Anda di halaman 1dari 14

LIUJVIO UKOHIB[L[IO

O[XVCTC

Disusun Oleh:

Kelompok 6

1. Fiorentina Angie Al Fadli (113120001)


2. Indri Wahyuni (113120007)
3. Defindra Yudha Pramana (113120024)
4. Isnaeni Romayanti (113120025)

UVJGVI@ TX[HC UVJAKTC OKVT

TXCMKT IL-CVTSIH IL-CTLI@CSSIB DCLIDIU

XIB[O 2525
LAPORAN PENDAHULUAN NUTRISI

A. Pengertian

Nutrisi adalah zat-zat gizi dan zat lain yang berhubungan dengan

kesehatan dan penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam tubuh

manusia untuk menerima makanan atau bahan-bahan dari lingkungan

hidupnya dan menggunakan bahan-bahan tersebut untuk aktivitas penting

dalam tubuhnya serta mengeluarkan sisanya. Nutrisi dapat dikatakan

sebagai ilmu tentang makanan, zat-zat gizi dan zat lain yang terkandung,

aksi reaksi dan keseimbangan yang berhubungan dengan kesehatan dan

penyakit. ( Wartonah, 2010 ).


Kebutuhan nutrisi bagi tubuh merupakan suatu kebutuhan dasar

manusia yang sangat penting. Dilihat dari kegunaannya nutrisi merupakan

sumber energi untuk segala aktivitas dalam sistem tubuh. Sumber nutrisi

dalam tubuh berasal dari dalam tubuh sendiri, seperti glikogen, yang

terdapat dalam otot dan hati ataupun protein dan lemak dalam jaringan dan

sumber lain yang berasal dari luar tubuh seperti yang sehari-hari dimakan

oleh manusia. Menurut NANDA (2012-2014) ketidakseimbangan nutrisi

kurang dari kebutuhan tubuh adalah asupan nutrisi tidak cukup untuk

memenuhi kebutuhan metabolik.

B. Fisiologi

Tubuh memerlukan bahan bakar untuk menyediakan energi untuk

fungsi organ dan pergerakan badan, untuk menyediakan material mentah,


untuk fungsi enzim, pertumbuhan, penempatan kembali dan perbaikan sel.

Metabolisme mengacu pada semua reaksi biokimia dalm tubuh. Proses

metabolic dapat menjadi anabolic (membangun) atau katabolic (merusak).

Energy adalah kekuatan untuk bekerja, manusia membutuhkan energy

untuk terus menerus berhubungan dengan lingkungannya.

1. Pemasukan energi

Pemasukan energi merupakan energy yang dihasilkan selama

oksidasi makanan. Makanan merupakan sumber utama energi

manusia. Besarnya energy yang dihasilkan dengan satuan kalori. 1

kalori juga disebut 1 kalori besar ( K ) atau kkal adalah jumlah

panas yang di

butuhkan untuk menaikkan suhu 1 kg air sebesar 1 °c. 1 kkal = 1 K


atau sama dengan 1000 kalori.

2. Pengeluaran energi

Pengeluaran energi adalah energi yang digunakan oleh tubuh untuk

men- support jaringan dan fungsi-fungsi organ tubuh. Cadangan energi

tubuh berbentuk

senyawa phospat seperti ATP. Kebutuhan energi seseorang ditentukan

oleh BMR dan aktivitas fisik.

3. Basal metabolisme rate (MBR)

Basal Metabolisme Rate adalah energy yang digunakan tubuh pada

saat istirahat yaitu untuk kegiatan fungsi tubuh seperti pergerakan

jantung, perbafasan,
peristaltic usus, kegiatan kelenjar- kelenjar tubuh. Makanan di dalam

tubuh mengalami beberapa proses. Mulai dari pencernaan, absorbsi,

metabolisme, dan penyimpanan hingga eliminasi.

C. Etiologi

Tidak mampu dalam memasukkan, mencerna, mengabsorbsi makanan

karena faktor biologi, psikologi atau ekonomi.

1. Faktor predisposisi

Faktor pencetus dari gangguan nutrisi adalah karena berkurangnya

nafsu makan yang disebabkan oleh:

a. Rasa nyeri
b. Anxietas

c. Depresi

d. Perubahan situasi/ lingkungan

e. Perbedaan makanan

f. Gangguan pemasukkan makanan

g. Waktu pemberian makanan dan pemberian obat tidak tepat

D. Tanda dan Gejala

1. Berat badan dibawah ideal lebih dari 20%

2. Melaporkan intake makanan kurang dari kebutuhan yang dianjurkan

3. Konjungtiva dan membran mukus pucat

4. Lemah otot untuk menelan atau mengunyah

5. Luka, inflamasi pada rongga mulut


6. Mudah merasa kenyang sesaat setelah mengunyah makanan

7. Melaporkan kurang makan

8. Melaporkan perubahan sensasi rasa

9. Tidak mampu mengunyah makanan

10. Miskonsepsi

11. Penurunan berat badan dengan intake makanan adekuat

12. Enggan makan

13. Kram abdominal

14. Tonus otot buruk

15. Nyeri abdomen patologi atau bukan

16. Kerusakan minat terhadap makan


17. Pembuluh kapiler rapuh

18. Diare atau steatorea

19. Kehilangan rambut banyak

20. Suara usus hiperaktif

E. Patbways

Pola makan tidak teratur, obat-obatan, nikotin dan alkohol, stres

Berkurangnya pemasukan makanan

Kekosongan lambung

Erosi pada lambung (gesekan dinding lambung)


Produksi HCL meningkat

Asam lambung

reflek muntah

Intake makanan tidak adekuat

Kekurangan nutrisi

F. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perubahan Fungsi Sistem

1. Diet

Diet yang sembarangan dapat mempengaruhi kerja sistem

pencernaan sehingga terjadi gengguan dalam mencerna nutrisi dan

akhirnya proses pencernaan tida optimal dalam melakukan

fungsinya. Diet yang dapat mempengaruhi sistem pencernaan antara

lain adalah makanan pedas, asam dan bersantan pekat.

2. Penyakit

Sistem pencrnaan adalah organ yang paling sering di lalui oleh

benda-benda dari luar tubuh misal makanan, sehingga sangat rentan

sekali terkena gangguan apabila sistem pertahanan tubuh tidak

adekuat. Tidak heran jika banyak terjadi gangguan pada sistem

pencernaan karena hal tersebut yang kita tidak tahu dan menyadari
berapa banyak kuman yang masuk kedalam sistem pencernaan kita.

3. Bahan kimia

Sering kita memasukan bahan kimia kedalam mulut kita baik disengaja

maupun tidak disengaja, dan melukai salah satu organ di rongga mulut

dan bahkan masuk sampai organ pencernaan bagian dalam sehingga

mengakibatkan fungsi organ tersebut mengalami gangguan

G. Macam-Macam Gangguan Yang Mungkin Terjadi

1. Kerusakan gigi adalah proses erosif yang diakibatkan oleh kerja

bakteri pada karbohidrat yang dapat difermentasi di dalam mulut,

yang pada waktunya menghasilkan asam-asam yang melarutkan


email gigi.

2. Kanker rongga mulut

3. Akalasia adalah tidak adanya atau tidak efektifnya peristaltik

esofagus distal disertai dengan kegagalan sfingter esofagus untuk

rileks dalam respon terhadap menelan.

4. Gastritis akut (inflamasi mukosa lambung) sering akibat diet yang

sembrono.

5. Ulkus peptikum adalah ekskavasi (area berlubang) yang terbentuk

dalam dinding mukosa lambung, pilorus, duodenum atau esofagus.

6. Diare adalah kondisi dimana terjadi frekuensi defekasi yang

abnormal (lebih dari 3 kali/hari), serta perubahan dalam isi (lebih

dari 200g/hari) dan konsistensi (feses cair)

7. Peritonitis adalah inflamasi peritonium-lapisan membran serisa


rongga abdomen dan meliputi visera.

H. Komplikasi

1. Malnutrisi merupakan masalah yang berhubungan dengan kekurangan

zat gizi pada tingkat seluler atau dapat dikatakan sebagai masalah

asupan zat gizi yang tidak sesuai dengan kebutuhan tubuh. Gejala

umumnya adalah berat badan rendah dengan asupan makanan yang

cukup atau asupan kurang dari kebutuhan tubuh, adanya kelemahan

otot dan penurunan energi, pucat pada kulit, membrane mukosa,

konjungtiva dan lain- lain.

2. Diabetes mellitus
Diabetes Melitus merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang ditandai

dengan adanya gangguan metabolism karbohidrat akibat kekurangan

insulin atau penggunaan karbohidrat secara berlebihan.

3. Hipertensi

Hipertensi merupakan gangguan nutrisi yang juga disebabkan oleh

berbagai masalah pemenuhan kebutuhan nutrisi seperti penyebab dari

adanya obesitas, serta asupan kalsium, natrium, dan gaya hidup yang

berlebihan.

4. Penyakit jantung koroner

Penyakit jantung koroner merupakan gangguan nutrisi yang sering

disebabkan
oleh adanya peningkatan kolesterol darah dan merokok. Saat ini,

penyakit jantung koroner sering dialami karena adanya perilaku atau

gaya hidup yang tidak sehat,

obesitas dan lain-lain.

5. Kanker

Kanker merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang disebabkan oleh

pengonsumsian lemak secara berlebihan.

I. Pemeriksaan Penunjang

1. Pemeriksaan Hb

Laki-laki dewasa (14-18 gr/dl)


Wanita dewasa (12-16 gr/dl)

2. Pemeriksaan Albumin (3,5-4,5

gr/dl)

3. Rontgen

4. TG (<150 mg/dl)

5. Kolesterol (<200 mg/dl)

6. HDL (>50 mg/dl)

7. LDL (<130 mg/dl)

N. Masalah Keperawatan/Kolaboratia

Ketidakseimbangan nutrisi

K. Penatalaksanaan Keperawatan/Medis
1. Berikan informasi yang tepat tentang kebutuhan nutrisi dan bagaimana

memenuhinya

2. Kerjasama Dengan ahli gizi

3. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan

nutrisi yang dibutuhkan pasien.

4. Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake Fe

5. Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein dan vitamin C

6. Berikan substansi gula

7. Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk mencegah

konstipasi

8. Berikan makanan yang terpilih ( sudah dikonsultasikan dengan ahli


gizi)

9. Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan makanan harian.

10. Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori

L. Diagnosa Keperawatan Utama Yang Muncul

1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan

2. Ketidakseimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan

M. Rencana Tindakan

NO Diagnosa Kriteria hasil Intervensi


1 Ketidakseimbangan Setelah dilakukan tindakan Manajemen nutrisi

nutrisi:kurangdarikeperawatan selama …x 24 1. Tanyakan tentang pilihan

kebutuhan tubuh b.djam pasien dapat mengetahuimakanan yang sesuai

kurang masukan makananstatus nutrisi dengan kriteria 2. Tanyakan apakah


per oral. hasil : Pasien mempunyai riwayat

Status nutrisi alergi makanan

1. Intake nutrisi 3. Berikan informasi

2. Asupan makanan dan yang tepat tentang

minuman kebutuhan nutrisi dan

3. Berat badan bagaimana

memenuhinya

4. Kerjasama

Dengan ahli gizi

Therapi nutrisi

1. Tentukan

Kebutuhan pemberian

Makanan

2 Ketidakseimbangan nutrisi Setelah dilakukan tindakan Nutrition Management

: lebih dari kebutuhan keperawatan selama …x 24 • Kaji adanya alergi

tubuh jam pasien dapat mengetahui makanan

status nutrisi dengan kriteria • Kolaborasi dengan ahli

hasil : gizi untuk menentukan

Status nutrisi: jumlah kalori dan nutrisi

1. Adanya peningkatan berat yang dibutuhkan pasien.


badan sesuai dengan tujuan
• Anjurkan pasien untuk
2. Beratbadan ideal sesuai
meningkatkan intake Fe
dengan tinggi badan
• Anjurkan pasien untuk
Mampumengidentifikasi
meningkatkan protein dan
kebutuhan nutrisi
vitamin C
Tidk ada tanda tanda
• Berikan substansi gula
malnutrisi
• Yakinkan diet
Menunjukkan peningkatan
yang dimakan
fungsi pengecapan dari
mengandung tinggi serat
menelan
untuk mencegah konstipasi

Tidak terjadi penurunan


• Berikan makanan yang
berat badan yang berarti
terpilih ( sudah

dikonsultasikan dengan

ahli gizi)

• Ajarkan pasien

bagaimana membuat

catatan makanan harian.

• Monitor jumlah nutrisi

dan kandungan kalori

• Berikan informasi

tentang kebutuhan nutrisi

• Kaji kemampuan pasien

untuk mendapatkan nutrisi

yang dibutuhkan
N. Daatar Pustaka

fdokumen.com/download/laporan-pendahuluannutrisi

https://adoc.pub/queue/laporan-pendahuluan-nutrisi.html

Anda mungkin juga menyukai