KEPERAWATAN JIWA
Ns. Yesi Rahmawati, S.Kep
DEFINISI
◆ Kesehatan mental/psikologis/jiwa
Yaitu secara primer tentang perasaan sejahtera secara
subjektif,suatu penilaian diri tentang perasaan
seseorang, mencakup area seperti konsep diri tentang
kemampuan seseorang, kebugaran, perasaan sejahtera,
dan kemampuan pengendalian diri internal, indikator
mengenai keadaan sehat mental/psikologis/jiwa yg
minimal adalah tidak merasa tertekan/depresi.
DEFINISI
◆ Kesehatan jiwa adalah suatu kondisi yg memungkinkan
perkembangan fisik, intelektual dan emosional yg
optimal dari seseorang dan perkembangan itu berjalan
selaras dg keadaan orang lain.
◆ Gangguan jiwa adalah keadaan adanya gangguan pada
fungsi kejiwaan (proses pikir, emosi, kemauan, dan
perilaku psikomotorik, termasuk bicara)
Undang-Undang No.3 tahun 1966
DEFINISI
◆ Dalam Pedoman Penggolongan Diagnosis Gangguan
Jiwa (PPDGJ) III gangguan jiwa diartikan sebagai
adanya kelompok gejala atau perilaku yg ditemukan
secara klinis yg disertai adanya penderitaan “distress”
pada kebanyakan kasus dan berkaitan dg terganggunya
fungsi seseorang.
◆ Gangguan jiwa adalah kondisi
terganggunya fungsi mental,emosi, pikiran
dan kemauan,perilaku psikomotorik dan
verbal,yg menjelma dalam kelompok
gejala klinis yg disertai oleh penderitaan
dan mengakibatkan terganggunya fungsi
humanistik individu.
DEFINISI
◆ Keperawatan jiwa adalah pelayanan keperawatan
profesional didasarkan pada ilmu perilaku, ilmu
keperawatan jiwa pada manusia sepanjang siklus
kehidupan dg respon bio-psiko-sosial dg menggunakan
diri sendiri dan terapi keperawatan jiwa (komunikasi
terapeutik dan terapi modalitas keperawatan jiwa)
melalui proses keperawatan untuk meningkatkan,
mencegah, mempertahankan dan memulihkan masalah
kesehatan jiwa klien.
KRITERIA SEHAT JIWA
❑ Sikap positif terhadap diri sendiri
❑ Tumbuh kembang dan beraktualisasi diri
❑ Integrasi
❑ Persepsi sesuai dengan kenyataan
❑ Otonomi
PARADIGMA KEPERAWATAN JIWA
PERAN DAN FUNGSI KEPERAWATAN JIWA
PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA DI
INDONESIA
1. Model Psikoanalisa
❑ Model ini dikembangkan pertama kali oleh Sigmund Freud dan
disempurnakan oleh Erickson, dll.
❑ Menurut model ini gangguan jiwa terjadi akibat tidak terselesaikannya
konflik-konflik pada tahap perkembangan sebelumnya, adanya
penyimpangan perilaku pada usia dewasa dipengaruhi oleh
perkembangan pada masa anak.
❑ Dari struktur psiko atau jiwa, S.Freud membagi 3 bagian yaitu id, ego dan
super ego.
❑ Apabila individu mempunyai id terlalu kuat maka ia hanya ingin memenuhi
kepuasan tanpa memperhatikan orang lain, sehingga terjadinya tindakan
kriminal, apabila super egonya terlalu kuat maka ia akan merasa bersalah,
dengan demikian diperlukan ego yg kuat sehingga terbentuk identitas diri
seseorang dan merupakan bagian yg matur atau dewasa
2. Model Perilaku
❑ Dikemukakan oleh Wolpe, Skinner,
Bandura, dan Pavlop
❑ Model ini merupakan teori belajar tentang
perilaku.
❑ Penyimpangan perilaku terjadi karena
individu membentuk kebiasaan yg tidak
menyenangkan
3. Model Eksistensial
❑ Dikembangkan oleh Peris, Glasser, Ellis, Rogers dan
Franks.
❑ Pada model ini dikemukakan bahwa kehidupan akan
penuh arti apabila manusia dapat menerima dirinya
sepenuhnya.
4. Model Interpersonal
❑ Model ini dikembangkan oleh Harry Stack Sullivan dan
Peplau.
❑ Pandangan tentang gangguan jiwa menurut model ini
akibat kecemasan yg ditimbulkan dan dialami dalam
berhubungan interpersonal
5. Model Medical
1. Pencegahan primer
pencegahan primer mendahului penyakit dan
diterapkan pd populasi yg umumnya sehat.
Pencegahan ini termasuk peningkatan kesehatan dan
mencegah penyakit
2. Pencegahan sekunder
mencakup reduksi penyakit aktual dgn deteksi dini dr
penanganan masalah kesehatan
3. Pencegahan tersier
mencakup pengurangan gangguan atau kecacatan yg
diakibatkan oleh penyakit