Anda di halaman 1dari 19

PATOFISIOLOGI PADA

GANGGUAN NUTRISI DAN


ASKEP PADA ANAK (OBESITAS)

Dosen Pembimbing:
Ns. Septa Neli S.Kep, M.Kep
KELOMPOK 1

AGUNG ALI IMAM HANAFI

ANNISA NABILA FURTY


 
CENDANI UL PUTRI
 
FUJI TRI ASTUTI
 
MAYLA SRI ALISHA
 
SILVY TRIFEPRI YENTI
DEFENISI NUTRISI
NUTRISI adalah zat-zat gizi dan zat lain
yang berhubungan dengan kesehatan
penyakit, termasuk keseluruhan proses
dalam tubuh untuk menerima makanan
atau bahan dari lingkungan hidupnya yang
menggunakan bahan-bahan tersebut untuk
aktivitas penting dalam tubuhnya serta
mengeluarkan sisanya
PATOFISIOLOGI
GANGGUAN NUTRISI
- Produksi saliva menurun → mempengaruhi
proses perubahan kompleks karbohidrat menjadi
disakorida
- Fungsi ludah menurun → sukar menelan
- Fungsi kelenjar pencenaan menurun → perut
terasa tidak enak /kembung
- Banyak gigi yang lepas (ompong) → nafsu
makan berkurang Dengan proses menua terjadi
gangguan motilitas otot polos oesofagus
PATOFISIOLOGI
1. Marasmus
Untuk kelangsungan hidup jaringan diperlukan sejummlah
energi yang dalam keadaan normal dapat dipenuhi dari
makanan yang diberikan
2. Kwashiorkor
gangguan metabolik dan perubahan sel yang meyebabkan
edem dan perlemakan hati. Karena . Makin kekurangan
asam amnino dalam serum ini akan menyebabkan
kurangnya produksi albumin oleh hepar yang kemudian
berakibat edem.perlemakan hati terjadi karena gangguan
pembentukan beta-lipoprotein
GEJALA
KLINIS
Marasmus
a) Perubahan psikis , anak menjadi cengeng, cerewet
walaupun mendapat minum.
b) Pertumbuhan berkurang atau tehenti.
c) Berat badan anak menurun, jaringan subkutan
menghilang ( turgor jelek dan kulit keriput.
d) Vena superfisialis kepala lebih nyata, frontal sekung,
tulang pipi dan dagu terlihat menonjol, mata lebih besar
dan cekung.
e) Hipotoni akibat atrofi otot
f) Perut buncit
g) Kadang-kadang terdapat edem ringan pada tungkai
h) Ujung tangan dan kaki terasa dingin dan tampak sianosis.
Kwashiorkor
a) Secara umum anak tampak sembab,
latergik, cengeng dan mudah terangsang,
pada tahap lanjut anak menjadi apatus
dan koma.
b) Pertumbuhan terlambat
c) Udema
d) Anoreksia dan diare
DEFINISI OBESITAS
suatu penyakit multifaktorial, yang terjadi akibat
akumulasi jaringan lemak berlebihan, sehingga
dapat mengganggu kesehatan. Obesitas terjadi
bila besar dan jumlah sel lemak bertambah
pada tubuh seseorang. Bila seseorang
bertambah berat badannya, maka ukuran sel
lemak akan bertambah besar dan kemudian
jumlahnya bertambah banyak
ETIOLOGI OBESITAS

a. Genetik
b. Aktivitas fisik
c. Perilaku makan
d. Neurogenik
e. Hormonal
f. Dampak penyakit lain
PATOFISIOLOGI
OBESITAS
Obesitas terjadi akibat ketidakseimbangan masukan dan keluaran
kalori dari tubuh serta penurunan aktifitas fisik. . Pengaturan
keseimbangan energi diperankan oleh hipotalamus melalui 3
proses fisiologis, yaitu pengendalian rasa lapar dan kenyang,
mempengaruhi laju pengeluaran energi dan regulasi sekresi
hormon. Proses dalam pengaturan penyimpanan energi ini
terjadi melalui sinyal-sinyal eferen. Sinyal-sinyal tersebut bersifat
anabolik (meningkatkan rasa lapar serta menurunkan
pengeluaran energi) dan dapat pula bersifat
katabolik(anoreksia, meningkatkan pengeluaran energi) dan
dibagi menjadi 2 kategori, yaitu sinyal pendek dan sinyal panjang.
Apabila asupan energi melebihi dari yang dibutuhkan, maka
jaringan adiposa meningkat disertai dengan peningkatan kadar
leptin dalam peredaran darah
MANIFESTASI KLINIS
Bentuk tubuh, penampilan dan raut muka penderita obesitas :
a. Paha tampak besar, terutama pada bagian proximal, tangan relatif
kecil dengan jari – jari yang berbentuk runcing.
b. Kelainan emosi raut muka, hidung dan mulut relatif tampak kecil
dengan dagu yang berbentuk ganda.
c. Dada dan payudara membesar, bentuk payudara mirip dengan
payudara yang telah tumbuh pada anak pria keadaan demikian
menimbulkan perasaan yang kurang menyenangkan.
d. Abdomen, membuncit dan menggantung serupa dengan bentuk
bandul lonceng, kadang – kadang terdapat strie putih atau ungu.
e. Lengan atas membesar, pada pembesaran lengan atas ditemukan
biasanya pada biseb dan trisebnya.
KOMPLIKASI

Sindrom metabolik merupakan satu kelompok


kelainan metabolik selain obesitas, meliputi
resistensi insulin, gangguan toleransi glukosa,
abnormalitas lipid dan hemostasis, disfungsi
endotel dan hipertensi yang kesemuanya secara
sendiri-sendiri atau bersama-sama merupakan
faktor resiko terjadinya aterosklerosis dengan
manifestasi penyakit jantung koroner dan/atau
stroke.
PENATALAKSANAAN

a. Merubah gaya hidup


b. Terapi Diet
c. Aktifitas Fisik
d. Terapi perilaku
e. Farmakoterapi
ASUHAN KEPERAWATAN
OBESITAS
Pengkajian

1. Identitas Pasien
2. Riwayat kesehatan
3. Pemerikasaan fisik
4. Pemeriksaan penunjang
Diagnosa Keperawatan Yang Mungkin Muncul

1. Perubahan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh


yang berhubungan denganintake makanan
yang lebih.
2. Gangguan pencitraan diri yang berhubungan
dengan biofisika atau psikosial pandangan px
tehadap diri.
3. Hambatan interaksi sosial yang berhubungan
dengan ungkapan atau tampak tidak nyaman
dalam situasi sosial.
Intervensi ( perencanaan )

1. Kaji penyebab kegemukan dan buat rencana makan dengan pasien


2. Timbang berat badan secara periodic
3. Tentukan program latihan diet
4. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentujan keb kalori dan nutrisi
untuk penurunan berat badan
5. Tingkatkan komunikasi terbuka dengan px untuk menghondari kritik
6. Waspadai makan berlebih
7. Kolaborasi dengan kelompok terapi
8. Kaji perilaku hubungan keluarga dan perilaku social
9. Kaji penggunaan ketrampilan koping pasien
10. Rujuk untuk terapi keluarga atau individu sesuai dengan indikas.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai