Tentang
"Konsep Filsafat dan Konsep Filsafat Pendidikan"
Disusun Oleh :
YOGA ASBURINOF
NIM. 2020148
Dosen Pengampu :
UNIVERSITAS ADZKIA
2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah Swt. yang telah memberikan nikmat dan
inayahnya sehingga penulis dapat menyusun makalah Filsafat Pendidikan ini
dengan lancar. Selawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad
Saw. yang syafaatnya sangat kita harapkan di yaumil akhir kelak.
Penulis berterima kasih kepada ibu Ena Sulma Indrawati, M.Pd. yang sudah
memberikan bimbingan dan arahan sehingga makalah ini dapat diselesaikan sesuai
dengan jadwal yang telah ditetapkan. Penulis juga menyadari bahwa di dalam
makalah ini masih banyak kekurangan dalam hal penulisan maupun katakata yang
belum tepat.
Oleh karena itu penulis meminta maaf dan penulis juga mengharapkan kritik
serta saran yang membangun guna kesempurnaan makalah ini. Akhir kata penulis
ucapkan terima kasih dan semoga dapat bermanfaat serta menambah pengetahuan
bagi pembaca maupun selaku penulis sendiri
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kata filsafat berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata philos
yang berarti cinta atau suka,dan sophia berarti pengetahuan atau kebenaran. Maka
philosophia adalah cinta pada pengetahuan/kebijakan/kebenaran. Sehingga kajian
dari filsafat adalah alam pikiran atau alam berpikir untuk menggali kebenaran atau
menggali hakekat sesuatu.Definisi yang lebih lengkap dari filsafat adalah ilmu
tentang prinsip, ilmuyang mempelajari dengan mempertanyakansecararadikal
segala ralitas melalui sebab-sebab terakhir, melalui asas-asasnya guna memperoleh
pandangan (insight) yang tepat mengenai realitas (W. Poespoprodjo,1999).
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
BAB II
PEMBAHASAN
5. Logika: Mempelajari cara berpikir yang benar dan metode argumentasi yang
valid.
B. Cabang Filsafat
1. Metafisika: Ini adalah cabang filsafat yang mempertanyakan sifat dasar realitas.
Ini mencakup pertanyaan-pertanyaan tentang eksistensi, substansi, waktu, ruang,
dan konsep-konsep lain yang mendasari kenyataan.
4. Estetika: Ini adalah studi tentang seni, keindahan, dan penilaian estetis. Estetika
mencoba menjawab pertanyaan tentang apa yang membuat karya seni indah dan
bagaimana kita menilai keindahan.
5. Logika: Logika adalah studi tentang penalaran yang baik. Ini mencakup
pengembangan aturan dan metode untuk berpikir secara konsisten dan
memvalidasi argumen.
10. Hermeneutika: Hermeneutika adalah studi tentang interpretasi teks dan makna.
Ini digunakan dalam pemahaman sastra, sejarah, agama, dan konteks lainnya.
11. Filsafat Bahasa: Mempelajari bahasa dan komunikasi, dan mencoba menjawab
pertanyaan-pertanyaan tentang bagaimana bahasa mempengaruhi pemahaman dan
komunikasi manusia.
Setiap cabang ini menggali aspek-aspek berbeda dari pemikiran manusia dan
berkontribusi pada pemahaman yang lebih dalam tentang berbagai aspek
kehidupan dan kenyataan.
C. Filsafat Umum
D. Filsafat Khusus
- Interdispliner
Ilmu yang mengkaji hubungan atau interaksi intensif antara satu atau lebih disiplin.
- Fisika
Ilmu yang mengkaji hubungan atau interaksi intensif antara satu atau lebih disiplin.
-Matematika
- Biologi
- Psikologi
- Sosial
Mempelajari hakikat sosial kemasyarakatan atau hubungan interaksi manusia
antara satu individu dengan individu lainnya.
- Linguistik
Filsafat Linguistik merupakan ilmu yang mengkaji bahasa, tutur, serta komunikasi
yang dilakukan manusia sebagai bentuk ekspresi.
2. Kehidupan
- Ekonomi
Mencakup aspek metodologi dan epistemologi yang meliputi metode, konsep, dan
teori yang dibangun oleh para pakar ekonomi. Filsafat ekonomi juga
menggabungkan nilai – nilai etika menjadi bagian argumentasi dalam ilmu
ekonomi seperti tingkat kesejahteraan, keadilan, dan lain – lain.
⇒ Hukum
Ilmu yang mencari akar atau hakikat hukum tujuan dari hukum dengan maksud
untuk menegakkan kaidah – kaidah hukum serta sebagai pertimbangan nilai.
⇒ Politik
Mempelajari tema – tema seperti politik, kebebasan, keadilan, hak milik, hak
umum, pemerintahan, dan penegakan hukum. Dapat disimpulkan filsafat politik
dan hukum berhubungan dalam dunia nyata.
⇒ Budaya
Mempelejari tentang asal muasal atau hakikat dari kebudayaan yang muncul
ditengah – tengah masyarakat. Bagaimana setiap kelompok – kelompok
masyarakat mempunyai kebudayaan yang berbeda.
⇒ Agama
Mendalami tentang asal muasal atau hakikat darimana datangnya agama dalam diri
manusia, karena pada dasarnya filsafat agama termasuk dalam filsafat ketuhanan
(Menurut C.D Mulder)
⇒ Sejarah
Filsafat sejarah berfokus pada kejadian – kejadian yang terjadi pada masa lampau
atau sejarah
Filsafat dan ilmu pengetahuan adalah dua bidang kajian yang saling
berkaitan dan saling melengkapi. Filsafat merupakan induk dari ilmu pengetahuan
(Mather Scientia), karena filsafatlah yang memberikan landasan bagi
perkembangan ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan merupakan hasil dari
penerapan metode berpikir filsafat.
Filsafat dan ilmu pengetahuan memiliki hubungan yang saling berkaitan dan
saling melengkapi, antara lain:
Ilmu pengetahuan memberikan data dan bukti untuk filsafat. Data dan bukti
tersebut dapat digunakan oleh filsafat untuk menguji dan mengembangkan
pemikirannya.
Sampai saat ini istilah filsafat masih sering dipersepsi dan ditetapkan secara
tidak tepat oleh banyak orang terutama kalangan awam seperti yang tercantum
dalam buku karya Muhammad Sidiq, 2002, The Tree of Philosophy, bahwa filsafat
dianggap sebagai mitos dan digunakan secara tidak optimal sebagaimana
pengertian dan maksud yang sebenarnya sehingga aktivas filsafat masih tersisih
dari kehidupan sebagian orang.
Selain itu terdapat pula persepsi yang salah namun wajar, dengan
mengatakan bahwa filsafat merupakan masalah atau wacana yang sukar untuk
dipikirkan. Boleh berpendapat seperti itu tetapi sebenarnya itulah filsafat yang
merupakan wacana yang berbeda dengan wacana ilmu pengetahuan.
2. Epistemologi yang berasal dari bahasa Yunani yaitu "episteme" yang berarti
"pengetahuan", dan "logos" yang berarti "teori". Cabang filsafat yang dikenal
sebagai epistemologi menyelidiki asal-usul, struktur, metode, dan validasi
pengetahuan melalui pendekatan evaluatif, normatif, dan kritis. Teori kepribadian
manusia, di mana manusia digambarkan sebagai cerminan Tuhan, dapat digunakan
untuk memahami epistemologi esensialisme. Manusia yang dapat memahami
realitas antara makro kosmos dan mikro kosmos akan dapat melihat tingkat rasio
yang ada dan dapat berpikir tentang alam sehingga dapat menghasilkan
pengetahuan yang tepat tentang ilmu pengetahuan alam, biologi, sosial, dan agama.
Salah satu unsur epistemologi yang harus diperhatikan dalam pendidikan adalah
pengetahuan yang ideal dan spiritual yang dapat menuntun manusia dalam
kehidupannya.
Objek kajian filsafat terbagi menjadi dua bagian yaitu objek materil dan
objek formal. Objek materil filsafat merupakan segala sesuatu yang ada,
meliputi ada dalam kenyataan, ada dalam fikiran, serta ada dalam
kemungkinan, (Hamdani : 2011) Objek materi ilsafat terdiri atas tiga
persoalan pokok yaitu:
a. Masalah Tuhan, yang sama sekali di luar atau di atas jangkauan ilmu
pengetahuan biasa.
b. Masalah alam yang belum atau tidak dapat dijawab oleh ilmu pengetahuan
biasa.
c. Masalah manusia yang juga belum atau tidak dapat dijawab oleh ilmu
pengetahuan biasa, (Anwar : 2015).
Gambaran filosofis tentang sifat manusia adalah hasil dari sintesis faktafakta
yang dipinjam dari semua ilmu manusia dengan nilai-nilai yang dibahas
dalam berbagai ilmu normatif yang berbeda. Gambaran filosofis, oleh karena
itu, lebih luas dibandingkan dengan gambar manusia yang diambil oleh biologi,
sosiologi, psikologi, ekonomi dan antropologi dan ilmu manusia lainnya.
c.Nilai Pendidikan
Nilai biasanya merupakan subjek filosofis karena lebih abstrak, integral
dan universal. Filsafat pendidikan tidak hanya mengevaluasi nilai-
nilai secara kritis tetapi juga mensistematisasinya dalam suatu hierarki.
Nilai - nilai pendidikan ditentukan oleh nilai-nilai filosofis. Nilai-nilai pendidikan
yang disebarkan oleh para filsuf yang berbeda telah diturunkan dari dunia mereka
sendiri, dan pandangan mereka tentang tujuan kehidupan manusia. Oleh
karena itu, pengawasan pandangan dunia, pandangan, keyakinan adalah fungsi
spesifik dari filsafatdan perlu untuk perlakuan filosofis terhadap nilai-nilai
tersebut.
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. SARAN
https://www.pelajaran.co.id/22-Pengertian-Filsafat-Menurut-Para-
Ahli.Terlengkap/
https://www.kompasiana.com/amp/gerzom/55100cdea333110237ba7ebb/berbagai-
kesalahan-perspektif-terhadap-filsafat-yang-meliputi-berbagai-manfaat
https://agusjnaibaho.blogspot.com/2015/05/filsafat-matematika.html
https://kuliahade.wordpress.com/2009/11/22/pengertian-filsafat-hukum-menurut-
para-ahli/