DENGAN JUDUL :
MENJAHIT BUSANA PESTA
Disusun oleh :
NURMALA
Kelas : XII
Jurusan : Tata busana
NISN :0031392405
Nama : NURMALA
NISN :0031392405
Kelas : XII-Tata Busana
Jurusan :Tata Busana
DISETUJUI OLEH:
MENGETAHUI:
Kepala Sekolah
SMK Negeri 3 Karang Baru
(Wardiana, S.Pd)
NIP. 19690718 200212 2 006
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas kehendaknya, penulis
dapat menyelesaikan laporan ini dengan sebaik-baiknya.Laporan Praktik Kerja Industri di
BUTIK KARTIKA dengan alamat jalan Sidodadi, Desa Sidorejo, Kecamatan Langsa Lama ,
Kabupaten Kota Langsa Provinsi Aceh. Semoga ini dapat bermanfaat meningkatkan penguasaan
kompetensi dengan standar kompetensi kelulusan yang di harapkan dan dapat di selesaikan
sesuai dengan tujuan yang di tentukan
Terwujudnya laporan ini tidak terlepas dari beberapa pihak yang terlibat dan telah banyak
membantu dan memberikan bimbingan pada penulis, sehingga dapat terlaksana dengan baik,
meskipun masih ada beberapa kekurangan
1. Kepala sekolah SMKN 3 Karang Baru ibu Wardiana S.Pd yang telah menjadi Motifator,
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan.
2. Ketua Jurusan Tata BusanaIbu Sri KarmiraSucipto S.Pd yang telah memberikan pengajaran
produktif dengan baik, Sehingga menjadi bekal selama Prakerin.
3. Pembimbing Laporan, ibu EfridaWaty,S.Pd yang telah memberikan bimbingan selama
penyusunan laporan.
4. Pembimbing Prakerin ibu Samsiah Sihombing yang telah memberi dorongan kepada penulis
selama Prakerin di laksanakan.
5. Teristimewa kepada kedua orang tua tercinta yang telah membantu baik dalam bentuk
Material maupun Spiritual
Apabila dalam penulisan laporan ini terdapat kesalahan, penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya, dan penulis mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun.
Penulis juga berharap semoga laporan prakerin ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Nurmala
NISN.0031392405
IDENTITAS SISWA
Nama : Nurmala
NISN : 0031392405
Agama : Islam
Ibu :. Maryana
Ayah : -
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN..........................................................................................
KATA PENGANTAR................................................................................................... i
IDENTITAS SISWA..................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Praktek Kerja Industri...................................................... 1
1.2 Tujuan Praktek Kerja Industri................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan Laporan......................................................................... 2
1.4 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Praktik................................................... 2
BAB IV PENUTUP...................................................................................................... 12
4.1 Kesimpulan Pelaksanaan Prakerin........................................................... 12
4.2 Saran-Saran................................................................................................ 12
PENDAHULUAN
Dalam melakukan Praktik Kerja Industri (Prakerin) untuk memberikan pengalaman kerja
yang nyata bagi peserta Prakerin di dalamnya memiliki berbagai macam tujuan antara lain:
1. Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian dengan Profesional yaitu tenaga kerja
yang memiliki kemampuan baik dibidang pengetahuan maupun keterampilan kerja.
2. Mendorong siswa untuk berjiwa swasta dan mandiri.
3. Sebagai pengalaman melatih diri dalam mengkaji konsep-konsep yang dapat selama
melakukan prakerin sehingga terbiasa dengan lapangan kerja.
4. Pemenuhan Kompetensi sesuai dengan pendidikan kurikulum
5. Untuk mendapat wawasan dan pengalaman sebagai bahan perbandingan antara teori yang
di dapat disekolah dengan di tempat praktik kerja yang sesungguhnya.
6. Implementasi Kompetensi kedalam dunia kerja
7. Melatih kerja dan pengamatan teknik-teknik yang diterapkan di tempat Praktik Kerja
Industri (prakerin) sesuai di bidang keahlian yang dimiliki.
8. Untuk mencari pengalaman dalam prakerin di dunia usaha/industri.
9. Untuk menerapkan ilmu-ilmu yang telah didapatkan di sekolah
10. Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang berkualitas.
1. Menghasilkan ilmu teori yang didapat di sekolah dengan langsung turun ke dalam dunia
usaha.
2. Untuk mendapatkan pengalaman sebagai bahan perbandingan antara teori yang didapat di
sekolah dengan Praktik kerja yang sesungguhnya.
3. Meninggalkan kreativitas siswi dalam penulisan yang bersifat Objektif dan ilmiah.
Adapun waktu dan alokasi dalam melaksanakan prakerin ini adalah sebagai berikut:
Busana pesta adalah busana yang digunakan pada kesempatan pesta, dimana busana
tersebut dibagi menurut waktunya yaitu pagi, siang, malam (Prapti Karomah dan Sicilia
S, 1998:8-9). Menurut Enny Zuhny Khayati (1998) busana pesta adalah busana yang
dibuat dari bahan yang bagus dan hiasan yang menarik sehingga kelihatan
istimewa.Dari pengertian di atas dapat disimpulkan busana pesta adalah busana yang
dikenakan untuk kesempatan pesta dan dibuat lebih istimewa dari busana lainnya, baik
dalam hal bahan, desain, hiasan, maupun teknik jahitannya.
Menurut Enny Zuhny Khayati (1998) dan Sri Widarwati (1993) busana pesta
dikelompokkan menjadi:
Siluet berdasarkan pengaruh tekstur dibedakan menjadi 2 yaitu siluet tailor dan siluet
draperi.
Berdasarkan kesan usia, siluet dibedakan menjadi 2 yaitu siluet dengan kesan gadis
remaja (flapper shilouette) dan siluet dengan kesan dewasa (mature shilouette)
4) Bermacam huruf
Menurut Sri Widarwati (1993) busana pesta seringkali terbuka bagian atas, seperti
model decollate, strapless/bustle, backless, dan lain-lain.
Penerapan siluet pada desain busana menggunakan siluet A yang pada bagian atas
sedikit terbuka dengan menggunakan keep untuk menutup bagain dada agar tidak
terlihat begitu fulgar.
2. Pola Busana
Pola busana merupakan suatu potongan kain atau kertas, yang dipakai sebagai contoh
untuk membuat baju/busana ketika bahan digunting (Porrie Muliawan, 1992). Menurut
Widjiningsih (1994:1) pola terdiri dari beberapa bagian, yaitu pola badan (blus), lengan,
kerah, rok, kulot dan celana yang masih dapat diubah sesuai mode yang dikehendaki.
Adapun langkah pembuatan pola adalah sebagai berikut:
Untuk memperoleh pola busana yang pas dan cocok dengan model memerlukan
ukuran bagian tubuh model secara tepat dan akurat. Setiap sistem atau metode
pembuatan pola kontruksi memiliki jenis kebutuhan tentang ukuran yang berbeda-
beda. Sebelum melakukan pengukuran, model yang hendak diambil ukurannya harus
menggunakan peter ban dan diikatkan pada bagian-bagian tubuh tertentu hal ini
dilakukan untuk memperoleh hasil ukuran yang akurat selain itu atribut busana yang
menjadikan tubuh lebih besar harus dilepas. Ukuran yang diperlukan dalam
pembuatan busana pesta malam adalah sebagai berikut:
1. Menentukan ukuran
2. Buat garis pertama dengan arah horizontal untuk pola bagian depan
3. Buat garis ke dua dengan arah serat untuk pola bagian depan
4. buat garis untuk bahu bagian depan
5. Buat lengkung untuk kerung lengan untuk pola bagian depan
6. ukur lebar panjang
7. Buat garis di lengkung kerung lengan sampai batas lebar pinggang
8. Tarik garis dari batas lebar pinggang sampai dengan garis lebar pola badan bagian depan
Jiplak pola bagian depan di bagian lipatan kain yang membedakannya adalah ukuran
leher, ukuran kerung lengan dan kampuh untuk resleting.
Pola lengan
1. Buat garis horizontal dengan ukuran lebar lengan
2. Buat garis partikel dengan ukukran panjang tangan
3. Buat garis horizontal dengan ukuran untuk pergelagan tangan
4. Naik 10 cm. pada tengah-tengah garis partikel ke puncak pola lengan
Praktek Kerja Industri (Prakerin) di BUTIK KARTIKA yang beralamat Jln. Sidodadi
Desa Sidorejo, Kecamatan Langsa Lama, Kabupaten Kota Langsa provinsi Aceh. Dimana
pelaksanaan Praktek Kerja Industri penulis mengikuti Prakerin untuk memenuhi persyaratan di
Butik Karika.
Pada pertemuan pertama peserta Prakerin diantar ke tempat Produksi. selanjutnya penulis
mulai mengikuti prosedur dan aturan yang ditetapkan disana. Kemudian setelah beradaptasi
disana penulis mulai mempelajari hingga membantu pekerjaan, dari yang paling ringan hingga
yang mulai membuka banyak wawasan.
Pada pertemuan selanjutnya penulis mulai mengamati jalannya proses produksi hingga
mencobanya. Jalannya proses yang di lakukan di Butik Karika.
a) Memotong kain
Proses potong merupakan proses pertama yang dilakukan setelah dibuatnya sebuah pola
dalam bentuk sesuai dengan ukuran badan. Rata-rata jumlah potongan yang dapat dihasilkan
dalam sehari kurang lebih 2 potong untuk baju gamis.Tata cara yang dilakukan untuk memotong
kain yaitu :
1. Membentangkan kain diatas lantai agar lebih mudah dalam pembuatan pola.
2. Melipat dahulu kain sebelum pembuatan pola,
3. Membuat poladi atas kain yang paling atas menggunakan kapur jahit
4. Selanjutnya potong bahan yang sudah dibuat pola beserta kampuhnya.
7
Bahan kain yang sudah dipotong kemudian diobras agar serat kain tidak terberai.
b) Menjahit
Bahan kain yang sudah diobras kemudian dijahit sesuai dengan model yang telah
ditentukan.
c) Finishing
Diselesaikan dengan cara disetrika agar gaun menjadi rapi
Alat dan bahan pendukung dalam menjahit sangatlah penting untuk melancarkan kegiatan
menjahit. Alat dan bahan yang digunakan adalah sebagai berikut:
Gambar 1. Gunting digunakan untuk memotong pola baju yang sudah disiapkan.
Gambar 2. Rol panggul digunakan untuk membuat bentuk panggul pada pola
Gambar 4. Kapur jahit, yang digunakan untuk memmberi tanda pada kain, atau dapat juga
untuk menggambarkan pola diatas kain
1
2
Gambar 6. Mesin jahit manual, digunakan untuk menjahit dengan mengandalkankayuhan kaki
pada pedal.
Gambar 7. Pendedel, digunakan untuk mencabut benang yang telah terjahit pada kain
2.5.1 Prosedur Pelaksanaan
Kebersihan dan keselamatan kerja harus selalu di terapkan, Keselamatan dan kesehatan
kerja (K3) merupakan instrumen yang memproteksi pekerja, perusahaan, lingkungan hidup, dan
masyarakat sekitar dari bahaya akibat kecelakaan kerja.
10
B. Pemecahan masalah
Identifikasi masalah merupakan hal yang harus dilakukan dalam penangganannya,
adapun solusi dari permasalahan adalah:
Jika permasalahannya bagian kerung lengan dan lengan tidak sama besar,
sebelum menyambungkan lengan terlebih dahulu distik jarang agar lebih
mudah lagi dalam proses pemasangan lengannya.
Agar mudah dalam menjahit lapisan leher baju adalah, mengikuti tanda rader
pada kain yang sudah dibuat.
Perlunya perservisan pada gigi mesin atau tapak sepatu yang diketatkan agar
kejadian seperti patah jarum tidak terulang lagi.
11
Pembelajaran di dunia kerja adalah suatu strategi yang memberi peluang peserta
mengalami proses belajar melalui dunia industri secara langsung. Dengan adanya Prakerin
penulis dapat merasakan bagaimana pelaksanaan praktik langsung di lingkungan kerja yang
didamping pembimbing secara langsung oleh pihak industri.
Prakerin dapat menunjang siswa untuk menjadi tenaga kerja menengahyang ahli dan
profesional dalam bidangnya yang mampu memenuhi pasar nasional atau bahkan internasional.
Dengan begitu siswa-siswi akan mempunyai sikap yang akan menjadi bekal dasar
pengembangan diri secara berkelanjutan dan dapat mengamalkan apa yang telah di perolehnya,
dalam kehidupan sehari-hari.
4.2 Saran-Saran
Beberapa hal yang kami temukan di lapangan saat pelaksanaan Prakerin yang sebagian
kecil justru tidak kami temukan saat mengikuti pembelajaran dikelas. Terkait dengan ini Penulis
ajukan beberapa saran antara lain:
a) Sekolah perlu memberikan penekanan pada masalah budaya kerja yang berlaku pada
instansi pemerintah maupun swasta. Dengan demikian apabila siswa melakukan prakerin
sehingga pada instansi maksud, parasiswa akan dapat menyesuaikan diri dengan mudah.
b) Sekolah hendaknya lebih meningkatkan sosialisasi ke dunia industry, untuk lebih
mengetahui kemajuan teknologi dewasa ini.
c) Jagalah kesehatan sewaktu melaksanakan Praktek Kerja Industri.
12
Di awal tahun 2020 ini dunia dikejutkan dengan kehadiran sebuah virus
mematikan yang bernama Virus Corona atau Covid-19. Banyak negara tidak siap
Masker adalah salah satu alat pelindung tubuh Yang sering dikenakan untuk
menutupi hidung dan mulut. Masker juga memiliki berbagai macam salah satu masker
yang sering dan bahkan ramah lingkungan adalah, masker kain yang biasanya di jahit
menggunakan mesin dayung manual. Laporan kali ini penulis ingin memaparkan
beberapa teknik menjahit masker khusus untuk taman kanak kanak ( TK). Saat ini
Indonesia sudah menjalankan aktivitas seperti biasanya (new normal ) termasuk
dibukanya sekolah khusus bagi daerah Indonesia yang tidak terpapar covid-19 atau
zona hijau.
Berhubung salah satu pencegahan virus corona adalah dengan menggunakan
masker, maka salah satu prakerin yang di laksanakan adalah menjahit masker.
Lampiran dukumentasi
Gambar 1 : masker kain
15
16