Anda di halaman 1dari 31

FULL DISPLAY PADA LOKER PDW

DI RIA BUSANA 51 BOGOR


Laporan Ini Disusun

Untuk Memenuhi Syarat Mengikuti Ujian Sidang Prakrin

Disusun Oleh :

INDAH SULASTRI

YAYASAN PESONA DYWANTARA

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

SMK PESONA DYWANTARA

Jalan Sibanteng - Lewisadeng km 5 kp sinarjaya Rt 01\04 Kacamatan Leuwiliang

Kabupaten Bogor 16640, Telp/Fax (0251)-8642811

E-mail: smkpesona.dywantara@yahoo.com

2022/2023
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL)

Ria Busana Bogor

Disusun Oleh:

Indah Sulastri

Pembimbing Sekolah Pembimbing DU/DI

Sri Rahayu.S.Pd Antonius Eddy P.N

Mengetahui:

Kepala Sekolah Pimpinan DU/DI

Drs. Djadjat Djatnika Anang Sukaya

i
LEMBAR PENGESAHAN

SIDANG PRAKTEK KERJA INDUSTRI

tanggal,.........Bulan,................Tahun 2023

Pembimbing Sekolah Pembimbing DU/DI

Sri Rahayu.S.Pd Antonius Eddy P. N

Penguji I Penguji II

(.................................) (.................................)

Mengetahui,

Kepala SMK PESONA Dywantara


Pimpinan DU/DI

Drs.Djadjat Djatnika
Anang Sukaya

ii
BIODATA SISWA

1. Nama : Indah Sulastri


2. Nomer NISN : 0055704230
3. Tempat Tanggal Lahir : Bogor, 02 Januari 2005
4. Kelas/Kompetensi Keahlian : XII Bisnis Daring Dan Pemasaran
5. Jenis Kelamin : Perempuan
6. Alamat Rumah : Kp. Pasir Angin Rt13/04
Desa.Cempalang Kec. Cibungbulang Kab.
Bogor

7. Tempat Prakerin : RIA BUSANA 51 BOGOR


8. Alamat Tempat Prakerin : Jalan Raya Merdeka No 59 Bogor
9. Waktu Prakerin : 5 Januari sampai 5 februari 2022
10. Guru pembimbing : Sri Rahayu, S.PD
11. Catatan kesehatan : Baik
12. Nama Orangtua
a. Ayah : Ejang A Sanjaya
b. Ibu : Imas

Alamat orangtua : Kp. Pasir Angin Rt13/04


Desa.Cempalang Kec. Cibungbulang Kab. Bogot

Lewiliang...................2023

INDAH SULASTRI

3x4

iii
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah


memberikan rahmat dan karunia karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan
praktek kerja lapangan (PKL) dan dapat menyusun laporan ini dengan baik guna
mengetahui kelengkapan bukti belajar (evidence) .

Laporan praktek kerja lapangan (PKL) ini dapat disusun dengan baik berkat
bantuan dari pihak-pihak yang telah memberikan bimbingan dan dukungan
sebagai bahan masukan untuk kami untuk itu pada kesempatan ini kami ucapkan
terima kasih kepada.

1. Ibu Susilawati S.Pd selaku yayasan SMK pesona Dewantara.


2. Bapak H. Budy Antoro ,S.Pd , M.Pd Pembina Yayasan SMK pesona
Dewantara.
3. Drs. Djadjat Jatika selaku kepala sekolah SMK pesona Dewantara.
4. Bapak Drs. Ismat selaku koordinator prakerin di SMK pesona Dewantara.
5. Ibu Sri Rahayu S. Pd selaku pembimbing prakerin di SMK pesona
Dewantara.
6. Bapak Anang Sukarya selaku staf manajer PGB Ria Busana 51 Bogor.
7. Pegawai/ karyawan Ria Busana Bogor.
8. Semua pihak yang tidak bisa kami sebutkan namanya satu persatu.

Demikian laporan praktek kerja lapangan ini kami buat, semoga laporan PKL ini
dapat memberi manfaat bagi semua pihak, penyusun pada khususnya dan
pembaca pada umumnya.

Lewiliang.....................2022

INDAH SULASTRI

iv
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. i

LEMBAR PENGESAHAN SIDANG PRAKERIN .................................... ii

BIO DATA SISWA ....................................................................................... iii

KATA PENGANTAR ................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

1.1 Latar Belakang Masalah .................................................................... 1

1.2 Perumusan Masalah .......................................................................... 2

1.3 Tujuan Laporan .................................................................................. 2

1.4 Manfaat Laporan ............................................................................... 2

1.5 Sistematika Penulisan ........................................................................ 3

BAB II LANDASAN TEORI ....................................................................... ` 5

2.1 Pengertian Penataan Produk .............................................................. 5

2.2 Pengertian Produk ............................................................................. 5

2.3 Tujuan Penataan Produk .................................................................... 6

2.4 Pembagian Penataan Produk .............................................................. 7

2.5 Macam-Macam Pemajangan Produk ................................................. 8

2.6 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penataan Produk ...................... 8

2.7 Penataan Produk Di Ria Busana Pgb Bogor ...................................... 9

2.8 Syarat-Syarat Penataan Produk Yang Baik ....................................... 12

BAB III TUJUAN UMUM TEMPAT PRAKERIN ................................... 14

3.1 Sejarah Singkat Perusahaan Ria Busana Pgb Bogor ......................... 14

3.2 Visi Misi Ria Busana Pgb Bogor ....................................................... 15

3.3 Nilai-Nilai Ria Busana Pgb Bogor .................................................... 15

3.4 Struktur Organisasi Ria Busana Pgb Bogor ....................................... 16

v
BAB IV PEMBAHASAN .............................................................................. 18

4.1 Lokasi Kegiatan ................................................................................ 18

4.2 Waktu Kegiatan ................................................................................. 18

4.3 Agenda Kegiatan ................................................................................ 18

4.4 Proses Kerja ....................................................................................... 18

4.5 Temuan-Temuan ................................................................................. 19

4.6 Hambatan-Hambatan ......................................................................... 19

4.7 Hasil Yang Diperoleh ........................................................................ 19

BAB V PENUTUP ......................................................................................... 21

5.1 Kesimpulan ........................................................................................ 21

5.2 Saran .................................................................................................. 21

Lampiran- Lampiran .................................................................................... 22

vi
vii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Produk merupakan barang-barang yang ada dan disediakan di toko untuk


dijual. Produk yang disediakan di toko harus ditata dengan baik agar dapat
menarik perhatian konsumen untuk membeli. Produk yang ditata pada satu toko
akan tergantung pada jenis toko. Penataan produk pada toko baju akan berbeda
dengan penataan produk pada toko ritail. Display toko akan mencerminkan sebuah
gambaran yang ada di dalam tokoh agar konsumen mengetahui jenis produk yang
dijual dengan cara penataan produk (product display).

Ikatan yang menarik akan merangsang keinginan konsumen untuk membeli


konsumen terkadang membeli suatu produk tanpa memiliki rencana terlebih
dahulu keinginan untuk membeli tersebut seringkali muncul di toko yang
menjadikan banyak jenis produk atau Mall sebagai tempat untuk berbelanja atau
sekedar jalan-jalan keputusan pembelian dapat terjadi ketika konsumen
dihadapkan oleh pemilihan dari dua atau lebih alternatif yang ada artinya syarat
seorang dapat membuat keputusan haruslah tersedia beberapa alternatif pilihan.
salah satu faktor yang mendorong seseorang bisa tiba-tiba membeli tanpa
memiliki rencana terlebih dahulu karena adanya produk display yang menonjol.

Produk yang biasanya terlihat pada toko akan membangkitkan selera


konsumen untuk membeli. Display tersebut dapat membagikan keinginan
konsumen sehingga konsumen merasakan kebutuhan yang mendesak untuk
membeli produk yang dipromosikan tanpa ada rencana untuk membeli
sebelumnya. Keputusan seperti ini sering disebut sebagai pembelian tidak
terencana barang yang dibeli secara tidak terencana merupakan barang-barang
yang diinginkan pada saat itu. Pembelian tidak terencana dapat dijelaskan sebagai
tindakan pembelian yang dibuat pada saat itu juga karena perasaan positif yang
kuat mengenai suatu benda.

Pasar swalayan merupakan pasar modern yang saat ini telah berkembang
pesat konsep yang digunakan biasanya adalah store environment, yaitu konsep
pengembangan plase yang terfokus pada penjualan Reta il dan langsung ke
konsumen akhir. Produk display sangat di perlukan pada perusahaan ritel untuk
menarik perhatian konsumen sehingga konsumen tertarik untuk melakukan
pembelian. Produk yang ditata dengan rapi pada pasar swalayan dikelompokkan
menurut jenis dan manfaat produk akan memudahkan konsumen dalam memilih
jenis barang yang diperlukan. Produk display membantu menarik perhatian

1
konsumen melalui indra penglihatan dengan cara penataan ruang dan penyusunan
produk, sehingga Konsumen akan merasa betah dan nyaman dalam belanja.

Besarkan uraian latar belakang di atas meneliti tertarik untuk menyusun


laporan tentang penataan produk display penataan produk pada penelitian ini
adalah penataan produk pdw, dilihat dari letak penataan produk display dan
metode penyajian produk, dan impresif bunyi dengan judul "penataan produk
display di Ria Busana pgb Bogor. "

1.2 perumusan masalah

Latar belakang di atas beberapa masalah yang akan diteliti terkenaan dengan
penataan produk sebagai berikut

1. Pengertian dari penataan produk?


2. Apa tujuan dari penataan produk?
3. Bagaimana pembagian penataan produk?
4. Bagaimana macam-macam pemajangan produk?
5. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi penataan produk?
6. Bagaimana penataan produk di Ria Busana pgb Bogor?

1.3 Tujuan Laporan

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini adalah
sebagai berikut:

1. Mengetahui pengertian dari penataan produk


2. Tahu tujuan dari penataan produk
3. Untuk mengetahui pembagian penataan produk
4. Untuk mengetahui macam-macam pemajangan produk
5. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penataan produk
6. Untuk mempengaruhi penataan produk di Ria Busana pgb Bogor

1.4 Manfaat Laporan

Berdasarkan tujuan dari penelitian ini, maka manfaat penelitian ini adalah
sebagai berikut:

1. Menyusun laporan ini dapat dijadikan proses pengembangan wawasan dan


menambah ilmu pengetahuan tentang materi penataan produk.
2. Bagi pembaca penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan
tentang pengertian penataan produk, tujuan dari pendataan produk,

2
pembagian penataan produk keuangan macam-macam pembagian produk
faktor-faktor yang mempengaruhi penataan produk, dan penataan produk
di Ria Busana pgb Bogor.
3. Bagi penyusun lain, laporan ini dapat digunakan untuk menambah
pengetahuan dan untuk dapat diteliti lebih lanjut.

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ini dimaksud untuk memberikan gambaran secara


sistematika Tentang pembahasan dalam laporan ini karena dapat beberapa bab dan
masing-masing sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini terdiri dari latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan laporan,
dan manfaat laporan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Sebab ini terdiri dari pengertian penataan produk display, pengertian produk
display, tujuan penataan produk display, pembagian penataan produk display,
macam-macam penataan produk display, faktor-faktor yang mempengaruhi
penataan produk display, penataan produk di Ria Busana pgb Bogor.

BAB III TUJUAN UMUM TEMPAT PRAKERIN

Kepada babi ini terdiri dari waktu dan tempat print, profil secara singkat
mengetahui tempat praktek kerja industri yaitu Ria Busana pgb Bogor ke Mayang
meliputi sejarah singkat perusahaan Ria Busana pgb Bogor, visi dan misi Ria
Busana pgb Bogor, nilai-nilai Riya busana pgb Bogor, struktur organisasi Ria
Busana pgb Bogor.

BAB IV PEMBAHASAN

Jelaskan secara detail mengenai lokasi kegiatan takrin, waktu kegiatan Prakerin,
agenda kegiatan Prakerin, proses kerja, temuan-temuan dan hambatan-hambatan
yang ada di tempat prakerin selama prakerin berlangsung.

BAB V PENUTUPAN

Bini akan dibahas mengenai kesimpulan dari bab-bab sebelumnya serta saran-
saran yang menyusun Kemukakan.

3
4
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pembahasan Penataan Produk

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI arti kata penataan adalah
proses, cara, pembuatan menata titik arti lainnya dari penataan adalah pengaturan
atau cara mengelompokkan barang sesuai dengan jenis dan kegunaan dengan
memperhatikan keindahan untuk menarik minat konsumen dan keinginan
membeli produk tersebut.

Penataan berasal dari kata dasar kata penataan memiliki arti dalam kelas
nomina atau kata benda sehingga penataan dapat menyatakan nama dari seseorang,
tempat, atau semua benda dan segala yang dibedakan.

2.2 Pengertian Display

Kamus besar bahasa Indonesia KBBI arti kata produk adalah barang atau jasa
yang dibuat dan ditambah gunanya atau nilainya dalam proses produksi dan
menjadi hasil akhir dari proses produksi itu titik arti lainnya dari produk adalah
benda atau yang bersifat kebendaan seperti barang, bahan, atau bangunan yang
merupakan hasil konstruksi.

Adalah suatu cara pemajangan produk dan penataan produk yang diterapkan
oleh permasalahan, dengan tujuan untuk menarik minat pelanggan agar terlihat
dan membeli produk yang ditawarkan. Sedangkan pengertian display menurut
para ahli sebagai berikut:

1. Menurut William J. Shultz, saya adalah: display adalah suatu cara


mendorong perhatian dan minat konsumen pada toko atau barang dan
mendorong keinginan pembeli melalui daya tarik penglihatan langsung.
2. Menurut Christina Widya Utami display adalah: suatu produk yang di
rancang sedemikian rupa agar menarik konsumen.
3. Menurut Ngadim display adalah: tata letak barang dengan
memperhatikan unsur mengelompokkan jenis dan kegunaan barang
latihan, dan keindahan agar terkesan menarik dan mengarahkan
konsumen untuk melihat rumah mendorong, dan memutuskan untuk
membeli.
4. Menurut Buchari Alam adalah: keinginan pembeli suatu yang tidak
didorong oleh seseorang tapi didorong oleh penglihatan ataupun oleh
perasaan lainnya.

5
2.3 Tujuan Display

Display merupakan upaya untuk menarik perhatian konsumen agar


konsumen tertarik dengan penataan produk titik berikut adalah tujuan penataan
produk display:

1. Perhatian para pembeli dilakukan dengan cara menggunakan warna-


warna, lampu-lampu, dan sebagainya.
2. Desire dan action consumer Untuk menimbulkan keinginan memiliki
barang yang dipamerkan di toko lalu konsumen melakukan pembelian
terhadap barang display.

Menurut koer yang dialihkan bahasaan oleh Hendra Teguh dan Ronny A Rusli
akan di jelaskan mengenai model AIDA, yaitu:

1. Perhatian sasarannya adalah perumusan harus menarik mungkin dengan


penggunaan warna, bentuk kemasan, dan huruf terbaca.
2. Minat bagaimana agar mereka berminat dan ingin tahu secara lebih rinci
mengenai calon pembeli untuk itu mereka rangsang agar mau membeli.
3. Keinginan kemasan yang dimodifikasi oleh perusahaan harus mampu
menimbulkan keinginan para pembeli sasaran untuk memilikinya serta
mampu menjawab setiap Pertanyaan pada akhir yang menjadi pelanggan
merasa yakin dan merasa bahwa pilihan untuk membeli produk titik untuk
itu pengetahuan tentang produk sangat penting
4. Tindakan produk yang ditawarkan harus mampu mendorong para pembeli
sasaran mungkin mempunyai tindakan namun tidak cukup bergerak untuk
membeli titik Komunikator harus juga mengarah ke konsumen agar
menampilkan untuk berpikir/berbuat sesuai yang positif terhadap produk
yang ditawarkan dengan harga murah atau membiarkan konsumen
mencoba produk.
5. Satisfaction setelah pelanggan melakukan pemesanan maka tenaga
penjualan harus kembali meyakinkan pelanggan bahwa keputusan yang
mereka lakukan adalah keputusan yang tepat. Setiap perusahaan selalu
menerima keluhan pelanggan titik Perbedaannya terletak pada inspirasi
dan frekuensinya jadi walaupun penjualan sudah terjadi hubungan dengan
pelanggan harus tetap dijaga.

Secara sederhana jutuan penataan produk dapat di simpulkan menjadi dua yaitu
sebagai berikut :

6
Maksud atau tujuan penataan produk untuk menarik perhatian dan minat
calon konsumen. Tujuan penataan produk ini untuk memperkenalkan barang baru,
dan mengingatkan keuntungan, lebih mengarah pada usaha Agar calon konsumen
tertarik pada produk serta mau datang dan masuk ke toko atau lokasi tempat
jualan. Keberhasilan kegiatan pemasaran ini akan sangat menentukan konsumen
sebuah usaha penjualan titik Jadi tidak salah jika pelaku usaha penjualan
memberikan perhatian lebih pada kegiatan ini.

Untuk memudahkan calon konsumen atau pembeli titik tujuan display barang
ini cenderung mengarah pada kenyamanan dan kemudahan calon pembeli dalam
melihat serta memilih produk: kata ini memang sangat dibutuhkan oleh calon
konsumen, yaitu nyaman dan kemudahan titik karena di saat calon konsumen
nyaman mereka akan datang senang melihat dan memilih produk yang dicari. Hal
ini tentu akan membuat calon konsumen lebih betah di toko guna mencari atau
memilih produktitik bayangkan jika calon pembeli tidak nyaman dan merasa
kesulitan dalam Melihat barang, tentu akan cepat meninggalkan tempat jualan
yang dikunjungi titik Hal ini merupakan peluang penjualan yang hilang.
Walaupun demikian, tentu display produk bukan merupakan satu-satunya
tumpuan bagi penjual untuk membuat barang laku terjual ke rumah karena masih
banyak faktor uang harus diperhatikan titik hal-hal tersebut antara lain kualitas
produk, harga produk dan lain-lain.

2.4 Pembagian Penataan Produk (Display)

Bagian display harus diketahui agar penampilan produk berjalan sukses dan
membuat konsumen nyaman dan berbelanja. Bagian-bagian tersebut diantaranya
adalah:

1. Windows display pemajangan barang dagang di etalase atau jendela toko.


Window display di Tata semenarik mungkin agar pengunjung berminat
terhadap barang yang dipajang dan dapat dilihat dari kejauhan. Display
hanya memperlihatkan barang dagangan tanpa disentuh oleh pengunjung
titik Bila pengunjung ingin mengetahui lebih lanjut, ia dipersilahkan
masuk agar dapat melakukan pengamatan lebih jelas tujuan Windows
display adalah untuk menarik minat pengunjung sekaligus menjaga
keamanan barang.
2. Interior display pemajangan barang dengan yang dilakukan di dalam toko
interior display banyak digunakan untuk barang-barang yang sudah
dikenal luas oleh masyarakat titik pemajangan ini biasanya dilakukan di
meja dan rak.
3. Eksterior display yaitu penataan barang-barang di luar toko, misalnya pada
malam hari atau saat mengadakan pasar malam dan pasar obral.

7
2.5 Macam-Macam Pemajangan Produk

Setiap perusahaan melakukan pemajangan produk dengan teknik yang


berbeda, macam-macam pemajang produk sebagai berikut:

1. Pemajangan menurut kelompok barang pemajangan barang-barang yang


dikelompokkan menurut jenisnya misalnya dress, blazer, blause, kaos,
rajut, juga, rok.
2. Pemajangan menurut jenis dan ukuran yang dibedakan menjadi dua yaitu:
a). Partikel menempatkan produk secara partikel dapat menata barang
dengan lebih banyak, sehingga hemat biaya, pemakaian ruangan serta
pelanggan tidak bolak-balik mencari barang yang diinginkan .
b). Horizontal, pemajangan produk dengan posisi paling kiri untuk barang-
barang yang paling besar semakin ke kanan semakin kecil. Jika barang
disusun secara horizontal belanja semakin sulit karena pelanggan tidak
dapat melihat barang dengan lengkap pemajangan horizontal jarang
digunakan karena dianggap kurang efisien.
3. Pemajangan menurut desain produk pemajangan produk dengan posisi
terbalik dari setiap barang karena setiap barang yang diproduksi sudah
didesain sedemikian rupa sehingga. Jelas posisinya ketika dipajang di toko
pemajangan menurut harga produk.
4. Pemajangan menurut harga barang saat penting untuk diperhatikan,
mengingatkan harga merupakan salah satu penyebab laku tidaknya barang
dan jasa yang ditawarkan titik Banyak anggapan bahwa produk yang
berkualitas adalah produk yang harga tinggi titik hal yang harus
diperhatikan dalam pemajangan produk menurut harga barang yaitu:
a) Yang mahal diletakkan di rak paling atas.
b) Yang cepat terjual diletakkan di rak bagian tengah, setinggi
pandangan mata rata-rata orang.

2.6 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penataan Produk (Display)


Di dalam pelaksanaan display produk ada faktor-faktor yang menjadi
pegangan pola kerja faktor-faktor tersebut adalah:
1) Dampak visual visual invite meliputi pusat perhatian cahaya. Serta
kebersihan dan kerapihan dalam pengaturan cahaya yang harus
diperhatikan adalah warna lampu warna yang digunakan harus natural,
cahayanya tidak mengubah warna barang dan tidak membohongi
pelanggan. Jenis lampu yang baik adalah halogen karena warnanya tidak

8
menyambar dan demikian barang yang dipajang dapat terlihat dengan jelas
menjadi pusat perhatian serta membangkitkan minat pembeli.
2) Keseimbangan visual visual Balance sangat dipengaruhi oleh warna, latar
belakang dan keseimbangan, ukuran produk, ketentuannya adalah sebagai
berikut:
a). Susunan warna tua ke warna terang disimpan di ujung.
b). Latar belakang ini tidak boleh mendominasi warna barang yang
ditampilkan.
c). Produk yang sama dengan ukuran berbeda disusun di rak atas maupun
di rak bawah serta pengelompokan vertikal.
d). Produk yang sama dengan ukuran berbeda disusun bersebelahan pada
satu rak, dengan ukuran lebih kecil ke arah kiri sedangkan Ukuran lebih
besar ke arah kanan.
3) Posisi produk letak barang harus menghadap ke pelanggan dengan
persediaan yang ada disusun di belakangnya titik label harga harus
termasuk produk packing peletakan tabel harga harus dilakukan secara
seragam pada setiap produk dengan ditempel pada ujung kanan atau di atas
produk.

2.7 Penataan Produk Di Ria Busana PGB Bogor

Untuk dapat memonitor penataan display produk, penjualan Harus Memiliki


kemampuan pengetahuan tentang sop( standart operating procedure) penataan
produktitik sop di Ria Busana pgb Bogor dalam produk fashion sama seperti SOP
pada umumnya. Untuk langkah-langkah adalah prinsip penataan, pelan,
pendisplayan.

A. Prinsip penataan

barang fashion meliputi penataan barang baru, penataan barang tidak lengkap,
Wagon display, penggunaan picture kombinasi antara rak tetrad pengurus, dan rak
khusus di pilar apabila stok barang sedang dalam keadaan menurun titik untuk
lebih jelasnya dapat dilihat sebagai berikut:

1. Penataan Barang Baru


 Penataan Sesuai Dengan Lokasi
 Odralikolisis Ditata Menurut Style
 Barang Ditata Menurut Warna
 Barang Ditata Menurut Size Atau Ukuran

langkah-langkah meresensi ( penataan berkelompok)

9
a) Kelompok berdasarkan motif-motif: polos, bunga-bunga kotak-kotak,
bulat-bulat, garis-garis, motif gambar.

b) Baru di display di depan yang agak lama ditempatkan di tengah sedangkan


barang yang paling lama ditempatkan di belakang.

c) Dari masing-masing kelompok dirapikan berdasarkan warna dan motif.

d) Perlu diingat hitam dan putih sebagai aksen.

e) Barang yang didisplay di vocal point harus diletakkan di vocal Point.

f) Sekarang sale Oma theracia atau broken sains dan broken color tidak boleh
dipasang di patung.

g) Gantungan harus sesuai dengan bagian dan harus searah.

2. Penataan barang-barang yang lengkap (ukuran ,model, warna) .

 Penataan menurut koleksi


 penataan menurut style
 penataan menurut warna
 penataan menurut size.

3. Penggunaan Wagon display untuk Wagon display harus didampingi dengan t -


stand untuk memajang sebagai besar isi Wagon dengan tujuan agar image
konsumen terhadap Wagon tidak terlalu murah.

4. Penggunaan picture kombinasi antara rak-rak dan T-stand berdasarkan sebagai


berikut:

 Usahakan barang dapat tampil tampak jelas model, warna dan ukurannya
 apabila stok pertama masih banyak susunlah display yang tampak dari
samping
 apabila stok pertama dan kedua masih banyak maka susunlah display
dengan (barang yang di tempat)

Langkah pertama dalam melakukan visual merchandising dengan


pendisplayan barang fashion adalah peleberan titik setiap barang yang masuk
harus melalui proses peleburan sebagai contoh akan diambil peleberan pada
produk pasien sebagai berikut:

a). Belum label di tempatkan, perisa produk dengan labelnya .

 merk

10
 tipe
 ukuran

b). penempelan label secara umum adalah bagian sebelah kanan atas fashion suatu
produk sebagai berikut:

 Cara menutup merek tidak


 menutup artikel barang
 tidak menutup ukuran
 letak mendatar (horizontal )
 lebel dengan keadaan bersih( tidak boleh kotor dan terlipat).

Untuk barang yang menggunakan Hantang atau gantungan yang harus dilakukan
sebagai berikut:

 apabila barang tidak memiliki hantam tabelkan label pada tempat yang
sudah disediakan
 apabila hantang sudah disediakan maka table ditempatkan pada tempat
yang sudah disediakandi belakang hantam secara mendatar.

c). Display

display produk fashion diantaranya penentuan kriteria, tertarik, pemajangan,


penggunaan lemari kaca, kriteria barang fashion

 sederhana, dapat menarik pembeli untuk masuk ke toko


 mempunyai dampak yang dirasakan serasa dengan keadaan di toko
 mempunyai kemampuan untuk membujuk pembeli dan mempengaruhi
mereka untuk membeli.

Teknik pemajangan memperhatikan warna, menggunakan rak dan gantungan


atau Hanger dan penggunaan lemari kacakaca:

1) Berdasarkan warna menempatkan promosi sesuai warna misalnya sebelah


kiri warna terang dan sebelah kanan warna gelap atas warna terang bahwa
warna gelap depan warna terang belakang warna gelap.

2) Penggunaan rak penataan barang dengan mengikuti posisi rak. Pengisian


barang di dalam rak tidak lebih tinggi disusun dengan cara ukuran terbesar
di bawah dan terkecil di atas Jika promosi menyamping untuk terkecil
sebelah kiri untuk terbesar sebelah kanan dan apabila di dalam bermacam
jenis sebaiknya dilakukan pemisah barang dilakukan atas dasar warna dan
ukuran.

11
3) Penggunaan gantungan atau hanger.

 Apabila dalam satu contoh hanya terdapat satu jenis Hanger maka
dalam satu jenis Hanger hanya ada satu item saja
 apabila Hammer tidak cukup lakukan kombinasi setelah itu lakukan
pemisahan berdasarkan ukuran untuk mempermudah pemilihan
konsumen
 motif dan warna terbaik ditampilkan di muka.

4) Penggunaan kaca lemari teknik pemajangan fashion dengan menggunakan


lemari kaca sebaiknya tidak perlu menyita ruang pandang calon pembeli.
Dan tumpukan tinggi barang tidak terlalu tinggi sebaiknya sama tinggi.

2.8 Syarat-Syarat Penataan Produk Yang Baik

1. Harus mampu membuat barang-barang yang dipajang menjadi mudah


dilihat mudah dicari mudah dijangkau titik ketiga hal ini merupakan syarat
mutlak yang harus mampu diwujudkan oleh aktivitas display titik jika
tidak display yang menarik dan sensitif Apapun akan sia-sia.

2. Harus memperhatikan aspek keamanan, baik keamanan bagi pengelola


toko dari potensi-potensi kehilangan maupun keamanan bagi pengunjung
konsumen yang berada di dalam toko, berkaitan dengan aspek keamanan
ini, para partikel biasanya tidak akan menempatkan barang-barang yang
mudah pecah di samping barang-barang yang mahal terutama yang fisik
ukurannya kecil biasanya dipajang di etalase. Barang-barang kemasan
kaleng yang cukup berat juga biasanya ditempatkan pada HP paling bawah
untuk menghindari resiko timbulnya cedera bagi pengunjung utama anak-
anak jika barang tersebut jatuh.

3. Display yang dilakukan oleh partikel harus informative dan komunikatif


para partikel dapat memanfaatkan alat-alat bantu seperti standing poster
materialis yang lain.

12
13
BAB III

TUJUAN UMUM TEMPAT PRAKERIN

3.1. Sejarah Ria Buasana Bogor

Dimulai pada tahun 1995,Ria Busana berdiri dari sebuah toko yang
luasnya tidak besar, yang berlokasi di lantai dasar Dewi Sartika Bogor
dan diberi nama Ria Busana, yang dikenal dengan sebutan RB 01 oleh
bapak Ramlan Ginting. Ria Busana adalah sebuah perusahaan yang
bergerak di bidang perdangan retail ( eceran) yang menjual semua jenis
pakaian ,dari mulai perlengkapan bayi sampai pakaian dewasa. Pada saat
itu karyawannya berjumlah 6 orang saja. Pada bulan Oktober 1996,
dibuka toko kedua di Plaza Bogor yang dikenal RB 02.

Pada tahun 1998, beridiri toko ketiga, masih di Dewi Sartika Bogor yang
kita kenal dengan RB 03. Pada saat itu ketiga toko tersebut hanya kios –
kios kecil saja dan belum berbentuk perusahaan seperti sekarang ini. Dari
mulai pengadaan barang dan distribusinya dilakukan sendiri.

Di tahun 1999, mulailah dibentuk jabatan – jabatan selain tenaga kerja


penjual, seperti dekorasi dan gudang. Dan pada saat itu berbarengan
dengan berdirinya toko baru yaitu RB 04 yang berlokasi di jl. Raya
Cibinong.

Manajemen Ria Busana mulai terbentuk walau masih sangat sederhana,


tapi kinerjanya sangat baik sekali, dibuktikan dengan berdirinya toko di
luar kabupaten Bogor, yaitu RB 05 dan RB 09 di Cianjur, RB 07 dan RB
08 di Bandung, pada tahun 2000. Pada tahun yang sama, didirikan juga
RB 06 di Plaza Bogor dan RB 10 di Cibinong yang sampai saatn ini
menjadi kantor pusat.

Tahun 2001, struktur organisasi semakin lengkap dengan ditambahnya


bagian-bagian yang menunjang terhadap penjualan, yaitu bagian kasir,
MD, MCD, teknisi, administrasi. pada tahun yang sama, didirikan pula
RB 11 di Jatinegara, RB 12 di Plaza Bogor, dan RB J di Jatinegara.

Setelah ekspansi dari Ria Busana tidak bisa dibendung lagi. Pada tahun
2002, struktur organisasi mulai ada personalia, dikerenakan kebutuhan
akan sumber daya manusia semakin cepat dan banyak. Di tahun ini juga
didirikan RB 14 di Bandung. Satu tahun berikutnya, di bangun Victoria
Busana atau yang sering di kenal dengan nama VB 02 dan VB 03
didirikan di bandung, serta RB 16 dan RB 17 di Sukabumi. Lalu

14
menyusul RB 18 di Cileungsi dan VB 4 di Jatinegara pada tahun 2004.
Ditahun ini juga beberapa toko mulai di perluas selling space-nya, seperti
RB 04, RB J, VB 02 dan VB 03. Pada struktur organisasi ditambah
dengan adanya sekretariat.

Berawal dengan hanya memiliki 6 orang karyawan, kini Ria Busana

telah menjadi PT. Ria Indah Mandiri, dan memiliki karyawan yang
berjumlah 968 orang dan akan terus bertambah. Dan akhir Desember
2019 ditargetkan akan tercipta 50 toko dengan 1600 karyawan.

3.2 Visi Misi Ria Busana Bogor

a) Visi

Tanpa visi, organisasi atau perusahaan akan menjadi kehilangan arah dan
tidak tahu akan pergi kemana. Visi adalah gambaran tentang masa depan
yang diinginkan, dan visi Ria Busana adalah

Menjadi retail busana terlengkap dan terbesar di kota Bogor.

1. To be the most preferred low-price department store to shop and to work.


2. Menjadi low-price department store terbaik untuk berbelanja dan bekerja.

b) Misi

Misi adalah keseluruhan tugas yang dipenuhi untuk mencapai visi, maka Ria
Busana adalah :

1. Menyajikan produk unggulan, sesuai tren, dan harga terjangkau.


2. Menjalankan strategi operasional unggulan di dalam aktivitas bisnis
perusahaan.
3. Bersinergi dengan pemasok untuk mengembangkan produk yang variatif.
4. Pengelolaan dan peningkatan sumber daya manusia sebagai aset
terpenting di dalam perusahaan.
5. Pelayanan pelanggan yang berorientasi pada kepuasan pelanggan.

3.3 Nilai- Nilai Ria Busana Bogor

 Jujur
 Komitmen
 kerja keras, kerja cerdas, fokus, tekun, dan di siplin untuk
mencapaitujuan
 Team work

15
 Positif dan solid
 Unggul (Excellenee)
 Tempat,efektif,efisien,pelayan terbaik.
 Dinamis
 Selalu siap dengan perubahan, tantangan,pengetahuan,dan kemampuan
baru.
 Keluarga
 Sikap peduli,membantu,menghormati, menghargai, adil ,setia,dan
saling melayani dalam hal pekerjaan dan hubungan sosial.

3.4. Struktur Organisasi

STORE
MANAGER

SUPERVISO SUPERVISO
R R

HEAD
CAHIER

AST. GUDANG ADMIN SALES MONITOR SECURITY ENGINEERI


CASHIER EKSEKUTIF NG

CASHIER GUDANG AST. SALES MONITOR


Jr. EKSEKUTIF Jr.
AST. SALES
EKSEKUTIF
AST. SALES
EKSEKUTIF

SALES
ASISSTANT

BAGIAN
UMUM
16
17
BAB IV

PEMBAHASAN

Lambab ini akan diuraikan mengenai hasil-hasil pelaksanaan praktek kerja


industri siswa-siswi SMK pesona diwantara pada perusahaan Ria Busana pgb
Bogor Kabupaten Bogor:

4.1 Lokasi Kegiatan

1. Nama Instansi : Ria Busana


2. Alamat Lengkap : Jalan Raya Merdeka No 59 Bogor
3. Nama Pemimpin : Anang Sukaya

4.2 Waktu Kegiatan

1. Lama Praktek : 1 Bulan


2. Dimulai Tanggal : 05 Januari 2022
3. Diakhiri Tanggal : 05 Febuari 2022

4.3 Angenda Kegiatan Prakerin

Praktek kerja industri selama satu bulan kurang terhitung sejak tanggal 5
Januari 2022 - 5 Februari 2022 dengan mengikuti hari dan jam kerja normal yang
berlaku di Ria Busana pgb Bogor ke Maja itu pada hari Senin sampai Minggu dari
pukul 08.00 -17.00 WIB. Kalau libur itu bergilir dan tergantung hari.

4.4 Proses Kerja

Prakerin bukanlah hal yang mudah bagi penulis yang kurang berpengalaman di
dalam dunia kerja komat tetapi penulis berusaha maksimal mungkin untuk
beradaptasi di lingkungan yang baru titik kegiatan dalam melakukan praktek kerja
industri prakerin di Ria Busana PBB Bogor Jalan Merdeka adalah untuk
mengetahui tentang penataan produk yaitu melayani menata barang, mengecek
ketersediaan stok barang juga melayani seorang customer dengan Rama dan baik .

Melayani Customer dari mulai kostumer datang ke Toko, membantu kostumer


mencarikan barang yang dicarinya hingga melakukan transaksi pembayaran titik
untuk mengetahui tentang transaksi pembayaran, penulis terkadang mengarahkan
kostumer kemeja kasir. Petugas Kasir di Ria Busana ke Bogor dipimpin oleh Ibu
Erna.

Pernyataan produk merupakan pekerjaan yang menyenangkan karena penulis


belajar mengetahui baju yang baik dan benar mengetahui apa itu SKU ma di php

18
pakaian anak pria juga terdapat banyak barang yaitu mulai dari setelan anak pria
atasan anak pria baju baby pria dan lain-lainnya.

4.5 Temuan-temuan Temuan

Dalam praktek kerja industri Pak Rin di Ria Busana pgw Bogor banyak sekali
temuan-temuan yang baru saja saya ketahui:

 streamer pakaian
 Skn barang (mengecek barang dalam keadaan baik atau rusak)
 Hanger pakaian
 menata pakaian

4.6 Hambatan-Hambatan

beberapa hambatan yang dirasakan oleh penulis ketika praktek kerja industri
berlangsung diantaranya:

1. kurangnya pengalaman-pengalaman kunci dari kebersihan atau pekerjaan


yang dilakukan kami belum begitu berpengalaman sehingga pekerjaan
yang kami kerjakan terkadang terhambat hamba.
2. Kurangnya keterampilan dan kreativitas siswa keterampilan dan kreativitas
masih kurang karena kami masih baru terjun ke lapangan kerja.
3. Teori dan praktek yang diterima di sekolah kurang sesuai dengan
pelaksanaan atau praktek pekerjaan yang sesungguhnya di lapangan
menyebabkan hasil yang dicapai kurang maksimal dalam pelaksanaan.

4.7 Hasil Yang Di Peroleh

Adapun hasil yang diperoleh selama kegiatan praktek kerja industri di Ria Busana
pegawa Bogor adalah sebagai berikut:

 mengetahui cara mendisplay produk pdw


 dapat mengetahui cara menyusun dan merapikan pakaian PDW serta
perlengkapannya.
 Cara penataan produk dalam baik yang membuat konsumen menarik untuk
membeli.

19
20
BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Dalam kegiatan praktek kerja lapangan (PKL) ini dapat disimpulkan bahwa
bagian PKL ini sangat bermanfaat bagi siswa atau siswi sekolah menengah
kejuruan karena siswa-siswi dapat merasakan secara langsung bagaimana
dunia usaha atau dunia industri. Sehingga siswa-siswi mempunyai
pengalaman dan bekal untuk masa depan mereka sesuai dengan keahlian atau
kompetensinya.

5.2. Saran -Saran

a. Untuk Ria Busana Bogor:

Berharap bisa dapat menerima kembali siswa-siswi SMK Pesona


Dewantara yang melaksanakan praktek kerja lapangan pada tahun depan
Sekarang atau nanti di perusahaan Ria Busana ini dapat menerima kembali
karyawan atau karyawati yang baik lulusan SMK Pesona Dewantara untuk
diterima kerja.

b. Untuk Pihak Sekolah:

Dalam rangka evaluasi antara pihak sekolah dengan pihak Ria Busana
Bogor maka diperlakukan kerjasama silaturahmi dan informasi yang saling
menguntungkan kedua belah piha.

21
DAFTAR PUSAKA

David,M (2021, September 9).Pengertian penataan produk, fungsi, tujuan


& jenis Display. Dipetik Januari 19, 2023, dari

Artikel sinahttps://artikelsiqna.com/pengertian-pengertian-produk-fungsi-
tujuan-Jenis-jenis-display/

Firman,S. (2018, September 11). Cara Mendisplay Barang.

Dipetik Januari 19 2023, dari firdaus

http://firdaussmktdr2018.blogspot.com/2018/09/cara-mendisplay-
barang.html?m=1

22
LAMPIRAN-LAMPIRAN

BUKTI DOKUMENTASI

23

Anda mungkin juga menyukai