FILSAFAT PENDIDIKAN
Disusun oleh :
FAKULTAS TEKNIK
2018
1
Kata pengantar
Puja dan puji syukur kita panjatkan kepada tuhan yang maha Esa, yang telah memberikan
kita kesehatan dan keselamatan sehingga masih dapat beraktivitas seperti biasanya, dan puja-
puji syukur saya sebagai penulis kepada Tuhan yang maha Esa, yang telah memberikan
kesempatan bagi saya untuk menyelesaikan tugas critical book report“FILSAFAT
PENDIDIKAN’’. untuk memenuhi syarat perkuliahan tahun ajaran 2018.
PENULIS
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 TUJUAN
Critical Report Book ini bertujuan untuk :
1. Membandingkan dua buku Filsafat Pendidikan dengan pengarang yang
berbeda
2. Mengetahui kelamahan dan kelebihan suatu buku
1.3 MANFAAT
1. Membantu memahami karakteristik filsafat pendidikan
2. Membantu memahami perkembangan filsafat pendidikan dalam negeri.
3
BAB II
ISI BUKU
Buku Pembanding
1. Judul buku : Filsafat pendidikan
2. Pengarang : Dr. Edward Purba, MA dan Prof. Dr. Yusnadi, Ms
3. Penerbit : Unimed press
4. Tahun terbit : 2013
5. Kota terbit : Medan
6. Tebal buku : 163 halaman
7. Ukuran : 18 x 25 cm
8. ISBN : 978-602-7938-38-0
4
2.2 RINGKASAN ISI BUKU
A. Buku Pembanding
5
Tujuan dan ciri-ciri pikiran kefilsafatan
Tujuan : untuk mencari hakikat dari sesuatu gejala atau fenomena secara mendalam.
Ciri-ciri pikiran kefilsafatan : dengan pikiran berfilsafat seseorang tidak akan
menganggap sesuatu masalah yang manapun sebagai hal sepele, tidak akan mudah
dipengaruhi eleh sesuatu, bersikap bebas, dapat mengatasi suatu prasangka tertentu,
bersikap jujur, menanyakan kebenaran perbuatan tertentu dan pada akhinya akan
menemukan kebenaran.
Alasan Berfilsafat
Ada tiga hal yang mendorong manusia untuk berfilsafat yakni; keheranan, kesangsian,
dan kesadaran akan keterbatasan.
Peranan Filsafat
Ada tiga peranan filsafat yakni; pendobrak, pembebas, dan pembimbing.
6
Filsafat pendidikan terwujud dengan menarik garis linear anatara filsafat dan pendidikan.
Selain pendekatan linier, pendidikan dapat disusun dengan berpangkal kepada pendekatan
tertentu dari pada pendidikan itu sendiri.
b. Substansi filsafat pendidikan
Kedudukan filsafat pendidikan dalam jajaran ilmu pendidikan adalah sebagai bagian
dari fundasi-fundasi pendidikan. Berarti bahwa filsafat pendidikan perlu mengetengahkan
tentang konsep-konsep dasar pendidikan.
c. Hubungan filsafat dengan filsafat pendidikan
Filsafat sebagai pandangan hidup berisi nilai-nilai dan kebenaran yang dinjunjung
tinggi oleh penganutnya sekaligus merupakan asas dan pedoman yang melandasi semua
aspek hidup dan kehidupan manusia, masyarakat, dan bangsa. Pendidikan sebagai suatu
lembaga yang berfungsi menanamkan dan mewariskan sisten norma-norma tingkah laku
perbuatan yang didasarkan pada dasar-dasar filsafat yang dijunjung oleh lembaga pendidikan
dan tenaga pendidikan dalam suatu masyarakat. Untuk menjamin agar perlaksanaan
pendidkan efektif, maka dibutuhkan landasan-landasan filosofis dan landasan ilmiah sebagai
normatif dan pedoman pelaksaan.
Dari uraian diatas dapat disimpulakan bahwa hubungan fungsional anatara filsafat dan
teori pendidikan adalah:
- Filsafat dalam arti filosofis merupakan cara pendekatan yang dipakai dalam
memecahlan problematika pendidikan dan menyusun teori-teori pendidikan oleh para ahli.
- Filsafat berfungsi memberi arah bagi teori pendidikan yang telah ada menurut aliran
filsafat tertentu yang memiliki relevansi dengan kebutuhan nyata.
- Filsafat dalam hal filsafat pendidikan, mempunyai fungsi untuk memberikan petunjuk
dan arah dalam mengembangkan teori-teori pendidikan menjadi ilmu pendidikan.
8
4. Bab IV : Filsafat Pendidikan Pancasila
a. Pandangan Filsafat pancasila tentang manusia, masyarakat, pendidikan dan nilai.
- Filsafat Pancasila tentang Manusia: pacasila sebagai dasar dan nilai yang dijunjung
tinggi oleh manusia
- Filsafat pancasila tentang masyarakat : Hakekat masyarakat telah dijelaskan bahwa
masyarakat-bangsa dan negara indonesia menuju masyarakat yang aman, damai, sejahtera,
terbuka,adil, dan makmur.
- Pandangan filsafat pancasila tentang pendidikan
Pendidikan berlansung di keluarga, rumah, sekolah, dan masyarakat.
- Pandangan filsafat pendidikan tentang nilai
Pembangunan nasional adalah upaya bangsa untuk mencapai tujuan nasional sebagaimana
yang sudah dinyatakan dalam pembukaan UUD 1945. Pancasila sebagai dasar negara,
pandangan hidup bangsa dan sumber nilai bagi bangsa indonesia.
b. Pandangan Filsafat Pendidikan PancasilanTerhadap Sistem Pendidikan Nasional
Sebagai acuan penyelenggaraan sistem pendidikan nasional, UUD 1945 Pasal 31 yang baru
sebagai hasil amandemen Agustus 2002 menjadi:
- Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib
membiayainya.
- Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional
- Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20% dari
anggaran pendapatan dan belanja negara serta dari anggaran pendapatan dan belanja daerah.
9
-pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku dalam usaha mendewasakan
seseorang melalui peelatihan dan pengajaran.
-dalam arti sempit pendidikan berarti perbuatan atau proses perbuatan untuk memperoleh
pengetahuan sebagai sebuah proses dan metode-metode tertentu
-pendidikan berarti kegiatan yang bersifat kelembagaan.
-pendidkan adalah usaha yang dilakukan orang dewasa untuk mengalihkan segala
pengetahuan dan pengalaman kepada generasi muda.
-hakekat pendidikan adalah proses kegiatan mengubah perilaku individu kearah kedewasaan.
Tujuan Pendidikan
Dengan adanya tujuan pendidikan, peserta didik harius mampu tujuan yang sudah
ditetapkan sesuai dengan kurikulum. Pesesrta didik setelah selesai pembelajaran, maka
perumusan tujuan, spesifik, terukur, dan berubah hasil belajar, perilaku atau reformemce
peserta didik yang mencakup aspek sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan
keterampilan.
Hirarki tujuan pendidikan dapay digambarkan sebagai berikut:
Jenis tujuan kontinum
Tujuan pendidikan Nasional sangat umum
Standar Kompetensi Lulusan
Kompetensi inti
Kompetensi dasar
Indikator sangat spesifik
Pilar Pendidikan
Pendidikan harus didasarkan pada cinta kasih sesama, cinta masyarakat, cinta bangsa dan
negara, sebagai modal dasra timbulnya dan berkembangnya pengabdian warga negara.
Aliran-aliran Pendidikan
- Nativisme: pribadi seseorang ditentukan oleh bawaan lahir
- Naturalisme: pribadian seseorang ditentukan oleh Tuhan Yang Maha Esa
- Empirisme: pekembangan seorang anak ditentukan oleh lingkungan
- Konvergensi: pendidikan dapat diberikan, dapat dari pembawaan dan lingkungan.
10
- Lingkungan pendidikan: lingkungan keluarga, lingkungan sekolah,dan lingkungan
masyarakat.
b. Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter adalah bagaimana menanamkan kebiasaan tentang hal-hal yang baik
dalam kehidupan , sehingga seseorang memiliki kesadaran dan pemahaman yang tinggi.
c. Hakekat Mnusia
Pandangan tentang manusia adalah manusia sebagai mahluk berfikir (homo sapiens), manusia
sebagai mahluk suka berbuat sesuatu (homo faber), manusia juga bisa dididik, manusia juga
suka berkawan dan berhati nurani serta memiliki rasa ingin tahu.
Manusia memiliki eksistensi manusia yakni: manusia sebagai makhluk individu, makhluk
sosial, makhluk susila, sebagai makhluk religius.
d. Hakekat Masyarakat
e. Hakekat peserta didik
f. Hakekat Pembelajaran
g. Landasan-landasan Pendidikan: landasan agama,landasan filsafat, landasan sosiologi,
landasan hukum, landasan moral.
h. Asas-asas pendidikan: asas pendidikan sepanjang hayat, asas kasih sayang, asas
demokrasi, asas keterbukaan dan transparansi, asas kualitas, asas tanggung jawab, panca
darma taman sisiwa.
11
B. Ringkasan buku Utama
b. Pengertian Pendidikan
Pengertian pendidikan menurut W.J.S. Poerwadarminta sebagai berikut:
- Pendidikan adalah pendewasaan diri melalui pengajaran dan latihan.
12
- Pendidikan adalah usaha yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis untuk
memotivasi, membina,membantu dan membimbing.
- Pendidikan adalah usaha mendewasakan manusia yang seutuhnya.
- Pendidikan adalah pengembangan kualitas diri manusia dalam segala aspek.
- Pendidikan adalah sistem pengajaran yang didasarkan pada norma-norma yang berlaku
dan disepakati.
1.4 Bab II : Seluk Beluk Dan Latar Belakang Munculnya Filsafat Pendidikan
13
- Zaman Yunani : (600 SM-200M) memiliki tiga zaman yaitu masa awal, masa keemasan,
dan masa Helenitas dan romawi.
- Zaman Praristik dan Pertengahan (200 M-1600M) : dibagi menjadi 4 periode yaitu
zaman patristik, zaman awal skolastik, zaman keemasan, dan zaman akhir abad
pertengahan.
- Zaman awal Skoliastik : perkembangan menyatakan bahwa perkembangan berhubungan
dengan perpindahan penduduk.
- Zaman Akhir Abad Petengahan : sudah mulai mempersiapkan ilmu pengetahuan alam
modern.
- Zaman Modern : pemikiran membawa manusia kearah yang lebih maju. Dapat dilihat
dari adanya berbagai perubahan mental yang menunjukan perbedaan dibandingkan
dengan masa pertengahan.
- Zaman Baru : dimulai dengan aliran fenomenologi.
- Zaman Pasca-modernisme : yang mengacu pada keyakinan yang prevalen.
14
- Filsafat pendidikan progresivisme : berpandangan bahwa pendidikanyang baik adalah
yang terus berkembang maju, dinamis, dan memberi keuntungan bagi kehidupan
manusia.
- Filsafat pendidikan esensialisme ; pendidikan lebih menekankan sikap yang berpegang
pada prinsip manfaat pendidikan bagi kehidupan manusia.
- Filsafat pendidikan perenialisme berpendirian bahwa untuk mengembalikan keadaan
kacau balau seperti sekarang, jalan yang harus ditempuh adalah kembali ke prinsip-
prinsip umum yang telah teruji. Parenialisme berpandangan bahwa persoalan nilai adalah
persoalan spiritual karena hakekat manusia ada pada jiwanya.
15
1.6 Bab IV : Filsafat Pendidikan Tentang Manusia Dan Alam Semesta
16
1.7 Bab V : Ontologi, Epistemologi, dan Aksiologi Pendidikan
a. Ontologi Pendidikan
Pendekatan ontologi atau metafisik menekankan pada hakekat keberadaan, dalam hal
ini keberadaan pendidikan sendiri.
b. Epistemologi Pendidikan
Epistemologi dalam bahasa latin dengan arti pengetahuan.sehingga epistemologi adalah
analisis filosofis terhadap sumber-sumber pengetahuan.
c. Aksiologi Pendidikan
Aksiologi pendidikan berkaitan dengan masalah ilmu dan pengetahuan, maksudnya adalah
memikirkan segala hakikat pengetahuan atau hakikat keberadaan segala sesuatu yang bersifat
fisikal dan metafisikal, baik yang umum maupun khusus.
Aksiologi pendidikan juga berkaitan dengan aliran-aliran pendidikan yang terus berkembang.
Di antara aliran-aliran pendidikan tersebut adalah sebagai berikut
- Positivisme : pendidikan bertujuan agar masyarakat manyadari bahwa kebenaran harus
ditandai oleh sesuatu yang empiris, realistis, dan indriawi.
- Renaisans : humanisme dan individualisme merupakan ciri renaisans yang penting.
Humanisme adalah pandangan bahwa manusia mampu mengatur dunia dan dirinya.
- Humanisme
- Naturalisme :materi yang membentuk alam, akal, dan kesadaran, termasuk segala proses
fisikalnya.
- Materialisme
- Pragmatisme
17
- Paham Konsevatif : bagi kaum konservatif, ketidaksejajaran merupakan sesuatu
keharusan hukum alam, suatu hal yang mustahil dihindari, serta sudah menjadi ketentuan
sejarah atau takdir dari Tuhan.
- Paham Liberalistik : keyakinan bahwa ada masalah dalam masyarakat.
- Paham radikalistik : merupakan menciptakan ruang agar muncul sikap kritis terhadap
sistem dan struktur ketidakadilan.
b. Hakikat Pengembangan kurikulum Pendidikan
Prinsip-prinsip kurikulum pendidikan diarahkan sepenuhnya pada tujuan pendidikan.
Olehkarena itu, semua komponen kurikulumnya harus berbasis visi dan misi lembaga
pendidikan, baik secara lansung maupun tidak lansung.
Dalam filsafat pendidikan, hakikat kurikulum adalah pola pembentukan karakter peserta
didik. Demikian pendidik yang menjalani suatu kompetensi dalam pengembangan ilmunya,
diharuskan memperoleh sertifikasi sebagai guru.
c. Hakekat Tujuan Pendidikan Berbasis Fitrah Manusia
Fitrah, artinya bersih tanpa dosa dan noda, baik dalam akal maupun nafsunya. Dengan
fitrahnya, manusia dapat mengembangkan kekuatan jiwanyauntuk mengetahui dan menganal
lebih dekat dengan Tuhan penciptanya.
d. Hakikat Pengembangan Metode Pendidikan
Pengembangan metode pendidikan berkaiatan dengan pengembangan strategi pembelajaran
karena dalam strategi pembelajaran diterapkan berbagai teknik atau metode belajar mengajar.
18
1.10Bab VIII : Filsafat Pendidikan tentang Tanggung Jawab Pendidikan
19
Masih banyak pasal-pasal yang menjelaskan tentang kependdikan yang menjelaskan
status para pendidik dan tenaga kependidikan yang menggambarkan hak dan kewajiban
pendidik dan tenaga kependidikan dan melaksanakan tugasnya sebagai pengembang
pendidikan.
Selain pendidik, pemerintah juga memilikintanggung jawab pengembangan pendidikan
di indonesia. Kewajiban pemerintah ditetapkan UU sistem pendidikan nasional dan UU
tentang guru.
Disamping kewajiban dan tanggung jawab pemerintah, UU pun menetapkan tanggung
jawab dan kewajiban warga negaradan masyarakat dalam penyelanggaraan pendidikan.
Sebagaimana ditegaskan dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem
pendidikan nasional pasal 6 yang menyebutkan sebagai berikut:
- Setiap warga negara yang berusia tujuh sampai lima belas tahun wajib mengukuti
pendidikan dasar.
- Setiap warga negara bertanggung jawab terhadap keberlangsungan penyelenggaraan
pendidikan.
20
Menurut richat Winter (1996), ada 6 karakteristik PTK, yaitu:
- Kritik Reflektif : suatu upaya evaluasi atau penilaian
- Kritik Dialektis : kritik yang dilakukan terhadap fenomena.
- Kolaboratif : adanya hubungan antara tokoh-tokoh yang terlibat dalam penelitian.
- Risiko : resiko yang mungkin terjadi adalah melesetnya hipotesis dan adanya tuntutan untuk
melakukan suatu transformasi.
- Susunan jamak : PTK memiliki struktur jamak karena penelitian ini bersifat dialektis,
reflektif, partisipasi, atau kolaboratif.
- Internalisasi teori dan praktik : tahap ini berfungsi untuk mendukung transformasi.
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa manfaat PTK adalah:
- Membuat guru peka dan tanggap terhadap dinamika pembelajaran di kelasnya.
- Guru menjadi reflektif dan kritis terhadap apa yang dilakukan siswanya
- Meningkatkan kinerja guru
- Dengan tahapan-tahapan PTK, guru mampu memperbaiki proses pembelajaran melalui suatu
kajian yang dalam terhadap apa yang terjadi di kelas.
- PTK tidak mengganggu tugas pokok karena terintegrasi antara tugas pokok dalam proses
pembelajaran dan kerja penelitian.
- PTK membuat guru lebih kreatif dan inovatif, selalu memperhatikan kelemahan dan berupaya
mencari solusi.
21
BAB III
PEMBAHASAN
3.2 Kelebihan
Adapun kelebihan dari kedua buku adalah sebagai berikut :
1. Pada buku utama, isi buku menjelaskan secara luas mulai dari pengertian filsafat
pendidikan sampai filsfat pendidikan dalam aspek-aspek lain.
2. Format penulisan kedua buku sudah jelas dan mudah dipahami pembaca
3. Kedua buku menjelaskan dengan jelas setiap sub sub bahasan pada setiap bab
4. Bahasa penulisan buku mudah untuk dimengerti pembaca
5. Kedua buku menjelaskan keseluruhan isi buku sesuai dengan Judul buku
6. Kedua buku mencantumkan tes soal sebagai pelatihan untuk peserta didik
7. Kedua buku memiliki indikator yang harus dicapai pembaca pada setiap awal bab
8. Memiliki banyak referensi yang mendukung
22
9. Buku utama lebih luas dalam menjelaskan materi yang berhubungan dengan filsafat
pendidikan.
10. Buku utama menampilkan ringkasan buku yang terdapat pada belakang buku
3.3 Kelemahan
1. Kedua buku tidak melampirkan biografi penulis
2. Buku pembanding hanya sedikit menjelaskan materi yang berhubungan dengan
filsafat pendidikan.
3. Dalam buku utama terdapat materi yang berulang pada bab yang berbeda
4. Kedua buku tidak banyak melampirkan gambar yang menjadi salah satu penarik
perhatian pembaca.
23
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari kedua buku yang sudah dikritik dapat disimpulkan:
1. Walaupun memiliki judul buku yang sama kedua buku memiliki perbedaan dalam
pembahasan materinya
2. Buku utama lebih lengkap pembahasannya dibandingkan dengan buku pembanding
3. Kelemahan dari kedua buku adalah tidak menampilkan biografi pengarang
4.2 Saran
Berdasarkan hasil Critical Book Report yang sudah di review, periview menyarankan supaya
filsafat pendidikan dipelajari dan dipahami semua lapisan baik guru, orang tua maupun
masyarakat sehingga meningkatkan prestasi anak dalam berbagai hal kehidupan. Selain itu,
pe review juga menyarankan kepada penulis supaya membuat tampilan isi buku yang lebih
menarik misalnya dengan mencantumkan gambar gambar contoh.
24