Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN HASILPRAKTIK KERJA INDUSTRI

DENGAN JUDUL :
MENJAHIT BUSANA PESTA

Disusun oleh :

NURMALA
Kelas : XII
Jurusan : Tata busana
NISN :0031392405

Guru pembimbing: EfridawatyS.Pd

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH TAMIANG


DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 3 KARANG BARU
BIDANG STUDI KEAHLIAN
BIDANG KEAHLIAN TATA BUSANA
PROGRAM KEAHLIAN BUSANA BUTIK
Alamat : Jln. Banda Aceh – Medan, KM.470 Desa Tanjung Seumantoh Kec.
Karang Baru Kode Pos 24476
Tahun ajaran 2020/ 2021

SMK Negeri 3 Karang baru


LEMBAR PENGESAHAN

Penulisan Laporan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) Pendidikan Sistem Ganda(PSG)


Dengan Judul “ MENJAHIT BUSANA PESTA”
Disusun Oleh:

Nama : NURMALA
NISN :0031392405
Kelas : XII-Tata Busana
Jurusan :Tata Busana

DISETUJUI OLEH:

Pimpinan IDuka Pembimbing Sekolah

( Samsiah Sihombing ) (Efridawaty,S.Pd)


NIP. NIP. 19740905 200504 2001

MENGETAHUI:

Waka HUMAS Kepala Jurusan TataBusana


SMKN 3 Karang Baru SMKN 3 Karang Baru

( Karyati, S.Pd) (Sri karmira sucipto, S.Pd)


NIP. 19840920 201003 2001 NIP. 19791202 200604 2 002

Kepala Sekolah
SMK Negeri 3 Karang Baru

(Wardiana, S.Pd)
NIP. 19690718 200212 2 006

SMK Negeri 3 Karang baru


i

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas kehendaknya, penulis
dapat menyelesaikan laporan ini dengan sebaik-baiknya.Laporan Praktik Kerja Industri di
BUTIK KARTIKA dengan alamat jalan Sidodadi, Desa Sidorejo, Kecamatan Langsa Lama ,
Kabupaten Kota Langsa Provinsi Aceh. Semoga ini dapat bermanfaat meningkatkan penguasaan
kompetensi dengan standar kompetensi kelulusan yang di harapkan dan dapat di selesaikan
sesuai dengan tujuan yang di tentukan

            Terwujudnya laporan ini tidak terlepas dari beberapa pihak yang terlibat dan telah banyak
membantu dan memberikan bimbingan pada penulis, sehingga dapat terlaksana dengan baik,
meskipun masih ada beberapa kekurangan

            Penulis banyak mengucapkan terima kasih kepada :

1. Kepala sekolah SMKN 3 Karang Baru ibu Wardiana S.Pd yang telah menjadi Motifator,
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan.
2. Ketua Jurusan Tata BusanaIbu Sri KarmiraSucipto S.Pd yang telah memberikan pengajaran
produktif dengan baik, Sehingga menjadi bekal selama Prakerin.
3. Pembimbing Laporan, ibu EfridaWaty,S.Pd yang telah memberikan bimbingan selama
penyusunan laporan.
4. Pembimbing Prakerin ibu Samsiah Sihombing yang telah memberi dorongan kepada penulis
selama Prakerin di laksanakan.
5. Teristimewa kepada kedua orang tua tercinta yang telah membantu baik dalam bentuk
Material maupun Spiritual

            Apabila dalam penulisan laporan ini terdapat kesalahan, penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya, dan penulis mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun.
Penulis juga berharap semoga laporan prakerin ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Karang Baru, 15 Oktober 2020


Penulis

Nurmala
NISN.0031392405

SMK Negeri 3 Karang baru


ii

IDENTITAS SISWA

Nama : Nurmala

NISN : 0031392405

Tempat / Tanggal Lahir : Paya Udang , 29 Juni 2003

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Dusun Tanjung Keramat, Desa Paya Udang, Kec.

Seruway, Kab. Aceh Tamiang

Nama Orang Tua / Wali

Ayah : Matyani ( Alm )

Ibu :. Maryana

Alamat Orang Tua / Wali

Ayah : -

Ibu : Dusun Tanjung Keramat, Desa Paya Udang, Kec.

Seruway, Kab. Aceh Tamiang

No. Telepon Orang Tua / Wali : 081261170469

SMK Negeri 3 Karang baru


iii

DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN..........................................................................................
KATA PENGANTAR................................................................................................... i
IDENTITAS SISWA..................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Praktek Kerja Industri...................................................... 1
1.2 Tujuan Praktek Kerja Industri................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan Laporan......................................................................... 2
1.4 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Praktik................................................... 2

BAB II PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI................................... 3


2.1 Pengertian Gaun Busana Pesta dan penggolongannya........................... 3
2.2 Karakteristik busana dan siluet............................................................... 4
2.3 Pola busana............................................................................................. 5
2.3  Pengambilan Ukuran ............................................................................. 6
2.4 Membuat Pola.......................................................................................... 6
2.5 Cara Membuat Pola Gaun busana pesta.................................................. 6
2.6  Uraian Tugas Yang Dilaksanakan........................................................... 7
2.7 Alat Dan Bahan Yang Digunakan.......................................................... 8
BAB III PERMASALAHAN....................................................................................... 11
3.1 Masalah Yang Dihadapi Prakerin dan Pemecahannya............................ 11
A. Masalah Yang Dihadapi..................................................................... 11
B. Pemecahan Masalah .......................................................................... 11

BAB IV PENUTUP...................................................................................................... 12
4.1 Kesimpulan Pelaksanaan Prakerin........................................................... 12
4.2 Saran-Saran................................................................................................ 12

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................ 13


Lampiran 1 Dokumentasi Hasil Jaitan...................................................................... 13
GEMA ( gerakan aceh masker )................................................................................... 15
Lampiran 2 Foto Dokumentasi .................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................

SMK Negeri 3 Karang baru


BAB I

PENDAHULUAN

1.5 Latar Belakang Praktik Kerja Industri


Butik Kartika adalah sebuah usaha yang menjahit berbagai macam pakaian pria dan
wanita, dimulai dari baju, celana, jilbab, dan lainnya. Butik Kartika terletak di jalan Sidodadi
Desa Sidorejo, kecamatan Langsa Lama, di kota Langsa Provinsi Aceh . Butik Kartika sudah
berdiri 3 tahun di mulai dari pindah nya tempat toko tersebut. Didirikan oleh ibu Samsiah
Sihombing Sebagai Pimpinan Butik Kartika.
Praktik Kerja Industri (Prakerin) dapat menjadi proses pembelajaran dan pembekalan
ilmu pengetahuan yang di peroleh peserta Prakerin secara kesinambungan dan terencana dalam
bentuk Praktikum.Dan sekian banyak kegiatan yang dilaksanakan di Industri di antaranya praktik
membuat pola, memotong, mengobras,menjahit, menyetrika dan memayet .
 Pengalaman praktik ini merupakan suatu wadah yang bertujuan untuk melatih mental
kami, sikap dan keterampilan bagi seorang calon tata busana sangat diprioritaskan, tapi yang
terpenting adalah penguasaan materi yang selama ini di ajarkan oleh guru disekolah.
Dalam membuat laporan kegiatan Prakerin, penulis membahas tentang pembuatan
Busana Pesta . Busana Pesta yang dibuat akan dikenakan pada kesempatan pesta disiang hari,
dengan pemilihan warna dan kain yang tepat. Gaun busana pesta tersebut dibuat sesuai dengan
ukuran badan.
Latar belakang masalah yang telah di uraikan di atas memberikan inspirasi dan pemikiran kepada
penulis di dalam membuat laporan hasil kegiatan Praktik Kerja Industri di Butik Kartika.

1.2 Tujuan Praktik Kerja Industri

Dalam melakukan Praktik Kerja Industri (Prakerin) untuk memberikan pengalaman kerja
yang nyata bagi peserta Prakerin di dalamnya memiliki berbagai macam tujuan antara lain:

1. Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian dengan Profesional yaitu tenaga kerja
yang memiliki kemampuan baik dibidang pengetahuan maupun keterampilan kerja.
2. Mendorong siswa untuk berjiwa swasta dan mandiri.
3. Sebagai pengalaman melatih diri dalam mengkaji konsep-konsep yang dapat selama
melakukan prakerin sehingga terbiasa dengan lapangan kerja.
4. Pemenuhan Kompetensi sesuai dengan pendidikan kurikulum
5. Untuk mendapat wawasan dan pengalaman sebagai bahan perbandingan antara teori yang
di dapat disekolah dengan di tempat praktik kerja yang sesungguhnya.
6. Implementasi Kompetensi kedalam dunia kerja
7. Melatih kerja dan pengamatan teknik-teknik yang diterapkan di tempat Praktik Kerja
Industri (prakerin) sesuai di bidang keahlian yang dimiliki.
8. Untuk mencari pengalaman dalam prakerin di dunia usaha/industri.
9. Untuk menerapkan ilmu-ilmu yang telah didapatkan di sekolah
10. Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang berkualitas.

SMK Negeri 3 Karang baru


1.3 Tujuan Penulisan Laporan
Tujuan pembuatan laporan ini adalah untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswi
dalam mengembangkan ilmu pengetahuan yang dimilikinya.  Adapun tujuan dalam pembuatan
Laporan Praktik Kerja Industri (Prakerin) antara lain :

1. Menghasilkan ilmu teori yang didapat di sekolah dengan langsung turun ke dalam dunia
usaha.
2. Untuk mendapatkan pengalaman sebagai bahan perbandingan antara teori yang didapat di
sekolah dengan Praktik kerja yang sesungguhnya.
3. Meninggalkan kreativitas siswi dalam penulisan yang bersifat Objektif dan ilmiah.

1.4 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Praktik

            Adapun waktu dan alokasi dalam melaksanakan prakerin ini adalah sebagai berikut:

Nama Industri             : NURMALA


Nama Pekerjaan          : Menjahit busana pria dan wanita
Waktu : 15 Juli sampai dengan 15Oktober Tahun 2020
Jam                        : 07.30 – 17.30
Tempat                        : Desa Sidorejo , Kota Langsa.
Dikerjakan Oleh          : Nurmala
Kelas                          : XII-1 Tata Busana

SMK Negeri 3 Karang baru


BAB II
PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI

1.Pengertian Busana Pesta

Busana pesta adalah busana yang digunakan pada kesempatan pesta, dimana busana
tersebut dibagi menurut waktunya yaitu pagi, siang, malam (Prapti Karomah dan Sicilia
S, 1998:8-9). Menurut Enny Zuhny Khayati (1998) busana pesta adalah busana yang
dibuat dari bahan yang bagus dan hiasan yang menarik sehingga kelihatan
istimewa.Dari pengertian di atas dapat disimpulkan busana pesta adalah busana yang
dikenakan untuk kesempatan pesta dan dibuat lebih istimewa dari busana lainnya, baik
dalam hal bahan, desain, hiasan, maupun teknik jahitannya.

1. Penggolongan Busana Pesta

Menurut Enny Zuhny Khayati (1998) dan Sri Widarwati (1993) busana pesta
dikelompokkan menjadi:

a.         Busana Pesta Pagi


Busana pesta pagi atau siang adalah busana yang dikenakan pada kesempatan pesta
antara pukul 09.00-15.00. Busana pesta ini terbuat dari bahan yang bersifat halus,
lembut, menyerap keringat dan tidak berkilau, sedangkan pemilihan warna sebaiknya
dipilih warna yang lembut tidak terlalu gelap.

b.        Busana Pesta Sore


Busana pesta sore adalah busana yang dikenakan pada kesempatan sore menjelang
malam. Pemilihan bahan sebaiknya bertekstur agak lembut dengan warna bahan yang
cerah atau warna yang agak gelap dan tidak mencolok.

c.         Busana Pesta Malam


Busana pesta malam adalah busana yang dikenakan pada kesempatan pesta malam
hari. Pemilihan bahan yaitu yang bertekstur lebih halus dan lembut. Mode busana
kelihatan mewah atau berkesan glamour. Warna yang digunakan lebih mencolok, baik
mode ataupun hiasannya lebih mewah.
d.        Busana Pesta Malam Resmi
Busana pesta malam resmi adalah busana yang dikenakan pada saat resmi, mode
masih sederhana, biasanya berlengan tertutup sehingga kelihatan rapi dan sopan tetapi
tetap terlihat mewah.

e.         Busana Pesta Malam


Busana pesta malam gala adalah busana pesta yang dipakai pada malam hari untuk
kesempatan pesta, dengan ciri-ciri mode terbuka, glamour, mewah. Misalnya

SMK Negeri 3 Karang baru


3 : Backlees (punggung terbuka), busty look (dada terbuka), decolette look (leher
terbuka) dan lain-lain.

2.        Karakteristik Busana Pesta


Untuk menghasilkan sebuah busana pesta yang bagus dan bermutu tinggi   perlu  
mempertimbangkan   karakteristik  dari   busana   pesta tersebut. Karakteristik busana
pesta antara lain :

a)        Siluet Busana Pesta


Menurut Sri Widarwati (1993) siluet busana pesta adalah struktur pada desain busana
yang mutlak harus dibuat dalam suatu desain. Siluet adalah garis luar (bayangan) suatu
busana (Sicilia Sawitri, 1994:57). Penggolongan siluet dibagi beberapa macam :

1)        Bentuk dasar

Penggolongan siluet menurut bentuk dasar dibedakan menjadi 3, yaitu:

a)        Siluet lurus atau pipa (straigh/tabular)


b)        Siluet lonceng (bell-shape/bouffant shilouette)
c)        Siluet menonjol (bustle shilouette)
2)        Pengaruh tekstur

Siluet berdasarkan pengaruh tekstur dibedakan menjadi 2 yaitu siluet tailor dan siluet
draperi.

3)        Kesan usia

Berdasarkan kesan usia, siluet dibedakan menjadi 2 yaitu siluet dengan kesan gadis
remaja (flapper shilouette) dan siluet dengan kesan dewasa (mature shilouette)
4)        Bermacam huruf

Berdasarkan bentuk huruf siluet dibedakan menjadi siluet A, H, I, T, Y, S, X, O, dan L.

5)        Bentuk yang ada di alam

Berdasarkan bentuk yang ada di alam siluet dibedakan menjadi 4 yaitu:

a)        Siluet hourglass yaitu mengecil dibagian pinggang. Siluet ini masih dibedakan


lagi menjadi 3 yaitu :
(1)      Siluet natural yaitu siluet yang menyerupai kutang atau strapless. Bagian bahu
mengecil, bagian dada besar (membentuk buah dada) bagian pinggang mengecil dan
bagian rok melebar.

(2)      Pegged skirt yaitu siluet dengan bentuk lebar di bahu, mengecil di pinggang,


membesar di pinggul dan pada bagian bawah rok mengecil.
(3)      Siluet flare yaitu siluet dengan bentuk bahu lebar membentuk dada, mengecil di
pinggang dan di bagian rok melebar. Pada umumnya siluet ini memakai lengan
gembung dan rok pias, rok kerut, dan rok lipit yang lebar.
(4)      Siluet melebarkan badan, siluet ini memberikan kesan melebarkan si pemakai
karena menggunakan garis horizontal, lengan kimono, lengan setali, lengan raglan atau
lengan dolman.
b)        Siluet geometrik yaitu siluet yang bentuknya berupa garis lurus dari atas ke
bawah tidak membentuk tubuh. Siluet geometrik dibedakan menjadi 4 yaitu siluet
persegi panjang (rectangle), siluet trapesium (trapeze), siluet taji (wedge), dan siluet
tunik ( T shape) 4

SMK Negeri 3 Karang baru


c)        Siluet bustle yang mempunyai ciri khas adanya bentuk menonjol di bagian
belakang. Memiliki bentuk asli mengecil dibagian pinggang kemudian diberi tambahan
berupa draperi atau kerutan yang dilekatkan atau terlepas.
d)       Siluet pant (celana)
(Sicilia Sawitri, 2000:77)

Menurut Sri Widarwati (1993) busana pesta seringkali terbuka bagian atas, seperti
model decollate, strapless/bustle, backless, dan lain-lain.
Penerapan siluet pada desain busana menggunakan siluet A yang pada bagian atas
sedikit terbuka dengan menggunakan keep untuk menutup bagain dada agar tidak
terlihat begitu fulgar.

b)        Bahan Busana Pesta


Bahan yang digunakan untuk busana pesta biasanya dipilih bahan-bahan yang
berkualitas tinggi dan mampu menimbulkan kesan mewah. Bahan-bahan tersebut
antara lain bahan yang tembus terang seperti bahan brokat, tile, organdi, sifon dan lain
– lain (Enny Zuhni Khayati, 1998:2).ada empat hal yang perlu diperhatikan dalam
pemilihan bahan busana yaitu :

(1)   Memilih bahan sesuai dengan desain.

(2)   Memilih bahan sesuai dengan kondisi si pemakai.

(3)   Memilih bahan sesuai dengan kesempatan.

(4)   Memilih bahan sesuai dengan keuangan keluarga.

c)         Warna Busana Pesta


Warna yang digunakan dalam pembuatan busana pesta biasanya kelihatan mewah dan
gemerlap, untuk busana pesta malam biasanya menggunakan warna-warna
mencolok/cerah, warna-warna yang lembut, seperti ungu, biru muda, dan putih serta
warna-warna tua/gelap, seperti merah menyala dan biru gelap (Prapti Karomah dan
Sicilia Sawitri, 1998). Sedangkan menurut Sri Widarwati (1993) pemilihan warna
busana pesta berbeda, harus disesuaikan dengan kesempatan pestanya. Pada
umumnya warna yang digunakan untuk busana pesta malam adalah yang mengandung
unsur merah, hitam, keemasan, perak, atau warna-warna yang mengkilap.

d)        Tekstur Bahan Busana Pesta


Tekstur adalah sifat permukaan dari suatu benda yang dapat dilihat dan dirasakan.
Sifat-sifat permukaan tersebut antara lain: kaku, lembut, kasar, halus, tebal, tipis, dan
tembus terang (transparan), (Sri Widarwati, 1993 : 14). Tekstur terdiri dari bermacam-
macam yaitu tekstur kaku, tekstur kasar dan halus, tekstur lemas, tekstur tembus
terang, tekstur mengkilap dan kusam (Arifah A Riyanto, 2003 : 47). Menurut Enny Zuhni
Khayati (1998) tekstur bahan untuk busana pesta biasanya lembut, licin,
mengkilap/kusam, tidak kaku dan tidak tebal dan juga memberikan kesan nyaman pada
waktu dikenakan.

2.        Pola Busana
Pola busana merupakan suatu potongan kain atau kertas, yang dipakai sebagai contoh
untuk membuat baju/busana ketika bahan digunting (Porrie Muliawan, 1992). Menurut
Widjiningsih (1994:1) pola terdiri dari beberapa bagian, yaitu pola badan (blus), lengan,
kerah, rok, kulot dan celana yang masih dapat diubah sesuai mode yang dikehendaki.
Adapun langkah pembuatan pola adalah sebagai berikut:

SMK Negeri 3 Karang baru


a.         Pengambilan Ukuran

Untuk memperoleh pola busana yang pas dan cocok dengan model memerlukan
ukuran bagian tubuh model secara tepat dan akurat. Setiap sistem atau metode
pembuatan pola kontruksi memiliki jenis kebutuhan tentang ukuran yang berbeda-
beda. Sebelum melakukan pengukuran, model yang hendak diambil ukurannya harus
menggunakan peter ban dan diikatkan pada bagian-bagian tubuh tertentu hal ini
dilakukan untuk memperoleh hasil ukuran yang akurat selain itu atribut busana yang
menjadikan tubuh lebih besar harus dilepas. Ukuran yang diperlukan dalam
pembuatan busana pesta malam adalah sebagai berikut:

1. Lebar bahu : mengukur sepanjang bahu bagian belakang


2. Panjang badan muka : mengukur dari leher terendah hingga pinggang
3. Panjang badan belakang : mengukur dari ketiak kiri ke ketiak kanan
4. Lebar dada muka : mengukur dari ketiak kiri ke ketiak kanan
5. Lebar dada belakang : mengukur dari ketiak kiri ke ketiak kanan
6. Keliling badan : mengukur tepat di buah dada terbesar , kemudian
menambahkan 4 jari .
7. Keliling pinggang : mengukur tepat di lingkar pinggang yang menggunakan
Peter ban
8. Keliling panggul : mengukur sekeliling panggul tepat di bagian panggul
terbesar, kemudian menambahkan 4 jari.
9. Tinggi sisi : mengukur dari bawah ketiak sampai pinggang
10.Panjang lengan : mengukur dari bahu terendah sampai yang diinginkan
tergantung keinginan konsumen, tapi karena tema kita membuat gaun pesta jadi
kita ukur panjangnya sampai pergelangan tangan .
11. Lingkar kerung lengan : Di ukur sekeliling kerung lengan dengan
cara memasukan 4 jari pada ujung bahu
12.Panjang baju : mengukur dari pinggang sampai yang diinginkan.

4.Cara Membuat Pola Gaun Busana Pesta

Pola badan depan

1. Menentukan ukuran
2. Buat garis pertama dengan arah horizontal untuk pola bagian depan
3. Buat garis ke dua dengan arah serat untuk pola bagian depan
4. buat garis untuk bahu bagian depan
5. Buat lengkung untuk kerung lengan untuk pola bagian depan
6. ukur lebar panjang
7. Buat garis di lengkung kerung lengan sampai batas lebar pinggang
8. Tarik garis dari batas lebar pinggang sampai dengan garis lebar pola badan bagian depan

Pola badan belakang

          Jiplak  pola bagian depan di bagian lipatan kain yang membedakannya adalah ukuran
leher, ukuran kerung lengan dan kampuh untuk resleting.

Pola lengan
1. Buat garis horizontal dengan ukuran lebar lengan
2. Buat garis partikel dengan ukukran panjang tangan
3. Buat garis horizontal dengan ukuran untuk pergelagan tangan
4. Naik 10 cm. pada tengah-tengah garis partikel ke puncak pola lengan

SMK Negeri 3 Karang baru


5. Buat lengkung dari pangkal ke ujung garis lebar lengan melalui puncak pola lengan
6. Tarik garis dari kedua ujung garis horizontal lebar lengan menuju ke keduaujung garis
untuk pergelangan lengan

2.6  Uraian Tugas Yang Dilaksanakan

Praktek Kerja Industri (Prakerin) di BUTIK KARTIKA yang beralamat Jln. Sidodadi
Desa Sidorejo, Kecamatan Langsa Lama, Kabupaten Kota Langsa provinsi Aceh. Dimana
pelaksanaan Praktek Kerja Industri penulis mengikuti Prakerin untuk memenuhi persyaratan di
Butik Karika.
Pada pertemuan pertama peserta Prakerin diantar ke tempat Produksi. selanjutnya penulis
mulai mengikuti prosedur dan aturan yang ditetapkan disana. Kemudian setelah beradaptasi
disana penulis mulai mempelajari hingga membantu pekerjaan, dari yang paling ringan hingga
yang mulai membuka banyak wawasan.
Pada pertemuan selanjutnya penulis mulai mengamati jalannya proses produksi hingga
mencobanya. Jalannya proses yang di lakukan di Butik Karika.

a) Memotong kain

Proses potong merupakan proses pertama yang dilakukan setelah dibuatnya sebuah pola
dalam bentuk sesuai dengan ukuran badan. Rata-rata jumlah potongan yang dapat dihasilkan
dalam sehari kurang lebih 2 potong untuk baju gamis.Tata cara yang dilakukan untuk memotong
kain yaitu :
1. Membentangkan kain diatas lantai agar lebih mudah dalam pembuatan pola.
2. Melipat dahulu kain sebelum pembuatan pola,
3. Membuat poladi atas kain yang paling atas menggunakan kapur jahit
4. Selanjutnya potong bahan yang sudah dibuat pola beserta kampuhnya.
7

SMK Negeri 3 Karang baru


a) Mengobras

Bahan kain yang sudah dipotong kemudian diobras agar serat kain tidak terberai.

b) Menjahit
Bahan kain yang sudah diobras kemudian dijahit sesuai dengan model yang telah
ditentukan.
c) Finishing
Diselesaikan dengan cara disetrika agar gaun menjadi rapi

Alat Dan Bahan Yang Digunakan

Alat dan bahan pendukung dalam menjahit sangatlah penting untuk melancarkan kegiatan
menjahit. Alat dan bahan yang digunakan adalah sebagai berikut:

Gambar 1. Gunting digunakan untuk memotong pola baju yang sudah disiapkan.

Gambar 2. Rol panggul digunakan untuk membuat bentuk panggul pada pola

SMK Negeri 3 Karang baru


Gambar 3.Pita ukurdigunakan untuk mengambil ukuran badan, juga sebagai alat bantu pada saat
membuat ukuran pola besar.

Gambar 4. Kapur jahit, yang digunakan untuk memmberi tanda pada kain, atau dapat juga
untuk menggambarkan pola diatas kain

1
2

Gambar 5. 1.Jarum mesin manual, digunakanuntuk menjahit


2. Jarum tangan, digunnakan untuk jelujur, soomdll
3. Jarum pentol, digunakan untuk membuat pola seperti menyemat pola pada
rancangan bahan, menyatukan bagian-bagaian pola yang telah dipotong.

Gambar 6. Mesin jahit manual, digunakan untuk menjahit dengan mengandalkankayuhan kaki
pada pedal.

SMK Negeri 3 Karang baru


9

Gambar 7. Pendedel, digunakan untuk mencabut benang yang telah terjahit pada kain
2.5.1 Prosedur Pelaksanaan

Kebersihan Dan Keselamatan Kerja

                    Kebersihan dan keselamatan kerja harus selalu di terapkan, Keselamatan dan kesehatan
kerja (K3) merupakan instrumen yang memproteksi pekerja, perusahaan, lingkungan hidup, dan
masyarakat sekitar dari bahaya akibat kecelakaan kerja.

10

SMK Negeri 3 Karang baru


BAB III
PERMASALAHAN

3.1.    Masalah Yang Dihadapi Prakerin dan Pemecahannya


A. Masalah yang dihadapi
Ada beberapa masalah yang penulis temukan pada saat penulis melakukan Praktik Kerja
Industri adapun masalah yang dihadapi adalah sebagai berikut:
 Ada beberapa masalah yang penulis temukan pada saat penulis melakukan Praktik
Kerja Industri adapun masalah yang dihadapi dalam memasang lengan
 Sering mengalami masalah pada bagian lapisan leher baju
 Sering mengalami jarum patah saat menjahit karet pada pinggang rok dan
memasang resreting

B. Pemecahan masalah
Identifikasi masalah merupakan hal yang harus dilakukan dalam penangganannya,
adapun solusi dari permasalahan adalah:
 Jika permasalahannya bagian kerung lengan dan lengan tidak sama besar,
sebelum menyambungkan lengan terlebih dahulu distik jarang agar lebih
mudah lagi dalam proses pemasangan lengannya.
 Agar mudah dalam menjahit lapisan leher baju adalah, mengikuti tanda rader
pada kain yang sudah dibuat.
 Perlunya perservisan pada gigi mesin atau tapak sepatu yang diketatkan agar
kejadian seperti patah jarum tidak terulang lagi.

11

SMK Negeri 3 Karang baru


BAB IV
PENUTUP

4.1 KesimpulanPelaksanaan Prakerin

           Pembelajaran   di dunia kerja adalah suatu strategi yang memberi peluang peserta
mengalami proses belajar melalui dunia industri secara langsung. Dengan adanya Prakerin
penulis dapat merasakan bagaimana pelaksanaan praktik langsung di lingkungan kerja yang
didamping pembimbing secara langsung oleh pihak industri.
Prakerin dapat menunjang siswa untuk menjadi tenaga kerja menengahyang ahli dan
profesional dalam bidangnya yang mampu memenuhi pasar nasional atau bahkan internasional.
Dengan begitu siswa-siswi akan mempunyai sikap yang akan menjadi bekal dasar
pengembangan diri secara berkelanjutan dan dapat mengamalkan apa yang telah di perolehnya,
dalam kehidupan sehari-hari.

4.2 Saran-Saran
Beberapa hal yang kami temukan di lapangan saat pelaksanaan Prakerin yang sebagian
kecil justru tidak kami temukan saat mengikuti pembelajaran dikelas. Terkait dengan ini Penulis
ajukan beberapa saran antara lain:
a) Sekolah perlu memberikan penekanan pada masalah budaya kerja yang berlaku pada
instansi pemerintah maupun swasta. Dengan demikian apabila siswa melakukan prakerin
sehingga pada instansi maksud, parasiswa akan dapat menyesuaikan diri dengan mudah.
b) Sekolah hendaknya lebih meningkatkan sosialisasi ke dunia industry, untuk lebih
mengetahui kemajuan teknologi dewasa ini.
c) Jagalah kesehatan sewaktu melaksanakan Praktek Kerja Industri.

12

SMK Negeri 3 Karang baru


LAMPIRAN DOKUMENTASI

Gambar 1. Proses Pengobrasan Gaun


Gambar 2. Penyatuan lengan dengan kain tille

Gambar 3. Proses menjahit sirkel


13

Gambar 5. Hasil Jadi

SMK Negeri 3 Karang baru


14

GEMA ( Gerakan Masker Aceh )

Di awal tahun 2020 ini dunia dikejutkan dengan kehadiran sebuah virus
mematikan yang bernama Virus Corona atau Covid-19. Banyak negara tidak siap

SMK Negeri 3 Karang baru


dengan kehadiran virus ini sehingga telah menelan banyak korban jiwa. Setelah
beberapa waktu, diketahui bahwa melawan virus Corona harus dilakukan secara
bersama. Oleh karena itu, ACEH membentuk sebuah gerakan yang disebut GEMA,
yaitu GERAKAN MASKER ACEH. Yang di tujukan agar masyarakat lebih patuh
dalam menggunakan masker sehari-hari.

Cara Melawan Virus Corona


Beberapa cara yang diketahui efektif untuk melawan virus Corona dan mencegah
penularannya yaitu dengan
(1) PhysicalDistancing
(2) Sering Mencuci Tangan
(3) Pakai Masker ketika pergi ke tempat umum.

Masker adalah salah satu alat pelindung tubuh Yang sering dikenakan untuk
menutupi hidung dan mulut. Masker juga memiliki berbagai macam salah satu masker
yang sering dan bahkan ramah lingkungan adalah, masker kain yang biasanya di jahit
menggunakan mesin dayung manual. Laporan kali ini penulis ingin memaparkan
beberapa teknik menjahit masker khusus untuk taman kanak kanak ( TK). Saat ini
Indonesia sudah menjalankan aktivitas seperti biasanya (new normal ) termasuk
dibukanya sekolah khusus bagi daerah Indonesia yang tidak terpapar covid-19 atau
zona hijau.
Berhubung salah satu pencegahan virus corona adalah dengan menggunakan
masker, maka salah satu prakerin yang di laksanakan adalah menjahit masker.

Lampiran dukumentasi
Gambar 1 : masker kain

Gambar 2 : baju anak

15

SMK Negeri 3 Karang baru


Gambar 3 : konektor masker

Gambar 4 : menjahit tas 

Gambar 5 : menjahit gamis

Gambar 6 : Menjahit jilbab

16

SMK Negeri 3 Karang baru


DAFTAR PUSTAKA

Azhari.wordpress.com > 2012/03/29 > pengertian-busana-pesta

www.99.com > blog > indonesia > perlengkapan-alat-jahit

id.m.wikipedia.org > pola_( membuat-pola )

butikjahit.wordpress.com > cara-mengukur-badan

id.pinterest.com > wbunjamin > desain-busana-pesta

SMK Negeri 3 Karang baru

Anda mungkin juga menyukai