waktu yang telah
ditentukan pula.

J. Objek dan Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan

1. Objek kajian Filsafat

Objek kajian filsafat terbagi menjadi dua bagian yaitu objek materil dan
objek formal. Objek materil filsafat merupakan segala sesuatu yang ada,
meliputi ada dalam kenyataan, ada dalam fikiran, serta ada dalam
kemungkinan, (Hamdani : 2011) Objek materi ilsafat terdiri atas tiga
persoalan pokok yaitu:

a. Masalah Tuhan, yang sama sekali di luar atau di atas jangkauan ilmu
pengetahuan biasa.

b. Masalah alam yang belum atau tidak dapat dijawab oleh ilmu pengetahuan
biasa.

c. Masalah manusia yang juga belum atau tidak dapat dijawab oleh ilmu
pengetahuan biasa, (Anwar : 2015).

(Hamdani : 2011) Sedangkan objek formal merupakan hakikat dari segala


sesuatu yang ada. Objek formal adalah penelitian yang mendalam. Kata
mendalam berarti ingin tahu tentang objek yang tidak empiris. mencari
keterangan sedalam-dalamnya, hingga ke akarnya persoalan, sampai kepada
sebab-sebab terakhir tentang objek materi filsafat, sepanjang kemungkinan yang
ada pada akal budi manusia.

2. Objek Filsafat pendidikan

Objek kajian dalam filsafat pendidikan antara lain sebagai berikut:

a..Ontologi ilmu pendidikan, pokok pembahasanya berkiatan dengan hakikat


substansi serta pola organisai ilmu pendidikan
b.Epistimologi Ilmu pendidikan, pokok pembahasaannya terkait tentang objek
formal serta objek materil ilmu pendidikan

c.Metodologi Ilmu pendidikan, pokok pembahasanya terkait dengan cara-cara


kerja dalam menyusun Ilmu pendidikan

d.Aksiologi Ilmu pendidikan, pokok pembahasannya berkaiatan dengan


hakikat nilai kegunaan teoristis dan praktis ilmu pendidikan, (Mudyaharjo :
2002).

Ruang Lingkup Filsafat

Ruang lingkup filsafat pendisikan mencakup bebesapa hal berikut :

a.Tujuan dan Cita-cita Filsafat Pendidikan

Pendidikan mengevaluasi secara kritis berbagai tujuan dan cita-cita


pendidikan. Tujuan dan cita-cita pendidikanini telah diperkenalkan oleh
berbagai filsuf di waktu yang berbeda. Tujuan pendidikan adalah pembangunan
karakter, pembangunan manusia, pengembangan manusia yang harmonis,
persiapan untuk kehidupan dewasa, pengembangan kewarganegaraan,
penggunaan waktu luang, pelatihan untuk kehidupan sipil, pelatihan untuk
kehidupan internasional, pencapaian integrasi sosial dan nasional,
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, pendidikan untuk semua,
menyamakan peluang pendidikan, memperkuat tatanan politik yang demokratis
dan pengembangan sumber daya manusia. Tujuan-tujuan dari pendidikan ini
disajikan oleh para pemikir pendidikan di waktu dan iklim yang berbeda,
diteliti dan dievaluasi. Dengan demikian, filsafat pendidikan secara kritis
mengevaluasi berbagai tujuandan cita-cita pendidikan yang dicapai.

b. Interpretasi tentang Sifat Manusia

Gambaran filosofis tentang sifat manusia adalah hasil dari sintesis faktafakta
yang dipinjam dari semua ilmu manusia dengan nilai-nilai yang dibahas
dalam berbagai ilmu normatif yang berbeda. Gambaran filosofis, oleh karena
itu, lebih luas dibandingkan dengan gambar manusia yang diambil oleh biologi,
sosiologi, psikologi, ekonomi dan antropologi dan ilmu manusia lainnya.

c.Nilai Pendidikan
Nilai biasanya merupakan subjek filosofis karena lebih abstrak, integral
dan universal. Filsafat pendidikan tidak hanya mengevaluasi nilai-
nilai secara kritis tetapi juga mensistematisasinya dalam suatu hierarki.
Nilai - nilai pendidikan ditentukan oleh nilai-nilai filosofis. Nilai-nilai pendidikan
yang disebarkan oleh para filsuf yang berbeda telah diturunkan dari dunia mereka
sendiri, dan pandangan mereka tentang tujuan kehidupan manusia. Oleh
karena itu, pengawasan pandangan dunia, pandangan, keyakinan adalah fungsi
spesifik dari filsafatdan perlu untuk perlakuan filosofis terhadap nilai-nilai
tersebut.

d.Teori Pengetahuan Pendidikan terkait dengan pengetahuan. Pendidikan


ditentukan oleh sumber, batasan, kriteria dan sarana pengetahuan. Diskusi
tentang semua ini berada dalam yurisdiksi epistemologi, salah satu cabang
filsafat, oleh karena itu, area penting berfungsinya filsafat pendidikan terkait
dengan teori pengetahuan.

e.Hubungan pendidikan dan berbagai bidang kehidupan nasional dan berbagai


komponen sistem pendidikan, (Siahaan : 2009)
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Filsafat adalah suatu kegiatan berpikir secara mendalam dan


menyeluruhdengandisertai tindakan sadar, teliti, dan teratur agar hakikat dari
sebuah kebenaran dapat ditemukan.Filsafat pendidikan adalah suatu
kegiatanberpikirkritis,bebas,teliti,danteraturtentangmasalah- masalah yang terdapat
di dalam dunia pendidikan agar masalah-masalah tersebut dapat diatasi dengan
cepat dan tepat. Hubungan antara filsafat dan filsafat pendidikan itu sangat erat
sekali dan tak bisa dipisahkan, karena filsafat memberi arah dan pedoman dasar
bagi usaha-usaha perbaikan, pengembangan, dan meningkatkan kemajuan dan
landasan yang kokoh bagi tegaknya sistem pendidikan yang diharapkan.

B. SARAN

Pemakalah menyadari masih banyak kekurangan dalam makalah penelitian


ini,oleh karena itu apabila ada kritik dan saran dan pembaca sangan kami
terima.Apabila terdapat banyak kesalahan pemakalah meminta maaf karena
sesungguhnya kesempurnaan itu hanya milik Allah SWT
DAFTAR PUSTAKA

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia tentang

Hubungan filsafat dengan ilmu pengetahuan

Jurnal Pendidikan Keislaman dan Tafsir Hadist IAIN Bengkulu

Hubungan Ontologi, Epistimologi, dan Aksiologi dalam Kajian Filsafat by

Nur Hilda Ariza Sinta

Jurnal Pendidikan dan Konseling Volume 4 Nomor 6 Tahun (2022 )

Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

https://www.pelajaran.co.id/22-Pengertian-Filsafat-Menurut-Para-
Ahli.Terlengkap/

https://www.kompasiana.com/amp/gerzom/55100cdea333110237ba7ebb/berbagai-
kesalahan-perspektif-terhadap-filsafat-yang-meliputi-berbagai-manfaat

https://agusjnaibaho.blogspot.com/2015/05/filsafat-matematika.html

https://kuliahade.wordpress.com/2009/11/22/pengertian-filsafat-hukum-menurut-
para-ahli/

Anda mungkin juga menyukai