Anda di halaman 1dari 31

PERKEMBANGAN KEPERAWATAN

JIWA

OLEH :
Ns. Yade Kurnia Sari, M.Kep
DEFENISI DAN URAIAN KEPERAWATAN
JIWA

Keperawatan Jiwa adalah proses


interpersonal yg berupaya untuk
meningkatkan dan
mempertahankan perilaku sehingga
klien dapatberfungsi utuh sebagai
manusia.
Atau suatu bidang
spesialisasi praktik
keperawatan yg
menerapkan teori
perilaku manusia
sebagai ilmunya dan
penggunaandiri sendiri
secara terapiutik
sebagai kiatnya.
Keperawatan jiwa merupakan salah satu dari lima inti
disiplin kesehatan mental. Perawat jiwa menggunakan
pengetahuan dari :

ilmu –ilmu psikososial padse


Biofisik
Teori kepribadian
Dan perilaku manusia untuk menurunkan suatu
kerangka kerjateoritik yg menjadi landasan praktik
keperawatan.
- Pelayanan keperawatan jiwa di Indonesia dimulai
dengan dibukanya rumah sakit jiwa yg pertama di
bogor tahun 1882
-Sampai sekarang telah telah berdiri lebih kurang
34 rumah sakit jiwa milik pemerintah di 25
propinsi di Indonesia.

Pada awalnya praktek keperawatan jiwa dirumah


sakit jiwa dilakukan dengan cara “ custodial Care”
yaitu bersifat isolasi dan tertutup.
Custodial care mulai beransur-ansur diubah,
pasien mulai berangsur-angsur dirubah, pasien
mulai dilatih bekerja sesuai kemampuan.
walaupun ruangan masih dikunci dan pasien
masih belum boleh keluar.

Kemudian berkembang dengan adanya terapi


kejang listrik .
Berdasarkan UU No 3 Tahun 1966 tentang
kesehatan jiwa, terjadi ‘’ Modernisasi’’
karena upaya kesehatan jiwa
dilaksanakan secara komprehensif
(promotif, preventif, kuratif,
rehabilitatif), pelayanan ditujukan pada
individu dan masyarakat.
Melalui program kesehatan jiwa selama
pelita I-V, pelayanan kesehatan jiwa
menjadi lebih luas.

Pely keperawatan kesehatan jiwa selain ditujukan pada


klien gangguan jiwa tetapi juga pada klien dengan
berbagai masalah psikososial, yg ditujukan pada semua
orang dan lapisan masyarakat sehingga tercapai sehat
mental dan hidup harmonis serta produktif.
Tahun Peristiwa perkembangan kep jiwa di LN
< 1860 Perawatan klien dengan g3 jiwa adalah ‘’custodial care’’
bersifat tertutup dan isolatif
1873 Linda Richards mengembangkan perawatan mental dirumah
sakit jiwa dan mengorganisasi pelayanan dan pendidikan
keperawatan jiwa di rumah sakit.

1883 Sekolah perawat pertama didirikan di Mclean Hospital yg


berorientasi pada fisik dan mental.
1913 Johns Hopkins mendirikan sekolah perawat dan
memasukkan keperawatan psikiatri dlm kurikulum.
1950 Peran perawat psikiatri mulai berkembang
1951 Mellow mengembangkan hubungan perawat klien
merupakan proses terapiutik
1952 Peplau mengembangkan hubungan interpersonal dalam
keperawatan.
1960 Fokus perawatan psikiatri yaitu prevensi primer,
implementasi perawatan dan konsultasi dalam komunitas.
Tahun Peristiwa

1970 Pengembangan kerangka kerja praktik


keperawatan, yaitu proses keperawatan dan
standar praktik keperawatan.
SEHAT SECARA UTUH
MENCANGKUP

FIS
IK DI
IB A
PR
MEN
TAL L
SOSIA
KESEHATAN FISIK

Yaitu proses fungsi fisik, dan fisiologis,


kepadanan dan efisiensinya. Indikator
sehat fisik yg paling minimal adalah tidak
ada disfungsi, dengan indikator lain (mis.
Tekanan darah, kadar kolesterol, denyut
nadi dan jantung dan kadar karbon
monoksida) yg biasanya digunakan untuk
menilai berbagai derajat kesehatan.
KESEHATAN MENTAL/PSIKOLOGIS/JIWA

Yaitu secara primer tentang perasaan


sejahtera secara subjektif, suatu penilaian
diri tentang perasaan sesesorang,
mencangkup area konsep diri tentang
kemampuan seseorang, kebugaran dan
energi, perasaan sejahtera, dan
kemampuan pengendalian diri internal,
indikator mengenai keadaan sehat mental/
psikologis/ jiwa yg minimal adalah tidak
merasa tertekan/ depresi
MENURUT UU NO 3 TAHUN 1996,
TENTANG KESEHATAN JIWA
YAITU SUATU KONDISI YG
MEMUNGKINKAN
PERKEMBANGAN FISIK,
INTELEKTUAL DAN EMOSIONAL
YG OPTIMAL DARI SESEORANG
DAN PERKEMBANGAN ITU
BERJALAN SELARAS DENGAN
PERKEMBANGAN ORANG LAIN.
Kesehatan sosial yaitu
aktivitas sosial seseorang.
Kemampuan seseorang untuk
menyelesaikan tugas ,
berperan dan belajar berbagai
keterampilan untuk berfungsi
secara adaptif didalam
masyarakat.
KESEHATAN PRIBADI ADALAH SUATU
KEADAAN YG MELAMPAUI FUNGSI
SECARA EFEKTIF DAN ADEKUAT DARI
KETIGA ASPEK (MENTAL, FISIK, DAN
SOSIAL) MENEKANKAN PADA
KEMUNGKINAN KEMAMPUAN,
SUMBERDAYA DAN BAKAT SERTA
TALENTA INTERNALSESEORANG, YG
MUNGKIN TIDAK DAPAT/ AKAN
DITAMPILKAN DALAM SUASANA
KEHIDUPAN SEHARI-HARI YG BIASA.
Menurut UU no.3 Tahun 1966,
gangguan jiwa adalah
keadaan adanya gangguan
pada fungsi kejiwaan. Fungsi
Kejiwaan ini mencangkup :
-Proses fikir
-Emosi
-Kemauan
-prilaku psikomotorik,
termasuk bicara.
Komponen
keperawatan
jiwa

Man
aw at
usia p er
ke
Lingkunga an
Kesehatan
n
Manusia

Makhluk holistik (berinteraksi, bereaksi


dengna lingkungan secara keseluruhan
Mempunyai kebutuhan dasar yg sama
Harga diri dan martabat
Tujuan untuk tumbuh, sehat, mandiri
Mempunyai kemampuan untuk berubah
dan keinginan untuk mengejar tujuan
personal.
Mempunyai kapasitas koping yg berbeda
Mempunyai hak untuk mengambil
keputusan
Kesehatan

Salah satu kebutuhan dasar


manusia yg menunjukkan
kualitas hidup manusia.
Sehingga individu berhak
memperoleh kesehatan yg
sama dengan perawatan yg
adekuat.
Lingkungan

Dalam berhubungan dengan


lingkungan manusia harus
mengembangkan strategi
koping yg efektif agar dapat
beradaptasi.
Keperawatan
Perawat jiwa harus
memandang manusia
secara terapiutik.
Sehingga klien belajar
cara penanganan masalah
yg merupakan modal
dasar dlm menghadapi
berbagai masalah
kehidupan.
Peran
Perawat
JIwa

1. Sebagai pelaksana asuhan keperawatan


( Individu, keluarga dan komunitas) .
2. Sebagai pelaksana pendidikan
keperawatan, agar mampu melakukan
perawatan pada diri sendir, anggota
keluarga dan anggota masyarakat lain.
3. Pengelola Keperawatan, dgn
menunjukkan sikap kepemimpinan dan
tanggung jawab
4. Sebagai pelaksana penelitian, untuk
meningkatkan mutu pelayanan asuhan
keperawatan jiwa.
KOMUNIKASI TERAPIUTIK
Penyampaian informasi
verbal dan non verbal untuk
mencapai kesamaan
pengertian dari pengirim
informasi kepada penerima
informasi , sehingga
menimbulkan tingkah laku
yg diinginkan oleh pengirim
dan penerima informasi.
Faktor yg mempengaruhi proses
komunikasi antar perawat,
keluarga pasien dan kesehatan
lainnya:

1.Usia
2.Persepsi
3.Nilai
4.Kebudayaan
5.Pengetahuan
6.Lingkungan

Jadi komunikasi terapiutik adalah bentuk


komunikasi yg direncanakan secara sadar untuk
membantu penyembuhan/ pemulihan pasien.
Pesan Non Verbal Dalam Komunikasi yg perlu
diperhatikan perawat terhadap pasien

Vokal
Nada suara, Kecepatan bicara, serta
mutu suara

Gerakan
Memainkan tangan, gerakan yg
berulang, sikap tubuh, ekspresi wajah

Jarak Bicara
45,5 – 120 cm untuk melakukan
komunikasi personal

Sentuhan
Untuk memberikan dorongan mental
Pada saat berkomunikasi dengan pasien,
perawat harus menghadirkan respon secara
dimensi dan tindakan .

Dimensi Respons
Keikhlasan
Menghargai
Empati
Kongret/ Nyata

Dimensi Tindakan
Konfrontasi
Aktif
Keterbukaan Perawat
Bermain Peran
Teknik Komunikasi Terapiutik

1.Diam
2.Mendengarkan
3.Memberikan pertanyaan terbuka
4.Mengulangi
5.Klarifikasi
Hal yg
menghambat
komunikasi
1. Perasaan marah, resah, gelisah, tidak sabar atau kurang dpt mengendalikan diri
2. Menunjukan kesibukan
3. Menggunkan kalimat yg tidak sesuai dengan latar belakang pasien
4. Jgn memberikan kalimat yg klise ‘’ seperti semua pasti akan baik saja, pasti akan
sembuh’’
5. Memberikan informasi yg tidak relevan
6. Mengabaikan perasaan pasien
7. Situasional : ruangan ribut, banyak g3, jarak bicara terlalu jauh/dekat
8. Cacat fisik : tuli, bisu
9. Cacat psikis , kurang konsentrasi, tingkat inteligensi dan daya pikir yg rendah
10. Perbedaan pengalaman, kebudayaan dan status
11. Sikap : tidak menatap lawan bicara, terburu- buru atau mencibir.
Dasar Teknik Wawancara

1.Bina hubungan terapiutik


2.Atur posisi , agar kontak mata terbina dengan baik, pilih tempat yg
tenang
3.Pakaian yg rapi
4.Jelaskan dengan ringkas tujuan wawancara
5.Gunakan bahasa yg Jelas, sederhana agar mudah dimengerti oleh
pasien
6.Ajukan pertanyaan yg terbuka dimulai dengan kata apa,
bagaimana, agar pasien lebih bebas mengungkapkan perasaannya.
Kemudian dilanjutkan sesuai dengan topik yg dkemukakan pasien
7.Observasi dengan cermat aspek komunikasi nonverbal
8.Hindari menarik kesimpulan yg terlalu cepat
9.Jagalah rahasia yg diperoleh
10.Jadilah pendengar yg baik

Anda mungkin juga menyukai