Anda di halaman 1dari 24

CRITICAL BOOK REPORT

FILSAFAT PENDIDIKAN

Disusun oleh :

Muhammad Sayyid Mubarok/ 5171121011

FAKULTAS TEKNIK

PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2018

1
Kata pengantar

Puja dan puji syukur kita panjatkan kepada tuhan yang maha Esa, yang telah memberikan
kita kesehatan dan keselamatan sehingga masih dapat beraktivitas seperti biasanya, dan puja-
puji syukur saya sebagai penulis kepada Tuhan yang maha Esa, yang telah memberikan
kesempatan bagi saya untuk menyelesaikan tugas critical book report“FILSAFAT
PENDIDIKAN’’. untuk memenuhi syarat perkuliahan tahun ajaran 2018.

MEDAN, 16 Oktober 2018

PENULIS

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Dalam dunia pendidikan dan pengajaran yang menjadi fokus perhatian adalah
peserta didiknya, baik itu di Taman Kanak Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah,
maupun perguruan tinggi. Dalam kaitan dengan pendidikan anak usia SD, guru harus
mengetahui benar sifat sifat tersebut agar dapat memberikan pembinaan dengan baik
untuk meningkatkan potensi kecerdasan dan kemampuan anak sesuai harapan orang tua
dan masyarakat. Pemahaman pada diri peserta didik mempunyai makna bahwa guru
mengenal betul kelebihan dan kelemahan peserta didik sehingga dapat memberikan
layanan pendidikan yang tepat dan bermanfaat bagi masing masing anak.
Filsafat sudah sebagai ilmu pengetahuan yang membingungkan, dan banyak
kalangan yang mempelajari filsafat berakhir dengan rasa pusing dan ketidakmengrtian.
Usia filsafat sudah memberikan bentuk-bentuk pemikiran yang bervariasi, juga telah
melahirkan berbagai aliran dan paham yang mengideologis. Dalam filsafat juga
menguraikan pendidikan karakter, yaitu pendidikan yang berbasis pada nilai-nilai
kepribadian bangsa yang digali dari keyakinan yang beragama, kebudayaan, dan kreatifan
lokal, serta kesucian hati nurani manusia yang merupakan fitrah dari sang pencipta.

1.2 TUJUAN
Critical Report Book ini bertujuan untuk :
1. Membandingkan dua buku Filsafat Pendidikan dengan pengarang yang
berbeda
2. Mengetahui kelamahan dan kelebihan suatu buku

1.3 MANFAAT
1. Membantu memahami karakteristik filsafat pendidikan
2. Membantu memahami perkembangan filsafat pendidikan dalam negeri.

3
BAB II

ISI BUKU

2.1 IDENTITAS BUKU


Buku Utama
1. Judul buku : Filsafat Pendidikan
2. Pengarang : Drs. Anas Salahudin, M.Pd.
3. Penerbit : Pustaka Setia
4. Tahun terbit : 2011
5. Kota terbit : Bandung
6. Tebal buku : 238 halaman
7. Ukuran : 16 x 24 cm

Buku Pembanding
1. Judul buku : Filsafat pendidikan
2. Pengarang : Dr. Edward Purba, MA dan Prof. Dr. Yusnadi, Ms
3. Penerbit : Unimed press
4. Tahun terbit : 2013
5. Kota terbit : Medan
6. Tebal buku : 163 halaman
7. Ukuran : 18 x 25 cm
8. ISBN : 978-602-7938-38-0

4
2.2 RINGKASAN ISI BUKU

A. Buku Pembanding

1. Bab I: Pengertian Filsafat Dan Filsafat Pendidikan


a. Pengertian filsafat
- Secara etimologi : kata filsafat dalam bahasa inggris philosophy dan dalan bahasa
arab falsafash yang keduanya dari bahasa yunani yakni, philosophia yang terdiri dari 2 kata
yakni, philein(cinta) dan shopia (kebijaksanaan). Sehingga filsafat berarti cinta kebijaksaan.
- Secara terminology : filsafat diawali dengan adanya keragu-raguan yang
menimbulkan banyak hal yang dipertanyakan.
- Menurut para ahli
Plato : filsafat adalah pengetahuan yang berminat mencapai pengetahuan kebenaran yang
asli.
Aristoteles : filasafat adalah ilmu yang meliputi kebenaran yang terkandung di dslsm ilmu-
ilmu metsafisika, logika, retorika, etika, ekonomi politik, dan estetika.
Al Faribi : filsafat adalah pengetahuan tentang alam, wujud bagaimana hakikat tang
sebenarnya.
Ali mudhofir : memberikan berbagai arti filsafat yang beragam:
Filsafat sebagai sifat
Filsafat sebagai suatu metode
Filsafat sebagai kelompok persoalan
Filsafat sebagai sekelompok teori atau sistem pemikiran
Filsafat sebagai analisis logis
Dengan memperhatikan pengertian-pengertian yang dijelakan diatas, dapat diambil
sebagai kesimpulan bahwa filsafat adalah ilmu pengetahuan yang meyelidiki segala sesuatu
yang ada secara mendalam sampai pada hakekatnya dengan menggunakan akal atau pikiran.

5
 Tujuan dan ciri-ciri pikiran kefilsafatan
Tujuan : untuk mencari hakikat dari sesuatu gejala atau fenomena secara mendalam.
Ciri-ciri pikiran kefilsafatan : dengan pikiran berfilsafat seseorang tidak akan
menganggap sesuatu masalah yang manapun sebagai hal sepele, tidak akan mudah
dipengaruhi eleh sesuatu, bersikap bebas, dapat mengatasi suatu prasangka tertentu,
bersikap jujur, menanyakan kebenaran perbuatan tertentu dan pada akhinya akan
menemukan kebenaran.
 Alasan Berfilsafat
Ada tiga hal yang mendorong manusia untuk berfilsafat yakni; keheranan, kesangsian,
dan kesadaran akan keterbatasan.
 Peranan Filsafat
Ada tiga peranan filsafat yakni; pendobrak, pembebas, dan pembimbing.

b. Pengertian Filsafat pendidikan


Pendidikan dapat diartikan sebagai suatu proses, dimana pendidikan merupakan usaha
sadar dan penuh tanggung jawab dari orang dewasa dalam membimbing, memimpin, dan
mengarahkan peserta didik dengan berbagai persoalan dan pertanyaan yang mungkin timbul
dalam pelaksannanya.
Filsafat dalam arti luas menurut Mudyahardjo (2004, 5) dapat dibagi 2 macam yakni;
- Filsafat praktek pendidikan yaitu analisis kritis dan komprehensif tentang bagaimana
seharusnya pendidikan diselenggarakan dan dilaksanakan dalam kehidupan manusia.
- Filsafat ilmu pendidikan yaitu analisis kritis dan komprehensif tentang pendidikan dan
konsep-konep psikologi pendidikan yang berkaitan dengan teori-teori belajar, pengukuran
pendidikan, prosedur-prosedur sistematis tentang penyusunan kurikulum, dan sebagaimana
akhinya menjadi teori pendidikan.

2. Bab II : Filsafat Pendidikan


a. Filsafat pendidikan sebagai sistem
Filsafat ditandai dengan pemunculan atau lahirnya teori-teori atau sistem pemikiran
yang dihasilkan oleh para pemikir atau filsuf.

6
Filsafat pendidikan terwujud dengan menarik garis linear anatara filsafat dan pendidikan.
Selain pendekatan linier, pendidikan dapat disusun dengan berpangkal kepada pendekatan
tertentu dari pada pendidikan itu sendiri.
b. Substansi filsafat pendidikan
Kedudukan filsafat pendidikan dalam jajaran ilmu pendidikan adalah sebagai bagian
dari fundasi-fundasi pendidikan. Berarti bahwa filsafat pendidikan perlu mengetengahkan
tentang konsep-konsep dasar pendidikan.
c. Hubungan filsafat dengan filsafat pendidikan
Filsafat sebagai pandangan hidup berisi nilai-nilai dan kebenaran yang dinjunjung
tinggi oleh penganutnya sekaligus merupakan asas dan pedoman yang melandasi semua
aspek hidup dan kehidupan manusia, masyarakat, dan bangsa. Pendidikan sebagai suatu
lembaga yang berfungsi menanamkan dan mewariskan sisten norma-norma tingkah laku
perbuatan yang didasarkan pada dasar-dasar filsafat yang dijunjung oleh lembaga pendidikan
dan tenaga pendidikan dalam suatu masyarakat. Untuk menjamin agar perlaksanaan
pendidkan efektif, maka dibutuhkan landasan-landasan filosofis dan landasan ilmiah sebagai
normatif dan pedoman pelaksaan.
Dari uraian diatas dapat disimpulakan bahwa hubungan fungsional anatara filsafat dan
teori pendidikan adalah:
- Filsafat dalam arti filosofis merupakan cara pendekatan yang dipakai dalam
memecahlan problematika pendidikan dan menyusun teori-teori pendidikan oleh para ahli.
- Filsafat berfungsi memberi arah bagi teori pendidikan yang telah ada menurut aliran
filsafat tertentu yang memiliki relevansi dengan kebutuhan nyata.
- Filsafat dalam hal filsafat pendidikan, mempunyai fungsi untuk memberikan petunjuk
dan arah dalam mengembangkan teori-teori pendidikan menjadi ilmu pendidikan.

3. Bab III : Aliran-Aliran Filsafat Pendidikan


a. Aliran-Aliran Filsafat Pendidikan
 Filsafat pendidikan idealisme: menyatakan bahwa kenyataan tersusun atas gagasan-
gagasan. Prinsipnya aliran idealisme mendasari semua yang ada dan yang nyata di alam ini
hanya idea, dunia idea merupakan lapangan rohani dan bentuknya tidak sama dengan alam
nyata seperti yang nampak dan tergambar. Yang terpenting dari ajaran ini adalah manusia
menganggap roh atau sukma lebih berharga dan lebih tinggi dibanding dengan materi
kehidupan manusia.
7
 Filsafat pendidkan realisme : sistem kesilsafatan realisme percaya bahwa dengan
sesuatu atau lain cara, ada hal-hal yang adanya terdapat di dalam dan tentang dirinya sendiri,
dan yang hakekatnya tidak terpengaruh oleh seseorang.
Salah seorang tokoh atau penganut realisme mengemukakan bahwa manusia selalu berusaha
untuk mencapai tujuan hidup. Tujuan pertama, menyatu dalam hidup yang meruoakan
kualitas hidup yang menuju kesempurnaan, sedangkan tujuan kedua, kehidupan sejahtera,
damai dan kebahagiaan yang abadi.
 Filsafat pendidikan Materialisme
Aliran ini menyatakan bahwa benda merupakan sumber segalanya.
 Filsafat pendidikan Pregmatisme
Menyatakan bahwa pengetahuan adalah apa yang dialami oleh manusia. Menurut john
dewey, pendidikan perlu didasrakan pada tiga pokok:
- Pendidikan merupakan kebutuhan untuk hidup
- Pendidikan sebagai pertumbuhan
- Pendidikan sebagai fungsi sosial
 Filsafat pendidikan Eksistensialisme
Filsafat ini memfokuskan pada pengalaman-pengalaman individu.
 Filsafat pendidikan Progresivisme
Menurut aliran ini kehidupan manusia berkembang secara terus-menerus dalam suatu
arah yang positif.
 Filsafat pendidikan Perenialisme
Perenislisme mengemukakan bahwa situasi dunia saat ini penuh dengan kekacauan
dan ketidakpastian, dan ketidak teraturan terutama dalam kehidupan moral,
intelektual, dan sosio-kultural. Untuk memperbaiki keadaan tersebut, maka kembali
pada ajarab dan pandangan hidup yang kuat pada jaman dulu.
 Filsafat pendidikan Esensialisme
Menyatakan bahwa peserta didik memiliki nilai esensial dan perlu dipertahankan.

 Filsafat Pendidikan Rekonstruksionisme


Merupakan kelanjutan dari cara berfikir progresifisme dalam pendidikan. Indinidu
tidak cukup belajar di sekolah tetapi sekolah harus mempelopori masyarakat.

8
4. Bab IV : Filsafat Pendidikan Pancasila
a. Pandangan Filsafat pancasila tentang manusia, masyarakat, pendidikan dan nilai.
- Filsafat Pancasila tentang Manusia: pacasila sebagai dasar dan nilai yang dijunjung
tinggi oleh manusia
- Filsafat pancasila tentang masyarakat : Hakekat masyarakat telah dijelaskan bahwa
masyarakat-bangsa dan negara indonesia menuju masyarakat yang aman, damai, sejahtera,
terbuka,adil, dan makmur.
- Pandangan filsafat pancasila tentang pendidikan
Pendidikan berlansung di keluarga, rumah, sekolah, dan masyarakat.
- Pandangan filsafat pendidikan tentang nilai
Pembangunan nasional adalah upaya bangsa untuk mencapai tujuan nasional sebagaimana
yang sudah dinyatakan dalam pembukaan UUD 1945. Pancasila sebagai dasar negara,
pandangan hidup bangsa dan sumber nilai bagi bangsa indonesia.
b. Pandangan Filsafat Pendidikan PancasilanTerhadap Sistem Pendidikan Nasional
Sebagai acuan penyelenggaraan sistem pendidikan nasional, UUD 1945 Pasal 31 yang baru
sebagai hasil amandemen Agustus 2002 menjadi:
- Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib
membiayainya.
- Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional
- Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20% dari
anggaran pendapatan dan belanja negara serta dari anggaran pendapatan dan belanja daerah.

5. Bab V : Hakekat Ilmu Pendidikan


a. Hakekat Pendidikan
 Pengertian Hakekat pendidikan
Pada hakekatnya pendidikan bukan membentuk, bukan menciptakan seperti yang diinginkan,
tetapi menolong, membantu dalam arti luas. Membentu menyadarkan anak tentang potensi
seoptimal mungkin, mmberikan pengetahuan dan keterampilan, memberikan latihan-latihan,
memotivai untuk terlibat dalam pengalaman-pengalaman yang berguna, mengolah materi
pelajaran sehingga peserta didik bernafsu untuk menguasainya dan meningkatkan intensitas
proses pembelajaran.
Untuk memberi pemahaman akan hakekat dan pengertian pendidikan, berikut ini sejumlah
pendapat yang dikemukakan oleh para ahli yaitu:

9
-pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku dalam usaha mendewasakan
seseorang melalui peelatihan dan pengajaran.
-dalam arti sempit pendidikan berarti perbuatan atau proses perbuatan untuk memperoleh
pengetahuan sebagai sebuah proses dan metode-metode tertentu
-pendidikan berarti kegiatan yang bersifat kelembagaan.
-pendidkan adalah usaha yang dilakukan orang dewasa untuk mengalihkan segala
pengetahuan dan pengalaman kepada generasi muda.
-hakekat pendidikan adalah proses kegiatan mengubah perilaku individu kearah kedewasaan.

 Tujuan Pendidikan
Dengan adanya tujuan pendidikan, peserta didik harius mampu tujuan yang sudah
ditetapkan sesuai dengan kurikulum. Pesesrta didik setelah selesai pembelajaran, maka
perumusan tujuan, spesifik, terukur, dan berubah hasil belajar, perilaku atau reformemce
peserta didik yang mencakup aspek sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan
keterampilan.
Hirarki tujuan pendidikan dapay digambarkan sebagai berikut:
Jenis tujuan kontinum
Tujuan pendidikan Nasional sangat umum
Standar Kompetensi Lulusan
Kompetensi inti
Kompetensi dasar
Indikator sangat spesifik

 Pilar Pendidikan
Pendidikan harus didasarkan pada cinta kasih sesama, cinta masyarakat, cinta bangsa dan
negara, sebagai modal dasra timbulnya dan berkembangnya pengabdian warga negara.

 Aliran-aliran Pendidikan
- Nativisme: pribadi seseorang ditentukan oleh bawaan lahir
- Naturalisme: pribadian seseorang ditentukan oleh Tuhan Yang Maha Esa
- Empirisme: pekembangan seorang anak ditentukan oleh lingkungan
- Konvergensi: pendidikan dapat diberikan, dapat dari pembawaan dan lingkungan.

10
- Lingkungan pendidikan: lingkungan keluarga, lingkungan sekolah,dan lingkungan
masyarakat.

b. Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter adalah bagaimana menanamkan kebiasaan tentang hal-hal yang baik
dalam kehidupan , sehingga seseorang memiliki kesadaran dan pemahaman yang tinggi.
c. Hakekat Mnusia
Pandangan tentang manusia adalah manusia sebagai mahluk berfikir (homo sapiens), manusia
sebagai mahluk suka berbuat sesuatu (homo faber), manusia juga bisa dididik, manusia juga
suka berkawan dan berhati nurani serta memiliki rasa ingin tahu.
Manusia memiliki eksistensi manusia yakni: manusia sebagai makhluk individu, makhluk
sosial, makhluk susila, sebagai makhluk religius.
d. Hakekat Masyarakat
e. Hakekat peserta didik
f. Hakekat Pembelajaran
g. Landasan-landasan Pendidikan: landasan agama,landasan filsafat, landasan sosiologi,
landasan hukum, landasan moral.
h. Asas-asas pendidikan: asas pendidikan sepanjang hayat, asas kasih sayang, asas
demokrasi, asas keterbukaan dan transparansi, asas kualitas, asas tanggung jawab, panca
darma taman sisiwa.

11
B. Ringkasan buku Utama

1. Bab I : Pengertian Dan Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan


a. Pengertian Filsafat
Kata filsafat berasal dari bahasa Inggris Dan Yunani. Dalam Bahasa Inggris yaitu Philosophy,
sedangkan dalam bahasa Yunani philein dan sofein.dengan demikian filsafat dapat diartikan
“cinta kebijaksanaan”.
Beberapa defenisi filsafat dapat dikemukakan sebagai berikut:
- Filsafat adalah proses pencarian kebenaran dengan cara menelusuri.
- Filsafat adalah pengetahuan tentang cara berfikir terhadap segala sesuatu.
- Filsafat adalah pengembaraan alam pikir manusia yang tidak mengenal kenyang dengan
ilmu pengetahuan.
- Filsafat adalah pencarian kebenaran dengan cara befikir kritis.
- Filsafat dengan pengertian formal adalah suatu proses kritik atau pemikiran terhadap
kepercayaan aakan sikap yang dijunjung tinggi.
Manfaat Filsafat dalam kehidupan adalah
- Dasar dalam bertindak
- Dasar dalam mengambil keputusan
- Mengurangi salah paham dan konflik
- Bersiap siaga menghadapi situasi dunia yang slalu berubah
- Mendalami konsep yang sudah baku dengan melihat substansinya
- Merumuskan teori atau kerangka pemikiran
- Membangun sikap saling menghargai pendapat satu sama lain
- Mengembangkan pemahaman berbagai persoalan

b. Pengertian Pendidikan
Pengertian pendidikan menurut W.J.S. Poerwadarminta sebagai berikut:
- Pendidikan adalah pendewasaan diri melalui pengajaran dan latihan.

12
- Pendidikan adalah usaha yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis untuk
memotivasi, membina,membantu dan membimbing.
- Pendidikan adalah usaha mendewasakan manusia yang seutuhnya.
- Pendidikan adalah pengembangan kualitas diri manusia dalam segala aspek.
- Pendidikan adalah sistem pengajaran yang didasarkan pada norma-norma yang berlaku
dan disepakati.

c. Pengertian filsafat pendidikan


Filsafat pendidikan adalah pengetahuan yang menyelidiki sibstansi pelaksanaan
pendidikan yang berkaitan dengan tujuan, latar brlakang,cara ,hasil, dan hakekat ilmu
pendidikan yang berhubungan dengan analisis kritis terhadap struktur dan kegunaanya.
d. Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan
Ruang lingkup filsafat pendidikan adalah sebagai berikut:
- Pendidik
- Murid anak didik
- Materi pendidikan
- Perbuatan mendidik
- Metode pendidikan
- Evaluasi pendidikan
- Tujuan pendidikan
- Alat-alat pendidikan
- Lingkungan pendidikan

1.4 Bab II : Seluk Beluk Dan Latar Belakang Munculnya Filsafat Pendidikan

a. Dorongan Sejarah Filsafat Yunani Terhadap Filsafat Pendidikan


Sejarah perkembangan filsafat pada umumnya dimulai dari mitologi yang
berkembang dimasyarakat Yunani Kuno. Sebelum filsafat berdiri dengan jati dirinya yang
asli sebagai filsafat itu sendiri yang menurut penciptanya sama sekali bukan mitos, melainkan
cara berpikir empiris, logis dan realistis.
Adapun zaman perkembangan filsafat adalah sebagai berikut:
- Zaman Purba merupakan zaman batu yang dipandang para sejarawan sebagai zaman
pengetahuan ilmiah.

13
- Zaman Yunani : (600 SM-200M) memiliki tiga zaman yaitu masa awal, masa keemasan,
dan masa Helenitas dan romawi.
- Zaman Praristik dan Pertengahan (200 M-1600M) : dibagi menjadi 4 periode yaitu
zaman patristik, zaman awal skolastik, zaman keemasan, dan zaman akhir abad
pertengahan.
- Zaman awal Skoliastik : perkembangan menyatakan bahwa perkembangan berhubungan
dengan perpindahan penduduk.
- Zaman Akhir Abad Petengahan : sudah mulai mempersiapkan ilmu pengetahuan alam
modern.
- Zaman Modern : pemikiran membawa manusia kearah yang lebih maju. Dapat dilihat
dari adanya berbagai perubahan mental yang menunjukan perbedaan dibandingkan
dengan masa pertengahan.
- Zaman Baru : dimulai dengan aliran fenomenologi.
- Zaman Pasca-modernisme : yang mengacu pada keyakinan yang prevalen.

b. Perkembangan Metolodologi Filsafat Pendidikan


Metodologi filsafat ada tiga yaitu:
- Metode Deduksi : metode berpikir yang menarik kesimpulan dari prinsip-prinsip umum
kemudian pada sesuatu yang bersifat khusus.
- Metode induksi : metode berpikir yang menarik kesimpulan dari prinsip khusus.
- Metode dialektika : metode berpikir yang menarik kesimpulan melalui tiga tahap yaitu
tesis, antitesis, dan sintesis.
c. Manusia dan Ilmu pengeetahuan
Manusia adalah satu-satunay makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna dan paling
misterius.
Manfaat pendidikan dalam kehidupan adalah sebagai berikut:
- Sebagai dasar dalam bertindak
- Sebagai dasar dalam mengambil tindakan
- Untuk mengurangi salah paham dan konflik
- Untuk bersiap siaga menghadapi situasi dunia yang selalu berubah.
Pandangan tentang manfaat pendidikan dikembangkan oleh aliran filsafat pendidikan,
yaitu sebagai berikut:

14
- Filsafat pendidikan progresivisme : berpandangan bahwa pendidikanyang baik adalah
yang terus berkembang maju, dinamis, dan memberi keuntungan bagi kehidupan
manusia.
- Filsafat pendidikan esensialisme ; pendidikan lebih menekankan sikap yang berpegang
pada prinsip manfaat pendidikan bagi kehidupan manusia.
- Filsafat pendidikan perenialisme berpendirian bahwa untuk mengembalikan keadaan
kacau balau seperti sekarang, jalan yang harus ditempuh adalah kembali ke prinsip-
prinsip umum yang telah teruji. Parenialisme berpandangan bahwa persoalan nilai adalah
persoalan spiritual karena hakekat manusia ada pada jiwanya.

1.5 Bab III : Filsafat Pendidikan Positivisme dan Empirisisme

a. Filsafat Pendidikan Positivisme


Posititivisme yang diperkenalkan oleh August Comte berpandangan bahwa
pengetahuan tidak boleh melebihi fakta-fakta. August Comte menjelakan, pandangan-
pandangan religius mengenai berbagai gejala di sebagian besar kalangan penduduk modern
masih diberikan dengan cara ini.
b. Filsafat Pendidikan Empirisisme
Penganut empirisisme berpandangan bahwa pengalaman merupakan sumber
pengetahuan bagi manusia. Tanpa pengalaman, rasio tidak memiliki kemampuan untuk
memberikan gambaran tertentu. Sebagai penganut empirisme, Hobbes berpendapat bahwa
pengenalan atau pengetahuan diperoleh karena pengalaman. Pengalaman awal dari segala
pengetahuan, juga awal pengetahuan tentang asas-asas yang diperoleh dan diteguhkan oleh
pengalaman.
Pengalaman adalah keseluruhan atau totalitas pengamatan yang disimpan didalam
ingatan atau digabungkan dengan suatu pengharapan akan masa depan, sesuai dengan apa
yang telah diamati pada masa lain.
Pada dasarnya, pengetahuan memiliki tiga kriteria, yaitu:
- Adanya suatu sistem gagasan dalam pikiran
- Persesuaian antara gagasan dan benda-benda yang sebenarnya
- Adanya keyakinan tentang persesuaian.

15
1.6 Bab IV : Filsafat Pendidikan Tentang Manusia Dan Alam Semesta

a. Filsafat Pendidikan Tentang Manusia


Ciri-ciri filsafat pendidikan tentang manusia adalah:
- Merupakan pengetahuan filsafat yang universal karena seluruh kajian filsafat akan
membicarakan manusia
- Menjadi manusia sebagai subjek dan objek pengembangan
- Memerlukan pemahaman mendalam agar manusia menyadari kepentingan hidup
berdampingan dengan seluruh alam jagat raya.
- Memahami keberadaan manusia secara komprehensif dan kontemplatif.
Adapun manfaat filsafat pendidikan tentang manusia adalah memberikan pengetahuan
empiris dan terukur pada manusia, sebagai gejala kemanusiaan yang dapat dihitung
secara matematis sehingga lebih waspada menghadapi berbagai perubahan kehidupan
yang akan mendatangkan malapetaka.
Tujuan filsafat pendidikan tentang manusia mengarahkan pembentukan tingkah laku
manusia yang rasional, adftif dengan alam, selektif dengan perubahan, berjiwa reformis,
modernis, kritis, dan progresif.

b. Filsafat pendidikan tentang alam


Filsafat pendidikan tentang alam menjelaskan awal mula kejadian alam semesta
secara mendalam, baik hakekatnya maupun sumber-sumber yang menjadi penyebab
eksistensinya, bahkan para ilmuan memberikan nama, konsep, dan teori pada seluruh hasil
pengamatannya.

c. Filsafat tentang kehidupan


Teori-teori yang mencakup filsafat tentang kehidupan:
- Teori generatio spontanea : mahluk hidup ada dengan sendirinya
- Teori cosmazoa : mahluk hidup terdapat dibumi berasal dari planet lain
- Omme vivum ex ovo : kehidupan bukan ketidaksengajaan
- Teori uray : zat-zat merupakan unsur-unsur penting yang terdapat dalam tubuh makhluk
hidup.

16
1.7 Bab V : Ontologi, Epistemologi, dan Aksiologi Pendidikan

a. Ontologi Pendidikan
Pendekatan ontologi atau metafisik menekankan pada hakekat keberadaan, dalam hal
ini keberadaan pendidikan sendiri.

b. Epistemologi Pendidikan
Epistemologi dalam bahasa latin dengan arti pengetahuan.sehingga epistemologi adalah
analisis filosofis terhadap sumber-sumber pengetahuan.
c. Aksiologi Pendidikan
Aksiologi pendidikan berkaitan dengan masalah ilmu dan pengetahuan, maksudnya adalah
memikirkan segala hakikat pengetahuan atau hakikat keberadaan segala sesuatu yang bersifat
fisikal dan metafisikal, baik yang umum maupun khusus.
Aksiologi pendidikan juga berkaitan dengan aliran-aliran pendidikan yang terus berkembang.
Di antara aliran-aliran pendidikan tersebut adalah sebagai berikut
- Positivisme : pendidikan bertujuan agar masyarakat manyadari bahwa kebenaran harus
ditandai oleh sesuatu yang empiris, realistis, dan indriawi.
- Renaisans : humanisme dan individualisme merupakan ciri renaisans yang penting.
Humanisme adalah pandangan bahwa manusia mampu mengatur dunia dan dirinya.
- Humanisme
- Naturalisme :materi yang membentuk alam, akal, dan kesadaran, termasuk segala proses
fisikalnya.
- Materialisme
- Pragmatisme

1.8 Bab VI : Filsafat Tentang Hakikat Pendidikan

a. Hakekat Pendidikan Di Masyarakat


Pendidikan dimasyarakat tidak terlepas dari beberapa pemetaan aliran yang terbagi 3 yaitu:

17
- Paham Konsevatif : bagi kaum konservatif, ketidaksejajaran merupakan sesuatu
keharusan hukum alam, suatu hal yang mustahil dihindari, serta sudah menjadi ketentuan
sejarah atau takdir dari Tuhan.
- Paham Liberalistik : keyakinan bahwa ada masalah dalam masyarakat.
- Paham radikalistik : merupakan menciptakan ruang agar muncul sikap kritis terhadap
sistem dan struktur ketidakadilan.
b. Hakikat Pengembangan kurikulum Pendidikan
Prinsip-prinsip kurikulum pendidikan diarahkan sepenuhnya pada tujuan pendidikan.
Olehkarena itu, semua komponen kurikulumnya harus berbasis visi dan misi lembaga
pendidikan, baik secara lansung maupun tidak lansung.
Dalam filsafat pendidikan, hakikat kurikulum adalah pola pembentukan karakter peserta
didik. Demikian pendidik yang menjalani suatu kompetensi dalam pengembangan ilmunya,
diharuskan memperoleh sertifikasi sebagai guru.
c. Hakekat Tujuan Pendidikan Berbasis Fitrah Manusia
Fitrah, artinya bersih tanpa dosa dan noda, baik dalam akal maupun nafsunya. Dengan
fitrahnya, manusia dapat mengembangkan kekuatan jiwanyauntuk mengetahui dan menganal
lebih dekat dengan Tuhan penciptanya.
d. Hakikat Pengembangan Metode Pendidikan
Pengembangan metode pendidikan berkaiatan dengan pengembangan strategi pembelajaran
karena dalam strategi pembelajaran diterapkan berbagai teknik atau metode belajar mengajar.

1.9 Bab VII : Epistemologi sistem Pengembangan Kepemimpinan dalam Pendidikan

a. Pengertian Sistem Pendidikan


Sistem pendidikan merupakan himpunan unsur pendidikan yang saling berhubungan
untuk mencapai target yang disepakati dalam visi dan misi kependidikan.
b. Sistem Kepemimpinan Pendidikan
Kepemimpinan merupakan pelaksanaan dari keterapilan mengelola orang lain sebagai
bawahannya.dan dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan adalah sekumpulan dari
serangkaian kemampuan dan sifat kepribadian, termasuk didalamnya kewibawaan.
Kepemimpinan dalam sistem pendidikan berfungsi membantu seluruh bawahan.
c. Sistem Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter untuk membangun keberadapan bangsa adalah kreatifan dari
keragaman nilai dan budaya kehidupan bermasyarakat.

18
1.10Bab VIII : Filsafat Pendidikan tentang Tanggung Jawab Pendidikan

a. Tanggung Jawab Keluarga dalam Pendidikan


Pada hakekatnya, tanggung jawab pendidikan merupakan tanggung jawab yang besar
dan penting karena pada tatanan operasionalnya, pendidikan merupakan pemberian
bimbingan, pertolongan dan bantuan dari orang dewsa atau orang yang
bertanggungjawag atas pendidikan kepada anak yang belum dewasa. Penanggung jawab
pendidikan adalah sebagai berikut:
- Seluruh manusia bertanggung jawab untuk mendidik dirinya sendiri.
- Orang tua
- Pendidikan merupakan tanggung jawab pemerintah
- Pendidikan merupakan kewajiban para guru di sekolah
- Pendidikan merupakan berkewajiban seluruh warga bangsa.
Perkembangan anak memerlukan bimbingan orangtuanya sehingga harus melakukan :
- Memberi teladan yang baik
- Membiasakan anak dengan kebiasaan yang baik
- Menyajikan cerita-cerita yang baik
- Menerangkan segala hal yang baik
- Membina daya kratif anak
- Mengontrol, membimbing, dam mengawasi perilaku anak dengan baik
- Memberikan sanksi yang bernilai pelajaran dengan baik.
b. Tanggung Jawab Pendidik Dan pemerintah dalam Pendidikan
Dalam undang-undang sistem pendidiksan nasional BabXI tentang pendidikan dan
tenaga kependidikan pada pasal 39 dikatakan sebagai berikut:
- Tenaga kependidikan bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan,
penegembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan
pada satuan pedidikan.
- Pendidikan merupakan tenaga profesinal yang bertugas merencanakan dan melaksanakan
proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan
pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi
pendidik pada perguruan tinggi.

19
Masih banyak pasal-pasal yang menjelaskan tentang kependdikan yang menjelaskan
status para pendidik dan tenaga kependidikan yang menggambarkan hak dan kewajiban
pendidik dan tenaga kependidikan dan melaksanakan tugasnya sebagai pengembang
pendidikan.
Selain pendidik, pemerintah juga memilikintanggung jawab pengembangan pendidikan
di indonesia. Kewajiban pemerintah ditetapkan UU sistem pendidikan nasional dan UU
tentang guru.
Disamping kewajiban dan tanggung jawab pemerintah, UU pun menetapkan tanggung
jawab dan kewajiban warga negaradan masyarakat dalam penyelanggaraan pendidikan.
Sebagaimana ditegaskan dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem
pendidikan nasional pasal 6 yang menyebutkan sebagai berikut:
- Setiap warga negara yang berusia tujuh sampai lima belas tahun wajib mengukuti
pendidikan dasar.
- Setiap warga negara bertanggung jawab terhadap keberlangsungan penyelenggaraan
pendidikan.

1.11Bab IX : Filsafat Pendidikan tentang Penelitian Tindakan Kelas.

a. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas


Penelitia tindakan kelas merupakan bentuk penelitian reflektif dengan melakukan tendakan-
tindakan tertentu untuk memperbaiki atau meningkatkan praktik-praktik pembelajaran di
kelas secara profesional.
Dapat disimpulkan PTK adalah suatu penelitian yang dilakukan secara sistematis reflektif
terhadap berbagai tindakan yang dilakukan oleh guru yang sekaligus sebagai peneliti.
b. Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas
Karakteristik penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut:
- Masalah penelitian berangkat dari masalah pembelajaran yang dipandang pendidik sebagai
masalah yang menghambat tercapainya tujuan pembelajaran.
- Problem pembelajaran dapat berupa metode pembelajaran yang kurang efektif, siswa yang
kurang konsentrasi, dan sebagainya.
- Para pendidik harus memiliki kemampuan meneliti msalah-masalah yang terjadi dalam
proses pembelajaran sehingga pendidik akan mencari solusinya.
- Tindakan-tindakan tertentu yang dilakukan pendidik bertujuan memperbaiki proses belajar
mengajar dikelas.

20
Menurut richat Winter (1996), ada 6 karakteristik PTK, yaitu:
- Kritik Reflektif : suatu upaya evaluasi atau penilaian
- Kritik Dialektis : kritik yang dilakukan terhadap fenomena.
- Kolaboratif : adanya hubungan antara tokoh-tokoh yang terlibat dalam penelitian.
- Risiko : resiko yang mungkin terjadi adalah melesetnya hipotesis dan adanya tuntutan untuk
melakukan suatu transformasi.
- Susunan jamak : PTK memiliki struktur jamak karena penelitian ini bersifat dialektis,
reflektif, partisipasi, atau kolaboratif.
- Internalisasi teori dan praktik : tahap ini berfungsi untuk mendukung transformasi.
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa manfaat PTK adalah:
- Membuat guru peka dan tanggap terhadap dinamika pembelajaran di kelasnya.
- Guru menjadi reflektif dan kritis terhadap apa yang dilakukan siswanya
- Meningkatkan kinerja guru
- Dengan tahapan-tahapan PTK, guru mampu memperbaiki proses pembelajaran melalui suatu
kajian yang dalam terhadap apa yang terjadi di kelas.
- PTK tidak mengganggu tugas pokok karena terintegrasi antara tugas pokok dalam proses
pembelajaran dan kerja penelitian.
- PTK membuat guru lebih kreatif dan inovatif, selalu memperhatikan kelemahan dan berupaya
mencari solusi.

21
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Perbandingan Antara Kedua Buku


Kedua buku ini membahas tentang filsafat pendidikan. Kedua judul buku sama
namun memiliki pengarang yang berbeda. Pada buku ‘filsafat pendidikan’ karangan Dr.
Edward Purba, MA menjelaskan tentang filsafat pendidikan mulai dengan pengertian
filsfat pendidikan dan membahas aliran-aliran yang mendukung filsafat pendidikan,
membahas tentang filsafat pendidikan pancasila yang berupa dasar dari negara indonesia.
Selain itu buku ini juga membahas tentang hakekat pendidikan diberbagai kalangan.
Sedangkan buku ‘Filsafat Pendidikan’ karangan Drs. Anas Salahudin, M.Pd
menerangkan lebih luas tentang filsafat pendidikan dan disertai dengan asal beluk filsafat
pendidikan atau latar belakang filsafat pendidikan. Dalam buku ini menerangkan tentang
pengertian, latar belakang munculnya filsafat pendidikan, alira-aliran, hubungan filsafat
dengan aspek lain. Buku utama jika dibandingkan dengan buku pembanding lebih
tampak kelengkapan keseluruhan isi buku karena mencantumkan lebih akan pembahasan
tentang filsafat pendidikan. Dari segi penulisan buku sudah benar dan baik dan mudah
dipahami pembaca.

3.2 Kelebihan
Adapun kelebihan dari kedua buku adalah sebagai berikut :
1. Pada buku utama, isi buku menjelaskan secara luas mulai dari pengertian filsafat
pendidikan sampai filsfat pendidikan dalam aspek-aspek lain.
2. Format penulisan kedua buku sudah jelas dan mudah dipahami pembaca
3. Kedua buku menjelaskan dengan jelas setiap sub sub bahasan pada setiap bab
4. Bahasa penulisan buku mudah untuk dimengerti pembaca
5. Kedua buku menjelaskan keseluruhan isi buku sesuai dengan Judul buku
6. Kedua buku mencantumkan tes soal sebagai pelatihan untuk peserta didik
7. Kedua buku memiliki indikator yang harus dicapai pembaca pada setiap awal bab
8. Memiliki banyak referensi yang mendukung

22
9. Buku utama lebih luas dalam menjelaskan materi yang berhubungan dengan filsafat
pendidikan.
10. Buku utama menampilkan ringkasan buku yang terdapat pada belakang buku

3.3 Kelemahan
1. Kedua buku tidak melampirkan biografi penulis
2. Buku pembanding hanya sedikit menjelaskan materi yang berhubungan dengan
filsafat pendidikan.
3. Dalam buku utama terdapat materi yang berulang pada bab yang berbeda
4. Kedua buku tidak banyak melampirkan gambar yang menjadi salah satu penarik
perhatian pembaca.

23
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Dari kedua buku yang sudah dikritik dapat disimpulkan:
1. Walaupun memiliki judul buku yang sama kedua buku memiliki perbedaan dalam
pembahasan materinya
2. Buku utama lebih lengkap pembahasannya dibandingkan dengan buku pembanding
3. Kelemahan dari kedua buku adalah tidak menampilkan biografi pengarang

4.2 Saran

Berdasarkan hasil Critical Book Report yang sudah di review, periview menyarankan supaya
filsafat pendidikan dipelajari dan dipahami semua lapisan baik guru, orang tua maupun
masyarakat sehingga meningkatkan prestasi anak dalam berbagai hal kehidupan. Selain itu,
pe review juga menyarankan kepada penulis supaya membuat tampilan isi buku yang lebih
menarik misalnya dengan mencantumkan gambar gambar contoh.

24

Anda mungkin juga menyukai