Dosen Pembimbing:
Ns. Septa Neli S.Kep, M.Kep
KELOMPOK 1
a. Genetik
b. Aktivitas fisik
c. Perilaku makan
d. Neurogenik
e. Hormonal
f. Dampak penyakit lain
PATOFISIOLOGI
OBESITAS
Obesitas terjadi akibat ketidakseimbangan masukan dan keluaran
kalori dari tubuh serta penurunan aktifitas fisik. . Pengaturan
keseimbangan energi diperankan oleh hipotalamus melalui 3
proses fisiologis, yaitu pengendalian rasa lapar dan kenyang,
mempengaruhi laju pengeluaran energi dan regulasi sekresi
hormon. Proses dalam pengaturan penyimpanan energi ini
terjadi melalui sinyal-sinyal eferen. Sinyal-sinyal tersebut bersifat
anabolik (meningkatkan rasa lapar serta menurunkan
pengeluaran energi) dan dapat pula bersifat
katabolik(anoreksia, meningkatkan pengeluaran energi) dan
dibagi menjadi 2 kategori, yaitu sinyal pendek dan sinyal panjang.
Apabila asupan energi melebihi dari yang dibutuhkan, maka
jaringan adiposa meningkat disertai dengan peningkatan kadar
leptin dalam peredaran darah
MANIFESTASI KLINIS
Bentuk tubuh, penampilan dan raut muka penderita obesitas :
a. Paha tampak besar, terutama pada bagian proximal, tangan relatif
kecil dengan jari – jari yang berbentuk runcing.
b. Kelainan emosi raut muka, hidung dan mulut relatif tampak kecil
dengan dagu yang berbentuk ganda.
c. Dada dan payudara membesar, bentuk payudara mirip dengan
payudara yang telah tumbuh pada anak pria keadaan demikian
menimbulkan perasaan yang kurang menyenangkan.
d. Abdomen, membuncit dan menggantung serupa dengan bentuk
bandul lonceng, kadang – kadang terdapat strie putih atau ungu.
e. Lengan atas membesar, pada pembesaran lengan atas ditemukan
biasanya pada biseb dan trisebnya.
KOMPLIKASI
1. Identitas Pasien
2. Riwayat kesehatan
3. Pemerikasaan fisik
4. Pemeriksaan penunjang
Diagnosa Keperawatan Yang Mungkin Muncul