KEBUTUHAN NUTRISI
DISUSUN OLEH :
Risa Ari Mulyani
Nutrisi adalah bahan organik dan anorganik yang terdapat dalam makanan dan
dibutuhkan oleh tubuh agar dapat berfungsi dengan baik. (Sulistyowati, 2015)
Nutrisi merupakan proses pemasukan dan pengolahan zat makanan oleh tubuh yang
bertujuan menghasilkan energy dsn digunakan dalam aktivitas tubuh. (Uliyah, 2015)
Nutrisi adalah jumlah semua interaksi antara suatu organisme dan makanan yang
dikonsumsinya. (Kozier, 2010)
2. Etiologi
Faktor – faktor yang mempengaruhi ketidakseimbangan nutrisi (Wartonah, 2015)
a. Faktor fisiologis
Faktor fisiologis merupakan faktor yang terkait dengan proses pencernaan atau intake
makanan.
1) Intake Nutrisi
Masuknya nutrisi yang adekuat atau sesuai kebutuhan dipengaruhi oleh
kemampuan pemilihan bahan atau cara persiapan makanan, pengetahuan,
gangguan menelan, kenyamanan saat makan, anoreksia, mual dan mntah, atau
kelebihan intake kalori.
2) Kemampuan pencernaan dan absorpsi makanan
Nutrisi dapat digunakan untuk energi dan kebutuhan tubuh lain harus terlebih
dahulu dicerna dan diabsorpsi. Kemampuan mencerna dan mengabsorpsi
makanan dipengaruhi oleh adekuatnya fungsi organ pencernaan. Adanya
peradangan saluran cerna atau organ pencernaan seperti gastritis, kolesitisis,
colitis, sera adanya obstruksi usus menimbulkan tidak adekuatnya kebutuhan
nutrisi.
3) Kebutuhan metabolik
Meningkatnya kebutuhan nutrisi tubuh pada kondisi terentu dapat memengaruhi
status nutrisi seperti pada :
a) Masa pertumbahan yang cepat seperti bayi, remaja maupun keadaan hamil
b) Meningkatnya metabolisme, seperti pada hipertiroid, infeksi atau aktivitas
c) Stress seperti adanya kekuatan, trauma dan pembedahan
d) Penyakit tertentu, seperti kanker dan AIDS
b. Gaya Hidup dan Kebiasaan
Kebiasaan makan seperti waktu makan pada jam tertentu, makan bersama, cara
penyajian makanan, jenis makanan pasien, jika mengalami perubahan, maka dapat
mempengaruhi selera dan intake makanan.
c. Budaya dan keyakinan
Adanya budaya dan keyakinan yang salah dalam lingkungan masyarakat tertentu
dalam mengomsumsi makanan menimbulkan tidak adekuatnya stats nutrisi. Misalnya
budaya atau keyakinan pada saat sakit pasien tidak boleh makan ikan, atau telor pada
masa nifas tidak boleh makan ikan, telur atau daging.
d. Kemampuan ekonomi atau tersedianya dana
Kemiskinan menimbulkan daya beli makanan menjadi berkurang dengan demikian
intake makanan maupun jga otomatis berkurang. Pemenuhan kebutuhan nutrisi juga
akan terganggu,
e. Penggunaan Obat-obatan dan interaksi nutrisi
Penggunaan obat-obatan dalam jangka lama menimbulkan komplikasi yang dapat
menghambat intake makanan maupun absorpsi nutrisi. Misalnya obat-obaan untuk
psikiatri
f. Jenis kelamin
Kebutuhan nutrisi laki-laki dan perempuan berbeda. Hal ini berkaitan dengan
meningkatnya aktivitas, BMR, maupun besarnya massa otot.
g. Pembedahan
Keadaan luka dan proses penyembuhan luka, membutuhkan lebih banyak nutrisi.
Demikian juga pada pembedahan saluran pencernaan juga berpotensi tidak
adekuatnya intake makanan.
h. Kanker dan pengobaan kanker
Kanker merupakan kondisi di mana sel-sel berproliferasi dengan cepat dan tidak
erkendali. Pembedahan sel yang cepat membutuhkan energi yang banyak sehingga
metabolisme meningkat. Pengobatan kanker dengan kemoterapi mempunyai efek
mual sehingga dapa mengurangi intake nutrisi.
i. Penggunaan alkohol
Alkohol mempunyai efek tidak nafsu makan sehingga kebutuhan nutrisi akan
berkurang. Disamping itu, pasien dengan kecanduan alkohol dapat mengalami
kekrangan vitamin B12, sedangkan vitamin B12 dibutuhkan untuk metabolisme
alkohol. Alkohol jga dapat menyebabkan penyakit kronis seperti penyakit hati karna
toksik alcohol dapat berpengaruh terhadap proses pencernaan dan metabolism tubuh.
j. Status Psikologis
Respon stres pada individu berbeda, ada individu yang mengalami stres akan
meningkatkan nafsu makan, namun juga sebaliknya tidak nafsu makan.
4. Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis berupa masalah kebutuhan nutrisi sebagai berikut : (Sulistyowati,
2015)
a. Kekurangan Nutrisi
Kedaan yang dialami seseorang dalam keadaan tidak berpuasa (normal) atau resiko
penurunan berat badan akibat ketidakcukupan asupan nutrisi untuk kebutuhan
metabolisme. Tanda klinis yaitu BB 10-20% di bawah normal, TB di bawah ideal,
adanya kelemahan dan nyeri tekan pada otot, adanya penurunan albumin serum.
Penyebabnya disfagia, nafsu makan menurun, penyakit infeksi dan kanker, dan
penurunan absorpsi nutrisi.
b. Kelebihan Nutrisi
Suatu kedaan yang dialami seseorang yang mempunyai resiko peningkatan BB akibat
asupan kebutuhan metabolism berlebih. Tanda klinis yaitu BB lebih dari 10% BB
ideal, obesitas, aktivitas menurunan dan menonton, lipatan kulit trisep lebih dari 15
mm pada pria dan 25 mm pada wanita. Penyebabnya karena perubahan pola makan,
penurunan fungsi pengecapan.
c. Obesitas yaitu BB yang mencapai > 20% BB normal
d. Malnutrisi
Malnutrisi adalah suatu keadaan terganggnya kemampuan fungsional atau defiensi
integritas struktural atau perkembangan yang disebabkan oleh ketidaksesuaian antara
suplai nutrisi esnsial untuk jaringan tubuh dengan kebutuhan biologis spesifik.
e. Diabetes Melitus
Yaitu gangguan kebutuhan nutrisi yang ditandai dengan adanya gangguan
metabolism karbohidrat akibat kekurangan insulin atau penggunaan
karbohidratsecara berlebihan.
f. Hipertensi
Yaitu gangguan nutrisi yang disebabkan oleh berbagai masalah pemenuhan
kebutuhan nutrisi.
g. Penyakit jantung koroner
Yaitu gangguan nutrisi yang sering disebabkan oleh adanya peningkatan kolestrol
darah dan meeokok.
h. Kanker
Kanker yaitu pengkonsumsian lemak secara berlebihan.
i. Anoreksia Nervosa
Yaitu penurunan BB secara mendadak dan berkepanjangan yang ditandai dengan
adanya konstipasi, pembekakan badan, nyeri abdomen, dan kedingan.
Asmadi, 2008, Teknik Prosedural Keperawatan: Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien,