Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

FILSAFAT PENDIDIKAN

Disusun Oleh : Kelompok 4


1.Nurmala 2211141004
2.Mifta Safitri Rokan 2212141001
3.Azli Anggita Ginting 2211141014
4.Angelika Yesyurun Cicilia 2211141002
5.Petra Ledi Cahyani Mendrofa 2211141003
6.Putri Amelia Anggraini 2211141001

PENDIDIKAN TARI
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
20

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan
kesempatan pada saya untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat- Nya
saya dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Filsafat Pendidikan”.

Makalah ini disusun dengan tujuan untuk menyelesaikan tugas dari dosen Dra.
Dilinar Adlin, M.Pd pada mata kuliah Filsafat Pendidikan.

Penulis juga menyadari makalah ini jauh dari kata sempurna. Jadi, saya
mengharapkan kritik dan saran yang akan membangun kesempurnaan makalah
ini.

Medan, 16 November 2o2o Penul


2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................2
DAFTAR ISI..........................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan....................................................................................................4
BAB II PEMBASAHAN.......................................................................................................5
2.1 Pengertian Filsafat Pendidikan.............................................................................5
2.2 Kaitan filsafat dengan Pendidikan……………………………………………...8.
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………..10
3.2 Saran……………………………………………………………………………….10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................11

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Pendidikan merupakan bagian penting dari hidup dan kehidupan manusia, dan mestinya
sejalan dengan perkembangan tuntunan masyarakat. Ini berarti bahwa pendidikan adalah
sebagai pelestari tata sosial dan tata nilai yang ada dan berkembang dalam masyarakat
sekaligus sebagai agen pembaruan. Di sini terlihat adanya dimensi pendidikan berarti
berbicara mengenai filsafat pendidikan. Filsafat pendidikan, seperti halnya juga filsafat
umum berusaha mencari yang hak dan hakekat serta masalah yang berkaitan dengan
proses pendidikan. Dengan demikian maka dalam banyak hal pendidikan, termasuk di
dalamnya pendidikan islam, perlu berlandaskan pada konsep-konsep tertentu yang
perumusannya diambil dari filsaftat. Karena memang, demikian tandas imam bernadib,
pendidikan itu “Berjabat Tangan” dengan filsafat. Filsafat menetapkan ide-ide dan
idealisme, sedangkan pendidikan merupakan usaha untuk meralisasikan ide-ide dan
idealisme tersebut menjadi kenyataan, tindakan, tingkah laku dan bahkan pembinaan
terhadap kepribadian manusia.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa pengertian filsafat dan pendidikan?
3. Apa hubungan filsafat dengan pendidikan?

1.3 TUJUAN
A. Memenuhi salah satu tugas mata kuliah Filsafat Pendidikan
B. Memahami tentang konsep dasar Filsafat Pendidikan dan Pendidikan
C. Memahami tentang perbedaan antara Filsafat Pendidikan dan Pendidikan

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN FILSAFAT PENDIDIKAN


Kata Filsafat berasal dari bahasa inggris dan bahasa Yunani. Dalam bahasa
Inggris, yaitu philosophy, sedangkan dalam bahas Yunani philein atau philos dan sofein
atau sophi. Philos, artinya cinta, sedangkan sophia, artinya kebijaksanaan. Ada pula yang
mengatakan bahwa filsafat berasal dari bahasa arab, yaitu falsafah, yang artinya al-
hikmah.Dengan demikian filsafat dapat diartikan “cinta kebijaksanaan atau al-hikmah”.
Orangyangmencintai atau mencari kebijaksanaan atau kebenaran disebut dengan filsuf.1
Dari definisi diatas masih ada beberapa filsuf yang mendefinisikan Filsafat. Berikut ini
disampaikan beberapa definisi filsafat dari sebagian filsuf.
a. Plato (427-348 SM). Filsuf Yunani yang termashur, murid Socrates dan
guru.Aristoteles ini mendefiniskan filsafat adalah pengetahuan yang
berminat mencapai kebenaran yang asli.
b. Aristoteles (382-322 SM). Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang meliputi
kebenaran mengenai ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika,
ekonomi, politik dan estetika. Menurut dia ilmu filsafat itu adalah ilmu
mencari kebenaran pertama, ilmu tentang segala yang ada yang
menunjukkan ada yang mengadakan sebagai penggerak pertama.
c. Al-Farabi (870-950). Filsuf terbesar sebelum Ibnu Sina mendefinisikan
filsafat adalah ilmu pengetahuan tentang alam yang maujud dan
bagaimana hakekat yang
sebenarnya.
Pendidikan didefinisikan dalam beragam pendapat dan statement. Keragaman
pendapat merupakan hal yang patut disyukuri sehingga membuka peluang untuk
membandingkan berbagai pendapat dan menambah khazanah pengetahuan. Beberapa
definisi pendidikan dapat dikemukakan sebagai berikut. Dalam Kamus Besar disebutkan

5
:Pendidikan artinya proses pengubahan sikap dan tatalaku seseorang atau kelompok
orang dalam usaha mendewasakaan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan,
proses perbuatan, dan cara mendidik. Menurut pengertian tersebut, pendidikan dimaknai
sebagai upaya yang dilakukan untuk mencapai tujuan melalui proses pelatihan dan cara
mendidik. Para ahli tak ketinggalan mengemukakan beberapa definisi, diantaranya :
a. Edward Humrey
“Education mean increase of skill develofment of knowlodge and
undestanding as a result of training , study or experience“ Pendidikan adalah
sebuah penambahan ketrampilan atau pengembangan ilmu pengetahuan dan
pemahaman sebagai hasil latihan, study atau pengalaman
b. Ki Hajar Dewantara
Pendidikan adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak agar
mereka
sebagai manusia dan anggota masyarakat dan mencapai keselamatan dan
kebahagiaan yang setinggi-tingginya.
c. Driyarkara
“Pendidikan adalah memanusiakan manusia” Definisi ini menunjukkan bahwa

pendidikan merupakan usaha yang sistematis yang bertujuan agar setiap


manusia mencapai satu tahapan tertentu di dalam kehidupannya, yaitu
tercapainya kebahagiaan lahir batin.
Dalam memahami apa pengertian dari filsafat pendidikan, maka dapat digunakan dua
pendekatan, yaitu:
a. Pendekatan tradisional
b. Pendekatan kritis.
Pertama, filsafat pendidikan dalam arti tradisional adalah filsafat pendidikan dalam
bentuk yang murni. Pendekatan ini telah berkembang dengan menghasilkan berbagai
alternatif jawaban terhadap berbagai macam pertanyaan filosofis yang diajukan dalam
bidang pendidikan yang jawabannya terdapat dalam berbagai aliran filsafat
pendidikan.Kedua, Pendekatan pemikiran kritis. Dalam pendekatan ini pertanyaan yang
diajukan dapat disusun dan tidak terikat periode waktu serta dapat menerapkan analisis

6
yang dapat menjangkau waktu kini maupun yang akan datang. Analisa yang digunakan
adalah dengan 2 (dua) cara analsis yaitu analisis bahasa (linguistik) dan analisa konsep.
Analisa bahasa adalah usaha untuk mengadakan interpretasi.
yang menyangkut pendapat mengenai makna. Analisa bahasa sangat diperlukan untuk
mennghasilkan tinjauan yang mendalam. Sedangkan analisa konsep adalah suatu analisa
mengenai gagasan atau konsep. Jawaban-jawaban dalam analisas konsep berbentuk
definisi-definisi yang diungkapkan oleh tokoh (Prasetya,2002:20). Pengertian filsafat
pendidikan dapat diketahui pula dengan melakukan kajian terhadap hubungan filsafat dan
pendidikan. Menurut beberapa ahli pikir adalah sebagai berikut:
1) John Dewey memandang pendidikan sebagai proses pembentukan kemampuan
dasar yang fundamental, baik menyangkut daya pikir maupun daya perasaaan,
menuju ke arah tabiat manusia. Filsafat dalam hal ini dapat disebut sebagai teori
umum pendidikan.
Tugas filsafat dan pendidikan adalah seiring yaitu sama-sama memajukan hidup
manusia.
Filsafat pendidikan adalah filsafat yang memikirkan tentang masalah pendidikan.
Filsafat pendidikan juga diartikan sebagai teori pendidikan. Filsafat pendidikan adalah
ilmu yang pada hakikatnya merupakan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan dalam
bidang pendidikan. Filsafat pendidikan merupakan aplikasi suatu analisa filosofis
terhadap bidang pendidkan. Membuat pengertian tentang filsafat pendidikan mungkin
dapat ditempuh melalui dua cara. Pertama, dengan penekanan yang lebih dominan
kepada filsafatnya. Kedua, dengan memposisikan pendidikan sebagai yang dominan dan
filsafat sebagai alat analisis terhadap pendidikan tersebut. Dengan demikian filsafat
pendidikan dapat dipahami sebagai aplikasi filsafat dalam pendidikan. Juga dapat
dimengerti sebagai berpikir secara radikal, sistematis, dan universal tentang pendidikan.
Kedua pengertian itu dapat dipakai terutama disebabkan karena masing-masing, baik
filsafat ataupun pendidikan memiliki otonomi. Mengapa disebut otonom, karena
keduanya memiliki objek kajian atau objek penelaahan. Masing-masing pula memiliki
sistematika tersendiri.

7
2.2 HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN PENDIDIKAN
Antara filsafat dan teori pendidikan memiliki hubungan yang erat. Hubungan
keduanya hanya dapat dibedakan tidak dapat dipisahkan. Hubungan antara keduanya
demikian erat sehingga kadang-kandang filsafat pendidikan disebut teori
pendidikan,demikian pula sebaliknya.Misalnya di negara Amerika teori atau ilmu
pendidikan disebut dengan Filsafat Pendidikan atau “Philosophy of Educatian” (Daniel,
1985:36). Secara singkat hubungan antara keduanya dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Filsafat pendidikan memberikan pandangan-pandangan filsafiahnya kepada
teori pendidikan, khususnya pandangannya tentang manusia, peserta didik,
tujuan pendidikan,
dan bagaimana seharusnya belajar.
2. Teori pendidikan sebagai sebuah disiplin ilmu yang otonom, sering menemui
masalah-masalah yang membutuhkan bantuan filsafat pendidikan. Kadang-
kadang pandangan filsafat pendidikan dapat mengubah teori pendidikan.
3. Jika suatu teori pendidikan tidak dapat dipertanggungjawabkan secara
filsafiah, khususnya yang berhubungan dengan hidup dan manusia maka akan
mengakibatkan perlakuan yang tidak bertanggungjawab.
4. Pelaksanaan teori pendidikan sering memberikan bahan-bahan baru kepada
filsafat pendidikan untuk direnungkan.
5. Teori pendidikan dapat meng-cover pandangan filsafat pendidikan yang cocok
baginya, meskipun pandangan-pandangan tersebut harus diolah kembali
(Daniel, 1995:100).

Dari penjelasan di atas terlihat hubungan yang demikian erat antara keduanya.
Keduanya saling mempengaruhi. Sesuai dengan rumusan di atas dapat dikatakan pula
bahwa masalah-maslah kependidikan baik pada level filosofis maupun tingkat teoretis
dapat dijawab oleh relasi antara keduanya.Terdapat hubungan fungsional antara

8
keduanya. Hubungan fungsional antara filsafat dan teori pendidikan pula dapat diuraikan
sebagai berikut :

1. Filsafat, dalam arti analisa filsafat adalah salah satu pendekatan yang
digunakan oleh para ahli pendidikan dalam memecahkan problematika
pendidikan dan menyusun teori pendidikan. Pandangan filsafat-
termasuk aliran filsafat- akan mempengaruhi bangunan teori;
2. Filsafat berfungsi untuk memberikan arah agar teori pendidikan yang
telah dikembangkan, memiliki relevansi dengan dunia nyata. Teori
yang dikembangkan itu setelah diarahkan oleh filsafat sesuai dengan
kehidupan saat ini;
3. Filsafat memberi arah terhadap penngembangan teori pendidikan
menjadi ilmu pendidikan (Zuhairini dkk, 2004:16-17). Hubungan
antara filsafat dan ilmu pendidikan juga dapat saling berkaitan Filsafat
mempengaruhi pertumbuhan ilmu-ilmu yang lain. Inilah hubungan
horizontal antara filsafat termasuk filsafat pendidikan dengan
keilmuan lainnya.
Filsafat pendidikan memiliki hubungan vertikal dengan ilmu yang lainnya ketika
berhubungan ke bawah atau ke atas, seperti hubungan dengan ilmu pendidikan, sejarah
pendidikan, dan seterusnya (Prasetya, 2002:75-76).

9
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Kata Filsafat berasal dari bahasa inggris dan bahasa Yunani. Dalam bahasa Inggris, yaitu
philosophy, sedangkan dalam bahas Yunani philein atau philos dan sofein atau sophi. Philos,
artinya cinta, sedangkan sophia, artinya kebijaksanaan. Ada pula yang mengatakan bahwa
filsafat berasal dari bahasa arab, yaitu falsafah, yang artinya al-hikmah. Dengan demikian
filsafat dapat diartikan “cinta kebijaksanaan atau al-hikmah”. Orang yang mencintai atau
mencari kebijaksanaan atau kebenaran disebut dengan filsuf. Pendidikan artinya proses
pengubahan sikap dan tatalaku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakaan
manusia melalui upaya pengajaran dan latihan, proses perbuatan, dan cara mendidik. Filsafat
pendidikan adalah filsafat yang memikirkan tentang masalah pendidikan. Filsafat pendidikan
juga diartikan sebagai teori pendidikan. Filsafat pendidikan adalah ilmu yang pada
hakikatnya merupakan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan dalam bidang pendidikan.
Filsafat pendidikan merupakan aplikasi suatu analisa filosofis terhadap bidang pendidkan.
Hubungan antara filsafat dan ilmu pendidikan juga dapat saling berkaitan Filsafat
mempengaruhi pertumbuhan ilmu-ilmu yang lain. Inilah hubungan horizontal antara filsafat
termasuk filsafat pendidikan dengan keilmuan lainnya. Filsafat pendidikan memiliki
hubungan vertikal dengan ilmu yang lainnya ketika berhubungan ke bawah atau ke atas,
seperti hubungan dengan ilmu pendidikan, sejarah pendidikan, dan seterusnya.

10
DAFTAR PUSTAKA

Hermawan, Heris. Filsafat Pendidikan Islam. Direktorat Jenderal Pendidikan Islam


Kementerian Agama, 2012.
Salahuddin, Anas. Filsafat Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia, 2011. Waris. Pengantar
Filsafat. Ponorogo: STAIN Po PRESS, 2014.
Yusuf, Munir. PengantarIlmuPendidikan. Palopo: Lembaga Penerbit Kampus IAIN
Palopo, 2018.

11

Anda mungkin juga menyukai